Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PELATIHAN
AHLI STRUKTUR BAJA BANGUNAN GEDUNG
(STEEL STRUCTURE ENGINEER OF BUILDINGS)
2007
KATA PENGANTAR
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik
pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan
sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Struktur Baja Bangunan
Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) merupakan salah satu jabatan kerja
yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat
mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Struktur Baja
Bangunan Gedung gambar arsitektur bidang cipta karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel
Structure Engineer Of Buildings) ini terdiri dari 1 (satu) modul kompetensi umum 5
(lima) modul kompetensi inti, yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan
dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung
(Steel Structure Engineer Of Buildings).
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, November 2007
Tim Penyusun
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) iii
MODUL SSEB-04
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
PRAKATA ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii
SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... viii
PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. ix
KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Gambar Pemotongan (Cutting Drawing) ...................................... II-2
Gambar 2.2 Elemen Struktur Baja ....................................................................... II-3
Gambar 2.3 Gambar Pemasangan (Erection Drawing)........................................ II-4
Gambar 3.1 Cara Penyusunan Baja .................................................................... III-2
Gambar 3.2 Mesin Potong Gergaji ...................................................................... III-3
Gambar 3.3 Mesin Potong Gunting Dan Lobang / Punching................................ III-3
Gambar 3.4 Mesin Potong Oxigen....................................................................... III-4
Gambar 3.5 Mesin Bor/Drilling ............................................................................. III-4
Gambar 3.6 Proses Galvanizing .......................................................................... III-5
Gambar 3.7 Mesin Shotblasting .......................................................................... III-6
Gambar 3.8 Mesin Otomatis Pengecatan ............................................................ III-6
Gambar 4.1 Gin Pole ........................................................................................... IV-2
Gambar 4.2 A Frame ........................................................................................................ IV-3
Gambar 4.3 Dutchman..................................................................................................... IV-3
Gambar 4.4 Derek Guy (Guy Derricks) ............................................................................. IV-4
Gambar 4.5 Contoh Tower Crane........................................................................ IV-5
Gambar 4.6 Tower Crane Tipe Kanguru (Kangoroo) ........................................... IV-5
Gambar 4.7 Tower Crane Tipe Hammerhead ...................................................... IV-6
Gambar 4.8 Ballpen Hammer .............................................................................. IV-7
Gambar 4.9 Rivet Gun......................................................................................... IV-7
Gambar 4.10 Kuci Pass......................................................................................... IV-7
Gambar 4.11 Kunci Inggris .................................................................................... IV-8
Gambar 4.12 Peralatan Las Listrik ........................................................................ IV-8
Gambar 4.13 Peralatan Las Karbit ........................................................................ IV-9
Gambar 5.1 Pemasangan Kolom (1) ................................................................... V-6
Gambar 5.2 Pemasangan Kolom (2) ................................................................... V-7
Gambar 5.3 Bagan Alur Proses Pekerjaan Ereksi ............................................... V-8
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Bill Of Material ........................................................................... II-5
Tabel 2.2 Tabel Perakitan (Assembly List) ...................................................... II-5
Tabel 2.3 Tabel Pengiriman (Delivery List) ...................................................... II-6
Tabel 5.1 Check List Of Material...................................................................... V-3
Lampiran 5.1 Laporan Ketidaksesuaian (LKS) ...................................................... V-6
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) vii
MODUL SSEB-04
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menentukan dan melaksanakan
metode pelaksanaan pekerjaan struktur.
Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Melakukan Persiapan pekerjaan struktur.
2. Melakukan Pelaksanaan pra pabrikasi di workshop
3. Melaksanakan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan di lapangan
4. Pelaksanaan di lokasi proyek
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) viii
MODUL SSEB-04
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur
PANDUAN PEMBELAJARAN
Nomor
Kode Judul Modul
Modul
1 SSEB – 01 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K-3)
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
2 SSEB – 02 Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional dan
Internasional Tentang Perenc. Struktur Baja
3 SSEB – 03 Melakukan Analisis Dan Desain Struktur
C. PROSES PEMBELAJARAN
1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
Mengikuti penjelasan TIU
Menjelaskan tujuan dan TIK dengan tekun dan OHT
instruksional umum(TIU) dan aktif LCD
Tujuan instruksional khusus Mengikuti penjelasan
(TIK) maksud dan tujuan metode
Menjelaskan maksud dan pelaksanaan pekerjaan
tujuan metode pelaksanaan strukutur.
pekerjaan strukutur. Mengikuti penjelasan
Menjelaskan pengertian pengertian metode
metode pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan
pekerjaan strukutur. strukutur.
Mengajukan pertanyaan
Waktu : 5 menit apabila ada yang kurang
jelas.
Waktu : 60 menit
Waktu : 40 Menit
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Modul SSEB-04: Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur mempresentasikan salah
satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung
(Steel Structure Engineer Of Buildings)
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-1
MODUL SSEB-04 BAB I
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pendahuluan
a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)
b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.
c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-2
MODUL SSEB-04 BAB I
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pendahuluan
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-3
MODUL SSEB-04 BAB I
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pendahuluan
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan
untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-4
MODUL SSEB-04 BAB I
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pendahuluan
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-5
MODUL SSEB-04 BAB I
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pendahuluan
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-6
MODUL SSEB-04 BAB I
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pendahuluan
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-7
MODUL SSEB-04 BAB II
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Persiapan Pekerjaan Struktur
BAB II
PERSIAPAN PEKERJAAN STRUKTUR
2.1. UMUM
Sebelum memulai pekerjaan fabrikasi, perlu dilakukan persiapan- persiapan tertentu
untuk kelancaran pekerjaan fabrikasi. Persiapan ini dinamakan pra-fabrikasi. Dalam
persiapan ini ahli struktur baja harus mempelajari ulang gambar teknik dalam
dokumen tender serta spesifikasi teknis.
Seorang ahli struktur baja bangunan sebelum pelaksanaan pekerjaan
(implementasi) perlu mempelajari dan memahami berbagai hal terkait dengan
persiapan pekerjaan yaitu :
Membuat serta memeriksa shop drawing dan spesifikasi teknis.
Membuat pola skala 1:1 (Identifikasi kebutuhan Bahan, alat sambung)
Memeriksa serta Identifikasi elemen struktur yang dikerjakan di Workshop dan
atau di lapangan.
Membuat pengkodean elemen struktur.
Sehingga akan memudahkan pada saat pabrikasi dan perangkaian elemen-elemen
struktur baja tersebut.
Ketelitian didalam membaca gambar dan spesifikasi teknis menjadi syarat utama
didalam melakukan pekerjaan persiapan ini. Elemen-elemen struktur yang akan
dipotong untuk kemudian disambung harus dapat dilakukan. Seyogyanya seorang
ahli teknik struktur baja bangunan sudah dapat memprediksi apabila terjadi
kejanggalan-kejanggalan pada gambar kerja maupun spesifikasi teknis yang
tersedia.
Untuk memudahkan dalam pemeriksaan komponen dan elemen struktur baja pada
shop drawing, harus dibuatkan daftar berupa tabel sebagai berikut :
1. Tabel material (Material List) yang tercantum kode, jenis, ukuran, mutu dan
berat potongan material baja yang dibutuhkan.
Bill Of Material
Unit Total
Mark Qty Type Dimension Length Grade
Weight Weight
2. Tabel perakitan (Assembly List) yang tercantum kode, jenis, ukuran, mutu dan
berat elemen struktur baja yang terakit.
3. Tabel pengiriman (Delivery List) yang tercantum kode, jenis, ukuran dan berat
komponen dan elemen struktur baja yang akan dikirim ke lapangan untuk
dipasang.
DELIVERY LIST
Yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan shop drawing adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan jenis dan mutu material, apakah sudah sesuai dengan gambar
desain dan spesifikasi teknis. Material yang digunakan harus diperiksa juga
apakah ada dipasaran? Jika tidak ada maka harus dikonsultasikan kembali
kepada desain structur engineer.
2. Gambar pemotongan, apakah sudah benar ukuran dan jumlah komponen
struktur baja yang dibutuhkan serta ukuran dan posisi lobang untuk baut, untuk
itu harus diperiksa disesuaikan dengan tabel material, gambar perakitan dan
gambar pemasangan.
3. Gambar perakitan, apakah komponen-komponen yang diperlukan dalam
perakitan sudah ada pada gambar pemotongan dan periksa sambungan antar
komponen material baja apakah sesuai dengan gambar desain.
4. Gambar pemasangan, apakah komponen dan elemen struktur sudah lengkap
sesuai tabel pengiriman dan dapat dipasang sesuai gambar untuk kondisi
lapangan yang ada.
Untuk memudahkan dalam pekerjaan shop drawing, pada saat ini sudah tersedia
software shop drawing khusus untuk struktur baja seperti : X-STEEL, STRUCAD,
BOCAD, dll. Untuk para juru gambar ahli struktur baja diwajibkan untuk dapat
mengoperasikan software tersebut.
Dalam gambar cutting drawing masing-masing elemen struktur (pelat dan profil)
diberi kode yang berbeda. Namun untuk bentuk yang sama sebaiknya mempunyai
kode yang sama meskipun mempunyai assembly drawing yang berbeda. Sehingga
untuk masing-masing kode yang sama akan dilaksanakan satu kali proses saja.
Contoh : Pelat kode GB-PB 01 digunakan untuk perakitan elemen struktur dengan
kode GB-AB 01 dan GB-AB 02.
RANGKUMAN
Dalam persiapan pabrikasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja, ada beberapa point
penting yang harus diperhatikan, yaitu :
Mempelajari gambar tender, gambar for construction dani spesifikasi teknik sebagai
dasar untuk membuat gambar kerja ( Shop Drawing ).
Membuat gambar pola skala 1:1 jika diperlukan
Pemeriksaan gambar kerja (Shop Drawing) sangat penting untuk menghindari
kesalahan pelaksanaan struktur baja setelah pemotongan atau perakitan.
Perlunya pengkodean elemen struktur baja yang sistematis
BAB III
PELAKSANAAN PRA PABRIKASI DI WORKSHOP
3.1. UMUM
Elemen struktur baja terdiri dari :
1. Produk standar, contohnya Profil WF, Pelat, Pipa, Siku, Kanal, Floor deck, Atap
gelombang dll, adalah material baja hasil produksi sesuai standar SII, JIS, ASTM
dll.
2. Produk komponen, contohnya Angkur, Trekstang, Baut, Fisher, Pelat pengaku
(Stiffener) , Pelat dasar (Base Plate), Shear Connector, dll, adalah material baja
berupa komponen pendukung struktur baja.
Dari hasil shop drawing dapat diketahui elemen-elemen struktur mana yang harus
dipabrikasi di workshop berupa pekerjaan pemotongan, pelobangan, pengelasan,
pengkodean dan pengecatan atau pelapisan galvanis.
Sebelum elemen struktur yang telah dipabrikasi dikirim ke lapangan, perlu dilakukan
pemeriksaan ulang, apakah elemen-elemen struktur tersebut telah lengkap
seluruhnya? Atau apabila masih ada beberapa potongan yang karena situasi dan
kondisi tertentu harus dikirim belakangan sudah tercatat dengan baik.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 1
MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop
3. Tersedia lengkap dan cukup material habis pakai untuk kerja pabrikasi. Contoh :
Kawat las, batu gerinda, mata bor, mata gergaji, tabung isi oxigen dan tabung isi
LPG atau Acetilyn.
4. Tersedia lengkap bahan cat dan peralatannya jika dibutuhkan pengecatan, tapi
jika diharuskan galvanis celup panas (hot dip galvanize) maka sudah harus
dipersiapkan/order ke pabrik pencelupan galvanis, karena antri proses
pencelupan membutuhkan waktu minimum 1 minggu.
5. Tersedianya area workshop yang memadai untuk perakitan, pengecatan dan
pengepakan berikut alat angkat dan angkut material.
6. Tersedianya tenaga kerja ahli yang dapat mengoperasikan mesin produksi dan
tenaga kerja ahli bersertifikat untuk pengelasan.
7. Diperhitungkan kapasitas produksi workshop dapat memenuhi jadwal kerja
proyek, jika tidak maka dapat ditambah menggunakan workshop lain.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 2
MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 3
MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 4
MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 5
MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 6
MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 7
MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop
RANGKUMAN
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 8
MODUL SSEB-04 BAB III
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Pra Pabrikasi Di Workshop
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 9
MODUL SSEB-04 BAB IV
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Perlengkapan Dan Peralatan Yang Diperlukan Di
Lapangan
BAB IV
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN YANG DIPERLUKAN
DI LAPANGAN
4.1. UMUM
Sebelum melakukan pekerjaan pemasangan (erection) perlu diperhatikan metode
pemasangan yang akan dilaksanakan. Apabila metode pemasangan telah
ditentukan, maka identifikasi alat angkat dan angkut elemen struktur dapat dipilih
sesuai dengan metode yang telah ditetapkan sebelumnya.
Demikian pula dengan struktur penopang sementara segera dipersiapkan.
Kelengkapan dan kondisi peralatan diperiksa untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja yang tidak diharapkan.
Alat angkut elemen struktur tergantung pada jarak angkut material dari workshop
menuju lokasi proyek. Kadangkala pengangkutan material menggunakan modal
transportasi laut ataupun udara apabila lokasi pemasangan elemen struktur
dilakukan di pulau yang berbeda dengan tempat dilaksanakannya fabrikasi. Apabila
dapat dijangkau melalui darat, maka menggunakan truk dengan kapasitas sesuai
dengan berat dan volume elemen struktur yang akan diangkut.
Pada umumnya pengangkutan ini dilakukan oleh pihak lain (outsourcing) pada
perusahaan-perusahan jasa pengangkutan. Jika lokasi proyek dengan workshop
tempat pelaksanaan fabrikasi harus dilakukan antar pulau, tidak jarang
menggunakan jasa forwarder.
sangat mungkin mudah roboh. Untuk mengatasi hal ini, perlu dipersiapkan struktur
penopang sementara sehingga struktur menjadi stabil dan mampu menahan beban
akibat berat sendiri maupun beban mati.
Struktur penopang sementara yang juga sekaligus sebagai alat angkat elemen
struktur baja dapat menggunakan derek yang dioperasikan secara manual maupun
menggunakan mesin. Salah satu alat angkat sederhana yang dioperasikan secara
manual adalah tiang yang dibuat dengan posisi sedikit miring, ditopang dengan
empat buah kabel pada arah 4 mata angin yang terbagi secara merata. Pada setiap
bagian ujung bawah kabel penopang dipasang jangkar/anchor yang berfungsi untuk
memperkuat posisi tiang selama digunakan. Alat ini umumnya dikenal dengan nama
single pole atau gin pole (gambar 4.1).
Tiang yang digunakan dapat berupa tiang dengan bahan kayu, atau dapat juga tiang
yang terbuat dari metal, dimana posisi tiang dibuat dalam kemiringan tertentu
namun tetap kokoh. Adapun kemiringan kabel penyangga pada umumnya
membentuk sudut 450 atau lebih kecil, disesuaikan dengan tinggi tiang. Antara tiang
(pole) dengan dengan alat derek terdapat jarak yang memberikan ruang bagi gerak
tali derek. Tali derek dapat berupa bahan tali rami ataupun kawat yang khusus
dibuat untuk tali kerek. Kapasitas gin pole ditentukan oleh kekuatan tali penyangga,
tali kerek, alat derek, cantelan (hook), struktur penopang dan tiang itu sendiri. Single
Pole atau gin pole memiliki beberapa tipe yang umumnya digunakan pada saat
pekerjaan ereksi, antara lain Rangka A (A Frame) pada gambar 4.2 dan Dutchman
(gambar 4.3)
Alat angkut lainnya yang biasa digunakan sebagai alat angkat sekaligus sebagai penopang
struktur lainnya adalah derek guy (Guy Derricks) yang memiliki keunggulan dalam
pelaksanaan ereksi pada bangunan bertingkat (gambar 4.4). Derek ini dapat dipasang pada
lantai selanjutnya setelah ereksi elemen struktur pada lantai existing selesai dilakukan,
tanpa harus membongkar derek tersebut. Tiang miring (boom) secara temporer berfungsi
sebagai tiang penyangga pada saat tiang tegak (mast) dipindahkan/diangkat ke lantai
berikutnya. Gerakan memutar derek ini dapat dilakukan secara manual maupun
menggunakan mesin.
Adapun alat angkat yang sering digunakan pada pembangunan gedung tingkat
tingkat tinggi, adalah tower crane (gambar 4.5). Alat ini memiliki beberapa
keunggulan dibanding peralatan sebelumnya, antara lain:
a. Stasiun pengontrol dapat ditempatkan pada crane atau pada posisi jarak tertentu
yang memungkinkan operator setiap saat dapat melihat beban yang sedang
diangkat.
b. Alat ini dapat digunakan untuk mengangkat berbagai material lainnya seperti plat
beton yang akan digunakan sebagai pelat lantai dan pelat atap.
c. Tidak perlu memindahkan material bangunan dengan cara meluncur, meloncat,
dan mengusung.
Beberapa variasi tipe tower crane diantaranya tipe kanguru (kangoroo) seperti pada
gambar 4.6 dan tipe kepala palu (hammerhead) pada gambar 4.7
Alat yang digunakan untuk menyambung elemen struktur pada dasarnya tergantung
pada jenis/tipe sambungan yang akan dibuat sesuai dengan rencana. Pada
umumnya penyambungan elemen struktur dilakukan dengan menggunakan paku
keling (rivet), baut dan mur (bolt and nut), serta pengelasan.
Peralatan yang digunakan untuk memasang paku keling, mulai dari yang sederhana
seperti palu, dengan salah satu contohnya adalah ballpen hammer (gambar 4.8),
hingga alat yang menggunakan tenaga listrik dan tekanan tinggi yang biasa disebut
dengan pistol rivet (rivet gun) seperti pada gambar 4.9. Sebelum dilakukan
pemasangan paku keling, maka elemen struktur yang akan disambung terlebih
dahulu dilubangi menggunakan bor.
Peralatan untuk sambungan baut mur, digunakan kunci pas (gambar 4.10) dan
kunci inggris (gambar 4.11).
Pada prinsipnya seluruh peralatan yang akan digunakan, baik manual maupun
dengan menggunakan mesin, wajib diperiksa terlebih dahulu, khususnya kelaikan
peralatan tersebut. Hal ini bukan saja mencegah terjadinya kecelakaan kerja, tetapi
juga sangat berpengaruh pada produktivitas kerja seorang tukang.
RANGKUMAN
BAB V
PELAKSANAAN DI LOKASI PROYEK
5.1. UMUM
Kualitas pekerjaan struktur baja bangunan ditentukan juga pada saat pekerjaan
pemasangan di lapangan. Sebagus apapun kualitas material yang digunakan
apabila dipasang dengan tidak mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan, akan
memberikan hasil yang tidak memuaskan. Bahkan resiko terjadinya kegagalan
bangunan karena pemasangan yang tidak sesuai seringkali terjadi.
Seorang ahli struktur baja bangunan harus dapat memastikan bahwa seluruh
elemen struktur terpasang dengan baik. Elemen-elemen struktur ditempatkan sesuai
dengan gambar kerja, serta ikatan-ikatan antar elemen dipastikan kokoh.
Metode pemasangan yang dibuat seorang ahli struktur baja berisi hal-hal yang
mencakup prosedur pengiriman dan perakitan, termasuk juga tahapan-tahapan
pada saat pelaksanaan ereksi seperti pemasangan baut, pengelasan, metode ereksi
dan sistem keamanan. Semuanya ini merupakan satu kesatuan dalam pembuatan
metode kerja. Panduan lengkap yang diperuntukkan bagi petugas Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Health and Safety Executive (HSE) menunjukkan secara lengkap
isi dari metode kerja yang dimaksud. Beberapa hal penting didalam penjelasan
metode kerja tersebut mencakup:
1) Penetapan skema organisasi, termasuk koordinasi kerja dan tanggung jawab
pada setiap tingkat manajemen ditulis secara jelas dan tegas.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-1
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek
2) Pengiriman dan penurunan elemen struktur baja dan material lainnya, termasuk
metode pengangkutan dan pengangkatan.
4) Metode kerja untuk memastikan stabilitas setiap elemen struktur yang dipasang
(termasuk kolom) dan perakitan sub-sub elemen struktur, demikian pula dengan
pelaksanaan ereksi pada struktur yang dilakukan secara parsial.
6) Perlengkapan untuk mencegah agar tidak jatuh dari tempat tinggi, termasuk
keaman jalan masuk dan lokasi kerja, landasan khusus untuk bekerja beserta
landasan untuk berjalan yang sifatnya sementara, dan pengaturan untuk
melengkapi jalan-jalan permanen sesegera mungkin, mobile tower, landasan
antena, slung, penggantung atau perancah, tangga, sabuk pengaman dan jaring
pengaman.
7) Pencegahan dari material, peralatan dan puing yang jatuh, dengan alat yang
dapat menghalangi reruntuhan tersebut seperti kasa pelindung, kipas angin dan
jaring.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-2
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek
11) Denah, layout dan akses masuk/keluar lokasi proyek, beserta catatan yang
menjelaskan bagaimana pengaruh layout dan akses masuk/keluar, termasuk
metode kerja yang diajukan terhadap aktifitas kerja secara menyeluruh.
13) Prosedur serah terima, termasuk metode pemeriksaan terhadap kelurusan dan
ketegakan struktur yang telah dipasang serta metode untuk menentukan
pemasangan baut dan pengelasan telah selesai dilakukan seluruhnya.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-3
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek
Washer
Type Qty Dim. Grade CPL NCPL
Komentar:
Alternatif Perbaikan
Site Engineer........................................
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-5
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek
Kolom baja dipasang mengikuti koordinat grid yang telah ditentukan sebelumnya.
Kolom diangkat menggunakan alat angkut seperti terlihat pada gambar pemasangan
kolom ( gambar 5.1 dan gambar 5.2). Hindari kerusakan seminimal mungkin selama
pengangkatan, terutama pada permukaan yang sudah dilapisi bahan cat, karena
perbaikan setelah ditempatkan pada posisi tegak sulit dilakukan. Ketika posisi dasar
kolom sudah pada tempatnya, posisi ini belum dapat dinyatakan sudah tepat dan
ketegakannya belum sempurna. Atau dengan kata lain, kolom masih perlu
diangkat/ayun lagi hingga stabilitas kedudukan kolom dapat dipastikan selama urut-
urutan pekerjaan ereksi dilakukan. Prosedur ini dilakukan berulang-ulang hingga
seluruh grid posisi kolom terbentuk.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-6
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek
Apabila seluruh pekerjaan ereksi diatas telah dilakukan, tim pekerja ereksi dapat
berpindah ke lokasi/area berikutnya. Tim berikutnya akan melakukan pekerjaan
lining dan levelling di lokasi yang sama, untuk memastikan struktur yang telah
dipasang sudah menempati posisi yang tepat (alignment). Apabila posisi yang
diinginkan telah diperoleh, seluruh baut dikencangkan, plat beton ditaruh pada
tempatnya dan dilanjutkan dengan pekerjaan pengelasan bagian-bagian tertentu
sebagai penopang. Bagan alur proses ini dapat dilihat pada gambar 5.3.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-7
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-8
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek
RANGKUMAN
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) V-9
MODUL SSEB-04 BAB V
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pelaksanaan Di Lokasi Proyek
3 Kegunaan:
- Memudahkan dalam proses pemotongan struktuyr baja
- Memudahkan dalam proses pemasangan struktur
- Memudahkan dalam mencari elemen-elemen tiap struktur untuk
digabungkan
- Apabila ada bagian elemen yang hilang maka mudah dalam mencari
penggantiannya
11) Denah, layout dan akses masuk/keluar lokasi proyek, beserta catatan
yang menjelaskan bagaimana pengaruh layout dan akses
masuk/keluar, termasuk metode kerja yang diajukan terhadap aktifitas
kerja secara menyeluruh.
1 Harus sesuai dengan metode pelaksanaan yang sudah dibuat dan sesuai
Urut-urutan pekerjaan pemasangan. Seperti penentuan koordinat grid,
Proses pengakutan dan pengangkatan kolom , penempatan pada posisi
kolom untuk memastikan kestabilan kolom atau kalau diperlukan disiapkan
penopang struktur sementara., sehingga dapat dipastiak mbahwa kolom
telah stabil pada kedudukannya
2 Adalah dengan :
- memastikan bahwa balok baja telah sesuai lokasi penempatannya
- Memastikan bahwa lobang–lobang diujung plat baja yang telah
dipasang telah dibaut seluruhnya
- Memastikan bahwa ikatan-ikatan plat telah sesuai sehingga tidak
merusak ikatan elemen-elemen struktur baja yang telah dipasang
sebelumnya
DAFTAR PUSTAKA
1. The Steel Construction Institure, Steel Designers Manual, 6th ed., Ascot:2003
2. M. Myint Lwin, Building Engineering, Standard Handbook for Civil Engineers, The
McGraw-Hill Companies, 2004.