Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN PENGETAHUAN DALAM INGATAN PESERTA DIDIK PADA

PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dari jaman ke jaman, pengetahuan adalah hal substansial yang penting dimiliki oleh setiap
manusia untuk melakukan proses kehidupan. Manusia memiliki Ingatan ( memori ) yang
kemampuan dan kapasitasnya sangat besar, sehingga tak terhitung besarnya. Akan tetapi
tidak semua manusia bisa memanfaatkan kapasitas tersebut seoptimal mungkin dan lebih
banyak lagi yang memanfaatkan ingatan hanya sekedarnya saja.

Manusia yang memanfaatkan pengoptimalan memori dapat menggunakannya untuk diisi


dengan berbagai macam pengetahuan melalui proses belajar. Banyak ruang dalam ingatan
seseorang yang tidak terisi bahkan tidak di isi serta tidak diperlakukan dengan lebih baik
karena berbagai faktor. Memori memiliki fungsi yang penting bagi manusia. Jika kita lakukan
aktifitas berfikir, maka sebagian besar kita menggunakan fakta dari ingatan kita. Kita
menggunakan konsep waktu dengan menghubung-hubungkan masa sekarang dengan masa
lalu serta membuat perencanaan untuk masa mendatang ( Pengetahuan kolaboratif ).

Di era digital age, pengetahuan tentang ICT wajib dibutuhkan agar pembelajar tidak
ketinggalan jaman. pengetahuan lah yang membuat manusia menjadi memiliki kemampuan
untuk merefleksikan kejadian yang dialami dan membuatnya menjadi lebih baik di masa
mendatang. Hal tersebut terjadi karena adanya fasilitas fungsi ingatan kita yang kuat dan
dapat disesuaikan pada berbagai situasi sehingga menciptakan pengetahuan untuk
beradaptasi. Oleh karena ingatan inilah manusia dapat dikatakan makhluk bersejarah. Artinya
makhluk yang tidak dapat ditentukan oleh pengaruh proses dari hal yang terjadi saat ini saja,
tetapi berkembang lewat pembelajaran hasil dari pengetahuan dalam sejarah masa lalunya
yang masih dimilikinya dan sewaktu-waktu dapat dihidupkan atau diulang kembali. Proses
penghidupan atau pengulangan dari pengetahuan itulah yang dikatakan ingatan.

Penting bagi setiap tenaga pendidik untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan
memanajemen pengetahuan siswa dalam bentuk pemahaman.

B. Rumusan Masalah

a. Definisi pengetahuan
b. Jenis pengetahuan

c. Korelasi pengetahuan dan pembelajaran

d. Teori belajar dan pengaplikasiannya

e. Kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran dan solusinya

f. Menjaga kemampuan mengingat dalam bentuk pemahaman

C. Tujuan

Setelah memahami isi makalah ini, para tenaga pendidik diharapkan mampu :

a. Mengerti dan memahami definisi pengetahuan dan faktor-faktor yang mempengaruhi


perbedaan pengetahuan.

b. Mengetahui pentingnya pembelajaran dalam peningkatan pengetahuan.

c. Mengetahui pengaplikasian teori belajar dalam proses pembelajaran.

d. Mengetahui cara mengatasi kendala dalam proses pembelajaran.

e. Mengetahui cara mengelola pemahaman.


BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi pengetahuan

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam Bahasa Inggris Knowledge.
Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah
kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief).

Secara Terminologi dikemukakan beberapa definisi tentang pengetahuan :

1. Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu
tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai. Pengetahuan itu
adalah semua milik atau isi pikiran. Dengan demikian pengetahuan merupakan hasil
proses dari usaha manusia untuk tahu.
2. Pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari
kesadarannya sendiri. Dalam hal ini yang mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui
(objek) di dalam dirinya sendiri sedemikian aktif sehingga yang mengetahui itu menyusun
yang diketahui pada dirinya sendiri dalam kesatuan aktif.
3. Pengetahuan adalah segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu,
termasuk didalamnya ilmu, seni dan agama. Pengetahuan ini merupakan khasanah
kekayaan mental yang secara langsung dan tak langsung memperkaya kehidupan kita.

Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau
segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat
berwujud barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang
dipahami oleh manusia berbentuk ideal, atau yang bersangkutan dengan masalah
kejiwaan.

Menurut Wikipedia, Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan


pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang. Pada
umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil
pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekadar berkemampuan untuk
menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan
berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut potensi untuk
menindaki.

Penulis menyimpulkan Pengetahuan adalah informasi yang individu peroleh dari


pengalaman dan observasi terhadap suatu keadaan.

B. Jenis Pengetahuan
Menurut wikipedia pengetahuan terbagi menjadi 4 yaitu :

1. Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam bentuk


pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata seperti
keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip. Pengetahuan diam seseorang biasanya sulit
untuk ditransfer ke orang lain baik secara tertulis ataupun lesan. Kemampuan
berbahasa, mendesain, atau mengoperasikan mesin atau alat yang rumit membutuhkan
pengetahuan yang tidak selalu bisa tampak secara eksplisit, dan juga tidak sebegitu
mudahnya untuk mentransferkannya ke orang lain secara eksplisit.

Contoh sederhana dari pengetahuan implisit adalah kemampuan mengendara sepeda.


Pengetahuan umum dari bagaimana mengendara sepeda adalah bahwa agar bisa
seimbang, bila sepeda oleh ke kiri, maka arahkan setir ke kanan. Untuk berbelok ke
kanan, pertama belokkan dulu setir ke kiri sedikit, lalu ketika sepeda sudah condong ke
kenan, belokkan setir ke kanan. Tapi mengetahui itu saja tidak cukup bagi seorang
pemula untuk bisa menyetir sepeda.

2. Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang telah didokumentasikan atau


disimpan dalam wujud nyata berupa media atau semacamnya. Dia telah diartikulasikan
ke dalam bahasa formal dan bisa dengan relatif mudah disebarkan secara luas.
Informasi yang tersimpan di ensiklopedia (termasuk Wikipedia) adalah contoh yang
bagus dari pengetahuan eksplisit.

3. Pengetahuan empiris yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi.


Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan yang dilakukan
secara rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi
pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala
ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga
bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali.
Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya
akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemenorganisasi.

4. Pengetahuan rasionalisme adalah pengetahuan yang diperoleh melalui akal budi.


Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan
pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika,
hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris,
melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.
C. Korelasi pengetahuan dan pembelajaran

Pembelajaran adalah salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan. Melalui


pembelajaran, setiap individu mampu mengembangkan pemahaman dan gagasan sendiri
terhadap satu kasus. dan tugas guru sebagai pendidik adalah menjadi jembatan atau
fasilitator bagi siswa dalam pembelajaran.

untuk itu proses pembelajaran haruslah memiliki aturan dan patokan agar dapat
membatasi cakupan pengetahuan yang akan dipelajari, aturan dan patokan ini melahirkan
banyak teori teori dan model pembelajaran yang berguna bagi tenaga pendidik untuk
dipakai sebagai alat untuk memberi pemahaman.

D. Teori Belajar dan pengaplikasian


Pengetahuan dapat dimanajemen oleh guru dengan penerapan teori belajar berikut ini
1. Teori Behavioristik
teori behavioristik menyatakan belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat
dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain,belajar merupakan
bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku
dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang
dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkanperubahan tingkah lakunya.
Pengaplikasiannya dapat dilihat pada contoh kegiatan yaitu proses pengajaran tentang
pembiasaan seperti pembiasaan guru mengajarkan perkalian yang merupakan stimulus
dan hasilnya menjadikan siswa tau perkalian yang merupakan respon.
2. Teori Kognitif
Belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Para
penganut aliran kognitif mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan
antara stimulus dan respon.
Pengaplikasiannya seperti penerapan strategi mnemonic untuk memberikan konsep
serta penggunaan grafik dalam pembelajaran.
3. Teori Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu
tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme sebenarnya
bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini
merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman. Ini
menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis.
Pengaplikasiannya seperti karyawisata untuk memberikn pengalaman langsung di dunia
nyata bagi pembelajar.
4. Teori Humanistik
Teori belajar yang menitikbertkan pada penghargaan untuk perbedaan dalam hasil
pemikiran,
Pengaplikasiannya yaitu pemberian pemahaman bahwa berpendapat adalah
kebebasan masing masing individu.

E. Kendala yang dialami dalam proses pembelajaran dan solusinya

1. Kurangnya Motivasi siswa dalam belajar


Manajemen pengetahuan siswa berarti tenaga pendidik harus mampu menyampaikan
dan mempertahankan pengetahuan peserta didik, hal yang paling dasar menjadi
masalah adalah sulitnya menyampaikan pengetahuan karena tidak adanya niat dan
motivasi siswa dalam belajar. Motivasi diri untuk terus belajar merupakan hal yang
sangat penting bagi peserta didik, karena motivasi tersebut akan menggugah anak
untuk tetap bersemangat dalam belajar. Sebaliknya, tanpa motivasi tersebut, siswa
sekolah akan merasa sangat sulit untuk memahami materi yang telah dijelaskan oleh
tenaga pendidik. Tentu saja hal ini akan berdampak buruk bagi kualitas dirinya sendiri,
juga kualitas generasi muda bangsa ini. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa hal
yaitu kurangnya motivasi dari guru maupun siswa tersebut bermasalah

Hal yang dapat dilakukan guru adalah Memilih cara penyajian yang bervariasi yang
mana sesuai dengan kemapuan peserta didik dan banyak memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk ikut andil atau berpartsipasi dalam kelas tersebut, yang mana
peserta didik akan lebih merasa lebih semangat dari pada hanya sekedar mendengar
saja (monoton). Berilah kemudahan dan bantuan dalam belajar. Tugas seorang guru
atau pendidik disekolah tidak lain untuk membantu perkembangan siswa. Agar
perkembangan peserta didik lancar, berilah kemudahan- kemudahan dalam belajar, dan
janganlah guru mempersulit perkembangan belajar peserta didik karena akan berakibat
fatal kepada peserta didik. hal selanjutnya adalah Berikanlah sebuah pujian, ganjaran
atau sebuah hadiah, karena itu sangat membuat peserta didik termotivasi, sama dengan
konselor, guru- guru juga dapat membangkitkan motivasi belajar melalui pemberian
pujian, ganjaran, atau kalau perlu hadiah.

2. Materi pelajaran yang dianggap terlalu sulit oleh siswa


Tidak dipungkiri bahwa disetiap mata pelajaran ada materi yang dianggap terlalu sulit
menurut siswa. entah karena materi terlalu panjang atau memang kompleksitas dari
materinya sendiri. Hal yang harus guru lakukan adalah menciptakan dahulu kerangka
berpikir tentang materi serta memulai dasar dasar sebelum memasuki materi seperti
teori belajar konstruktivisme, banyak yang beranggapan bahwa sebuah materi sulit
karena guru kadang mengabaikan dasar dan langsung masuk menuju inti materi. variasi
belajar juga diperlukan sehingga kesukaran tersebut tidak terasa karena suasana
menyenangkan.

3. Siswa terlalu pasif


Penyebab pasifnya siswa dalam pembelajaran kebanyakan disebabkan karena
kurangnya rasa percya diri siswa dalam mengungkapkan isi pemikirannya. untuk itu
yang perlu dilakukan guru adalahMemberi perhatian khusus pada hal-hal yang amat
menarik perhatian anak. berikutnya adalah Mengembangkan rasa percaya diri anak
dengan memberi pemahaman bahwa tidak ada pendapat yang salah. hal berikutnya
adalah Memberikan pertanyaan atau stimilus kepada siswa dan memberikan
penghargaan atau penghormatan kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan
itu.dan yang terakhir adalah selalu Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya, Seorang guru setelah memberikan penjelasan mengenai pelajaran harus
memberikan kesempatan lebih kepada siswa yang dinilai selalu pasif untuk bertanya.

F. Menjaga kemampuan mengingat siswa tentanga pengetahuan dalam bentuk


pemahaman.

Bagi setiap siswa, pengetahuan teoritis tentang sesuatu adalah hal yang penting namun
yang paling penting lagi adalah pemahaman. pengetahuan mungkin dapat hilang seiring
waktu namun konsep pemahaman yang tertanam dalam pikiran akan selalu ada.
manajemen pengetahuan tentunya harus dilakukan dengan cara memberi pemahaman.
karena itulah seorang guru bukan hanya harus mengajarkan teori teori, metode
penghitungan dan lain sebagainya, tugas guru lebih tinggi dari itu yaitu menciptakan
pemahaman dan memberi makna dalam pembelajaran.
akan sangat berbeda jika ada yang tau teori teori pemakaian alat dibandingkan paham
cara pemakaian alat.konteksnya sangat berbeda. Paham ada di level lebih tinggi dari tau.
Hal hal yang dapat dilakukan untuk memanajemen pemahaman siswa dengan baik adalah
pemberian arti bagi pembelajaran tak hanya sekedar tau teori tapi juga paham betapa
pentingnya teori tersebut.
hal lain yang dapat dilakukan adalah menciptakan kesan yang mendalam ketika
pembelajaran sehingga siswa termotivasi tidak hanya untuk tahu tetapi termotivasi
memahami sebuah arti pembelajaran.
BAB III KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa di dalam otak terdapat sistem memori atau
sistem akal manusia tersimpan yang disebut dengan ingatan. Dengan ingatan yang dimiliki,
manusia dapat menyerap, mengolah, menyimpan dan memproduksi pengetahuan yang ada
di dalam memori yang berada di dalam otak.

Memanajemen pengetahuan dapat dimulai dari penyampaian pengetahuan oleh guru melalui
beberapa teori belajar. adapun kendala dalam proses pembelajaran dapat diatasi dengan
menerapkan beberapa solusi yang tercantum diatas.

Pengetahuan tidaklah cukup, jika ingin menciptakan siswa yang mampu bersaing dijaman
digital age maka yang perlu dilakukan adalah menciptakan pemahaman. memberi arti dalam
pembelajaran agar yang diketahui siswa tak hanya teoritis namun juga paham konsep
pentingnya sebuah materi.

Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai