Anda di halaman 1dari 13

BAB II

ANALISIS SITUASI

A. Deskripsi Situasi dan Kondisi Puskesmas dan Wilayah Kerjanya


1. Keadaan Geografis
Kecamatan Kemranjen terletak di bagian selatan Kabupaten Banyumas
dan dibatasi oleh Kecamatan Banyumas dan Kecamatan Somagede
disebelah utara, Kabupaten Cilacap disebelah selatan, Kecamatan Sumpiuh
di sebelah timur dan Kecamatan Kebasen di sebelah barat. Kecamatan
Kemranjen memiliki 15 desa, yaitu Desa Alasmalang, Desa Grujugan,
Desa Karanggintung, Desa Karangjati, Desa Karangsalam, Desa
Kebarongan, Desa Kecila, Desa Kedungpring, Desa Nusamangir, Desa
Pageralang, Desa Petarangan, Desa Sibalung, Desa Sibrama, Desa
Sidamulya dan Desa Sirau.

Gambar 2.1 Peta Kecamatan Kemranjen

Terdapat dua Puskesmas di Kecamatan Kemranjen yaitu


Puskesmas 1 Kemranjen dan Puskesmas 2 Kemranjen. Puskesmas 1
Kemranjen merupakan puskesmas yang berada di Kecamatan
Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa Tengah. Puskesmas 1

4
Kemranjen memiliki 8 (delapan) desa binaan, dengan luas wilayah total
± 3.571.293 Ha. Batas wilayah kerja Puskesmas 1 Kemranjen meliputi:
a. Utara : Kec. Somagede Kab. Banyumas
b. Selatan : Kec. Nusawunggu Kab. Cilacap
c. Barat : Kec. Kemranjen Kab. Banyumas
d. Timur : Kec. Sumpiuh Kab. Banyumas
Desa binaan dalam wilayah kerja Puskesmas 1 Kemranjen
memiliki luas total sebesar ± 3.571.298 Ha. Desa terluas di wilayah
kerja Puskesmas 1 Kemranjen adalah Desa Karangsalam. Desa terkecil
adalah Desa Karangjati. Desa yang memiliki kepadatan penduduk
terbanyak adalah Desa Kecila sebesar 1.358,75 per km2. Batas wilayah
kerja Puskesmas 1 Kemranjen meliputi :
a. Utara : Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas
b. Selatan : Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap
c. Barat : Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas
d. Timur : Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas
Topografi kecamatan Kemranjen dalam wilayah kerja Puskesmas 1
Kemranjen sekitar 40 % merupakan daerah dataran tinggi atau
pegunungan.
2. Keadaan demografi kecamatan Kemranjen
a. Pertumbuhan penduduk
Berdasarkan data Kecamatan dalam Angka Tahun 2015
didapatkan hasil registrasi Penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas 1
Kemranjen terdiri dari 38.036 yang terdiri dari 22.441 jiwa laki-laki
(59%) dan 15.595 jiwa Perempuan (41%) tergabung dalam 9.430
Rumah Tangga atau Kepala Keluarga. Jumlah penduduk terbesar
adalah Desa Kecila, sebanyak 7.290 jiwa dan desa yang terendah
adalah desa Karangjati sebanyak 2.178 jiwa. Berdasarkan data
tersebut, menunjukkan bahwa jumlah laki-laki lebih besar daripada
perempuan. Hal tersebut mengacu untuk lebih besarnya faktor resiko
kejadian hipertensi diwilayah kerja Puskesmas 1 Kemranjen.

5
b. Kepadatan penduduk
Penduduk di wilayah kerja Puskemas 1 Kemranjen untuk tahun
2015 belum menyebar dan merata. Pada umumnya penduduk banyak
menumpuk di daerah perkotaan dan didataran rendah. Rata-rata
kepadatan penduduk di Kecamatan Kemranjen sebesar 1.151 jiwa
setiap km2. Desa terpadat adalah desa Kecila dengan tingkat kepadatan
sebesar 1748 setiap km2, sedangkan kepadatan terendah pada desa
Karangsalam sebesar 754 setiap km2 dikarenakan desa terluas serta
daerahnya pegunungan.
c. Tingkat pendidikan
Dari data Kemranjen dalam Angka tahun 2015 menunjukan
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan usia 10 tahun keatas
menurut pendidikan yang tidak atau belum pernah sekolah sebesar
3.617 (10,62%), tidak belum tamat SD sebesar 9.712 (28,49%) tamat
SD/MI sebesar 13.315 (39,06 %) tamat SLTP/MTs/ sederajat sebesar
4.433 (13 %), tamat SMU/ MA/SMK sebesar 2.562 (7,51%),tamat
Akademi/ Diploma sebesar 258 (7,57%) dan tamat Universitas sebesar
187 (5,49 %).
3.000 700

TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH

600
2.500

TIDAK/ BELUM TAMAT SD

500
2.000
SD/MI

400

1.500 SLTP/ MTs

300

SLTA/ MA
1.000
200

AK/ DIPLO MA
500
100

UNIVERSITAS

- 0

G A G A TI N N
G M
N M IN IL JA A
LA
LU A
PR EC G G TU
A IB
R
G K N A
N IN SA
IB S N A R G G
S U AR A G N
ED K ET N A
P A AR
K AR K
K

Gambar 2.2 Penduduk Usia 10 tahun ke atas Menurut Pendidikan


tertinggi yang di Tamatkan Tahun 2015
Dilihat dari gambar 2.2 menunjukan bahwa tingkat pendidikan di
Kecamatan Kemranjen tergolong masih rendah. Rendahnya tingkat

6
pendidikan disebabkan karena sosial ekonomi masyarakat yang rendah.
Karena rendahnya tingkat pendidikan pada sebagian besar masyarakat,
maka cenderung lebih rendah pula tingkat pemahaman terhadap
manajemen terhadap penyakit kronis seperti diabetes melitus dan
hipertensi.
3. Mata pencaharian penduduk
Dari data Kecamatan Kemranjen dalam Angka tahun 2015 mata
pencaharian penduduk di wilayah kerja Puskesmas 1 Kemranjen terdiri
dari :
1) Petani : 31,54 %
2) Buruh Tani : 23,96 %
3) Nelayan : 0,04 %
4) Pengusaha : 1,66 %
5) Buruh Industri : 3,39 %
6) Buruh Bangunan : 4,67 %
7) Pedagang : 6,63 %
8) PNS / TNI / POLRI : 2,76 %
9) Jasa Angkutan : 1,16 %
10) Pensiunan : 1,26 %
11) Lain – lain : 22,84 %
Mata pencaharian penduduk masih didominasi oleh Kaum Petani
dan kaum buruh petani sebesar 57,5 % setengah dari mata pencaharian
yang ada. Besdasarkan mata pencaharian penduduk terbanyak di
wilayah kerja Puskesmas 1 Kemranjen adalah petani dan buruh tani,
maka kemungkinan kecenderungan terjadinya penyakit diantaranya
adalah keracunan (insektisida), trauma kerja (cangkul), dan tergigit ular.

B. Cakupan Program Pelayanan Kesehatan Dasar


Program pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Program
pelayanan kesehatan yang dilakukan Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan
dasar harus dilakukan secara cepat, tepat, dan diharapkan sebagian besar

7
masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Tujuan dari program ini
adalah untuk meningkatkan pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang
berhasil serta terjangkau oleh segenap anggota masyarakat.
Kegiatan pokok Puskesmas biasa dikenal dengan istilah basic six atau
enam program pokok puskesmas yang meliputi: Promosi Kesehatan,
Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB, Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular, dan Pengobatan.
1. Promosi Kesehatan
Program-program yang dilakukan oleh Puskesmas 1 Kemranjen
khususnya dalam bidang Promosi Kesehatan adalah melalui kegiatan-
kegiatan berikut:
a. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Upaya penyuluhan PHBS yang dilakukan oleh Puskesmas 1
Kemranjen pada tahun 2015 meliputi rumah tangga, institusi
pendidikan (sekolah), institusi sarana kesehatan, institusi TTU,
dan insitusi tempat kerja. Cakupan penyuluhan PHBS di tingkat
rumah tangga mencapai 100%. Target Puskesmas 1 Kemranjen
yaitu 100%. Puskesmas 1 Kemranjen sudah memenuhi target yang
diharapkan
b. Bayi mendapat ASI eksklusif
Salah satu promosi kesehatan yang gencar dilakukan di Puskesmas
I Kemranjen adalah nasehat untuk memberikan ASI ekslusif oleh
ibu kepada bayinya. Berdasarkan data Puskesmas I Kemranjen
tahun 2015, penyuluhan mengenai ASI ekslusif sudah terlaksana.
c. Penyuluhan Napza
Berdasarkan data Puskesmas I Kemranjen tahun 2015, salah satu
upaya promosi kesehatan yang dilakukan di wilayah kerja
puskesmas adalah melakukan penyuluhan Napza dengan sasaran
siswa-siswi SD, SMP dan SMP. Program penyuluhan Napza di
Puskesmas I Kemranjen terlaksana.

8
2. Kesehatan Lingkungan
a. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Pada tahun 2014 dari 9.430 rumah yang diperiksa sebanyak 1.913
rumah, yang memenui syarat kesehatan sebanyak 1.199 atau
62.7% dari jumlah rumah yang diperiksa. Dibandingkan tahun
2013 rumah yang diperiksa sebanyak 800 dan yang memenuhi
syarat rumah 531 atau 66,4%. Menurut target MDGs yaitu 59,6%.
Puskesmas 1 Kemranjen sudah mencapai target yang diharapkan.
b. Pelayanan Hygiene Sanitasi Tempat Tempat Umum
Pada tahun 2014 jumlah tempat-tempat umum (TTU) yang
diperiksa kesehatannya sebanyak 130 tempat dari 134 tempat yang
ada. Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
sebanyak 41 buah (31.54 %) dari jumlah yang diperiksa.
Berdasarkan targer MDGs 2015 adalah 65,5%. Puskesmas 1
Kemranjen belum memenuhi target yang diharapkan.
3. Kesehatan Ibu dan Anak
a. Angka Kematian Bayi
Pada tahun 2015 ditemukan sebanyak 7 bayi lahir mati dari 559
kelahiran. Angka kematian Bayi (AKB) tahun 2015 di wilayah
Puskemas 1 Kemranjen adalah sebesar 12,52 per 1.000 kelahiran
hidup. Sedangkan di tahun 2014 ditemukan 5 bayi lahir mati dari
550 kelahiran. AKB tahun 2014 sebesar 18,4 per 1.000 kelahiran
hidup. Menurut Indikator Indonesia Sehat terhitung masih rendah
(IIS 2015 = 40 per 1.000 kelahiran bayi). Menurut Indikator
Millenium Development Golds (MDGs 2015) AKI sebesar 23 per
1.000. Puskesmas I Kemranjen sudah mencapai target yang
diharapkan.
b. Angka Kematian Ibu
Angka kematian Ibu (AKI) di wilayah kerja Puskesmas 1
Kemranjen tahun 2015 sebesar 0 Kematian Ibu, sedangkan pada
tahun 2014 sebesar 3 Kematian Ibu. Angka Kematian Ibu (AKI)
Puskesmas 1 Kemranjen tahun 2015 sebesar 0 per 100.000.

9
Menurut Indikator Millenium Development Golds (MDGs 2015)
AKI sebesar 102/100.000. Puskesmas 1 Kemranjen sudah
mencapai target yang diharapkan.
c. Angka Kematian Balita
Jumlah balita pada tahun 2015 sebanyak 2.197 balita. Balita mati
tahun 2015 sebanyak 8 anak. Angka Kematian per 1.000 sebesar
3,6. Jumlah balita pada tahun 2014 sebanyak 2.113 balita. Balita
mati tahun 2014 sebanyak 13 anak. Angka Kematian per 1.000
sebesar 6,1. Target MDGs 2015 yaitu 31 per 1000. Puskesmas I
Kemranjen sudah mencapai target yang diharapkan pada tahun
2015.
d. Pelayanan K4
Jumlah Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas I Kemranjen pada
bulan Januari – November 2015 sebanyak 585 ibu hamil. Ibu
hamil yang mendapat pelayanan K4 sebesar 421 atau sebesar
71,97 %. Pada tahun 2014, ibu hamil sebanyak 574 dan yang
mendapatkan pelayanan K4 sejumlah 547 atau 95,3%. Standart
Pelayanan Minimal untuk cakupan kunjungan K4 tahun 2015
sebesar 95 %. Dengan demikian, Puskesmas I Kemranjen tahun
2014 sudah mencapai target dan diharapkan tahun 2015 cakupan
kunjungan K4 mencapai standar pelayanan minimal.
e. Pertolongan oleh tenaga kesehatan
Jumlah ibu hamil bulan Januari – November 2015 sebanyak 585
orang. Jumlah yang ditolong tenaga kesehatan sebanyak 459 orang
atau sebesar 78,5%. Dibandingkan tahun 2014, ibu hamil
sebanyak 574 orang. Jumlah yang ditolong tenaga kesehatan
sebanyak 550 atau sebesar 95,8%. Standart Pelayanan Minimal
untuk pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2015
sebesar 90%. Dengan demikian, cakupan persalinan yang ditolong
tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas I Kemranjen tahun 2014
sudah mencapai target dan diharapkan tahun 2015 mencapai
standar pelayanan minimal.

10
f. Ibu hamil resiko tinggi
Jumlah ibu hamil resiko tinggi tahun 2015 sebanyak 150 orang.
Jumlah yang dirujuk sebanyak 169 orang atau sebesar 112,6%.
Dibandingkan tahun 2014, jumlah ibu hamil resiko tinggi
sebanyak 151 orang dan yang dirujuk sebanyak 145 atau sebesar
96%. Menurut target MDGs 2015 adalah 93,3%. Puskesmas 1
Kemranjen sudah memenuhi target yang diharapkan.
g. Bayi dan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Jumlah bayi lahir tahun 2015 sebanyak 523 dan bayi BBLR
sebanyak 24 bayi atau sebesar 4,6% dari bayi yang lahir. Bayi
BBLR yang ditangani sebanyak 24 atau 100% ditangani. Jumlah
bayi tahun 2014 sebanyak 544 bayi. Jumlah Bayi BBLR sebanyak
26 atau sebesar 5,5% dari bayi yang lahir. Bayi BBLR yang
ditangani sebanyak 26 atau 100% ditangani. Penanganan kasus
BBLR berdasarkan standart Dinas Kesehatan Kabupaten sudah
memenuhi target yang diharapkan.
h. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) tahun 2015 sebesar 6083 dan
yang mengikuti KB aktif sebesar 4787 atau 78,7%. Jumlah PUS
dan yang mengikuti KB aktif pada tahun 2014 sama dengan tahun
2014. Menurut target MDGs adalah 61%, jadi Puskesmas 1
Kemranjen telah mencapai target yang diharapkan.
i. Pelayanan imunisasi
Jumlah desa di wilayah kerja Puskesmas 1 Kemranjen sebanyak 8
desa dan semua sudah memenuhi kriteria Universal Child
Immunization (UCI). Standart pelayanan minimal untuk pelayanan
imunisasi sebesar 100%. Menurut target MDGs 2015 adalah 72%.
Puskesmas 1 Kemranjen telah mencapai target yang diharapkan.
j. Pemberian Tablet Besi Fe1 dan Fe3 pada ibu hamil
Program pelayanan kesehatan yang dilakukan Puskesmas I
Kemranjen dalam perbaikan gizi ibu hamil salah satunya adalah
dengan program pemberian tablet besi, yaitu Fe1 (30 tablet) dan

11
Fe3 (90 tablet). Data pada bulan Januari – November 2015
menunjukkan dari 585 ibu hamil sebesar 571 atau 97,61%
mendapatkan tablet Fe1 dan sebesar 506 atau 86,50%
mendapatkan tablet Fe3. Dibandingkan tahun 2014 menunjukkan
dari 603 ibu hamil seluruhnya telah mendapatkan tablet Fe1 dan
Fe3. Standart pelayanan minimal untuk pelayanan tablet Fe1 dan
Fe3 pada ibu hamil sebesar 100%. Menurut target MDGs 2015
adalah 95%. Puskesmas I Kemranjen tahun 2014 sudah mencapai
target dan diharapkan tahun 2015 mencapai standar pelayanan
minimal.
k. Pemberian Kapsul Vitamin A (Dosis 200.000 SI) Pada Balita dan
Ibu Nifas
Jumlah balita tahun 2014 sebesar 2.325 balita. Balita yang
mendapat kapsul Vitamin A 2 kali sebanyak 2.325 balita atau
100%. Standart pelayanan Minimal untuk balita mendapat kapsul
Vitamin A 2 kali sebesar 90 %. Dengan demikian, cakupan balita
yang mendapat kapsul Vitamin A sebanyak 2 kali pemberian
sudah tercapai.
Jumlah ibu nifas tahun 2015 sebesar 517 orang dan yang
mendapatkan kapsul Vitamin A 517 orang atau 100%. Menurut
target MDGs 2015 adalah 90%. Puskesmas 1 Kemranjen pada
tahun 2015 telah mencapai target yang diharapkan.
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Tujuan umum upaya perbaikan gizi puskesmas adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan setiap keluarga di wilayah
Puskesmas untuk mencapai Keluarga Sadar Gizi agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Sedangkan tujuan khususnya adalah :
a. Meningkatkan cakupan dan kualitas pemberdayaan Keluarga
menuju Keluarga Sadar Gizi.
b. Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan gizi (Pelayanan
gizi masyarakat dan pelayanan gizi perorangan).

12
Berdasarkan data yang ada penimbangan balita (F/III/Gizi) selama tahun
2014 adalah sebagai berikut:
a. Jumlah seluruh balita (S) = 2526 anak
b. Jumlah balita yang terdaftar dan punya KMS (K) = 2526 anak
c. Jumlah Balita yang ditimbang (D) = 2133 anak
d. Jumlah balita yang naik berat badannya (N) = 1146 anak
e. KEP Total (Gizi kurang + Gizi buruk) = 162 anak atau sebesar
6,4%
Menurut target MDGs 2015 adalah 15,5%. Puskesmas 1 Kemranjen
telah mencapai target yang diharapkan.
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
a. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Polio
Kasus Polio di Puskesmas 1 Kemranjen tidak ditemukan.
b. Pencegahan dan Pemberantasan TB Paru
Jumlah kasus penderita tuberkulosis paru BTA Positif
tahun 2014 sebanyak 23 kasus. Data yang diolah tahun 2014
kasus TB Paru (Klinis dan Positif) sebanyak 41 kasus, sedangkan
yang sembuh 41 orang atau 100%. Standart Pelayanan Minimal
untuk kesembuhan penderita TBC BTA positif (>85).
Dengan demikian penemuan kasus dipengaruhi oleh
meningkatnya sosialisasi dan penyebaran informasi tentang
penyakit TB Paru kepada masyarakat disamping adanya partisipasi
aktif dari tokoh masyarakat dalam hal penemuan TB Paru serta
aktifnya petugas Miskoskopik di Puskesmas 1 Kemranjen.
Dengan demikian, kesembuhan penderita dibanding dengan SPM
sudah tercapai.
c. Pencegahan dan pemberantasan Penyakit ISPA
Kasus Pneumonia balita di Puskesmas 1 Kemranjen pada tahun
2015 sebanyak 0 kasus. Standart Pelayanan Minimal untuk balita
dengan pneumonia yang ditangani 100%, dibanding dengan SPM
sudah tercapai.

13
d. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV–AIDS
Kasus HIV–AIDS di Puskesmas 1 Kemranjen tahun 2015 tidak
ditemukan. Namun Puskesmas 1 Kemranjen selalu mengupayakan
pencegahan dengan pendekatan kepada masyarakat dengan
bimbingan atau penyuluhan secara berkelanjutan untuk mencegah
terjadinya penularan di wilayah Puskesmas 1 Kemranjen.
e. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD)
Kasus penyakit DBD tahun 2015 tidak ditemukan karena adanya
upaya Puskesmas untuk pemberantasan demam berdarah yang
terdiri dari tiga hal, yaitu peningkatan surveilans penyakit dan
vektor, diagnosis dan pengobatan dini, peningkatan upaya
pemberantasan vektor penularan DBD. Dalam upaya
pemberantasan penyakit DBD, Puskesmas 1 Kemranjen beserta
lintas sektor telah melaksanakan langkah-langkah nyata antara lain
Foging Focus, abatisasi selektif, penggerakan PSN dan
Penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan disetiap desa.
f. Pengendalian Penyakit Malaria
Pada tahun 2015 malaria klinis tidak ditemukan, namun untuk
daerah yang endimis tetap dijaga dengan partisipasi penuh oleh
petugas dan masyarakat desa khususnya juru malaria.
g. Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Kasus AFP di wilayah kerja Puskesmas 1 Kemranjen tahun 2015
belum didapatkan adanya laporan kasus.
h. Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB)
Kasus KLB di wilayah kerja Puskesmas 1 Kemranjen tahun 2015
tidak ditemukan, Penanganan dan penyuluhan selalu dilakukan
sebagai perilaku hidup bersih dan sehat menuju Indonesia Sehat
2015.

14
i. Pelayanan Pengendalian Vektor
Pengendalian vektor yang dilakukan secara rutin adalah dengan
gerakan PSN , Abatisasi, fogging dan penyuluhan. Pada tahun
2015 dari sejumlah 7.828 rumah/bangunan yang ada, diperiksa
sebanyak 1.611 rumah (20,58 %), yang terbukti bebas jentik
sebanyak 1.374 rumah (85,28 %).
6. Pengobatan
Program pelayanan kesehatan yang ada di dalam Puskesmas salah
satunya adalah pengobatan penyakit. Penyakit apabila dilihat dari waktu
terserang penyakit, dapat dibedakan menjadi penyakit akut dan penyakit
kronis. Penyakit akut merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan suatu kondisi atau penyakit yang terjadi tiba-tiba,
dalam waktu singkat, dan biasanya menunjukkan gangguan yang serius.
Untuk menggambarkan tingkat nyeri (rasa sakit), istilah akut digunakan
untuk menggambarkan rasa sakit yang hebat dan tajam. Demikian juga
untuk perdarahan akut, menandakan perdarahan yang terjadi cepat dan
tiba-tiba dan biasanya merupakan kondisi yang serius yang memerlukan
pertolongan medis segera.
Penyakit kronis merupakan istilah yang digunakan untuk
menjelaskan suatu kondisi atau penyakit yang terjadi dalam periode
lama, berulang, terjadi perlahan-lahan dan makin serius. Berbeda dengan
akut, kondisi kronik adalah proses yang terjadi secara perlahan, makin
lama makin parah atau menjadi berbahaya. Sebagai contoh, suatu
penyakit mungkin ditandai gejala yang ringan sehingga penderita
membiarkan saja tanpa diobati. Seiring dengan waktu, penyakitnya
makin parah dan berpotensi membahayakan.
Puskesmas 1 Kemranjen memiliki fasilitas pengobatan berupa
balai pengobatan umum dan gigi. Pasien dengan kasus-kasus penyakit
akut seperti ISPA, dispepsia, arthritis, dermatitis, myalgia dan diare
mendominasi kasus-kasus penyakit tersering di balai pengobatan umum.
Hipertensi dan diabetes mellitus juga mendominasi kasus-kasus
penyakit kronis tersering di balai pengobatan umum. Kasus-kasus

15
tersebut hampir di setiap bulannya dari tahun 2014 sampai dengan bulan
November 2015 relatif tidak berubah. Jumlah kasus penyakit tersebut
disajikan dalam tabel 2.3 berikut:
Tabel 2.3 Jumlah Kasus Penyakit Tersering di Balai Pengobatan
Puskesmas I Kemranjen Bulan Januari-November 2015
No Diagnosis Jumlah
1 Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) 5426
2 Dispepsia 2113
3 Febris 1421
4 Dermatitis 1391
5 Myalgia 1189
6 Hipertensi 1178
7 Arthritis 1074
8 Nyeri kepala 1068
9 Diare dan gastroenteritis 707
10 Diabetes Mellitus 695
Sumber: Data Sekunder Puskesmas I Kemranjen 2015

Tabel 2.4 Jumlah Kasus Penyakit Tersering di Balai Pengobatan


Puskesmas I Kemranjen Tahun 2014
No Diagnosis Jumlah
1 ISPA 2650
2 Dispepsia 1245
3 Hipertensi Primer 1011
4 Febris 705
5 Dermatitis lainnya 682
6 Diabetes Mellitus 671
7 Nyeri Kepala 668
8 Vulnus laseratum, punctum 436
9 Arthritis lain 286
10 Diare dan gastroenteritis 586
Sumber: Data Sekunder Puskesmas I Kemranjen 2014

Melalui data tersebut, dapat terlihat bahwa kasus-kasus seperti


hipertensi, diabetes mellitus cenderung meningkat. Peningkatan ini
menjadi perhatian dari Puskesmas 1 Kemranjen mengingat bahwa
penyakit kronis tersebut dapat memberikan komplikasi yang tidak
ringan.

16

Anda mungkin juga menyukai