Anda di halaman 1dari 5

DIABETES MELITUS Disahkan oleh Kepala

No. Kode : UPT Puskesmas


Terbitan : Cigalontang
No. Revisi :
Tgl. Mulai :
SPO Berlaku
Halaman :
UPT Iwan Setiawan., S.Kep
NIP. 19690115 198912 1 001
PUSKESMAS
CIGALONTANG

1. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus (DM) dan
melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan diabetes
melitus.
2. Kebijakan Sebagai pedoman bagi petugas untuk mendiagnosa dan mengobati
pasien.
3. Ruang Lingkup Poli umum UPT Puskesmas Cigalontang
4. Definisi Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan
berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah.
5. Prosedur a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
b. Petugas menulis identitas pasien di buku register
c. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering
kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar).
d. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain
seperti berat badan turun tanpa penyebab yang jelas, kesemutan,
gatal, mata kabur, impotensi pada pria, pruritus vulva pada wanita,
serta adakah luka yang tidak kunjung sembuh.
e. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
f. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
g. Petugas melakukan pemeriksaan suhu
h. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan
bawah termasuk jari.
i. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan gula
darah atau urin ke laboratorium.
j. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
k. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
l. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
 Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah
kapiler)
 Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl (darah
kapiler)
 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP
ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
m. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa terapi gizi
medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu. Apabila
kadar gula darah belum mencapai sasaran dilakukan intervensi
farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan
insulin.
 Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil
dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar
glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis hampir
maksimal. Pemberian OHO bersamaan dengan pengaturan
diit dan latihan jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan
pemberian OHO tunggal atau OHO kombinasi. Terapi OHO
kombinasi harus dipilih dua macam obat dari kelompok yang
mempunyai mekanisme kerja berbeda
 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis
maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari
 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg
dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum
makan, 1-2 kali/hari.
n. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya
pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan
resikonya serta bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat
darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia).
o. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM)
makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi
masing-masing individu. Pentingnya keteraturan makan dalam hal
jadwal makan, jenis dan jumlah makanan.
p. Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara teratur 3 –
4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
q. Petugas menulis resep.
r. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
s. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan
terapi kedalam rekam medic pasien
t. Petugas menandatangani rekam medic
u. Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan.
6. Diagram Alir melakukan anamnesa melakukan pemeriksaan
memanggil
pada pasien tentang fisik meliput TD, nadi,
pasien sesuai
trias klasik DM dan ekstremitas atas dan bawah
nomor urut
keluhan lain

Menerima hasil Pasien ke laboratorium membuat rujukan pasien


laboratorium dari untuk pemeriksaan untuk pemeriksaan gula
gula darah darah
pasien

Petugas menegakkan Petugas mengedukasi menyerahkan resep


diagnosa berdasarkan pasien dan menulis kepada pasien
anamnesa dan hasil resep
laboratorium

menulis hasil pemeriksaan


menulis diagnose fisik, laboratorium,diagnose
ke buku rgister dan terapi kedalam rekam
medic pasien
rawat jalan.
7. Referensi  Pedomam Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2002 Hal 26-27,
Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
 Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas, Depkes RI ,dirjen
pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan 2002
8. Dokumen  Catatan Medik,
Terkait  Blanko Rujukan,
 Buku Register,
 Blanko Resep
9. Distribusi  Rawat Inap,
 Laboratorium

10. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
DIABETES MELITUS
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
Tgl. Mulai :
TILIK
Berlaku
Halaman :
UPT
PUSKESMAS
CIGALONTANG

Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlaku
No
1 Apakah Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut?
2 Apakah Petugas menulis identitas pasien di buku register?
3 Apakah Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah
pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa
poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan
polifagi (sering lapar)?
5 Apakah Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat
keluhan lain seperti berat badan turun tanpa
penyebab yang jelas, kesemutan, gatal, mata kabur,
impotensi pada pria, pruritus vulva pada wanita,
serta adakah luka yang tidak kunjung sembuh?
6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah?
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan nadi?
8 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan suhu?
9 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk
ekstremitas atas dan bawah termasuk jari?
10 Apakah Bila diperlukan petugas membuat permintaan
pemeriksaan gula darah atau urin ke laboratorium?
11 Apakah Petugas menyerahkan surat permintaan kepada
pasien untuk selanjutnya pasien ke laboratorium?
12 Apakah Petugas membaca hasil laboratorium dan
menegakan diagnose berdasarkan hasil lab dan
anamnesis, yaitu:
 Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥
200 mg/dl (darah kapiler)
 Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥
100 mg/dl (darah kapiler)
 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200
mg/dl atau GDP ulang ≥ 100 mg/dl (darah
kapiler)?
13 Apakah Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM
berupa terapi gizi medis (TGM) dan latihan jasmani
selama 2 – 4 minggu. Apabila kadar gula darah
belum mencapai sasaran dilakukan intervensi
farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO)
dan atau suntikan insulin?
14 Apakah Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM,
perlunya pengendalian dan pemantauan gula darah,
penyulit DM dan resikonya serta bagaimana
mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat
DM (rasa sakit dan hipoglikemia)?
15 Apakah Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi
medis (TGM) makanan yang seimbang sesuai
dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing
individu. Pentingnya keteraturan makan dalam hal
jadwal makan, jenis dan jumlah makanan?
16 Apakah Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani
secara teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang
lebih 30 menit?
17 Apakah Petugas menulis resep ?
18 Apakah Petugas menyerahkan resep kepada pasien?
19 Apakah Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam
medic pasien?
20 Apakah Petugas menandatangani rekam medic?
21 Apakah Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat
jalan?

CR :……………………… %
………………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai