Paimo
Paimo
Nomor : ym . 01 10/III/2014/09
Lumajang -65134
1. Bahwa obat –obatan yang perlu diwaspadai (high –alert medication)adalah obat yang
persentasinya tinggi dapat menyebabkan terjadi kesalahan dan atau kejadian sentimel
(sentinel event)
2. Bahwa obat yang beresiko tinggi dapat menyebabkan dampak yang tidak di inginkan
(adverse outcome)
3. Bahwa perlu adannya panduan senagai tata laksana dalam mengelola obat – obat yang
perlu di waspadai agar dapat mengurangi terjadinya kesalahan atau kejadian yang tidak
di harapkan
4. Bahwa untuk kepentinan tersebut diatas perlu diterbitkan peraturan di rektur tentang
pandu peningkatan keamanan
Mengingat :
: Panduan ini harus dibahas sekurang-kurang nya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila
di
: peraturan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian
hari terdapat ksalahan akn dilkukan perbakan sebagaimana mestinya..
Daftar isi
DAFTAR ISI
Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Tujuan
3. Pengertian
A. NORUM / LASA
B. Elektrolit konsentrat/elektrolit pekat
C. Insulin
D. Heparin
E. Obat sedasi
F. Nutrisi parenteal
G. Agen radiokontas intra vena
H. Agen komoterapi
BAB IV PENUTUP
Bab I pendahuluan
1. Latar belakang
Pengelolaan obat –obatan yang perlu diwaspadai (high alert medications)adalah
obat –obatan yan memiliki resiko lebih tinggi untuk mnyebabkan / menimbulkan adanya
komplikasi / membahyakan pasien secara signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan
(dosis , interval ,da pemilihanya.
High alert medications memilikiresiko yang lebih tinggi dan menyebabkan
koplikasi ,efeksamping ,atau bahaya ,hal ni dapat dikarena adanya rentang dosis
terapeutik dan keamaan yang sempit atau kaen insidens yang tinggi akan terjadinya
kesalahan .
Pengelolaan high alert medications dilakukan saat pemesanan sampai pemberian
obat kepada pasien .pengelola obat –obatan yang perlu diwaspadai (high alert
medications) untuk menunjang pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan
menimalisasi terjadinya.
Pengelolahan high alert medications dilkukan saat pemesanan sampai pemberian
obat kepada pasien . pengelola obat –obatan yang perlu diwaspadai (high alert
medications) untuk menunjang pelayanan kesehatan dengan kulitas tinggi dan
menimalisasi terjadinya kesalahan –kealahnmedis dan menurunkan potensi resiko
terhadap pasien
Obat –obatan yang perlu diwaspadai (high alert medications) merupakan bagian
dari stok distribusi farmasi yang dalam pngelolaan dan pengadaannya disesuaikan
dengan kebutuhan unit msing –masing dan dilakukan pengecetakan secara berkala oleh
petugas instalasi farmsi.
Obat –obatan yang peerlu di waspadai ( high alert medications)dikelola oleh
instalasi famasi untuk distribusikan di sesuaikan dengan kebutuhan instalasi / unit
tersebut misal : instalasi gawat darurat , instalasi pelayanan intensif,instalasi kmara
operasi ,instalasi rawat inap ,instalasi rawat jalan ,uit hemodialisa karena masing –
masing memiliki kebtuhan jenis oat –obatan yang perlu di waspadai (high alert
medications) yang berbeda kebutuhan jenis obat –obatan yang perlu diwaspadai (high
alert medications ) yang tersedia meliputi : obat –batan yang termasuk dalam norum /
lasa elektrolit konsentrat /lektrolit pekat ,insulin , heparin ,obat sedasi , nutrisi
parenteral ,agen radiokontras intra vena ,agen kometapi
2. Tujuan
1. Menyediakan pandua untuk member i pelayanan mengenai kebjakan managemen
dan pemberin obat –obatan yang tergolong dalam kategori obat –obatan yang perlu
di waspadai (high alert medications)
2. Meningkatkan kewaspadaan akan high alert medications sehingga meningkatkan
keselamatan pasien
3. Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi da eminimalisasi terjadinya
kesalahan –kesalahan medis dan menurunkan potensi resiko terhadap pasien
4. Sebagai acuan dalam pengelola obat –obatan yang perlu diwaspadai (high alert
medications) rumah sakit sehingga tercapai kesamaan persepsi pada semua staf yang
terkait
5. telaksana pengelola obat –obatan yang perlu diwaspadai (high alert medications)di
rumah sakit secara lebih tertib dan benar
6. semua staf pelaksana memahami cara pengelola obat –obatan yang perlu di
waspaadai (high alert medications)meliputi : penyimpanan , persiapan dan
penggunaan
3. pengertian
3.1 high alert medications:
obat –obatan yang perlu diwaspadai (high alert medications) adalah obat –obatan
tang mmiliki resiko lebih tinggi untuk menyebabkan /menimbulkan adanya
komplikasi membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat kesalahan
penggunaan(dosis,intereval dan pemilihanya)
obat- obat yang dalam kategori high alert medications:
A. obat norum(nama obat rupa ucapan mirip) / lasa (lok alike sound alike)obat
norum adalah obat –obat yang memiliki bentuk mirip dalam kemasannya namun
bahan obatnya dan kekuatanya berbeda ,lasa adalah obat- obatan yang memiliki
penulisan yang berbeda namun pelafalanya terdngar hampir sama.
Cara penyimpanan :
Disimpan pda tempat masing masing sesuai dengan abjad dan bentuk
sedianya dan di beri stiker warna hijau
c. Ghd
Dopamin Debutamin
Dramamin Dramasin
Entalin Prenatin
Ethygobal Methygobal
Fenris syr Ferris syr
Ferovit Ferofort
Fonifek Forinfec
Fonmuno Forneuro
Gastridin Getidin
Hytrin Histrine
Irvask Divask
Kalmethason Kalnex
Lasix Plavik
Lemosin Levocin
Meronem Merofen , meropenem
Norvask Lovask
Norvask Narfos
Ossovit Oxyyit
Pehacort Pehaclor
Pronemi Prenamia, nonemi
Sangobion Sohobin
Stimuno Starmuno
Synbio Serbivo
Torasie Orasic
Trilac Trolac
Trofusin Totofusin
Trolit Trolip
Viferon Virion
Vomitas Vometa
Zegase Zegavit
Cara penyimpanan :
Disimpan pada tempat masing –masing sesuai dengan bentuk sedianya dan
di beri stiker warna hijau
C. Obat sedasi
Obat sedasi adalah obat yang diberikan untuk menenangkan pasien pada dalam
satu yang dapat membuat pasien cemas ,tidak nyaman atau gelisah.
Nama –nama obat yang termsuk obat –obat sedasi
1. Ctm 37. Trifed 73. Decolsin
2. Cerini 38. Anadex 74. Lapifed
3. Analisik 39. Cetinal 75. Tuzalos
4. Danalgin 40. Clarinase 76. Alludona
5. Alprazolam 41. Claritine 77. Bisolvon
6. Codein 42. Dextamin 78. Nalgestan
7. Coditam 43. Dmp 79. Braxidin
8. Mst 44. Romilar 80. Librax
9. Codiprot 45. Sanadry DMP 81. Cliad
10. 46. Alco plus DMP 82. Spasmium
11. Tremenza 47. Rhinos sr 83. Sanmag
12. Valisanbe 48. Rhinos junior 84. Intrizine
13. Rhinofed 49. Obh combi 85. Ryvel
14. Avil 50. Fentanyl 86. Inclarine
15. Ozen 51. Morphin 87. Asvex
16. Histrine 52. Ativan 88. Rihest
17. Haloperidol 53. Stelazin 89. Comtusi
18. Celestamin 54. Phetidin 90. Edotin
19. Xanax 55. Fortanes 91. Ekadryl
20. Cipralex 56. Lodomer 92. Longatin
21. Dilantin 57. Valium 93. Mucohexin
22. Disudrin 58. Diazepam 94. Nipe
23. Phenobarbital 59. Cpz 95. Pectocil
24. Demacoline 60. Active 96. Telfas/telfas plus
25. Decolgen 61. Aerius 97. Telfas HD/telfas OD
26. Neozep forte 62. Allerin 98. Triainic
27. 63. Diphenhidramin 99. Heptasan/histapan
28. 64. 100.
29. Esilgan 65. Apitase 101. Lexahist
30. Stesolid 66. Epedrin 102. Nilacelin
31. Interhistin 67. Bellapen 103. Melovel
32. Loratadin 68. Asabium 104. Ocuson
33. Insidal OD 69. Biolergi 105. Prednisone
34. Ryzen 70. Biogesic 106. Procini,tailon,trvegyl
35. Promedex 71. Dextrosin
36. Alloris 72. Otede
Cara penyimpanannya :
Obat –obat sedasi disimpan pada tempat masing –masing secara terpisah dengan
obat rutin lainya sesuai dengan abjad dan bentuk sedianya dan di beri stiker
warna merah
D. Nutrisi parenteral
Nutrisi parenteral adalah nutrisi yang diberikan melalui pembuluh darah ,
Cara penyipanannya :
Preparat nutrisi parenteral di farmasi di simpan padsa rak / lemari sendiri
terpisah dengan cairan infus yang lain dan diberi stiker warna kuning pada rak
dan pada setiap sediaan
E. agen radokontras intra vena
agen radiokontras adalah obat yang menyerap atau memantulkan radiasi sinar x
obat –obat yang termasuk obat radiokontras adalah :
1. lapamiro
2. ultravist
cara penyimpananya :
obat –obat radiokontras di farmasi pada rak /lemari sendiri terpisah dengan obat
–obat lain dan di beri stiker warna merah pada rak dan setiap sendirian.
F. Agen kemoterapi
Agen kometerapi adalah obat yang digunakan untuk menghambat pertumbuhansel –sel
kanker
Cara penyimpananya :
Obat –obat kemoterapi di farmasi di simpan pada lemari / rak tersendiri terpisah
dengan obat –obat lain dan diberi stiker warna merah pada rak dan setiap
sedian.
1. pengadaan :
a. melakukan seleksi obat –obat high alert medications untuk masing –masing
instalasi / unit dengan cara mempertimbangkan kebutuhan dari masing –masing
instalasi / unit tersebut.
b. Instalasi farmasi menyediakan obat –obat high alert medications yang dibutuhkan
sesuai dengan kebutuhan masing masing instalasi / unit
c. Membuat daftar nama ,jumlah obat high alert medications dari ,masing –masing
instalasi /unit beserta tanggal kadarrluarsa.
2. Penyimpanan :
a. Penyimpanan high alert medications di tempat yang mudah di lihat dan di jangkau
high alert medications di instalasi / unit disimpan di dalam lemari ,penyimpanan
harus diberi label yang jelas dan dipisahkan dengan obat obat rutin lainya .jika high
alert medications disimpan di area perawatan pasien ,kuncilah tempat penyimpanan
dan di beri label peringatan “high alert medications” pada tutup luar tempat
penyimpanan.
b. Masing –masing rak /kabint dan masing –masing sedian di beri stiker dangan warna
sesuai masing masing jenis obat high alert medications ,antara lain norum/lasa diberi
stiker warna hijau ,elektrolit konsentrat di beri stiker warna orange , insulin dan
nutrisi parenteral di beri stiker warna kuning heparin obat kemoterapi ,obat sedasi
dan radiokontontras di beri stiker warna merah .
c. Jenis obat –obat yang disimpan di intalasi /unit tergantung /sesuai dengan
kekhususan instalasi / obat .
d. Cara penyimpanan sedemikian rupa sehingga mudah di ambil sesuai dengan yang di
butuhkan.
e. Urutan penyimpanan sesuai abjad dan juga mempertimbangkan tanggal kadaluarsa.
f. Jika menggunakan dispending kabinet , berilah pesan peringatan di tutup cabinet
agar perawat waspada dan hati –hati setiap kotak atau tempat yang berisihigh alert
medications harus di beri label.
g. Jika high alert medications yang dimaksud di plabotte infus harus diberi penandaan
berupa tulisan nama obat yang ditulis di label plabottlenya.
3. Pemantauan :
a. Obat –obat yang di pakai harus segera dig anti setelah tindakan selesai
b. Dilakukan pemantauan / pengecekan tiap 3 bulan oleh petugas instalasi farmasi
c. Obat yana mendekati kadarluwarsa minimal 4 bulan ,akan dig anti oleh petugas
instalasi farmasi dengan masa kadarluwarsa yang lebih lama.
4. Penggunaan :
a. Obat –obat high alert medication di pakai untuk pelayanan rutin
b. Obat –obat high alert medications di gunakan pada pasien atas instruksi dokter yang
merawat .
c. Penggunaan oba- obat high alert medications diambil dari inventaris unit dan akan
diganti setelah obat diresepkan oleh dokter yang merawat resep diserahkan ke
instalasi farmasi untuk mengganti inventaris unit
d. Penggunaan obat –obat high alert medications harus seklalu di lakukan pengecekan
ganda serta meminimalisasi infuksi verbal dan menghindari pemakaian singkat
e. Untuk minimalisasi konsekuensi kesalahan dalam penggunaanhigh alert medications
lebih efektif menggunakan tabel dosis standart dari pada menggunakan perhitungan
berdasarkan berat badan / funsi ginjl dimana rentan terjadi kesalahan dalam
perhitungan berdasarkan berat badan /fungsi ginjal tersebut.
f. Instruksi kemoterapi harus di tulis pada formulir instruksi kemoterapi dan ditanda
tangani oleh dokter spesialis onkilogi,ini termasuk berat badan dan riwayat alergi.
g. Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double check) terhadap semua
high alert medications sebelum diberikan kepada pasien ,pengecekan ganda
terhadap high alert medications bertujuan meningkatkan keselamatan dan akurasi
h. Prosedur pemberian obat –obatan dengan pengawasan (high alert medications) di
unit / instalasi pelayanan adalah sebagai berikut.
Daftar pustaka
Republic Indonesia. (2008). Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patent
safety).jakarta : Departemen keselamatan republic Indonesia
Republic Indonesia .(2009).Peraturan pemerintah nomor 51 tahun 1996 tentang pekerjaan
kefarmasian