Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
4. DEFINISI
Voluntary Counseling Test (VCT) adalah Proses konseling pra testing, konseling post testing,
dan testing HIV secara sukarela yang bersifat confidential dan secara lebih dini membantu
orang mengetahui status HIV. Konseling pra testing memberikan pengetahuan
tentang HIV & manfaat testing, pengambilan keputusan untuk testing, dan perencanaan atas
issue HIV yang akan dihadapi. Konseling post testing membantu seseorang untuk mengerti & menerima
status (HIV+) dan merujuk pada layanan dukungan. Voluntary Counseling Test (VCT) merupakan pintu
masuk penting untuk pencegahan dan perawatan HIV
5. URAIAN UMUM
5.1 Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor /
pembimbing) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi pelanggan. Konseling merupakan dialog yang terjaga kerahasiaan
antara konselordan pelanggan
5.2 HIV adalah virus yang menyeran dan merusak system kekebalan tubuh kita sehingga kita tidak bias
bertahan terhadap penyakit-penyakit yang menyerang tubuh kita. HIV merupakan suatu virus yang
dapat menyebabkan penyakit AIDS
5.3 Pra adalah sebelum dan post adalah setelah, status adalah keadaan (orang, badan, dsb) dalam hubungan
dengan masyarakat di sekelilingnya
5.4 Confidentiality atau kerahasiaan adalah pencegahan bagi mereka yang tidak berkepen-tingan dapat
mencapai informasi, berhubungan dengan data yang diberikan kepihak lain untuk keperluan tertentu dan
hanya diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut.
6. PERALATAN
6.1 Alat
6.1.1 Papan nama dan petunjuk
6.1.2 Poster HIV/AIDS dan IMS
6.1.3 Leaflet HIV/AIDS dan IMS
6.1.4 Brosur HIV/AIDS dan IMS
6.1.5 Kotak saran
6.1.6 Tempat sampah
6.1.7 Meja dan kursi
6.1.8 Jam kerja layanan, kalender dan kondom.
6.1.9 Alat peraga penis dan alat peraga reproduksi wanita
6.1.10 Lemari arsip dan dokumen
6.2 Bahan
6.2.1 Tisu
6.2.2 Air minum
6.2.3 Persedian air minum
7. INTRUKSI KERJA
NO INSTRUKSI KERJA PETUGAS
1 KONSELING PRE TESTING
1.1 Menyiapkan perlengkapan untuk konseling
1.2 Memanggil pelanggan (dengan menyebutkan nomor registrasi) dan
mempersilahkan masuk keruangan.
1.3 Mempersilahkan pelanggan duduk dengan nyaman di kursi yang telah
tersedia.
1.4 Memberi salam dan memperkenalkan diri.
1.5 Memeriksa ulang nomor kode pelanggan dalam formulir dokumen
pelanggan.
1.6 Menanyakan latar belakang dan alasan kunjungan.
1.7 Memberi informasi tentang HIV/AIDS sesuai dengan yang ada pada cek PERAWAT
list untuk konseling pre test (cek list pada lampiran)
1.8 Mengklarifikasi tentang fakta dan mitos tentang HIV/AIDS, termasuk
tentang IMS dan menawarkan pemeriksaan IMS secara rutin, khususnya
pada penasun (IDU)
1.9 Membantu pelanggan untuk menilai resiko pelanggan
1.10 Membantu pelanggan untuk membuat keputusan untuk dilakukan tes HIV,
antara lain dengan menjelaskan keuntungan dan akibat melakukan tes
HIV.
1.11 Mendikusikan prosedur HIV/AIDS, waktu untuk mendapatkan hasil dan
arti dari tes HIV.
1.12 Mendiskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah ada hasil test.
1.13 Menjelaskan implikasi terinfeksi atau tidak terinfeksi HIV dan
memfasilitasi diskusi tentang cara menyesuaikan diri denganstatus HIV.
1.14 Menjajaki kemapuan pelanggan dalam mengatasi masalah.
1.15 Melakukan penilaian system dukungan.
1.16 Memberi waktu untuk berfikir.
1.17 Bila pelanggan menyetujui untuk test, konselor memberikan form
informed consent kepada pelanggan dan meminta tanda tangannya setelah
pelanggan membaca isi form HIV/.AIDS.
1.18 Mengisi dokumen pelanggan dengan lengkap dan mengisi form rujukan ke
laboratorium.
1.19 Membuat perjanjian dengan pelanggan untuk menunggu hasil test.
1.20 Mengantar pelanggan ke tempat pengambilan darah dan menyerahkan
form laboratorium kepada petugas pengambilan darah.
1.21 Bila pelanggan tidak menyetujui untuk di test, konselor menawarkan
kepada pelanggan untuk dating kembali sewaktu-waktu bila masih
memerlukan dukungan dan / atau untuk dilakukan test.
1.22 Mengucapkan salam dan mengakhiri proses.