Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ANGGIH DWI P.

NIM : 172211101011
UNIVERSITAS : UNEJ

Tugas Tambahan Saat Diskusi

1. Kapan waktu terbaik untuk meminum Isoniazid dan Rifampisin (obat


Tuberkulosis)?
Waktu terbaik untuk meminum Isoniazid dan Rifampisin adalah saat perut
kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan). Hal ini dikarenakan
makanan dapat menurunkan jumlah obat yang diabsorbsi sehingga kadarnya
di dalam darah juga akan menurun.

Sumber: (Drugs interaction checker, 2018)

Sumber: (DIH ed 17, 2009)


Sumber: (Mims.com, 2018)

2. Apa indikasi Sildenafil dan apa off labelnya?


Sildenafil diindikasikan untuk pengobatan disfungsi ereksi dengan dosis 50
mg sekali sehari 1 jam sebelum berhubungan, dengan rentang dosis 25 mg –
100 mg sekali sehari. Penggunaan unlabel (off label) adalah sebagai terapi
HAP (hipertensi Arteri Pulmonar) pada anak-anak dengan dosis 0,25 – 2
mg/kg/dosis tiap 4 – 6 jam(DIH ed 17, 2009).
Sumber: (DIH ed 17, 2009)

3. Apa kegunaan ibuprofen pada wanita usia subur?


Ibuprofen merupakan golongan obat antiinflamasi non steroid (NSAID).
NSAID digunakan sebagai analgesik, antipiretik dan antiinflamasi melalui
mekanisme penghambatan COX2. NSAID yang diberikan pada wanita usia
subur digunakan untuk mencegah terjadinya ovulasi. Secara normal,
prostaglandin akan terbentuk pada masa preovulasi akibat lonjakan LH
dan mencapai konsentrasi tertinggi pada masa ovulasi. Prostaglandin
merupakan faktor penting pada proses inflamasi yang berhubungan dengan
ovulasi. Penggunaan NSAID akan menghambat COX2 yang
menyebabkan pembentukan prostaglandin juga dihambat sehingga proses
inflamasi akan terhenti (Sherif et al., 2014)

4. Apakah simvastatin, gemfibrosil dan fenofibrat bisa digunakan secara


bersamaan?
Penggunaan simvastatin, gemfibrosil dan fenofibrat sebagai agent
dislipidemia secara bersamaan tidak direkomendasikan. Hal ini
dikarenakan kombinasi obat-obat tersebut dapat meningkatkan resiko efek
sampingnya, yaitu kerusakan hati dan terjadinya rabdomyolisis. Dimana
kondisi rabdomyolisis dapat menyebabkan kerusakan ginjal bahkan
kematian (Drugs interaction checker, 2018). Kondisi rabdomyolisis itu
sendiri merupakan cedera jaringan otot rangka yang berakibat terlepasnya
komponen serat otot (seperti elektrolit, mioglobin, kreatinin kinase, dan
protein sarkoplasma lainnya). Mioglobin yang terlepas dalam jumlah besar
melampaui kapasitas pengikatnnya dengan globulin plasma, akan difiltrasi
oleh glomeruli dan mencapai tubuli, sehingga mengakibatkan terjadinya
obstruksi tubular dan disfungsi ginjal (Wangko, 2013).

Sumber: (Drugs interaction checker,2018)

Anda mungkin juga menyukai