1. Kapan waktu terbaik untuk meminum Isoniazid dan Rifampisin (obat
Tuberkulosis)? Waktu terbaik untuk meminum Isoniazid dan Rifampisin adalah saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan). Hal ini dikarenakan makanan dapat menurunkan jumlah obat yang diabsorbsi sehingga kadarnya di dalam darah juga akan menurun.
Sumber: (Drugs interaction checker, 2018)
Sumber: (DIH ed 17, 2009)
Sumber: (Mims.com, 2018)
2. Apa indikasi Sildenafil dan apa off labelnya?
Sildenafil diindikasikan untuk pengobatan disfungsi ereksi dengan dosis 50 mg sekali sehari 1 jam sebelum berhubungan, dengan rentang dosis 25 mg – 100 mg sekali sehari. Penggunaan unlabel (off label) adalah sebagai terapi HAP (hipertensi Arteri Pulmonar) pada anak-anak dengan dosis 0,25 – 2 mg/kg/dosis tiap 4 – 6 jam(DIH ed 17, 2009). Sumber: (DIH ed 17, 2009)
3. Apa kegunaan ibuprofen pada wanita usia subur?
Ibuprofen merupakan golongan obat antiinflamasi non steroid (NSAID). NSAID digunakan sebagai analgesik, antipiretik dan antiinflamasi melalui mekanisme penghambatan COX2. NSAID yang diberikan pada wanita usia subur digunakan untuk mencegah terjadinya ovulasi. Secara normal, prostaglandin akan terbentuk pada masa preovulasi akibat lonjakan LH dan mencapai konsentrasi tertinggi pada masa ovulasi. Prostaglandin merupakan faktor penting pada proses inflamasi yang berhubungan dengan ovulasi. Penggunaan NSAID akan menghambat COX2 yang menyebabkan pembentukan prostaglandin juga dihambat sehingga proses inflamasi akan terhenti (Sherif et al., 2014)
4. Apakah simvastatin, gemfibrosil dan fenofibrat bisa digunakan secara
bersamaan? Penggunaan simvastatin, gemfibrosil dan fenofibrat sebagai agent dislipidemia secara bersamaan tidak direkomendasikan. Hal ini dikarenakan kombinasi obat-obat tersebut dapat meningkatkan resiko efek sampingnya, yaitu kerusakan hati dan terjadinya rabdomyolisis. Dimana kondisi rabdomyolisis dapat menyebabkan kerusakan ginjal bahkan kematian (Drugs interaction checker, 2018). Kondisi rabdomyolisis itu sendiri merupakan cedera jaringan otot rangka yang berakibat terlepasnya komponen serat otot (seperti elektrolit, mioglobin, kreatinin kinase, dan protein sarkoplasma lainnya). Mioglobin yang terlepas dalam jumlah besar melampaui kapasitas pengikatnnya dengan globulin plasma, akan difiltrasi oleh glomeruli dan mencapai tubuli, sehingga mengakibatkan terjadinya obstruksi tubular dan disfungsi ginjal (Wangko, 2013).