Biomassa
Biomassa
maupun buangan. Biomassa dapat kita temukan dengan mudah contohnya adalah tanaman yang ada di
sekitar kita, pepohonan yang sering kita lihat di sepanjang jalan, rumput yang kita injak, umbi-umbian
yang kita konsumsi, daun kering yang biasa kita bersihkan, batang kayu yang kita potong dan lain
sebagainya. Biomassa produk seperti padi dan umbi-umbian atuapun tumbuhan lainnya sudah
dimanfaatkan untuk kebutuhan primer serat, bahan pangan, minyak nabati, bahan bangunan dan
sebagainya, namun dewasa ini biomassa juga dapat digunakan sebagai sumber energy (bahan bakar).
Biomassa yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar merupakan biomassa yang nilai ekonomisnya rendah
atau merupakan limbah setelah diambil produk primernya.
Penggunaan biomassa yang murah dan dapat menghasilkan energy memiliki berbagai macam
kelemahan. Kelemahan pertama adalah ketersediaan biomassa yang akan dijadikan energy karena
industry memerlukan jumlah bahan bakar yang tidak sedikit untuk menjaga keberlanjutannya.
Kelemahan kedua, bahan bakar bimassa tidak memiliki nilai bakar yang relative konstan sehingga dapat
mempengaruhi jumlah dari biomassa yang digunakan. Selain itu, biomassa dapat menyebabkan
menghasilkan emisi gas rumah kaca yang besar bahkan lebih besar dari emisi yang berasal dari
pembakaran batubara. Namun hal ini dibantah oleh beberapa peneliti karena emisi yang dihasilkan dari
biomassa terutama CO2 dapat dimanfaatkan kembali oleh tanaman selama proses pertumbuhannya
sehingga CO2 yang dihasilka dari biomassa dapat dikatakan CO2 netral.