Anda di halaman 1dari 1

Biomassa adalah bahan organic yang dihasilkan memelui proses fotosintetik, baik berupa produk

maupun buangan. Biomassa dapat kita temukan dengan mudah contohnya adalah tanaman yang ada di
sekitar kita, pepohonan yang sering kita lihat di sepanjang jalan, rumput yang kita injak, umbi-umbian
yang kita konsumsi, daun kering yang biasa kita bersihkan, batang kayu yang kita potong dan lain
sebagainya. Biomassa produk seperti padi dan umbi-umbian atuapun tumbuhan lainnya sudah
dimanfaatkan untuk kebutuhan primer serat, bahan pangan, minyak nabati, bahan bangunan dan
sebagainya, namun dewasa ini biomassa juga dapat digunakan sebagai sumber energy (bahan bakar).
Biomassa yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar merupakan biomassa yang nilai ekonomisnya rendah
atau merupakan limbah setelah diambil produk primernya.

Penggunaan biomassa sebagai bahan bakar


memiliki beberapa kelebihan diantaranya
merupakan biomassa yang dapat diperbaharui
sehingga keberadaanya dapat tersedia secara
berkesinambungan, potensi biomassa yang
melimpah dan belum termanfaatkan,
harganya murah bahkan cenderung gratis Gambar 1 Limbah Biomassa
karena merupakan limbah yang jika di buang
harganya akan lebih mahal dibandingkan dengan dimanfaatkan, secara langsung mengurangi limbah
yang akan dibuang. Selain memanfaatkan limbah biomassa, biomassa produk utama terus
dikembangkan menjadi sumber energy seperti singkong dan jagung sebagai bahan baku pembuatan
bioethanol dan sawit serta jakar yang digunakan sebagai bahan baku biodiesel.

Pemanfaatan biomassa menjadi energy membutuhkan teknologi mengkonversinya. Teknologi yang


paling sederhana adalah dengan pembakaran secara langsung biomassa dan kemudian memanfaatkan
panas yang dihasilkan dari pembakaran tersebut. Panas yang dihasikan kemudian dimanfaatkan untuk
membentuk uap air (steam) yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan industry. Teknologi selanjutnya
untuk mengkonversi biomassa adalah dengan cara termokimiawi. Teknologi termokimiawi
menggunakan perlakuan termal untuk memicu terjadinya rekasi kimia dalam menghasilkan bahan bakar,
contoh teknologi ini adalah dalam hal pembuatan beriket atau arang, pembuatan biodiesel melalui
proses esterifikasi/transesterifikasi. Teknologi lainnya adalah biokimiawi yang menggunakan mikroba
atau makhluk hidup lainnya contoh dari teknologi ini adalah pencernaan anaerobic dalam pembuatan
biogas atau fermentasi hidrolisis dalam pembuatan bioethanol.

Penggunaan biomassa yang murah dan dapat menghasilkan energy memiliki berbagai macam
kelemahan. Kelemahan pertama adalah ketersediaan biomassa yang akan dijadikan energy karena
industry memerlukan jumlah bahan bakar yang tidak sedikit untuk menjaga keberlanjutannya.
Kelemahan kedua, bahan bakar bimassa tidak memiliki nilai bakar yang relative konstan sehingga dapat
mempengaruhi jumlah dari biomassa yang digunakan. Selain itu, biomassa dapat menyebabkan
menghasilkan emisi gas rumah kaca yang besar bahkan lebih besar dari emisi yang berasal dari
pembakaran batubara. Namun hal ini dibantah oleh beberapa peneliti karena emisi yang dihasilkan dari
biomassa terutama CO2 dapat dimanfaatkan kembali oleh tanaman selama proses pertumbuhannya
sehingga CO2 yang dihasilka dari biomassa dapat dikatakan CO2 netral.

Anda mungkin juga menyukai