PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1|Page
Rumusan Masalah
Tujuan
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Manusia
3|Page
yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Kebudayaan adalah sesuatu
yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
4|Page
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan
oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
5|Page
menginventarisasi lebih dari 160 definisi tentang kebudayaan, namun pada
dasarnya tidak terdapat perbedaan yang bersifat prinsip. Berbeda dengan
binatang, tingkah laku manusia sangat fleksibel. Hal ini terjadi karena
kemampuan dari manusia untuk belajar dan beradaptasi dengan apa yang
telah dipelajarinya.Sebagai makhluk berbudaya, manusia mendaya
gunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, baik bagi dirinya
maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya. Kebudayaan
mencerminkan tanggapan manusia terhadap kebutuhan dasar hidupnya.
Manusia berbeda dengan binatang, bukan saja dalam banyaknya
kebutuhan, namun juga dalam cara memenuhi kebutuhan tersebut.
Kebudayaanlah yang memberikan garis pemisah antara manusia dan
binatang. Ketidakmampuan manusia untuk bertindak instingtif diimbangi
oleh kemampuan lain yakni kemampuan untuk belajar, berkomunikasi dan
menguasai objek-objek yang bersifat fisik. Kemampuan untuk belajar
dimungkinkan oleh berkembangnya inteligensi dan cara berfikir simbolik.
Terlebih lagi manusia mempunyai budi yang merupakan pola kejiwaan yang
di dalamnya terkandung dorongan-dorongan hidup yang dasar, insting,
perasaan, dengan pikiran, kemauan dan hubungan yang bermakna dengan
alam sekitarnya dengan jalan memberi penilaian terhadap obyek dan
kejadian.
6|Page
Manusia dipandang mulia atau terhina tidak berdasarkan aspek
fisiologisnya. Aspek fisik bukanlah tolak ukur bagi derajat kemanusiaannya.
Hakikat kodrati manusia tersebut mencerminkan kelebihannya dibanding
mahluk lain. Manusia adalah makhluk berpikir yang bijaksana (homo
sapiens), manusia sebagai pembuat alat karena sadar keterbatasan
inderanya sehingga memerlukan instrumen (homo faber), manusia mampu
berbicara (homo languens), manusia dapat bermasyarakat (homo socious)
dan berbudaya (homo humanis), manusia mampu mengadakan usaha
(homo economicus), serta manusia berkepercayaan dan beragama (homo
religious), sedangkan hewan memiliki daya pikir terbatas dan benda
mati cenderung tidak memliki perilaku dan tunduk pada hukum alam.
Manusia juga harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang
merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal ini
menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang
berlandaskan ketuhanan. Pendidikan sebagai hasil kebudayaan haruslah
dipandang sebagai “ motivator ” terwujudnya kebudayaan yang tinggi.
Selain itu pendidikan haruslah memberikan kontribusi terhadap
kebudayaan, agar kebudayaan yang dihasilkan memberi nilai manfaat bagi
manusia itu sendiri khususnya maupun bagi bangsa pada umumnya.
Kebudayaan yang diciptakan dan dimiliki oleh manusia
mencerminkan pribadi manusia sebagai mahluk ciptaan yang paling
sempurna diantara yang lainnya. Kebudayaan yang terus berkembang di
kehidupan bermasyarakat dapat menjadi suatu tolak ukur dalam melihat
betapa berbudayanya masyarakat di dalam suatu Negara.
Dengan demikian dapat kita katakan bahwa kualitas manusia pada
suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara
tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan menghasilkan
kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan
suatu bangsa.
7|Page
4. Nilai-Nilai Kebudayaan
Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ‘ ethos ’ yang berarti
adat kebiasaan atau akhlak yang baik. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan
perilaku yang baik . Kebudayaan merupakan induk dari berbagai macam
pranata yang dimiliki manusia dalam hidup bermasyarakat. Etika
merupakan bagian dari kompleksitas unsur-unsur kebudayaan. Ukuran etis
dan tidak etis merupakan bagian dari unsur-unsur kebudayaan. Manusia
membutuhkan kebudayaan, yang didalamnya terdapat unsur etika, untuk
bisa menjaga kelangsungan hidup. Manusia yang berbudaya adalah
manusia yang menjaga tata aturan hidup.
Etika dapat diciptakan, tetapi masyarakat yang beretika dan berbudaya
hanya dapat diciptakan dengan beberapa persyaratan dasar, yang
membutuhkan dukungan-dukungan, seperti dukungan politik, kebijakan,
kepemimpinan dan keberanian mengambil keputusan, serta pelaksanaan
secara konsekuen. Selain itu dibutuhkan pula ruang akomodasi, baik lokal
maupun nasional di mana etika diterapkan, pengawasan, pengamatan, dan
adanya pihak-pihak yang memelihara kehidupan etika. Kesadaran etis bisa
tumbuh karena disertai akomodasi.
Etika (kesusilaaan) lahir karena kesadaraan akan adannya naluri-
solidaritas sejenis pada makhluk hidup untuk melestarikan kehidupannya,
kemudian pada manusia etika ini menjadi kesadaran sosial , memberi rasa
tanggung jawab dan bila terpenuhi akan menjelma menjadi rasa bahagia.
(A.A Djelantik,Estetika Sebuah Pengantar.hal-4).
8|Page
Pada manusia yang bermasyarakat etika ini berfungsi untuk
mempertahankan kehidupan kelompok dan individu.Pada awalnya Etika
dikenal pada sekelompok manusia yang sudah memiliki peradaban lebih
tinggi.Terdapat proses indrawi yang diperoleh secara visual dan akustik
(instrumental).
Keduanya (proses indrawivisual dan akustik) mengambil peran
tambahan melakukan fungsi-fungsi yang jauh lebih tinggi,bukan hanya
melakukan fungsi vital , tetapi telah melibatkan proses-proses yang terjadi
dalam budi dan intelektualitas dan lebih bertujuan untuk memberi
pengetahuan dan kebahagiaan jasmani dan ruhani. .(A.A Djelantik,Estetika
Sebuah Pengantar.hal-3).
Estetika
9|Page
paling awal . Dan menjadikan nilai kebudayaan sebagai acuan untuk
menempuh kehidupan masa depan masyarakat, dengan terus melakukan
kontekstualisasi dan aktualisasi pada berbagai dinamika zaman.
Masyarakat harus bisa menyaring kebudayaan baru dengan tetap
memprioritaskan kebudayaan asal mereka jangan samapai kebudayaan
kita hilang hanya dikarenakan adanya budaya baru yang kita anggap lebih
maju di banding budaya kita sendiri dan agar menjadi masyarakat yang
berbudaya.
Moral
10 | P a g e
nasional. Kearifan-kearifan lokal itulah yang membuat suatu budaya
bangsa memiliki akar. Budaya etnik lokal seringkali berfungsi sebagai
sumber atau acuan bagi penciptaan-penciptaan baru, seperti dalam
bahasa, seni, tata masyarakat, dan teknologi, yang kemudian ditampilkan
dalam perikehidupan lintas budaya.
Kebudayaan di Indonesia sangat beragam karena memiliki banyak
perbedaan antar manusia yang berada di tanah inonesia, namun Indonesia
mempunyai semboyan bhineka tunggal ika yang diartikan walaupun
berbeda – beda tetapi tetap satu . pada setiap daerah memiliki adat istiadat
yang berbeda – beda pula, itulah yang membedakan aturan – aturan di tiap
daerah . seperti suku asmat di papua dengan pakaian khas bagi kaum laki
laki yang menggunakan koteka dan bahkan penduduknya ada juga yang
tidak memakai busana, tetapi hal itu tidak di langgar karena sudah menjadi
tradisi disana . apabila hal seperti itu ada di daerah Jakarta sudah dapat
dipastikan sudah melanggar aturan hukum yang berlaku . Seperti itulah
mengapa peraturan di setiap daerah di Indonesia cukup beragam . budaya
di Indonesia sangat kuat karena adanya budaya yang turun – temurun dari
nenek moyang hingga sekarang . dan masih banyak acara adat di berbagai
daerah untuk melestarikan budayanya masing – masing daerah .
Perilaku manusia berbudaya adalah perilaku yang dijalankan sesuai
dengan moral, norma-norma yang berlaku dimasyarakat, sesuai dengan
perintah di setiap agama yang diyakini, Dan sesuai dengan hukum Negara
yang berlaku. Dalam berperilaku, manusia yang berbudaya tidak
menjalankan sikap-sikap atau tindakan yang menyinpang dari peraturan-
peraturan baik berupa norma- norma yang ada di masyarakat maupun
hokum yang berlaku.
Oleh karena itu sifat manusia yang berbudaya itu yang harus dimiliki
setiap manusia khususnya bangsa Indonesia yang dikenali sebagai Negara
yang besar dengan banyaknya budaya yang dimiliki. Jadilah manusia yang
memiliki budaya yang tinggi yang menjadikan manusia tersebut sebagai
manusia yang berbudaya dan tentu manusia yang berbudaya itu pasti juga
manusia yang berpendidikan, akan tetapi sebaliknya manusia yang
11 | P a g e
berpendidikan itu belum tentu dia manusia yang berbudaya. Banyak contoh
di negara ini manusia yang pintar atau berpendidikan yang melakukan
banyak tindak kejahatan atau menyimpang contohnya seperti korupsi. Itu
semua terjadi karena mereka tidak menjadi manusia yang berbudaya Dan
akibatnya mereka tidak memiliki moral, kejujuran, Dan rasa tanggung
jawab.
Karena itu jadilah manusia yang berbudaya. Dengan menjadi
manusia yang berbudaya maka masyarakat akan memiliki sikap yang
berakal budi, bermoral, sopan dan santun dalam menjalani kehidupan diri
sendiri ataupun berbangsa dan bernegara. Sikap Dan sifat manusia yang
berbudaya itu juga yang akan menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang
besar yang memiliki jati diri sendiri sebagai bangsa yang beradab dan
bermartabat.
5. Problematika Kebudayaan
12 | P a g e
meninggalkan kampung halamannya atau beralih pola hidup sebagai
petani. Padahal hidup mereka umumnya miskin.
13 | P a g e
1. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal
baru.
2. Sikap etnosentrisme.
1. Pewarisan kebudayaan.
14 | P a g e
Dalam suatu kasus, ditemukan generasi muda menolak budaya yang
hendak diwariskan oleh pendahulunya. Budaya itu dianggap tidak lagi
sesuai dengan kepentingan hidup generasi tersebut, bahkan dianggap
bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya yang baru diterima
sekarang ini.
2. Perubahan kebudayaan.
3. Penyebaran kebudayaan.
15 | P a g e
manusia. Sedangkan menurut istilah, adab ialah “Adab ialah suatu ibarat
tentang pengetahuan yang dapat menjaga diri dari segala sifat yang salah”.
Manusia beradab adalah yang berpendidikan, sopan, dan berbudaya yang
berahlak, berkesopanan dan berbudi pekerti halus. Peradaban berasal dari
kata ‘adab’ yang berarti kesopanan, kehormatan, budi bahasa dan etiket.
Peradaban dapat diartikan pula hasil perkembangan budaya yang ciri khas
milik sesuatu masyarakat, tahapan yang tinggi pada skala evolusi budaya
mengacu pada perbedaan antara manusia beradab terhadap mereka yang
biadab. Istilah peradaban juga digunakan untuk menyebut kebudayaan
yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, system
kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.
Manusia beradab karena dalam jiwanya dilengkapi dengan akal,
nurani, dan kehendak.
1. Akal berfungsi sebagai alat pikir dan sumber ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2. Nurani berfungsi sebagai alat merasa, menentukan kata hati dan
sumber kesenian.
3. Kehendak berfungsi sebagai alat memutus, menentukan
kebutuhan, dan sumber kegunaan.
16 | P a g e
kesejahteraan sosial, ekonomi, meliputi berbagai fasetnya dengan
menggunakan indikator-indikator sosial dan ekonomi.
Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai
makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu
kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Orang yang tidak beradab adalah orang yang tidak mempedulikan
adab (kesopanan). Orang yang bertingkah laku, bertutur kata, dan
berpakaian yang tidak sesuai dengan norma masyarakat maupun norma
agama, maka orang tersebut dapat dikatakan sebagai orang yang tidak
beradab. Kehilangan tata karma dan mengerjakan segala sesuatu
berdasarkan keinginan nafsu, tak bisa memimpin diri sendiri, tak beretika,
dan membiarkan diri tetap terpuruk dalam kekurangajaran. Manusia tak
beradab, berpendidikan tinggi, namun tak punya kuasa untuk menyetir akal,
dan hanya bisa menjadi budak hawa nafsu. Mengetahui perihal yang baik
namun lebih memilih untuk menjadi manusia yang hina. Harga diri
dipertaruhkan hanya untuk memuaskan nafsu, harga diri bukan lagi
menjadi barang mahal, harga diri dalam kesendirian maupun di ruang publik
tidak ada lagi perbedaannya. Semua adalah tempat untuk pemuasan nafsu.
Manusia tak beradab, berada di tengah ketinggian peradaban, namun moral
jahiliyah, moral yang lebih hina dari masyarakat jahiliyah. Manusia tak
beradab, orang yang mempunyai ilmu yang banyak, wawasan yang luas,
tapi tetap tak beradab, hanya menjadi tunggangan hawa nafsu.
Peradaban adalah sebuah istilah yang digunakan untuk
menyebutkan bagian-bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus,
indah dan maju. Konsep kebudayaan adalah perkembagan kebudayaan
yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercermin dalam tingkat
intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada
masyarakatnya. Kebudayaan bersifat dinamis. Oleh sebab itu ia dapat
mengalami perubahan atau pergeseran. Faktor utama dalam perubahan ini
adalah adanya globalisasi.
17 | P a g e
7. Globalisasi Sebagai Fenomena dalam Peradaban
18 | P a g e
pasar yang lebih bebas untuk mempertinggi asas manfaat, kewiraswastaan,
akumulasi modal, membuat keuntungan, serta manajemen yang rasional.
Pengaruh globalisasi terhadap sosila budaya akan masuknya nilai-nilai dari
peradaban lain. Hal ini berakibat timbulnya erosi nilai-nilai sosial budaya
suatu bangsa yang menjadi jati dirinya. Pengaruh ini semakin lancar
dengan pesatnya media informasi dan komunikasi, seperti televisi,
komputer, satelit, internet, dan sebagainya.
Globalisasi juga memeberikan dampak terhadap pertahanan dan
keamanan negara. Menyebarnya perdagangan dan industri di seluruh
dunia akan meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik kepentingan dan
dapat mengganggu keamanan bangsa.
8. Peradaban Di Indonesia
19 | P a g e
dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen
penanaman nilai-nilai moral yang baik.. Contoh lainnya adalah kesenian
Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur
sekarang ini tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang dan ludruk
merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat
globalisasi.
Kehidupan sosial juga merupakan salah satu unsur pembentuk
peradaban yang banyak dipengaruhi oleh globalisasi. Dimensi nilai dalam
kehidupan yang sebelumnya berdasarkan pada konsep kolektifisme kini
berubah menjadi individualisme. Manusia tidak lagi merasa senasib,
sepenanggungan dengan manusia lainnya (seperti pada zaman
perjuangan) dikarenakan perkembangan teknologi dan informasi menuntut
mereka untuk saling berkompetisi dalam memenuhi kebutuhan hidup yang
semakin mendesak. Hal ini juga berdampak pada berkurangnya kontak
sosial antara sesama manusia dalam konteks hubungan kemasyarakatan.
Contoh lain adalah kenyataan bahwa kebutuhan ekonomi semakin
meningkat, atau dengan kata lain masyarakat menjadi lebih konsumtif dan
cenderung memiliki gaya hidup hedonis yang lebih suka bersenang-
senang.
Problematika peradaban yang penting lainnya adalah adanya
kemungkinan punahnya suatu bahasa di daerah tertentu disebabkan
penutur bahasanya telah “terkontaminasi” oleh pengaruh globalisasi.
Contoh kasusnya ialah seperti yang terjadi di Sumatera Barat. Di daerah ini
sering kali kita temukan percampuran bahasa (code mixing) yang biasanya
dituturkan oleh anak muda di Sumater Barat, seperti pencampuran Bahasa
Betawi dan Minang dalam percakapan sehari-hari (kama lu?, gak tau gua
do,dan lain-lain). Hal ini jelas mengancam eksistensi bahasa di suatu
daerah.
20 | P a g e
9. Wujud dan Perkembangan Peradaban
21 | P a g e
dikenal Budaya kegagalan adalah aib. Pada era ini, kerja pikiran
menjadi tuntutan dalam rangka membuat program dan
memanfaatkan program baik untuk mencapai informasi,
menyimpan maupun untuk menyebarkan informasi tersebut.
22 | P a g e
1. Proses yang meningkatkan nilai tambah
2. Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan
meningkatkan kinerja
3. Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan
dan digunakan
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan
manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan,
serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam
bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang
dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini.
Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan
manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal
negatif. Karena itu pada makalah ini kami membuat dampak-dampak positif
dan negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia
1. Dampak Positif
23 | P a g e
3) Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri yang
memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang
canggih merupakan salah satu usaha mengurangi
penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Dampak Negatif
2) Sikap Individualistik
4) Kesenjangan Sosial
24 | P a g e
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Makalah ini berisi materi dari kajian pustaka yang bertujuan untuk
menambah wawasan dan sebagai acuan dalam pembelajaran. Namun,
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sebagai mana manusia yang
tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah-makalah
selanjutnya.
25 | P a g e