Jika kita baca sekilas ada beberapa perbedaan Kepmenkes 907/ Menkes/ SK/VII/2002
tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Air Minum dengan Permenkes Nomor
492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Perbedaan pertama
adalah pada sistematika penulisan. Permenkes baru ditulis lebih ringkas dengan
menempatkan detail tata laksana pengawasan kualitas air minum dengan Permenkes
tersendiri, yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum.
Perbedaan lain pada Pelaksanaan Pengawasan, dimana pada bagian kedua pasal 10
dicantumkan Kegiatan pengawasan kualitas air minum meliputi Inspeksi Sanitasi, disamping
Pengambilan, Pengjian, dan analisis sampel air minum di laboratorium. Pada Permenkes
Nomor 492 tahun 2010 ini, kegiatan inspeksi sanitasi diuraikan lebih detail dalam lampiran
tersendiri. Hal yang baru lain adalah pencantuman sasaran Inspeksi sanitasi pada Depot Air
Minum (pada Kepmenkes 907 tahun 2002, masih disebut sebagai Isi Ulang), serta Tupoksi
Pengawasan Kualitas Air Minum yang harus dilakukan oleh BTKLPPL (Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit Menular).