PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hormon beredar bebas dalam aliran darah, menunggu untuk dikenali oleh sel
target yang menjadi tujuan mereka. Sel target memiliki reseptor yang hanya dapat
diaktifkan dengan jenis hormon tertentu. Setelah diaktifkan, sel tahu untuk memulai
fungsi tertentu, misalnya mengaktifkan gen atau memproduksi energi kembali.
Hormon dihasilkan oleh tubuh kita. Seperti hormon insulin dan glucagon yang
dihasilkan oleh pancreas. Ada juga hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus dan
hipofisis, hormon yang menghasikan kalsium dan lain-lain. Oleh karena itu, kami
membahas sistem endokrin yang berperan di dalam tubuh agar dapat lebih
mengetahui fungsi sistem endokrin tersebut.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi dari dari sistem endokrin.
2. Untuk mengetahui hubungan antara sistem saraf dan kelenjar endokrin.
3. Untuk mengetahui definisi, sifat, dan jenis hormon.
4. Untuk mengetahui struktur anatomi kelenjar endokrin.
5. Untuk mengetahui kerja hormon.
6. Untuk mengetahui penyakit dan kelainan sistem endokrin.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Hubungan antara Sistem Saraf dan Kelenjar Endokrin
4
perbedaaan cara kerja antara kedua sistem tersebut. Kedua perbedaan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem endokrin lebih banyak bekerja
melalui transmisi kimia.
2. Sistem endokrin memperhatikan waktu respons lebih lambat daripada sistem
saraf. Pada sistem saraf, potensial aksi akan bekerja sempurna hanya dalam
waktu 1-5 milidetik, tetapi kerja endokrin melalui hormon baru akan
sempurna dalam waktu yang sangat bervariasi, berkisar antara beberapa menit
hingga beberapa jam. Hormon adrenalin bekerja hanya dalam waktu singkat,
namun hormon pertumbuhan bekerja dalam waktu yang sangat lama. Di
bawah kendali sistem endokrin (menggunakan hormon pertumbuhan), proses
pertumbuhan memerlukan waktu hingga puluhan tahun untuk mencapai
tingkat pertumbuhan yang sempurna.
5
diaktifkan, sel tahu untuk memulai fungsi tertentu, misalnya mengaktifkan gen atau
memproduksi energi kembali.
2. Sifat Hormon
Suatu hormon merupakan zat kimia yang disekresi dalam cairan tubuh oleh suatu
sel atau kelompok sel dan menimbulkan efek pengaturan fisiologis pada sel-sel
tubuh lainnya.
Hormon terbagi menjadi dua macam yaitu hormon lokal dan hormon umum.
Menurut Isnaeni (hal. 120) menyatakan bahwa semua hormon umumnya
memperlihatkan adanya kesamaan sifat. Beberapa sofat yang umum diperlihatkan
oleh hormon ialah sebagai berikut:
Hormon polipeptida biasanya disintesis dalam bentuk prekursor yang belum aktif
(disebut sebagai prohormon), contohnya proinsulin. Prohormon memiliki rantai
yang lebih panjang daripada bentuk aktifnya.
Sejumlah hormon dapat berfungsi dalam konsentrasi yang sangat rendah dan
sebagian hormon berumur pendek.
Beberapa jenis hormon (misalnya adrenalin) dapat segera bereaksi dengan sel
sasaran, sedangkan hormon yang lain (contohnya estrogen dan tiroksin) bereaksi
secara lambat. Adrenalin bereaksi dengan sel sasaran hanya dalam waktu
beberapa detik, sedangkan estrogen dan tiroksin memerlukan waktu beberapa jam
sampai beberapa hari.
Pada sel sasaran, hormon akan berikatan dengan reseptornya.
Hormon kadang-kadang memerlukan pembawa pesan.
Meskipun masing-masing hormon unik dalam strukrtur dan fungsi yang
dimiliki, semua hormon secara umum mempunyai karakteristik seperti dibawah ini :
a. Hormon disekresikan secara siklus dan sebagai respon terhadap tubuh dan irama
lingkungan. Misalnya, kadar dari hormon adrenocortical lebih rendah pada malam
hari dan meningkat pada pagi hari. Kemudian turun kembali pada kadar yang
6
lebbih rendah pada sore hari. Pola sekresi ini disebut pola diurnal. Kadar estrogen
meningkat dan turun selama siklus menstruasi pola ini disebut pola silkus dan
pulsatil.
b. Hormon mengontrol kecepatan aktifitas sel.
c. Hormon disekresikan dalam konsentrasi yang kecil. Bagaimanapun dalam jumlah
kecil dapat lebih besar pengaruhnya terhadap struktur dan fungsi tubuh.
d. Hormon mempengaruhi setiap sel yang memiliki receptor yang sesuai.
e. Hormon secara konstan dinon aktifkan oleh hepar dan dikeluarkan oleh ginjal.
3. Jenis Hormon
7
e. Gastrin; Hormon ini diproduksi di duodenum (usus 12 jari), yang befungsi untuk
sekresi asam lambung oleh sel parietal. Kelebihan gastrin dapat menyebabkan
penyakit gastrinoma yaitu tumor jinak.
f. Glukagon; Hormon ini diproduksi di pankreas dan berfungsi untuk pengambilan
glukosa, glikogenesis dan glikolisis di hati dan otot dari darah. Kelebihan insulin
dapat menyebabkan kadar gula darah sangat rendah, detak jantung tidak teratur,
berkeringat, gemetaran, mual, kelaparan berat dan kecemasan. Kadang-kadang
juga menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah). kekurangan insulin dapat
menyebabkan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang dapat
mengakibatkan penyakit diabetes mellitus.
g. Hormon Dopamin; Hormon ini diproduksi di ginjal dan hipotalamus. Hormon ini
berfungsi untuk meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, menghambat
pelepasan prolaktin dan TRH dari hipofisis anterior. Kelebihan dopamin dapat
menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, detak jantung tidak teratur, sakit dada,
kesulitan bernapas, perubahan jumlah urin, perubahan warna kulit, sakit di kaki
dan lengan. Kekurangan hormon dopamin dapat menyebabkan tertekan, motivasi
rendah, kesulitan memberikan perhatian dan berkonsentrasi, berpikir lambat,
rendah libido dan impotensi, mudah lelah, berat badan cepat naik, dan mengalami
gangguan tidur.
h. Luteinizing Hormone (LH); Luteinizing hormone (LH) pada wanita berfungsi
uintuk merangsang produksi hormon seks (yaitu, estrogen) dalam ovarium serta
selama ovulasi. Sedangkan pada pria berfungsi untuk merangsang produksi
testosteron di testis.
i. Follicle Stimulating Hormone (FSH); Follicle stimulating hormone pada wanita
berfungsi untuk merangsang perkembangan folikel. Sedadngkan pada pria,
merangsang produksi sperma.
j. Growth Hormone (GH); Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang
merangsang pertumbuhan, sel reproduksi dan regenerasi pada manusia dan hewan
8
lainnya. Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai tunggal polipeptida
yang disintesis, disimpan, dan dikeluarkan oleh somatotroph sel dalam sayap
lateral hipofisis anterior kelenjar.
k. Adrenalin; diproduksi di medula adrenal. Hormon ini berfungsi untuk
meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot (dengan
meningkatkan denyut jantung), meningkatkan katalisis dari glikogen dalam hati,
kerusakan lipid dalam sel lemak, serta menekan sistem kekebalan.
Kekurangan hormon adrenalin dapat menyebabkan pening, pusing, kelelahan,
penurunan berat badan. Beberapa mengalami gangguan usus, peningkatan
pigmentasi kulit, depresi, nyeri otot dan sakit pinggang akut.
l. Testosteron; diproduksi di testis dan berfungsi sebagai hormon seks pria. Hormon
ini merangsang pematangan organ-organ seks pria, skrotum, pertumbuhan
jenggot, pertumbuhan massa otot dan kekuatan, dan peningkatan kepadatan
tulang. Kelebihan hormon ini dapat menyebabkan peningkatan libido berlebihan
dan mudah marah. Kekurangan testosteron dapat menyebabkan penyakit atau
kerusakan pada hipotalamus (kelenjar di bawah otak) atau testis yang
menghambat sekresi hormon dan produksi testosteron (hipogonadisme).
Kekurangan testoreton juga dapat membuat kerutan di wajah, kehilangan otot
tubuh, pinggang menggendut, kelelahan yang kronis, penurunan libido, disfungsi
ereksi dan kesulitan mencapai orgasme ini bisa terjadi pada pria juga wanita.
m. Progesteron Hormon ini diproduksi di ovarium, kelenjar adrenal dan plasenta
(saat hamil). Hormon progesteron berfungsi menaikkan faktor pertumbuhan
epidermal, meningkatkan temperatur inti selama ovulasi, mengurangi kejang dan
rileks otot polos (memperluas saluran pernapasan dan mengatur lendir), anti-
inflamasi, mengurangi kandung empedu kegiatan, normalisasi darah dan
pembekuan pembuluh darah. Hormon progesteron juga membantu fungsi tiroid
dan pertumbuhan tulang dengan osteoblast Relsilience di tulang, gigi, gusi, sendi,
tendon, ligamen dan kulit. Penyembuhan dengan mengatur fungsi kolagen saraf
9
dan penyembuhan dengan mengatur mielin, serta mencegah kanker endometrium
dengan mengatur efek estrogen. Kekurangan progesteron bisa membuat
kecemasan, susah tidur, susah beristirahat, panik, gelisah, kekurangan cairan dan
payudara membengkak.
Kelenjar terdiri dari dua tipe yaitu endokrin dan eksokrin. Kelenjar
endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar endokrin terdapat
pada pulau Langerhans, kelenjar gonad (ovarium dan testis), kelenjar adrenal,
hipofise, tiroid dan paratiroid. Sedangkan kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke
dalam duktus pada permukaan tubuh seperti kulit dan organ internal (lapisan traktus
intestinal-sel APUD).
Adapun yang termasuk kelenjar endokrin yang berperan dalam system endokrin,
sebagai berikut:
10
Gambar 2.1: Kelenjar-kelenjar sistem endokrin
HIPOTALAMUS
Hipotalamus terletak di batang otak (enchepalon). Hormon-hormon hipotalamus
terdiri dari :
11
TIH : Tyroid Inhibiting Hormon
Hipotalamus sebagai bagian sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-
hormon hipofise.
KELENJAR HIPOFISIS
KELENJAR TIROID
Kelenjar tiroid terletak di leher bagian depan tepat di bawah kartilago krikoid,
antara fasia koli media dan fasia prevertebralis. Di dalam ruang yang sama juga
12
terletak trakea, esofagus, pembuluh darah besar dan saraf. Kelenjar tiroid melekat
pada trakea dan melingkarinya dua pertiga sampai tiga perempat lingkaran. Keempat
kelenjar paratiroid umumnya terletak pada permukaan belakang kelenjar tiroid.
Pada orang dewasa berat tiroid kira-kira 18 gram. Terdapat dua lobus kanan
dan kiri yang dibatasi oleh isthmus. Masing-masing lobus memiliki ketebalan 2 cm
lebar 2,5 cm dan panjang 4 cm. Terdapat folikel dan para folikuler. Mendapat
sirkulasi dari arteri tiroidea superior dan inferior dan dipersarafi oleh saraf adrenergik
dan kolinergik.
Pembuluh darah besar yang terdapat dekat kelenjar tiroid adalah arteri karotis
komunis dan arteri jugularis interna. Sedangkan saraf yang ada adalah nervus vagus
yang terletak bersama di dalam sarung tertutup di laterodorsal tiroid. Nervus rekurens
terletak di dorsal tiroid sebelum masuk laring.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroksin (T4) atau
Tetra Iodotironin. Bentuk aktif hormon ini adalah triyodotironin (T3) yang sebagian
besar berasal dari konversi hormon T4 di perifer dan sebagian kecil langsung
dibentuk oleh kelenjar tiroid. Yodida inorganik yang diserap dari saluran cerna
merupakan bahan baku hormon tiroid. Yodida inorganik mengalami oksidasi menjadi
bentuk organik dan selanjutnya menjadi bagian dari tirosin yang terdapat dalam
tiroglobulin sebagai monoyodotirosin (MIT).
Sekresi hormon tiroid dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid yaitu
Thyroid Stimulating Hormon (TSH) yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar
hipofisis. Kelenjar ini secara langsung dipengaruhi dan diatur aktifitasnya oleh kadar
hormon tiroid dalam sirkulasi yang bertindak sebagai umpan balik negatif terhadap
lobus anterior hipofisis dan terhadap sekresi hormon pelepas tirotropin (Thytotropine
Releasing Hormon (TRH) dari hipotalamus.
13
Kelenjar tiroid juga mengeluarkan kalsitonin dari sel parafolikuler. Kalsitonin
adalah polipeptida yang menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat
reabsorbsi kalsium dan tulang. Fungsi hormon tiroid :
KELENJAR PARATIROID
14
KELENJAR PANKREAS
Sel alfa menghasilkan glukagon dan sel beta merupakan sumber insulin,
sedangkan sel delta mengeluarkan somatostatin, gastrin dan polipeptida pankreas.
Glukagon juga dihasilkan oleh mukosa usus menyebabkan terjadinya glikogenesis
dalam hati dan mengeluarkan glukosa ke dalam aliran darah. Fungsi insulin terutama
untuk memindahkan glukosa dan gula lain melalui membran sel ke jaringan utama
terutama sel otot, fibroblast dan jaringan lemak. Bila tidak ada glukosa maka lemak
akan digunakan untuk metabolisme sehingga akan timbul ketosis dan acidosis.
15
KELENJAR ADRENAL
Kelenjar adrenal terletak di kutub atas kedua ginjal. Kelenjar suprarenal atau
kelenjar anak ginjal menempel pada ginjal. Terdiri dari dua lapis yaitu bagian korteks
dan medula. Korteks adrenal mensintesa 3 hormon,yaitu :
1. Mineralokortikoid (aldosteron)
2. Glukokortikoid
3. Androgen
Mineralokortikoid (aldosteron) berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit
dengan meningkatkan retensi natrium dan eksresi kalium. Membantu dalam
mempertahankan tekanan darah normal dan curah jantung.
KELENJAR GONAD
Testis terdiri dari dua buah dalam skrotum.Testis mempunyai duafungsi yaitu
sebagai organ endokrin dan reproduksi.Menghasilkan hormon testoteron dan estradiol
di bawah pengaruh LH. Efek testoteron pada fetus merangsang diferensiasi dan
perkembangan genital ke arah pria.Pada masa pubertas akan merangsang
perkembangan tanda-tanda seks sekunder seperti perkembangan bentuk
16
tubuh,distribusi rambut tubuh,pembesaran laring,penebalan pita suara,pertumbuhan
dan perkembangan alat genetalia.
KELENJAR PINEAL
SEL APUD
17
efek ini dalam banyak cara. Akan tetapi, mekanisme umum yang penting dengan
mana banyak hormon berfungsi adalah:
1. Pengaktifan sistem AMP siklik sel yang selanjutnya menimbulkan fungsi sel
tertentu.
2. Pengaktifan gen sel yang menyebabkan fungsi sel tertentu.
Setiap membran sel organ sasaran berisi protein reseptor yang dapat
bersenyawa dengan hormon tertentu. Hormon bertindak sebagai duta pertama.
Kompleks hormon reseptor yang terbentuk, selanjutnya akan memicu aktivitas suatu
enzim. Enzim ini akan mengubah ATP menjadi AMP siklik yang bertindak sebagai
duta kedua atau duta intraseluler. Duta kedua bergabung dengan enzim khas untuk
menghentikan aktivitas enzim lainnya. Sebagai contoh, pada sel-sel hati dan otot,
AMP siklik dipicu oleh adrenalin menghambat enzim yang dibutuhkan untuk
pembentukan glikogen dan mengaktifkan enzim yang diperlukan untuk memecah
glikogen.
18
Pengaktifan gen
19
3. Sindrom Adrenogenital
4. Hipotiroidea
Keadaan dimana terjadi kekurangan hormone tiroid. Bila terjadi pada masa
bayi dan anak, hipotiroidea menimbulkan kretinisme yaitu tubuh menjadi pendek
karena pertumbuhan tulang dan otot tersumbat, disertai kemunduran mental karena
sel–sel otak kurang berkembang. Anak yang keratin memiliki muka bulat, perut
buncit, leher pendek, dan lidah yang besar. Kretinisme dapat diobati dengna
pemberian hormone tiroid asalkan tidak terlambat. Bila terjadi pada orang dewasa,
hipotiroidea menimbulkan miksedema. Gejala – gejala berupa kulit tebal, muka
bengkak, rambut kasar, mudah gemuk, lemah, denyut jantung lambat, suhu tubuh
rendah, lamban secara fisik atau mental.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem endokrin semula tampaknya sebagai sistem sederhana yang terdiri atas
kelenjar yang mengeluarkan perantara kimiawi (cemical messenger), atau hormone,
ke dalam darah tempat hormone akan diangkut ke sel sasaran spesifik di tempat jauh
dan memacu timbulnya reaksi. Namun, sekarang jelas bahwa produsi hormone
relative lebih rumit. Sebagian organ yang memiliki fungsi lain juga menghasilkan
hormone. Sebagai contoh, jantung menghasilkan peptida natriuretik atrium (atrial
natriuretic peptide, ANP), yang memengaruhi reabsorpsi natrium ginjal sehingga
memengaruhi tekanan darah. Sebagian hormone dihasilkan oleh beberapa kelenjar
berbeda, misalnya somatostatin, yang diproduksi oleh hipotalamus, pancreas, dan
usus. Walaupun trofoblas adalah tempat utama pembentukan hCG, hormone ini juga
dapat dihasilkan oleh jaringan lain, walupun dalam kosentrasi yang sangat rendah.
B. Saran
Karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis
berharap sumbangsi pemikiran atau saran dari pembaca yang dapat membangun demi
perbaikan karya ilmiah kami kedepan. Selain itu pula, diharapkan dapat menambah
khazanah keilmuan kita baik bagi diri penulis sendiri maupun bagi pembaca.
Kita adalah manusia biasa yang tidak lupuk dari kesalahan dan khilaf karena
manusia adalah tempatnya salah dan khilaf. Oleh karena itu, saran maupun kritik
yang membangun sangat kami perlukan.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://endriyanieli.blogspot.co.id/2013/09/anatomi-sistem-endokrin.html
http://www.idmedis.com/2015/08/anatomi-fisiologi-sistem-endokrine.html
Irianto Koes. 2013. Anatomi dan Fisiologi. Bandung : Alfabeta.
22