METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian untuk
gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
serta hubungan antar fenomena yang diteliti (Nazir, 1998). Penelitian ini
mendeskripsikan tentang keanekaragaman jenis burung di Bumi Perkemahan
Ranca Upas berdasarkan pengamatan.
B. Desain Penelitian.
Penelitian dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap
penelitian. Tahap persiapan diawali dengan persiapan alat dan bahan, survey
lapangan dan penentuan jalur pengamatan. Pada tahap penelitian dilakukan
pengamatan burung secara eksploratif (Widodo, 2015) di jalur yang sudah
ditentukan menggunakan metode species discovery curve (Bibby et al., 2000).
Tujuan dari metode species discovery curve adalah untuk memprediksi banyaknya
jenis burung di suatu lokasi melalui kurva yang terbentuk antara data akumulasi
jenis burung yang ditemukan terhadap unit satuan waktu hingga penambahan
akumulasi jenis burung mendekati stabil (Gambar 3.1). Kelebihan dari metode
species discovery curve dibandingkan metode pengamatan burung lainya ialah
metode ini terfokus pada penghitungan jumlah jenis burung yang ditemukan
sehingga tidak perlu khawatir apabila ada penghitungan ganda. Pengamatan
dilakukan dengan mengamati burung melalui jalur yang ditentukan setiap satu jam
sekali kemudian data burung seperti nama lokal, waktu ditemukan, jumlah individu,
tingkah laku, habitat dan mikrohabitat serta jumlah akumulasi jenis burung yang
ditemukan dicatat untuk kemudian dianalisis dan dibahas.
160
140
Jumlah penemuan jenis (jenis) 120
100
80
60
40
20
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Unit satuan waktu (jam ke-)
E. Peralatan Penelitian.
Data lengkap alat yang digunakan selama penelitian disajikan dalam Tabel
3.1.
Tabel 3.1. Alat-alat yang akan Digunakan
No. Nama Alat Jumlah
1. Binokuler 1 unit
2. Jam tangan 1 unit
3. Kamera Nikon D750 lensa Tamron 150mm - 600mm 1 unit
4. Tripod 1 unit
5. Buku identifikasi burung 1 unit
6. Alat Tulis 1 unit
7. Global Positioning System (GPS) 1 unit
8. Alat perekam suara (smartphone) 1 unit
F. Prosedur Penelitian
Secara umum, prosedur penelitian yang dilakukan meliputi tahap persiapan
dan tahap penelitian. Berikut merupakan kegiatan yang dilakukan pada masing
masing tahap.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum pelaksanaan
penelitian. Persiapan yang dilakukan yaitu pengamatan rona lingkungan untuk
penentuan jalur pengamatan di lokasi penelitian. Jalur pengamatan dibuat
berdasarkan perbedaan habitat, kemudahan dalam menelusuri lokasi penelitian,
potensi keberadaan aktivitas yang menarik, atau terdapat beberapa spesies kunci
pada jalur tersebut (Hendrawan, 2004; Kurnianto et al., 2012). Pembuatan peta jalur
pengamatan dibuat dengan memindahkan hasil penandaan dari GPS Garmin
GPSmap 76CSx ke program Google Earth kemudian dilakukan editing
menggunakan program Photoshop CS6 untuk mengetahui bentuk overlay dari jalur
pengamatan burung yang akan dilalui.
S 07° 07’ 32,4”
E 107° 23’ 38,1”
2. Tahap Penelitian
Tahap penelitian dilakukan setelah tahap persiapan. Pengamatan burung
dilakukan dengan menggunakan metode species discovery curve (Bibby et al.,
2000). Cara ini dilakukan dengan melihat atau mendengar suara setiap jenis burung
yang ditemukan di lokasi penelitian setiap satuan unit waktu. Peneliti menggunakan
satuan jam sebagai unit waktu agar dapat mendapatkan hasil yang lebih detail
(Bibby et al., 2000). Pengamatan dilakukan di sepanjang jalur pengamatan yang
ditentukan. Pengamatan dilakukan dalam rentang waktu pukul 06.00-11.00 WIB
dan pukul 14.00-18.00 WIB.
Pengamatan dilakukan menggunakan binokuler untuk melihat ciri-ciri burung
yang akan diidentifikasi. Burung yang sudah diketahui jenisnya langsung dicatat
dan dimasukkan ke dalam tabel pengamatan (Tabel 3.1), sedangkan yang belum
diketahui jenisnya didokumentasikan menggunakan kamera Nikon D750 dengan
lensa Tamron 150-600mm. Hasil dokumentasi burung kemudian dicocokkan
dengan ilustrasi gambar yang terdapat pada buku Panduan Lapangan Burung-
burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan (MacKinnon et al., 2010). Suara
burung yang belum diketahui kemudian direkam dengan menggunakan alat
perekam. Identifikasi juga dilakukan dengan meminta bantuan dari ahli dan
pengamat burung lain. Identifikasi dilakukan dengan meninjau data ukuran, bentuk,
warna bulu, perilaku, suara dan habitat dari burung yang ditemukan.
Akumulasi spesies
Waktu teramati
Habitat ketika
Tingkah laku
pengamatan
Unit
Waktu Σ
(jam)
Nama Daerah
Tanggal Penelitian
1 Spesies 1 08.00 3 B Rawa 1
Spesies 2 08.20 2 T Lahan bangunan 2
Spesies 3 08.40 3 MM Lahan rumput 3
Spesies 4 08.50 2 S Lahan Kebun 4
2 Spesies 1 09.10 4 B Hutan 4
Σ : Jumlah saat pengamatan T : Terbang
B : Bertengger
MM : Mencari Makan
S : Suara
G. Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kemudian ditampilkan dalam
bentuk tabel dan gambar. Pengolahan data dilakukan dengan menentukan
keragaman burung yang ditentukan, jenis burung yang banyak ditemukan dan
kondisi lingkungan Bumi Perkemahan Ranca Upas.
H. Alur Penelitian
Tahap persiapan
Tahap penelitian
- Keanekaragaman burung
- Jenis burung yang banyak
Analisis Data ditemukan
- Kondisi lingkungan
Simpulan
Pembuatan laporan
penelitian