Analisis Efisiensi Turbin Pada Power Pla PDF
Analisis Efisiensi Turbin Pada Power Pla PDF
TUGAS KHUSUS
ANALISIS EFISIENSI TERMAL TURBIN PADA POWER PLANT
Disusun oleh :
Radhitya Hutomo (121110011)
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. GEODIPA ENERGI UNIT DIENG
JAWA TENGAH
TUGAS KHUSUS
ANALISIS EFISIENSI TERMAL TURBIN PADA POWER PLANT
Disusun oleh:
Radhitya Hutomo 121110011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pelaksanaan Kerja Praktek ini.
Kerja Praktek ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh
di Program Studi Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta. Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai pelengkap kerja praktek
yang telah dilaksanakan selama bulan Mei 2015 di PT GEO DIPA ENERGI Unit
1 Dieng.
Dengan selesainya laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk
itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Ir. Sri Sukadarti, MT selaku dosen pembimbing.
2. Ir. Danang Jaya, MT selaku koordinator Kerja Praktek.
3. Sigit Ponco Susanto selaku Maintenance Manager dan pembimbing
kami selama di PT GEO DIPA ENERGI Unit 1 Dieng.
4. Ir. Ermawan Isyahtoro selaku Steam Field Manager.
5. Slamet Sugiono selaku Chemical Analyst.
6. Bambang R selaku GA Supervisor.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.
Penulis
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMBANG
Q : kalor (kJ/h)
W : usaha (MW)
∆U : perubahan energi dalam (kJ/h)
P : tekanan (bar)
T : suhu (ºC)
Hf : spesifik entalpi air (kJ/kg)
Hg : spesifik entalpi uap (kJ/kg)
Vf : spesifik volume air (m3/kg)
Vg : spesifik volume uap (m3/kg)
Cp : panas spesifik uap pada tekanan tetap (kJ/kg.K)
Cv : panas spesifik uap pada volume tetap (kJ/kg.K)
γ : koefisien termodinamika pada sistem adiabatis
δ : koefisien termodinamika pada sistem politropik
V : volume spesifik (m3/kg)
x : fraksi cairan dalam uap keluar turbin
H : entalpi (kJ/kg)
m : laju alir steam (ton/h)
Ek : energi kinetik (Joule)
Ep : energi potensial (Joule)
Ws : kerja dihasilkan turbin (MW)
λ : panas pengembunan (kJ/kg)
η : efisiensi turbin (%)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR LAMBANG .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI......................................................................................................... vii
INTISARI............................................................................................................. viii
BAB I PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan.....................................................1
B. Lokasi Perusahaan .....................................................................................5
C. Struktur Organisasi ....................................................................................6
D. Keselamatan Kerja .....................................................................................7
E. Jam Kerja Perusahaan ................................................................................8
F. Prospek Perusahaan ...................................................................................9
BAB II PROSES PRODUKSI
A. Komponen PLTP .....................................................................................10
B. Proses Well Pad sampai Gathering System .............................................26
C. Proses Pada Power Plant .........................................................................27
BAB III TUGAS KHUSUS
A. Latar Belakang .........................................................................................29
B. Perumusan Masalah................................ .................................................29
C. Tujuan........................................................................................... ...........30
D. Tinjauan Pustaka......................................................................................30
E. Cara Memperoleh Data ............................................................................33
F. Hasil dan Pembahasan .............................................................................34
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................39
B. Saran ........................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................40
INTISARI
Kebutuhan akan energi dewasa ini terus berkembang dan semakin meningkat.
Hal ini mendorong dilakukan eksplorasi sumber energi baru. Maka sejak tanggal 8
Agustus 2002 sampai sekarang di Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara dibentuk
perusahaan dalam sektor energi panas bumi yang dikelola PT Geo Dipa Energi. PLTP
ini memanfaatkan uap dari perut bumi untuk menggerakkan turbin. Total daya listrik
yang dihasilkan mencapai 60 MW.
Pada turbin terjadi proses konversi energi dari energi panas menjadi energi
mekanik. Namun tidak sepenuhnya energi panas tersebut dapat terkonversi seluruhnya
menjadi energi gerak. Terdapat berbagai kekurangan yang menyebabkan konversi tidak
sempurna. Dalam makalah ini penulis akan meninjau efisiensi pada turbin. Nilai efisiensi
akan menunjukkan seberapa bagus kinerja turbin dan peralatan yang menunjangnya.
Dari hasil perhitungan rata-rata selama 14 hari diketahui nilai efisiensi turbin
sebesar 11,7534%. Nilai efisiensi PLTP rata-rata berkisar antara 10-23%. Efisiensi
PLTP tergolong rendah jika dibanding pembangkit listrik energi lain.
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
Pertamina
Melalui Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No
491/KPTS/M/Pertamb/1974, Dieng ditetapkan sebagai wilayah kerja VI
panas bumi bagi Pertamina, meliputi areal seluas 107.361,995 hektar.
Penyelidikan Geologi, Geokimia dan Geofisika serta pengeboran berhasil
diselesaikan oleh Pertamina. Pada tahun 1976 - 1994 Pertamina telah
menyelesaikan 27 sumur uji produksi (21 sumur di Sikidang, 3 sumur di
Sieri dan 3 sumur di Pakuwaja). Selama tahun 1981 – 1993 Pertamina
menghasilkan listrik dengan mengoperasikan Power Plant unit kecil
berkapasitas 2 MW.
Agustus 2002 PT. Geo Dipa Energi resmi didirikan di Dieng dan
mengoperasikan 7 buah sumur produksi dengan kapasitas 60 MW yang ter-
interkoneksikan ke jaringan Jawa Madura Bali (Jamali).
Misi :
a) Fokus pada pertumbuhan perusahaan yang cepat dan
berkesinambungan dalam mencapai tujuan bisnis
b) Mengoptimalkan produktifitas melalui operasional yang unggul
dan Total Quality Management
c) Menyediakan lingkungan yang terbaik untuk berprestasi sebagai
profesional dan menjadi insan Geo Dipa yang unggul
d) Turut mendukung program pemerintah dalam penyediaan listrik
panas bumi yang aman dan ramah lingkungan
Berani berubah
Berani mengambil resiko
Perbaikan berkesinambungan
Berpikir di luar kebiasaan
B. Lokasi Perusahaan
Lokasi PT Geo Dipa Energi terletak di daerah Dataran Tinggi Dieng.
Selain Sebagai lokasi perusahaan, Dataran Tinggi Dieng juga dikenal
sebagai lokasi objek wisata karena dilokasi tersebut banyak terdapat
penggalan sejarah seperti kompleks bangunan candi dan telaga. Temperatur
di Dataran Tinggi Dieng kurang lebih 200C dengan ketinggian 2000 – 2100
mdpl.
PT Geo Dipa Energi mempunyai beberapa titik sumur (pad) yang
terletak saling berjauhan, sehingga dapat dikatakan perusahaan ini tidak
mempunyai luas area yang sesungguhnya. Pada setiap sumur (pad) tersebut
diberi kode sebagai berikut :
1. Wilayah Hulu
pad 7
Terdapat 3 buah sumur produksi yaitu HCE-7A, HCE-7B, HCE-
7C, berada pada ketinggian 1909,5 mdpl.
pad 9
Terdapat sumur produksi HCE-9B, dan DNG-9, berada pada
ketinggian 2028,6 mdpl.
pad 28
Terdapat 2 buah sumur produksi yaitu HCE-28A , dan HCE-28B,
berada pada ketinggian 2076,3 mdpl.
pad 31
Hanya terdapat 1 buah sumur produksi.
2. Wilayah Hilir
Pad 14
Terdapat sumur DNG-14 dan DNG-13.
Pad 5
C. Struktur Organisasi
Operasional PLTP oleh PT. Geo Dipa Energi di Dieng didukung
dengan sistem organisasi yang dipimpin oleh seorang General Manager
(GM) dan dibantu HSE & Public Relation Superintendant dan Procurement
Superintendant dan membawahi empat divisi yaitu: Steam Field Manager,
Power Plant Manager, Engineering Manager, HC & Finance Manager.
Gambar 2 memperlihatkan struktur organisasi PLTP Dieng tempat
pelaksanaan KP.
D. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam
perusahaan ini, disamping untuk menjamin keselamatan setiap karyawan
yang bekerja didalamnya serta untuk melindungi aset – aset perusahaan
lainnya. Untuk itu beberapa perlengkapan pendukung yang digunakan
diantaranya:
Ketentuan kerja shift di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng adalah:
Shift pagi : 07.30 – 15.30
Shift siang : 15.30 – 23.30
Shift malam : 23.30 – 07.30
F. Prospek Perusahaan
Saat ini kapasitas produksi PT. Geo Dipa Energi Dieng Unit I adalah
60 MW. Untuk mengoptimalkan potensi panas bumi yang terdapat di Dieng
dan Patuha serta menyokong kebutuhan energy di masa depan, PT. Geo
Dipa Energi Dieng telah mengembangkan prospek panas bumi Patuha Unit I
(beroperasi pada 2012) dan Dieng Unit II dan Unit III sehingga total
kapasitas terpasang pada tahun 2015 sebesar 360 MW. Pengembangan terus
dilaksanakan dalam mendukung program pemerintah dalam penyediaan
tenaga listrik panas bumi yang aman dan ramah lingkungan, serta
diharapkan dapat segera beroperasi untuk menambah kapasitas produksi
listrik.
BAB II
PROSES PRODUKSI
PT. GEO DIPA ENERGI UNIT I DIENG
A. Komponen PLTP
Komponen PLTP dapat dikelompokan menjadi 4 jenis, yaitu:
komponen produksi uap, komponen distribusi uap dan brine, komponen
pembangkit tenaga serta komponen pendukung. Komponen – komponen
tersebut diuraikan secara rinci sebagai berikut:
Gambar 4. Separator
c) Silencer
Silencer berfungsi untuk mengurangi tingkat kebisingan yang
dihasilkan dari proses pengolahan uap di well pad.
Gambar 5. Silencer
d) Balong (pond)
Balong atau pond digunakan untuk menampung brine yang
keluar dari dump valve, bay pass danside valve. Cold brine dari
Gambar 6. pond 28
(a) (b)
Gambar 7. (a) dan (b) pipa aliran dua fasa pad 28
(a) (b)
Gambar 10. (a) dan (b) pipa uap dan brine
d) Transformator
Transformator adalah alat yang digunakan untuk menaikan
atau menurunkan tegangan. Pada PLTP Unit Dieng terdapat 5
buah transformator:
1) Autotransformator 150 kV/ 15 kV dan 15 kV/ 150 kV
2) Transformator Step Down 15 kV/ 6 kV
3) Transformator Step Down 6 kV/ 250 V
4) Transformator Step Down 15 kV/380 V sebanyak 2 unit.
f) Steam Ejector
Berfungsi untuk menjaga agar kondisi dikondensor tetap
vacuum dengan menghisap non condensable gas (NCG).
h) Cooling Tower
Jenis Cooling Tower yang digunakan adalah mechanical draft
cooling tower. Pada mechanical draft cooling tower, air panas
dari kondensor dispraykan pada struktur kayu yang berlapis –
lapis yang disebut dengan Fill. Pada saat melalui Fill
perpindahan panas terjadi dari air panas ke udara (dibagian
atas dari cooling tower terdapat kipas/fan). Cooling Tower
yang digunakan memiliki 9 pasang kipas.
4. Komponen Pendukung
Komponen pendukung disini adalah peralatan ataupun
konstruksi yang berkaitan dengan proses pembangkitan tenaga dari
uap yang dihasilkan. Peralatan dan konstruksi tersebut antara lain :
a) Acid Pump
Acid pump berfungsi untuk memompakan asam kedalam pipa
alir melalui hot brine setelah separator. Asam yang digunakan
yaitu asam sulfat. Asam ini berfungsi untuk menjaga agar pH
dari brine berkisar antara 4.7 – 5.2 sehingga memperlambat
terjadinya pengendapan silica didalam pipa distribusi.
c) Weirbox
Weirbox berfungsi untuk mengetahui laju alir fluida produksi
dan kualitas dari fluida secara kasar. Ada 3 jenis weirbox yang
sering digunakan, yaitu: rectangular, suppressed, triangular.
Jenis yang sering digunakan di Dieng Unit I adalah jenis
rectangular weirbox.
j) Sumur Injeksi
Sumur yang dibuat untuk menginjeksikan brine dari balong di
masing - masing pad kembali ke dalam tanah.
(a) (b)
Gambar 31. (a) dan (b) Rock Muffler
n) Scrubber dan Demister
Scrubber dan demister adalah peralatan yang memiliki fungsi
seperti separator yaitu sebagai pemisah akhir sebelum uap
masuk turbin dan sebagai pemurni uap (steam purifier).
Dengan menggunakan scrubber dan demister diharapkan uap
(a) (b)
Gambar 32. (a) Scrubber dan (b) Demister
ini memiliki kapasitas kondensat sebesar 8990 m3, tekanan kerja normal
kondensor adalah 0,08 bar. Fluida dari main kondensor dialirkan kedalam
interkondensor dan aftercooler yang kemudian akan dialirkan ke hot well
pump untuk diumpan ke dalam cooling tower untuk didinginkan. Fluida
yang telah didinginkan kemudian digunakan sebagai penspray di main
condenser dan ejector. Sedangkan fluida overflow akan dialirkan ke dalam
auxilary water pump untuk di injeksikan ke dalam well injection.
Well Production
Separator brine
uap
Rock Muffler
Scrubber& Demister
Turbin Uap
Generator
BAB III
TUGAS KHUSUS
ANALISIS EFISIENSI TERMAL TURBIN PADA POWER PLANT
A. Latar Belakang
Kebutuhan energi merupakan faktor penting yang sangat menunjang
bagi kehidupan masyarakat di dunia. Salah satu energi yang dimaksud adalah
energi listrik. Panas bumi merupakan sumber daya terbarukan yang dapat
digunakan untuk membantu kebutuhan akan energi listrik yang semakin hari
semakin meningkat. Potensi panas bumi di Indonesia merupakan salah satu
yang terbesar yaitu sekitar 40% sumber cadangan panas bumi di dunia.
Namun, upaya untuk eksploitasi dan eksplorasi masih kurang dikembangkan.
Pemanfaatan energi ini di Indonesia baru mencapai 4%, sangat tertinggal
dengan negara lain yang memiliki potensi lebih kecil dari Indonesia seperti
Amerika Serikat, Filipina, dan Islandia. (Saptadji, 2005)
PLTP dirancang untuk menghasilkan output berupa energi listrik dalam
besaran tertentu. Bila seluruh komponen PLTP memiliki efisiensi yang tinggi
maka unjuk kerja PLTP tersebut dapat dikatakan tinggi. Efisiensi juga
berpengaruh pada biaya operasi, semakin tinggi efisiensi maka biaya operasi
akan semakin kecil.
Efisiensi yang dihitung dalam kerja praktik ini adalah efisiensi termal,
dimana efisiensi dihitung berdasarkan perbandingan kerja yang dihasilkan
turbin dengan jumlah panas yang diserap sistem. Dengan mengetahui nilai
efisiensi pada turbin ini akan dapat diketahui kinerja turbin, konversi energi,
dan proses transfer yang terjadi.
B. Perumusan Masalah
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi sudah cukup banyak dibangun
di Indonesia, salah satunya adalah PLTP Geo Dipa Unit I Dieng. Setiap PLTP
dirancang sedemikian rupa agar menghasilkan efisiensi yang semaksimal
C. Tujuan
1. Mempelajari mekanisme pembangkitan listrik pada PLTP Geo Dipa Unit
I Dieng.
2. Mempelajari cara kerja komponen-komponen pendukung pembangkitan.
3. Menghitung nilai efisiensi termal turbin serta faktor yang
mempengaruhinya.
D. Tinjauan Pustaka
1. Turbin
Turbin adalah suatu alat atau mesin penggerak dimana energi fluida
kerja digunakan untuk memutar roda turbin. Turbin terdiri dari 2 bagian yaitu
rotor (bagian yang berputar/ roda turbin) dan stator (bagian yang tidak
berputar/ rumah turbin). Roda turbin terletak di dalam rumah turbin dan roda
turbin akan memutar bebannya (generator, baling-baling, atau mesin lainnya).
Jenis fluida yang digunakan untuk menggerakan turbin antara lain air, uap,
dan gas.
Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi sudu-sudu.
Sudu-sudu ini berputar karena tekanan dari uap. Setelah melewati turbin,
tekanan dan temperatur uap yang semula tinggi akan menurun. Uap keluar
turbin akan dikondensasikan dalam kondenser dan didinginkan di cooling
tower. (Bernard, D. 1982)
Turbin pada PLTP Dieng merupakan turbin jenis Double Flow dengan
7 stage. Adapun data teknis atau spesifikasi turbin yang digunakan pada PLTP
Dieng ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1. Spesifikasi Turbin T-101
Uraian Keterangan
Produsen Ansaldo
Tipe Double Flow Turbine
Kapasitas 60 MW
Kecepatan Rotasi 3000 rpm
Jumlah Stage 7
2. Efisiensi Termal
Secara umum, efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan antara
output terhadap input dalam suatu proses. Efisiensi merupakan salah satu
persamaan yang penting dalam termodinamika untuk mengetahui seberapa
baik konversi energi atau proses transfer terjadi. (Boles, Cengel, 2006)
PLTP dirancang untuk menghasilkan output berupa energi listrik dalam
besaran tertentu untuk sejumlah input. Bila seluruh komponen PLTP
memiliki efisiensi yang tinggi, maka performance PLTP tersebut dikatakan
tinggi sehingga biaya operasi PLTP juga semakin rendah. Seandainya karena
suatu sebab performance PLTP turun, berrati PLTP memerlukan lebih
banyak bahan utama atau gas untuk menghasilkan output energi listrik sesuai
desain. Akibatnya biaya operasi menjadi semakin tinggi.
Idealnya, kita menghendaki agar energi panas (input) dapat diubah
seluruhnya menjadi energi listrik (output). Pada kenyataannya, hal ini tidak
mungkin dapat dilaksanakan karena adanya berbagai kerugian (losses) yang
terjadi hampir di setiap komponen PLTP. Akibat kerugian-kerugian tersebut,
maka energi listrik yang dihasilkan PLTP selalu lebih kecil dari energi panas
yang masuk ke sistem PLTP. Umumnya pada PLTP dihitung efisiensi termal,
dalam konteks efisiensi termal maka output maupun input harus dinyatakan
dalam besaran yang sama yaitu besaran panas.
mengubah panas seluruhnya menjadi kerja atau dengan kata lain memiliki
efisiensi termal 100%. (Nugroho dkk, 2013)
Sebuah mesin kalor dapat di karakteristikkan sebagai berikut:
a. mesin kalor menerima panas dari sumber bertemperatur tinggi
(energi matahari, bahan bakar, reaktor nuklir, dll).
b. mesin kalor mengkonversi sebagian panas menjadi kerja.
c. mesin kalor beroperasi dalam sebuah siklus.
10,5824 bar
2
Separator
1 0,4244 bar 3
P1 = 10,5824 bar
P2 = 10,5824 bar
P3 = 0,4244 bar
P4 = 0,4244 bar
Dari data tekanan diatas dapat dicari nilai entalpi dan volume spesifik
dari steam table.
Tabel 3. Data komponen uap berdasarkan steam table
P = 10,5824 bar P = 0,4244 bar
Hf (kJ/kg) 773,851 323,667
Hg (kJ/kg) 2779,87 2638,57
Vf (m3/kg) 0,00113 0,001027
Vg (m3/kg) 0,184156 3,77853
2,58318 .
=
1,82131 .
= 1,418
Nilai δ diambil dari nilai tengah antara 1 dengan nilai γ, diambil asumsi
nilai
δ = 1,167
. = .
,
,
10,5824 . 0,184156 = 0,4244 .
= 2,898
= . + 1− .
2,898 − 3,77853
0,001027 − 3,77853 . =
= 0,233
= 2099,1976
= − 223093916,4
ℎ
= − 452641297
ℎ
ɳ= × 100%
+ +
9.10
ɳ= × 100%
223093916,4 + 452641297 + 9.10
ɳ = 11,7534%
terdapat panas yang hilang, dimana semakin besar panas yang hilang maka
efisiensi semakin rendah.
Faktor yang paling berpengaruh terhadap efisiensi turbin adalah adanya
perpindahan panas dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. Idealnya proses
yang terjadi di turbin dan mesin kalor lainnya adalah adiabatis, dimana tidak
ada pertukaran panas antara sistem dengan lingkungan. Namun hal ini hampir
tidak mungkin dapat terwujud. Tetapi banyak usaha yang bisa dilakukan
untuk memperkecil jumlah panas yang hilang ke lingkungan unutk
memperbesar efisiensi turbin. Salah satunya dengan sitem sealing yang
diperbaiki. Sistem sealing yang bagus akan menghambat perpindahan panas
dari sistem ke lingkungan begitu pula sebaliknya.
Selain itu, karena faktor internal dari PLTP Dieng sendiri yaitu
meledaknya turbin PLTP Dieng pada Februari 2014 yang disebabkan karena
salah satu blade putus. Hal ini menyebabkan putaran turbin terganggu dan
terjadi kerusakan pada stage 7 turbin. Karena kerusakan ini semula PLTP
Dieng yang mampu menghasilkan daya 60 MW saat ini hanya menghasilkan
sekitar 25 MW. Karena daya yang dihasilkan berkurang maka efisiensi juga
turun.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pengamatan dan perhitungan selama kerja praktek dapat disimpulkan:
1. Analisa turbin selama 14 hari menghasilkan nilai efisiensi rerata turbin
sebesar 11,7534%. Dengan mengacu pada nilai ini maka dapat
disimpulkan bahwa PLTP masih berfungsi dengan baik dan masih layak
beroperasi.
2. Pengamatan selama di lapangan menujukkan bahwa sumur produksi
PLTP Geo Dipa Energi Unit Dieng masih berpotensi untuk
dimanfaatkan energi panas buminya.
B. Saran
1. Efisiensi PLTP relatif lebih rendah jika dibanding pembangkit listrik
energi lain. Faktor utama yang mempengaruhi efisiensi adalah adanya
panas yang hilang. Dengan memperkecil kemungkinan panas yang
hilang maka efisiensi dapat ditingkatkan. Salah satu cara memperkecil
panas yang hilang adalah dengan memperbaiki sistem isolasi.
Perawatan peralatan secara teratur juga dapat meningkatkan kinerja alat
sehingga mampu meningkatkan efisiensi.
2. Penurunan daya turbin dari 60 MW menjadi 25 MW sangat
berpengaruh tehadap penurunan efisiensi. Dengan perawatan turbin
yang intensif dapat mengoptimalkan kembali kinerja sehingga
dihasilkan daya yang lebih besar dan dapat meningkatkan efisiensi.
DAFTAR PUSTAKA