Anda di halaman 1dari 15

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada penyusun untuk dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Bimbingan Konseling".
Tujuan penyusunan makalah ini ialah untuk melengkapi tugas mata kuliah Dasar-dasar Ilmu
Pengetahuan yang dibimbing oleh bapak Drs.Erlamsyah, M.Pd.

Dalam menyelesaikan makalah ini, penyusun telah mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan tidak sempat penyusun sebutkan satu per satu.

Kami berharap semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan pengetahuan
bagi para pembaca. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 14 Maret 2016


Penulis

Kamaldi Arif
NIM.15065004

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 5
A. Pengertian Bimbingan Konseling................................................................................................... 5
B. Tujuan Bimbingan dan Konseling ................................................................................................. 5
II. Program Bimbingan dan Konseling .................................................................................................. 6
A. Program Bimbingan dan Konseling ............................................................................................... 6
B. Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling ........................................................................... 7
C. Strategi Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling ........................................................................... 7
III. Manajemen Bimbingan dan Konseling .............................................................................................. 8
A. Perencanaan Kegiatan ................................................................................................................... 8
B. Pelaksanaan Kegiatan ................................................................................................................... 9
C. Personil Pelaksana ...................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 15

3
BAB I PENDAHULUAN

Bimbingan Konseling adalah sebuah pelayanan bantuan psiko-pendidikan dalam bingkai


budaya. Artinya, pelayanan konseling berdasarkan kaidah-kaidah ilmu dan teknologi pendidikan
serta psikologi yang dikemas dalam kaji-terapan pelayanan konseling yang diwarnai oleh budaya
lingkungan peserta didik.

Visi pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang


membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan
perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri
dan bahagia.

Misi pendiidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui pembentukan


perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan. Misi pengembangan,
yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta didik di dalam lingkungan
sekolah/ madrasah, keluarga dan masyarakat. Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi
pengentasan masalah peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari – hari.

Untuk mewujudkan Bimbingan konseling yang baik dan berjalan dengan lancer, serta
menyeselaikan masalah-masalah pendidikan baik dari lembaga ataupun peserta didik, perlu
adanya sebuah mengorganisasian dan pengadministrasian data. Hal ini sangatlah penting dalam
melaksanakan bimbingan, karena data-data yang didapat sangat berpengaruh pada hasil dan
suksesnya bembingan tersebut.

Dalam makalah ini kami akan memapaparkan cara mendapatkan data, mengolah dan
menjadikannya sebuah hal yang sangat diperlukan dalam pelaksanakan bimbingan di lembaga
pendidikan seperti Sekolah/ Madrasah. Dan hal-hal yang berhubungan dengan pendataan, serta
peran-peran penting yang harus lilakukan oleh semua aspek pelaksana pendidikan dan
bimbingan.

4
BAB II PEMBAHASAN

I. Pengertian dan Tujuan Bimbingan dan Konseling

A. Pengertian Bimbingan Konseling

Istilah “bimbingan” merupakan terjemahan dari istilah guidance dalam bahasa


Inggris. Bimbingan dapat diartikan bantuan atau tuntunan. Secara khusus bimbingan
adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk mengarahkan kemampuan dan
kesempatan yang ada pada dirinya agar menjadi manusia yang mandiri dan dewasa.
Selanjutnya, “konseling” dapat didefinisikan suatu proses antar pribadi dari seseorang
dengan orang lain untuk membantu dalam meningkatkan pemahaman dan kecakapan
yang dimilikinya atau usaha untuk membantu seseorang dalam menolong dirinya
sendiri. Jadi, bimbingan konseling merupakan proses pemberian bantuan dari konselor
kepada klien untuk mengarahkan kemampuan dan membantu pemahaman diri seorang
klien sehingga bisa dewasa dan mandiri.

B. Tujuan Bimbingan dan Konseling

Secara inplisit tujuan bimbingan dan konseling sebagaimana rumusan tentang


bimbingan dan konseling adalah membantu individu ( peserta didik ) mencapai
perkembangan yang optimal, yakni:

1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mempersiapkan diri menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap


perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.

3. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman, sebaya dalam perannya sebagai
pria dan wanita.

4. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan
yang lebih luas.

5. Mengenal kemampuan, bakat dan minat serta arah kecenderungan karir dan
apresiasi seni.

5
6. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti dan melanjutkan
pelajaran dan/atau mempersiapkan atau berperan dalam kehidupan di masyarakat.

7. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara


emosional, sosial dan ekonomi.

8. Mengenal sistem etika dan nilai – nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi,
anggota masyarakat dan warga negara.

II. Program Bimbingan dan Konseling

A. Program Bimbingan dan Konseling

Program pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah disusun berdasarkan


kebutuhan peserta didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi
instrumentasi, dengan substansi program pelayanan mencakup empat bidang: jenis
layanan dan kegiatan pendukung, format kegiatan, sasaran pelayanan dan volume/beban
tugas konselor.

Program pelayanan Bimbingan dan Konseling pada masing-masing satuan


sekolah/madrasah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan
program antar kelas dan antar jenjang kelas, dan mensinkronisasikan program
pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler, serta mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas
sekolah/madrasah. Dilihat dari jenisnya, program Bimbingan dan Konseling terdiri 5
(lima) jenis program, yaitu :

1. Program Tahunan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi


seluruh kegiatan selama satu tahun masing-masing kelas di sekolah/madrasah.

2. Program Semesteran, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi


seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakn jabaran program tahunan.

3. Program Bulanan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi


seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.

4. Program Mingguan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi


seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.

6
5. Program Harian, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan
jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan (SATLAN) dan atau
satuan kegiatan pendukung (SATKUNG).

B. Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling

Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta


didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrument, baik tes maupun non
tes.
Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan
peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif,
terpadu dan bersifat rahasia.

Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam


pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat
terbatas dan tertutup.

Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen


bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau
keluarganya.

Tampilan Kepustakaan, kegiatan menyediakan berbagai bahan pustakan yang


dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial,
kegiatan belajar dan karier/jabatan.

Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah


peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

C. Strategi Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

Strategi pelaksanaan Bimbingan dan Konseling adalah dengan


menggunakan format :

 Individual, yaitu format kegiatan konseling yang melayani peserta didik secara
perorangan.
7
 Kelompok, yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah peserta
didik melalui suasana dinamika kelompok.

 Klasikal, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik
dalam satu kelas.

 Lapangan, format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani seorang atau
sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas/sekolah.

 Pendekatan khusus, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak – pihak yang dapat
memberikan kemudahan.

III. Manajemen Bimbingan dan Konseling

Secara keseluruhan Manajemen Bimbingan dan Konseling mencakup tiga kegiatan


utama, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

A. Perencanaan Kegiatan

Perencanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling mengacu pada program


tahunan yang telah dijabarkan ke dalam program semesteran, bulanan serta mingguan.
Perencanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling harian yang merupakan
penjabaran dari program mingguan disusun dalam bentuk SATLAN dan SATKUNG
yang masin – masing memuat: sasaran layanan/kegiatan pendukung, substansi
layanan/kegiatan pendukung, jenis layanan/kegiatan pendukung, serta alat bantu yang
digunakan, pelaksana layanan/kegiatan pendukung dan pihak-pihak yang terlibat, dan
waktu dan tempat.

Rencana kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling mingguan meliputi kegiatan di


dalam kelas dan di luar kelas untuk masing-masing kelas peserta didik yang menjadi
tanggung jawab konselor. Satu kali kegiatan layanan atau kegiatan pendukung
Bimbingan dan Konseling dalam satu minggu minimal ekuivalen dengan beban tugas
wajib konselor di sekolah/madrasah.

8
B. Pelaksanaan Kegiatan

Bersama pendidik dan personil sekolah/madrasah lainnya, konselor berpartisipasi secara


aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin, incidental dan keteladanan.
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang direncanakan dalam bentuk
SATLAN dan SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis
kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait. Pelaksanaan kegiatan pelayanan
Bimbingan dan Konseling dapat dilakukan di dalam dan di luar jam pelajaran, yang
diatur oleh konselor dengan persetujuan pimpinan sekolah/madrasah.

Pelaksanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di dalam jam pembelajaran


sekolah/madrasah dapat berbentuk: kegiatan tatap muka secara klasikal, dan kegiatan
non tatap muka. Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten,
kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.
Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas per minggu dan
dilaksanakan secara terjadwal. Sedangkan kegiatan non tatap muka dengan peserta didik
untuk menyelenggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data,
kunjungan rumah, pemanfaatan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
Kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di luar jam pembelajaran
sekolah/madrasah dapat berbentuk kegiatan tatap muka maupun non tatap muka dengan
peserta didik, untuk menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan,
bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang
dapat dilaksanakan di luar kelas. Satu kali kegiatan layanan/pendukung Bimbingan dan
Konseling di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam
pembelajaran tatap muka dalam kelas. Kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di
luar jam pembelajaran sekolah/madrasah maksimum 50 % dari seluruh kegiatan
pelayanan Bimbingan dan Konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan
sekolah/madrasah. Setiap kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling dicatat dalam
laporan pelaksanaan program (LAPELPROG).

Untuk menunjang pelaksanaan Bimbingan Konseling secara efektif maka perlu adanya
administrasi Bimbingan Konseling yang antara lain sebagai berikut :

a. Buku Pribadi Siswa yaitu : catatan tentang pribadi siswa. Misalnya : kegiatannya di
rumah, hobi siswa.

9
b. Kartu Kasus yaitu : catatan-catatan tentang tindakan / kejadian yang dilakukan
siswa tersebut terutama kasus yang terjadi di sekolah.

c. Buku Catatan Kasus yaitu : catatan-catatan atau kejadian yang dilakukan siswa
terutama di lingkungan sekolah. Misalnya : siswa yang selalu terlambat datang
sekolah.

d. Peta Kelas yaitu : keadaan atau situasi di dalam kelas. Misalnya : letak papan tulis,
meja guru.

e. Peta Siswa yaitu : keadaan atau situasi siswa di dalam kelas. Misalnya : denah
duduk siswa.

f. Sosiogram yaitu : letak secara umum bentuk kegiatan siswa tersebut di sekolah.
Misalnya : bagaimana sikap dan tindakan siswa tersebut di lingkungan sekolah.

C. Personil Pelaksana

Personil pelaksana pelayanan Bimbingan dan Konseling adalah segenap unsur yang
terkait di dalam organigram pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan coordinator
dan guru pembimbing sebagai pelaksana utama. Uraian tugas masing-masing personil
tersebut, khusus dalam kaitannya dengan pelayanan Bimbingan dan Konseling adalah
sebagai berikut :

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh


khususnya pelayanan Bimbingan dan Konseling bertugas :

 Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang diprogramkan di sekolah.

 Menyediakan sarana, prasarana, tenaga pelayanan Bimbingan dan Konseling.

 Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan


program, penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan Bimbingan dan Konseling.

 Mempertanggung jawabkan pelaksanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling di


sekolah kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang menjadi atasannya.

10
 Menyediakan fasilitas, kesempatan dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan
yang dilakukan oleh pengawas sekolah bidang Bimbingan dan Konseling.

b. Wakil Kepala Sekolah

Membantu Kepala Sekolah melaksanakan tugas – tugas Kepala Sekolah

c. Koordinator Bimbingan dan Konseling

Koordinator Bimbingan dan Konseling bertugas :

 Mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam memasyarakatkan pelayanan


Bimbingan dan konseling.

 Menyusun program pelayanan Bimbingan dan Konseling.

 Melaksanakan program Bimbingan dan Konseling.

 Mengadministrasikan program kegiatan Bimbingan dan Konseling/

 Mengevaluasi pelaksanaan program.

 Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.

 Mengusulkan kepada Kepala Sekolah dan mengusahakan terpenuhinya sarana dan


prasarana, tenaga dan alat serta perlengkapan pelayanan Bimbingan dan
Konseling.

 Mempertanggung jawabkan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling kepada


Kepala Sekolah.

d. Guru Pembimbing

Sebagai pelaksanan inti, Guru Pembimbing bertugas :

 Memasyarakatkan pelayanan Bimbingan dan Konseling.

 Merencanakan program Bimbingan dan Konseling (terutama program – program


satuan layanan dan satuan pendukung Bimbingan dan Konseling untuk satuan –

11
satuan waktu tertentu). Program – program tersebut dikemas dalam program
harian, semester dan tahunan.

 Melaksanakan segenap layanan Bimbingan dan Konseling.

 Melaksanakan segenap satuan kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling.

 Mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaan program layanan Bimbingan dan


Konseling.

 Menganalisis hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan dan


Konseling.

 Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan kegiatan


pendukung Bimbingan dan Konseling.

 Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan, dan kegiatan pendukung


Bimbingan dan konseling yang dilaksanakannya.

 Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan Bimbingan


dan Konseling secara menyeluruh kepada Koordinator Bimbingan dan
Konseling serta Kepala Sekolah.

 Mempersiapkan diri menerima dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan


kepengawasan oleh pengawas sekolah bidang Bimbingan dan Konseling.

e. Guru Mata Pelajaran / Praktik

Sebagai tenaga ahli pengajaran dan atau praktik dalam mata pelajaran atau program
latihan dan sebagai personil yang sehari-hari langsung berhubungan dengan siswa,
peranan guru mata pelajaran/praktik dalam pelayanan Bimbingan dan
Konseling adalah :

 Membantu memasyarakatkan pelayanan Bimbingan dan Konseling kepada siswa.

 Membantu Guru Pembimbing mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan


layanan Bimbingan dan Konseling serta pengumpulan data tentang siswa-siswa
tersebut.

12
 Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan Bimbingan dan Konseling
kepada guru pembimbing.

 Menerima siswa ahli tangan dari guru pembimbing, yaitu siswa yang menurut
guru pembimbing memerlukan pelayanan pengajaran/praktik khusus (perbaikan
dan pengayaan).

 Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru dan siswa dan


hubungan siswa dengan siswa yang menunjang pelayanan Bimbingan dan
Konseling.

 Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada peserta didik yang memerlukan


layanan/ kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mengikuti/
menjalankan layanan/ kegiatan pendukung dimaksud.

 Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling seperti pada
pertemuan kasus.

 Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian


pelayanan Bimbingan dan Konseling serta upaya tindak lanjutnya.

f. Wali Kelas

Sebagai pengelolah kelas tertentu, dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling Wali
Kelas berperan :

 Membantu Guru Pembimbing melaksanakan tugas-tugasnya khususnya di kelas


yang menjadi tanggung jawabnya.

 Membantu guru mata pelajaran/praktik melaksanakan peranannya dalam


pelayanan Bimbingan dan Konseling khususnya di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya.

 Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan kepada peserta didik


khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya yang memerlukan
layanan/kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling untuk
mengikuti/menjalankan layanan/kegiatan pendukung dimaksud.

13
 Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus Bimbingan dan Konseling seperti pada
pertemuan kasus.

 Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan Bimbingan dan Konseling


kepada Guru Pembimbing.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://dwialiefah.blogspot.co.id/

http://salyaku.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-bimbingan-konseling-bk-terlengkap.html

http://www.smkplusa.com/berita-bimbingan-konseling.html

15

Anda mungkin juga menyukai