Anda di halaman 1dari 7

Notulen Nama Pertemuan: Pertemuan Tokoh Masyarakat Lintas Sektor, dan

Pertemuan Lintas Program


Tanggal: 11 Maret 2015 Pukul:09.00 s/d 14.00 WIB
Susunan Acara 1. Pembukaan
2. Sambutan-sambutan.
a. Kepala Puskesmas
b. Ketua Akreditasi
c. Camat Sukorejo
3. Masukan dari tokoh masyarakat dan aparat pemerintah tentang
keluhan dan hambatan pembangunan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Sukorejo 01
4. Pembahasan masalah
5. Kesimpulan
6. Rekomendasi
7. Penutup / Do’a
Notulen rapat 1. Dalam sambutannya Kepala Puskesmas Sukorejo 01 memberikan
gambaran umum tentang Pelayanan di UPTD Puskesmas Sukorejo 01
dan pentingnya keikut sertaan masyarakat bersama dengan aparat
pemerintah dan petugas kesehatan dalam upaya membangun
kesehatan masyarakat agar masyarakat mampu hidup sehat dan
mandiri, Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat satu akan
memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat yang akan
mengutamakan upaya promotife dan preventife disamping pelayanan
kuratif dan rehabilitative yang sudah menjadi tugasnya. Oleh karena
itu hambatan dan tantangan ke depan dalam upaya pembangunan
kesehatan perlu kita bahas bersama, ide atau gagasan dari semua
pihak sangat kami harapkan agar puskesmas dapat merumuskan
masalah guna perencanaan program kegiatan ke depan.
2. Ketua Tim akkreditasi menyampaikan pendapat dan harapan kepada
peserta rapat bahwa untuk peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat, puskesmas perlu ditingkatkan dengan standar pelayanan
nasional yang akan dinilai kelayakannya melalui akreditasi sehingga
Puskesmas mampu melakukan kinerja sesuai dengan standar
pelayanan publik sehingga pada awal tahun 2015 ini Puskesmas akan
mulai menata strategik dan kebijakan yang dituangkan dalam rencana
kerja dan kegiatan untuk tahun 2015-2019 sehingga harapan kami
masukan dari semua peserta rapat ini akan dijadikan acuhan dalam
pelaksanaan program ke depan.
3. Camat sukorejo dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam Upaya
Pembangunan di bidang Kesehatan mengharap upaya Pelayanan
kesehatan ditingkatkan, keluarga miskin dan kurang mampu dapat
terjangkau kesehatannya, kejadian luar biasa seperti BDB,Malaria,
diare, desentri, bahaya infeksi menular sexual, kematian ibu
melahirkan, bayi dan balita harus mendapatkan penanganan yang
serius oleh tenaga kesehatan. Puskesmas sebagai tangan panjang
pemerintah sudah sepatutnya memberikan pelayanan yang terbaik
pada masyarakat yaitu dengan meningkatkan sumber daya kesehatan
sehingga program Indonesia sehat dapat terwujud dan kesemuanya
itu perlu dukungan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam
pembangunan kesehatan.
4. Pendapat masyarakat yang diwakili oleh beberapa tokoh masyarakat
mengajukan pendapat bahwa :
a. Kader posyandu perlu diaktifkan;
b. perlunya pelayanan lansia;
c. penyuluhan kesehatan lebih ditingkatkan;
d. masih banyaknya warga miskin di lingkungannya yang
membutuhkan perhatian gizi;
e. masih adanya ibu meninggal dalam melahirkan dan bayi lahir dan
balita meninggal;
f. masih adanya persalinan yang ditolong oleh dukun bayi atau
bukan petugas kesehatan;
g. belum adanya ambulan desa guna mempercepat rujukan;
h. perlunya penanganan oleh dokter dalam pemeriksaan baik di
UGD maupun Pemeriksaan Rawat Jalan;
i. Perlunya sarana informasi public yang cepat dan tepat;
5. Pendapat dari beberapa aparat desa yang diwakili oleh Kepala Desa
Kalibogor, Sukorejo, Trimulyo, Kebumen mengharap adanya kerja
sama dalam menangani masalah KLB seperti BDB dan kasus penyakit
menular lainnya dengan memperbanyak frekwensi penyuluhan,
menjalin komunikasi, cepat tanggap bahaya kesehatan dan adanya
sarana rujukan.
6. Penyampaian hasil kegiatan oleh pelaksana program dari pelaksana
Gizi, Imunisasi, KIA/KB, Program Pemberantasan Penyakit Menular
(P2M) dan pelaksana promkes, Programer Anak, Programer UKS
dengan data-data capaian tahun lalu.
Pembahasan o Dari diskripsi di atas maka dapat dikatakan bahwa pembangunan
kesehatan harus dilakukan bersama-sama antara petugas kesehatan,
aparat pemerintah baik di desa maupun kecamatan dan masyarakat
secara keseluruhan sehingga puskesmas dapat menjalankan program
dalam pelayanan kesehatan dengan maksimal, harapan masyarakat
dapat terwujud dan pembangunan kesehatan terutama pada
masyarakat miskin atau kurang mampu dapat terjangkau dan teratasi.
o Pentingnya Promosi kesehatan dan penyuluhan agar masyarakat
tergugah untuk berperilaku hidup sehat dengan mengupayakan peran
serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
o Puskesmas perlu meningkatkan kinerja yang professional dan
berkualitas sehingga mendapatkan pelayanan yang bermutu berdaya
guna dan berhasil guna.
o Perlunya perhatian tentang gizi, imunisasi, Kesehatan ibu, bayi dan
anak dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, dan
pemerataan tenaga kesehatan di desa-desa.
o Perlunya sarana transportasi rujukan dari desa ke Puskesmas (Faskes
tingkat I) maupun dari Puskesmas ke Rumah Sakit (Faskes tingkat II)
o Petugas Kesehatan dan aparat Pemerintah harus cepat tanggap
tentang bahaya kesehatan seperti KLB penyakit menular, Narkoba,
dan bahaya penularan sexual.
o Puskesmas perlu dilengkapi sarana informasi yang modern, cepat,
dan tepat guna kelancaran tugas.
Dari hasil data capaian diketahui bahwa :
o Masih adanya balita dengan gizi kurang dan gizi buruk Dalam data
satu tahun terakhir dari 2928 balita 179 balita bergizi kurang dan (6,113
%)ada 2 balita bergizi buruk (0,068%)
o Masih banyaknya ibu hamil KEK ( Kekurangan Energi Kronis )
Dalam data satu tahun terakhir bahwa dari 277 ibu hamil ada 35 Bumil
KEK (12,635%) dan 2 anemi
o Angka kematian ibu dan bayi lahir masih cukup tinggi
Angka kematian Bayi dari 612 ada 3( 0,49 %)meninggal, angka
kematian Neonatal dari 612 ada 6 (0,98%)meninggal
Angka kematian ibu dari 673 ibu melahirkan meninggal 1(0,148%)
Pertolongan persalinan dengan Tenaga kesehatan
o Masih adanya kejadian luar biasa seperti Demam Berdarah (BDB),
kasus HIV, dan TB Paru
o Belum menempatkan semua tenaga sesuai dengan basic
pendidikannya Ini dikarenakan kurangnya tenaga sehingga
melakukan tugas yang tidak sesuai basic pendidikan
o Masih kurangnya tenaga sehingga ada petugas yang merangkap
pekerjaan sehingga memperlambat pelaporan, Disini dapat terlihat
dari 82 Karyawan hanya 47 orang PNS, CPNS 4 orang, PTT Pusat 5
orang, THL Daerah 3 orang, dan selebihnya adalah wiyata bakti 24
orang; sehingga perlu pengangkatan tenaga kesehatan yang masih
ditempati oleh tenaga wiyata menjadi pegawai yang diakui
ketenagaannya oleh pemerintah.
o Kurangnya tenaga dokter sehingga pemeriksaan di rawat jalan
maupun di UGD sering kali hanya ditangani oleh perawat dan bidan,
sehingga perlu penambahan tenaga dokter
o Keterbatasan anggaran ini dikarenakan sumber anggaran bergantung
pada subsidi dari pemerintah baik pusat maupun daerah.

Kesimpulan Dengan menganalisis isu diatas dapat diambil kesimpulan bahwa :


1. Perlunya peran masyarakat dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat;
2. Perlunya peningkatan profesionalisme SDM dalam pelayanan UKP
dan UKM;
3. Perlunya peningkatan Kualitas Pelayanan yang bermutu , terjangkau
dan terpercaya;
4. Perlunya Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan guna
menunjang akses pelayanan kesehatan;
5. Perlunya budaya masyarakat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS);
6. Pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan sarana pelayanan
kesehatan;
7. Keseriusan dalam mengatasi kenaikan angka kematian bayi, balita dan
ibu melahirkan;
8. Perlunya Peningkatan Upaya kesehatan perorangan(UKP) dan upaya
kesehatan masyarakat(UKM);
9. Perlunya meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat miskin dan
rentan;
10. Perlunya meningkatkan penjaringan kesehatan siswa TK, SD dan
setingkat;
11. Perlunya Pemenuhan Tenaga baik dokter maupun tenaga lainnya dan
kebutuhan sarana prasarana penunjang kesehatan;
12. Perlunya meningkatnya fungsi managemen dalam perencanaan,
pengawasan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan
program;
13. Perlunya sistem informasi kesehatan , rekam medik dan sistem
pelaporan;
14. Perlunya ketersediaan anggaran guna pelaksanaan program;

Rekomendasi Puskesmas Perlu membuat Rencana Strategi (Renstra) dan Kebijakan guna
menentukan langkah ke depan dengan menyusun Rencana Kerja (Renja)
untuk menentukan Program-program yang akan dilakukan dengan
membuat Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) berdasarkan isu dan harapan masyarakat dengan melihat
hambatan, tantangan, kekuatan dan peluang yang ada di puskesmas
dengan mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
dengan demikian tahapan pelaksanaan kegiatan dapat terukur dan dapat
dievaluasi perkembangannya sehingga puskesmas akan mampu
melakukan kegiatannya sesuai dengan standar pelayanan public dan
dapat terakreditasi sesuai harapan masyarakat dan pemerintah.
Dengan demikian maka Puskesmas perlu menentukan program
prioritas yang strategis dalam peningkatan Angka Harapan Hidup
(AHH), antara lain adalah:
1. Peningkatan Sumber Daya Kesehatan.
2. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan.
3. Pemberdayaan Masyarakat dan peningkatan kemitraan
4. Pengembangan Biaya dan Sarana Kesehatan.
Tanpa mengabaikan program-program lain yang telah dilaksanakan
selama ini keempat program di atas perlu mendapat prioritas.

Penutup / Do,a
Daftar Hadir
No Nama Tanda- tangan.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51

Sukorejo, 11 Maret 2015


Pimpinan Pertemuan Notulen

( dr. Mukhammad Toha ) ( Sri Suharmini)

Anda mungkin juga menyukai