Anda di halaman 1dari 10

BAB II

GERAKAN WUDHU DAN SHALAT MENURUT PANDANGAN MEDIS

1. Rahasia Jumlah Tulang Manusia dan Ritual Wudhu


Secara anatomis, anggota wudhu terletak pada ujung-ujung tubuh (kepala,
tangan, kaki). Bagian-bagian tersebut paling banyak mengandung susunan tulang dan
sendi, dan banyak pula melakukan gerakan-gerakan.
2. Wudhu dan Aliran Darah Perifer
Dalam hadist riwayat imam yang empat (Imam Abu Hanifah, Imam Malik,
Imam Syafi’i, Imam Ahmad Hambal) di sela-sela jari, ternyata di bagian itulah
berjalan serabut saraf, arteri, vena, dan pembuluh limfe. Penggosokan di daerah sela-
sela jari sudah barang tentu memperlancar aliran darah pelifer (terminal) yang
menjamin pasokan makanan dan oksigen.
Selain itu, serabut saraf juga secara langsung distimulasi oleh perbuatan kita
menggosok sela-sela jari, karena di ujung jari sampai telapak tangan adalah bagian
paling banyak mengandung simpul reseptor saraf. Tiap 1 cm2 kulit di daerah itu,
terdapat 120-230 ujung saraf peraba. Dari sini kita bisa memahami bahwa bagi orang
buta, tangan bisa untuk ”melihat” (meraba dengan teliti) huruf braile dan
membacanya.
3. Titik Penting terdapat di Anggota Wudhu
Daerah ujung lengan (siku ke bawah) dan ujung tungkai (lutut ke bawah)
terdapat titik-titik dalam akupuntur. Seluruh organ bagian dalam memiliki lima buah
titik penting yang apabila dilakukan stimulasi akan memperbaiki fungsinya.
4. Ear Acupuncture
Menurut ilmu akupuntur, telinga adalah representasi dari tubuh manusia.
Bentuk telinga serupa dengan bentuk tubuh saat masih berupa janin yang meringkuk
dalam rahim ibu. Kepalanya adalah bagian sering. Daerah lubang adalah rongga tubuh
tempat tersimpangnya organ-organ dalam. Melakukan stimulasi seperti wudhu akan
berpengaruh baik terhadap fungsi organ dalam. Adapun lingkaran luar
menggambarkan punggung. Pemijatan juga seakan-akan melakukan stimulasi daerah
punggung dan ruas-ruas tulang belakang.
Ilmu Brain Gym juga menjelaskan gerakan pasang telinga. Caranya telinga di
gosok-gosok sendiri dengan lembut, hingga timbul warna kemerahan dan dirasakan
sensasi lebih hangat. Metode ini menambah konsentrasi dan daya serap belajar anak
di sekolah.
5. Wudhu dan Pencegahan Penyakit Infeksi
Air wudhu juga berfungsi membersihkan kulit dari kandungan minyak yang
tertahan di kelenjer kulit. Seorang muslim disunahkan berkumur sebanyak tiga kali
saat berwudhu sampai sisa-sisa makanan keluar dari mulutnya, setelah wudhu baru
melakukan shalat. Penelitian menunjukkan bahwa berkumur dapat menjaga mulut,
tenggorokan, dan gusi dari radang. Wudhu dalam shalat tahajud juga terbukti dapat
mengontrol populasi angka kuman di rongga mulut.
6. Berdiri dalam Shalat
Berdiri dengan tegak. Buka kaki selebar bahu. Pindahkan berat badan ke ujung
telapak kaki. Putar tumit ke arah luar, hingga jari-jari mengarah ke depan. Kembali
menapak mantap, Rasakan bedanya. Semacam ada tarikan di paha sisi dalam ke
bawah. Berat badan menumpu di sisi dalam telapak kaki.
Efek lain dari berdiri tegak yang juga dapat di pertimbangkan adalah tumpuan
berat badan yang merata akan membuat kompaksitas susunan tulang-tulang
penyangga tubuh menjadi rata. Ini bermanfaat terhadap penurunan resiko terjadinya
patah tulang yang begitu mudah terjadi meski hanya dengan terpeleset di kamar
mandi, turun tangga, dan lain- lain.
Dalam ilmu Orthopedi (bedah tulang), terdapat teori trabekulasi tulang.
Tekanan pada tulang akan mempengaruhi jalur kompaksitas di dalam tulang,hal ini di
nyatakan dalam Hukum Wolf (wolf law). Berat tubuh yang menumpu di tungkai.
Jalur distribusi itu membuat tulang lebih padat, sementara bagian yang berada di luar
jalur lebih tipis matriksnya.
7. Gerakan Takbiratul-ihram
a. Kata “allahu akbar “. Seorang ahli psikologi dari Belanda, Profesor Vander Hoven
(2002) mengumumkan temuan dari penelitian tentang pengaruh membaca al-
qur’an dan pengucapan berulang-ulang kata allah baik untuk terutama pada
mereka yang penderita dejection dan tension. Mereka orang-orang muslim yang
membaca al-qur’an dengan teratur dapat mencegah penyakit-penyakit psikologis.
b. Rongga Dada Melebar. Pada saat gerakan takbir,bahu terangkat sedikit, tulang-
tulang rusuk ikut terangkat menimbulkan pelebaran rongga dada. Akibatnya
tekanan udara di dalam rongga mengecil dan memudahkan udara nafas masuk
dengan cepat.
c. Saat rongga badan (diafragma)terlatih. Pada saat yang sama, kita harus
menggucapkan kalimat takbir “allahu akbar” padahal dinding dada sedang
meregang. Untuk dapat mengucapkan suatu kata, udara harus mengalir keluar
guna menggetarkan pita suara,maka tidak lain hal ini hanya bisa dikerjakan oleh
sekat rongga badan (diafragma). Dan tentu saja ini berpengaruh terhadap fungsi-
fungsi fisiologis lainnya karena di otak pasti terjadi asosiasi dan singkronisasi
pusat-pusat pengaturan gerakan dan kerja organ-organ dalam.
d. Ketiak dibuka. Ketiak adalah stasiun regional utama bagi peredaran limfe (getah
bening) yang merupakan kumpulan dari keseluruhan anggota gerak bagian atas
(tangan, lengan bawah,lengan atas, dan bahu). Gerakat takbir ini adalah gerakan
“active pumping’ yang sangat bermanfaat.
Setelah takbiratul ihram kemudian tangan di letakkan di depan dada. Cara ini pula
yang dapat mempertahankan posisi ketiak sebagai stasiun peredaran limfe tetap
terbuka.
8. Rukuk
Rukuk berfungsi ganda. Pengang lutut mantap. Jatuhkan badan ke muka,
biarkan tersangga oleh lengan. Saat itu, ketiak benar-benar terbuka, ruas-ruas tulang
belakang teregang. Rukuk selesai dan tuma’ ninah betul-betul telah dirasakan oleh
seluruh ruang tulang.
9. Sujud
Dari sudut pandangan medis, sujud adalah satu-satunya posisi dimana otak
bisa lebih rendah dari jantung,
Sujud anti bungkuk. Hamparkan kepala dan badan cukup jauh ke depan. Paha
tegak. Badan tersangga kedua ujung, dahi dan panggul. Tulang punggung secara
otomatis melengkung ke depan.
Adapun pengaruh posisi rukuk dan sujud ini terhadap organ-organ dalam
adalah memperkuat penggantung organ ke dinding rongga tempat organ itu berada.
10. Duduk dalam shalat
Al- qadah atau julus adalah posisi duduk dalam shalat yang sangat unik. Posisi
tersebut dapat menghentikan aliran pembuluh darah utama di tungkai, sehingga
menambah debit aliran darah ke otak dan organ dalam lainnya, pada waktu yang sama
mengembangkan sirkulasi melalui pembuluh kolateral di kaki. Pada saat berdiri,
saturasi oksigen bisa mencapai 97-100%, dengan denyut nadi normal. Saat gerakan
duduk mencapai tekukan sudut lutut + 60 derajat, saturasi menurun sampai 93% dan
akhirnya denyut nadi hilang, saturasi tidak terdeteksi lagi. Pada saat itu aliran darah
utama berhenti total. Debit darah ke otak dan organ penting bertambah lebih lama.
Pembuluh darah menjadi lebih elastis bahkan dapat mencegah komplikasi sumbatan
arteri, vena dan komplikasi penyakit diabetes berupa pembusukan kaki akibat
gangguan pembuluh darah.
Duduk dalam shalat bisa jadi indikator kelenturan tubuh anda. Lakukan
dengan sempurna. Bila ada kesulitan atau nyeri, mungkin ada perlu streching segera.
11. Gerakan salam
Salam bukan sekedar menoleh kanan kiri. Tetapi memperlihatkan pipi putih
kepada shaf di belakangnya. Suatu isyarat implikasi sosial yang tinggi dari para
pelaku shalat.
Secara anatomis, leher adalah bagian tubuh yang amat vital menghubungkan
kepala dan batang tubuh. Trachea, esofagus, vasa carotica (pemasok darah ke otak),
nervus vagus (saraf otonom kepala yang mengatur alat-alat dalam), kelenjar gondok,
parathyroid dan lain-lain memenuhi struktur penyusun leher.
Gerakan salam cukup bermakna melatih kelenturan leher.
Gerakan salam cukup bermakna melatih kelenturan leher. Penjepitan saraf di segmen
ini cukup sering terjadi. Gangguan gerakan ini bisa menyebabkan torticolis
(kepala/wajah selalu miring/menoleh; jawa : tengeng).

Tip sehat
“Minum air setiap memulai suatu pekerjaan, jeda di sela-sela bekerja dan setelah
menyelesaikannya. Air itu energetis, memberi kekuatan.”
Fungsi air yang sangat vital terhadap kehidupan. Air dengan volume yang cukup
akan menyebabkan selaput lendir, kulit dan organ dalam tubuh menjadi terpelihara.

“Rileks... duduklah di bibir depan kursi anda. Punggung kaki kiri di tumpangkan ke
kaki kanan. Tangan menengadah. Peganglah tangan kiri dengan tangan kanan pas
pergelangannya. Temukan dan rasakan denyut nadi anda.”

Senam orgonomis

1. Gerakan pembuka, berdiri sempurna


Caranya : berdiri tegak, pandangan lurus ke depan, tubuh rileks, tangan di depan
dada, telapak tangan kanan di atas telapak tangan kiri, menempel di dada, dengan
jari-jari sedikit meregang. Posisi kaki meregang sehingga mengangkang kira-kira
selebar bahu, telapak dan jari-jari kaki mengarah lurus ke depan.
Pernafasannya : diatur serileks mungkin sehingga tidak terlalu dalam dan cepat.
Dosisnya :bagi pemula mungkin agak lama sekitar 2-3 menit. Tapi kalau sudah
terbiasa mungkin cukup 30-60 detik. Gerakan ini yang pentingsudah bisa
mengantarkan ke kondisi rileks, maka ini dikatakan cukup.
Manfaatnya : seluruh syaraf menjadi satu titik pada pengendaliannya di otak.
Saat itu, pikiran dikendalikan oleh kesadaran akal untuk sehat dan bugar, tubuh
dibebaskan dari beban pekerjaan.
2. Gerakan tunduk syukur
Caranya : dimulai dengan mengangkat tangan lurus ke atas, kemudian badan
membungkuk, tangan kemudian meraih mata kaki, dipegang kuat, tarik, cengkram
seakan-akan kita mau mengangkat tubuh kita. Posisi kaki tetap seperti semula.
Pada saat itu kepala mendongak dan pandangan diarahkan ke depan. Setelah itu
kembali ke posisi berdiri dengan lengan menjuntai.
Pernafasan : saat memulaim menggerakkantangan hingga tangan sampai ke atas,
tarik nafas dalam-dalam. Saat mulai membungkukkan badan, buang nafas sedikit-
sedikit, tetapi jangan di habiskan hingga tangan mencengkram dan menarik
pergelangan kaki ketika kepala mendongak, kita masih menyimpan kira-kira
separuh nafas.
Dosisnya :gerakan ini di lakukan 5 kali. Umumnya satu kali gerakan selesai
dalam 35 detik ditambah 10 detik untuk jeda nafas.
Manfaatnya : tunduk syukur adalah gerakamn memasok oksigen ke kepala dan
mengembalikan posisi tulang punggung supaya tegak. Gerakan ini juga
melonggarkan otot-otot punggung bagian bawah, paha, dan betis. Bisa
mempermudah untuk persalinan bagi ibu-ibu hamil yang melakukan secara rutin.
3. Gerakan duduk perkasa
Caranya :dari, posisi sebelumnya, jatuhkan kedua lutut ke lantai, posisi kedua
telapak kaki tegak berdiri, jari- jari kaki tertekuk mengarah ke depan. Tangan
mencengkram pergelangan kaki. Mulai gerakan seperti mau sujud tetapi kepala
mendongak, pandangan ke depan jadi dagu hampir menyentuh lantai. Setelah
beberapa saat (satu tahan nafas) kemudian kembali ke posisi duduk perkasa.
Pernafasanya : saat memulai gerakan sujud, ambil nafas dalam-dalam. Saat akan
membungkukkan badan, buang nafas sedikit-sedikit, hingga saat dagu hampir
menyentuh lantai, kita masih menyimpan kira-kira separuh nafas. Pada posisi
terakhir ini napas di tahan di dada, selama mungkin. Jangan mencoba bernafas
normal pada posisi ini, karena akan terasan nyeri di sekat rongga dada. Nafas di
buang saat kembali ke posisi duduk.
Dosisnya :gerakan ini dilakukan 5 kali. Umumnya 1 kali gerakan selesai dalam 35
detik di tambah 10 detik untuk nafas jeda. Keseluruhan 5 kali gerakan akan selesai
dalam 4 menit.
Manfaatnya : untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan
keperkasaan. Untuk menambah aliran darah ke bagian atas tubuh, terutama
kepala, mata, telinga,dan hidung serta paru-paru. Sujud dengan posisi duduk
perkasa jari-jari kaki ditekuk akan membantu mereka yang menderita migrain,
vertigo, pusing, mual, dan lain-lain. Saat jari-jari di tekuk seluruh tombol
kesehatan aktif membuang sampah biolistrik. Gerakan ini juga menghilangkan
egoisme dan kesombongan, meningkatkan kesabaran dan kepercayaan kepada
allah SWT.
4. Gerakan duduk pembakaran
Caranya : dari posisi sebelumnya, kedua telapak kaki di hamparkan ke belakang,
sehingga kita duduk beralasan telapak kaki (bersimpuh;duduk sinden). Tangan
berkecak pinggang. Mulai bergerak seperti akan sujud tetapi kepala mendongak,
pandangan ke depan, dan dagu hampir menyentuh lantai.
Pernapasannya : sebelum memulai gerakan akan sujud, ambil nafas dalam-
dalam. Saat mulai membungkukkan badan, buang nafas sedikit-sedikit, hingga
saat dagu hampir menyentuh lantai kira-kira masih menyimpan separuh nafas.
Pada posisi terakhir ini napas ditahan di dada sekuatnya. Nafas di buang saat
kembali ke posisi duduk.
Dosisnya :gerakan ini dilakukan 5 kali. Umumnya 1 kali gerakan selesai dalam 35
detik ditambah 10 detik untuk nafas jeda. Keseluruhan 5 kali gerakan akan selesai
dalam 4 menit.
Manfaatnya :untuk memperkuat otot pinggang dan memperkuat ginjal, sujud
dengan posisi duduk pembakaran atau dengan alas punggungkaki akan membakar
lemak dan racun dalam tubuh.
5. Gerakan berbaring pasrah
Caranya : dari posisi duduk pembakaran, kita rebahkan tubuh ke belakang.
Berbaring dengan tungkai pada posisi menekuk di lutut. Pada saat itu tangan
memegang betis, tarik seperti mau bangun, dengan rileks, kepala bisa di
dorongkan dan digerakkan ke kanan-kiri. Posisi ini dilakukan sampai akan
bangun.
Pernapasanya : napas dibiarkan mengalir dengan sendiringa, karena ini gerakan
relaksasi terakhir, sekaligus memaksimalkan kelenturan tubuh.
Dosisnya : sebaiknya dilakukan minimal 5 menit. Sudah termasuk variasi gerakan
kepala dan leher serta ayunan tangan ke atas, samping maupun bawah.
Manfaatnya :bermanfaat untuk memperkuat otot-otot bagian bawah dan
bermanfaat untuk memperkuat otot-otot bagian bawah dan bermanfaat untuk diet.
RESUME AGAMA ISLAM
MUKJIZAT GERAKAN SHALAT

Disusun oleh :

NAMA :YENI WIDYA


PRODI : DIII REKAM MEDIS
DOSEN : MAKRUFIN IHSAN

Tahun ajaran 2014/2015


Kata pengantar

Puji syukur kepada Allah swt. Karena kehendaknya penulis bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul “MUKJIZAT GERAKAN SHALAT” dengan tepat waktu. Dalam
pembuatan resume ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak maka pada
kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada teman – teman
yang telah memberikan informasi serta alat bantuan sehingga resume ini dapat di buat dengan
lancar dan tanpa halangan.

Akhir kata semoga resume ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis
khususnya serta dapat menambah informasi mengenai kesehatan yang terkait dalam ajaran
islam. Penulis menyadari bahwa pembuatan resume ini masih jauh dari kesempurnaan untuk
itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Daftar isi
Kata pengantar ..................................................................
Daftar isi ...........................................................................
Bab I pendahuluan ............................................................
1.1 latar belakang ...............................................
1.2 rumusan masalah ..........................................
1.3 tujuan ...........................................................
Bab II pembahasan ...........................................................
2.1 Anatomi gerakan wudhu dan shalat menurut
pandangan medis ...............................................................
2.2 Senam orgonomos............................................
Bab III penutup .................................................................
BAB I
1.1 Latar belakang

shalat, disamping tiang agama, merupakan ibadah yang pengulangnya jauh lebih
banyak dari pada ibadah- ibadah lainnya. Penggulangan yang dimaksud di sini yaitu
penggulangan gerak tubuh ,mulai dari berdiri, rukuk, sujud, duduk, kembali lagi
berdiri, dan seterusnya. Gerakan tersebut berdampak bagi tubuh kita seperti saat
berolah raga, yaitu dapat menyehatkan jasmani, karena urat, tulang dan tubuh kita
digerakkan secara berulang, yang berakibat aliran darah mengalir baik dan otot tidak
kaku.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa saja kegunaan shalat untuk kesehatan?


2. Bagaimana cara melakukan gerakan shalat yang baik bagi kesehatan?

1.3 Tujuan

Untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen kepada mahasiswa serta informasi
tentang euthanasia dalam pandangan islam.

Anda mungkin juga menyukai