Anda di halaman 1dari 17

NASKAH PUBLIKASI

TUGAS AKHIR

ANALISIS GAYA PENGEREMAN PADA MOBIL


NASIONAL MINI TRUCK

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh :
ROHMAD SETIYONO

D.200.08.0015

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
i
ii
ANALISIS GAYA PENGEREMAN PADA MOBIL
NASIONAL MINI TRUCK
Rohmad Setiyono, Ir Pramuko IP,MT
Supriyono, ST.,MT.,Ph.D
Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Surakarta
Email : claverlyunited@yahoo.com

ABSTRAKSI

Rem adalah bagian penting dari kendaraan, yang berfungsi untuk


memperlambat atau menghentikan kendaraan. Tujuannya untuk
menentukan kapasitas maksimum dari kampas rem kiri dan kampas rem
kanan serta waktu yang dibutuhkan untuk berhenti dengan perbedaan
kecepatan kendaraan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besaran gaya yang terjadi
pada rem untuk kendaraan roda empat dengan analisis berubah – ubah
jarak pengereman anatara 5m, 10m, 15m, dengan variasi kecepatan
kendaraan 40 km/jam, 50km/jam, 60km/jam, 70km/jam, 80km/jam
Dari perhitungan dinamika kendaraan pengereman, ditemukan
bahwa MOBIL NASIONAL MINI TRUCK kendaraan dengan kecepatan
80km/jam dengan jarak pengereman 5 meter waktu yang dibutuhkan adalah
0,45 detik, memberikan perlambatan kendaraan adalah 49.284 m/dt. Serta
menghasilkan gaya tuas rem dari silinder rem kiri adalah 2378.35 N. dan
gaya tuas rem dari silinder rem kanan adalah 1818.74 N. disini juga
menghitung gaya injak pedal terhadap tekanan minyak apabila pedal rem
diberi beban 5kgf maka tekanan minyak adalah 14.93 kg/cm2. Gaya
pengereman adalah gaya yang harus dipenuhi oleh unit rem terkandung di
dalam kendaraan tersebut.

Kata kunci : system pengereman, jarak pengereman, kecepatan

iii
A. PENDAHULUAN membahayakan. Terjadinya lock
Kemajuan taraf hidup manusia yang tidak bersamaan antara roda
menuntut adanya peningkatan depan dan roda belakang diakibatkan
kuantitas, kualitas dari produk oleh tidak sesuainya distribusi
teknologi. Transportasi adalah salah tekanan rem yang diberikan dan yang
satu bidang yang diusahakan untuk dibutuhkan.
dapat dioperasikan dengan beban
biaya operasi yang serendah B. TUJUAN PENELITIAN
mungkin dan tidak meninggalkan segi Tujuan dari penelitian ini
kenyamanan tetapi diusahakan juga adalah :
meningkatkan segi kestabilan untuk 1. Membandingkan variasi pada
mengurangi jumlah kecelakaan yang MOBIL NASIONAL MINI TRUCK
terjadi. dengan jarak pengereman 5m,
10m, 15m, dengan kecepatan
Pada era yang terus 40km/jam, 50km/jam, 60km/jam,
berkembang ini, semuanya dituntut 70km/jam, 80km/jam. Untuk
untuk dapat dikerjakan dengan mengetahui jari-jari roda,
ceepat. Dalam bidang transportasi perlambatan, waktu kendaraan
diharapkan pila berlaku sesuai berhenti serta perlambatan sudut
dengan perkembangan yang terjadi. 2. Mengetahui gaya penekanan pada
Untuk itu kualitas perilaku kendaraan kampas rem serta tuas rem dari
perlu diketahui agar terhindar dari silinder kiri dan tuas rem dari
dampak yang tidak diinginkan. Oleh silinder kanan.
sebab itu system pengereman suatu 3. Mengetahui gaya yang keluar dari
kendaraan juga harus lebih pedal rem dan tekanan hidrolik
disempurnakan sesuai dengan yang dibangkitkan oleh master
peningkatan kecepatan alat silinder pada rangkaian rem.
transportasi. Peningkatan faktor
keamanan yang juga menjadi salah C. MANFAAT PENELITIAN
satu tujuan utama dari pada Manfaat yang diharapkan
pengembangan teknologi saat ini. dalam penelitian ini adalah :
Banyak kecelakaan terjadi akibat 1. Agar dapat memberitahukan
kesalahan atau kekurangsempurnaan konstribusiuntuk kuemajuan ilmu
dari system rem. Hal lain yang pengetahuan dan teknologi di
menjadi latar belakang yaitu bahwa Indonesia
pengereman yang baik adalah 2. Agar dapat dijadikan pemeriksaan
pengereman yang dapat mencegah awal tentang system pengereman
terjadinya lock atau terkuncinya roda. pada MOBIL NASIONAL MINI
Karena pada keadaan up koefisien TRUCK
adhesi antara roda dan jalan akan 3. Agar dapat dijadikan sebagai
menurun sehingga jarak pengereman parameter dalam industry
akan menjadi lebih panjang. Belum manufacturing untuk memproduksi
lagi kalau up terjadi tidak secara MOBIL NASIONAL MINI TRUCK.
bersamaan antara roda depan dan
roda belakang (yang dsimaksud roda D. BATASAN MASALAH.
pada axle tengah dan belakang). Jika Untuk mendapatkan hasil
roda depan up lebih dulu maka pengujian yang tidak melebar, maka
kendaraan akan kehilangan kontrol perlu adanya pembatasan masalah.
dan jika roda belakang yang lock Adapun batasan-batasan penelitian
lebih dulu mengakibatkan kendaraan tersebut antara lain :
akan kehilangan kestabilan. Kedua 1. Pengujian dan pengambilan data
keadaan tersebut sangat dilakukan tanpa muatan, kondisi
1
ban baru semua, pengaruh dari dipasang pada roda belakang saja
luar diabaikan berada pada jalan dan digunakan pada saat mobil
yang baik dan datar, selain itu alat berhenti atau diparkir kondisi. Mobil
rem baik serta gaya angin penumpang jenis rem biasanya
diabaikan digunakan untuk roda depan adalah
2. Jarak pengereman pada jenis rem cakram dan roda belakang
kendaraan 5m, 10m,15m. dan drum rem. Kecenderungan untuk
kecepatan kendaraan 40km/jam, mobil sekarang menggunakan rem
50km/jam, 60km/jam, 70km/jam, cakram pada semua roda terutama di
80km/jam. kelas sedan. Kendaraan baru
memiliki rem standar peralatan yang
E. TINJAUAN PUSTAKA. memiliki kinerja yang baik. Tapi jika
Eri Winardi (2010) Berisi tidak diikuti oleh perawatan yang
desain proses kinerja rem. Penelitian tepat dan teratur, kinerja rem akan
ini secara khusus membahas memburuk. Hal ini akan terasa sama
perhitungan poros dan bantalan sekali ketika pengereman permintaan
sistem sebagai komponen hasiltes diharapkan, seperti: Waktu terlalu
rem rig dan perhitungan untuk lambat pengereman, di mana
momen lentur geser poros materi dan kendaraan tidak dapat berhenti
sementara tegangan yang dengan cepat, dan ketidaksamaan
sebenarnya karena desain beban gaya pengereman pada setiap roda,
pada poros dan bantalan hidup. Rem sehingga stabilitas kendaraan
adalah salah satu komponen penting menurun.
dari kendaraan digunakan untuk
turun dan menghentikan kecepatan. F. DASAR TEORI.
Pengereman kinerja adalah fungsi
gesekan antara rem dengan Rem dirancang untuk
permukaan drum atau diskrem. mengurangi kecepatan
Sebagai akibat dari gesekan, panas (memperlambat) dan menghentikan
dan keausan terjadi. Selain itu, panas kendaraan atau memungkinkan parkir
yang dihasilkan gesekan dibuang pada tempat yang menurun.
kelingkungan. Salah satu parameter Peralatan ini sangat penting pada
yang harus diperhatikan dalam rem kendaraan dan berfungsi sebagai alat
adalah kinerja rem. keamanan dan menjamin untuk
Teguh Widodo (2004) pengendara yang aman.
percobaan, menganalisis usia ketika Fungsi sistem rem pada
kendaraan rem menggunakan rem kendaraan adalah untuk
cakram di roda depan dan drum memperlambat dan menghentikan
rempada poros belakang dan rem jika kendaraan dalam jarak dan waktu
rem depan dan belakang yang memadai dengan cara
menggunakan rem cakram dan as terkendali dan terarah.
roda depan dan rem belakang drum Menurut para ahli permobilan,
dan menggunakan besarnya rem adalah merupakan kebutuhan
pengereman gaya pengereman yang sangat penting untuk keamanan
dibutuhkan dalam kendaraan. Dalam kendaraan dan juga dapat berhenti di
mobil biasanya di pasang dari dua tempat manapun, dan dalam
jenis sistem rem yang hidrolik sistem berbagai kondisi dapat berfungsi
dan mekanik system. Sistem hidrolik dengan baik dan aman.
yang dipasang di semua roda dan
Prinsip Rem.
digunakan sebagai main rem, yang
Kendaraan tidak dapat
pada saat mobil dalam keadaan
berhenti dengan segera apabila
berjalan, sistem rem mekanik
2
mesin dibebaskan (tidak banyak dipakai pada system ini,
dihubungkan) dengan pemindahan walau demikian minyak-minyak
daya.Kendaraan cenderung tetap sintetis, air, atau emulsi air dan oli
bergerak.Kelemahan ini harus pada prinsipnya dapat juga
dikurangi dengan maksud untuk dipakai, hanya dalam berbagai hal
menurunkan kecepatan gerak hingga mempunyai keterbatasan-
berhenti.Mesin merubah energi keterbatasan yang sangat berarti.
panas menjadi energi kinetis (energi Prinsip dasar kerja system hidrolik,
gerak) untuk menggerakkan fluida cair berfungsi sebagai
kendaraan. penerus gaya. Minyak mineral
Sebaliknya rem merubah adalah jenis fluida cair yang umum
energi kinetis kembali menjadi energi dipakai.
panas untuk menghentikan 3. Rem Tangan.
kendaraan.Umumnya rem bekerja Rem merupakan bagian
disebabkan oleh adanya sistem yang sangat penting dalam system
gabungan penekanan melawan kendaraan, maka harus
sistem gerak putar.Efek pengereman diperhatikan syarat dan fungsi
(braking effect) diperoleh dari adanya pengereman, sehingga kendaraan
gesekan yang ditimbulkan antara dua akan aman untuk digunakan. Ada
obyek. beberapa macam jenis rem yang
perlu kita pahami dalam otomotif
Jenis-jenis Rem antara lain jenis tromol dan jenis
cakram, dimana keduanya
1. Disc Brake
mempunyai tipikal yang berbeda.
Rem cakram (disc brake)
Ada dua cara melaksanakan
pada dasarnya terdiri dari cakram
pengereman pada rem tangan /
yang terbuat dari besi tuang (disc
rem parker, yaitu pengereman
rotor) yang berputar dengan roda
pada roda dan pengereman pada
dan bahan gesek (dalam hal ini
propeller.
disc pad) yang mendorong dan
menjepit cakram. Daya
G. JARAK PENGEREMAN
pengereman dihasilkan oleh
Persamaan untuk jarak pengereman
adanya gesekan antara disc pad
terhadap kecepatan kendaraan,
dan cakram (disc rotor).
waktu pengereman dan perlambatan
Mekanisme tindakan adalah
adalah :
sebagai berikut: tekanan yang
dihasilkan dalam silinder
Jari-jari roda
menghasilkan pad (1) di piston
disc menekan arah pada saat yang rr = rvelg + B(1-λ)
sama. Ketik mengambang caliper
bergerak kanan oleh tekanan
silinder menarik pad (2) ke disc, dimana :
sehingga gaya pengereman untuk rr = jari-jari roda (m)
roda penjepit
2. Drum Brake rvelg = jari-jari velg roda (m)
. Kata hidrolik berasal dari B = tebal ban (m)
bahasa Yunani “Hydor” yang
berarti air, insani terdiri dari semua λ = defleksi ban
benda atau zat dalam
hubungannya dengan air. Fluida
dipakai untuk memindahkan
energy oli mineral secara umum

3
waktu pengereman
a = perlambatan (m/dt2)
1 2
St Vk .t a.t
2 rr = jari-jari roda (cm)

Vt Vk a.t
Persamaan untuk roda
Vt 0 V

0 Vk a.t

Vk a.t

Vk
t
a F2=R.f
Dimana :
St = jarak pengereman (m)
Vk = kecepatan kendaraan (m/dt) R= 2940 N
a = perlambatan (m/dt2)
Gambar 1. Roda
t = waktu pengereman (dt)

perlambatan pengereman o 0
V 1 2 I. f .R.(rr ) d tromol . .Fn 0
St Vk . k .a.t
a 2 1 2
( Mr.rr ). f .R.( rr ) d tromol . .Fn 0
2
2 2 2
Vk 1 Vk Vk Dimana :
St a. Mr = massa roda
a 2 a a2
rr = jari-jari roda
= perlambatan sudut (rad/dt2)
2 2
Vk 1 Vk f = faktor hambatan
St Fn = gaya penekan kampas rem
a 2 a
R = gaya reaksi roda yang direm
2
µ = koefisien permukaan tromol rem
1 Vk
St
2 a
Persamaan untuk rem kiri
2
Vk
a
2.St
Dimana :
St = jarak pengereman (m)
Vk = kecepatan kendaraan (m/dt)
a = perlambatan (m/dt2)
t = waktu pengereman (dt)

perlambatan sudut Gambar 2. Kampas rem kiri


a
rr o1 0
˗ Fp.a+Fn.b+µFn.e = 0
Dimana :
= perlambatan sudut (rad/dt2)
4
Dimana : FK = gaya yang dihasilkan oleh
Fp = Tuas rem dari silinder rem pedal rem (kgf)
Fn = gaya penekan kampas rem F = gaya ayang menekan pedal
µ = koefisien permukaan tromol rem (kgf)
a
= perbandingan tuas pedal rem.
Persamaan untuk rem kanan b

Persamaan tekanan hidrolik


Fk
Pe
1 d2
4
Fk
Pe (kg / cm 2 )
2
0.785.d
Gambar 3. Kampas rem kanan Dimana :
Pe = tekanan hidrolik (kg/cm2)
o2 0
Fp.a+µFn.e-Fn.b = 0 Fk = gaya yang dihasilkan dari pedal
rem (kgf)
Dimana :
Fp = Tuas rem dari silinder rem D = diameter silinder pada master
Fn = gaya penekan kampas rem silinder (cm)
µ = koefisien permukaan tromol

Perbandingan pedal rem


H. METODE PENELITIAN.

Gambar 4. Tipe pedal rem


a
k
b

Dimana :
a = jarak dari pedal rem ke fulcrum /
tumpuan
b = jarak dari pushrod ke fulcrum /
tumpuan

Gaya yang keluar dari pedal Gambar 5. Diagram alir penelitian

a
FK F.
b

Dimana :

5
I. BAHAN DAN ALAT PENELITIAN
1. Bahan penelitian
Bahan penelitian yang
digunakan dalam mengerjakan
Tugas Akhir ini adalah Mobil
Nasional Mini Truck yang dirakit
oleh SMK Muhammadiyah 2
Borobudur, Magelang
Gambar 9. Jangka sorong

4. timbangan kapasitas 500 kg

Gambar 6. Mobil mini truck

2. Alat penelitian
Beberapa alat yang dipakai
dalam penelitian sebagai berikut :
Gambar 10. Timbangan
kapasitas 500 kg
1. Alat ukur rollmeter J. TEMPAT PENGAMBILAN DATA
Lokasi untuk pengambilan data
dilakukan di SMK Muhammadiyah 2
Borobudur Magelang
Cara – cara pengambilan data
Setelah sampai dilokasi
pengambilan data ,ada beberapa
cara untuk pengambilan data antara
lain :

Gambar 7. Alat ukur rollmeter 1) Sebelum mengukur, kami


mengambil gambar mobil Mini
2. dongkrak hidrolik Truck dengan cara difoto.
2) Dengan cara mengurutkan
berbagai macam tekanan pada
pedal dari beban yang kecil
sampai ke beban yang besar,
dan putaran rpm dari motor listrik.
3) Selanjutnya menghitung ukuran
dari pedal, pengukuran master
silinder, pengukuran diameter
Gambar 8. Dongkrak hidrolik piston silinder rem, pengukuran
jari-jaricakram dan lainnya.
3. jangka sorong
6
4) Langkah selanjutnya menimbang
kendaraan, dengan cara
mendongkrak kendaraan
kemudian disetiap bawah roda
diberi timbangan yang
berkapasitas 500 Kg, kemudian
kendaraan diturunkan dari
dongkrak secara perlahan
sehingga timbangan
menunjukkan berapa berat satu
satu roda kendaraan.
5) Dengan cara mengurutkan
berbagai macam tekanan pada
pedal dari beban yang kecil
sampai ke beban yang besar,
6) Menghitung ukuran dari pedal,
pengukuran master silinder,
pengukuran diameter piston
silinder rem, pengukuran jari-jari
cakram dan lainnya

7
K. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Data Hasil Jarak Pengereman 5 m


No V0(km/jam) a (m/dt2) t(dt) Fp kiri(N) Fp Kanan(N)
1 40 12.321 0.90 753.25 576.02
2 50 19.044 0.72 1049.60 802.64
3 60 27.554 0.60 1423.58 1088.62
4 70 37.636 0.51 1866.52 1427.34
5 80 49.284 0.45 2378.35 1818.74

Tabel 2. Data Hasil Jarak Pengereman 10 m


No V0(km/jam) a (m/dt2) t(dt) Fp kiri(N) Fp Kanan(N)
1 40 6.161 1.80 483.48 369.72
2 50 9.522 1.45 631.19 482.68
3 60 13.778 1.20 818.20 625.68
4 70 18.818 1.03 1039.68 795.05
5 80 24.642 0.90 1295.59 990.74

Tabel 3. Data Hasil Jarak Pengereman 15 m


No V0(km/jam) a (m/dt2) t(dt) Fp kiri(N) Fp kanan(N)
1 40 4.107 2.70 393.25 300.72
2 50 6.348 2.17 491.72 376.02
3 60 9.185 1.81 616.39 471.35
4 70 12.545 1.55 764.03 584.26
5 80 16.428 1.35 934.66 714.74

8
60

50

40
α(m/dt2)
30 5 meter
10 meter
20
15 meter
10

0
40 50 60 70 80
Vo(km/jam

Gambar 11. Grafik kecepatan kendaraan terhadap perlambatan

Gambar di atas dapat jarak 5 meter dan untuk


menganalisa bahwa dalam kecepatan 80 km/jam
kendaraan dengan kecepatan 40 membutuhkan perlambatan
km/jam akan membutuhkan maksimum 24.642 m/dt2 pada
perlambatan maksimum 12.321 jarak 10 meter dan kecepatan 80
m/dt2 pada jarak pengereman 5 km/jam membutuhkan
meter. Dan pada kecepatan 40 perlambatan maksimum 16.428
km/jam akan membutuhkan m/dt2 dengan jarak pengereman
perlambatan maksimum 6.161 15 meter, dari keseluruhannya
m/dt2 pada jarak pengereman 10 dapat di ambil kesimpulan
meter dan pada kecepatan 40 semakin kecepatan tinggi maka
km/jam membutuhkan membutuhkan perlambatan yang
perlambatan maksimum 4.107 lebih besar untuk menghentikan
m/dt2 pada jarak 15 meter. Dan sebuah kendaraan.
pada kecepatan tertinggi 80
km/jam membutuhkan
perlambatan 49.284 m/dt2 pada

9
2500

2000
Fp kiri (N)

1500
5 meter

1000 10 meter
15 meter
500

0
40 50 60 70 80
Vo(km/jam)

Gambar 12. Grafik kecepatan kendaraan terhadap gaya dari silinder rem kiri

Gambar 12 diatas dapat tuas rem dari silinder sebesar


menganalis rem kiri bahwa dalam 2378.35 N dengan jarak
kendaraan dengan kecepatan 40 pengereman 5 meter dan untuk
km/jam akan membutuhkan gaya kecepatan 80 km/jam gaya
penekan tuas rem dari silinder penekan tuas rem dari silinder
sebesar 753.25N dengan jarak sebesar 1295.59 N dengan jarak
pengereman 5 meter dan untuk pengereman 10 meter dan untuk
kecepatan 40 km/jam gaya kecepatan 80 km/jam gaya
penekan tuas rem dari silinder penekan tuas rem dari silinder
sebesar 483.48 N dengan jarak sebesar 934.66 N dengan jarak
pengereman 10 meter dan untuk pengereman 15 meter.
kecepatan 40 km/jam gaya Berdasarkan grafik di atas dapat
penekan tuas rem dari silinder di simpulkan kecepatan gaya
sebesar 393.25 N dengan jarak pengereman bertambah maka
pengereman 15 meter. Dan untuk pengereman pada kendaraan
kecepatan 80 km/jam bertambah.
membutuhkan gaya penekan

10
2000
1800
1600
Fp kanan(N) 1400
1200
1000 5 meter
800 10 meter
600
15 meter
400
200
0
40 50 60 70 80

Vo(km/jam)

Gambar 13. Grafik kecepatan kendaraan terhadap gaya dari silinder rem kanan

Gambar 13 di atas dapat 1818.74 N dengan jarak


menganalisa bahwa rem kanan pengereman 5 meter dan untuk
dalam kendaraan dengan kecepatan 80 km/jam gaya
kecepatan 40 km/jam akan penekan tuas rem dari silinder
membutuhkan gaya penekan sebesar 990.74 N dengan jarak
tuas rem dari silinder sebesar pengereman 10 meter dan untuk
576.02 N dengan jarak kecepatan 80 km/jam gaya
pengereman 5 meter dan untuk penekan tuas rem dari silinder
kecepatan 40 km/jam gaya sebesar 714.74 N dengan jarak
penekan tuas rem dari silinder pengereman 15 meter.
sebesar 369.72 N dengan jarak Berdasarkan grafik di atas dapat
pengereman 10 meter dan untuk di simpulkan semakin tinggi
kecepatan 40 km/jam gaya kecepatan kendaraan maka tuas
penekan tuas rem dari silinder rem dari silinder rem menekan
sebesar 300.72 N dengan jarak lebih tinggi untuk melakukan
pengereman 15 meter. Dan untuk pengereman pada kendaraan tapi
kecepatan 80 km/jam untuk rem kanan bekerja tidak
membutuhkan gaya penekan terlalu besar dibandingkan rem
tuas rem dari silinder sebesar kiri.

11
Tabel 4. Gaya Injak Pedal Terhadap Tekanan Minyak

No Pembebanan Pedal F (Kgf) Tekanan Minyak Pe (Kg/cm2)

1 5 14.93

2 10 29.86

3 15 44.8

4 20 59.73

5 25 74.67

80
70
Pe (Kg/cm)

60
50
40
30
20
10
0
5 10 15 20 25
F (Kgf)

Gambar 14. Grafik Gaya Injak Rem Terhadap Tekanan Minyak

Dari gambar 14 di atas membutuhkan tekanan hidrolik


menunjukan bahwa untuk gaya 59.73 kg/cm2 dan untuk gaya
penekan pedal 5 kgf penekan pedal 25 kgf
membutuhkan tekanan hidrolik membutuhkan tekanan hidrolik
sebesar 14.93 kg/cm2 dan untuk 74.67 kg/cm2, berdasarkan grafik
gaya penekan pedal 10 kgf di atas dapat di simpulkan kalau
membutuhkan tekanan hidrolik tekanan pedal semakin tinggi
sebesar 29.86 kg/cm2 dan untuk maka yang diperlukan tekanan
gaya penekan 15 kgf minyak juga semakin besar
membutuhkan tekanan hidrolik dalam kendaraan
44.8 kg/cm2 dan untuk gaya
penekan pedal 20 kgf

12
L. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data di
atas, penulis dapat menarik beberapa
kesimpulan dari analisis perhitungan :
1. Semakin tinggi kecepatan roda
maka perlambatan semakin
lama, untuk waktu pengereman
bila kecepatan rendah butuh
waktu yang lama tapi kalau
kecepatan tinggi waktu juga
cepat
2. Gaya penekanan pada rem kiri
lebih besar dibandingkan rem
kanan pada waktu kendaraan
3. Bila penekan pedal rem lebih
besar maka menghasilkan
pengereman yang lebih singkat.

M. SARAN
Analisa yang penulis lakukan
ini masih banyak kekuranganya,
diantaranya adalah tidak adanya
perhitungan dari boster rem, jadi
gaya yang menekan piston master
silinder langsung dari gaya yang
keluar dari pedal rem. Diharapkan
untuk pengembangan laporan
selanjutnya dapat diperhitungkan
menggunakan boster rem yang
dapat melipat gandakan daya
pengereman yang lebih besar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Toyota. 1995, new step 2 Chasis group. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor

Sularso dan Kiyokatsu Suga, 1991. Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen
Mesin, Jakarta: Pradnya Paramita.

Toyota. 1995, New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.

Hartono, Sugi. 1988, system Kontrol Dan Pesawat Tenaga Hidrolik. EdisiPertama,
penerbit Tarsito, Bandung.

Ana langgeng., 2013, Kestabilan kendaraan Mini Truck SMK Saat di Rem Pada
Jalan Lurus, Tugas Akhir Mahasiswa Teknik Mesin UMS.

Meriam, J.L, Kraige., L.G, 1997, Enginering Mechanies, Staties, John Willeg & Sons.
Lnc., New York

Nanang Yuliato., 2013, Kestabilan Kendaraan Mini Truck SMK Saat Berbelok, Tugas
Akhir Mahasiswa Teknik Mesin UMS.

Niemam, G. 1977, Machine Elements, Volume I, Springer Verlag, New Delhi.

Popov, E.P.,1981, Mechanies of Materials, Prentice Hall, New Delhi.

http://www.otomotif.web.id/sistem-rem-a42.html

diaksespadatanggal 20 0ktober 2014 pukul 14.00 WIB

14

Anda mungkin juga menyukai