Anda di halaman 1dari 19

Keselamatan Kerja K3 Di Ruang

Terbatas
February 3, 2017 RiyandiUncategorized

Keselamatan Kerja K3 – Sesuai dengan kondisi bahaya yang memungkinkan terjadinya


kecelakaan kerja pada ruang terbatas, maka prosedur Keselamatan Kerja K3 harus diterapkan
untuk melindungi pekerja dari kemungkinan tersebut. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk
ruang terbatas, dijabarkan pada bagian berikut ini.

Persyaratan Umum Keselamatan Kerja K3

Berdasarkan identifikasi awal harus ditentukan perlu atau tidaknya perijinan khusus untuk ruang
terbatas tersebut. Ijin khusus untuk ruang terbatas diperlukan apabila ruang terbatas tersebut
mengandung potensi bahaya, sebagaimana penjabaran pada artikel sebelumnya, (baca:
pengetahuan umum tentang confined space).

Persyaratan umum untuk ruang terbatas dengan ijin khusus, adalah:

1. Jika suatu ruang terbatas mempunyai ijin khusus, maka harus diberikan tanda peringatan
atau rambu yang menyatakan kondisi dan bahaya ruang terbatas tersebut.
2. Jika pekerja tidak diijinkan melakukan pekerjaan di dalam ruang terbatas dengan ijin
khusus tersebut, maka harus dilakukan langkah-langkah pencegahan dan pelarangan.
3. Jika pekerja diijinkan melakukan pekerjaan di dalam ruang terbatas dengan ijin khusus,
maka diberlakukan persyaratan khusus, diantaranya:

 jika pada akses atau pintu keluar masuk dibuka, maka harus dipasang penutup sementara
atau penghalang sementara untuk mencegah masuknya pekerja lain tanpa sengaja, selain
itu untuk jenis pintu tertentu harus dibuka dan di jaga agar tidak menutup dengan tidak
sengaja yang bisa mengakibatkan pekerja terkunci di dalam,
 pengujian kondisi udara didalam ruang terbatas meliputi: kadar oksigen, kadar gas yang
dapat terbakar, jenis gas beracun dengan peralatan deteksi yang sudah terkalibrasi.
Menyertakan pekerja yang akan memasuki ruang tersebut dalam pengujian kondisi udara
dan memastikan kondisi udara aman sesuai dengan ketentuan,
 menyediakan suplai udara yang dapat digunakan secara kontinyu
 pengujian kondisi udara secara berkala untuk memastikan kondisi di dalam ruang terbatas
tetap aman.

1. Ruang terbatas dengan ijin khusus dapat dinyatakan sebagai ruang terbatas dengan tanpa
ijin khusus, jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:

 ruang terbatas dengan ijin khusus tersebut terbebas dari kondisi udara yang berbahaya,
 potensi bahaya lain dapat dieliminir tanpa harus masuk terlebih dahulu.

Persyaratan Kesehatan
Mengingat kondisi dalam ruang terbatas berbeda dalam hal kontruksi ruang dan mengandung
potensi bahaya, maka persyaratan kesehatan harus ditentukan untuk menjamin pekerja sehat
selama atau setelah memasuki ruang terbatas tersebut. Di dalam ruang terbatas memungkinkan
terjadinya pengaruh secara fisik maupun psikis, karena ruang yang sempit, pengap, gelap atau
faktor bahaya lain.

Baca Juga

 10 TANYA JAWAB BEKERJA AMAN DI RUANG TERBATAS


 Ruang Terbatas (Confined Space) Pengetahuannya Secara Umum
 Fakta Tentang Hidrogen Sulfida (H2S) yang Perlu Kamu Ketahui

Secara garis besar, pekerja yang akan bekerja di dalam ruang terbatas harus dalam kondisi sehat,
dengan tidak mempunyai riwayat penyakit-penyakit sebagai berikut:

 epilepsi,
 penyakit jantung atau gangguan jantung,
 asma atau bronchitis,
 gangguan mental,
 trauma pada ruang sempit,
 gangguan pendengaran atau penglihatan permanen,
 gangguan sakit tulang belakang,
 penyakit-penyakit lain yang dapat membahayakan jika didalam ruang terbatas.

Prosedur memasuki ruang terbatas

Secara umum, prosedur yang harus dilakukan untuk masuk / bekerja di dalam ruang terbatas,
diantaranya:

1. Melakukan identifikasi kontruksi dan kondisi ruang terbatas tersebut dan potensi bahaya
yang mungkin ditimbulkan, apakah termasuk ruang terbatas dengan ijin khusus atau
dapat dilakukan tanpa ijin khusus. Mempersiapkan perijinan khusus untuk ruang terbatas
dengan ijin khusus,
2. Memastikan jenis pekerjaan, jumlah personel yang dibutuhkan, waktu pekerjaan dan
peralatan kerja,
3. Melakukan uji kondisi gas, dengan ketentuan sebagai berikut :

 Kadar oksigen dengan kondisi antara 19,5 % sampai maksimal 23,5 %,


 Uji kandungan gas beracun ( misalnya: H2S ),
 Uji kandungan gas yang dapat terbakar terbakar, maksimal 10 % dari nilai Lower
Explosive Limit ( LEL ),
 Dan jenis gas berbahaya lain ( misalnya CO ),

Jika terdapat kondisi udara yang membutuhkan pembilasan, lakukan pembilasan dengan
menggunakan air atau purging dengan nitrogen (jenis bahan yang tidak mudah terbakar)

Untuk ruang terbatas yang memungkinkan dilakukan sirkulasi udara, dapat dilakukan dengan
peniupan udara menggunakan blower dengan membuka akses sirkulasi keluaran atau dengan
melakukan penyedotan udara menggunakan pompa vakum sehingga kandungan udara berbahaya
di dalam dapat dikeluarkan / disirkulasikan.

1. Ijin kerja, yang memuat hal-hal sebagai berikut:


 Tanggal, lokasi, waktu dan nama atau kode ruang terbatas,
 Tujuan memasuki ruang terbatas dan bahaya di dalam ruang terbatas,
 Jangka waktu berlakunya ijin kerja,
2. Mempersiapkan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan kebutuhan,
diantaranya:
 Peralatan pengujian kondisi gas yang telah terkalibrasi,
 Alat pelindung diri ( APD ) yang bersesuaian,
 Peralatan komunikasi,
 Penerangan listrik dengan spesifikasi tertentu,
 Peralatan bantu untuk akses keluar masuk pekerja dengan aman, misalnya tangga,
 Peralatan penyelamatan keadaan darurat, misalnya body harness, life line
rope dan trimpot,
 Peralatan bantu pernafasan, misalnya air purifiying system, breathing
apparatus atau supply air breathing apparatus,
3. Melakukan sistem isolasi, yaitu proses menonfungsikan dan mengunci kemungkinan
adanya pelepasan energi atau material, diantaranya:
 Mengunci dan menandai ( locking and tagging ) semua peralatan listrik dan
sumber aliran listrik,
 Menonfungsikan peralatan pneumatik dan hidrolik yang berhubungan dengan
ruang terbatas tersebut,
 Memutuskan ( disconnect ) semua peralatan mekanik,
 Menutup aliran air yang masuk ke dalam ruang terbatas,
 Mengunci dan menandai semua valve yang berhubungan dengan ruang terbatas.
4. Nama petugas atau pekerja,
5. Hasil pengujian kondisi udara di dalam ruang terbatas,
 Alat keselamatan dan kesehatan kerja yang dibutuhkan,
 Prosedur keadaan darurat.
6. Melakukan pengujian kondisi gas secara berkala dan pemantauan potensi bahaya untuk
memastikan kondisi tetap aman.
7. Melakukan sistem kerja berpasangan ( buddy system ).
8. Memasang rambu-rambu untuk menghindarkan adanya ketidaksengajaan seseorang
melakukan tindakan tidak aman, misalnya: menjatuhkan benda, memasuki area tanpa
sengaja.

OMC – Oil and Gas Management Center merupakan lembaga pengembangan SDM di bidang
industri Minyak Bumi dan Gas Alam. OMC dapat memberikan solusi bagaimana bekerja diruang
terbatas secara aman dengan mengadakan Pelatihan Confined Space. Informasi lebih lanjut dan
jadwal pelatihan terdekat dapat lihat di: //petrotrainingasia.com/

Sumber: //h2terbatas (Confined Space) antara lain:

 Kekurangan oksigen (Oxygen Deficiency) atau  Bahaya listrik


kelebihan oksigen di udara. Konsentrasi  Bahaya permukaan licin
oksigen di udara di bawah 19,5% atau  Bahaya ergonomis
melebihi 23,5%  Kebisingan
 Kebakaran atau ledakan yang diakibatkan gas  Tersandung, terpeleset, dan terjatuh
dan cairan mudah terbakar  Suhu ekstrem
 Keracunan cairan, gas, dan uap beracun  Tertutupnya jalur masuk/ keluar
 Iritasi atau luka bakar pada kulit akibat  Masuknya bahan berbahaya dari luar ruang
kontak langsung dengan bahan kimia terbatas
 Ledakan yang diakibatkan partikel mudah  Jatuhan benda dari atas
terbakar
 Bahaya energi mekanis

4. Apakah semua pekerjaan di ruang terbatas memerlukan izin masuk?

Pada dasarnya, pekerja yang terlibat wajib membuat izin masuk, jika ruang terbatas memiliki
sifat berisi udara berbahaya, cairan atau gas berbahaya, peralatan mekanik dan listrik, berisi
bahan yang berpotensi menghambat jalur masuk/ keluar, dan memiliki bentuk tertentu yang
dapat membuat pekerja terperangkap di dalamnya.

Namun, ada juga pekerjaan di ruang terbatas yang pekerjanya tidak diharuskan membuat izin
masuk, yakni ruang terbatas yang memiliki sifat tidak mengandung zat-zat berbahaya namun
terdapat benda-benda yang dapat menyebabkan kematian atau cedera berat, seperti kejatuhan
plafon atau benda bergerak.

Baca Juga

 Keselamatan Kerja K3 Di Ruang Terbatas


 Fakta Tentang Hidrogen Sulfida (H2S) yang Perlu Kamu Ketahui
 Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) Di Industri Migas

5. Siapa saja personel yang terlibat dalam pekerjaan di ruang terbatas?

Personel yang terlibat kerja di ruang terbatas antara lain:

 Pengawas pekerjaan ruang terbatas (Entry Supervisor)


 Petugas utama (entrant)/ pekerja yang secara fisik masuk ke dalam ruang terbatas untuk
melaksanakan pekerjaannya.
 Petugas madya/ pendamping (attendant). Pekerja yang berjaga di luar satu atau lebih ruang
terbatas dan bertugas mengawasi petugas utama.
 Petugas penyelamat dan tanggap darurat

Semua pekerja yang terlibat dalam pekerjaan di ruang terbatas harus terlatih untuk memastikan
semua pekerjaan terlaksana sesuai prosedur bekerja aman.

6. Seberapa penting pelatihan personel untuk pekerjaan di ruang terbatas?

Sangat penting. Supervisor, petugas madya (attendant), pekerja yang memasuki ruang terbatas
dan personel penyelamatan perlu mendapatkan pelatihan mengenai bekerja aman di ruang
terbatas. Adalah penting bagi setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan di ruang terbatas benar-
benar dilatih orang yang kompeten.
Program pelatihan untuk ruang terbatas mencakup:

 Prosedur bekerja aman di ruang terbatas


 Bahaya bekerja di ruang terbatas
 Tindakan pengendalian
 Prosedur darurat
 Pemilihan, penggunaan, dan pemeliharaan peralatan keselamatan

7. Alat pelindung diri (APD) apa yang diperlukan untuk pekerjaan di ruang terbatas?

Alat pelindung diri (APD) yang diperlukan saat bekerja di ruang terbatas meliputi safety
helmet, earmuff atau earplug, safety belt, goggles atau face shield, safety boots, respirator,
dan safety coverall. APD tersebut wajib digunakan pekerja saat memasuki ruang terbatas.

Sifat APD memang bukan menghilangkan bahaya, namun untuk meminimalkan atau mengurangi
akibat dari bahaya yang bisa menimpa pekerja. Untuk bekerja di ruang terbatas, pelindung
pernapasan, seperti pasokan udara bersih melalui selang (hose) dan SCBA diperlukan apabila
udara di dalam ruangan tersebut berbahaya atau beracun.

8. Peralatan keselamatan apa saja yang harus tersedia saat bekerja di ruang terbatas?

 Peralatan pengujian dan pemantauan di ruang terbatas untuk mengecek udara berbahaya
mencakup konsentrasi oksigen hingga konsentrasi uap dan gas berbahaya.
 Peralatan pengaliran udara (sistem ventilasi)
 Peralatan komunikasi yang diperlukan untuk memonitor pekerja yang masuk ke dalam ruang
terbatas dan memberitahu pekerja tersebut bila terjadi keadaan darurat dan perlu dilakukan
evakuasi
 Peralatan untuk penerangan tambahan agar pekerja dapat melihat dengan jelas dalam bekerja
dan keluar secepatnya dari ruangan dalam keadaan darurat
 Peralatan lain, seperti tangga, tripod dan fall arrestor, full body harness, dll.
 Peralatan untuk penyelamatan dan kondisi darurat

9. Bagaimana penyelamatan dan tanggap darurat di ruang terbatas?

Pengurus (pihak manajemen) wajib memilih tim penyelamat dan tanggap darurat, memberi
pelatihan, dan mengevaluasi kemampuan mereka secara berkala. Juga menginformasikan tim
penyelamat dan tanggap darurat mengenai bahaya yang ada di ruang terbatas (Confined
Space) yang menjadi lokasi penyelamatan.

Peraturan penyelamatan dan tanggap darurat harus mencakup:

 Prosedur penyelamatan dan peralatan yang digunakan


 Keselamatan kebakaran
 Pengendalian sekitar lokasi
 Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)
 Pelayanan gawat darurat
 Pelatihan

Selain melakukan penyelamatan dengan memanggil tim penyelamat untuk masuk ke ruang
terbatas, penyelamatan tanpa harus memasuki ruangan juga dapat dilakukan, kecuali bila
peralatan untuk menyelamatkan pekerja tersebut bisa meningkatkan risiko atau tidak dapat
menyelamatkan petugas utama.

Dalam penyelamatan ini, personel dapat menggunakan sistem retrieval atau penarikan kembali.
Dalam sistem retrieval ini, semua petugas utama dan petugas madya harus menggunakan full
body harness. Tali penarik akan dipasang di bagian belakang bahu, sedangkan ujung tali penarik
lainnya dipasangkan ke alat mekanis penarik.

10. Tahapan apa saja yang harus diperhatikan saat bekerja di ruang terbatas?

Persiapan:

 Memastikan kondisi dan keamanan di area kerja ruang terbatas sebelum pekerjaan dimulai.
 Melakukan risk assessment. Penilaian risiko harus dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya,
menilai risikonya, dan menentukan tindakan pengendalian yang harus dilakukan, sehingga
segala risiko yang ada di ruang terbatas (Confined Space) dapat diminimalkan. Semua hasil
penilaian risiko harus didokumentasikan dengan baik.
 Membuat izin kerja untuk memasuki ruang terbatas yang mengharuskan izin masuk. Izin kerja
ini sangat penting untuk memastikan pekerja yang terlibat memang kompeten dan memahami
serta mengikuti prosedur keselamatan bekerja di ruang terbatas.
 Melakukan pengujian udara atau mengecek kandungan gas. Pengujian atmosfer di dalam
ruang terbatas dilakukan oleh orang yang kompeten untuk memastikan atmosfer bebas dari uap
atau gas beracun dan mudah terbakar dan konsentrasi oksigen di dalam ruangan memadai.
 Mempersiapkan APD dan peralatan pendukung yang diperlukan. Semua peralatan yang
digunakan harus mempertimbangkan kemungkinan atmosfer yang mudah terbakar, emisi dari
asap/ gas, risiko listrik, dan bahaya teknik (terperangkap, terjatuh, dll.).
 Melakukan isolasi gas, cairan, dan material lainnya. Ruang terbatas perlu diisolasi dari
kemungkinan masuknya material yang bisa membahayakan pekerja yang berada di dalam
ruangan. Isolasi mencakup penutupan pipa atau saluran, menyelipkan bahan penyekat yang
sesuai di bagian pipa proses yang diisolasi, dan menggunakan dua lapis katup isolasi.
 Melakukan isolasi peralatan mekanik dan listrik. Penguncian dan pelabelan diperlukan untuk
mengisolasi peralatan mekanik dan listrik. Hal ini bertujuan untuk mencegah kecelakaan kerja
yang diakibatkan paparan langsung dari peralatan mekanik dan listrik.
 Melakukan pembersihan dan pembuangan gas dan cairan di ruang terbatas. Tekanan dalam
ruang terbatas harus diturunkan dan sisa cairan harus dibuang melalui saluran pembuangan.
Lakukan pembersihan gas hingga mencapai titik di bawah sifat mudah terbakar, lalu udara boleh
dihembuskan menggunakan sistem ventilasi.
 Menggunakan sistem ventilasi yang diperlukan. Penggunaan ventilasi tambahan juga
diperlukan untuk memastikan pasokan udara segar di ruang terbatas sudah cukup. Pemantauan
ventilasi harus tetap dilakukan selama pekerjaan berlangsung.
 Memastikan sistem komunikasi yang diperlukan sudah memadai. Sistem komunikasi
mencakup berbicara, isyarat tangan, telepon, radio, atau sistem lainnya. Intinya, pastikan
komunikasi antara pekerja yang ada di dalam dengan pekerja yang ada di luar ruang terbatas
terjalin dengan mudah, cepat, dan jelas.

Ketika bekerja:

 Sedikitnya satu orang harus berada di luar ruangan selama kegiatan berlangsung.
 Selalu patuhi rambu K3 ruang terbatas yang terdapat di area kerja.
 Selalu cek kandungan gas dan temperatur dalam ruang terbatas.
 Jika Anda menggunakan alat bantu pernapasan dengan pasokan oksigen, selalu cek kondisi
tabung dan kandungan oksigennya.

Pastikan pada saat pelaksanaan kerja semua tata cara diikuti dan setiap pekerja yang terlibat
melaksanakan tanggung jawabnya masing-masing serta menggunakan pelindung diri yang
direkomendasikan dan tertera pada izin kerja.

Lakukan inspeksi akhir untuk memastikan tidak ada peralatan dan material yang tertinggal,
semua pekerja sudah keluar dari ruang terbatas, semua isolasi sudah dibuka dan posisinya benar,
dan semua izin sudah dikembalikan dan ruangan telah ditutup.

OMC – Oil and Gas Management Center merupakan lembaga pengembangan SDM di bidang
industri Minyak Bumi dan Gas Alam. OMC dapat memberikan solusi bagaimana bekerja diruang
terbatas secara aman dengan mengadakan Pelatihan Confined Space. Informasi lebih lanjut dan
jadwal pelatihan terdekat dapat lihat di: //petrotrainingasia.com/

Studi kasus: Keracunan uap cairan pelarut di tangki ISO

Sumber: SafetySign.co.id

Related

Pengertian Confined Space, Kenali dan Kendalikan Bahayanya


March 29, 2017
Similar post
Potensi Bahaya Bekerja di Ruang Terbatas
April 27, 2017
Similar post

10 TANYA JAWAB BEKERJA AMAN DI RUANG TERBATAS


November 28, 2016
Similar post
ssafety.blogspot.co.id/

10 Tanya Jawab Bekerja Aman Di


Ruang Terbatas
February 17, 2017 RiyandiUncategorized

Confined Space – Bekerja di ruang terbatas mengandung potensi bahaya lebih besar
dibanding jenis pekerjaan lainnya. Sebuah studi yang dilakukan oleh Occupational Safety and
Health Service (OSHS), New Zealand menyatakan, bekerja di ruang terbatas 150 kali lebih
bahaya daripada melakukan jenis pekerjaan yang sama di lokasi berbeda.

Seperti kita ketahui, ruang terbatas (confined space) mengandung beberapa potensi bahaya,
baik berasal dari bahan kimia, defisiensi oksigen atau sebaliknya kadar oksigen berlebih, suhu
ekstrem, maupun risiko fisik seperti kebisingan atau kejatuhan benda dari atas. Bahaya-bahaya
tersebut dapat berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja yang bisa berujung pada cedera
serius dan kematian.

Selama bertahun-tahun, banyak pekerja di berbagai bidang pekerjaan harus kehilangan nyawa
mereka atau menderita cedera serius saat bekerja di tangki penyimpanan, bejana
transport, boiler, jaringan perpipaan, dan lokasi ruang terbatas lainnya. Oleh karenanya,
diperlukan prosedur keselamatan saat melakukan pekerjaan di ruang terbatas untuk mencegah
kerugian nyawa.

Panduan Bekerja Aman di Ruang Terbatas (confined space)

1. Apa itu ruang terbatas?

Ruang terbatas (Confined Space) adalah area yang memiliki keterbatasan dalam jalur masuk
maupun keluar, tidak dirancang untuk tempat tinggal dan juga mengandung satu atau lebih
bahaya. Ruang terbatas berarti ruang yang:

 Cukup luas dan mempunyai struktur sedemikian rupa sehingga pekerja dapat masuk dan
melakukan pekerjaan di dalamnya
 Memiliki jalur masuk dan keluar yang terbatas
 Mengandung atmosfer udara/ gas berbahaya, misalnya berasal dari bahan kimia,
endapan material, dan kotoran
 Dirancang sedemikian rupa sehingga membuat pekerja di dalamnya dapat terperangkap
atau mengalami sesak napas akibat dinding yang melengkung ke dalam atau lantai yang
curam dan mengarah ke lorong atau ruangan yang lebih kecil.

2. Area apa saja yang termasuk kategori ruang terbatas ?

Contoh-contoh ruang terbatas:

 Tungku pembakaran (furnaces)


 Tangki
 Jaringan pipa
 Bejana transport
 Terowongan bawah tanah
 Ketel pemanas (boiler)
 Saluran udara
 Saluran air kotor bawah tanah (sewer)
 Galian yang dalamnya lebih dari 1,5
 Bak (Bins/ corong penuang hoppers)
meter

3. Potensi bahaya apa saja yang ada di ruang terbatas?

Bahaya-bahaya yang terdapat di ruang terbatas (Confined Space) antara lain:

 Kekurangan oksigen (Oxygen Deficiency)  Bahaya listrik


atau kelebihan oksigen di udara.  Bahaya permukaan licin
Konsentrasi oksigen di udara di bawah  Bahaya ergonomis
19,5% atau melebihi 23,5%  Kebisingan
 Kebakaran atau ledakan yang diakibatkan  Tersandung, terpeleset, dan terjatuh
gas dan cairan mudah terbakar  Suhu ekstrem
 Keracunan cairan, gas, dan uap beracun  Tertutupnya jalur masuk/ keluar
 Iritasi atau luka bakar pada kulit akibat  Masuknya bahan berbahaya dari luar
kontak langsung dengan bahan kimia ruang terbatas
 Ledakan yang diakibatkan partikel mudah  Jatuhan benda dari atas
terbakar
 Bahaya energi mekanis

4. Apakah semua pekerjaan di ruang terbatas memerlukan izin masuk?

Pada dasarnya, pekerja yang terlibat wajib membuat izin masuk, jika ruang terbatas memiliki
sifat berisi udara berbahaya, cairan atau gas berbahaya, peralatan mekanik dan listrik, berisi
bahan yang berpotensi menghambat jalur masuk/ keluar, dan memiliki bentuk tertentu yang
dapat membuat pekerja terperangkap di dalamnya.

Namun, ada juga pekerjaan di ruang terbatas yang pekerjanya tidak diharuskan membuat izin
masuk, yakni ruang terbatas yang memiliki sifat tidak mengandung zat-zat berbahaya namun
terdapat benda-benda yang dapat menyebabkan kematian atau cedera berat, seperti kejatuhan
plafon atau benda bergerak.

Baca Juga

 Keselamatan Kerja K3 Di Ruang Terbatas


 Fakta Tentang Hidrogen Sulfida (H2S) yang Perlu Kamu Ketahui
 Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) Di Industri Migas

5. Siapa saja personel yang terlibat dalam pekerjaan di ruang terbatas?

Personel yang terlibat kerja di ruang terbatas antara lain:

 Pengawas pekerjaan ruang terbatas (Entry Supervisor)


 Petugas utama (entrant)/ pekerja yang secara fisik masuk ke dalam ruang terbatas
untuk melaksanakan pekerjaannya.
 Petugas madya/ pendamping (attendant). Pekerja yang berjaga di luar satu atau lebih
ruang terbatas dan bertugas mengawasi petugas utama.
 Petugas penyelamat dan tanggap darurat

Semua pekerja yang terlibat dalam pekerjaan di ruang terbatas harus terlatih untuk
memastikan semua pekerjaan terlaksana sesuai prosedur bekerja aman.

6. Seberapa penting pelatihan personel untuk pekerjaan di ruang terbatas?

Sangat penting. Supervisor, petugas madya (attendant), pekerja yang memasuki ruang terbatas
dan personel penyelamatan perlu mendapatkan pelatihan mengenai bekerja aman di ruang
terbatas. Adalah penting bagi setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan di ruang terbatas
benar-benar dilatih orang yang kompeten.

Program pelatihan untuk ruang terbatas mencakup:


 Prosedur bekerja aman di ruang terbatas
 Bahaya bekerja di ruang terbatas
 Tindakan pengendalian
 Prosedur darurat
 Pemilihan, penggunaan, dan pemeliharaan peralatan keselamatan

7. Alat pelindung diri (APD) apa yang diperlukan untuk pekerjaan di ruang terbatas?

Alat pelindung diri (APD) yang diperlukan saat bekerja di ruang terbatas meliputi safety
helmet, earmuff atau earplug, safety belt, goggles atau face shield, safety boots, respirator,
dan safety coverall. APD tersebut wajib digunakan pekerja saat memasuki ruang terbatas.

Sifat APD memang bukan menghilangkan bahaya, namun untuk meminimalkan atau
mengurangi akibat dari bahaya yang bisa menimpa pekerja. Untuk bekerja di ruang terbatas,
pelindung pernapasan, seperti pasokan udara bersih melalui selang (hose) dan SCBA diperlukan
apabila udara di dalam ruangan tersebut berbahaya atau beracun.

8. Peralatan keselamatan apa saja yang harus tersedia saat bekerja di ruang terbatas?
 Peralatan pengujian dan pemantauan di ruang terbatas untuk mengecek udara
berbahaya mencakup konsentrasi oksigen hingga konsentrasi uap dan gas berbahaya.
 Peralatan pengaliran udara (sistem ventilasi)
 Peralatan komunikasi yang diperlukan untuk memonitor pekerja yang masuk ke dalam
ruang terbatas dan memberitahu pekerja tersebut bila terjadi keadaan darurat dan
perlu dilakukan evakuasi
 Peralatan untuk penerangan tambahan agar pekerja dapat melihat dengan jelas dalam
bekerja dan keluar secepatnya dari ruangan dalam keadaan darurat
 Peralatan lain, seperti tangga, tripod dan fall arrestor, full body harness, dll.
 Peralatan untuk penyelamatan dan kondisi darurat

9. Bagaimana penyelamatan dan tanggap darurat di ruang terbatas?

Pengurus (pihak manajemen) wajib memilih tim penyelamat dan tanggap darurat, memberi
pelatihan, dan mengevaluasi kemampuan mereka secara berkala. Juga menginformasikan tim
penyelamat dan tanggap darurat mengenai bahaya yang ada di ruang terbatas (Confined
Space) yang menjadi lokasi penyelamatan.

Peraturan penyelamatan dan tanggap darurat harus mencakup:

 Prosedur penyelamatan dan peralatan yang digunakan


 Keselamatan kebakaran
 Pengendalian sekitar lokasi
 Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)
 Pelayanan gawat darurat
 Pelatihan
Selain melakukan penyelamatan dengan memanggil tim penyelamat untuk masuk ke ruang
terbatas, penyelamatan tanpa harus memasuki ruangan juga dapat dilakukan, kecuali bila
peralatan untuk menyelamatkan pekerja tersebut bisa meningkatkan risiko atau tidak dapat
menyelamatkan petugas utama.
Dalam penyelamatan ini, personel dapat menggunakan sistem retrieval atau penarikan kembali.
Dalam sistem retrieval ini, semua petugas utama dan petugas madya harus menggunakan full
body harness. Tali penarik akan dipasang di bagian belakang bahu, sedangkan ujung tali penarik
lainnya dipasangkan ke alat mekanis penarik.
10. Tahapan apa saja yang harus diperhatikan saat bekerja di ruang terbatas?
Persiapan:
 Memastikan kondisi dan keamanan di area kerja ruang terbatas sebelum pekerjaan
dimulai.
 Melakukan risk assessment. Penilaian risiko harus dilakukan untuk mengidentifikasi
bahaya, menilai risikonya, dan menentukan tindakan pengendalian yang harus
dilakukan, sehingga segala risiko yang ada di ruang terbatas (Confined Space) dapat
diminimalkan. Semua hasil penilaian risiko harus didokumentasikan dengan baik.
 Membuat izin kerja untuk memasuki ruang terbatas yang mengharuskan izin
masuk. Izin kerja ini sangat penting untuk memastikan pekerja yang terlibat memang
kompeten dan memahami serta mengikuti prosedur keselamatan bekerja di ruang
terbatas.
 Melakukan pengujian udara atau mengecek kandungan gas. Pengujian atmosfer di
dalam ruang terbatas dilakukan oleh orang yang kompeten untuk memastikan atmosfer
bebas dari uap atau gas beracun dan mudah terbakar dan konsentrasi oksigen di dalam
ruangan memadai.
 Mempersiapkan APD dan peralatan pendukung yang diperlukan. Semua peralatan
yang digunakan harus mempertimbangkan kemungkinan atmosfer yang mudah
terbakar, emisi dari asap/ gas, risiko listrik, dan bahaya teknik (terperangkap, terjatuh,
dll.).
 Melakukan isolasi gas, cairan, dan material lainnya. Ruang terbatas perlu diisolasi dari
kemungkinan masuknya material yang bisa membahayakan pekerja yang berada di
dalam ruangan. Isolasi mencakup penutupan pipa atau saluran, menyelipkan bahan
penyekat yang sesuai di bagian pipa proses yang diisolasi, dan menggunakan dua lapis
katup isolasi.
 Melakukan isolasi peralatan mekanik dan listrik. Penguncian dan pelabelan diperlukan
untuk mengisolasi peralatan mekanik dan listrik. Hal ini bertujuan untuk mencegah
kecelakaan kerja yang diakibatkan paparan langsung dari peralatan mekanik dan listrik.
 Melakukan pembersihan dan pembuangan gas dan cairan di ruang terbatas. Tekanan
dalam ruang terbatas harus diturunkan dan sisa cairan harus dibuang melalui saluran
pembuangan. Lakukan pembersihan gas hingga mencapai titik di bawah sifat mudah
terbakar, lalu udara boleh dihembuskan menggunakan sistem ventilasi.
 Menggunakan sistem ventilasi yang diperlukan. Penggunaan ventilasi tambahan juga
diperlukan untuk memastikan pasokan udara segar di ruang terbatas sudah cukup.
Pemantauan ventilasi harus tetap dilakukan selama pekerjaan berlangsung.
 Memastikan sistem komunikasi yang diperlukan sudah memadai. Sistem komunikasi
mencakup berbicara, isyarat tangan, telepon, radio, atau sistem lainnya. Intinya,
pastikan komunikasi antara pekerja yang ada di dalam dengan pekerja yang ada di luar
ruang terbatas terjalin dengan mudah, cepat, dan jelas.
Ketika bekerja:
 Sedikitnya satu orang harus berada di luar ruangan selama kegiatan berlangsung.
 Selalu patuhi rambu K3 ruang terbatas yang terdapat di area kerja.
 Selalu cek kandungan gas dan temperatur dalam ruang terbatas.
 Jika Anda menggunakan alat bantu pernapasan dengan pasokan oksigen, selalu cek
kondisi tabung dan kandungan oksigennya.
Pastikan pada saat pelaksanaan kerja semua tata cara diikuti dan setiap pekerja yang terlibat
melaksanakan tanggung jawabnya masing-masing serta menggunakan pelindung diri yang
direkomendasikan dan tertera pada izin kerja.
Lakukan inspeksi akhir untuk memastikan tidak ada peralatan dan material yang tertinggal,
semua pekerja sudah keluar dari ruang terbatas, semua isolasi sudah dibuka dan posisinya
benar, dan semua izin sudah dikembalikan dan ruangan telah ditutup.
OMC – Oil and Gas Management Center merupakan lembaga pengembangan SDM di bidang
industri Minyak Bumi dan Gas Alam. OMC dapat memberikan solusi bagaimana bekerja diruang
terbatas secara aman dengan mengadakan Pelatihan Confined Space. Informasi lebih
lanjut dan jadwal pelatihan terdekat dapat lihat di: //petrotrainingasia.com/
Studi kasus: Keracunan uap cairan pelarut di tangki ISO
Sumber: SafetySign.co.id
Related

Pengertian Confined Space, Kenali dan Kendalikan Bahayanya


March 29, 2017
Similar post
Potensi Bahaya Bekerja di Ruang Terbatas
April 27, 2017
Similar post

10 TANYA JAWAB BEKERJA AMAN DI RUANG TERBATAS


November 28, 2016
Similar post

10 Tanya Jawab Bekerja Aman Di Ruang Terbatas


February 17, 2017RiyandiUncategorized
Confined Space – Bekerja di ruang terbatas mengandung potensi bahaya lebih besar
dibanding jenis pekerjaan lainnya. Sebuah studi yang dilakukan oleh Occupational Safety and
Health Service (OSHS), New Zealand menyatakan, bekerja di ruang terbatas 150 kali lebih
bahaya daripada melakukan jenis pekerjaan yang sama di lokasi berbeda.
Seperti kita ketahui, ruang terbatas (confined space) mengandung beberapa potensi bahaya,
baik berasal dari bahan kimia, defisiensi oksigen atau sebaliknya kadar oksigen berlebih, suhu
ekstrem, maupun risiko fisik seperti kebisingan atau kejatuhan benda dari atas. Bahaya-bahaya
tersebut dapat berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja yang bisa berujung pada cedera
serius dan kematian.
Selama bertahun-tahun, banyak pekerja di berbagai bidang pekerjaan harus kehilangan nyawa
mereka atau menderita cedera serius saat bekerja di tangki penyimpanan, bejana
transport, boiler, jaringan perpipaan, dan lokasi ruang terbatas lainnya. Oleh karenanya,
diperlukan prosedur keselamatan saat melakukan pekerjaan di ruang terbatas untuk mencegah
kerugian nyawa.

Panduan Bekerja Aman di Ruang Terbatas (confined space)


1. Apa itu ruang terbatas?
Ruang terbatas (Confined Space) adalah area yang memiliki keterbatasan dalam jalur masuk
maupun keluar, tidak dirancang untuk tempat tinggal dan juga mengandung satu atau lebih
bahaya. Ruang terbatas berarti ruang yang:
 Cukup luas dan mempunyai struktur sedemikian rupa sehingga pekerja dapat masuk dan
melakukan pekerjaan di dalamnya
 Memiliki jalur masuk dan keluar yang terbatas
 Mengandung atmosfer udara/ gas berbahaya, misalnya berasal dari bahan kimia,
endapan material, dan kotoran
 Dirancang sedemikian rupa sehingga membuat pekerja di dalamnya dapat terperangkap
atau mengalami sesak napas akibat dinding yang melengkung ke dalam atau lantai yang
curam dan mengarah ke lorong atau ruangan yang lebih kecil.

2. Area apa saja yang termasuk kategori ruang terbatas ?


Contoh-contoh ruang terbatas:
 Tungku pembakaran (furnaces)
 Tangki
 Jaringan pipa
 Bejana transport
 Terowongan bawah tanah
 Ketel pemanas (boiler)
 Saluran udara
 Saluran air kotor bawah tanah (sewer)
 Galian yang dalamnya lebih dari 1,5
 Bak (Bins/ corong penuang hoppers)
meter

3. Potensi bahaya apa saja yang ada di ruang terbatas?


Bahaya-bahaya yang terdapat di ruang terbatas (Confined Space) antara lain:
 Kekurangan oksigen (Oxygen Deficiency)
atau kelebihan oksigen di udara.  Bahaya listrik
Konsentrasi oksigen di udara di bawah  Bahaya permukaan licin
19,5% atau melebihi 23,5%  Bahaya ergonomis
 Kebakaran atau ledakan yang diakibatkan  Kebisingan
gas dan cairan mudah terbakar  Tersandung, terpeleset, dan terjatuh
 Keracunan cairan, gas, dan uap beracun  Suhu ekstrem
 Iritasi atau luka bakar pada kulit akibat  Tertutupnya jalur masuk/ keluar
kontak langsung dengan bahan kimia  Masuknya bahan berbahaya dari luar
 Ledakan yang diakibatkan partikel mudah ruang terbatas
terbakar  Jatuhan benda dari atas
 Bahaya energi mekanis

4. Apakah semua pekerjaan di ruang terbatas memerlukan izin masuk?


Pada dasarnya, pekerja yang terlibat wajib membuat izin masuk, jika ruang terbatas memiliki
sifat berisi udara berbahaya, cairan atau gas berbahaya, peralatan mekanik dan listrik, berisi
bahan yang berpotensi menghambat jalur masuk/ keluar, dan memiliki bentuk tertentu yang
dapat membuat pekerja terperangkap di dalamnya.
Namun, ada juga pekerjaan di ruang terbatas yang pekerjanya tidak diharuskan membuat izin
masuk, yakni ruang terbatas yang memiliki sifat tidak mengandung zat-zat berbahaya namun
terdapat benda-benda yang dapat menyebabkan kematian atau cedera berat, seperti kejatuhan
plafon atau benda bergerak.

Baca Juga

 Keselamatan Kerja K3 Di Ruang Terbatas


 Fakta Tentang Hidrogen Sulfida (H2S) yang Perlu Kamu Ketahui
 Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) Di Industri Migas

5. Siapa saja personel yang terlibat dalam pekerjaan di ruang terbatas?


Personel yang terlibat kerja di ruang terbatas antara lain:
 Pengawas pekerjaan ruang terbatas (Entry Supervisor)
 Petugas utama (entrant)/ pekerja yang secara fisik masuk ke dalam ruang terbatas
untuk melaksanakan pekerjaannya.
 Petugas madya/ pendamping (attendant). Pekerja yang berjaga di luar satu atau lebih
ruang terbatas dan bertugas mengawasi petugas utama.
 Petugas penyelamat dan tanggap darurat
Semua pekerja yang terlibat dalam pekerjaan di ruang terbatas harus terlatih untuk
memastikan semua pekerjaan terlaksana sesuai prosedur bekerja aman.

6. Seberapa penting pelatihan personel untuk pekerjaan di ruang terbatas?


Sangat penting. Supervisor, petugas madya (attendant), pekerja yang memasuki ruang terbatas
dan personel penyelamatan perlu mendapatkan pelatihan mengenai bekerja aman di ruang
terbatas. Adalah penting bagi setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan di ruang terbatas
benar-benar dilatih orang yang kompeten.
Program pelatihan untuk ruang terbatas mencakup:
 Prosedur bekerja aman di ruang terbatas
 Bahaya bekerja di ruang terbatas
 Tindakan pengendalian
 Prosedur darurat
 Pemilihan, penggunaan, dan pemeliharaan peralatan keselamatan

7. Alat pelindung diri (APD) apa yang diperlukan untuk pekerjaan di ruang terbatas?
Alat pelindung diri (APD) yang diperlukan saat bekerja di ruang terbatas meliputi safety
helmet, earmuff atau earplug, safety belt, goggles atau face shield, safety boots, respirator,
dan safety coverall. APD tersebut wajib digunakan pekerja saat memasuki ruang terbatas.
Sifat APD memang bukan menghilangkan bahaya, namun untuk meminimalkan atau
mengurangi akibat dari bahaya yang bisa menimpa pekerja. Untuk bekerja di ruang terbatas,
pelindung pernapasan, seperti pasokan udara bersih melalui selang (hose) dan SCBA diperlukan
apabila udara di dalam ruangan tersebut berbahaya atau beracun.

8. Peralatan keselamatan apa saja yang harus tersedia saat bekerja di ruang terbatas?
 Peralatan pengujian dan pemantauan di ruang terbatas untuk mengecek udara
berbahaya mencakup konsentrasi oksigen hingga konsentrasi uap dan gas berbahaya.
 Peralatan pengaliran udara (sistem ventilasi)
 Peralatan komunikasi yang diperlukan untuk memonitor pekerja yang masuk ke dalam
ruang terbatas dan memberitahu pekerja tersebut bila terjadi keadaan darurat dan
perlu dilakukan evakuasi
 Peralatan untuk penerangan tambahan agar pekerja dapat melihat dengan jelas dalam
bekerja dan keluar secepatnya dari ruangan dalam keadaan darurat
 Peralatan lain, seperti tangga, tripod dan fall arrestor, full body harness, dll.
 Peralatan untuk penyelamatan dan kondisi darurat

9. Bagaimana penyelamatan dan tanggap darurat di ruang terbatas?


Pengurus (pihak manajemen) wajib memilih tim penyelamat dan tanggap darurat, memberi
pelatihan, dan mengevaluasi kemampuan mereka secara berkala. Juga menginformasikan tim
penyelamat dan tanggap darurat mengenai bahaya yang ada di ruang terbatas (Confined
Space) yang menjadi lokasi penyelamatan.
Peraturan penyelamatan dan tanggap darurat harus mencakup:
 Prosedur penyelamatan dan peralatan yang digunakan
 Keselamatan kebakaran
 Pengendalian sekitar lokasi
 Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)
 Pelayanan gawat darurat
 Pelatihan
Selain melakukan penyelamatan dengan memanggil tim penyelamat untuk masuk ke ruang
terbatas, penyelamatan tanpa harus memasuki ruangan juga dapat dilakukan, kecuali bila
peralatan untuk menyelamatkan pekerja tersebut bisa meningkatkan risiko atau tidak dapat
menyelamatkan petugas utama.
Dalam penyelamatan ini, personel dapat menggunakan sistem retrieval atau penarikan kembali.
Dalam sistem retrieval ini, semua petugas utama dan petugas madya harus menggunakan full
body harness. Tali penarik akan dipasang di bagian belakang bahu, sedangkan ujung tali penarik
lainnya dipasangkan ke alat mekanis penarik.

10. Tahapan apa saja yang harus diperhatikan saat bekerja di ruang terbatas?
Persiapan:
 Memastikan kondisi dan keamanan di area kerja ruang terbatas sebelum pekerjaan
dimulai.
 Melakukan risk assessment. Penilaian risiko harus dilakukan untuk mengidentifikasi
bahaya, menilai risikonya, dan menentukan tindakan pengendalian yang harus
dilakukan, sehingga segala risiko yang ada di ruang terbatas (Confined Space) dapat
diminimalkan. Semua hasil penilaian risiko harus didokumentasikan dengan baik.
 Membuat izin kerja untuk memasuki ruang terbatas yang mengharuskan izin
masuk. Izin kerja ini sangat penting untuk memastikan pekerja yang terlibat memang
kompeten dan memahami serta mengikuti prosedur keselamatan bekerja di ruang
terbatas.
 Melakukan pengujian udara atau mengecek kandungan gas. Pengujian atmosfer di
dalam ruang terbatas dilakukan oleh orang yang kompeten untuk memastikan atmosfer
bebas dari uap atau gas beracun dan mudah terbakar dan konsentrasi oksigen di dalam
ruangan memadai.
 Mempersiapkan APD dan peralatan pendukung yang diperlukan. Semua peralatan
yang digunakan harus mempertimbangkan kemungkinan atmosfer yang mudah
terbakar, emisi dari asap/ gas, risiko listrik, dan bahaya teknik (terperangkap, terjatuh,
dll.).
 Melakukan isolasi gas, cairan, dan material lainnya. Ruang terbatas perlu diisolasi dari
kemungkinan masuknya material yang bisa membahayakan pekerja yang berada di
dalam ruangan. Isolasi mencakup penutupan pipa atau saluran, menyelipkan bahan
penyekat yang sesuai di bagian pipa proses yang diisolasi, dan menggunakan dua lapis
katup isolasi.
 Melakukan isolasi peralatan mekanik dan listrik. Penguncian dan pelabelan diperlukan
untuk mengisolasi peralatan mekanik dan listrik. Hal ini bertujuan untuk mencegah
kecelakaan kerja yang diakibatkan paparan langsung dari peralatan mekanik dan listrik.
 Melakukan pembersihan dan pembuangan gas dan cairan di ruang terbatas. Tekanan
dalam ruang terbatas harus diturunkan dan sisa cairan harus dibuang melalui saluran
pembuangan. Lakukan pembersihan gas hingga mencapai titik di bawah sifat mudah
terbakar, lalu udara boleh dihembuskan menggunakan sistem ventilasi.
 Menggunakan sistem ventilasi yang diperlukan. Penggunaan ventilasi tambahan juga
diperlukan untuk memastikan pasokan udara segar di ruang terbatas sudah cukup.
Pemantauan ventilasi harus tetap dilakukan selama pekerjaan berlangsung.
 Memastikan sistem komunikasi yang diperlukan sudah memadai. Sistem komunikasi
mencakup berbicara, isyarat tangan, telepon, radio, atau sistem lainnya. Intinya,
pastikan komunikasi antara pekerja yang ada di dalam dengan pekerja yang ada di luar
ruang terbatas terjalin dengan mudah, cepat, dan jelas.
Ketika bekerja:
 Sedikitnya satu orang harus berada di luar ruangan selama kegiatan berlangsung.
 Selalu patuhi rambu K3 ruang terbatas yang terdapat di area kerja.
 Selalu cek kandungan gas dan temperatur dalam ruang terbatas.
 Jika Anda menggunakan alat bantu pernapasan dengan pasokan oksigen, selalu cek
kondisi tabung dan kandungan oksigennya.
Pastikan pada saat pelaksanaan kerja semua tata cara diikuti dan setiap pekerja yang terlibat
melaksanakan tanggung jawabnya masing-masing serta menggunakan pelindung diri yang
direkomendasikan dan tertera pada izin kerja.
Lakukan inspeksi akhir untuk memastikan tidak ada peralatan dan material yang tertinggal,
semua pekerja sudah keluar dari ruang terbatas, semua isolasi sudah dibuka dan posisinya
benar, dan semua izin sudah dikembalikan dan ruangan telah ditutup.
OMC – Oil and Gas Management Center merupakan lembaga pengembangan SDM di bidang
industri Minyak Bumi dan Gas Alam. OMC dapat memberikan solusi bagaimana bekerja diruang
terbatas secara aman dengan mengadakan Pelatihan Confined Space. Informasi lebih
lanjut dan jadwal pelatihan terdekat dapat lihat di: //petrotrainingasia.com/
Studi kasus: Keracunan uap cairan pelarut di tangki ISO
Sumber: SafetySign.co.id

Anda mungkin juga menyukai