Anda di halaman 1dari 13

TEORI

HUBUNGAN DAN SIRKULASI RUANG


ARSITEKTUR 1

Disusun Oleh :

Nama : BISMA OKTAVIANSYAH (142016007)

Dosen Pembimbing : RENNY KARTIKA SARI S.T., M.T.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
2016
HUBUNGAN DAN SIRKULASI RUANG
Ruang mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia. Ruang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia baik secara psikologis emosional maupun dimensional. Ruang adalah suatu
wadah yang tidak nyata akan tetapi dapat dirasakan oleh manusia. Perasaan persepsi masing-
masing individu melalui penglihatan, penciuman, pendengaran dan penafsirannya. Untuk
menyatakan bentuk dunianya, manusia menciptakan ruang tersendiri dengan dasar fungsi dan
keindahan yang disebut Ruang Arsitektur.
Ruang Arstektur menyangkut :
- Ruang Dalam
- Ruang Luar
Pada umumnya dikatakan bahwa Ruang Dalam (Interior) dibatasi oleh tiga bidang yaitu
alas/lantai, dinding dan langit-langit/atap. Hanya perlu diingat bahwa dalam beberapa hal, ruang
dalam sukar untuk dibedakan tiga bidang pembatas yang terjadi, misalnya pada konstruksi shell
karena dinding dan atap menjadi satu.
Sedangkan ruang luar adalah :
* Ruang yang terjadi dengan membatasi alam hanya pada bidang alas dan dindingnya, sedangkan
atapnya dapat dikatakan tidak terbatas
* Sebagai lingkungan luar buatan manusia, yang mempunyai arti dan maksud tertentu dan sebagian
bagian dari alam

1. HUBUNGAN RUANG
1. Ruang dalam ruang

Ruang yang lebih besar berfungsi sebagai ruang kawasn 3 dimensi untuk ruang yang ada
didalamnya. Beberapa contoh ruang dalam ruang adalah sebagai berikut :
 Ruang yang lebih besar sama dengan
ruang yang dikandungnya atau
didalamnya.
 Ruang yang ada didalam mempunya
orientasi yang berbeda dengan ruang
pembungkusnya.

 Ruang yang ada didalam mempunya


bentuk yang berbeda dengan ruang
pembungkusnya.
b. Ruang saling berkaitan

Ruang yang saling berkaitan adalah ruang yang mempunyai kegiatan atau fungsi yang mempunyai
hubungan dekat dan saling berkaitan.Hubungan ini dihasilkan melalui penumpukkan dua buah
area spasial serta munculnya zona ruang yang dibagi. Dapat juga terbentuk dari suatu ruangan
yang dapat berkaitan dengan ruangan lainnya.
 Bagian yang berkaitan digunakan
secara seimbang oleh kedua ruangan
tersebut.

 Bagian yang berkaitan melebur


dengan salah satu ruang.

 Bagian yang saling berkaitan


mengembangkan integritas sebagai
sebuah ruang yang menghubungkan
kedua ruang tersebut.
2. SIRKULASI ANTAR RUANG
Kita bergerak dalam waktu, melalui suatu tahapan, dan di dalam ruang. Kita merasakan suatu
ruang dalam hubungan di mana kita berada dan ke mana kita menetapkan tujuan.

Sirkulasi menghubungkan
ruang satu dengan ruang
lainnya.

Sirkulasi dapat menggunakan


ruang yang sudah ada atau
memiliki ruang sirkulasi sendiri.

Ada 3 materi yang dibahas dalam sirkulasi antar ruang :

Hubungan Jalan dengan Ruang

Bentuk Ruang Sirkulasi

Konfigurasi Jalan
1) HUBUNGAN DENGAN JALAN RUANG
Jalan mungkin dihubungkan dengan ruang-ruang dalam cara-cara berikut.

 Melalui Ruang-ruang

• Kesatuan tiap-tiap ruang dipertahankan.


• Konfigurasi jalan fleksibeI.
• Ruang-ruang perantara dapat diprgunakan
• untuk menghut’ungkan jalan dngan
ruangruangnya.

 Menembus Ruang

• Jalan dapat menembus sebuah ruang


menurut sumbunya, miring, atau
sepanjang sisinya.
• Dalam memotong sebuah ruang, suatu jalan
menimbulkan pola-pola istirahat dan gerak di
dalamnya.

 Berakhir Dalam Ruang

• Lokasi ruang menentukan jalan.


• Hubungan jalan-ruang ini digunakan untuk
pendekatan dan jalan masuk ruang-ruang
• penting yang fungsional dan simoIis.
Contoh hubungan jalan dengan ruang :
2) Bentuk Ruang Sirkulasi
Ruang sirkulasi dapat berbentuk tertutup, terbuka pada salah satu sisinya, atau
terbuka pada kedua sisinya.

Tertutup
Membentuk galeri umum atau koridor pribadi yang
erkaitan dengan ruang-ruang yang dihubungan melalui
pintu-pintu masuk pada bidang dinding.

Terbuka pada Salah Satu Sisinya


Membentuk baIkon atau galeri yang memberikan
kontinuitas visual dan kontinuitas ruang dengan ruang-
ruang yang dihubungkannya.

Terbuka pada Kedua Sisinya


Membentuk deretan kolom untuk jalan lintas yang
menjadi sebuah perluasan fisik dari ruang yang

Terbuka pada Terbuka pada Kedua Sisinya


Tertutup Salah Satu Sisinya
Sebuah jalan yang sempit dan tertutup akan
merangsang gerak maju.

Sebuah jalan dapat diperlebar tidak hanya untuk


menampung lebih banyak lalulintas, tetapi untuk
menciptakan tempat-tempat pemberhentian, untuk
beristirahat, atau menikmati pemandangan.

Jalan dapat diperbesar dengan menyatukan


ruang-ruang yang ditembusnya.
3) Konfigurasi Jalan
Konfigurasi jalan secara umum dapat dikelompokkan dalam beberapa pola sirkulasi
sebagai berikut.

1. Linier
Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama deretan
ruang. Jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah,
memotong jalan lain, bercabang-cabang, atau membentuk
putaran (loop).

2. Radial
Konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang
berkembang dari sebuah pusat bersama.

3. Spiral (Berputar)
Suatu jalan tunggal menerus yang berasal dan titik pusat,
mengelilingi pusatnya dengan jarak yang berubah.

4. Grid
Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling
berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar
atau kawasan ruang segi empat.

5. Jaringan
Konfigurasi yang terdiri dari jalan-jalan yang
menghubungkan titik-titik tertentu dalam ruang.

Pada kenyataannya sebuah bangunan umumnya membuat konbinasl dari pola-po!a di


atas. Hal terpenting dalam setiap pola adalah pusat kegiatan, jalan masuk ke ruangan, serta
tempat untuk sirkulasi vertikal. Untuk menghindarl timbulnya orlentasi yang
membingungkan, suatu susunan hirarkis di antara jalur-jalur dan titik bangunan dapat
dibangun dengan membedakan skala, bentuk, panjang, serta penempatannya.
Contoh pola sirkulasi linear :

Contoh pola sirkulasi radial :

Contoh pola sirkulasi spiral :


Contoh pola sirkulasi grid :

Contoh pola sirkulasi jaringan :


DAFTAR PUSTAKA

http://architectureisthebest.blogspot.com/2010/03/hubungan-dan-sirkulasi-ruang.html
http://desainsederhana.blogspot.com/2010/04/hubungan-dan-sirkulasi-ruang.html

remigius.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18426/M23c.pdf

Anda mungkin juga menyukai