Anda di halaman 1dari 7

Jaringan

Akses
Fiber
Home Jaringan akses fiber atau Optical Access Network atau yang lebih sering
Halaman Muka disebut dengan JARLOKAF (Jaringan Lokal Akses Fiber), merupakan
suatu solusi strategis bagi jaringan pelanggan namun sangat sensitif
Sajian Utama terhadap jenis teknologi. Penggelaran suatu teknologi JARLOKAF tidak
Komputer optimum bila diterapkan secara kasus per kasus, baik dari sisi
Energi perencanaan maupun pengoperasian. Keberadaan panduan dan ketepatan
Elektronika pemilihan teknologi sangat mempengaruhi kesuksesan kegiatan operasi
dan perawatan, efektifitas investasi serta kemudahan menyediakan jasa-
jasa baru.

Teknologi

Teknologi JARLOKAF adalah teknologi yang sedang berkembang


sehingga berbagai metoda transmisi dimungkinkan untuk diterapkan dan
relatif masih terbatas jumlah implementasinya dilapangan. Teknologi
Jarlokaf yang saat ini sudah berkembang dangan baik antara lain: DLC
(Digital Loop Carrier), PON (Passive Optical Network), dan AON
(Active Optical Network) dan HFC (Hybrid Fiber Coax).

DLC, PON dan AON, merupakan teknlogi jarlokaf dan dapat terintegrasi
dengan copper pair, sedangkan HFC merupakan teknologi jarlokaf yang
terintegrasi dengan coaxial.

Pemilihan teknologi JARLOKAF harus memperhatikan beberapa kriteria


antara lain :

 Jenis jasa dan kapasitas.


 Kemudahan O&M.
 Konfigurasi dan kehandalan sistem (reliability).
 Kompatibilitas antarmuka dan sesuai standard (compatibility).
 Tidak mudah usang dan dijamin produksinya.
 Biaya efektif.
 Tahapan pembangunan dan pengembangan dari teknologi
JARLOKAF.

Fiber-Copper

Teknologi fiber-copper ini sangat banyak digunakan oleh operator


telekomunikasi. Sedangkan teknologi fiber-coax banyak digunakan oleh
operator cable TV di dunia. Beberapa teknologi JARLOKAF (fiber-
copper) yang sedang berkembang dan diurut berdasarkan jumlah
implementasi terbanyak ditunjukkan pada tabel 1.
No Teknologi Konfigurasi Dasar Tipe Jenis Keterangan
Jasa
1. DLC  Point to point  IS-A Telah banyak
Konevensional digunakan di
dunia.
DLC generasi  Point to point  IS-A Relatif baru dan
baru (NG DLC)  IS-B belum banyak
atau Flexible digunakan.
Multipexer
2. PON  Point to  IS-A Mulai
multipoint  IS-B dioperasikan
 Percabangan  DS secara
sinyal optik komersial pada
pasif tahun 1994.

3. AON Point to multipoint  IS-


Dalam tahap
melalui perangkat A
pengembangan
percabangan sinyal  IS-
dan belum
optik aktif B
banyak
digunakan.
Tabel 1. Teknologi sistem JARLOKAF

Ada pun PON dan DLC tersebut sudah banyak diimplementasikan. Dari
kapasitasnya, PON mau pun DLC mempunyai perbedaan seperti pada
tabel 2.

JARLOKAF Type Kapasitas Bit rate


Perangkat
Di lokasi Di lokasi
sentral pelanggan
PON I 800 4 Berbeda Setiap
II 800 16 Pabrikan
III 800 30
IV 800 60
V 800 120
DLC I 120 120 8 Mbps
II 240 240 34 Mbps
III 480 480 34 Mbps
IV 1920 1920 140 Mbps
Tabel 2. Kapasitas sistem JARLOKAF

Fiber-Coax

Teknologi HFC merupakan suatu langkah teknologi yang unik, yang


menggabungkan dua teknologi jaringan yang saling bertolak belakang.
Pada satu sisi jaringan kabel tembaga termasuk jaringan kabel koaksial
dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan layanan menuju layanan
pita lebar (broadband services). Pada sisi yang lain digunakan jaringan
kabel serat optik dengan kemampuan sangat tinggi yang saat ini sudah
mencapai 10 Gbps. Penggabungan teknologi ini diharapkan
menghasilkan performansi layanan yang baik, dapat mengimbangi
teknologi lain yang berkembang seperti FITL (Fibber in the Loop) atau
teknologi xDSL seperti ADSL (Asymetric-data Digital Subscriber Line)
dan VDSL (Very high-data Digital Subscriber Line).

Konfigurasi jaringan dari headend sampai dengan BONU (Broadband


ONU) menggunakan jaringan serat optik. Perangkat headend berfungsi
sebagai integrasi fungsi modulator-demodulator dan sebagai antar muka.
Fungsi modulator-demodulator digunakan untuk layanan broadcast dan
off air TV, sementara fungsi antar muka digunakan dengan PSTN (Public
Switched Telephone Network), dan komunikasi data.

Pada beberapa referensi terdapat pemakaian istilah yang berbeda, namun


mempunyai maksud yang sama. Seperti penggunaan istilah HIU
(Headend Interface Unit), CIU dengan CTU (Coaxial Terminal Unit),
MDU dengan istilah CNU (Coaxial Network Unit). Penamaan istilah ini
tergantung dari produk masing-masing vendor. Namun pada suatu saat
nanti perlu adanya standarisasi dalam penamaannya.

Media yang digunakan dari headend sampai dengan fiber node adalah
kabel serat optik, sebagai jaringan backbone. Sementara jaringan kabel
koaksial dimulai dari titik fiber node sampai dengan terminal CUI, BIU
atau MDU. Termasuk didalamnya sistem pencatuan perangkat, tapper
dan amplifier. Perangkat CIU (Customer Unit Interface) digunakan untuk
daerah residensial/perumahan, BIU (Business Interface Unit) untuk
gedung perkantoran dan MDU (Multiple Dwelling Unit) pada
apartemen/flat.

Layanan

Sistem DLC banyak digunakan bagi pelanggan yang terkumpul di


gedung tinggi. Pemilihan sistem DLC basic atau primary disesuaikan
dengan perkiraan pertumbuhan kebutuhan pelanggan dan pertimbangan
investasi.

Sistem PON dapat digunakan bagi pelanggan terkumpul digedung tinggi


maupun pelanggan tersebar di rumah-rumah tunggal dan akan semakin
ekonomis bila digunakan juga untuk menyalurkan jasa TV kabel (CATV)
dan jasa pita lebar lainnya. Hal ini ditempuh dengan cara instalasi co-
located yaitu menggunakan kabel serat optik dan perangkat catu daya
yang sama.

Layanan PON DLC


POTS  
Payphone  
Saluran sewa analog  
Saluran sewa digital 64 kbit/s  
ISDN BRA  
ISDN PRA  -
Saluran sewa
 -
N x 64 kbit/s
Saluran sewa 2 Mbit/s  -
CATV  -
Tabel 3. Perbandingan layanan DLC dan PON

Transmisi

Baik PON, DLC, maupun teknologi jarlokaf lainnya menggunakan suatu


teknik transmisi. Teknologi transmisi jasa interaktif pita sempit pada
JARLOKAF ditunjukkan pada tabel 4.

Skema Skema Jumlah Panjang Keterangan


Transmisi Transmisi Serat Gelombang
Dua Arah Optik
Space Simpleks 2 (dua) 1310 nm sinyal Sinyal kirim dan
Division kirim dan sinyal sinyal terima
Multiplexing terima dikirim melalui
(SDM) serat optik yang
berbeda.
Wave Dipleks 1 (satu)  1550 nm Sinyal kirim dan
Division sinyal sinyal terima
Multiplexing kirim dikirim pada
(WDM) waktu yang
 1310 nm bersamaan tetapi
sinyal menggunakan
terima panjang
gelombang yang
 1310/1550 berbeda
+ x nm
sinyal
kirim

 1310/ 1550
- x nm
sinyal
terima

Time Dupleks 1 (satu) 1310 nm sinyal Sinyal kirim dan


Compression kirim dan sinyal sinyal terima di-
Multiplexing terima kirm pada waktu
(TCM) yang berbeda
dan bergantian
Tabel 4. Teknologi transmisi jasa interaktif pita sempit

Antarmuka

Teknologi antarmuka perangkat JARLOKAF dengan sentral lokal (STO)


yang digunakan adalah :

 Antarmuka Z (analog 2 kawat)


 Antarmuka digital 2 Mbps V5.1
 Antarmuka digital 2 Mbps V5.2.

Konfigurasi antarmuka V5.x ditunjukkan pada gambar 1.


Gambar 1. Konfigurasi antarmuka V5.2

Keterangan:

 Ia = Titik referensi disisi LE


 Ib = titik referensi disisi AN
 QLE = Titik referensi TMN disisi LE
 QAN = Titik referensi TMN disisi AN

Modus Aplikasi
Sistem JARLOKAF paling sedikit memiliki 2 (dua) buah perangkat opto-
elektronik yaitu 1 (satu) perangkat opto-elektronik di sisi sentral dan 1
(satu) perangkat di sisi pelanggan selanjutnya disebut Titik Konversi
Optik (TKO).

Perbedaan letak TKO menimbulkan modus aplikasi atau arsitektur


JARLOKAF berbeda pula yaitu:

Fiber To The Zone (FTTZ)

TKO terletak di suatu tempat diluar bangunan, baik didalam kabinet


dengan kapasitas besar. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO
melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer. FTTZ umumnya
diterapkan pada daerah perumahan yang letaknya jauh dari sentral atau
bila infrastruktur duct pada arah yang bersangkutan, sudah tidak
memenuhi lagi untuk ditambahkan dengan kabel tembaga. Arsitektur
FTTZ dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Arsitektur FTTZ

Fiber To The Curb (FTTC)

TKO terletak di suatu tempat diluar bangunan, didalam kabinet dan


diatas tiang dengan kapasitas lebih kecil ( 120 SST). Terminal
pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga
beberapa ratus meter. FTTC dapat diterapkan bagi pelanggan bisnis yang
letaknya terkumpul di suatu area terbatas namun tidak berbentuk gedung-
gedung bertingkat atau bagi pelanggan perumahan yang pada waktu
dekat akan menjadi pelanggan jasa hiburan. Arsitektur FTTC dapat
dilihat pada gambar 3.
Gambar 2.3 Arsitektur FTTC

Fiber To The Building (FTTB)

TKO terletak di dalam gedung dan biasanya terletak pada ruang


telekomunikasi di basement namun juga dimungkinkan diletakkan pada
beberapa lantai di gedung tersebut. Terminal pelanggan dihubungkan
dengan TKO melalui kabel tembaga indoor atau IKR. FTTB dapat
diterapkan bagi pelanggan bisnis di gedung-gedung bertingkat atau bagi
pelanggan perumahan di apartemen. Arsitektur FTTB dapat dilihat pada
gambar 4.
Gambar 4 Arsitektur FTTB

Fiber To The Home (FTTH)


TKO terletak di dalam rumah pelanggan. Terminal pelanggan
dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indor atau IKR hingga
beberapa puluh meter. Arsitektur FTTH dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5 Arsitektur FTTH

Daftar Pustaka

1. KANTOR PERUSAHAAN PT TELKOM, DIVISI RISET


TEKNOLOGI INFORMASI, Fibre In The Loop Design
Guideline, 1995.
2. KANTOR PERUSAHAAN PT TELKOM, DIVISI RISET
TEKNOLOGI INFORMASI, Telecommunication System
Standard Optical Access Network Based On Passive Optical
Network Technology, 1997.
3. KANTOR PERUSAHAAN PT TELKOM, DIVISI RISET
TEKNOLOGI INFORMASI Technical Specification Digital
Loop Carrier For Optical Transmission Systems, 1997.
4. KANTOR PERUSAHAAN PT TELKOM, DIVISI RISET
TEKNOLOGI INFORMASI Dokumen Standar Sistem Hibrid
Fiber Coax, 1998.
5. KANTOR PERUSAHAAN PT TELKOM, DIVISI RISET
TEKNOLOGI INFORMASI Rilis Teknologi Strategi
Implementasi Jarlokaf, 1998.

Anda mungkin juga menyukai