Anda di halaman 1dari 65

SYSTEM PENGENDALIAN MOTOR

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :

1. Mulai jalan (starting)

Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 kw, pengoperasian motor dapat disambung secara langsung
(direct on line). Sedangkan untuk daya yang besar pengasutannya dengan pengendali awal motor
(motor starter) yang bertujuan untuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal.

2. Berputar (running)

Beberapa saat setelah motor mulai jalan, arus yang mengalir secara bertahap segera menurun ke posisi
arus nominal. Selanjutnya motor dapat dikendalikan sesuai kebutuhan, misalnya dengan pengaturan
kecepatan, pembalikan arah perputaran, dan sebagainya.

3. Berhenti (stopping)

Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan cara memutuskan aliran arus listrik
dari sumber tenaga listrik, yang prosesnya bisa dikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan
pengereman / break), sehingga motor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan.

JENIS KENDALI MOTOR ADA 3 MACAM, YAITU :

1. Kendali manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendali motor konvensional secara manual. Untuk
menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manual mekanis, diantaranya
adalah saklar togel (toggle switch). Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yang banyak
digunakan pada motor-motor berdaya kecil. Operator yang mengoperasikannya harus mengeluarkan
tenaga otot yang kuat.

2. Kendali semi otomatis

Pada kendali semi otomatis, kerja operator sedikit ringan (tidak mengeluarkan tenaga besar), cukup
dengan jari menekan tombol tekan start saat awal menggerakkan motor dan menekan tombol stop saat
menghentikan putaran motor. Untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik
menggunakan konduktor magnit, yang bisa dilengkapi reley pengaman arus lebih (thermal overload
relay) sebagai pengaman motor.

3. Kendali otomatis

Dengan kendali otomatis, kerja operator semakin ringan, yaitu cukup memonitor kerja dari sistem,
sehingga dapat menghemat energi fisiknya. Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan
suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor,
sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis.

A. KOMPONEN PENGEDALI ELEKTROMAGNETIK

Pengendalian elektromagnetik adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengatur sistem karja alat
elektromagnetik. Penendalian elektromagnetik juga dapat digunakan untuk mengatur sistem kerja suatu
motor listrik. Komponen-komponen dalam pengendalian elektomagnetik motor listrik :

1. Push Button (tombol tekan)

adalah suatu jenis saklar yang banyak digunakan dalam rangkaian pengendali dan pengaturan. saklar ini
bekerja dengan menggunakan prinsip kontak NO dan NC. Yang dimaksud dengan prinsip kontak NC
(normally close) adalah kontak yang pada keadaan normal atau belum dialiri arus listrik di tertutup dan
ketika dia bekerja (dialiri arus listrik) kontak akan membuka. sedangkan prinsip kontak NO (normally
open) adalah kontak yang pada keadaan normal atau belum dialiri arus listrik kontaknya terbuka, dan
ketika kontak bekerja (dialiri arus listrik) kontak akan berubah posisi menjadi kontak tertutup.

2. saklar elektromekanik ( Kontaktor magnit)

adalah suatu alat penghubung listrik yang bekerja atas dasar magnit. Bila inti koil pada kontaktor
diberikan arus, maka koil akan menjadi magnit dan menarik kontak sebagai arus mengalir.

3. Relay

adalah sebuah saklar elekronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya. Relay terdiri
dari 3 bagian utama, yaitu:

1. koil : lilitan dari relay


2. common : bagian yang tersambung dengan NC(dlm keadaan normal)
3. kontak : terdiri dari NC dan NO

Membedakan NC dengan NO:

NC (Normally Closed) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal(relay tidak diberi tegangan)
terhubung dengan common. NO (Normally Open) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal (relay
tidak diberi tegangan) tidak terhubung dengan common.

Bagian-bagian relay dapat diketahui dengan 2 cara, yakni:

1. dengan cara melihat isi dalam relay tersebut.


2. dengan menggunakan multimeter (Ohm).

Cara mengetahui relay tersebut masih berfungsi atau tidak dapat dilakukan dengan cara memberikan
tegangan yang sesuai dengan relay tersebut pada bagian koilnya. Jika kontaknya masih bekerja NC →NO
atau NO→NC, maka dapat dikatakan bahwa relay tersebut masih dalam keadaan baik. Hubungkan
common dan NO jika menginginkan rangkaian ON ketika koil diberi tegangan. Hubungkan common dan
NC jika menginginkan rangkaian ON ketika koil tidak diberi tegangan.

4. kontaktor

1. Pengertian

Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak bekerja apabila kumparan
diberi energi. The National Manufacture Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai
alat yang digerakan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak
seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa
merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas, transformator, kapasitor, dan motor listrik.

ditekan. Jika tekanan dilepaskan atau terjadi


tekanan berikutnya, maka akan menormalkan kembali tombol ke posisi semula dan sirkuit kembali ke
status semula.Contoh tombol PTM | NOPB adalah seperti yang digunakansebagai tombol klakson
sepedamotor dan mobil.Contoh tombol PTB | NCPB adalah seperti yang digunakansebagai tombol
penyala lampu penerangan-dalam pada pintukulkas dan pintu mobil, dimana lampu padam bila pintu
ditutup dan sebaliknya menyala bila pintu dibuka..

SPDT (single-pole double-throw) switch | SPSS (single-pole selector switch)

Saklar kutub-tunggal lemparan-ganda. Umumnya digunakansebagai saklar pemilih (selector) dua sirkuit,
atau sebagai pengganti pasangan dua saklar SPST untuk efisiensi.com = common | shared contact point,
atau titik kontakumum | bersama.

SPDT rocker switch


SPDT toggle switchSPDT micro switch

Saklar mikro bisa sangat kecil. Biasanya dipasang pada suatulengan yang ketika tertekan karena
dipegang membuat kliksaklar sehingga sirkuit menutup.Saklar ini meski sangat kecil tapi sangat berguna
dalam berbagai perangkat listrik dan elektronik, antara lain sebagaisaklar keselamatan (safety switch)
yang menghindarkan danmencegah peguna dari sengatan listrik yang tak perlu terjadidan menahan arus
listrik terus-menerus mengalir ketika takdiperlukan. Ketika saklar mikro membuka dengan
sendirinyasirkuit listrik pun terputus.

DPST (doube-pole single-throw) switch

Saklar kutub-ganda lemparan-tunggal. Digunakan untukmemutus atau menghubungkan sambung dua


jalur kelistrikansekaligus. Biasanya satu kutub untuk listrik positiv dan satukutub untuk listrik negativ.
DPST rocker switch

DPDT (double-pole double-throw) switch | DPSS (double-pole selector switch)

Saklar kutub-ganda lemparan-ganda.Umumnya digunakansebagai saklar pemilih (selector) dua sirkuit,


atau sebagai pengganti pasangan dua saklar SPDT atau sebagai pengganti pasangan dua saklar DPST
untuk efisiensi.

DPDT slide switch

Saklar geser kutub-ganda lemparan-gandaContoh saklar geser DPDT adalah seperti yang
digunakansebagai saklar pemilih lampu belok (turn lampu, sign lamp)sepedamotor.

TPST (triple-pole single-throw) switch

Saklar kutub-tiga lemparan-tunggal. Digunakan untukmemutus atau menghubungkan sambung tiga jalur
kelistrikansekaligus.

PST (multi-pole single-throw) switch | push-button

aklar | tombol kutub-rangkap. Digunakan untuk memutusau menghubungkan sambung beberapa jalur
kelistrikankaligus.
My Instalasi Listrik Blog

This WordPress.com site is the cat’s pajamas

Search

Search

Main menu

Skip to primary content

Skip to secondary content

Home

About
PLC

CATEGORY ARCHIVES: PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK

Mempelajari kontaktor, tdr, motor Thermal overload relay, MCB dan Panel

SAKLAR MANUAL

Posted on August 6, 2012

Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik yang dilakukan
secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya. Dengan kata lain pengoperasian saklar ini
langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga dapat juga disebut saklar mekanis. Pada
saat saklar memutus dan menghubung, pada kontak saklar akan terjadi percikan bunga api terutama
pada beban yang besar dan tegangan yang tinggi. Karena itu gerakan memutus dan menghubung saklar
harus dilakukan secara cepat sehingga percikan bunga api yang terjadi kecil. Dengan saklar ini motor
listrik dapat dihubungkan langsung dengan jala-jala (direct on line), atau dapat pula saklar ini digunakan
sebagai starter (alat asut) pada motor-motor listrik 3 fasa daya kecil.

1. SPST (Single Pole Single Throw Switch)

Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu arah, Fungsinya untuk memutus dan
menghubung saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan pada motor listrik dengan daya kurang dari 1
PK.

2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)

Saklar SPDT adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan dua arah hubungan. Saklar ini dapat
bekerja sebagai penukar. Pemutusan dan penghubungan hanya bagian kutub positif atau fasanya saja.

3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)

Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya dapat memutus dan
menghubung saja.
4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)

Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua arah. Sakelar jenis ini dapat bekerja
sebagai penukar. Pada instalasi motor listrik dapat digunakan sebagai pembalik putaran motor listrik
arus searah dan motor listrik satu fasa. Juga dapat digunakan sebagai pelayanan dua sumber tegangan
pada satu motor listrik.

5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)

Saklar TPST adalah sakelar dengan satu arah pelayanan. Digunakan untuk melayani motor listrik 3 fasa
atau sistem 3 fasa lainnya.

6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)

Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke dua arah. Saklar ini digunakan pada
instalasi motor listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya. Juga dapat digunakan sebagai pembalik putaran
motor listrik 3 fasa, layanan motor listrik 3 fasa dari dua sumber dan juga sebagai starter bintang segitiga
yang sangat sederhana.

7. Drum Switch

Saklar Drum Switch adalah saklar yang mempunyai bentuk seperti drum dengan posisi handle (tangkai)
penggerak memutus dan menghubung berada di ujungnya. Drum switch digunakan pada motor-motor
listrik kecil sebagai penghubung motor listrik dengan jala-jala (sumber tegangan). Jenis saklar ini banyak
dipakai pada industri dan perbengkelan. Drum switch biasanya dipasang pada dinding mesinnya. Pada
bagian bawah sakelar terdapat lubang untuk pemasangan pipa.

8. Cam switch (saklar putar cam)


Saklar ini adalah salah satu jenis dari sakelar manual. Cam switch banyak digunakan dalam rangkaian
utama pada rangkaian kontrol. Misalnya untuk hubungan bintang segitiga, membalik putaran motor
listrik 1 fasa atau motor listrik 3 fasa.

Alat ini terdiri dari beberapa kontak, arah

pemutaran dan sakelar akan mengubah kontak-kontak menutup atau membuka dan beroperasi dalam
satu putaran.

Advertisements

Report this ad

Report this ad

Posted in PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK | Leave a reply

Titik Kontak

Posted on August 1, 2012

1. Titik Kontak Jenis a (Normally Open/NO)

Titik kontak ini sebelum bekerja dalam keadaan terbuka dan bila bekerja maka titik kontak akan
menutup sehingga mengalirkan arus listrik. Titik kontak semacam ini banyak dipakai pada Push Botton
untuk tombol start karena hanya akan menghubungkan kontak selama tombol ditekan.

(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja setelah

2. Titik Kontak Jenis b (Normally Close/NC)

Kontak ini dalam keadaan tertutup atau terhubung sehingga mengalirkan arus listrik. Apabila kontak ini
ditekan atau bekerja, maka titik kontak akan terbuka sehingga arus akan terputus/terhenti. Titik kontak
ini banyak dipakai dalam Push Botton untuk tombol stop karena kontaknya akan membuka, jika tombol
ditekan
(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja Setelah

(tertutup) ditekan (terbuka)

3. Titik Kontak Jenis c (NO dan NC)

Titik kontak ini bekerja dengan prinsip kedua kontak diatas. Kontak ini memiliki tiga buah titik kontak.
Apabila kontak belum bekerja maka salah satu kontak akan terhubung dengan kontak lain sedangkan
kontak yang lain akan terbuka. Kontak ini memiliki tiga buah titik kontak.

Posted in PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK | Leave a reply

TIME DELAY RELAY

Posted on July 30, 2012

Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor listrik terutama
instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan kontrol ini dapat
dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal
Over Load Relay, dan lain-lain.

Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya.
Timer ini dimaksudkan untuk mangatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah
sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.

Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja menggunakan induksi Magnet dan
menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor listrik akan
bekerja bila motor listrik mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta
menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu tertentu.

Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R dan C yang dihubungkan
seri atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay akan terhubung.
Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan besarnya pengisisan kapasitor.

Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan dan bagian outputnya sebagai kontak NO
atau NC.
Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya merupakan kaki koil sebagai contoh pada
gambar yaitu kaki 2 dan 7, sedangkan kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC
dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC

dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis relay
timernya.
Latihan

Posted in PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK | Leave a reply

THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR)

Posted on July 30, 2012

Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman terhadap beban lebih dengan tujuan untuk menjaga
dan melindungi motor listrik dari kerusakan yang fatal akibat gangguan beban lebih. Thermal Overload
Relay (TOR) adalah salah satu pengaman motor listrik dari arus yang berlebihan. Bila Arus yang melewati
motor listrik terlalu besar maka akan merusak beban, oleh sebab itu TOR akan memutuskan rangkaian
apabila ada arus listrik yang melebihi batas beban.

Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama 2, 4, 6 sebelum ke beban (motor listrik).
Gunanya untuk mengamankan motor listrik atau memberi perlindungan kepada motor listrik dari
kerusakan akibat beban lebih. Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain:

1) Terlalu besarnya beban mekanik dari motor listrik

2) Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti secara mendadak

3) Terjadinya hubung singkat

4) Terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa.

Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor listrik akan mengalir pada belitan motor listrik
yang dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor listrik. Untuk menghindari hal itu
dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol. Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan panas
(temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal. Dan
sifatnya pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan kontak-
kontak mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka)

TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dan benda bimetal. Apabila benda terkena arus yang tinggi,
maka benda akan memuai sehingga akan melengkung dan memutuskan arus.

keadaan 1 bimetal dingin . keadaan 2 bimetal melenting ketika panas


Arus yang berlebihan akan menimbulkan panas, sehingga dapat membengkokkan benda bimetal.

My Instalasi Listrik Blog


This WordPress.com site is the cat’s pajamas

SAKLAR MANUAL

Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik yang dilakukan
secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya. Dengan kata lain pengoperasian saklar ini
langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga dapat juga disebut saklar mekanis.
Pada saat saklar memutus dan menghubung, pada kontak saklar akan terjadi percikan bunga api
terutama pada beban yang besar dan tegangan yang tinggi. Karena itu gerakan memutus dan
menghubung saklar harus dilakukan secara cepat sehingga percikan bunga api yang terjadi kecil.
Dengan saklar ini motor listrik dapat dihubungkan langsung dengan jala-jala (direct on line), atau
dapat pula saklar ini digunakan sebagai starter (alat asut) pada motor-motor listrik 3 fasa daya kecil.
1. SPST (Single Pole Single Throw Switch)
Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu arah, Fungsinya untuk memutus
dan menghubung saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan pada motor listrik dengan daya kurang
dari 1 PK.

2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)

Saklar SPDT adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan dua arah hubungan. Saklar ini dapat
bekerja sebagai penukar. Pemutusan dan penghubungan hanya bagian kutub positif atau fasanya saja.

3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)

Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya dapat memutus
dan menghubung saja.

4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)

Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua arah. Sakelar jenis ini dapat
bekerja sebagai penukar. Pada instalasi motor listrik dapat digunakan sebagai pembalik putaran
motor listrik arus searah dan motor listrik satu fasa. Juga dapat digunakan sebagai pelayanan dua
sumber tegangan pada satu motor listrik.

5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)

Saklar TPST adalah sakelar dengan satu arah pelayanan. Digunakan untuk melayani motor listrik 3
fasa atau sistem 3 fasa lainnya.

6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)

Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke dua arah. Saklar ini digunakan
pada instalasi motor listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya. Juga dapat digunakan sebagai pembalik
putaran motor listrik 3 fasa, layanan motor listrik 3 fasa dari dua sumber dan juga sebagai starter
bintang segitiga yang sangat sederhana.

7. Drum Switch
Saklar Drum Switch adalah saklar yang mempunyai bentuk seperti drum dengan posisi handle
(tangkai) penggerak memutus dan menghubung berada di ujungnya. Drum switch digunakan pada
motor-motor listrik kecil sebagai penghubung motor listrik dengan jala-jala (sumber tegangan). Jenis
saklar ini banyak dipakai pada industri dan perbengkelan. Drum switch biasanya dipasang pada
dinding mesinnya. Pada bagian bawah sakelar terdapat lubang untuk pemasangan pipa.

8. Cam switch (saklar putar cam)


Saklar ini adalah salah satu jenis dari sakelar manual. Camswitch banyak digunakan dalam rangkaian
utama pada rangkaian kontrol. Misalnya untuk hubungan bintang segitiga, membalik putaran motor
listrik 1 fasa atau motor listrik 3 fasa.
Alat ini terdiri dari beberapa kontak, arah pemutaran dan sakelar akan mengubah kontak-kontak
menutup atau membuka dan beroperasi dalam satu putaran.

1. Titik Kontak Jenis a (Normally Open/NO)


Titik kontak ini sebelum bekerja dalam keadaan terbuka dan bila bekerja maka titik kontak akan
menutup sehingga mengalirkan arus listrik. Titik kontak semacam ini banyak dipakai pada Push
Botton untuk tombol start karena hanya akan menghubungkan kontak selama tombol ditekan.

(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja setelah

2. Titik Kontak Jenis b (Normally Close/NC)


Kontak ini dalam keadaan tertutup atau terhubung sehingga mengalirkan arus listrik. Apabila kontak
ini ditekan atau bekerja, maka titik kontak akan terbuka sehingga arus akan terputus/terhenti. Titik
kontak ini banyak dipakai dalam Push Botton untuk tombol stop karena kontaknya akan membuka,
jika tombol ditekan

(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja Setelah

(tertutup) ditekan (terbuka)

3. Titik Kontak Jenis c (NO dan NC)


Titik kontak ini bekerja dengan prinsip kedua kontak diatas. Kontak ini memiliki tiga buah titik
kontak. Apabila kontak belum bekerja maka salah satu kontak akan terhubung dengan kontak lain
sedangkan kontak yang lain akan terbuka. Kontak ini memiliki tiga buah titik kontak.
TIME DELAY RELAY

Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor listrik terutama
instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan kontrol ini dapat
dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic Contactor),
Thermal Over Load Relay, dan lain-lain.
Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya.
Timer ini dimaksudkan untuk mangatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah
sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.

Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja menggunakan induksi Magnet dan
menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor listrik akan
bekerja bila motor listrik mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta
menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu tertentu.

Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R dan C yang
dihubungkan seri atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay akan
terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan besarnya pengisisan kapasitor.

Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan dan bagian outputnya sebagai kontak NO
atau NC.
Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya merupakan kaki koil sebagai contoh
pada gambar yaitu kaki 2 dan 7, sedangkan kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1
akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC

dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis relay
timernya.

Latihan

Posted in PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK | Leave a reply

THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR)


Posted on July 30, 2012
Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman terhadap beban lebih dengan tujuan untuk
menjaga dan melindungi motor listrik dari kerusakan yang fatal akibat gangguan beban lebih.
Thermal Overload Relay (TOR) adalah salah satu pengaman motor listrik dari arus yang berlebihan.
Bila Arus yang melewati motor listrik terlalu besar maka akan merusak beban, oleh sebab itu TOR
akan memutuskan rangkaian apabila ada arus listrik yang melebihi batas beban.

Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama 2, 4, 6 sebelum ke beban (motor listrik).
Gunanya untuk mengamankan motor listrik atau memberi perlindungan kepada motor listrik dari
kerusakan akibat beban lebih. Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain:

1) Terlalu besarnya beban mekanik dari motor listrik

2) Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti secara mendadak
3) Terjadinya hubung singkat

4) Terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa.

Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor listrik akan mengalir pada belitan motor listrik
yang dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor listrik. Untuk menghindari hal itu
dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol. Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan panas
(temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal.
Dan sifatnya pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan
kontak-kontak mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka)

TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dan benda bimetal. Apabila benda terkena arus yang
tinggi, maka benda akan memuai sehingga akan melengkung dan memutuskan arus.

keadaan 1 bimetal dingin . keadaan 2 bimetal


melenting ketika panas
Arus yang berlebihan akan menimbulkan panas, sehingga dapat membengkokkan benda bimetal.

Diagram Kontaktor

Diagram Penyambungan TOR pada Kontaktor Magnet


Latihan
1. Apa kegunaan Thermal overload Relay (TOR) ?

2. Bagaimana cara kerja TOR ?

3. Jelaskan kegunaan terminal 95- 96 97- 98?

4 Apakah besar arus TOR dapat diatur ? dimana?

Posted in PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK | Leave a reply

KONTAKTOR MAGNET
Posted on July 27, 2012
Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak
yang cepat agar tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat penghubungnya. Selain itu, dalam
pengoperasian yang dapat dilengkapi dengan beberapa alat otomatis dan alat penghubung yang
paling mudah adalah dengan menggunakan sakelar magnet yang biasa dikenal dengan kontaktor
magnet. Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung listrik yang bekerja atas dasar magnet yang
dapat menghubungkan antara sumber arus dengan muatan. Bila inti koil pada kontaktor diberikan
arus, maka koil akan menjadi magnet dan menarik kontak sehingga kontaknya menjadi terhubung
dan dapat mengalirkan arus listrik.

Kontaktor magnet atau saklar magnet merupakan saklar yang bekerja berdasarkan prinsip
kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya kemagnetan pada penarik kontaknya. Magnet
berfungsi sebagai penarik dan dan sebagai pelepas kontak-kontaknya dengan bantuan pegas
pendorong. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus dalam keadaan kerja
normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah
kontaktor dapat memiliki koil yang bekerja pada tengangan DC atau AC. Pada tengangan AC,
tegangan minimal adalah 85% tegangan kerja, apabila kurang maka kontaktor akan bergetar.

Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat
beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup
(Normally Close = NC). Kontak NO berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya
membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti
saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu
membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka
sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.
Pada gambar diatas, kontak 3 dan 4 adalah NC sedangkan kontak 1 dan 2 adalah NO. Apabila tidak
ada arus maka kontak akan tetap diam. Tetapi apabila arus dialirkan dengan menutup switch maka
kontak 3 dan 4 akan menjai NO sedangkan kontak 1 dan 2 menjadi NC.
Contoh kontaktor Magnet

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama tendiri dari
kontak NO dan kontak

bantu terdiri dan kontak NO dan NC. Konstruksi dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu,
yang kontak utamanya mempunyai luas permukaan yang luas dan tebal. Kontak bantu luas
permukaannya kecil dan tipis.

Kotaktor pada umumnya memiliki kontak utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga memiliki beberapa
kontak bantu untuk berbagai keperluan. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama,
yaitu arus yang diperlukan untuk beban, misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya.
Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk
kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu lampu indikator, dan lain-lain. Notasi dan penomoran
kontak-kontak kontaktor sebagai berikut:
Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang industri dan laboratonium. Hal ini
karena kontaktor mudah dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu, dengan perlengkapan elektronik
dapat mengamankan rangkaian listrik.

Keuntungan menggunakan kontaktor ialah:

1. Pelayanannya mudah
2. Momen kontak cepat
Sedangkan Kerugiannya:

1. Mahal harganya,
2. Perawatannya cukup sukar,
A. Jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja, maka
kontaktor akan lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak akan bekerja lagi
walaupun sakelar induk telah disambung kembali sebelum tombol start
ditekan lagi.
Tidak seperti sakelar mekanis, dalam merakit dan menggunaan kontaktor harus dipahami rangkaian
pengendali (control) dan rangkaian utama. Rangkaian pengendali ialah rangkaian yang hanya
menggambarkan bekerjanya kontaktor dengan kontak-kontak bantunya. Sedangkan rangkaian utama
ialah rangkaian yang khusus memberikan hubungan beban dengan sumber tegangan (jaIa-jala) 1 fasa
atau 3 fasa. Bila kedua rangkaian itu dipadu akan menjadi rangkaian pengawatan (circuit diagram).
Latihan

1. apakah kegunaan kontaktor?

2. Jelaskan prinsip kerja kontaktor magnet.

3 Apakah beda kontak NO dan kontak NC

4. Apa beda Kontak utama dan kontak bantu.

5. Apakah keuntungan dan kerugian menggunakan kontaktor?

Posted in PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK | Leave a reply

Search

RECENT POSTS
 SOAL PRAKTEK 2
 SOAL PRAKTEK 1
 SAKLAR MANUAL
 Tugas 2
 Titik Kontak

ARCHIVES
 November 2012
 August 2012
 July 2012
 June 2012

CATEGORIES
 PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK
 TUGAS
 Uncategorized

META
 Register
 Log in
 Entries RSS
 Comments RSS
 WordPress.com
Report this ad

Create a free website or blog at WordPress.com.

Close and accept


Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
 Follow

Diagram Kontaktor

Diagram Penyambungan TOR pada Kontaktor Magnet

Latihan

1. Apa kegunaan Thermal overload Relay (TOR) ?

2. Bagaimana cara kerja TOR ?

3. Jelaskan kegunaan terminal 95- 96 97- 98?

4 Apakah besar arus TOR dapat diatur ? dimana?


Posted in PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK | Leave a reply

KONTAKTOR MAGNET

Posted on July 27, 2012

Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang
cepat agar tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat penghubungnya. Selain itu, dalam
pengoperasian yang dapat dilengkapi dengan beberapa alat otomatis dan alat penghubung yang paling
mudah adalah dengan menggunakan sakelar magnet yang biasa dikenal dengan kontaktor magnet.
Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung listrik yang bekerja atas dasar magnet yang dapat
menghubungkan antara sumber arus dengan muatan. Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka
koil akan menjadi magnet dan menarik kontak sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat
mengalirkan arus listrik.

Kontaktor magnet atau saklar magnet merupakan saklar yang bekerja berdasarkan prinsip kemagnetan.
Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya kemagnetan pada penarik kontaknya. Magnet berfungsi sebagai
penarik dan dan sebagai pelepas kontak-kontaknya dengan bantuan pegas pendorong. Sebuah
kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja
normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil
yang bekerja pada tengangan DC atau AC. Pada tengangan AC, tegangan minimal adalah 85% tegangan
kerja, apabila kurang maka kontaktor akan bergetar.

Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat
beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup
(Normally Close = NC). Kontak NO berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya
membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti
saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu
membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat
lebih cepat sebelum kontak NO menutup.

Pada gambar diatas, kontak 3 dan 4 adalah NC sedangkan kontak 1 dan 2 adalah NO. Apabila tidak ada
arus maka kontak akan tetap diam. Tetapi apabila arus dialirkan dengan menutup switch maka kontak 3
dan 4 akan menjai NO sedangkan kontak 1 dan 2 menjadi NC.

Contoh kontaktor Magnet

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama tendiri dari
kontak NO dan kontak
bantu terdiri dan kontak NO dan NC. Konstruksi dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu, yang
kontak utamanya mempunyai luas permukaan yang luas dan tebal. Kontak bantu luas permukaannya
kecil dan tipis.

Kotaktor pada umumnya memiliki kontak utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga memiliki beberapa kontak
bantu untuk berbagai keperluan. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus
yang diperlukan untuk beban, misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan
kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan
magnet, alat bantu rangkaian, lampu -lampu indikator, dan lain-lain. Notasi dan penomoran kontak-
kontak kontaktor sebagai berikut:

Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang industri dan laboratonium. Hal ini
karena kontaktor mudah dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu, dengan perlengkapan elektronik dapat
mengamankan rangkaian listrik.

Keuntungan menggunakan kontaktor ialah:

Pelayanannya mudah

Momen kontak cepat

Sedangkan Kerugiannya:

Mahal harganya,

Perawatannya cukup sukar,

Jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja, maka kontaktor akan lepas dengan
sendirinya. Kontaktor tidak akan bekerja lagi walaupun sakelar induk telah disambung kembali sebelum
tombol start ditekan lagi.

Tidak seperti sakelar mekanis, dalam merakit dan menggunaan kontaktor harus dipahami rangkaian
pengendali (control) dan rangkaian utama. Rangkaian pengendali ialah rangkaian yang hanya
menggambarkan bekerjanya kontaktor dengan kontak-kontak bantunya. Sedangkan rangkaian utama
ialah rangkaian yang khusus memberikan hubungan beban dengan sumber tegangan (jaIa-jala) 1 fasa
atau 3 fasa. Bila kedua rangkaian itu dipadu akan menjadi rangkaian pengawatan (circuit diagram).
Latihan

1. apakah kegunaan kontaktor?

2. Jelaskan prinsip kerja kontaktor magnet.

3 Apakah beda kontak NO dan kontak NC

4. Apa beda Kontak utama dan kontak bantu.

5. Apakah keuntungan dan kerugian menggunakan kontaktor?

Posted in PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK | Leave a reply

Search

Search

RECENT POSTS

SOAL PRAKTEK 2

SOAL PRAKTEK 1

SAKLAR MANUAL

Tugas 2

Titik Kontak

ARCHIVES

November 2012

August 2012

July 2012

June 2012

CATEGORIES

PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK

TUGAS My Instalasi Listrik Blog

This WordPress.com site is the cat’s pajamas


Search

Main menu

Skip to primary content

Skip to secondary content

 Home

 About

 PLC

CATEGORY ARCHIVES: PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK

Mempelajari kontaktor, tdr, motor Thermal overload relay, MCB dan Panel

SAKLAR MANUAL

Posted on August 6, 2012


Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik yang dilakukan
secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya. Dengan kata lain pengoperasian saklar ini
langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga dapat juga disebut saklar mekanis. Pada
saat saklar memutus dan menghubung, pada kontak saklar akan terjadi percikan bunga api terutama
pada beban yang besar dan tegangan yang tinggi. Karena itu gerakan memutus dan menghubung saklar
harus dilakukan secara cepat sehingga percikan bunga api yang terjadi kecil. Dengan saklar ini motor
listrik dapat dihubungkan langsung dengan jala-jala (direct on line), atau dapat pula saklar ini digunakan
sebagai starter (alat asut) pada motor-motor listrik 3 fasa daya kecil.

1. SPST (Single Pole Single Throw Switch)

Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu arah, Fungsinya untuk memutus dan
menghubung saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan pada motor listrik dengan daya kurang dari 1
PK.

2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)


Saklar SPDT adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan dua arah hubungan. Saklar ini dapat
bekerja sebagai penukar. Pemutusan dan penghubungan hanya bagian kutub positif atau fasanya saja.

3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)

Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya dapat memutus dan
menghubung saja.

4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)

Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua arah. Sakelar jenis ini dapat bekerja
sebagai penukar. Pada instalasi motor listrik dapat digunakan sebagai pembalik putaran motor listrik
arus searah dan motor listrik satu fasa. Juga dapat digunakan sebagai pelayanan dua sumber tegangan
pada satu motor listrik.

5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)

Saklar TPST adalah sakelar dengan satu arah pelayanan. Digunakan untuk melayani motor listrik 3 fasa
atau sistem 3 fasa lainnya.

6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)

Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke dua arah. Saklar ini digunakan pada
instalasi motor listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya. Juga dapat digunakan sebagai pembalik putaran
motor listrik 3 fasa, layanan motor listrik 3 fasa dari dua sumber dan juga sebagai starter bintang segitiga
yang sangat sederhana.

7. Drum Switch
Saklar Drum Switch adalah saklar yang mempunyai bentuk seperti drum dengan posisi handle (tangkai)
penggerak memutus dan menghubung berada di ujungnya. Drum switch digunakan pada motor-motor
listrik kecil sebagai penghubung motor listrik dengan jala-jala (sumber tegangan). Jenis saklar ini banyak
dipakai pada industri dan perbengkelan. Drum switch biasanya dipasang pada dinding mesinnya. Pada
bagian bawah sakelar terdapat lubang untuk pemasangan pipa.

8. Cam switch (saklar putar cam)


Saklar ini adalah salah satu jenis dari sakelar manual. Camswitch banyak digunakan dalam rangkaian
utama pada rangkaian kontrol. Misalnya untuk hubungan bintang segitiga, membalik putaran motor
listrik 1 fasa atau motor listrik 3 fasa.

Alat ini terdiri dari beberapa kontak, arah

pemutaran dan sakelar akan mengubah kontak-kontak menutup atau membuka dan beroperasi dalam
satu putaran.

1. 1. Titik Kontak Jenis a (Normally Open/NO)

Titik kontak ini sebelum bekerja dalam keadaan terbuka dan bila bekerja maka titik kontak akan
menutup sehingga mengalirkan arus listrik. Titik kontak semacam ini banyak dipakai pada Push Botton
untuk tombol start karena hanya akan menghubungkan kontak selama tombol ditekan.

(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja setelah

2. Titik Kontak Jenis b (Normally Close/NC)

Kontak ini dalam keadaan tertutup atau terhubung sehingga mengalirkan arus listrik. Apabila kontak ini
ditekan atau bekerja, maka titik kontak akan terbuka sehingga arus akan terputus/terhenti. Titik kontak
ini banyak dipakai dalam Push Botton untuk tombol stop karena kontaknya akan membuka, jika tombol
ditekan

(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja Setelah


(tertutup) ditekan (terbuka)

3. Titik Kontak Jenis c (NO dan NC)

Titik kontak ini bekerja dengan prinsip kedua kontak diatas. Kontak ini memiliki tiga buah titik kontak.
Apabila kontak belum bekerja maka salah satu kontak akan terhubung dengan kontak lain sedangkan
kontak yang lain akan terbuka. Kontak ini memiliki tiga buah titik kontak.

Posted in PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK | Leave a reply

TIME DELAY RELAY

Posted on July 30, 2012

Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor listrik terutama
instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan kontrol ini dapat
dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal
Over Load Relay, dan lain-lain.

Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya.
Timer ini dimaksudkan untuk mangatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah
sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.

Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja menggunakan induksi Magnet dan
menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor listrik akan
bekerja bila motor listrik mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta
menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu tertentu.

Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R dan C yang dihubungkan
seri atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay akan terhubung.
Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan besarnya pengisisan kapasitor.

Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan dan bagian outputnya sebagai kontak NO
atau NC.
Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya merupakan kaki koil sebagai contoh pada
gambar yaitu kaki 2 dan 7, sedangkan kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC
dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC

dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis relay
timernya.
Latihan

Posted in PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK | Leave a reply

THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR)

Posted on July 30, 2012

Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman terhadap beban lebih dengan tujuan untuk menjaga
dan melindungi motor listrik dari kerusakan yang fatal akibat gangguan beban lebih. Thermal Overload
Relay (TOR) adalah salah satu pengaman motor listrik dari arus yang berlebihan. Bila Arus yang melewati
motor listrik terlalu besar maka akan merusak beban, oleh sebab itu TOR akan memutuskan rangkaian
apabila ada arus listrik yang melebihi batas beban.

Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama 2, 4, 6 sebelum ke beban (motor listrik).
Gunanya untuk mengamankan motor listrik atau memberi perlindungan kepada motor listrik dari
kerusakan akibat beban lebih. Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain:

1) Terlalu besarnya beban mekanik dari motor listrik

2) Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti secara mendadak

3) Terjadinya hubung singkat

4) Terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa.

Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor listrik akan mengalir pada belitan motor listrik
yang dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor listrik. Untuk menghindari hal itu
dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol. Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan panas
(temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal. Dan
sifatnya pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan kontak-
kontak mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka)
TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dan benda bimetal. Apabila benda terkena arus yang tinggi,
maka benda akan memuai sehingga akan melengkung dan memutuskan arus.

keadaan 1 bimetal dingin . keadaan 2 bimetal


melenting ketika panas

Arus yang berlebihan akan menimbulkan panas, sehingga dapat membengkokkan benda bimetal.

Diagram Kontaktor

Diagram Penyambungan TOR pada Kontaktor Magnet


Latihan

1. Apa kegunaan Thermal overload Relay (TOR) ?

2. Bagaimana cara kerja TOR ?

3. Jelaskan kegunaan terminal 95- 96 97- 98?

4 Apakah besar arus TOR dapat diatur ? dimana?

Posted in PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK | Leave a reply

KONTAKTOR MAGNET

Posted on July 27, 2012

Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang
cepat agar tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat penghubungnya. Selain itu, dalam
pengoperasian yang dapat dilengkapi dengan beberapa alat otomatis dan alat penghubung yang paling
mudah adalah dengan menggunakan sakelar magnet yang biasa dikenal dengan kontaktor magnet.
Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung listrik yang bekerja atas dasar magnet yang dapat
menghubungkan antara sumber arus dengan muatan. Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka
koil akan menjadi magnet dan menarik kontak sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat
mengalirkan arus listrik.

Kontaktor magnet atau saklar magnet merupakan saklar yang bekerja berdasarkan prinsip kemagnetan.
Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya kemagnetan pada penarik kontaknya. Magnet berfungsi sebagai
penarik dan dan sebagai pelepas kontak-kontaknya dengan bantuan pegas pendorong. Sebuah
kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja
normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil
yang bekerja pada tengangan DC atau AC. Pada tengangan AC, tegangan minimal adalah 85% tegangan
kerja, apabila kurang maka kontaktor akan bergetar.

Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat
beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup
(Normally Close = NC). Kontak NO berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya
membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti
saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu
membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat
lebih cepat sebelum kontak NO menutup.
Pada gambar diatas, kontak 3 dan 4 adalah NC sedangkan kontak 1 dan 2 adalah NO. Apabila tidak ada
arus maka kontak akan tetap diam. Tetapi apabila arus dialirkan dengan menutup switch maka kontak 3
dan 4 akan menjai NO sedangkan kontak 1 dan 2 menjadi NC.

Contoh kontaktor Magnet

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama tendiri dari
kontak NO dan kontak

bantu terdiri dan kontak NO dan NC. Konstruksi dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu, yang
kontak utamanya mempunyai luas permukaan yang luas dan tebal. Kontak bantu luas permukaannya
kecil dan tipis.

Kotaktor pada umumnya memiliki kontak utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga memiliki beberapa kontak
bantu untuk berbagai keperluan. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus
yang diperlukan untuk beban, misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan
kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan
magnet, alat bantu rangkaian, lampu lampu indikator, dan lain-lain. Notasi dan penomoran kontak-
kontak kontaktor sebagai berikut:
Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang industri dan laboratonium. Hal ini
karena kontaktor mudah dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu, dengan perlengkapan elektronik dapat
mengamankan rangkaian listrik.

Keuntungan menggunakan kontaktor ialah:

1. Pelayanannya mudah

2. Momen kontak cepat

Sedangkan Kerugiannya:

1. Mahal harganya,

2. Perawatannya cukup sukar,

A. Jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja, maka kontaktor akan
lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak akan bekerja lagi walaupun sakelar induk telah
disambung kembali sebelum tombol start ditekan lagi.

Tidak seperti sakelar mekanis, dalam merakit dan menggunaan kontaktor harus dipahami rangkaian
pengendali (control) dan rangkaian utama. Rangkaian pengendali ialah rangkaian yang hanya
menggambarkan bekerjanya kontaktor dengan kontak-kontak bantunya. Sedangkan rangkaian utama
ialah rangkaian yang khusus memberikan hubungan beban dengan sumber tegangan (jaIa-jala) 1 fasa
atau 3 fasa. Bila kedua rangkaian itu dipadu akan menjadi rangkaian pengawatan (circuit diagram).
Latihan

1. apakah kegunaan kontaktor?

2. Jelaskan prinsip kerja kontaktor magnet.

3 Apakah beda kontak NO dan kontak NC

4. Apa beda Kontak utama dan kontak bantu.

5. Apakah keuntungan dan kerugian menggunakan kontaktor?

Komponen Kendali Elektromagnetik dan Pengertiannya

Pada type control panel listrik di bagi menjadi 2 kategori yaitu rangkaian konvensional dan rangkaian
digital, rangkaian konvensional menggunakan relay, timer counter sedangkan digital menggunakan
PLC,Microcontroller untuk prosesnya.

Pada komponen control panel terdapat 2 kategori komponen, yaitu komponen control dan komponen
daya. Komponen control berfungsi menggerakan komponen daya , komponen daya berfungsi
menggerakan beban.

Contoh komponen control yaitu saklar, push button, relay, fuse,timer,dll sedangkan komponen daya
yaitu: kontaktor, MCCB, motor dll

Berikut Komponen Control yang sering di pakai:

Saklar
· image

Saklar mempunyai kontak ON dan Kontak OFF,saklar mempunyai mekanik yang membuat selalu berada
pada posisinya dan dapat berubah apabila di gerakan

Symbol:

clip_image002

· Tombol

image

Tombol terbagi menjadi 2 : tombol Normaly Open(NO) dan tombol Normaly Close (NC), yang
membedakan tombol dan saklar yaitu tombol setelah penekanan akan kembali ke posisi awal karena
terdapat per di mekanisnya

Symbol:

NO NC

clip_image002[5] clip_image002[9]

Saklar putar

image

Saklar putar (Selector switch) adalah sakar yang dapat berubah posisi dengan memutar posisi, saklar
putar bisa terdapat 2 hingga lebih 8 posisi

Symbol :

clip_image002[11] Komponen Kendali Elektromagnetik dan Pengertiannya

Pada type control panel listrik di bagi menjadi 2 kategori yaitu rangkaian konvensional dan rangkaian
digital, rangkaian konvensional menggunakan relay, timer counter sedangkan digital menggunakan
PLC,Microcontroller untuk prosesnya.

Pada komponen control panel terdapat 2 kategori komponen, yaitu komponen control dan komponen
daya. Komponen control berfungsi menggerakan komponen daya , komponen daya berfungsi
menggerakan beban.

Contoh komponen control yaitu saklar, push button, relay, fuse,timer,dll sedangkan komponen daya
yaitu: kontaktor, MCCB, motor dll

Berikut Komponen Control yang sering di pakai:

Saklar

·
Saklar mempunyai kontak ON dan Kontak OFF,saklar mempunyai mekanik yang membuat selalu berada
pada posisinya dan dapat berubah apabila di gerakan

Symbol:

Komponen Kendali Elektromagnetik dan Pengertiannya

Pada type control panel listrik di bagi menjadi 2 kategori yaitu rangkaian konvensional dan rangkaian
digital, rangkaian konvensional menggunakan relay, timer counter sedangkan digital menggunakan
PLC,Microcontroller untuk prosesnya.

Pada komponen control panel terdapat 2 kategori komponen, yaitu komponen control dan komponen
daya. Komponen control berfungsi menggerakan komponen daya , komponen daya berfungsi
menggerakan beban.

Contoh komponen control yaitu saklar, push button, relay, fuse,timer,dll sedangkan komponen daya
yaitu: kontaktor, MCCB, motor dll

Berikut Komponen Control yang sering di pakai:

Saklar

Saklar mempunyai kontak ON dan Kontak OFF,saklar mempunyai mekanik


yang membuat selalu berada pada posisinya dan dapat berubah apabila di
gerakan

Symbol:

· Tombol

Tombol terbagi menjadi 2 : tombol Normaly Open(NO) dan tombol Normaly


Close (NC), yang membedakan tombol dan saklar yaitu tombol setelah
penekanan akan kembali ke posisi awal karena terdapat per di mekanisnya

Symbol:

NO NC
Saklar putar

Saklar putar (Selector switch) adalah sakar yang dapat berubah posisi dengan
memutar posisi, saklar putar bisa terdapat 2 hingga lebih 8 posisi

Symbol :

· Emergency Stop

Emergency Stop merupakan jenis saklar yang apabila di tekan akan terkunci
dan untuk melepasnya harus di putar, disebut emergency stop untuk
memudahkan pengguna mengetahui fungsi saklar ini yaitu untuk mematikan
system secara darurat

Symbol:

· Lampu indikator

Lampu indicator biasanya di pakai untuk indikasi phasa R,S,T dan alarm, juga
sering untuk indikasi proses yang sedang berjalan

Symbol:

· Relay
Relay merupakan saklar magnetic karena untuk menggerakan kontak relay harus memberikan tegangan
ke koil yang mengakibatkan batang besi di koil berubah menjadi magnet yang menarik tuas kontak

Symbol:

Koil kontak

Komponen Kendali Elektromagnetik dan Pengertiannya


Pada type control panel listrik di bagi menjadi 2 kategori yaitu rangkaian konvensional dan
rangkaian digital, rangkaian konvensional menggunakan relay, timer counter sedangkan digital
menggunakan PLC,Microcontroller untuk prosesnya.

Pada komponen control panel terdapat 2 kategori komponen, yaitu komponen control dan
komponen daya. Komponen control berfungsi menggerakan komponen daya , komponen daya
berfungsi menggerakan beban.
Contoh komponen control yaitu saklar, push button, relay, fuse,timer,dll sedangkan komponen
daya yaitu: kontaktor, MCCB, motor dll

Berikut Komponen Control yang sering di pakai:


Saklar
·

Saklar mempunyai kontak ON dan Kontak OFF,saklar mempunyai


mekanik yang membuat selalu berada pada posisinya dan dapat berubah
apabila di gerakan
Symbol:

· Tombol

Tombol terbagi menjadi 2 : tombol Normaly Open(NO) dan tombol


Normaly Close (NC), yang membedakan tombol dan saklar yaitu tombol
setelah penekanan akan kembali ke posisi awal karena terdapat per di
mekanisnya
Symbol:
NO NC

Saklar putar

Saklar putar (Selector switch) adalah sakar yang dapat berubah posisi
dengan memutar posisi, saklar putar bisa terdapat 2 hingga lebih 8 posisi
·
Symbol :

· Emergency Stop

Emergency Stop merupakan jenis saklar yang apabila di tekan akan


terkunci dan untuk melepasnya harus di putar, disebut emergency stop
untuk memudahkan pengguna mengetahui fungsi saklar ini yaitu untuk mematikan system secara
darurat
Symbol:

· Lampu indikator

Lampu indicator biasanya di pakai untuk indikasi phasa R,S,T dan


alarm, juga sering untuk indikasi proses yang sedang berjalan
Symbol:

· Relay

Relay merupakan saklar magnetic karena untuk menggerakan kontak


relay harus memberikan tegangan ke koil yang mengakibatkan batang
besi di koil berubah menjadi magnet yang menarik tuas kontak
Symbol:
Koil kontak

· Timer

Pada Timer terdapat rangkaian electronic yang menunda waktu


menyalakan koil relay, relay terdapat 2 fungsi yaitu On delay dan timer
Off delay, On delay waktu akan menghitung ketika supply On
sedangkan Off delay waktu akan menghitung ketika supply timer off
Symbol:
Koil ODT OFT

· Timer

Pada Timer terdapat rangkaian electronic yang menunda waktu menyalakan


koil relay, relay terdapat 2 fungsi yaitu On delay dan timer Off delay, On delay
waktu akan menghitung ketika supply On sedangkan Off delay waktu akan
menghitung ketika supply timer off

Symbol:

Koil ODT OFT

· Tombol
Tombol terbagi menjadi 2 : tombol Normaly Open(NO) dan tombol Normaly
Close (NC), yang membedakan tombol dan saklar yaitu tombol setelah
penekanan akan kembali ke posisi awal karena terdapat per di mekanisnya

Symbol:

NO NC

Saklar putar

Saklar putar (Selector switch) adalah sakar yang dapat berubah posisi dengan
memutar posisi, saklar putar bisa terdapat 2 hingga lebih 8 posisi

Symbol :

· Emergency Stop

Emergency Stop merupakan jenis saklar yang apabila di tekan akan terkunci
dan untuk melepasnya harus di putar, disebut emergency stop untuk
memudahkan pengguna mengetahui fungsi saklar ini yaitu untuk mematikan
system secara darurat

Symbol:

· Lampu indikator

Lampu indicator biasanya di pakai untuk indikasi phasa R,S,T dan alarm, juga
sering untuk indikasi proses yang sedang berjalan

Symbol:
· Relay

Relay merupakan saklar magnetic karena untuk menggerakan kontak relay


harus memberikan tegangan ke koil yang mengakibatkan batang besi di koil
berubah menjadi magnet yang menarik tuas kontak

Symbol:

Koil kontak

· Timer

Pada Timer terdapat rangkaian electronic yang menunda waktu menyalakan


koil relay, relay terdapat 2 fungsi yaitu On delay dan timer Off delay, On delay
waktu akan menghitung ketika supply On sedangkan Off delay waktu akan
menghitung ketika supply timer off

Symbol:

Koil ODT OFT

· Emergency Stop

image

Emergency Stop merupakan jenis saklar yang apabila di tekan akan terkunci dan untuk melepasnya
harus di putar, disebut emergency stop untuk memudahkan pengguna mengetahui fungsi saklar ini yaitu
untuk mematikan system secara darurat

Symbol:

clip_image002[13]

· Lampu indikator

image

Lampu indicator biasanya di pakai untuk indikasi phasa R,S,T dan alarm, juga sering untuk indikasi proses
yang sedang berjalan

Symbol:
clip_image002[15]

· Relay

image

Relay merupakan saklar magnetic karena untuk menggerakan kontak relay harus memberikan tegangan
ke koil yang mengakibatkan batang besi di koil berubah menjadi magnet yang menarik tuas kontak

Symbol:

Koil kontak

clip_image002[17] clip_image002[19]

· Timer Komponen Kendali Elektromagnetik dan Pengertiannya

Pada type control panel listrik di bagi menjadi 2 kategori yaitu rangkaian konvensional dan rangkaian
digital, rangkaian konvensional menggunakan relay, timer counter sedangkan digital menggunakan
PLC,Microcontroller untuk prosesnya.

Pada komponen control panel terdapat 2 kategori komponen, yaitu komponen control dan komponen
daya. Komponen control berfungsi menggerakan komponen daya , komponen daya berfungsi
menggerakan beban.

Contoh komponen control yaitu saklar, push button, relay, fuse,timer,dll sedangkan komponen daya
yaitu: kontaktor, MCCB, motor dll

Berikut Komponen Control yang sering di pakai:

Saklar

Saklar mempunyai kontak ON dan Kontak OFF,saklar mempunyai mekanik


yang membuat selalu berada pada posisinya dan dapat berubah apabila di
gerakan

Symbol:

· Tombol
Tombol terbagi menjadi 2 : tombol Normaly Open(NO) dan tombol Normaly Close (NC), yang
membedakan tombol dan saklar yaitu tombol setelah penekanan akan kembali ke posisi awal karena
terdapat per di mekanisnya

Symbol:

NO NC

Saklar putar

Saklar putar (Selector switch) adalah sakar yang dapat berubah posisi dengan
memutar posisi, saklar putar bisa terdapat 2 hingga lebih 8 posisi

Symbol :

Komponen Kendali Elektromagnetik dan Pengertiannya


Pada type control panel listrik di bagi menjadi 2 kategori yaitu rangkaian konvensional dan
rangkaian digital, rangkaian konvensional menggunakan relay, timer counter sedangkan digital
menggunakan PLC,Microcontroller untuk prosesnya.

Pada komponen control panel terdapat 2 kategori komponen, yaitu komponen control dan
komponen daya. Komponen control berfungsi menggerakan komponen daya , komponen daya
berfungsi menggerakan beban.
Contoh komponen control yaitu saklar, push button, relay, fuse,timer,dll sedangkan komponen
daya yaitu: kontaktor, MCCB, motor dll

Berikut Komponen Control yang sering di pakai:


Saklar
·

Saklar mempunyai kontak ON dan Kontak OFF,saklar mempunyai


mekanik yang membuat selalu berada pada posisinya dan dapat berubah
apabila di gerakan
Symbol:

· Tombol

Tombol terbagi menjadi 2 : tombol Normaly Open(NO) dan tombol


Normaly Close (NC), yang membedakan tombol dan saklar yaitu tombol
setelah penekanan akan kembali ke posisi awal karena terdapat per di mekanisnya
Symbol:
NO NC

Saklar putar

Saklar putar (Selector switch) adalah sakar yang dapat berubah posisi
dengan memutar posisi, saklar putar bisa terdapat 2 hingga lebih 8 posisi
·
Symbol :

· Emergency Stop

Emergency Stop merupakan jenis saklar yang apabila di tekan akan


terkunci dan untuk melepasnya harus di putar, disebut emergency stop
untuk memudahkan pengguna mengetahui fungsi saklar ini yaitu untuk
mematikan system secara darurat
Symbol:

· Lampu indikator

Lampu indicator biasanya di pakai untuk indikasi phasa R,S,T dan


alarm, juga sering untuk indikasi proses yang sedang berjalan
Symbol:

· Relay

Relay merupakan saklar magnetic karena untuk menggerakan kontak


relay harus memberikan tegangan ke koil yang mengakibatkan batang
besi di koil berubah menjadi magnet yang menarik tuas kontak
Symbol:
Koil kontak

· Timer

Pada Timer terdapat rangkaian electronic yang menunda waktu


menyalakan koil relay, relay terdapat 2 fungsi yaitu On delay dan timer
Off delay, On delay waktu akan menghitung ketika supply On
sedangkan Off delay waktu akan menghitung ketika supply timer off
Symbol:
Koil ODT OFT
· Emergency Stop

Emergency Stop merupakan jenis saklar yang apabila di tekan akan terkunci
dan untuk melepasnya harus di putar, disebut emergency stop untuk
memudahkan pengguna mengetahui fungsi saklar ini yaitu untuk mematikan
system secara darurat

Symbol:

· Lampu indikator

Lampu indicator biasanya di pakai untuk indikasi phasa R,S,T dan alarm, juga
sering untuk indikasi proses yang sedang berjalan

Symbol:

· Relay

Relay merupakan saklar magnetic karena untuk menggerakan kontak relay


harus memberikan tegangan ke koil yang mengakibatkan batang besi di koil
berubah menjadi magnet yang menarik tuas kontak

Symbol:

Koil kontak

Komponen Kendali Elektromagnetik dan Pengertiannya


Pada type control panel listrik di bagi menjadi 2 kategori yaitu rangkaian konvensional dan
rangkaian digital, rangkaian konvensional menggunakan relay, timer counter sedangkan digital
menggunakan PLC,Microcontroller untuk prosesnya.

Pada komponen control panel terdapat 2 kategori komponen, yaitu komponen control dan
komponen daya. Komponen control berfungsi menggerakan komponen daya , komponen daya
berfungsi menggerakan beban.
Contoh komponen control yaitu saklar, push button, relay, fuse,timer,dll sedangkan komponen
daya yaitu: kontaktor, MCCB, motor dll

Berikut Komponen Control yang sering di pakai:


Saklar
·
Saklar mempunyai kontak ON dan Kontak OFF,saklar mempunyai mekanik yang membuat
selalu berada pada posisinya dan dapat berubah apabila di gerakan
Symbol:

· Tombol

Tombol terbagi menjadi 2 : tombol Normaly Open(NO) dan tombol


Normaly Close (NC), yang membedakan tombol dan saklar yaitu tombol
setelah penekanan akan kembali ke posisi awal karena terdapat per di
mekanisnya
Symbol:
NO NC

Saklar putar

Saklar putar (Selector switch) adalah sakar yang dapat berubah posisi
dengan memutar posisi, saklar putar bisa terdapat 2 hingga lebih 8 posisi
·
Symbol :

· Emergency Stop

Emergency Stop merupakan jenis saklar yang apabila di tekan akan


terkunci dan untuk melepasnya harus di putar, disebut emergency stop
untuk memudahkan pengguna mengetahui fungsi saklar ini yaitu untuk
mematikan system secara darurat
Symbol:

· Lampu indikator

Lampu indicator biasanya di pakai untuk indikasi phasa R,S,T dan


alarm, juga sering untuk indikasi proses yang sedang berjalan
Symbol:

· Relay

Relay merupakan saklar magnetic karena untuk menggerakan kontak


relay harus memberikan tegangan ke koil yang mengakibatkan batang
besi di koil berubah menjadi magnet yang menarik tuas kontak
Symbol:
Koil kontak
· Timer

Pada Timer terdapat rangkaian electronic yang menunda waktu


menyalakan koil relay, relay terdapat 2 fungsi yaitu On delay dan timer
Off delay, On delay waktu akan menghitung ketika supply On
sedangkan Off delay waktu akan menghitung ketika supply timer off
Symbol:
Koil ODT OFT

· Timer

Pada Timer terdapat rangkaian electronic yang menunda waktu menyalakan


koil relay, relay terdapat 2 fungsi yaitu On delay dan timer Off delay, On delay
waktu akan menghitung ketika supply On sedangkan Off delay waktu akan
menghitung ketika supply timer off

Symbol:

Koil ODT OFT

image

Pada Timer terdapat rangkaian electronic yang menunda waktu menyalakan koil relay, relay terdapat 2
fungsi yaitu On delay dan timer Off delay, On delay waktu akan menghitung ketika supply On sedangkan
Off delay waktu akan menghitung ketika supply timer off

Symbol:

Koil ODT OFT

clip_image002[21] clip_image002[25] clip_image002[29]

Komponen Kendali Elektromagnetik (Panel Listrik)

Panel Listrik – Electrical switchboard atau lebih kita kenal dgn panel listrik terbentuk berdasarkan
susunan komponen listrik yg sengaja disusun dalam sebuah papan control, sehingga dapat memudahkan
penggunaanya.

Tuk lebih mengenal fungsi dari panel listrik kita telebih dahulu mengenal komponen- komponen panel
listrik dan harus memahami fungsi dari bagian-bagaian listrik itu sendiri

Berikut beberapa komponen panel listrik beserta fungsinya yang perlu anda ketahui:
MCB, yg singkatan dari ( Miniature Circuit Board) merupakan komponen panel listrik yang berfungsi
sebagai switch pembatas arus akibat dari kenaikan daya /tegangan yg melebihi batas dan atau hubung
singkat. Komponen panel listrik ini biasanya terbatas pada arus nominal kecil sampai dgn kurang dari
100 Ampere. Bentuknya ada yg satu pole (satu input dan satu output), ada yg dua pole, tiga pole hingga
empat pole.

MCCB, MCCB singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker. Circuit Breaker pembatas arus apabila
terdapat arus beban yg melebihi batas-batasnya. MCCB ini dipakai hampir sama dgn MCB tetapi dgn
batas arus beban yg lebih besar dari 100 Ampere sampai dgn 1600 Ampere.

GFCI/ RCCB/ ELCB, Ground Foult Circuit Interruption ialah semacam Circuit Breaker yg bereaksi lebih
cepat dari MCB. Komponen panel listrik ini akan memantau listrik lebih rinci dan jika terdapat short atau
kabel terkelupas dan mengenai manusia, tidak mengakibatkan kematian.

Grounding, Grounding pada instalasi dan komponen panel listrik ini berfungsi sebagai pengaman listrik.
Pengaman listrik akibat dari kabel -kabel yg terkelupas dan mengenai body part peralatan elektonik atau
peralatan listrik yg selanjutnya mengenai orang. Dgn adanya komponen panel listrik ini maka aliran arus
listrik yg liar atau yg tak berfungsi akan dibumikan

Warna kabel. Warna kabel instalasi listrik sudah ditetapkan diberbagai negara. Tuk Indonesia, warna
kabel listrik ditentukan menurut standard SNI atau standatd IEC:

a. warna merah, kuning, hitam berfungsi untuk fase

b. warna biru muda (biru laut) berfungsi untuk netral

c. warna kuning -hijau berfungsi untuk ground

CT, CT merupakan suatu komponen panel listrik dari bahan baja / metal dalam bentuk lingkaran (ring)
atau gelang persegi dan tengahnya berlubang. Fungsi dari komponen panel listrik ini yaitu sebagai
penurun arus dan atau tegangan pada box panel .

Surge Arrest, peralatan atau komponen panel listrik ini sebagai pengaman listrik dari kejutan listrik yg
berlebihan. Contohnya apabila ada kejadian tiba-tiba aliran listrik menjadi lebih tinggi akibat dari
penambahan energi potensial

Kontaktor

Kontaktor adalah saklar yang digerakkan dengan gaya kemagnetan/elektromagnet. Pada Kontaktor ada
yang disebut coil yang berisi lilitan tembaga sebagai penghasil medan magnit. Cara kerja kontaktor
yaituapabila coil dihubungkan dengan sumber tegangan maka akan terjadilah induksi magnet yang akan
menarik setiap kontak (platina) yang terdapat pada kontaktor itu sendiri baik itu NO (Normaliy Open)
maupun NC (Normaly Closed). Artinya kontak NO yang pada posisi coil tidak diberi tegangan tidak
terhubung/tertutup akan tertarik menjadi terhubung (jadi NC) begitu pula kontak NC adalah
kebalikannya (jadi NO terbuka/terputus

Push Button

Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan atau memisahkan bagian –
bagian dari suatu instalasi listrik satu sama lain (suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar
tekan start. Stop reset dan saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally
close) dan NO (normally open).

Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka kontak tidak
berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop dan kontak NO akan berfungsi
sebagai start biasanya digunakan pada sistem pengontrolan motor – motor induksi untuk menjalankan
mematikan motor pada industri – industri. Komponen Kendali Elektromagnetik (Panel Listrik)

Panel Listrik – Electrical switchboard atau lebih kita kenal dgn panel
listrik terbentuk berdasarkan susunan komponen listrik yg sengaja disusun dalam sebuah papan control,
sehingga dapat memudahkan penggunaanya.

Tuk lebih mengenal fungsi dari panel listrik kita telebih dahulu mengenal komponen- komponen panel
listrik dan harus memahami fungsi dari bagian-bagaian listrik itu sendiri

Berikut beberapa komponen panel listrik beserta fungsinya yang perlu anda ketahui:

MCB, yg singkatan dari ( Miniature Circuit Board) merupakan komponen panel listrik yang berfungsi
sebagai switch pembatas arus akibat dari kenaikan daya /tegangan yg melebihi batas dan atau hubung
singkat. Komponen panel listrik ini biasanya terbatas pada arus nominal kecil sampai dgn kurang dari
100 Ampere. Bentuknya ada yg satu pole (satu input dan satu output), ada yg dua pole, tiga pole hingga
empat pole.

MCCB, MCCB singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker. Circuit Breaker pembatas arus apabila
terdapat arus beban yg melebihi batas-batasnya. MCCB ini dipakai hampir sama dgn MCB tetapi dgn
batas arus beban yg lebih besar dari 100 Ampere sampai dgn 1600 Ampere.

GFCI/ RCCB/ ELCB, Ground Foult Circuit Interruption ialah semacam Circuit Breaker yg bereaksi lebih
cepat dari MCB. Komponen panel listrik ini akan memantau listrik lebih rinci dan jika terdapat short atau
kabel terkelupas dan mengenai manusia, tidak mengakibatkan kematian.

Grounding, Grounding pada instalasi dan komponen panel listrik ini berfungsi sebagai pengaman listrik.
Pengaman listrik akibat dari kabel -kabel yg terkelupas dan mengenai body part peralatan elektonik atau
peralatan listrik yg selanjutnya mengenai orang. Dgn adanya komponen panel listrik ini maka aliran arus
listrik yg liar atau yg tak berfungsi akan dibumikan
Warna kabel. Warna kabel instalasi listrik sudah ditetapkan diberbagai negara. Tuk Indonesia, warna
kabel listrik ditentukan menurut standard SNI atau standatd IEC:

a. warna merah, kuning, hitam berfungsi untuk fase

b. warna biru muda (biru laut) berfungsi untuk netral

c. warna kuning -hijau berfungsi untuk ground

CT, CT merupakan suatu komponen panel listrik dari bahan baja / metal dalam
bentuk lingkaran (ring) atau gelang persegi dan tengahnya berlubang. Fungsi dari komponen panel listrik
ini yaitu sebagai penurun arus dan atau tegangan pada box panel .

Surge Arrest, peralatan atau komponen panel listrik ini sebagai pengaman listrik dari kejutan listrik yg
berlebihan. Contohnya apabila ada kejadian tiba-tiba aliran listrik menjadi lebih tinggi akibat dari
penambahan energi potensial

Kontaktor

Kontaktor adalah saklar yang digerakkan dengan gaya kemagnetan/elektromagnet. Pada Kontaktor ada
yang disebut coil yang berisi lilitan tembaga sebagai penghasil medan magnit. Cara kerja kontaktor
yaituapabila coil dihubungkan dengan sumber tegangan maka akan terjadilah induksi magnet yang akan
menarik setiap kontak (platina) yang terdapat pada kontaktor itu sendiri baik itu NO (Normaliy Open)
maupun NC (Normaly Closed). Artinya kontak NO yang pada posisi coil tidak diberi tegangan tidak
terhubung/tertutup akan tertarik menjadi terhubung (jadi NC) begitu pula kontak NC adalah
kebalikannya (jadi NO terbuka/terputus

Push Button

Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan atau memisahkan bagian –
bagian dari suatu instalasi listrik satu sama lain (suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar
tekan start. Stop reset dan saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally
close) dan NO (normally open).
Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka kontak tidak
berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop dan kontak NO akan berfungsi
sebagai start biasanya digunakan pada sistem pengontrolan motor – motor induksi untuk menjalankan
mematikan motor pada industri – industri.

Komponen Kendali Elektromagnetik (Panel Listrik)

Panel Listrik – Electrical switchboard atau lebih kita kenal dgn


panel listrik terbentuk berdasarkan susunan komponen listrik yg sengaja disusun dalam sebuah
papan control, sehingga dapat memudahkan penggunaanya.

Tuk lebih mengenal fungsi dari panel listrik kita telebih dahulu mengenal komponen-
komponen panel listrik dan harus memahami fungsi dari bagian-bagaian listrik itu sendiri
Berikut beberapa komponen panel listrik beserta fungsinya yang perlu anda ketahui:

MCB, yg singkatan dari ( Miniature Circuit Board) merupakan komponen panel listrik yang
berfungsi sebagai switch pembatas arus akibat dari kenaikan daya /tegangan yg melebihi batas
dan atau hubung singkat. Komponen panel listrik ini biasanya terbatas pada arus nominal kecil
sampai dgn kurang dari 100 Ampere. Bentuknya ada yg satu pole (satu input dan satu output),
ada yg dua pole, tiga pole hingga empat pole.
MCCB, MCCB singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker. Circuit Breaker pembatas arus
apabila terdapat arus beban yg melebihi batas-batasnya. MCCB ini dipakai hampir sama dgn
MCB tetapi dgn batas arus beban yg lebih besar dari 100 Ampere sampai dgn 1600 Ampere.

GFCI/ RCCB/ ELCB, Ground Foult Circuit Interruption ialah semacam Circuit Breaker yg
bereaksi lebih cepat dari MCB. Komponen panel listrik ini akan memantau listrik lebih rinci dan
jika terdapat short atau kabel terkelupas dan mengenai manusia, tidak mengakibatkan
kematian.

Grounding, Grounding pada instalasi dan komponen panel listrik ini berfungsi sebagai
pengaman listrik. Pengaman listrik akibat dari kabel -kabel yg terkelupas dan mengenai body
part peralatan elektonik atau peralatan listrik yg selanjutnya mengenai orang. Dgn adanya
komponen panel listrik ini maka aliran arus listrik yg liar atau yg tak berfungsi akan dibumikan

Warna kabel. Warna kabel instalasi listrik sudah ditetapkan diberbagai negara. Tuk Indonesia,
warna kabel listrik ditentukan menurut standard SNI atau standatd IEC:
a. warna merah, kuning, hitam berfungsi untuk fase
b. warna biru muda (biru laut) berfungsi untuk netral
c. warna kuning -hijau berfungsi untuk ground
CT, CT merupakan suatu komponen panel listrik dari bahan baja / metal
dalam bentuk lingkaran (ring) atau gelang persegi dan tengahnya berlubang. Fungsi dari
komponen panel listrik ini yaitu sebagai penurun arus dan atau tegangan pada box panel .

Surge Arrest, peralatan atau komponen panel listrik ini sebagai pengaman listrik dari kejutan
listrik yg berlebihan. Contohnya apabila ada kejadian tiba-tiba aliran listrik menjadi lebih tinggi
akibat dari penambahan energi potensial

Kontaktor

Kontaktor adalah saklar yang digerakkan dengan gaya kemagnetan/elektromagnet.


Pada Kontaktor ada yang disebut coil yang berisi lilitan tembaga sebagai penghasil medan
magnit. Cara kerja kontaktor yaituapabila coil dihubungkan dengan sumber tegangan maka
akan terjadilah induksi magnet yang akan menarik setiap kontak (platina) yang terdapat pada
kontaktor itu sendiri baik itu NO (Normaliy Open) maupun NC (Normaly Closed). Artinya kontak
NO yang pada posisi coil tidak diberi tegangan tidak terhubung/tertutup akan tertarik menjadi
terhubung (jadi NC) begitu pula kontak NC adalah kebalikannya (jadi NO terbuka/terputus
Push Button

Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan atau memisahkan
bagian – bagian dari suatu instalasi listrik satu sama lain (suatu sistem saklar tekan push button
terdiri dari saklar tekan start. Stop reset dan saklar tekan untuk emergency. Push button
memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open).
Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka
kontak tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop dan kontak
NO akan berfungsi sebagai start biasanya digunakan pada sistem pengontrolan motor – motor
induksi untuk menjalankan mematikan motor pada industri – industri.

Anda mungkin juga menyukai