Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Saat ini jumlah jenis obat yang beredar di Indonesia kurang lebih 12.000 jenis, maka perlu diatur
penggolongan obat yang beredar tersebut.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 917/Menkes/PerX/1993 mengatur tentang Wajib Daftar Obat Jadi. Untuk
menjamin khasiat, keamanan, dan mutu obat, sebelum diedarkan, obat jadi wajib didaftarkan.
Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketetapan
penggunaan serta pengamanan distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib
apotek, obat keras, psikotropika, dan narkotika.
1. OBAT BEBAS
a. Definisi
Tidak ada definisi khusus, namun obat bebas dapat dijelaskan sebagai obat yang dapat diperoleh
bebas baik di Apotek, Toko Obat, maupun di warung-warung yang menjual obat bebas.
b. Contoh obat
Minyak kayu putih
Obat batuk hitam
Berbagai merek obat gosok
Vitamin-vitamin
c. Pendanaan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 2380/A/SK/VI/83 telah ditetapkan Tanda Khusus :
berupa lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
Hijau
Hitam
a. Definisi
Obat bebas terbataS ialah obat-obat yang penjualannya disertai dengan tanda peringatan. Disebut
juga Obat Daftar “W”, singkatan dari waarschuwing (bahasa Belanda artinya “peringatan”). Obat
golongan ini dapat dibeli antara lain di Apotek dan Toko Obat.
Contoh :
Sediaan antihistamin untuk tetes hidung atau semprot hidung.
Klorokuin tablet tidak lebih dari 160 mg (basa), 4 tablet tiap kemasan, atau 60 ml tiap botol
sirup.
Vitamin E tidak lebih dari 120 mg
Contoh : ditelan
Larutan Yodium Povidon
Larutan Burowi
c. Penandaan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 2380/A/SK/VI/83 menetapkan Tanda Khusus :
berupa lingkaran berwarna biru dengan garis tepi berwarna hitam.
Biru
Hitam
13. Al oksida, Mg oksida + Hiosiamin Maksimal 20 tab Hipermotilitas dan kejang saluran
HBr, Atropin sulfat, Hiosin HBr cerna akibat hiperasiditas lambung
gastric
14. Mg trisilikat, Al hidroksida +
Papaverin HCl
B. Antispasmodik
20. Papaverin/Hiosin Maksimal 20 tab Kejang saluran cerna
Butilbromida/Atropin
Sulfat/Belladona
C. Antispasmodik-Analgesik
21. Metamizol, Fenpiverinium bromida Hiosin Maksimal 20 tab Kejang saluran cerna yang disertai
N-butilbromida, Dipiron nyeri hebat
22. Metampiron, Belladona, Papaverin HCl
Metampiron, Hiosin butilbromida,
23. Diazepam
Pramiverin, Metamizol
24. Tiemonium metilsulfat, Metamizol
25. Prifinium bromida, sulpirin
26.
D. Antimual
Metoklopramid HCl
27. Maksimal 20 tab Mual, muntah
E. Laksan
Bisakodil Supositoria
28. Maksimal 3 sup Konstipasi
Obat Mulut dan Tenggorokan
III. Hexetidin
29. Maksimal 1 botol Sariawan, radang tenggorokan
Triamcinolon acetonide
30. Maksimal 1 tube Sariawan berat
Obat Saluran Napas
IV. A. Obat Asma
Aminofilin supositoria
31. Ketotifen Maksimal 3 sup Asma
32. Maksimal 10 tab, Asma
Terbutalin Sulfat Sirup 1 botol
33. Maksimal 20 tab Asma
Salbutamol Sirup 1 botol
34. Inhaler 1 tabung Asma
Maksimal 20 tab
B. Sekretolitik, Mukolitik Sirup 1 botol
Bromheksin
35. Maksimal 20 tab Mukolitik
Karbosistein Sirup 1 botol
36. Maksimal 20 tab Mukolitik
Asetilsistein Sirup 1 botol
37. Oksolamin sitrat Maksimal 20 dus Mukolitik
38 Maks sirup 1 botol Mukolitik
Obat yang Mempengaruhi Sistem
V. Neuromuskular
A. Analgetik, Antipiretik
Metampiron
39. Maksimal 20 tab Sakit kepala, pusing, panas/demam,
Asam mefenamat Sirup 1 botol nyeri haid
40. Maksimal 20 tab Sakit kepala/gigi
Glafenin Sirup 1 botol
41. Metampiron + Maksimal 20 tab Sakit kepala/gigi
42. Klordiazepoksida/Diazepam Maksimal 20 tab Sakit kepala yang disertai ketegangan
B. Antihistamin
Mebhidrolin Antihistamin/alergi
43. Feniramin hidrogenmaleat Maks. 20 tab Antihistamin/alergi
44. Maks. 20 tab. Biasa
Dimethinden maleat 3 tab plp. Lambat Antihistamin/alergi
45. Astemizol Antihistamin/alergi
46. Oxomemazin Antihistamin/alergi
47. Homoklorsiklizin HCl Antihistamin/alergi
48. Dexchlorpheniramin maleat Antihistamin/alergi
49.
Antiparasit
VI.
Obat Cacing
Mebendazol Cacing kremi, tambang, gelang,
50. Maks. 6 tab cambuk
Obat Kulit Topikal Sirup 1 botol
VII.
A. Antibiotik
Tetrasiklin/Oksitetrasiklin Infeksi bakteri pd kulit (local)
51. Kloramfenikol Maks. 1 tube Infeksi bakteri pd kulit (local)
52. Framisetin Sulfat Maks. 1 tube Infeksi bakteri pd kulit (local)
53. Neomisin Sulfat Maks. 2 lembar Infeksi bakteri pd kulit (local)
54. Gentanisin Sulfat Maks. 1 tube Infeksi bakteri pd kulit (local)
55. Eritromisin Maks. 1 tube Acne vulgaris
56. Maks. 1 tube
B. Kortikosteroid
Hidrokortison Alergi dan peradangan lokal
57. Flupredniliden Maks. 1 tube Alergi dan peradangan lokal
58. Triamsinolon Maks. 1 tube Alergi dan peradangan lokal
59 Betametason Maks. 1 tube Alergi dan peradangan lokal
60. Fluokortolon/Diflukortolon Maks. 1 tube Alergi dan peradangan lokal
61. Desoksimetason Maks. 1 tube Alergi dan peradangan lokal
62. Maks. 1 tube
C. Antiseptik local
Heksaklorofene Desinfeksi kulit
63. Maks. 1 botol
D. Antifungi
Mikonazol nitrat Infeksi jamur local
64. Nistatin Maks. 1 tube Infeksi jamur local
65. Tolnaftat Maks. 1 tube Infeksi jamur local
66. Ekonazol Maks. 1 tube Infeksi jamur local
67. Maks. 1 tube
E. Anestetik local
Lidokain HCl Anestetikum local
68. Maks. 1 tube
G. Pemucat Kulit
Hidrokinon Hiperpigmentasi kulit
70. Hidrokinon dengan PABA Maks. 1 tube Hiperpigmentasi kulit
71. Maks. 1 tube
6. OBAT PSIKOTROPIKA
a. Definisi
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku. (UU No. 5 Tahun 1997).
b. Contoh obat
Obat psikotropika dibagi dalam 4 golongan :
0) Psikotropika Golongan I, ada 26 jenis antara lain :
a) Brolamfetamina
b) Etisiklidina
c) Psilosibina, diperoleh dari jamur, menimbulkan halusinasi
d) MDMA (metilondioksi metamfetamin, ectasy)
e) Meskalina
f) Tenamfetamina (MDA)
1) Psikotropika Golongan II, ada 14 jenis antara lain :
a) Amfetamina
b) Fenetilina
c) Fensiklidina
d) Metamfetamin
e) Metakualon
f) Sekobarbital
2) Psikotropika Golongan III, ada 9 jenis, antara lain :
a) Amobarbital
b) Flunitrazepam
c) Pentazosina
d) Pentobarbital
e) Siklobarbital
3) Psikotropika Golongan IV, ada 60 jenis antara lain :
a) Allobarbital
b) Alprazolam (Xanax/Up John)
c) Bromazepam (Lexotan/Roche)
d) Diazepam (Valium/Roche)
e) Etil amfetamina (Apetinil/Kenrose)
f) Fencamfamina (Reactivan/Roche)
g) Fenobarbital
h) Klobazam (Frisium/Hoechst)
i) Klonazepam (Revotril/Roche)
j) Klorazepat (Tranxene/Kenrose)
k) Lorazepam (Ativan/Wyeth)
l) Mazindol (Teronac/Sandoz)
m) Meprobamat
n) Nitrazepam (Magadon/Roche; Dumolid/Dumex)
o) Triazolam (Halcion/Up Jhon)
c. Penandaan
Penandaan psikotropika sama dengan penandaan untuk obat keras, sebelum ada UU No. 5 Tahun
1997, psikotropika digolongkan sebagai obat keras dan karena dapat menimbulkan ketergantungan
maka disebut “Obat Keras Tertentu”. Penandaan tersebut adalah lingkaran berwarna merah dengan
huruf K berwarna hitam menyentuh garis tepi berwarna hitam.
Merah
Hitam
7. OBAT NARKOTIKA
a. Definisi
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam UU ini. (UU No. 22 tahun 1997
tentang Narkotika)
b. Contoh obat
Obat narkotika dibagi dalam 3 golongan :
0) Narkotika Golongan I, ada 26 jenis, antara lain contohnya :
a) Tanaman Papaver somniferum L dan semua bagian-bagiannya, termasuk buah dan
jeraminya, kecuali bijinya;
b) Opium mentah;
c) Opium masak;
d) Tanaman koka, tanaman dari semua genus Erythroxylon dari keluarga Erythroxylaceae
termasuk buah dan bijinya;
e) Kokain;
f) Tanaman ganja, tanaman dari semua genus Cannabis dan semua bagian dari tanaman
termasuk biji, buah, jerami, hasil olahan tanaman ganja atau bagian tanaman ganja termasuk
damar ganja dan hasis;
1) Narkotika Golongan II, ada 87 jenis, antara lain contohnya :
a) Alfasetilmetadol
b) Alfaprodina
c) Alfentanil
d) Benzetidin
e) Betametadol
f) Difenoksilat
g) Fentanil
h) Metadona
i) Mirofina
j) Morfina
k) Petidina
l) Tebaina
c. Penandaan
Penandaan narkotika berdasarkan peraturan alam Ordonansi Obat Bius adalah : “Palang Medali
Merah”.
Putih
Merah