Anda di halaman 1dari 8

NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN PELAKSANAAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA (MR)


PADA ANAK SD PLUMBON 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PLUMBON TAHUN 2017

Disusun oleh:
Oom Komalia
NPM. 214.C.0101

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARDIKA


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2017
HALAMAN PERSETUJUAN

Nama : Oom Komalia


Nomor Pokok Mahasiswa : 214.C.0101
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul : Gambaran Pelaksanaan Imunisasi Measles
Rubella (MR) Pada Anak SD Plumbon 2 di
Wilayah Kerja Puskesmas Plumbon Tahun
2017

Cirebon, ....................................................................
Menyetujui,
Pembimbing Utama

Hj. Yani Kamasturyani, SKM., MH.Kes


NIP. 2.0.14.00.163

Pembimbing Pendamping

Sri Nurcahyati, SKM., M.Epid


NIP. 2.0.10.01.063
GAMBARAN PELAKSANAAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA (MR)
PADA ANAK SD PLUMBON 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PLUMBON TAHUN 2017
Oom Komariah1, Yani Kamasturyani2 dan Sri Nurcahyati2
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Mahardika Cirebon
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Mahardika Cirebon
Email : oom_komalia@gmail.com

ABSTRAK

Imunisasi merupakan salah satu upaya promotif dan preventif yang meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit. Surveilans puskesmas Plumbon pada tahun 2017 sampai dengan bulan
Agustus jumlah kasus campak sebanyak 5 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pelaksanaan
imunisasi Measles Rubella (MR) pada anak SD Plumbon 2 di wilayah kerja puskesmas plumbon tahun 2017.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jenis analisa data adalah
univariat. Popolasi adalah petugas kesehatan yang menjadi fasilitator imunisasi di wilayah kerja puskesmas
Plumbon sebanyak 12 orang dan pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan tekhnik Total
Sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2017. Pengambilan data menggunakan
kuesioner. Hasil penelitian menyatakan bahwa pengorganisasian sesuai 83,3 %, Pemberian Imunisasi sesuai
91,7 %, Cold Chain 100 %, Logistik 100 % serta Cakupan Sasaran sesuai 100 %. Proses pelaksanaan
imunisasi Measles Rubella (MR) pada anak SD Plumbon 2 sudah sesuai.

Kata Kunci : Pelaksanaan Imunisasi Measles Rubella (MR), Cold Chain, Logistik, Cakupan
Sasaran

ABSTRACT

Immunization is one of promotion and preventive effort which actively boosts a person's immunity against a
disease. Plumbon Public Health surveillance in 2017 until August the number of cases of measles as many
as 5 cases. The purpose of this study to know the implementation process of Measles Rubella (MR)
Immunization In Primary School Children Plumbon 2 In Plumbon Public Health Working Area Year 2017.
The design of the research is descriptive with quantitative approach. The type of data analysis is univariate.
The population is a health worker who becomes an immunization facilitator In Plumbon Public Health
Working Area as many as 12 people and the samples are taken by using Total Sampling. The implementation
of this research is September 2017. The data are taken by using questionnaire.The results stated that
organizing according to 83.3%, Provision of Immunization according to 91.7%, Cold Chain 100 %,
Logistics 100% as well as 100% Goal Coverage. Implementation process of Measles Rubella (MR)
Immunization In Primary School Children Plumbon 2 already appropriate.

Keywords : Implementation of Measles Rubella Immunization (MR), cold chain,


Logistic
Pendahuluan
Pembangunan kesehatan mengacu dicegah sehingga negara-negara terutama di
kepada konsep “Paradigma Sehat” yaitu Asia Tenggara harus menjalankan strategi
merupakan suatu pembangunan kesehatan baru untuk meningkatkan cakupan imunisasi
yang memberikan prioritas utama pada upaya dan peningkatan surveilans (WHO, 2014).
pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) Imunisasi merupakan salah satu jenis usaha
dan pencegahan penyakit (preventif) yang dapat memberikan kekebalan pada anak
dibandingkan upaya pelayanan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam
penyembuhan/pengobatan (kuratif) dan tubuh yang bertujuan untuk membentuk zat
pemulihan (rehabilitatif) secara menyeluruh anti untuk mencegah terhadap penyakit yang
dan terpadu dan berkesinambungan. Upaya dapat dicegah dengan imunisasi diantaranya
untuk mencapai keadaan tersebut salah adalah polio, campak, hepatitis B, tetanus,
satunya adalah dengan menurunkan angka pertusis, difteri, pneumonia, dan meningitis
kesakitan dan kematian bayi dan balita. (Kemenkes RI, 2015).
Secara global, pada tahun 2010, dari total Berdasarkan data surveillans dan
angka kematian balita yakni sebesar 7,6 juta cakupan imunisasi, imunisasi campak rutin
anak (Depkes RI, 2011). Setiap tahun lebih saja belum cukup untuk mencapai target
dari 1,4 juta anak di dunia meninggal karena eliminasi campak. Sedangkan untuk
berbagai penyakit yang sebenarnya dapat akselerasi pengendalian rubella/ CRS, perlu
dicegah dengan imunisasi. Imunisasi dilakukan kampanye imunisasi tambahan
merupakan salah satu upaya promotif dan sebelum introduksi vaksin MR ke dalam
preventif yang meningkatkan kekebalan imunisasi rutin. Untuk itu diperlukan
seseorang secara aktif terhadap suatu pemberian imunisasi MR pada anak usia 9
penyakit. Program imunisasi diberikan bulan sampai dengan <15 tahun. Kampanye
kepada populasi yang dianggap rentan campak telah dilaksanakan mulai 27 Februari
terjangkit penyakit menular, yaitu bayi, 2007.
balita, anak-anak, wanita usia subur, dan ibu Berdasarkan surveilans campak Jawa
hamil (Kemenkes RI, 2016). WHO Regional Barat tahun 2007, dari 11 laporan KLB
Director for South-East Asia memperkirakan, campak tercatat 6 KLB konfirm campak,
imunisasi bisa menyelamatkan 2 hingga 3 yakni Kabupaten Bogor, Sukabumi dan
juta jiwa pada tiap tahunnya di seluruh dunia. Kabupaten Bekasi. Sampai semester satu
Berdasarkan data dari WHO, cakupan tahun 2009 dari 16 laporan KLB campak
imunisasi secara global dari tahun 2010-2014 terdapat 3 KLB konfirm campak yakni
adalah 61%, 79%, 83%, 84% dan 86% Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cirebon.
(WHO, 2014). Kondisi tersebut menunjukkan di wilayah
Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Jawa Barat masih terdapat kantong campak
Dunia (WHO) mendesak negara-negara dan masih adanya populasi resiko campak.
anggotanya untuk dapat menjangkau anak- Berdasarkan data surveilans kabupaten
anak yang belum terlindungi oleh vaksin Cirebon pada tahun 2010 sampai dengan
terutama untuk penyakit-penyakit yang dapat tahun 2017 kasus campak terus mengalami
peningkatan. Paska kampaye campak tahun menggunakan total sampling. Instrumen
2008 terjadi 2 kali wabah campak pada tahun dalam penelitian ini menggunakan lembar
2016 di Desa Bodesari diwilayah Puskesmas checklist.
Plumbon. Berdasarkan data surveilans
puskesmas Plumbon kasus campak pada Hasil
tahun 2011-2017 selalu mengalami kenaikan
jumlah kasus sedangkan data surveilans Hasil dalam penelitian ini meliputi
puskesmas plumbon kasus rubella pada tahun karakteristik responden dan hasil
2011-2017 mengalami fluktuasi jumlah pelaksanaan imunisasi Measles Rubella.
kasus.
Tingginya cakupan saja tidak cukup Karakteristik Responden
untuk mencapai tujuan akhir program Tabel. 1 Jenis Kelamin Petugas Imunisasi Mesales
imunisasi yaitu menurunkan angka Rubella (MR)
Jenis Kelamin n Prosentase
kesakitan dan angka kematian terhadap Laki-laki 1 8,3
PD3I. Cakupan yang tinggi harus disertai Perempuan 11 91,7
dengan mutu program yang tinggi pula. Total 12 100
Untuk meningkatkan mutu program, Tabel. 1 menunjukkan bahwa sebagian besar
pembinaan dari atas (supervisi) sangat jenis kelamin petugas imunisasi Mesales
diperlukan. Supervisi dapat berupa suatu Rubella (MR) Pada Anak di SD Plumbon 2
kegiatan evaluasi. Evaluasi digunakan untuk sebanyak 11 orang (91,7,3%) adalah
memberikan penilaian terhadap program perempuan.
yang sedang berjalan, atau yang telah Tabel. 2 Pendidikan Petugas Imunisasi Mesales Rubella
dilaksanakan, apakah pelaksanaannya sudah (MR)
sesuai dengan standar. Berdasarkan hal-hal Pendidikan n Prosentase
tersebut, penelitian ini bertujuan untuk Diploma 3 8 66,7
Sarjana 4 33,3
menggambarkan bagaimana Pelaksanaan Total 12 100
Imunisasi Measles Rubella (MR) Pada Anak Tabel. 2 menunjukkan bahwa sebagian
SD Plumbon 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas pendidikan petugas imunisasi Mesales
Plumbon Tahun 2017. Rubella (MR) Pada Anak di SD Plumbon 2
sebanyak 8 orang (66,7%) adalah diploma 3.
Metode dan Material
Hasil pelaksanaan imunisasi Measles
Desain penelitian yang digunakan Rubella
adalah penelitian deskriptif dengan Tabel. 3 Pengorganisasian Imunisasi Mesales Rubella
pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk (MR)
mendapatkan gambaran pelaksanaan kegiatan Pengorganisasian N Prosentase
imunisasi Measles Rubella (MR) pada anak Sesuai 10 83,3
Tidak sesuai 2 17,7
wilayah kerja puskesmas Plumbon Total 12 100
Kabupaten Cirebon tahun 2017. Variabel Tabel. 3 menunjukkan bahwa sebagian besar
dalam penelitian ini adalah evaluasi pengorganisasian imunisasi Mesales Rubella
pelaksanaan kegiatan imunisasi Measles (MR) Pada Anak di SD Plumbon 2 sebanyak
rubella yang di evaluasi berdasarkan 6 sub 10 orang (83,3%) sudah sesuai.
variabel dengan populasi sebanyak 12 orang
Tabel. 4 Pemberian Imunisasi Mesales Rubella (MR)
dan teknik pengambilan sampel
Pemberian
N Prosentase Pada Anak Di SD Plumbon 2 sudah sesuai
Imunisasi semua sebanyak 12 orang (100%).
Sesuai 11 91,7
Tidak sesuai 1 8,3
Total 12 100 Pembahasan
Tabel. 4 menunjukkan bahwa sebagian besar
pemberian imunisasi Mesales Rubella (MR) Pengorganisasian
Pada Anak di SD Plumbon 2 sebanyak 11 Pelayanan imunisasi dilakukan di pos-
orang (91,7%) sudah sesuai. pos pelayanan imunisasi yang telah
ditentukan yaitu di Posyandu, Polindes,
Tabel. 5 Pengelolaan Limbah Medis Mesales Rubella Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas
(MR) pembantu, Rumah Sakit, di sekolah-sekolah
Manajemen N Prosentase yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Limbah
Sesuai 12 100 Taman Kanak-Kanak (TK), SD/sederajat dan
Tidak sesuai 0 0 SLTP/sederajat.
Total 12 100
Tabel. 5 menunjukkan bahwa pengelolaan Pemberian Imunisasi
limbah medis Mesales Rubella (MR) Pada Ada beberapa jenis penyakit yang
Anak di SD Plumbon 2 sudah sesuai semua dianggap berbahaya bagi anak, yang
sebanyak 12 orang (100%). pencegahannya dapat dilakukan dengan
pemberian imunisasi dalam bentuk vaksin.
Dapat dipahami bahwa imunisasi hanya
Tabel. 6 Cold Chain Imunisasi Mesales Rubella (MR)
dilakukan pada tubuh yang sehat. Berikut ini
Cold Chain N Prosentase
Sesuai 12 100 keadaan yang tidak boleh memperoleh
Tidak sesuai 0 0 imunisasi yaitu : (a) Anak sakit keras,
Total 12 100 Keadaan fisik yang lemah dalam masa tunas
Tabel. 6 menunjukkan bahwa sebagian besar suatu penyakit; (b) Sedang mendapat
cold chain imunisasi Mesales Rubella (MR) pengobatan dengan sediaan kortikosteroid
Pada Anak Di SD Plumbon 2 sudah sesuai atau obat imunosupresif lainnya (terutama
semua sebanyak 12 orang (100%). vaksin hidup) karena tubuh mampu
membentuk membentuk zat anti yang cukup
Tabel. 7 Logistik Imunisasi Mesales Rubella (MR)
Logistik n Prosentase
banyak. Cara pemberian vaksin MR untuk
Sesuai 12 100 anak usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun
Tidak sesuai 0 0 tanpa melihat status imunisasi dan riwayat
Total 12 100 penyakit campak atau rubella sebelumnya
Tabel. 7 menunjukkan bahwa logistik
imunisasi Mesales Rubella (MR) Pada Anak Pengelolaan Limbah Medis
Di SD Plumbon 2 sudah sesuai semua Setiap tempat pelayanan imunisasi
sebanyak 12 orang (100%). harus disediakan safety box dengan jumlah
yang cukup berdasarkan jumlah sasaran.
Tabel. 8 Cakupan Sasaran imunisasi Mesales Rubella
(MR) Safety box harus diberi label dengan nama
Cakupan N Prosentase petugas, nama tempat pelayanan dan tanggal
Sasaran pelayanan. Semua ADS yang telah digunakan
Sesuai 12 100 harus dimasukan ke dalam safety box. Jangan
Tidak sesuai 0 0
Total 12 100
membuang sampah lainnya ke dalam safety
Tabel. 8 menunjukkan bahwa cakupan box. Setelah safety box terisi penuh (3/4),
sasaran imunisasi Mesales Rubella (MR) safety box harus ditempatkan di tempat yang
aman dengan kondisi tertutup. Limbah Sasaran pelaksanaan kegiatan
lainnya seperti vial vaksin, ampul pelarut, kampanye imunisasi MR adalah seluruh anak
kapas dibuang ke dalam kantong plastik usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun yang
khusus limbah medis atau kantong plastik totalnya berjumlah sekitar 66.859.112 anak
biasa yang diberi tanda/ditulis “limbah di seluruh Indonesia. Imunisasi MR
medis”. Pengelolaan limbah medis sudah diberikan tanpa melihat status imunisasi
mencapai prosentase 100%. maupun riwayat penyakit campak dan rubella
sebelumnya.
Cold Chain Pelayanan imunisasi dilakukan di pos-
Kualitas vaksin dapat dipertahankan pos pelayanan imunisasi yang telah
dengan melaksanakan penyimpanan dan ditentukan yaitu di sekolah-sekolah yaitu
transportasi vaksin yang memenuhi syarat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman
rantai dingin vaksin yang baik. Salah satu Kanak-Kanak (TK), SD/MI/sederajat dan
faktor yang mempengaruhi keberhasilan SMP/MTs/sederajat, Posyandu, Polindes,
imunisasi adalah kualitas vaksin. Apabila Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas
vaksin yang diberikan ke sasaran memiliki pembantu, Rumah Sakit dan fasilitas
kualitas vaksin yang baik maka vaksin akan pelayanan kesehatan lainnya.
memberikan perlindungan secara optimal
sehingga tujuan imunisasi dapat tercapai Daftar Pustaka
yakni menurunkan angka kesakitan,
kecacatandan kematian akibat Penyakit yang Azrul, Anwar. 2010. Pengantar Administrasi
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Kesehatan. Jakarta : Binarupa Aksara.
Huliana. 2003. Syarat-syarat Imunisasi.
Jakarta: Salemba Medika
Logistik Kemenkes RI. 2013. Pengelolaan Cold
Selama pelaksanaan kampanye imunisasi Chain Petugas Imunisasi. Jakarta
MR, puskesmas atau pos pelayanan Kemenkes RI. 2014. Peraturan Menteri
imunisasi lainnya akan menerima logistik Kesehatan RI No 42 Tahun 2013 tentang
sebagai berikut: Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta :
1. Vaksin MR dan pelarut sejumlah Kemenkes RI
sasaran Kemenkes RI. 2016. Profil Kesehatan
2. ADS 0,5 ml dan ADS 5 ml Indonesia. Jakarta : Kementrian
3. Safety Box Kesehatan Republik Indonesia
4. Satu set kapas Kemenkes RI. 2017. Petunjuk Teknis
5. Formulir pencatatan dan pelaporan Kampanye Imunisasi Measles Rubella
cakupan dan logistik (MR). Jakarta : Direktorat Jenderal
6. Formulir laporan KIPI 5 lembar pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
7. Formulir investigasi KIPI 1 paket Kementrian Kesehatan RI.
8. KIPI kit Proverawati dan Andini. 2010. Imunisasi dan
9. Kantong limbah medis untuk vial Vaksinasi. Yogyakarta : Nuha Medika
vaksin kosong Purwanto, N. 2002. Prinsip-Prinsip Evaluasi
10. Pen marker Pengajaran. Bandung: Rosda Karya
11.Kantong atau tempat sampah untuk Puskesmas Plumbon. 2017. Laporan Data
limbah non medis lainnya Surveilans. Puskesmas Plumbon
Kabupaten Cirebon.
Cakupan Sasaran

Anda mungkin juga menyukai