Anda di halaman 1dari 32

MODUL 3

FINAL DRIVE/GARDAN

3.1. Pendahuluan
Final drive/gardan pada kendaraan bermotor lebih dikenal dengan istilah
differensial yang artinya berbeda. Hal ini berkaitan dengan salah satu
fungsinya yaitu membedakan putaran roda kiri dan kanan saat kendaraan
membelok.
Putaran mesin yang diteruskan oleh poros propeller akan direduksi atau
diperkecil sesuai tenaga yang diteruskan drive pinion gear ke ring gear,
sebaliknya momen yang dihasilkan bertambah dan arah putaran dirubah
sebesar 90° terhadap arah putaran asal.

Gambar 3.1 Gardan


Final drive terdiri dari 2 bagian besar yaitu final gear dan differential gear.
1. Final Gear/Final Reduction
Final gear terdiri dari drive pinion gear dan ring gear. Drive pinion gear
selalu dibuat lebih kecil daripada ring gear, hal ini untuk
memperkecil/mereduksi putaran agar diperoleh momen yang lebih besar,
karena momen yang dihasilkan oleh transmisi belum cukup mampu untuk
menggerakkan kendaraan.
Berdasarkan konstruksinya roda gigi final gear dibedakan menjadi
beberapa model antara lain:

Unit Final Drive/Gardan | 70


1) Model bevel gear.
Pada konstruksi ini perkaitan drive pinion dengan ring gear berada di
tengah-tengah garis pusat (garis tengah) ring gear.

Gambar 3.2 Model bevel gear


2) Model hypoid bevel gear.
Konstruksi model ini perkaitan drive pinion dengan ring gear berada
di bawah garis pusat ring gear, sehingga membentuk offset. Kedudukan
poros propeller bisa diperendah tanpa mengurangi jarak minimum ke tanah.
Dengan rendahnya kedudukan propeller maka letak transmisi bisa lebih
rendah maka titik berat mobil juga lebih rendah sehingga faktor keamanan
lebih terjamin.

Gambar 3.3 Model hypoid bevel gear.


Hypoid bevel gear mempunyai permukaan gigi dengan kecepatan
menggelincir yang kuat, perbandingan persinggungan gigi besar dan bekerja
sangat halus hanya saja diperlukan oli special yang memiliki oil film yang
kuat dan pembuatannya lebih sukar, memerlukan ketelitian yang tinggi.
Pelumas yang sesuai untuk roda gigi jenis ini adalah GL-5 berdasarkan API
service classification.

Unit Final Drive/Gardan | 71


3) Model spiral bevel gear.
Konstruksi model ini drive pinion berbentuk gigi spiral, perkaitannya
dengan ring gear berada di tengah-tengah garis pusat ring gear. Putarannya
halus namun proses pembuatannya memerlukan kepresisian/ketelitian yang
tinggi.

Gambar 3.4 Model spiral bevel gear.

4) Helical gear.
Pada model ini drive pinion selalu bersinggungan dengan ring gear
pada lokasi yang sama tanpa ada celah antara kedua gigi tersebut. Oleh
sebab itu bunyi dan getaran yang timbul sangat kecil.

Gambar 3.5 Helical gear.

Dari beberapa model di atas yang sering digunakan pada kendaraan


penggerak roda depan adalah model helical gear, sedangkan pada
penggerak roda belakang adalah model hypoid bevel gear.

Unit Final Drive/Gardan | 72


2. Differential Gear
Bila kendaraan sedang membelok maka roda kanan dan kiri berputar
harus dengan kecepatan berbeda, karena pada saat membelok jarak tempuh
roda roda bagian luar lebih panjang dari pada bagian dalam.

Gambar 3.6 Differential gear


Bila salah satu roda berada pada jalan datar dan yang lainnya pada
jalan bergelombang seperti pada gambar, roda (A) pada permukaan jalan
bergelom-bang dan roda (B) pada permukaan jalan datar maka roda (A)
akan berputar lebih cepat dari pada roda (B).

Gambar 3.7 Prinsip dasar differential gear

Unit Final Drive/Gardan | 73


Bila beban (W) yang sama diletakkan pada setiap rack, kemudian
shackle ditarik ke atas maka kedua rack akan terangkat pada jarak yang
sama sejauh shackle ditarik ke atas, selama tahanan pada kedua sisi pinion
sama.
Bila beban yang lebih besar diletakkan pada rack sebelah kiri dan
shackle ditarik ke atas seperti pada gambar, pinion akan berputar sepanjang
gigi rack yang mendapat beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan
tahanan yang diberikan pada pinion dan ini mengakibatkan rack yang
mendapat beban lebih kecil akan terangkat. Jarak rack yang terangkat
sebanding dengan jumlah putaran pinion.

3.2. Capaian Pembelajaran Khusus


Dengan mempelajari tentang gardan diharapkan:
3.2.1 Mahasiswa mampu memelihara/servis unit gardan dan komponen-
komponennya.
3.2.2 Mahasiswa mampu memperbaiki unit gardan dan komponen-
komponennya.
3.2.3 Mahasiswa mampu melakukan Overhoul unit gardan dan komponen-
komponennya.

3.3. Kegiatan Belajar


Pembelajaran gardan mudah dimengerti jika mahasiswa belajar sambil
menghadapi unit gardan yang dipelajari. Untuk hal ini sebaiknya
pembelajaran dilakukan diruang teori bengkel atau setelah selesai teori
mahasiswa dihadapkan ke unit gardan yang dipelajari.

Unit Final Drive/Gardan | 74


3.3.1 Memelihara unit final drive/gardan dan komponen-komponennya
3.3.1.1 cara kerja differential gear
a. Pada saat jalan lurus.
Pada saat kendaraan jalan lurus pada jalan datar tahanan gelinding
(rolling resistance) pada kedua roda penggerak (drive gear) relatif sama.

Gambar 3.8 Gardan saat jalan lurus

Bila tahanan kedua poros axle belakang sama (A dan B), pinion tidak
berputar sendiri tetapi ring gear, differential case dan poros pinion
berputar bersama dalam satu unit. Dengan demikian pinion hanya berfungsi
untuk menghubungkan side gear bagian kiri dan kanan, sehingga
menyebabkan kedua drive wheel berputar pada rpm yang sama.

b. Pada saat membelok.

Gambar 3.9 Gardan saat membelok


Pada saat kendaraan membelok ke kiri tahanan roda kiri lebih besar
dari pada roda kanan. Apabila differensial case berputar bersama ring gear

Unit Final Drive/Gardan | 75


maka pinion akan berputar pada porosnya dan juga pergerak mengelilingi
side gear sebelah kiri, sehingga putaran side gear sebelah kanan bertambah,
yang mana jumlah putaran side gear satunya adalah 2 kali putaran ring gear.

3.3.1.2 Minyak pelumas roda gigi


Kemampuan minyak pelumas roda gigi dan gardan kendaraan
ditentukan berdasarkan API Service Clasification atau berdasarkan US
Military Specification, sedangkan kekentalannya ditentukan berdasarkan
SAE Viscosity Classification.
API Classification, membagi kemampuan kerja minyak pelumas
untuk kotak roda gigi dan gardan kendaraan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Minyak pelumas pada roda gigi
Klasifi Penggunaan
Keterangan
kasi umum

GL-1 Dimaksudkan untuk pelumasan spiral bevel, worm gear Transmisi pada
axle atau transmisi manual kendaraan dengan kondisi traktor dan truk.
operasi ringan yang memerlukan pelumasan cukup
dengan straight mineral oil.
GL-2 Dimaksudkan untuk kondisi operasi yang lebih berat Transmisi gigi ulir
dari API GL-1. dan roda gigi
industri.
GL-3 Dimaksudkan untuk kondisi operasi yang pertengahan Transmisi manual
baik kecepatan maupun bebannya. dan gardan dengan
gigi spiral bevel.
GL-4 Dimaksudkan untuk pelumasan roda gigi hypoid dan Transmisi manual,
lain kendaraan yang kondisi operasinya pada kecepatan spiral bevel dan
tinggi dengan torque rendah atau kecepatan rendah hypoid dengan
dengan torsi tinggi. tugas kerja sedang.
GL-5 Dimaksudkan terutama untuk pelumasan roda gigi jenis Hypoid dengan
hypoid atau lain peralatan kendaraan yang kondisi tugas kerja sedang

Unit Final Drive/Gardan | 76


operasinya pada kecepatan tinggi dengan beban kejut atau berat. Juga
atau kecepatan tinggi dengan torque rendah atau untuk transmisi
kecepatan rendah dengan torque tinggi. manual.

Kekentalan minyak pelumas roda gigi digolongkan oleh SAE


berdasarkan SAE J 306,81 sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kekentalan minyak pelumas roda gigi
SAE
Viscosity cSt. 100°C
Viscosity Keterangan
min max
Number

75 W 4.1 - SAE 75 w, 80 w, dan 85 w


80 W 7.0 - diperuntukkan daerah dingin.
85 W 11.0 -
90 13.5 24.0 SAE 90, 140, 250 untuk daerah tropis.
140 24.0 41.0
250 41.0 -
Catatan :
SAE : The Society of Automotive Engineers.
API : American Petroleum Institute.
Untuk pelumasan steering gear digunakan GL 4, untuk transmisi
manual digunakan GL 4 atau GL 5, sedangkan untuk final drive digunakan
GL 5.

Unit Final Drive/Gardan | 77


3.3.2 Memperbaiki unit final drive/gardan dan komponen-komponennya
1. Backlash
Backlash adalah kekocakan atau kerenggangan atau jarak bebas
perkaitan antara 2 roda gigi. Pada differensial backlash diukur atau diperiksa
pada perkaitan antara ring gear dengan drive pinion gear dan antara side gear
dengan pinion gear.

a) Menggunakan dial indikator, setel backlash roda gigi ring sampai


masuk nilai spesifikasi. Backlash : 0,13-0.18 mm (0,0051-0,0071 in).

Gambar 3.10 Menyetel backlash roda gigi ring


Catatan :
Backlash disetel dengan memutar mur penyetel kiri dan kanan
dengan jumlah yang sama. Sebagai contoh, kendorkan satu takikan
mur penyetel sebelah kiri dan kencangkan satu takikan mur penyetel
sebelah kanan.

b) Periksa backlash roda gigi samping. Ukur backlash roda gigi samping
dengan menahan salah satu roda gigi pinion terhadap bak differensial.
Backlash standard : 0,05-0,20 mm.(0,0020-0,0079 in). Bila
backlash diluar spesifikasi, pasang cincin dorong dengan ketebalan
berbeda.

Unit Final Drive/Gardan | 78


Gambar 3.11 Menyetel backlash roda gigi samping

2. Pre load
Pre load atau beban mula, yaitu beban awal yang ditanggung oleh
unit penggerak sebelum menggerakkan unit atau komponen lain. Pada
differensial pre load/beban mula diukur atau diperiksa 2 kali yaitu pre
load awal dan pre load akhir atau pre load total.
Pre load awal pada saat drive pinion gear telah terpasang pada
differential carrier sedangkan pre load akhir pada saat semua komponen
telah terpasang pada differential carrier.

a) Setel pre load awal.


Setel beban mula (pre load) pinion penggerak dengan
mengencangkan mur flens pinion penggerak. Menggunakan SST untuk
menahan flens, kencangkan mur. SST :09330-00021.

Gambar 3.12 Menyetel preload awal

Menggunakan kunci momen, putar bantalan searah jarum jam dan


berlawanan jarum jam beberapa kali untuk mendudukkannya sebelum
pengencangan.

Unit Final Drive/Gardan | 79


Buatlah catatan momen, Beban mula :
Bantalan baru : 16-22 kg-cm. (13,9-19,1 in-lb, 1,6-2,2 N-m).
Bantalan Lama : 8-11 kg-cm. (6,9-9,5 in-lb, 8,0-1,1 N-m).

b) Menggunakan kunci momen, ukur beban mula total.


Beban mula total : Tambahkan pada beban mula pinion penggerak 4-6
kg-cm (3,5-5,2 in-lb, 0,4-0,6 N-m). Backlash : 0,13-0,18 mm (0,0051-
0,0071 in).

Gambar 3.13 Menyetel preload total


3. Run out
Run out atau keolengan yaitu besarnya simpangan pada saat
komponen diputar. Pada differensial run out diukur atau diperiksa pada
flens penyambung dan pada ring gear.
Periksa keolengan flens penyam-bung menggunakan dial indikator, ukur
deviasi longitudinal (memanjang) dan latirudinal (menyamping). Bila
lebih besar dari nilai maksi-mum, periksa bantalan.

Gambar 3.14 Runout flens penyambung

Unit Final Drive/Gardan | 80


Deviasi longitudinal maksimum: 0,10 mm (0,0039 in). Deviasi
latirudinal maksimum: 0,10 mm (0,0039 in). Periksa keolengan roda gigi
ring. Keolengan maksimum : 0,07 mm (0,0028 in). Pasang bak
differensial pada differential carrier dan kencangkan mur penyetel ke
arah dimana gerak bebas bantalan tidak ada.

Gambar 3.15 Run out pada ring gear

4. Kerusakan pada final drive/gardan


Adapun pemeriksaan yang harus dilakukan sebelum melakukan
perawatan dan perbaikan adalah sebagai berikut:
a. Pada waktu mobil mulai berjalan, jika sudah terdengar suara
gemuruh dan ribut dan suara tersebut hilang setelah mobil
bertambah kecepatannya; maka hal tersebut mungkin disebabkan
oleh penyetelan gigi-gigi pinion dan side gear nya yang kurang
tepat.
b. Pada suhu udara yang sangat dingin, misalnya Pagi hari didaerah
pegunungan; dari arah Differential terdengar suara gemuruh pada
saat Mobil berjalan, Hal ini mungkin disebabkan karena Minyak
pelumasnya mengental/membeku maka ganti minyak pelumas
tersebut dengan minyak pelumas yang lebih bermutu dan cocok
ketentuannya, Jika masih terdengar suara gemuruh. Maka mungkin
disebabkan oleh gigi pinion dan side gear yang telah aus.

Unit Final Drive/Gardan | 81


c. Pada saat mobil menikung timbul suara dari Unit differential. Hal
ini disebabkan oleh roda gigi planet, poros planet, cincin terdiri dari
roda gigi planet; mungkin saja sudah aus.

3.3.3 Overhoul unit final drive/gardan dan komponen-komponennya


3.3.3.1 Melepas dan memasang unit final drive/gardan
1. Gambar komponen-komponen differential.

Gambar 3.16 Komponen-komponen differential


CATATAN : Bila timbul suara differential, lakukan pemeriksaan
awal berikut, sebelumpembongkaran untuk menentukan penyebab suara.
Bila differential mengalami kerusakan yang parah, maka bongkar dan
perbaiki seperlunya.
2. Lepas Differential dari Kendaraan.
a. Angkat kendaraan.
b. Mengeluarkan oli pelumas aksel.
c. Melepas poros roda.
d. Melepas roda dan tromol.
Melepas poros – poros roda
a. Melepas bagian-bagian yang menghalangi keluarnya poros aksel.
b. Melepas mur penahan poros penggerak aksel.
c. Tarik keluar poros penggerak aksel dengan palu luncur.
d. Lepas mur dan turunkan penggerak aksel dari dudukannya

Unit Final Drive/Gardan | 82


Gambar 3.17 Melepas mur dari dudukannya
Perhatikan: Jika sulit dilepas, jangan gunakan obeng atau pahat hingga
merusakkan paking/permukaan dudukan.
Pemeriksaan Differential sebelum dibongkar.
a. Periksa Keolengan Roda Gigi Ring. (Run – Out Ring Gear).
→ Menggunakan dial indicator letakkan pada punggung korona.
→ Spider pada posisi 0 → putar 1 x putaran.
 Keolengan maksimal : 0,07 mm.
 Hasil pengukuran : ………………mm.
 Kesimpulan: ………………………………………………...............
Bila keolengan lebih besar dari nilai maksimum, gantilah roda gigi ring.

Gambar 3.18 Pemeriksaan keolengan roda gigi ring


b. Periksa Backlash Roda Gigi Ring.
→ Pegang poros pinion dengan menggunakan tang jepit → letakkan
spindle dial indicator pada salah satu permukaan gigi ring gear pada
posisi tegak lurus → setting jarum dial pada posisi 0, dan gerak –
gerakkan ring gear dan baca penyimpangan jarum dial.
 Backlash STD : 0,13 – 0,18 mm.
 Hasil Pengukuran : ……………..mm.
 Kesimpulan : ……………………………………………………

Unit Final Drive/Gardan | 83


Gambar 3.19 Pemeriksaan backlash roda gigi ring
c. Periksa perkaitan gigi, antara roda gigi ring dan pinion penggerak.
d. Periksa Backlash Roda Gigi Samping.
→ Menggunakan dial indikator → letakkan pada roda gigi pinion sambil
menahan salah satu roda gigi pinion terhadap bak differential.
 Backlash STD : 0,05 – 0,20 mm.
 Hasil Pengukuran : ……………..mm.
 Kesimpulan : ……………………………………………………
Bila backlash diluar nilai spesifikasi, pasanglah cincin dorong yang tepat.

Gambar 3.20 Pemeriksaan backlash roda gigi samping


e. Ukur Beban Mula Pinion Penggerak.
→ Menggunakan kunci momen atau timbangan pegas, ukur beban
mula dari backlash antara pinion penggerak dan roda gigi ring.
 Beban mula : 8 – 11 kg.cm (1,7 – 2,5 kg).
 Hasil pengukuran : …………kg.cm.
 Kesimpulan : ……………………………………………………

Unit Final Drive/Gardan | 84


Gambar 3.21 Mengukur beban mula pinion penggerak
→ Menggunakan kunci momen, ukur beban mula total tambahan beban
mula pinion penggerak.
 Beban Total STD : 4 – 8 kg.cm.
 Hasil Pengukuran : …………kg.cm.
 Kesimpulan : ……………………………………………
3. Pembongkaran Differential.
a. Lepas Flens Penyambung.
1) Menggunakan palu dan pahat, longgarkan takikan mur.
2) Menggunakan SST untuk menahan flens, lepas mur.
3) Menggunakan SST, lepas flens penyambung.

Gambar 3.22 Melepas flens penyambung


b. Lepas Perapat Oli Dan Penahan Oli.
1) Menggunakan SST, lepas perapat oli dari differential carrier.
2) Lepas penahan oli.

Unit Final Drive/Gardan | 85


Gambar 3.23 Melepas penahan oli
c. Lepas Bantalan Depan Dan Spacer Bantalan.
1) Menggunakan SST, lepas bantalan depan dari differential carrier.
2) Lepas spacer bantalan.

Gambar 3.24 Melepas bantalan spacer


d. Lepas Differential Dan Roda Gigi Ring.
1) Buatlah tanda pada tutup bantalan dan differential carrier.
2) Lepas 2 pengunci mur penyetel.
3) Lepas tutup bantalan dan mur penyetel.

Gambar 3.25 Melepas bantalan dan mur penyetel


4) Lepas luncuran luar bantalan.
5) Lepas bak differential dan carrier.

Unit Final Drive/Gardan | 86


Gambar 3.26 Melepas bak differensial dan carrier
CATATAN : Gantungkan label pada komponen yang dibongkar untuk
menunjukkan lokasi perakitan.
e. Lepas Cincin Penggerak Dari Differential Gear.

Gambar 3.27 Melepas cincin penggerak dari differential gear


f. Ganti Luncuran Bantalan Belakang Pinion Penggerak.
1) Menggunakan SST dan hidrolik pres, lepas bantalan belakang dari
pinion penggerak.
CATATAN : Bila mengganti pinion penggerak, gantilah pula roda
gigi ring bersama – sama.

Gambar 3.28 Melepas bantalan belakang dari pinion penggerak


2) Pasang cincin pada pinion penggerak dengan ujung yang tirus
menghadap roda gigi pinion.
3) Menggunakan SST dan hidrolik pres, pasang cincin yang lama
dan bantalan belakang pada pinion penggerak.

Unit Final Drive/Gardan | 87


Gambar 3.29 Memasang cincin lama dan bantalan belakang
g. Ganti Luncuran Luar Bantalan Depan Dan Belakang Pinion Penggerak.
1) Menggunakan palu dan batang kuningan, lepas luncuran luar bantalan.
2) Menggunakan SST, pasang luncuran luar yang baru.
h. Lepas Bantalan Samping Dari Bak Differential.
Menggunakan SST, lepas bantalan samping dari bak differential.

Gambar 3.30 Melepas bantalan samping dari bak differential


i. LEPAS RODA GIGI RING.
1) Lepas baut pengikat roda gigi ring dan plat pengunci.
2) Buatlah tanda pada roda gigi ring dan bak differential.
3) Menggunakan palu plastik atau tembaga, pukul roda gigi ring untuk
melepasnya dari bak differential.

Gambar 3.31 Melapas roda gigi ring dari bak differential


j. Bongkar Bak Differential.
1) Menggunakan palu dan drip, keluarkan pen.
2) Lepas poros pinion, dua roda gigi pinion dengan cincin dorong.

Unit Final Drive/Gardan | 88


Gambar 3.32 Melepas poros pinion dan roda gigi pinion

5. Pemeriksaan Komponen Differential.


Memeriksa bagian penggerak sudut :
- Bagian pasak mur pengikat flens.
- Bebaskan radial flens terhadap poros pinion.
- Setiap overhaul penggerak aksel, sil poros pinion harus diganti baru.
- Keausan/permukaan dudukan bantalan poros pinion.
- Keausan dudukan bantalan poros pinion.
- Keausan gigi pinion dan gigi korona.

Gambar 3.33 Keausan gigi pinion dan gigi korona

6. Perakitan Differential.
a. Rakit Bak Differential.
1) Pasang cincin dorong yang tepat dan roda gigi samping.
Mengikuti petunjuk tabel dibawah ini, pilihlah cincin dorong yang
dapat memberikan backlash spesifikasi. Pilihlah cincin dengan
ketebalan yang sama untuk kedua sisi.

Unit Final Drive/Gardan | 89


Gambar 3.34 Memasang cincin dorong
2) Pasang cincin dorong dan roda gigi samping ke dalam bak differential.

Gambar 3.35 Memasang cincin dorong kedalam bak differential


3) Periksa backlash roda gigi samping.
Ukur backlash roda gigi samping dengan menahan salah satu roda gigi
pinion terhadap bak differential.
- Backlash STD : 0,05 – 0,20 mm.
- Hasil pengukuran : ………….mm.
- Kesimpulan : …………………………………………………..

Gambar 3.36 Periksaan backlash roda gigi samping setelah dibongkar


Bila backlash diluar spesifikasi, pasang cincin dorong dengan
ketebalan yang berbeda.
4) Pasang pen.
- Menggunakan palu dan drip, pasang pen masuk pada bak differential
dan lubang poros pinion.

Unit Final Drive/Gardan | 90


- Takik lubang pada bak differential.

Gambar 3.37 Memasang pen


b. Pasang Bantalan Samping Baru.
Menggunakan SST dan hidrolik pres, pasang bantalan samping baru
pada bak differential.

Gambar 3.38 Memasang bantalan samping baru


c. Pasang Roda Gigi Ring Pada Bak Differential.
1) Bersihkan permukaan kontak pada bak differential.
2) Panaskan roda gigi pada 100°C ( 212°F ) didalam pemanas oli.
3) Bersihkan permukaan kontak pada roda gigi ring dengan bahan
pembersih.
4) Kemudian segera pasang roda gigi ring pada bak differential.
5) Tempatkan tanda pada roda gigi ring dan bak differential.
6) Oleskan oli roda gigi pada baut pengikat roda gigi ring.
7) Pasang plat pengunci dan baut pengikat. Momen : 985 kg-cm (71 ft-
lb, 97 Nm).

Unit Final Drive/Gardan | 91


Gambar 3.39 Memasang plat pengunci dan baut pengikat
8) Menggunakan palu dan drip, takik plat pengunci.
CATATAN : Takiklah salah satu kuku plat, rata dengan permukaan
datar dari kepala baut. Bagi kuku plat yang bertepatan dengan tonjolan
kepala baut, takiklah sebagian saja, hanya pada sisi pengencangan.

Gambar 3.40 Takik plat pengunci dengan palu


d. Pasang Poros Pinion.
1) Pasang komponen – komponen berikut :
- Pinion penggerak.
- Bantalan depan.
CATATAN : Rakit spacer, penahan oli dan perapat oli setelah
penyetelan pola perkaitan gigi.

Gambar 3.41 Merakit spacer


2) Menggunakan SST, pasang flens penyambung. Oleskan gemuk MP
pada ulir mur.

Unit Final Drive/Gardan | 92


Gambar 3.42 Memasang flens penyambung
3) Setel beban mula pinion penggerak dengan mengencangkan mur flens
pinion penggerak.
Menggunakan SST untuk menahan flens, kencangkan mur.
4) Menggunakan kunci momen, putar bantalan searah jarum jam dan
berlawanan arah jarum jam beberapa kali untuk mendudukannya
sebelum pengencangan.

Gambar 3.43 Memutar bantalan


5) Buatlah catatan momen.
Beban mula :

e. Pasang Bak Differential Pada Carrier.


1) Pasang luncuran luar bantalan pada masing-masing bantalan.
Pastikan, bahwa luncuran luar bantalan kiri dan kanan tidak saling
bertukar.
2) Pasangkan bak ke dalam differential carrier.

Unit Final Drive/Gardan | 93


Gambar 3.44 Memasang bak kedalam differential carrier
f. Pasang Mur Penyetel.
Pasang mur penyetel pada masing-masing carrier, dan pastikan bahwa
ulir mur terkait dengan benar.
CATATAN : Pastikan adanya backlash antara roda gigi ring dan pinion
penggerak.

Gambar 3.45 Memasang mur penyetel


g. Pasang Tutup Bantalan.
- Tepatkan tanda pada tutup bantalan dan carrier.
- Pasang dua baut tutup bantalan, dua atau tiga ulir dan tekan tutup
bantalan dengan tangan.
CATATAN : Bila tutup bantalan tidak terduduk dengan kuat pada
carrier, menandakan ulir mur penyetel tidak terkait dengan tepat. Bila
perlu, ulangi kembali pemasangan mur penyetel.

Gambar 3.46 Memasang tutup bantalan

Unit Final Drive/Gardan | 94


h. Setel Beban Mula Bantalan Samping.
1) Kencangkan baut tutup bantalan sampai cincin pegas sedikit tertekan.
2) Pasang SST, kencangkan mur penyetel pada sisi roda gigi ring sampai
backlash roda gigi ring + 0,20 mm.

Gambar 3.47 Menyetel beban mula bantalan samping


3) Menggunakan SST, kencangkan mur penyetel pada sisi pinion
penggerak.
4) Periksa backlash roda gigi ring.
Bila pengencangan mur penyetel menimbulkan backlash roda gigi
ring, kendorkan mur penyetel sehingga backlash hilang

Gambaran 3.48 Pemeriksaan backlash roda gigi ring setelah dibongkar


5) Pasang dial indicator pada bagian atas mur penyetel pada sisi roda gigi
ring.
6) Kendorkan mur penyetel pada sisi pinion penggerak.
7) Setel bantalan samping pada beban mula nol dengan mengencangkan
mur penyetel yang lain, sampai jarum pada indikator mulai bergerak.

Unit Final Drive/Gardan | 95


Gambar. 3.49 Menyetel bantalan samping setelah di bongkar
8) Kencangkan mur penyetel 1 – 11/2 takikan dari posisi beban mula nol.

Gambar 3.50 Mengencangkan mur penyetel


9) Menggunakan dial indikator, setel backlash roda gigi ring sampai
masuk nilai spesifikasi.
CATATAN: Backlash disetel dengan memutar mur penyetel kiri dan
kanan dengan jumlah angka sama. Sebagai contoh, kendorkan satu
takikan mur penyetel sebelah kiri dan kencangkan satu takikan mur
penyetel sebelah kanan.

Gambar 3.51 Menyetel backlash roda gigi ring setelah dibongkar

Unit Final Drive/Gardan | 96


10) Kencangkan baut pengikat tutup bantalan.

Gambar 3.52 Mengencangkan baut pengikat tutup bantalan


11) Periksa kembali backlash roda gigi ring.
12) Menggunakan kunci momen, ukur beban mula total.
a. Beban mula total: Tambahkan pada beban mula pinion
penggerak 4 – 6 kg-cm (3,5 - 5,2 ft-lb, 0,4 –0,6 Nm).
b. Backlash: 0,13 – 0,18 mm.

Gambar 3.53 Mengukur beban mula setelah dibongkar


i. Periksa Perkaitan Gigi Antara Roda Gigi Ring Dan Pinion Penggerak.
1) Oleskan cat meni pada 3 atau 4 gigi pada tiga posisi yang berbeda.
2) Tahan flens penyambung dan putar roda gigi ring pada kedua arah.

Gambar 3.54 Pemeriksaan perkaitan gigi antara gigi ring dan pinion
penggerak
j. Lepas Flens Penyambung.
k. Lepas Bantalan Depan.

Unit Final Drive/Gardan | 97


l. Lepas Spacer Bantalan Baru Dan Bantalan Depan.

Gambar 3.55 Melepas spacer bantalan baru


1) Pasang spacer bantalan baru pada pinion penggerak.
2) Pasang bantalan depan pada pinion penggerak.
m. Pasang Penahan Oli Dan Perapat Oli.
1) Pasang penahan oli seperti pada gambar.
2) Menggunakan SST, pasang perapat oli seperti pada gambar.
3) Oleskan gemuk MP pada leher perapat oli.
n. Pasang Flens Penyambung.
1) menggunakan SST, pasang flens penyambung. Oleskan gemuk MP
pada ulir mur
2) Oleskan gemuk MP pada ulir mur yang baru.
3) Menggunakan SST untuk menahan flens, kencang mur.
Momen: 1,100 kg-cm (80 ft-lb, 108 Nm).
o. Setel Beban Mula Bantalan Depan.
Menggunakan kunci momen, ukur beban mula dari backlash antara
pinion penggerak dengan roda gigi ring.
Beban mula:

1) Bila beban mula bantalan lebih besar dari spesifikasi, gantilah spacer
bantalan.
2) Bila mula bantalan kurang dari spesifikasi, kencangkan kembali mur
130 kf-cm (9 ft-lb, 13 Nm), setiap kali dicapai spesifikasi beban
mula.Bila momen maksimum terlampaui pada saat pengencangan

Unit Final Drive/Gardan | 98


mur, ganti spacer bantalan dan ulangi prosedur penyetelan beban
mula. Jangan mengendorkan mur pinion untuk mengurangi beban
mula. Momen maksimum : 2.400 kg-cm (174 ft-lb, 235 Nm).
p. Periksa Keolengan Flens Penyambung.
Menggunakan dial indicator, ukur deviasi longitudinal (memanjang)
dan latirudinal (menyamping). Bila lebih besar dari nilai maksimum,
periksa bantalan.

Gambar 3.56 pemeriksaan keolengan setelah dibongkar


q. Takik Mur Pinion Penggerak.
r. Pasang Pengunci Mur Penyetel.
1) Pilih apakah pengunci no.1 atau no.2 yang tepat terpasang terhadap
mur penyetel.
2) Pasang pengunci pada tutup bantalan. Momen : 130 kg-cm (9ft-lb, 13
Nm).
7. Pemasangan differential.
a. Pasang Gasket Pada Rumah Poros.
b. Pasang Rakitan Differential Carrier.
- Pasang rakitan differential carrier pada rumah poros dan pasang 12 mur.
- Momen : 320 kg-cm (23 ft-lb, 31 Nm).
c. Pasang Poros Propeller.

Unit Final Drive/Gardan | 99


1) Tepatkan tanda pada kedua flens dan pasang flens dengan 4 baut dan
mur.
2) Kencangkan 4 baut dan mur. Momen : 430 kg-cm (31 ft-lb, 42 Nm).
d. Isi Differential Dengan Oli Roda Gigi.
- Isilah dengan oli roda gigi hypoid.
Tingkat oli : API GL – 5 Oli roda gigi hypoid.
Viscositas : SAE 90.
- Kapasitas : 1,3 liter (1,4 US qts, 1,1 mp qts).
- Pasang sumbat pengisian oli.
3.3.4 Latihan
3.3.3.1 Tugas
1. Ukurlah Backlash Roda Gigi Ring Dan Roda Gigi Samping?
2. Ukurlah Run Out Flens Penyambung Dan Ring Gear?
3. Ukur Beban Mula Pinion Penggerak?
3.3.3.2 Soal
1. Sebutkan Komponen-Komponen Dari Unit Gardan?
2. Sebutkan Kerusakan Yang Sering Terjadi Pada Unit Gardan?
3. Sebutkan Pemeriksaan Yang Ada Pada Unit Gardan?

1.4 Rangkuman
a. bentuk roda gigi dalam unit gardan, terdiri dari: Model bevel gear, Model
hypoid bevel gear, Model spiral bevel gear, Helical gear.
b. Cara kerja unit gardan dapat dilihat pada saat kondisi lurus dan kondisi
membelok.
c. Pemeriksaan dalam unit gardan, terdiri dari: Runout, preload, dan
backlash.
d. Oli yang dipakai untuk melimasi roda gigi, terdiri dari: GL 1, GL 2, GL 3,
GL 4, GL 5.

Unit Final Drive/Gardan | 100


1.5 Daftar Pustaka
1. Anonim (tt). Step 2 Materi Pelajaran Chassis Group, Jakarta : Penerbit
PT. Toyota-Astra Motor.
2. Anonim (2004). N-Step Step 2 Chasis Training Materials Text , Jakarta:
Penerbit PT. NISSAN.
3. Pedoman Reparasi. Corona Mark II “CHASSIS & BODY” seri RX 60,
September 1981 PT. TOYOTA ASTRA MOTOR
4. Pedoman Reparasi “CHASSIS & BODY” KIJANG Seri KF 40,50 PT.
TOYOTA ASTRA MOTOR
5. Pedoman Reparasi “CHASSIS & BODY” STARLET EP 70, 71 series
Oct. 1985 PT. TOYOTA ASTRA MOTOR
6. Reinforcement Basic Competencies Mechanical Training “POWER
TRAIN & CHASSIS GROUP” Astra Mobil Training Center.

Unit Final Drive/Gardan | 101

Anda mungkin juga menyukai