Anda di halaman 1dari 28

DISIPLIN PRAKTIKUM SISWA DAN PENGUASAAN KOMPETENSI DALAM JOB SHEET

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS POROS PENGGERAK


PADA SISWA KELAS XI SEMESTER IV TEKNIK OTOMOTIF
SMK AL-MUFTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul.

Servis poros penggerak merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai siswa

dalam menyelesaikan pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Otomotif. Poros

penggerak adalah bagian yang sangat penting pada kendaraan (mobil), karena komponen

ini berfungsi untuk meneruskan tenaga/putaran dari transmisi ke roda-roda sehingga roda

dapat berputar yang selanjutnya mobil dapat berjalan. Untuk menguasai kompetensi ini

diperlukan pemahaman yang mendalam. Dalam penyampaian materi baik secara teoritis

ataupun praktikum seorang guru harus benar-benar dapat menarik simpati siswa yang

akhirnya siswa merasa nyaman dan termotifasi dalam belajar.

Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya dan biasanya interaksi yang

terjadi antara guru-siswa berlangsung secara unik. Keterlibatan guru dalam berbagai

kegiatan kreatif dan inovatif yang bersifat pengembangan mempersyaratkan guru untuk

mampu melakukan PTK di kelasnya. Guru pun mempunyai hak otonomi untuk menilai

sendiri kinerjanya. Metode paling utama adalah merefleksikan diri dengan tetap mengikuti

kaidah-kaidah penelitian yang sudah baku. Dalam menyampaikan materi servis poros

penggerak tidak cukup dilakukan dengan teori saja namun penguasaan kompetensi ini

dapat dicapai dengan kegiatan praktikum. Oleh karena itu siswa wajib diberikan

1
kesempatan untuk melakukan kegiatan nyata yang melibatkan indra dan fikirannya.

Sesuatu yang diperoleh siswa melalui kegiatan bekerja, mencari dan menemukan sendiri

tidak akan mudah dilupakan. Hal ini akan tertanam dalam hati sanubari dan fikiran siswa

(Conny Semiawan, 1990 : 11), dari alasan tersebut maka proses belajar mengajar perlu

melalui kegiatan praktikum. Siswa yang melakukan kegiatan praktikum perlu

menggunakan pedoman kerja yang dapat berupa job sheet agar dapat bekerja secara

sistematis. Sedangkan kedisiplinan penulis anggap sebagai unsur yang berperan penting

dalam usaha meningkatkan hasil belajar karena disiplin adalah mencerminkan siswa yang

rajin, pepatah cendikia mengatakan bahwa rajin adalah pangkal pandai. Sehingga antara

kedisiplinan dan penguasaan kompetensi penulis angkat dalam penelitian tindakan kelas

ini.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa perlu melaksanakan kegiatan

penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul Disiplin Praktikum Siswa dan

Penguasaan Kompetensi Dalam Job Sheet Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Servis Poros Penggerak Pada Siswa Kelas XI Semester IV Teknik Otomotif SMK AL-

MUFTI.

Adapun alasan yang mendasari pengambilan judul di atas adalah :

1. Peneliti sangat tertarik dengan permasalahan ini karena peneliti berasumsi disiplin

sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu praktikum dan keberhasilan

praktikum dipengaruhi faktor yang lain, salah satunya adalah penguasaan

kompetensi dalam job sheet.

2. Pentingnya masalah ini diteliti karena peneliti berharap hasilnya dapat memberikan

peningkatan hasil belajar siswa dan sebagai masukan pada guru yang lain akan

pentingnya penelitian pada kompetensi-kompetensi yang lain.

2
B. Penegasan Permasalahan.

Di dalam kegiatan pembelajaran baik di kelas ketika pelaksanaan pembelajaran teori

maupun di bengkel ketika dilaksanakan kegiatan praktikum tentunya akan ditemukan

berbagai permasalahan. Permasalahan ini yang selanjutnya merupakan penghambat dalam

kegiatan pembelajaran.

Menyikapi permasalahan dengan mencari jalan keluar adalah keputusan yang

bijaksana yang harus dilakukan oleh guru. Dalam pengamatan keseharian, permasalahan

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran di kelas maupun di bengkel praktikum adalah

berkaitan dengan kedisiplinan dan penguasaan kompetensi yang terdapat dalam job sheet

sehingga untuk mewujudkan tingkat kedisiplinan yang tinggi dan kemampuan yang baik

siswa dalam menguasai kompetensi dalam job sheet harus diupayakan jalan keluar untuk

mengatasinya.

Kemampuan siswa dalam menelaah suatu materi atau kompetensi yang diajarkan

berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari

pengawasan kedisiplinan perlu diutamakan untuk melakukan pembinaan terhadap siswa.

Untuk dapat menguasai kompetensi dalam job sheet sebaiknya siswa mengikuti kegiatan

pembelajaran secara berkelanjutan dan bukan hanya mengandalkan ilmu yang di peroleh

dari membaca modul, akan tetapi penjelasan guru dalam kegiatan pembelajaran justru

sangatlah penting.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dibuat dengan tujuan dan manfaat sebagai berikut :

1. Untuk memperbaiki kualitas.

-Menciptakan suasana belajar dengan kedisiplinan yang tinggi.

3
-Siswa mampu menguasai kompetensi dengan lebih mendalam

-Meningkatkan kualitas belajar dengan ditandai dengan hasil belajar yang baik.

-Dengan Penelitian Tindakan Kelas, guru akan menemukan metode baru dalam

mengajar dan mendidik siswanya untuk meningkatkan hasil belajar.

2. Meningkatkan rasa percaya diri guru.

Dengan telah melakukan PTK guru merasa telah memecahkan suatu permasalahan

yang mengganjal dalam kegiatan mengajar sehingga membuat guru lebih mantab

dalam melangkah untuk menularkan ilmu pada siswanya.

3. Meningkatkan profesionalitas guru.

Dengan melakukan PTK berarti guru tidak monoton dan terbatas mengajar pasif.

4. Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran

5. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan, dan

keterampilannya. Dengan melakukan PTK, guru menjadi terbiasa menulis, dan sangat

baik akibatnya bila guru sekolah negeri atau PNS akan naik pangkat, khususnya dari

gol. IVA ke IVB yang mengharuskan guru untuk menuliskan karya tulis. Begitu pun

untuk guru sekolah swasta, PTK sangat penting untuk meningkatkan apresiasi, dan

profesionalisme guru dalam mengajar.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Penegasan Istilah

1. Disiplin berasal dari kata discipline yang artinya upaya yang dilakukan atas

prakarsa sendiri dalam melaksanakan tugas tertentu. (James D, 1980 : 110).

Menurut W.J.S. Poerwadarminta (1985 : 127) adalah ketaatan kepada peraturan dan

tata tertib.

4
2. Praktikum berarti bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat

kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata dari apa yang

diperoleh dalam teori. (Tim Penyusun KBI, 1991 : 785)

3. Penguasaan berasal dari kata kuasa. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia

kuasa artinya kemampuan untuk berbuat sesuatu (KBI,2006 : 200)

4. Kompetensi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia berarti kewenangan atau

kekuasaan untuk menentukan suatu hal. Kompeten berarti cakap (Kamus Bahasa

Indonesia Modern, 2006 : 194)

5. Job Sheet berarti pedoman kerja atau lembaran yang berisi pedoman kegiatan secara

sistematis (Kamus Bahasa Indonesia, 2006 :151).

6. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa melakukan

proses belajar. (Nana Sujana ; 1991 : 147).

B. Landasan Teoritis

Pemeliharaan / servis poros penggerak membahas beberapa hal penting yang perlu

diketahui agar siswa berkompeten untuk memelihara / menservis, melepas /

membongkar, merakit / memasang unit poros penggerak beserta komponen-

komponennya secara efektif, efisien dan aman.

Ada dua cakupan materi yang akan dikaji yaitu : (1) Membahas tentang jenis-jenis

konstruksi, cara kerja, pemeliharaan dan identifikasi kerusakan unit poros propeller

serta standar prosedur keselamatan kerja. (2) Membahas tentang jenis-jenis konstruksi,

cara kerja, pemeliharaan dan identifikasi kerusakan unit poros penggerak roda serta

standar prosedur keselamatan kerja. Siswa diharapkan dapat memahami konstruksi dan

cara kerja, cara memelihara, membongkar, merakit/ memasang unit poros propeller dan

5
poros penggerak roda beserta komponen-komponennya dengan tidak terjadi kerusakan

pada komponen yang dibongkar.

C. Argumen Teoritik

Pada kenyataannya, tidak semua siswa memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Ada siswa yang cenderung membutuhkan

bimbingan dan perhatian khusus sehingga guru perlu mencari metode dalam penerapan

kedisiplinan yang dapat membantu siswa dalam upaya menguasai kompetensi yang

diajarkan oleh guru dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi tersebut..

Disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang

terhadap bentuk-bentuk aturan. Didalam ilmu pendidikan disiplin dikenal dengan

istilah lain yaitu ketertiban. Menurut N.A.Ametembun disiplin adalah suatu keadaan

tertib dimana para pengikut tunduk dengan senang hati (N.A.Ametembun,1982 ; 9).

Bekerja dalam laboratorium / bengkel kerja harus dibawah control guru, tata tertib

bengkel sangat diperlukan untuk menjaga kelancaran dan keselamatan kerja. Disiplin

harus ditanamkan pada diri siswa. Jika disiplin telah tertanam pada diri siswa, maka

setiap kegiatan pembelajaran baik dalam teori ataupun praktikum siswa akan mengikuti

sesuai jadwal kegiatan, sehingga siswa tidak ketinggalan pembahasan dalam

kompetensi tersebut, akhirnya siswa menguasai kompetensi yang diberikan.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, kedisiplinan dan penguasaan kompetensi

merupakan variabel bebas yang diangkat sebagai upaya peneliti untuk mewujudkan

tercapainya hasil belajar yang lebih baik pada kompetensi system poros penggerak.

Menurut peneliti, kedisiplinan merupakan faktor penentu yang mampu mewarnai hasil

belajar siswa. Dengan kedisiplinan yang tinggi maka akan mendapatkan hasil belajar

yang lebih baik, sedangkan siswa yang tingkat kedisiplinannya rendah maka hasil

6
belajarnyapun rendah. Peneliti menginginkan kedisiplinan bukanlah sebagai upaya

pemaksaan dan momok yang harus ditakuti oleh siswa namun kedisiplinan harus bisa

menjadi nafas dan kebiasaan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran khususnya

pada kompetensi poros penggerak.

Penelitian Tindakan atau Action research berbeda dengan penelitian formal, yang

bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum (general).

Action research lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan

hasilnya tidak untuk digeneralisasi.

(Tim PGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Bahan

Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah. Jakarta: Proyek PGSM,

Dikti).

Kompetensi dalam suatu pembelajaran bukan sekedar materi yang harus

disampaikan akan tetapi merupakan materi yang harus diberikan kepada siswa lengkap

dengan tuntutan skill yang dipersyaratkan. Untuk menguasai kompetensi ini

(berkompeten) siswa dituntut secara utuh mengikuti kegiatan pembelajaran pada

kompetensi ini dengan disiplin yang tinggi. Dari sinilah peneliti memiliki keyakinan

bahwa dengan disiplin dan penguasaan kompetensi dalam job sheet maka akan tercapai

hasil belajar yang lebih baik, sehingga peneliti mengambil judul penelitian : Disiplin

Praktikum Siswa Dan Penguasaan Kompetensi Dalam Job Sheet Sebagai Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Servis Poros Penggerak Pada Siswa Kelas XI Semester IV

teknik otomotif SMK AL-MUFTI tahun Pelajaran 2016/2017”.

7
ENELITIAN

A. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Metode Dokumentasi.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data:

a. Daftar nama siswa kelas XI Otomotif 1 semester IV SMK AL-MUFTI yang

dipilih menjadi sampel penelitian.

b. Daftar nilai siswa kelas XI Otomotif 1 semester IV untuk kompetensi poros

penggerak.

2. Metode Angket.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data disiplin praktikum pada siswa

kelas XI Otomotif 1 semester IV SMK AL-MUFTIA . Bentuk angket yang

digunakan adalah bentuk yang sering digunakan dalam kegiatan penelitian, dengan

ciri bahwa interval skalanya sama, mudah mengembangkannya, variasi yang

dicapai lebih luas sehingga sering disebut dengan skala likert.

Hasil pengisian angket diberi skor dengan cara sebagai berikut :

Untuk pernyataan positif, bila siswa menjawab pada jawaban selalu, maka siswa

diberi skor penilaian 4, bila siswa menjawab dengan jawaban sering maka skornya

3, bila siswa menjawab dengan jawaban kadang-kadang maka diberi skor 2, bila

siswa menjawab dengan jawaban tidak pernah maka diberi skor 1. Untuk

pernyataan negative maka pemberian skor dengan cara kebalikannya. (Ruseffendi,

1994 :120). Format angket terlampir pada lampiran 1 halaman 31.

8
3. Metode Tes.

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai penguasaan

kompetensi dalam job sheet dan hasil belajar servis poros penggerak pada siswa

kelas XI Otomotif 1 semester IV SMK AL-MUFTI. Data yang diperoleh melalui

tes inilah yang merupakan data utama penelitian. Tes memerlukan instrumen yaitu

seperangkat soal-soal kompetensi servis poros penggerak. Bentuk soal adalah tes

obyektif tipe pilihan ganda untuk mendapatkan data hasil belajar, sedangkan untuk

mendapatkan data penguasaan kompetensi dalam job sheet menggunakan tes

bentuk essay. Instrumen tes disajikan dalam lampiran 4 halaman 37 dan lampiran7

halaman43.

4. Metode Penerapan Disiplin dan Pengamatan Praktikum

Metode ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kedisiplinan siswa dalam

mengikuti kegiatan praktikum servis poros penggerak sesuai instrumen kedisiplinan

pada lampiran 6 hal 43 dengan cek list pengamatan meliputi :

a. Siswa datang tepat waktu

b. Siswa memakai pakaian praktek standar

c. Siswa melakukan praktikum dengan serius

d. Siswa membawa job sheet

e. Siswa melakukan praktik sesuai informasi dalam job sheet

f. Siswa menggunakan alat dengan benar

g. Siswa memperhatikan keselamatan kerja

h. Siswa mengutamakan kerjasama dengan teman satu kelompok

i. Siswa bertanya kepada instruktur jika ada kesulitan dalam praktikum

j. Siswa membuat laporan praktikum

k. Siswa memanfaatkan waktu dengan baik


9
B. Analisis Data

1. Validitas dan Reliabilitas Angket

Validitas angket sangat diperlukan untuk mengetahui kesesuaian materi /

bahan pertanyaan terhadap bidang yang dikaji atau diteliti. Penyusunan angket

berdasarkan pengertian yang terkandung dalam sifat mandiri siswa dalam praktikum

yang mengarah pada kemampuan siswa untuk merubah kebiasaan buruk menjadi

kebiasaan yang baik. Sedang reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian alat ukur, dan

dikatakan reliable jika untuk meneliti lebih dari satu orang tetap memperoleh jawaban

yang sama. Dalam menguji validitas dan reliabilitas angket ditunjukkan oleh tabel

pada halaman selanjutnya berikut ini :

ANALISIS PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS ANGKET

NOMOR SOAL ANGKET


NO KODE SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 11 01 001 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3
2 11 01 002 4 4 2 4 4 2 4 3 4 2
3 11 01 003 4 4 2 4 2 2 4 2 1 2
4 11 01 004 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2
5 11 01 005 4 4 2 3 1 2 4 4 4 3
6 11 01 006 3 3 2 4 4 1 1 3 2 2
7 11 01 007 3 3 3 4 2 1 1 4 4 3
8 11 01 008 3 4 4 4 1 1 1 3 4 2
9 11 01 009 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2
10 11 01 010 2 4 4 4 2 1 1 4 4 4
11 11 01 011 4 4 2 4 1 1 1 2 4 2
12 11 01 012 4 3 1 3 1 1 1 3 4 3
13 11 01 013 2 4 4 3 1 1 1 4 3 3
14 11 01 014 4 4 4 4 2 1 1 3 4 2
15 11 01 015 3 4 2 4 1 1 1 3 3 2
16 11 01 016 3 4 2 4 2 1 1 4 4 2
17 11 01 017 3 4 3 3 2 1 1 2 4 3

10
18 11 01 018 4 4 2 4 1 3 4 3 4 3
19 11 01 019 4 3 3 4 2 3 4 4 4 2
20 11 01 020 3 4 3 3 1 1 1 4 4 2
21 11 01 021 3 4 4 4 1 1 1 2 3 2
22 11 01 022 3 3 3 3 1 1 1 3 3 2
23 11 01 023 4 4 2 3 1 1 1 2 4 2
24 11 01 024 2 2 2 3 1 1 1 3 3 3
25 11 01 025 2 4 2 4 2 1 1 1 4 3
26 11 01 026 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2
27 11 01 027 3 3 3 3 2 1 1 1 3 2
28 11 01 028 3 2 2 4 1 1 1 4 2 2
29 11 01 029 2 4 3 2 1 1 1 4 2 2
30 11 01 030 4 4 3 4 1 1 1 1 4 2
31 11 01 031 3 2 2 4 2 1 4 2 4 2
32 11 01 032 3 2 3 2 1 2 1 3 4 2
33 11 01 033 2 4 3 4 2 1 4 2 4 2
34 11 01 034 2 3 3 4 1 2 1 4 3 2
35 11 01 035 4 4 2 2 1 1 1 2 4 2
36 11 01 036 1 4 2 2 2 1 4 3 2 2
37 11 01 037 3 3 3 4 2 2 3 2 4 2
38 11 01 038 2 3 2 3 1 1 4 1 3 3
39 11 01 039 2 2 2 4 1 2 3 2 1 2
40 11 01 040 2 2 1 2 1 3 1 2 2 1
∑X 120 137 105 137 65 61 80 110 134 91
VALIDITAS

∑X² 388 493 303 491 135 123 236 342 482 219
∑XY 14107 16091 12326 15980 7772 7156 9423 12941 15718 10666
rxy 0,491 0,577 0,309 0,356 0,510 0,213 0,220 0,395 0,441 0,474
rtabel 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid
ANALISIS PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS ANGKET

NOMOR SOAL ANGKET


NO KODE SISWA
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 11 01 001 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4
2 11 01 002 4 3 2 4 3 2 4 4 3 3
3 11 01 003 4 2 2 4 4 3 3 4 4 2
4 11 01 004 4 2 2 4 4 4 3 4 3 3
5 11 01 005 4 3 1 4 4 4 2 3 3 3
6 11 01 006 4 2 2 3 3 3 3 4 4 2
7 11 01 007 4 3 4 2 4 2 4 4 2 3
8 11 01 008 4 2 2 2 4 4 3 3 1 2
9 11 01 009 2 2 4 2 4 3 3 4 4 2
10 11 01 010 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2
11 11 01 011 4 2 2 4 4 4 3 4 4 3
12 11 01 012 2 3 4 2 3 3 4 3 4 2
13 11 01 013 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3
14 11 01 014 4 3 4 3 3 3 4 4 1 2
15 11 01 015 3 2 2 2 2 3 4 3 1 3
16 11 01 016 4 2 4 3 1 1 4 4 4 2
17 11 01 017 2 2 4 2 4 4 3 4 4 2
18 11 01 018 4 3 2 2 2 4 2 3 2 2

11
19 11 01 019 4 2 2 2 1 2 2 4 4 2
20 11 01 020 4 2 2 2 3 2 2 4 2 4
21 11 01 021 4 3 2 3 2 3 4 4 3 3
22 11 01 022 4 2 2 3 3 2 3 3 2 2
23 11 01 023 3 2 2 4 2 4 2 4 4 3
24 11 01 024 3 3 3 3 1 4 4 3 1 3
25 11 01 025 2 3 2 3 3 4 2 3 4 2
26 11 01 026 4 2 2 3 2 3 3 4 3 3
27 11 01 027 4 2 4 2 2 2 3 4 3 2
28 11 01 028 3 2 3 3 2 2 3 3 1 3
29 11 01 029 3 2 2 2 3 4 2 3 2 2
30 11 01 030 3 2 2 1 3 1 3 3 2 2
31 11 01 031 4 2 1 2 3 3 2 3 2 2
32 11 01 032 4 2 1 2 4 2 2 4 2 2
33 11 01 033 2 2 1 1 3 1 2 2 2 3
34 11 01 034 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2
35 11 01 035 2 2 2 1 3 2 3 4 2 1
36 11 01 036 3 2 2 2 2 1 3 4 3 3
37 11 01 037 2 2 2 3 2 2 4 3 2 3
38 11 01 038 2 2 1 2 2 2 2 4 2 1
39 11 01 039 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2
40 11 01 040 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1
∑X 132 94 95 102 111 109 116 138 107 96
∑X² 464 236 265 290 343 339 364 498 333 256
VALIDITAS

∑XY 15490 11048 11214 12015 13098 12895 13631 16171 12688 11261
rxy 0,482 0,517 0,404 0,449 0,492 0,494 0,466 0,523 0,505 0,412
rtabel 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

ANALISIS PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS ANGKET

NOMOR SOAL ANGKET


NO KODE SISWA
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 11 01 001 2 4 3 4 2 3 4 4 4 3
2 11 01 002 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4
3 11 01 003 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4
4 11 01 004 4 4 2 4 2 2 4 4 2 2
5 11 01 005 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
6 11 01 006 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3
7 11 01 007 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4
8 11 01 008 4 2 1 2 3 4 4 4 4 3
9 11 01 009 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3
10 11 01 010 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
11 11 01 011 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4
12 11 01 012 3 1 3 4 4 2 4 4 3 4
13 11 01 013 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4
14 11 01 014 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3
15 11 01 015 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3
16 11 01 016 1 4 2 4 1 3 4 4 4 1

12
17 11 01 017 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3
18 11 01 018 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4
19 11 01 019 2 2 1 4 3 3 4 4 3 2
20 11 01 020 2 3 2 4 2 4 4 3 4 2
21 11 01 021 2 4 3 3 1 2 4 3 3 2
22 11 01 022 3 3 2 4 2 2 4 3 2 2
23 11 01 023 3 2 4 4 3 2 4 2 2 3
24 11 01 024 2 4 2 3 1 2 4 4 4 1
25 11 01 025 4 4 2 4 2 1 4 3 4 2
26 11 01 026 4 4 3 2 2 1 4 4 4 2
27 11 01 027 4 3 2 4 4 3 3 4 3 4
28 11 01 028 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4
29 11 01 029 2 4 2 4 2 3 2 3 4 2
30 11 01 030 2 2 2 2 3 4 4 4 4 3
31 11 01 031 4 3 2 2 3 4 4 4 3 3
32 11 01 032 1 4 2 3 1 2 4 4 3 1
33 11 01 033 3 4 2 4 2 4 3 4 1 2
34 11 01 034 2 4 2 4 3 4 4 4 3 3
35 11 01 035 4 2 2 3 1 3 4 4 2 1
36 11 01 036 4 2 3 3 3 3 3 4 1 3
37 11 01 037 2 2 2 3 2 1 4 4 1 2
38 11 01 038 2 3 3 1 3 2 4 3 1 3
39 11 01 039 2 2 3 1 2 1 4 2 1 2
40 11 01 040 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2
∑X 117 129 103 137 108 113 151 148 117 110
∑X² 381 449 291 501 328 355 581 562 383 338
VALIDITAS

∑XY 13793 15046 12036 16171 12719 13278 17567 17312 13792 12991
rxy 0,471 0,271 0,291 0,647 0,427 0,398 0,409 0,607 0,458 0,503
rtabel 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312
Kriteria Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

ANALISIS PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS ANGKET

N KODE NOMOR SOAL ANGKET


SISWA
Y Y²
O 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 11 01 001 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 142 20164
2 11 01 002 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 137 18769
3 11 01 003 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 131 17161
4 11 01 004 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 133 17689
5 11 01 005 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 139 19321
6 11 01 006 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 125 15625
7 11 01 007 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 132 17424
8 11 01 008 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 120 14400
9 11 01 009 2 2 4 2 4 3 2 4 4 4 131 17161
10 11 01 010 4 4 2 4 1 3 4 4 4 4 137 18769
11 11 01 011 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 126 15876
12 11 01 012 4 2 2 3 1 2 3 4 4 4 115 13225
13 11 01 013 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 131 17161
14 11 01 014 4 4 2 1 4 3 1 2 3 4 122 14884
15 11 01 015 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 120 14400

13
16 11 01 016 4 2 1 4 3 2 4 4 4 4 116 13456
17 11 01 017 4 2 4 2 2 2 2 3 4 4 122 14884
18 11 01 018 4 2 3 4 4 2 4 4 3 3 125 15625
19 11 01 019 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 121 14641
20 11 01 020 4 2 2 2 4 1 2 3 4 4 111 12321
21 11 01 021 4 2 4 3 3 2 3 4 2 4 114 12996
22 11 01 022 3 2 3 3 2 2 4 3 4 4 106 11236
23 11 01 023 3 3 4 2 3 1 3 3 3 3 111 12321
24 11 01 024 4 2 4 2 1 3 2 4 4 3 105 11025
25 11 01 025 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 118 13924
26 11 01 026 2 1 3 3 4 2 3 2 4 4 104 10816
27 11 01 027 4 4 1 3 4 1 3 3 3 4 114 12996
28 11 01 028 4 1 1 3 4 2 3 4 4 4 112 12544
29 11 01 029 4 2 3 2 4 2 2 4 4 3 105 11025
30 11 01 030 2 3 3 4 4 2 4 2 4 4 109 11881
31 11 01 031 2 1 2 4 4 2 4 4 4 4 114 12996
32 11 01 032 4 3 4 3 2 1 2 3 3 4 101 10201
33 11 01 033 4 2 4 4 1 3 4 3 4 4 110 12100
34 11 01 034 4 1 3 4 1 2 4 4 3 3 108 11664
35 11 01 035 3 4 4 3 4 2 3 4 4 3 105 11025
36 11 01 036 3 1 2 2 3 2 2 4 3 3 103 10609
37 11 01 037 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 104 10816
38 11 01 038 1 2 3 2 3 2 2 2 3 3 92 8464
39 11 01 039 1 1 2 1 2 4 1 3 2 3 81 6561
40 11 01 040 2 1 1 2 1 1 2 2 2 3 67 4489
∑X 138 100 119 121 125 88 122 139 145 149 4619 542645
JML Varian =
∑X² 508 294 395 399 441 216 406 503 541 563 40
VALIDITAS

1625
∑XY 2 11864 13985 14246 14663 10257 14362 16278 16972 17370 -
rxy 0,582 0,496 0,395 0,495 0,335 0,209 0,489 0,528 0,604 0,604 -
rtabel 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 -
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Jml Valid = 35

Untuk contoh perhitungan validitas dan reliabilitasnya disajikan dalam lampiran 9 halaman 53.

2. Tes Hasil Belajar

a. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa

yang pandai dengan siswa yang bodoh. Angka yang menunjukkan besarnya daya

pembeda disebut indeks diskriminasi.

PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL

KELOMPOK KODE KELOMPOK


NO KODE SISWA ATAS NO SISWA BAWAH
1 11 01 013 1 1 11 01 039 0

14
2 11 01 017 1 2 11 01 015 0
3 11 01 010 1 3 11 01 020 0
4 11 01 035 1 4 11 01 026 0
5 11 01 001 1 5 11 01 030 0
6 11 01 040 0 6 11 01 033 1
7 11 01 014 1 7 11 01 036 0
8 11 01 031 1 8 11 01 025 1
9 11 01 023 1 9 11 01 007 1
10 11 01 008 0 10 11 01 019 0
11 11 01 021 1 11 11 01 006 0
12 11 01 009 1 12 11 01 005 0
13 11 01 003 1 13 11 01 011 0
14 11 01 002 1 14 11 01 038 0
15 11 01 028 0 15 11 01 027 1
16 11 01 029 1 16 11 01 018 1
17 11 01 034 0 17 11 01 004 0
18 11 01 016 0 18 11 01 022 0
19 11 01 032 1 19 11 01 012 0
20 11 01 037 0 20 11 01 024 0
∑ 14 ∑ 5

BA = 14 JA = 20
BB = 5 JB = 20

D = ( 14 :20 ) - ( 5 : 20 ) = 0,45

Interval D Kriteria
D ≤ 0,2 Jelek
0,2 < D ≤ 0,4 Cukup
0,4 < D ≤ 0,7 Baik
0,7 < D Baik Sekali

Kriteria yang digunakan ( Suharsimi Arikunto, 1999 : 218 )


Berdasarkan hasil perhitungan maka soal tersebut dalam katagori : Baik
b. Taraf Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak pula terlalu

sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk meningkatkan usaha

dalam menyelesaikannya. Tetapi soal yang terlalu sulit akan menyebabkan siswa

menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar

jangkauannya.

15
Menurut Suharsimi Arikunto, 1999 : 207 - 210 , bahwa indeks kesukaran soal

diklasifikasikan sebagai berikut :

a. P ≤ 0,30 Soal Sukar

b. 0,30 < P ≤ 0,70 Soal Sedang

c. 0,70 < P ≤1,00 Soal Mudah

Sedang Rumusnya Adalah P = B/JS

P = Indeks Kesukaran,B = Banyaknya Siswa menjawab Benar, JS = jumlah Siswa

Sehingga apabila diambil contoh taraf kesukaran soal nomor 2 maka :

P = 19 : 40 = 0,48

Maka soal penelitian nomor 2 berklasifikasi Sedang.

c. Validitas Soal

Validitas dapat diartikan seberapa jauh suatu perangkat tes mengukur hasil

belajar siswa atau suatu angket mengukur disiplin praktikum (Suharsimi Arikunto,

1992 : 57). Validitas mencakup validitas isi, validitas konstruksi dan validitas butir

soal. Validitas isi merupakan validitas yang digunakan untuk mengetahui

kesesuaian materi dengan isi pelajaran yang disajikan, validitas konstruksi adalah

penyusunannya berdasarkan pengertian yang terkandung dalam sifat mandiri siswa

dalam praktikum sedang validitas butir berfungsi untuk menguji kevalidan setiap

butir soal, skor yang ada pada butir selanjutnya untuk dikorelasikan dengan skor

total.(Suharsimi Arikunto, 1999 : 72) . Hal ini telah diuraikan dalam pembahasan

validitas angket.

d. Reliabilitas Soal

Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur. Instrumen

dikatakan reliabelnya baik apabila digunakan untuk pengukuran oleh orang lain

16
mendapatkan data yang sama atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan

yang terjadi dapat diklasifikasikan sebagai perubahan yang tidak berarti. (Suharsimi

Arikunto, 1992 : 81)

C. Siklus Penelitian

a. Siklus Ke-1 : Survey

Pada siklus ini dilakukan pengamatan terhadap kebiasaan

keseharian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Diharapkan

dalam pengamatan ini dapat diketahui seberapa besar tingkat

kedisiplinan yang telah tertanam sebelum dilaksanakan tindakan kelas.

Survey awal merupakan dasar dilaksanakannya penelitian

tindakan kelas, karena dari survey awal diperoleh data-data pendukung

berupa pengenalan pribadi siswa, tingkat kedisiplinan masing-masing

siswa dan seberapa besar antusias siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran. Siklus Pertama dilaksanakan pada tanggal 1 Februari dan

tanggal 7 Februari 2011. Dari siklus ini diperoleh data bahwa ada

beberapa siswa yang perlu mendapatkan motifasi dalam kegiatan

pembelajaran untuk dapat menguasai kompetensi poros penggerak.

b. Siklus Ke-2 : Tindakan Awal

Siklus yang ke-2 ini merupakan kelanjutan tindakan dari siklus yang

pertama. Peneliti mulai memberikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan dan

tertulis berupa angket disiplin praktikum dan soal-soal tentang penguasaan

kompetensi dalam job sheet sebagai suatu upaya mengetahui lebih jauh

penyebab terjadinya pelanggaran disiplin siswa yang ditemukan dalam kegiatan

17
pembelajaran, praktikum dan pertanyaan berkembang lebih spesifik menuju

masalah yang lebih fokus pada kegiatan pembelajaran poros penggerak. Skor

pada angket menunjukkan tingkat kedisiplinan yang dimiliki siswa dengan

klasifikasi skor 4 adalah sangat baik, skor 3 adalah baik, skor 2 adalah cukup

dan skor 1 adalah kedisiplinannya kurang/jelek. Klasifikasi nilai skor pada

angket adalah sebagai berikut :

- Total Skor 141 - 160 = Disiplin sangat tinggi

- Total skor 121 - 140 = Disiplin tinggi

- Total Skor 101 - 120 = Disiplin sedang

- Total Skor 80 - 100 = disiplin rendah/jelek

Tindakan yang lain adalah memberikan motifasi-motifasi agar tumbuh

kesadaran untuk mengikuti pembelajaran khususnya pada kompetensi poros

penggerak dengan seksama dan agar siswa benar-benar menguasai kompetensi

poros penggerak dan diberikan metode diskusi kerja kelompok dalam

pembelajaran teori (pada tanggal 14 Februari 2011) dan praktikum (pada

tanggal 21 Februari 2011)

c. Siklus Ke-3 : Tindakan Lanjutan

Adalah merupakan rangkaian penelitian yang berujung pada pemecahan

masalah dan penilaian hasil belajar sebagaimana dari sumber yang terangkum

dalam tabel temuan baik pada siklus ke-1 maupun pada siklus ke-2 untuk

menunjukkan perbaikan dan peningkatan mutu dalam hasil belajar sistem

18
poros penggerak. Siklus ini dilaksanakan pada tanggal 07 Februari (teori), 14

(praktikum) , 21 (teori) dan 28 Maret 2011 (praktikum).

Dalam siklus ke-3 ini diharapkan siswa telah mengalami perubahan mental

untuk mewujudkan tingkat kedisiplinan yang tinggi, penguasaan kompetensi

dalam job sheet poros penggerak yang baik dan memperoleh hasil belajar yang

terus mengalami peningkatan.

Langkah-langkah pembelajaran siklus ke-3 :

Diskusi lanjutan dengan materi kedisiplinan dan cara efektif menguasai

kompetensi yang tersaji dalam job sheet (lampiran 5 halaman 38) dengan

skedul sebagai berikut :

a. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok kerja

b. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok

c. Siswa menyajikan makalah dan berargumen dalam diskusi

d. Guru memberikan penilaian

e. Guru memberikan penjelasan singkat tentang temuan-temuan dalam

kegiatan diskusi dan menyampaikan hasil penilaian.

f. Guru menganalisa dan merefleksi kegiatan mulai siklus ke-1 sampai

dengan siklus ke-3

Data yang dicatat tiap langkah meliputi :

a. Data hasil pemahaman materi belajar dan perubahan tingkat

kedisiplinan

b. Data hasil belajar dalam melaksanakan tugas teori maupun

praktikum.

19
Data di atas dianalisis secara berkala setiap langkah. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui hasil yang sebenarnya berdasarkan

tujuan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang hendak dicapai.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah merupakan manifestasi siklus ke-1

sebagai berikut , hasil simpulan tingkat kedisiplinan siswa kelas XI Otomotif 1 pada semester

IV SMK AL-MUFTI sebelum dilaksanakan tindakan adalah mempunyai rata-rata 33% artinya

bahwa dari jumlah 40 siswa yang tingkat kedisiplinannya rendah sebanyak 27 siswa dan siswa

yang tingkat kedisiplinannya tinggi 13 siswa.

Dengan situasi kedisiplinan tersebut di atas memperlihatkan bahwa terjadi

permasalahan serius dalam kegiatan belajar, artinya dengan tingkat kedisiplinan yang tidak

baik maka menghasilkan interaksi kegiatan belajar yang tidak sehat yang selanjutnya bermuara

pada penguasaan kompetensi yang buruk pula.

Simpulan awal pada hasil penelitian sebelum dilakukan tindakan kelas, dengan

kedisiplinan yang memiliki angka mutu sama dengan 33 menghasilkan prestasi penguasaan

kompetensi dengan angka mutu rendah yaitu 51 berdasarkan hasil penelitian. Sehingga hasil

belajar yang diperoleh siswa juga rendah yaitu angka rata-rata 68.

Dari perolehan hasil awal maka dicarilah solusi dengan melakukan tindakan kelas, yaitu

dengan mengambil judul : Disiplin Praktikum Siswa dan Penguasaan Kompetensi Dalam Job

Sheet Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Poros Penggerak Pada Siswa Kelas

XI Semester IV Teknik Otomotif SMK AL-MUFTI.

Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus ke-2 menghasilkan peningkatan hasil belajar,

hal ini terlihat bahwa dari tindakan kedisiplinan dan metode yang digunakan untuk

20
menyampaikan materi job sheet memperlihatkan perubahan yang signifikan, dari angka 33

untuk faktor kedisiplinan menjadi 75, penguasaan kompetensi yang pada awalnya memiliki

angka mutu 51 meningkat menjadi 72 dan hasil belajar yang berada pada angka mutu 68

meningkat menjadi 74,5.

Siklus ke-3 pada tindakan kelas menghasilkan perbaikan pada mutu pembelajaran. Hal

ini terlihat bahwa pada pertemuan-pertemuan berikutnya pada pelajaran poros penggerak

dalam kegiatan teori maupun praktikum siswa telah mengalami perubahan baik pada faktor

kedisiplinan, penguasaan kompetensinya maupun hasil belajarnya, terbukti pada penguasaan

kompetensi dan hasil belajar yang didukung dengan kedisiplinan yang tinggi menghasilkan

angka mutu rata-rata diatas 85.

Selanjutnya data-data hasil pengamatan dan penelitian pada masing-masing siklus serta
hasil penelitian dapat dilihat paha tabel halaman berikut:

21
TABEL HASIL TEMUAN PENELITIAN DISIPLIN PRAKTIKUM
DAN PENGUASAAN KOMPETENSI (SIKLUS KE - 1)
Diteliti pada tanggal 01 Februari dan 07 Februari 2011
Pengamatan
Jml
Penguasaan
No Kode Siswa Hari tidak hadir
Terlambat bolos kompetensi Aktif
Efektif
Sakit Ijin Alpa 1 2 Rata2
1 11 01 001 2 1 1 75 0 37.5
2 11 01 002 2 1 1 0 75 37.5
3 11 01 003 2 1 1 0 75 37.5
4 11 01 004 2 1 80 0 40
5 11 01 005 2 80 75 77.5 √
6 11 01 006 2 1 1 75 0 37.5
7 11 01 007 2 1 1 80 0 40
8 11 01 008 2 80 80 80 √
9 11 01 009 2 1 70 80 75 √
10 11 01 010 2 1 1 0 0 0 √
11 11 01 011 2 1 1 80 0 40
12 11 01 012 2 2 1 75 0 37.5
13 11 01 013 2 2 1 75 0 37.5
14 11 01 014 2 80 80 80 √
15 11 01 015 2 1 1 0 0 0
16 11 01 016 2 1 0 75 37.5
17 11 01 017 2 2 70 70 70
18 11 01 018 2 80 80 80 √
19 11 01 019 2 2 0 0 0
20 11 01 020 2 80 80 80 √
21 11 01 021 2 1 1 0 70 35
22 11 01 022 2 70 70 70 √
23 11 01 023 2 2 0 0 0
24 11 01 024 2 2 70 70 70
25 11 01 025 2 2 70 75 72.5
26 11 01 026 2 1 70 70 70
27 11 01 027 2 1 70 0 35 √
28 11 01 028 2 1 1 1 0 0 0
29 11 01 029 2 2 1 0 70 35
30 11 01 030 2 2 70 75 72.5
31 11 01 031 2 1 0 70 35 √
32 11 01 032 2 2 1 75 0 37.5
33 11 01 033 2 1 1 70 0 35 √
34 11 01 034 2 2 1 0 75 37.5
35 11 01 035 2 1 1 0 75 37.5 √
36 11 01 036 2 2 70 70 70
37 11 01 037 2 2 70 70 70
38 11 01 038 2 2 70 70 70
39 11 01 039 2 2 70 70 70
40 11 01 040 2 70 70 70 √
RATA-RATA 0,925 0,2 0,075 0,025 0,425 49.88 46 47,5

22
TABEL HASIL TEMUAN PENELITIAN (SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN KE 1)
SIKLUS KE – 2
Di teliti pada tanggal 14 Februari dan 21 Februari 2011
Pengamatan
Jml. Kedisiplinan
Kode Penguasaan
No Hari tidak hadir Dari Aktif
Siswa Terlambat bolos Kompetensi
Efektif Nilai angket
Sakit Ijin Alpa 1 2 Rata2
1 11 01 001 2 75 70 72.5 142 / A √
2 11 01 002 2 1 0 75 37.5 137 / B √
3 11 01 003 2 1 0 75 37.5 131 / B √
4 11 01 004 2 80 70 75 133 / B √
5 11 01 005 2 80 75 77.5 139 / B √
6 11 01 006 2 2 75 70 72.5 125 / B
7 11 01 007 2 2 80 70 75 132 / B
8 11 01 008 2 80 80 80 120 / C √
9 11 01 009 2 70 80 75 131 / B √
10 11 01 010 2 1 0 70 35 137 / B √
11 11 01 011 2 2 80 70 75 126 / B
12 11 01 012 2 75 70 72.5 115 / B √
13 11 01 013 2 75 70 72.5 131 / B √
14 11 01 014 2 80 80 80 122 / B √
15 11 01 015 2 2 70 70 70 120 / C
16 11 01 016 2 1 70 75 72.5 116 / C √
17 11 01 017 2 1 0 70 35 122 / B
18 11 01 018 2 80 80 80 125 / B √
19 11 01 019 2 2 70 70 70 121 / B
20 11 01 020 2 80 80 80 111 / C √
21 11 01 021 2 1 0 70 35 114 / C √
22 11 01 022 2 70 70 70 106 / C √
23 11 01 023 2 70 70 70 111 / C √
24 11 01 024 2 70 70 70 105 / C √
25 11 01 025 2 1 70 75 72.5 118 / C √
26 11 01 026 2 1 70 70 70 104 / C
27 11 01 027 2 70 70 70 114 / C √
28 11 01 028 2 70 70 70 112 / C √
29 11 01 029 2 1 1 70 70 70 105 / C √
30 11 01 030 2 1 0 75 37.5 109 / C √
31 11 01 031 2 70 70 70 114 / C √
32 11 01 032 2 1 75 70 72.5 101 / C
33 11 01 033 2 70 70 70 110 / C √
34 11 01 034 2 70 75 72.5 108 / C √
35 11 01 035 2 70 75 72.5 105 / C √
36 11 01 036 2 1 70 0 35 103 / C √
37 11 01 037 2 1 70 0 35 104 / C √
38 11 01 038 2 1 1 70 0 35 92 / K √
39 11 01 039 2 1 0 70 35 81 / K √
40 11 01 040 2 70 70 70 67 / K √
RATA-RATA 0,375 0,05 0 0,15 0,1 60.38 67 2548 115 / C

23
TABEL HASIL TEMUAN PENELITIAN (SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN KE 2)
SIKLUS KE – 3
Di teliti pada tanggal 07, 14, 21 dan 28 Maret 2011
Pengamatan
Jml.
No Kode Siswa Hari Penguasaan Kompetensi
Terlambat bolos tidak hadir Aktif
Efektif
Sakit Ijin Alpa 1 2 3 4 Rata2
1 11 01 001 4 75 80 80 85 80 √
2 11 01 002 4 75 80 75 75 76.3 √
3 11 01 003 4 75 75 75 75 75 √
4 11 01 004 4 80 80 80 85 81.3 √
5 11 01 005 4 80 80 80 85 81.3 √
6 11 01 006 4 75 70 75 75 73.8 √
7 11 01 007 4 80 80 80 80 80 √
8 11 01 008 4 80 80 80 85 81.3 √
9 11 01 009 4 75 80 70 80 76.3 √
10 11 01 010 4 75 80 75 75 76.3 √
11 11 01 011 4 80 70 80 80 77.5 √
12 11 01 012 4 75 75 75 75 75 √
13 11 01 013 4 75 75 75 75 75 √
14 11 01 014 4 80 80 80 80 80 √
15 11 01 015 4 70 75 70 75 72.5 √
16 11 01 016 4 75 75 75 80 76.3 √
17 11 01 017 4 70 75 70 75 72.5 √
18 11 01 018 4 80 80 80 80 80 √
19 11 01 019 4 70 75 70 75 72.5 √
20 11 01 020 4 80 80 80 85 81.3 √
21 11 01 021 4 70 75 70 75 72.5 √
22 11 01 022 4 70 70 75 80 73.8 √
23 11 01 023 4 70 75 70 75 72.5 √
24 11 01 024 4 80 70 80 80 77.5 √
25 11 01 025 4 1 80 75 80 85 80
26 11 01 026 4 1 75 0 75 75 56.3
27 11 01 027 4 70 75 70 75 72.5 √
28 11 01 028 4 75 70 70 80 73.8 √
29 11 01 029 4 1 0 75 70 75 55
30 11 01 030 4 1 0 75 80 80 58.8
31 11 01 031 4 70 75 70 85 75 √
32 11 01 032 4 80 75 80 80 78.8 √
33 11 01 033 4 1 0 80 70 75 56.3
34 11 01 034 4 80 80 80 85 81.3 √
35 11 01 035 4 80 80 80 85 81.3 √
36 11 01 036 4 1 75 0 70 75 55
37 11 01 037 4 1 0 80 75 75 57.5
38 11 01 038 4 1 70 80 70 80 75
39 11 01 039 4 80 80 80 85 81.3 √
40 11 01 040 4 70 75 70 75 72.5 √
RATA-RATA 0,05 0,025 0 0,075 0,05 68 72.8 75.3 79 73.8

24
TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA, PENGUASAAN KOMPETENSI JOB SHEET DAN
HASIL BELAJAR POROS PENGGERAK
NILAI
SEBELUM TINDAKAN SETELAH TINDAKAN (SIKLUS 2) SETELAH TINDAKAN (SIKLUS 3)
KODE DISIPLIN PENGUA DISIPLIN PENGUA DISIPLIN PENGUA
NO HASIL HASIL HASIL
SISWA PRAKTIKUM SAAN PRAKTIKUM SAAN PRAKTIKUM SAAN
BELA BELA BELA
KOMPE JAR KOMPE JAR KOMPE JAR
B C K TENSI B C K TENSI B C K TENSI
1 11 01 001 √ 37,5 65 √ 70 70 √ 80 80
2 11 01 002 √ 60 55 70 70 √ 75 80
3 11 01 003 √ 37,5 70 √ 80 75 √ 90 80
4 11 01 004 √ 60 60 √ 70 75 √ 80 75
5 11 01 005 √ 77,5 75 √ 75 80 √ 75 80
6 11 01 006 √ 37,5 75 √ 70 75 √ 80 80
7 11 01 007 √ 60 70 √ 70 75 √ 80 85
8 11 01 008 √ 80 80 √ 70 75 √ 90 90
9 11 01 009 √ 75 70 √ 70 75 √ 80 90
10 11 01 010 √ 0 75 √ 75 75 √ 90 90
11 11 01 011 √ 40 60 √ 70 75 √ 80 85
12 11 01 012 √ 37,5 60 75 80 √ 80 80
13 11 01 013 √ 60 70 √ 70 75 √ 85 85
14 11 01 014 √ 80 80 √ 75 80 √ 90 90
15 11 01 015 √ 0 70 √ 70 75 √ 80 85
16 11 01 016 √ 37,5 65 √ 70 70 √ 80 80
17 11 01 017 √ 70 80 70 75 90 90
18 11 01 018 √ 80 75 √ 70 75 √ 80 80
19 11 01 019 √ 0 60 70 75 85 85
20 11 01 020 √ 80 60 √ 75 75 √ 75 85
21 11 01 021 √ 40 65 √ 75 75 √ 85 85
22 11 01 022 √ 70 70 √ 75 75 √ 80 80
23 11 01 023 √ 0 70 √ 75 75 √ 80 90
24 11 01 024 √ 70 70 √ 70 80 √ 80 85
25 11 01 025 √ 72,5 70 √ 70 75 √ 90 90
26 11 01 026 √ 70 55 √ 70 75 √ 85 80
27 11 01 027 √ 35 70 √ 70 80 √ 85 85
28 11 01 028 √ 0 75 √ 70 75 √ 90 90
29 11 01 029 √ 60 55 √ 75 75 √ 80 80
30 11 01 030 √ 72,5 75 √ 75 75 √ 90 90
31 11 01 031 √ 35 70 √ 80 80 √ 80 85
32 11 01 032 √ 37,5 70 √ 80 80 √ 80 90
33 11 01 033 √ 35 65 √ 70 70 √ 80 85
34 11 01 034 √ 40 55 √ 70 70 √ 85 90
35 11 01 035 √ 40 70 √ 70 70 √ 80 80
36 11 01 036 √ 70 70 √ 70 70 √ 75 85
37 11 01 037 √ 70 70 √ 70 70 √ 75 90
38 11 01 038 √ 70 50 √ 70 70 √ 80 85
39 11 01 039 √ 70 75 √ 70 70 √ 90 90
40 11 01 040 √ 70 75 √ 70 70 √ 90 90
JUMLAH 13 4 23 1530 2720 24 10 6 2880 2980 31 6 3 3305 3400
RATA-RATA NILAI 0,3 0,1 0,6 51 68 0,6 0,25 0,15 72 74.5 0,8 0,2 0,07 82.625 85

25
Dari data diatas berarti telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa
BAB V
PENUTUP

a. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Disiplin merupakan faktor pendukung yang sangat dibutuhkan untuk

mewujudkan hasil belajar yang baik. Kedisiplinan yang tinggi diperoleh melalui

proses.

2. Metode untuk mewujudkan tingkat kedisiplinan adalah dapat berupa kontrol

terhadap kelakuan siswa, meliputi pengawasan langsung terhadap tingkah laku

anak didik dengan menggunakan system hadiah maupun hukuman.

3. Penguasaan kompetensi diperlukan untuk memperoleh hasil belajar yang baik.

4. Tindakan kelas merupakan langkah yang nyata untuk meningkatkan mutu

pembelajaran.

5. PTK atau Classroom Action Research (CAR) adalah action research yang

dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Penelitian Tindakan pada hakikatnya

merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan-riset-tindakan…”, yang

dilakukan secara siklus, dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah

itu terpecahkan.

6. Penelitian Tindakan atau Action research berbeda dengan penelitian formal,

yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat

umum (general). Action research lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja,

sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi.

26
7. Diperoleh perubahan yang signifikan pada hasil belajar siswa kelas XI Otomotif

1 semester IV SMK AL-MUFTI setelah dilaksanakan Penelitian Tindakan

Kelas ( PTK ), dengan peningkatan angka mutu.

8. Disiplin praktikum dan penguasaan kompetensi dalam job sheet memberikan

sumbangan yang cukup besar terhadap hasil belajar siswa yaitu diatas 20 %.

(Yaitu dari angka mutu 65 menjadi 85).

b. Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan berdasarkan kesimpulan di atas adalah sebagai

berikut :

1. Hendaknya guru lebih memperketat kedisiplinan baik disiplin dalam praktikum

maupun disiplin dalam berbagai hal sampai siswa mempunyai tingkat disiplin

yang tinggi, hingga tercapai hasil belajar yang optimal

2. Siswa hendaknya lebih meningkatkan sikap disiplin dan dapat meningkatkan

pemanfaatan sarana prasarana yang ada secara maksimal hingga tercapai hasil

belajar yang diharapkan.

3. Sekolah hendaknya lebih memperketat kedisiplinan dan dapat meningkatkan

sarana prasarana pendidikan khususnya laboratorium atau bengkel yang dapat

meningkatkan hasil belajar yang optimal.

4. Guru hendaknya segera melaksanakan tindakan kelas jika mengalami

permasalahan dalam pembelajaran demi terwujudnya peningkatan mutu anak

didik, baik tindakan yang berbentuk laporan secara nyata maupun tindakan yang

bersifat antisipasi darurat.

27
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, 1992. Cara Belajar Mandiri dan Sukses, Solo: CV ANEKA.

Charles Skeafer, 1991. Cara Efektif Mendidik dan Mendisiplinkan Anak, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Conny Semiawan dkk, 1991. Pendekatan Ketrampilan Proses, Jakarta: gramedia.

Omar Hamalik, 1990. Media Pendidikan, Bandung: PT Aditya.

W.J.S Poerwadarminta, 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Suharsimi Arikunto, 1996. Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana, 1996. Metoda Statistika, Bandung: Tarsito.

Rusefendi, 1994. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan, Semarang: IKIP Semarang Press.

Echoke, John M dan Hasan Saldi, 1975, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia.

N.A.Ametembun, 1982. Manajemen Kelas, Bandung: FIP IKIP Bandung.

Singgih d.Gunarso, 1988. Psikologi Untuk Membimbing, Jakarta: PT PBK Gunung Mulia

28

Anda mungkin juga menyukai