A. Pengertian Akuarium
Akuarium adalah sebuah vivarium biasanya ditempatkan di sebuah tempat
dengan sisi yang transparan (dari gelas atau plastik berkekuatan tinggi), di
dalamnya satwa dan tumbuhan air (biasanya ikan, namun dapat juga
ditemukan invertebrata, amfibi, mamalia laut dan reptil) ditampung, dan
digunakan untuk display publik. Akuarium berasal dari bahasa latin aqua yang
berarti "air", dan sufiks -arium yang berarti "tempat yang terkait dengan".
B. Sejarah
Akuarium tahun 1850an, berisi Vallisneria spiralis dan ikan air dingin
Jardin zoologique di Bois de Boulogne, Paris, 1860. Terdapat akuarium untuk
masing-masing ikan air tawar dan ikan air laut.
Pada zaman Romawi Kuno, ikan pertama yang dipelihara ke dalam ruangan
adalah ikan dari genus Barbus yang diletakkan di kolam kecil di bawah kamar
tidur tamu. Dengan berkembangnya teknologi kaca, salah satu dinding dari
kolam ini diganti dengan kaca untuk meningkatkan cara pandang ke kolam
ikan tersebut. Pada tahun 1369, Kaisar China Hóngwǔ mendirikan perusahaan
produsen porselen untuk membuat tabung porselen sebagai tempat
pemeliharaan ikan mas hias. Bentuk tabung lalu berkembang menjadi
mangkuk bola.
Pada tahun 1836 setelah penemuan kotak Wardian, Dr. Nathaniel Bagshaw
Ward mengusulkan untuk menggunakan kotak buatannya sebagai tempat
untuk membawa hewan tropis. Pada tahun 1841 ia berusaha menerapkannya
namun hanya membawa tumbuhan air dan ikan mainan. Pada tahun 1838,
Félix Dujardin tercatat memiliki akuarium air asin.[2]:35 Pada tahun 1846, Anne
Thynne mampu mempertahankan koral Scleractinia dan rumput laut selama
hampir tiga tahun, dan dituliskan sebagai penemu pertama akuarium air laut
yang seimbang secara ekosistem di London.[2]:35-36[3] Pada tahun yang sama,
Robert Warington bereksperimen dengan kontainer berukuran 13 galon yang
diisi ikan mas, siput, dan tumbuhan Vallisneria untuk membuat akuarium
yang stabil secara ekosistem.
Pada tahun 1854, dua penulis anonim asal Jerman menulis tentang akuarium
air asin Inggris. Pada tahun 1856, tulisan mengenai akuarium air tawar
dipublikasikan. Pada tahun 1862 William Alford Lloyd bekerja di Jerman dan
mengawasi pembangunan tangki dan sistem sirkulasi untuk akuarium di
Tierpark Hagenbeck.
Pada Era Victoria, desain akuarium yang umum adalah satu sisi kaca dan sisi
lainnya terbuat dari kayu dan dibuat kedap air dengan resin. Bagian dasarnya
terbuat dari batu dan dihangatkan dari bawah. Desain lainnya lalu
diperkenalkan dengan seluruh sisi tangki terbuat dari kaca dengan rangka dari
logam.
Akuarium 80 liter
Meski kaca lebih rentan terhadap retak dan lebih berat dibandingkan kaca
akrilik, namun kaca lebih tahan gores. Pemilihan ini umumnya didasarkan
pada pertimbangan artistik. Kaca juga memiliki insulasi termal yang lebih
buruk dibandingkan akrilik, sehingga panas lebih mudah masuk maupun
keluar, dan kaca lebih sulit dibentuk dibandingkan akrilik.[9] Akrilik memiliki
titik lebur 160 derajat Celcius, sedangkan kaca membutuhkan temperatur
sekitar 500 derajat Celcius (temperatur transisi kaca) untuk dibentuk. Meski
dibutuhkan temperatur lebih tinggi, ketersediaan yang melimpah menjadikan
kaca lebih murah dibandingkan akrilik. Namun ketika membangun akuarium
ukuran besar atau dalam jumlah banyak, harga tersebut tidak lagi menjadi
pertimbangan melainkan keamanan. Pengiriman kaca ukuran besar memiliki
risiko jauh lebih tinggi dibandingkan akrilik. Dan akrilik lebih lentur
dibandingkan kaca, sehingga kemungkinan retak sangat minim.[5][7][10] Kaca
laminasi digunakan untuk menggabungkan keunggulan kaca dan akrilik, yaitu
tahan gores, lentur, dan ketika terjadi keretakan tidak mudah pecah.[7]
D. Komponen pendukung
Akuarium yang ditujukan untuk hobi akan mencakup sistem filtrasi, sistem
pencahayaan buatan, dan pemanas atau pendingin tergantung hewan yang hidup di
dalamnya. Banyak akuarium juga memiliki penutup untuk mengurangi penguapan
dan mencegah ikan lompat keluar atau benda asing masuk ke akuarium.[8]
Kombinasi filter mekanis dan biologis umum digunakan untuk mengubah amonia
dari air menjadi nitrat untuk dimanfaatkan oleh tumbuhan air. Terkadang filter ini
untuk menghilangkan fosfat. Media filter dapat menjadi rumah bagi bakteri
nitrifikasi yang melakukan proses tersebut.
Sebuah akuarium dapat dibuat berukuran mangkuk kecil (kurang dari 1 liter)
hingga ukuran raksasa yang mampu menampung seluruh ekosistem air. Semakin
besar akuarium, ekosistem di dalamnya semakin tahan terhadap perubahan
kondisi lingkungan (temperatur dan pH) sehingga lebih stabil.
Untuk menjadikan sebuah akuarium cocok bagi ikan, diperlukan setidaknya dua
jenis filter, yaitu filter biologis dan filter mekanis. Filter kimiawi diperlukan untuk
menjaga kualitas air lebih optimal. Filter kimiawi dapat menggunakan karbon
aktif untuk menyaring obat, tannin, atau senyawa pengotor lainnya.
Akuarium besar berukuran 40 hingga 100 liter kini dapat dibangun di rumah.
Disebut dengan terumbu karang nano karena dapat menyimpan ekosistem
terumbu karang di dalamnya. Massa jenis air yang sebesar 1 kilogram per liter dan
tekanan air yang semakin tinggi seiring dengan kedalaman air membatasi volume
akuarium yang dapat dibangun oleh para pelaku hobi.