Anda di halaman 1dari 7

MENGENAL ALAM MALAIKAT

Allah ta’ala telah mengabarkan kepada manusia akan keberadaan malaikat.


Bahkan Allah jadikan keimanan kepada malaikat sebagai salah satu rukun iman, yang tanpanya
iman seseorang tidak akan diterima.
Apa hubungan malaikat dengan manusia? Apakah ada hubungannya?
Di sinilah menjadi penting bagi setiap muslim untuk mengenal malaikat.
Dengan mengenal malaikat :
- kita akan lebih mengetahui kebesaran Allah yang memiliki tentara-tentara seperti
malaikat.
- kita akan merasakan kasih sayang Allah yang telah melindungi kita dengan mengutus
para malaikat untuk menjaga kita, mencatat amal amal kita, membisiki kita untuk berbuat
baik dan lain sebagainya.
- kita akan mencintai malaikat, sebagai hamba Allah yang selalu taat kepada Nya.

Definisi malaikat

Malaikat adalah jamak dari kata Malak, yang secara bahasa bermakna Mursil ; utusan.1 Mereka
adalah makhluk ghoib yang Allah yang ciptakan dari cahaya, tidak memiliki sifat
ketuhanan2, selalu taat kepada perintah Allah dan tidak pernah bermaksiat kepada Allah.3

Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya arsy, dan
jin diciptakan dari nyala api, dan adam dari apa yang sudah diceritakan kepada kalian”4

Jumlah malaikat sangat banyak, tidak ada yang mengetahui selain Allah ta’ala5. Allah ta’ala
berfirman, “dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhan mu melainkan dia sendiri” (Qs. Al
Muddatsir: 31).

Apakah malaikat berjasad?


Nash-nash yang ada menunjukan bahwa malaikat memiliki jasad8. Bahkan jasad mereka sangat
besar, meskipun berbeda beda. Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menceritakan
bagaimana besarnya malaikat pemikul Arsy, “aku diizinkan untuk menceritakan salah satu
malaikat Allah, yaitu malaikat pemikul Arsy, sesungguhnya antara cuping telinga dan
pundaknya sejauh perjalanan tujuh ratus tahun”9

Mereka juga memiliki sayap. Meskipun berbeda beda jumlah sayapnya. Di antara mereka ada
yang memiliki dua sayap, tiga atau empat sayap, bahkan ada yang memiliki enam ratus sayap
sebagaimana malaikat Jibril. Allah ta’ala berfirman, “Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-
utusan yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat…” (Qs. Fathir:
1).

Mengenai malaikat jibril, Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah melihat dalam bentuk
aslinya selama dua kali. Yang pertama ketika di abthah,10 Rosulullah melihat Jibril menampakan
dirinya dalam bentuk aslinya, dengan enam ratus sayap yang menutupi ufuk. Yang kedua adalah
ketika Rosulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam dinaikan ke langit pada malam Mi’roj11. Allah
berfirman, “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli)
pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha” (Qs. An Najm 13-14) Adapun selebihnya,
Malaikat Jibril lebih sering datang dalam bentuk seorang sahabat bernama Dihyatul Kalbii 12,
atau terkadang dalam bentuk seorang laki laki asing yang tidak dikenal.13

Malaikat juga memiliki akal tapi tidak memiliki hawa nafsu sebagaimana manusia14. Karena jika
tidak memiliki akal, tidak mungkin Allah memuji mereka dengan menyebutkan sifat mereka,
“tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan” (Qs. At Tahrim : 6)

Namun meskipun malaikat memiliki jasad, mereka tidak membutuhkan makan dan minum
sebagaimana manusia15. Sebagaimana disebutkan dalam kisah Nabi Ibrohim yang didatangi oleh
malaikat yang menyerupai manusia. ketika dihidangkan makanan kepada mereka, mereka tidak
mau menyentuhnya.16

Keyakinan kaum musyrikin tentang malaikat


Orang Yahudi17 menisbatkan Uzair18 sebagai anak Allah. Orang Nashroni juga menisbatkan Al
Masih (Nabi Isa) sebagai anak Allah. Dan orang Musyrik tidak kalah dalam hal ini. Mereka
menisbatkan malaikat sebagai anak anak Allah! Bahkan lebih dari itu, mereka mengatakan
bahwa malaikat adalah anak-anak perempuan19 Allah20. Maha Suci Allah atas apa yang mereka
tuduhkan. Allah pun mengingkari pernyataan orang musyrik bahwa malaikat berjenis kelamin
wanita. Allah ta’ala berfirman, “Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu
adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai perempuan. Apakah mereka
menyaksikan penciptaan malaika-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan
mereka akan dimintai pertanggung-jawaban.” (Qs. Az Zukhruf : 19).

Allah mengingkari tuduhan bahwa malaikat adalah anak-anak Allah, “Dan mereka berkata:
“Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak”, Maha Suci Allah.
Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan (Qs. Al Anbiya :
26).

Serta bagaimana mereka bangga jika memiliki anak laki laki dan malu jika memiliki anak
perempuan, namun kemudian menisbatkan anak perempuan untuk Allah? 21 Tentu ini sesuatu
yang tidak adil. Allah berfirman, “Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah
(anak) perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil.” (Qs. An Najm
: 21-22).

Mana yang lebih mulia antara malaikat dan orang soleh?

Masalah ini telah diperselisihkan oleh para ulama dahulu.22 Akan tetapi yang benar adalah -
sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah, “bahwa orang
soleh lebih utama jika telah masuk ke dalam syurga. Karena mereka berada dekat dengan
sang Pencipta, bersenang-senang di dalam surga, dimuliakan oleh Allah dengan rahmat
Nya, bahkan bisa melihat wajah Allah ta’ala. Sementara malaikat ketika itu –dengan izin
Allah- menjadi pelayan manusia.

Adapun sekarang –di kehidupan dunia- malaikat lebih utama dari manusia soleh, karena
keberadaannya di atas langit, dekat dengan sang pencipta, sibuk beribadah kepada Allah,
suci dari dosa yang dilakukan oleh manusia di muka bumi.”23
Tiga pemimpin malaikat

Dari sekian banyak malaikat, ada tiga yang menjadi pemimpin mereka4. Yaitu malaikat Jibril
yang bertugas menyampaikan wahyu. Malaikat Israfil yang bertugas meniup sangkakala di hari
akhir. Dan malaikat Mikail yang bertugas menurunkan hujan dan menumbuhkan tanaman.
Ketiga malaikat ini menjadi pemimpin malaikat dikarenakan tugas mereka yang berkaitan
dengan kehidupan. Jibril bertugas menyampaikan wahyu yang dengannya hati manusia akan
hidup. Mikail menumbuhkan tumbuhan dan menurunkan hujan dengannya bumi akan hidup.
Dan Isrofil pun meniup sangkakala yang dengannya jasad manusia akan kembali hidup di hari
kiamat.

Malaikat penjaga manusia

Di antara malaikat ada yang bertugas setiap waktu menjaga manusia. Allah ta’ala berfirman
(yang artinya), “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di
muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah” (Qs. Ar Ro’du: 11).
Mujahid berkata, “tidaklah seorang hamba, kecuali dia memiliki malaikat yang diperintahkan
untuk menjaganya –baik ketika tidur maupun terjaga- dari gangguan jin, manusia, dan hewan
hewan penggganggu. Jika ada sesuatu yang akan mencelakakannya, malaikat akan mengatakan
kepadanya, “awas hati-hati!”, kecuali sesuatu yang sudah diizinkan oleh Allah untuk
menimpanya”5

Malaikat penjaga gunung

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa ketika Rosulullah hijrah ke Thaif dan mendapatkan
perlakuan yang tidak layak dari penduduk Thaif, beliau didatangi oleh malaikat. Setelah
mengucapkan salam, malaikat tersebut berkata, “Wahai Muhammad! Sesungguhnya Allah telah
mendengar apa yang telah dikatakan oleh kaummu. Aku adalah malaikat gunung. Aku telah
diutus Tuhanmu untuk mendatangimu, agar engkau menyuruhku untuk membantu
menyelesaikan urusanmu. Maka, apa yang engkau inginkan aku perbuat kepada mereka? Jika
engkau mau, akan kuhimpit mereka itu dengan dua gunung batu (Abu Hubaisy dan Al-Ahmar).”
Maka beliau bersabda, “Jangan! Aku berharap Allah ta’ala melahirkan dari mereka generasi
yang menyembah Allah ta’ala dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun.’”6

Malaikat berkeliling mencari majelis dzikir

Kemudian ada di antara mereka malaikat yang berkeliling di muka bumi, jika didapatkan ada
majlis dzikir maka mereka akan ikut duduk di majlis dzikir. Rosulullah Shallallahu ‘alaihi
Wasallam bersabda, “tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah diantara rumah Allah, di sana
mereka membaca kitabullah dan mempelajarinya, kecuali mereka akan diberikan ketenangan,
diliputi rahmat dan dinaungi oleh malaikat serta Allah akan menyebutkan mereka dihadapan
makhluk (para penghuni langit) yang berada di dekat Nya”7

Malaikat pencatan amal

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-
malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-
pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al Infithor: 10-12). Setiap
orang akan diiringi oleh dua malaikat. Sebelah kanan bertugas mencatat amal baik. Sementara
sebelah kiri bertugas mencatat amal buruk.8 Tidaklah seorang berbuat kecuali akan dicatat oleh
malaikat, sekecil apapun itu. Bahkan hingga rintihan orang yang sedang sakit.

Dikisahkan dahulu ketika Imam Ahmad sakit dan dijenguk oleh saudaranya, dilihatnya Imam
Ahmad sedang merintih (karena sakit). Maka saudaranya mengatakan, “wahai Abu Abdillah
tenanglah, sesungguhnya Thawus berkata, “sesungguhnya Malaikat mencatat sampai rintihan
orang yang sedang sakit, karena Allah berfirman (yang artinya), “Tiada suatu ucapanpun yang
diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (Qs. Qaf :
18)””, Maka sejak saat itu Imam Ahmad berhenti merintih.9

Malaikat Maut

Malaikat maut –sebagaimana terlihat dari namanya- bertugas mencabut arwah manusia. tentang
penamaan malaikat maut Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah: “Malaikat maut
yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada
Tuhanmulah kamu akan dikembalikan” (Qs. As Sajadah: 11). Adapun penamaan Izroil tidak ada
dasarnya dalam Al Qur’an dan Sunnah.10

Disebutkan dalam sebuah riwayat11, bahwa malaikat maut memiliki pembantu pembantu yang
akan mendatangi orang yang akan meninggal untuk mencabut nyawanya. Jika manusia yang
akan dicabut nyawanya seorang yang soleh, maka malaikat akan datang dalam rupa yang bagus,
dan nyawa orang tersebut akan dicabut dengan lembut. Namun sebaliknya, jika manusia yang
akan dicabut nyawanya seorang pendosa, maka malaikat akan mendatanginya dalam rupa yang
buruk dan menyeramkan. Dan arwahnya pun akan dicabut dengan sangat keras tanpa kasih
sayang. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di
waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat
memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu
dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan…” (Qs. Al An’am : 93)

Kemudian setelah malaikat maut mencabut arwah dan mengeluarkannya dari jasad seorang
hamba, arwah tersebut akan diserahkan kepada malaikat rahmat atau malaikat adzab yang
menjadi penanggung jawab selanjutnya.12

Malaikat yang bertugas bertanya di alam kubur

Jika seorang hamba telah memasuki kuburan, dia akan didatangi oleh malaikat. Dalam sebuah
hadis disebutkan, “jika seorang yang sudah mati dikuburkan, dia akan didatangi dua malaikat
berwarna gelap, salah satunya bernama Munkar, dan yang lain bernama Nakir. Keduanya akan
bertanya, ‘apa yang kamu ketahui tentang orang ini (maksudnya Muhammad)?’ (seorang
muslim) menjawab, ‘sebagaimana apa yang dia katakan, dia adalah hamba Allah dan ro’ul Nya,
aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah dan
Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, namun jika orang munafik, dia berkata, “aku
mendengarkan orang-orang mengatakan begini dan begitu maka akupun ikut mengatakannya,
aku tidak tau….”13

Para penjaga neraka dan para penjaga surga


Para penjaga neraka14 –naudzubillah- bernama Zabaniyah15. Pemimpin mereka berjumlah
sembilan belas16. Yang paling senior bernama Malik, Allah ta’ala berfirman (yang artinya),
“Mereka (penduduk neraka) berseru: “Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.” Dia
menjawab: “Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).” (Az Zukhruf: 77).

Tentang sifat mereka, Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
(Qs. At Tahrim: 6)

Adapun para penjaga surga, pemimpin mereka adalah Ridhwan17. Mereka akan menyambut para
penghuni surga dengan ucapan salam. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan orang-orang
yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga
apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah
kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah
kamu! maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya.” (Qs. Az Zumar: 73)

Anda mungkin juga menyukai