Anda di halaman 1dari 13

KEHIDUPAN ISLAMI WARGA MUHAMMADIYAH

DALAM KELUARGA

Oleh:

NUGRAHA SYARIF (132015110P)


APRIYADI BUDI (132015030)
RAHMAT HIDAYAT (132015057)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah dalam Keluarga “ ini sesuai
waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam tetap tercurah pada junjungan
kita Nabi Muhammad Saw, beserta sahabat dan para pengikutnya.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan


yang telah diberikan oleh berbagai pihak, baik moril maupun materil dalam proses
pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saran ataupun kritik yang membangun, sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Palembang, 4 April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1


1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3. Tujuan Penulisan .............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2

2.1. Pedoman Islami Warga Muhammadiyah ......................................... 2


2.2. Pandangan Islam Tentang Kehidupan .............................................. 2
2.3. Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah Dalam Keluarga ........... 4

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 9

3.1. Kesimpulan ...................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Identitas Muhammadiyah adalah gerakan Islam amar ma’ruf nahi munkar.


Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa setiap perjuangan, gerakan, langkah
Muhammadiyah harus sesuai dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ajaran
Islam dan Al-Quran. Pedoman hidup Islami warga muhammadiyah merupakan
pedoman untuk menjalani kehidupan dalam setiap aspek kehidupan termasuk
diantaranya adalah kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi,
mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan profesi, berbangsa dan
bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta mengembangkan seni dan budaya. Dalam makalah ini akan dibahas
lebih mendalam tentang penerapan sebuah pedoman hidup Islami warga
Muhammadiyah di dalam keluarga.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana cara berperilaku di dalam keluarga sebagai bagian dari warga


Muhammadiyah dengan merujuk pada Al-Qur’an dan As-Sunnah agar
menunnjukkan keteladanan yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara?

1.3. Tujuan Penulisan

Menjelaskan cara berperilaku di dalam keluarga sebagai bagian dari warga


Muhammadiyah dengan merujuk pada Al-Qur’an dan As-Sunnah agar
menunnjukkan keteladanan yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pedoman Islami Warga Muhammadiyah

Pedoman hidup Islami warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai dan


norma Islami yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk menjadi dasar
tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari
sehingga tercermin kepribadian yang Islami.

Pedoman hidup islami warga muhammadiyah menjadi pedoman bagi


seluruh warga Muhammadiyah, termasuk para pimpinan, anggota dan pengurus.

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah ini juga bisa diikuti oleh
para simpatisan dan dapat dijadikan sebagai media untuk memperkenalkan apa itu
Muhammadiyah yang sesungguhnya.

Landasan dan sumber pedoman hidup islami warga muhammadiyah yang


bersumber dari Al- Quran dan As-Sunnah Nabi merupakan pengembangan dan
pengayaan dari pemikiran-pemikiran formal dalam Muhammadiyah seperti matan
Keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah, muqaddimah anggaran dasar
Muhammadiyah, matan kepribadian Muhammadiyah dan hasil-hasil keputusan
majelis tarjih.

2.2. Pandangan Islam Tentang Kehidupan

Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul, sebagai
hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa, yang menjamin
kesejahteraan hidup dunia dan akhirat. Agama Islam adalah Agama yang dibawa
oleh Nabi Muhammad sebagai ajaran yang diturunkan Allah yang tercantum dalam
Al-Quran dan As-Sunnah Nabi yang shahih berupa perintah-perintah, larangan-
larangan dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat.

2
‫ر‬ ۡ ‫ى‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ُ ٗ ر ى رۡ ر ۡر رۡ ر‬ ُ ‫ر ر ر ر‬
ٰ ‫كم م رِّن ٱلِّين رما رو ى‬
‫َّص بِّهِّۦ نوحا وٱَّلِّي أوحينا إَِّلك وما وصينا بِّهِّۦ‬ ِّ ‫۞َشع ل‬
‫رُر رر‬
‫لَع ٱل ۡ ُم ۡۡشك ِّير‬ ْ ُ‫ر رر رررى‬ ْ ُ ‫ۡر ر ر ُ ر ٰ ر ر ر ۡ ر‬
ِّ ‫إِّبرٰهِّيم وموَس وع ى‬
‫ِّيسٰۖٓ أن أقِّيموا ٱلِّين وَل تتفرقوا فِّي ِۚهِّ كُب‬

ُ ِّ ‫ٱّلل رَيۡ رتِب إ رَلۡهِّ رمن ي ر رشا ُء رو ري ۡه ِّدي إ رَلۡهِّ رمن يُن‬
١٣ ‫يب‬ ُ ‫وه ۡم إ رَلۡهِّ ى‬
ُ ُ ۡ‫ر ر‬
‫ما تدع‬
ِّ ِّ ِّ ِۚ ِّ

“Dia telah mensyari´atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-
Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah
Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan
janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik
agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang
yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang
kembali (kepada-Nya)”. (Q.S. Asy Syura:13)

Ajaran Islam bersifat menyeluruh dan saling berhubungan, tidak dapat


dipisah-pisahkan meliputi bidang-bidang aqidah, akhlaq, ibadah, dan muamalah
duniawi.

Islam adalah agama untuk penyerahan diri semata-mata kepada Allah SWT,
Agama semua nabi-nabi, Agama yang sesuai dengan fitrah manusia, Agama yang
menjadi petunjuk bagi manusia. Agama yang mengatur hubungan manusia dengan
Tuhan dan hubungan manusia dengan sesamanya, Agama yang menjadi rahmat
bagi semesta alam, Islam satu-satunya agama yang diridhoi Allah dan agama yang
sempurna.

Dengan beragama Islam maka setiap muslim memiliki dasar / landasan


hidup tauhid kepada Allah, fungsi dalam kehidupan berupa ibadah dan menjalankan
perannya pemimpinan dimuka bumi dan bertujuan untuk meraih Ridho Allah SWT.

Islam yang mulia dan utama itu akan menjadi kenyataan dalam kehidupan
di dunia apabila benar-benar diimani, difahami, dihayati, dan diamalkan oleh
seluruh pemeluknya dengan penuh ketundukan atau penyerahan diri.

3
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam maupun warga Muhammadiyah sebagai
muslim benar-benar dituntut keteladanannya dalam mengamalkan nilai-nilai Islam
di berbagai lingkup kehidupan.

‫سن ركمار‬ ۡ‫ٱل ۡن ريا ٰۖٓ روأرح‬


ُّ ‫رر رر ر ر ر ر ر‬ ُ‫ك ى‬
‫ٱّلل ى‬ ‫ر ر رٰ ر‬
‫رو ۡٱب رتغِّ فِّيما ءاتى‬
ِّ ‫ر‬ ِّ ‫ٱل رار ٱٓأۡل‬
‫خرة ٰۖٓ وَل تنس ن ِّصيبك مِّن‬

ۡ ُ ۡ ُّ ُ ‫ى ى ر ر‬ ‫ۡر‬ ‫ر ۡ ر ر ىُ رۡ ر رر رۡ ۡر ر ر‬
‫ر‬
٧٧ ‫س ِّدين‬ ِّ ‫أحسن ٱّلل إَِّلكٰۖٓ وَل تبغِّ ٱلفساد ِِّف ٱۡل‬
ِّ ‫ۡرض إِّن ٱّلل َل ُيِّب ٱلمف‬

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. (Q.S.
Al-Qasas: 77)

2.3. Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah Dalam Keluarga

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti


"ras" dan warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana
terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai
kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu,
terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.

Keluarga juga merupakan tiang utama kehidupan umat dan bangsa sebagai
tempat sosialisasi nilai-nilai yang paling intensif dan menentukan. Karena itu,
menjadi kewajiban setiap anggota Muhammadiyah untuk mewujudkan kehidupan
Keluarga Sakinah, Mawaddah Wahrrahmah dan juga terwujudnya Masyarakat
Islam yang sebenarnya.

‫ُ ۡ ر ۡ رٰ ٗ ر ۡ ُ ُ ْ رۡ ر ر ر ر ر‬ ُ ‫ۡ ر‬ ُ ‫رۡ ر رر ر‬ ‫ر‬
‫سكم أزوجا ل ِّتسكنوا إَِّلها وجعل‬ ِّ ‫روم ِّۡن رءايٰتِّهِّۦ أن خلق لكم مِّن أنف‬

‫ر ى ر‬ ‫ر‬ ‫رٰ ر ر‬ ‫رۡر ُ ى رىٗ ر ر ۡر ى‬


٢١ ‫ت ل ِّق ۡو ٖم ري رتفك ُرون‬
ٖ ٰ ‫ٓأَلي‬ ‫ۡحة ًۚ إِّن ِِّف ذل ِّك‬‫بينكم مودة ور‬

4
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-
isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Q.S. Ar-
Rum: 21)

Kehidupan keluarga merupakan kehidupan yang terjadi pada suatu


kelompok yang memiliki hubungan darah yang begitu dekat. Hidup islami dapat
diwujudkan di lingkungan keluarga dengan cara sosialisasi perbuatan yang
melanggar moral seorang anak dan melanggar agama. Dengan memberikan
pengajaran dalam bentuk terbuka, anak-anak dapat mengerti dan akan memiliki
nilai islamiah yang baik.

2.3.1. Fungsi Keluarga


1) Keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah perlu difungsikan selain
dalam mensosialisasikan nilai-nilai ajaran Islam juga melaksanakan fungsi
kaderisasi sehingga anak-anak tumbuh menjadi generasi muslim
Muhammadiyah yang dapat menjadi pelangsung dan penyempurna gerakan
da’wah di kemudian hari.
2) Keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah dituntut keteladanan
(uswah hasanah) dalam mempraktikkan kehidupan yang Islami yakni
tertanamnya ihsan/kebaikan dan bergaul dengan ma’ruf, saling menyayangi
dan mengasihi, menghormati hak hidup anak, saling menghargai dan
menghormati antar anggota keluarga, memberikan pendidikan akhlaq yang
mulia secara paripuma, menjauhkan segenap anggota keluarga dari bencana
siksa neraka, membiasakan bermusyawarah dalam menyelasaikan urusan,
berbuat adil dan ihsan, memelihara persamaan hak dan kewajiban, dan
menyantuni anggota keluarga yang tidak mampu.
ُ ُ ُ ۡ ‫ر ى ر ُّ ر ى ر ر ر ُ ْ ر ر ُّ ر ُ ۡ ر ر ُ ْ ر ر ر ۡ ٗ ٰۖٓ ر ر ر‬
‫وهنى‬ ‫يأيها ٱَّلِّين ءامنوا َل ُيِّل لكم أن ت ِّرثوا ٱلنِّساء كرها وَل تعضل‬

ُ ُ ‫ر ر ر ۡ ُ ُ ُ ى ى ر ر ۡ ر ر ٰ ر ُّ ر ر ر ر‬
‫وهنى‬ ۡ ‫ر‬ ْ ُ‫رۡ ر‬
‫حشةٖ مبيِّنةِٖۚ وَع َِّش‬
ِّ ‫ِلِّ ذهبوا بِّبع ِّض ما ءاتيتموهن إَِّل أن يأت ِّي بِّف‬

5
ُ ‫ر ر ُُۡ ُ ى رر ر ى ر ر ۡ رُ ْ ر ۡٗ رر ۡ رر ى‬ ۡ ۡ
ِۚ ِّ ‫ب ِّٱل رمع ُر‬
ِّ‫وف فإِّن ك ِّرهتموهن فعس أن تكرهوا شيا ويجعل ٱّلل فِّيه‬

ٗ ِّ ‫ۡيا ركث‬
١٩ ‫ۡيا‬ ٗ ۡ ‫رخ‬

“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita
dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena
hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan
kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata.
Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak
menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak
menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang
banyak”. (Q.S. An-Nisa: 19)

2.3.2. Aktifitas Keluarga


1. Di tengah arus media elektronik dan media cetak yang makin terbuka,
keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah kian dituntut perhatian
dan kesungguhan dalam mendidik anak-anak dan menciptakan suasana
yang harmonis agar terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif dan
terciptanya suasana pendidikan keluarga yang positif sesuai dengan nilai–
nilai ajaran Islam.
2. Keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah dituntut keteladanannya
untuk menunjukkan penghormatan dan perlakuan yang ihsan terhadap anak-
anak dan perempuan serta menjauhkan diri dari praktik-praktik kekerasan
dan menelantarkan kehidupan terhadap anggota keluarga.
‫سنا ًۚ إ ىما ري ۡبلُ رغ ىن ع ر‬
‫ِّندكر‬ ٰ ‫ر ر ر ٰ ر ُّ ر ر ى ر ۡ ُ ُ ْ ى ى ُ ر ۡ ر ٰ ر ۡ ۡ ر‬
ِّ ‫۞وقَض ربك أَل تعبدوا إَِّل إِّياه وب ِّٱلو ِّلي ِّن إِّح‬
‫ۡ رر ر ر ُ ُ ر رۡ ر‬
‫لِك ُه رما فر رَل رت ُقل ل ى ُه رما أُ ٖف رو رَل رت ۡن ره ۡر ُه رما روقُل ل ى ُهمار‬
ِّ ‫ٱلكُِّب أحدهما أو‬

ٗ ‫قر ۡو َٗل ركر‬


٢٣ ‫يما‬ِّ

6
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”.
(Q.S. Al-Isra: 23)
ٰٗٓۖ ۡ ‫ر‬ ْ ُ ۡ ُ ‫ُ ۡ ر ر ر ۡ ْ ر ۡ ُ ر ر ى ر ر ُّ ُ ۡ ر ر ۡ ُ ۡ ر ى‬
‫ۡشكوا بِّهِّۦ شيا‬ ِّ ‫۞قل تعالوا أتل ما حرم ربكم عليكمٰۖٓ أَل ت‬
ُ ُ ُ ۡ ‫ۡ ۡ رٰ ى ۡ ُ ر‬ ُ ‫ۡ ر ٰ ٗ ٰۖٓ ر ر ر ۡ ُ ُ ْ ر ۡ ر ٰ ر‬ ۡ
ۡ‫كم‬ ‫روب ِّٱل رو ٰ ِّ رليۡ ِّن إِّحسنا وَل تقتلوا أولدكم مِّن إِّمل ٖق َّنن نرزق‬

ۡ ْ ُ ۡ‫ر ر‬ ‫ر‬ ‫ى ُ ۡ ر ر ر ۡ ر ُ ْ ۡ ر رٰ ر‬
‫حش رما ظ ره رر م ِّۡن رها رو رما رب رط رنٰۖٓ روَل تق ُتلوا ٱنلىف رس‬ ِّ ‫ِإَوياهمٰۖٓ وَل تقربوا ٱلفو‬

‫ررى ُ ۡ رۡ ُ ر‬ ُ ٰ ‫ۡر رٰ ُ ۡ ر ى‬ ‫ى ر ىر ىُ ى‬
١٥١ ‫ق ذل ِّكم وصىكم بِّهِّۦ لعلكم تعقِّلون‬ ِۚ ِّ ‫ٱّلل إَِّل ب ِّٱۡل‬ ‫ٱل ِّت حرم‬

“Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh


Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,
berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu
membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi
rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati
perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun
yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar".
Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya)”.
(Q.S. Al-An’am: 151)
3. Keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah perlu memiliki
kepedulian sosial dan membangun hubungan sosial yang ihsan, ishlah, dan
ma’ruf dengan tetangga-tetangga sekitar maupun dalam kehidupan sosial
yang lebih luas di masyarakat sehingga tercipta qaryah thayyibah dalam
masyarakat setempat.

7
ۡ ٰ ‫يا ٰۖٓ روب ِّٱلۡ رو ٰ ِّ رليۡن إ ِّ ۡح ر‬
ٗۡ ‫ر‬ ْ ُ ُۡ ‫ر ۡ ُُ ْ ىر رر‬
ٰ ‫س ٗنا روب ِّ ِّذي ٱل ُق ۡر ر‬
‫ب‬ ِّ ‫ش‬ ‫ۦ‬ِّ ‫ه‬ِّ ‫ۡشكوا‬
‫ب‬ ِّ ‫۞وٱعبدوا ٱّلل وَل ت‬
‫ى‬ ‫ر‬ ُ ُ ۡ ‫ر‬ ۡ ‫ُۡ ۡ ر ر‬ ‫ر‬ ۡ ‫ر‬ ‫ر ۡررٰ ر ٰ ر ۡر ر‬
‫ب‬ِّ ‫ح‬
ِّ ‫ا‬ ‫ٱلص‬‫و‬ ‫ب‬
ِّ ‫ن‬ ‫ٱۡل‬ ِّ ‫ار‬‫ٱۡل‬ ‫و‬ ٰ
‫ب‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ٱل‬ ‫ِّي‬ ‫ذ‬ ِّ ‫ار‬‫ٱۡل‬ ‫و‬ ‫ِّي‬
ِّ ‫ك‬ ٰ
‫س‬ ‫وٱَلتم وٱلم‬

‫ر ر ر ر ر ۡ ر ۡ ر ٰ ُ ُ ۡ ى ى ر ر ُ ُّ ر ر ر‬ ‫ى‬ ۡ ‫ر‬ ‫ر‬ ۡ


‫يل وما ملكت أيمنكم إِّن ٱّلل َل ُيِّب من َكن‬ ِّ ِّ ‫ۢنب وٱب ِّن ٱلسب‬
ِّ ‫ب ِّٱۡل‬
ُ ‫ُۡر ٗ ر‬
٣٦ ‫ُمتاَل فخورا‬

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan


sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga
yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri”. (Q.S. An-Nisa: 36)
4. Pelaksanaan shalat dalam kehidupan keluarga harus menjadi prioritas utama,
dan kepala keluarga jika perlu memberikan sanksi yang bersifat mendidik.

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pedoman hidup Islami warga Muhammadiyah akan terlaksana dan dapat


mencapai keberhasilan jika benar-benar menjadi tekad dan kesungguhan sepenuh
hati segenap waga dan pimpinan Muhammadiyah dengan menggunakan seluruh
ikhtiar yang optimal yang didukung oleh beberapa faktor positif menuju tujuannya.

Pedoman hidup Islami selain dapat dilakukan di dalam kehidupan pribadi


ataupun kehidupan masyarakat, juga dapat dilakukan dalam kehidupan keluarga.
Pedoman Hidup Islami dalam Kehidupan Keluarga lebih efektif dalam
menumbuhkan keimanan seorang anak ataupun anggota keluarga lainnya.
Perubahan yang terjadi yaitu bentuk kesadaran anak akan kewajibannya sebagai
orang muslim.

Terbentuknya kader-kader muda yang berintelektual yang dapat menjadi


generasi muda yang dapat menjadi penerus bangsa baik bersifat umum maupun
bersifat Islam. Anak yang awalnya tidak begitu mengenal Islam, dapat mengerti
Islam dengan baik. Kehidupan sosial seorang anak juga dapat lebih baik lagi dari
sebelumnya dan mengetahui perbuatan yang baik seperti hubungan silaturahmi
yang baik, menghormati antar anggota keluarga dan sebagainya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Prayogi, A. A. (2012, September). Makalah Pedoman Hidup Islami Warga


Muhammadiyah. https://aanborneo.blogspot.co.id/2012/09/makalah-
pandangan-hidup-islami-warga.html
Tim Penyusun AIK UMP. (2014). Al-Islam dan Kemuhamadiyahan (AIK).
Palembang: Katalog Dalam Terbitan (KDT).

10

Anda mungkin juga menyukai