Celup Belerang
Celup Belerang
Disusun oleh :
III. PERCOBAAN
III.1. Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
- Gelas kimia - Serat kapas
- Gelas ukur - Zat warna belerang
- Gelas porselen - Na2S
- Termometer - Na2CO3
- Pengaduk - Na2BO3
- Pipet ukur - Na2SO4
- Neraca - Pembasah (Teepol BA)
- Bunsen burner - Detergent (Teepol BA)
- Kasa - Air
Fungsi zat :
Zat warna belerang : memberikan warna terhadap kain kapas yang akan
dicelup.
Na2SO4 : sebagai elektolit yang berfungsi untuk
memperbesar penyerapan zat warna pada kain kapas.
Pembasah : menurunkan tegangan antar muka sehingga zat
warna dapat larut secara merata dan mempercepat proses pelarutan.
Zat pendispersi : mendispersi zat warn asupaya zat warna larut pada
saat pembuatan leuko.
Na2BO3 : sebagai oksidator pada saat proses oksidasi yang
berfungsi untuk mengembalikan zat warna ke bentuk semula.
Na2S : sebagai reduktor yang berfungsi untuk mereduksi
jembatan belerang sehingga menjadi komponen yang larut dalam air dan
mempunyai daya tarik terhadap serat pada proses pelarutan zat warna dan
mencegah premature oksidasi pada saat proses berlangsung.
Na2CO3 : bekerja sama dengan Na2S menjaga zat warna
dalam bentuk leuko.
III.3 Diagram Alir Proses
Pembuatan leuko zat warna
Pencelupan
Pencucian
Pembilasan
Pengeringan
Evaluasi :
Kerataaan /tua muda warna
Resep ke-2
Berat bahan = 3.7 g
Vlot = 1:30 Air = 30 x 3.7 = 0.111 L
Leuko zat warna = 2 % x 3.7 = 0.074
= 0.074 x 100 = 7.4 ml
1
Pembasah = 0.5 x 0.111 = 0.055 cc
Na2S = 4 x 0.111 = 0.444 g
Na2CO3 = 1 x 0.111 = 0.111 g
Na2SO4 = 40 x 0.111 = 4.44 g
Resep oksidasi :
Na2BO3 = 3 x 0.111 = 0.333 g
Resep cuci sabun :
Detergent = 1 x 0.111 = 0.111 cc
Na2CO3 = 0.5 x 0.111 = 0.0555 g
Resep ke-3
Berat bahan = 3.6 g
Vlot = 1:30 Air = 3.6 x 30 = 0.108 L
Leuko zat warna = 2 % x 3.6 = 0.072
= 0.072 x 100 = 7.2 ml
1
Pembasah = 0.5 x 0.108 = 0.054 cc
Na2S = 4 x 0.108 = 0.432 g
Na2CO3 = 2 x 0.108 = 0.216 g
Na2SO4 = 40 x 0.108 = 4.32 g
Resep oksidasi :
Na2BO3 = 3 x 0.108 = 0.324 g
Resep cuci sabun :
Detergent = 1 x 0.108 = 0.108 cc
Na2CO3 = 0.5 x 0.108 = 0.054 g
Resep ke-4
Menggunakan larutan bekas resep ke-3
Leuko zat warna = 50 % x leuko zat warna resep ke-3
= 50 % x 7.2 = 3.6 ml
Pembasah = 0.5 x 0.108 = 0.054 c
V. KESIMPULAN
Dari data dan hasil percobaan diperoleh bahwa :
Pada proses pencelupan zat warna belerang diperlukan
penambahan reduktor dan alkali lemah supaya ikatan sulfida yang
terjadi antara serat dan zat warna belerang tidak terurai.
Zat warna belerang dapat dipergunakan berulang-ulang kali dengan
menambahkan zat pembantu (standing batch).
Penambahan elektrolit dipergunakan untuk memperbesar
penyerapan zat warna terhadap kain.
Resep yang menghasilkan warna kain yang tertua dan merata
adalah resep ke-3.
Pembasah ditambahkan untuk menurunkan tegangan antar muka
sehingga zat warna dapat terserap kedalam bahan atau kain.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Djufri Rasjid. Ir. M.Sc. Teknologi Pengelantangan, Pencelupan,
dan Pencapan. ITT. Bandung:1976
Nn. Isminingsih,S.Teks, M.Sc. Pengantar kimia zat warna, ITT.
Bandung:1978-1979
Pedoman Praktikum Teknologi Pengelantangan, Pencelupan, dan
Pencapan.