Anda di halaman 1dari 25

Spesifikasi Teknis

BAGIAN C; PEKERJAAN ARSITEKTUR

C.1. PEKERJAAN SUB LANTAI (RABAT BETON)

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai yang pekerjaan yang
bermutu baik.

b. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan di bawah lapisan finishing lantai yang langsung di atas
tanah (lantai dasar yang tidak memakai plat beton) serta sesuai detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

Semen Portland, pasir, kerikil/split dan air harus sesuai dengan persyaratan di spesifikasi beton
bertulang.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a.Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya, untuk mendapatkan persetujuan Direksi / Konsultan PENGAWAS.

b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan
harus disetujui Direksi / Konsultan PENGAWAS.

c. Pasangan sub lantai dilakukan langsung di atas tanah, maka sebelum pasangan sub lantai
dilaksanakan terlebih dahulu lapisan urug di bawahnya harus sudah dikerjakan dengan
sempurna (telah dipadatkan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung
maksimal.

d. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan kerikil atau split
dengan perbandingan 1: 3 : 5 / mutu beton K-100.

e. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 5 cm atau sesuai yang disebutkan/disyaratkan dalam
detail gambar

f. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpass, kecuali pada lantai ruangan-ruangan yang
disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai kemiringan sesuai
yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi / Konsultan PENGAWAS.

C.2. PEKERJAAN LANTAI SCREED

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik.
Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 40
Spesifikasi Teknis

b. Pekerjaan lantai screed dilakukan di atas plat-plat beton, meliputi bawah finishing lantai
untuk seluruh detail seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

Semen, pasir, split dan air lihat di pekerjaan beton

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu
diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuannya.

b. Lantai Screed dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton tumbuk atau plat beton,
telah dibersihkan dari segala kotoran, debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain.

c. Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan PC dan pasir yang memenuhi syarat-
syarat seperti yang telah ditentukan.

d. Lapisan atas/finish lantai screed adalah acian tanpa campuran bahan lain, yang dilapiskan ke
seluruh permukaan lantai yang diratakan dan dilicinkan, atau bahan/material lain sesuai
yang disebutkan/disyaratkan dalam gambar detail atau sesuai petunjuk Direksi / Konsultan
Pengawas.

e. Tebal adukan lantai screed minimal dibuat 4 cm atau sesuai dengan gambar kerja, dari
adukan 1 PC : 4 pasir. Permukaan lantai screed harus betul-betul rata, kecuali bila disyaratkan
lain, bebas cacat (retak-retak), sehingga siap dipasang karpet dan bahan finishing lainnya.

f. Sebagai persiapan sebelum lantai screed dilakukan, alas lantai screed harus dibersihkan
dengan sikat kawat dan air supaya agregate muncul dan memberi ikatan yang baik dengan
screed. Cara lain adalah membuat permukaan beton menjadi kasar dengan cara yang disetujui
Direksi / Konsultan Pengawas.

Setelah dibersihkan, alas lapisan dibasahi (semalam) dan setelah kering dilapis cairan semen
(air semen) maximum 20 menit, selanjutnya screed dicor.

g. Pengecoran harus dilakukan sekaligus. Untuk daerah yang luas pengecoran mengikuti lajur
selebar 3 m dan pengecoran sebuah lajur hanya boleh dilakukan 24 jam setelah dicor.
Permukaan ujung dari lajur screed yang terdahulu harus dibahasi dahulu dengan air semen
sebelum sebelahnya dicor.

h. Peralatan dan Compaction

Screed harus di-compact dengan beam vibrator dan perhatian harus diberikan pada ujung-
ujung yang sering tertinggal. Bila peralatan diperlukan ( untuk finishing yang
membutuhkannya) perataan dengan papan screed harus menunggu minimum 1,5 jam
maximum 2,5 jam untuk menghindari pendebuan permukaan screed. Toleransi perbedaan
tinggi dalam satu ruang besar maximum 15 mm. Toleransi perbedaan antara jalur maximum 1
mm.

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 41
Spesifikasi Teknis

i. Screed harus dibasahi selama 7 hari.

j. Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat dilakukan minimum setelah 4 (empat)
minggu.

C.3. PEKERJAAN WATER PROOFING (NON INTEGRAL)


1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja bahan-bahan peralatan dan alat-alat
bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar memenuhi uraian syarat di bawah ini serta
memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
Bagian yang diwaterproofing adalah:

a. Toilet, Atap plat beton dan talang beton


b. Lantai ruang daerah basah lantai 2 ke atas (toilet, kamar mandi dll)
c. Bagian-bagian lain yang dinyatakan dalam gambar.

2. Pesyaratan Bahan
a. Persyaratan Standard Mutu Bahan
Standard dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standar-standar lainnya
seperti NI.3, ASTM C230, ASTM C321, ASTM C109.Penyedia Jasa Konstruksi tidak
dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa ijin dari Direksi / Konsultan
Pengawas.

b. Bahan
• Untuk lapisan waterproofing coating digunakan Acrilic polymer modified cementitious
coating dengan ketebalan sesuai petunjuk manufaktur untuk ruang daerah basah.
• Untuk lapisan waterproofing membrane digunakan bituthen membrane sheet dengan
ketebalan minimal 3mm untuk plat beton dan talang beton, cara perekatan sesuai petunjuk
manufaktur.

c. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan


1. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak bercacat.
2. Bahan harus di simpan dalam tempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab, kering dan
bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
3. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan
jenisnya.
4. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan,
baik sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat kerusakan yang bukan karena
tindakan Pemilik.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan / persyaratan pabrik yang
bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.

2. Untuk pekerjaan waterproofing melampirkan surat dukungan dan referensi pekerjaan +


brosur

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 42
Spesifikasi Teknis

3. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan pengganti harus


yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi.

4. Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini harus
dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas,
dengan cara-cara yang telah disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
Peil dan ukuran harus sesuai gambar.

5. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan, dan atas petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

6. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya, Penyedia Jasa
Konstruksi harus segera melaporkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas sebelum
pekerjaan dimulia. Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu
tempat dalam hal ada kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.

7. Penyedia Jasa Konstruksi wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan
jaminan dari pabrik, kecuali bahan yang disediakan oleh proyek.

8. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas
sebanyak minimal 2 (dua) produk yang setara dari berbagai merk pembuatan atau kecuali
ditentukan lain oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

9. Keputusan bahan jenis, warna, tekstur, dan merek yang memenuhi spesifikasi akan diambil
oleh Konsultan Pengawas dan akan diinformasikan kepada Penyedia Jasa Konstruksi selama
tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.

10. Bilamana diinginkan, Penyedia Jasa Konstruksi wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan
dimulai.

11. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (ahli dari pihak
pemberi garansi pemasangan yang terlebih dahukun harus mengajukan “Metode
Pelaksanaan” sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi
/ Konsultan Pengawas.

12. Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang di tempat yang berhubungan langsung
dengan matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra violet atau apabila
disyaratkan dalam gambar pelaksanaan, harus diberi lapisan dapat berupa screed maupun
material finishing.

13. Untuk bagian yang bertemu dengan bidang tegak (dinding, sparing dsb.) pada bidang tegak
tersebut harus diberi lapisan water proofing setinggi minimal 20 cm.

4. Pengujian Mutu Pekerjaan


1. Bila diperlukan wajib mengadakan test bahan tersebut pada laboratorium yang ditunjuk
Direksi / Konsultan Pengawas, baik mengenai komposisi, konsentrasi, dan hasil yang
ditimbulkannya.

2. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara


memberi air di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air (permukaan yang telah
Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 43
Spesifikasi Teknis

diberi lapisan waterproof digenangi air) selama 1 x 24 jam atas biaya sendiri.. Pelaksanaan
pengujian ini harus sepengetahuan dan mendapat persetujuan Direksi / Konsultan
Pengawas.

3. Pada waktu penyerahan maka Penyedia Jasa Konstruksi harus memberika jaminan atas
semua pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya,
akibat kegagalan dari bahan mauoun hasil pekerjaan yang berlaku, selama 5 (lima) tahun
termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi.

5. Syarat Pengamanan Pekerjaan


1. Penyedia Jasa Konstruksi wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang
telah dilakukan, terhadap kemungkinan peregeseran, lecet permukaan atau kerusakan
lainnya.
2. Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik atau pemakai
pada waktu pekerjaan ini dilakukan/dilaksanakan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus
memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi / Konsultan
Pengawas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi

C.4. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi pemasangan granite tile, keramik untuk pekerjaan Finishing
Lantai, Dinding dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

2. Persyaratan Bahan

a. Permukaan : polished / unpolished sesuai design

b. Ketebalan : 5 mm

c. Motif/warna : Ditentukan kemudian atau sesuai dengan existing

d. Ukuran : sesuai gambar

e. Adukan pengisi siar dan nat memakai semen warna khusus nat. Warna ditentukan
kemudian.

f. Bahan-bahan yang dipakai, harus baru dan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan
PENGAWAS

g. Bahan material keramik lantai & homogeneous tile melampirkan surat dukungan bahan
material dari distributor/toko/agen + Brosur.

h. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekejaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari
jenisnya dan harus disetujui Direksi / Konsultan PENGAWAS

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 44
Spesifikasi Teknis

i. Bahan material hospital plint alumunium melampirkan surat dukungan bahan material dari
pabrik/distributor + Brosur.

3. Persyaratan Pelaksanaan

a. Adukan yang dipakai 1 PC : 3 Pasir pasang. Pasir yang dipakai mempunyai gradasi 2 mm,
harus dicuci dan disaring. Tidak dibenarkan menyiram Air Semen ke permukaannya.

b. Seluruh rongga pada permukaan ubin bagian belakang harus terisi dengan adukan sewaktu
ubin bagian belakang harus terisi dengan adukan sewaktu Ubin Keramik dipasang.

c. Pola pemasangan Ubin Keramik harus sesuai dengan Gambar Kerja / Shop Drawing atau
sesuai dengan petunjuk pabrik.

d. Toleransi kecekungan adalah 2,5 mm untuk setiap 2 M2.

e. Garis-garis tepi Ubin Keramik yang terbentuk maupun siar siar harus lurus. Lebar siar harus
sama yaitu maximum 3 mm dengan kedalaman 2 mm.

f. Persyaratan pelaksanaan aduk & pengisi aduk perekat harus sesuai dengan spesifikasi
pabrik agar didapatkan hasil yang baik. Untuk lantai yang luas harus diberi dilatasi nat
sealent sesuai spesifikasi dari pabrik keramik

g. Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan, ubin keramik harus dihindarkan dari injakan atau
pemberian beban.

C.5. PEKERJAAN DINDING BATU BATA

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi / Konsultan PENGAWAS.

2. Persyaratan Bahan

Batu bata yang dipasang adalah dari batu bata besar press dengan mutu terbaik, dan yang
disetujui Direksi / Konsultan PENGAWAS.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Seluruh dinding dari pasangan batu bata dengan aduk campuran 1 PC : 4 pasir pasang,
kecuali pasangan batu bata semen trasram

b. Untuk dinding trasram/rapat air dengan aduk campuran 1 PC: 4 pasir pasang, yakni pada
dinding dari atas permukaan sloof/balok/pondasi sampai minimum 200 cm di atas
permukaan lantai setempat untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah (toilet, kamar
mandi, WC) serta pasangan batu bata di bawah permukaan tanah.

c. Sebelum digunakan batu bata harus direndam air hingga jenuh.

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 45
Spesifikasi Teknis

d. Setelah batang terpasang dengan aduk, naad/siar-siar harus dikeruk sedalam 1 cm dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan setelah kering permukaan pasangan disiram air.

e. Dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar
dibersihkan.

f. Pemasangan dinding batu bata dilakukan betahap, setiap tahap maximum 24 lapis per
harinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis. Bidang dinding batu bata tebal ½ batu
yang luasnya maksimal 9 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat praktis dengan
kolom ukuran 13 x 13 cm. dari tulangan pokok 4 diameter minimal 10 mm.beugel diameter
8 jarak 20 cm, sedangkan jarak antar kolom satu dengan yang lain dibuat maksimal 3 (tiga)
meter.

g. Pelubangan akibat pemasangan perancah pada pasangan bata merah sama sekali tidak
diperkenankan.

h. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton harus
diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu
ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam
pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan hal lain hal ditentukan lain
oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS.

i. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah lebih dari dua.

j. Pasangan dinding batu bata tebal 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm
setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus
cermat, rapih dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.

k. Pasangan batu bata trasraam bawah permukaan tanah/lantai harus diisi dengan adukan
1PC : 3 pasir.

l. Pasangan batu bata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal
dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester). Adapun toleransi
terhadap as dinding yang diijinkan maksimal 1 cm (sebelum diaci/diplester). Penuh dan
padat, tidak berongga serta berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun benda-benda
lain yang membuat cacat.

h. Sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran pada permukaan pasangan batu bata dan beton,
permukaan beton harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting kemudian diketrek/scratched.
Semua lubang-lubang bekas pengikat existing atau formite harus tertutup aduk plesteran.

C.6. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi

• Plesteran
• Plesteran halus/aci halus

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 46
Spesifikasi Teknis

• Dan/atau seperti ketentuan dalam Gambar Kerja

Pekerjaan plesteran ini untuk semua permukaan pasangan batu bata baru serta permukaan beton
yang terlihat, dinyatakan tampak ataupun yang diperlukan untuk difinish.

2. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Plesteran
Plesteran ini untuk menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata bagian dalam
bangunan terkecuali yang dinyatakan kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
Plesteran menggunakan campuran 1 : 4 dan plesteran beton menggunakan campuran 1 : 3.

b. Plesteran halus/aci halus memakai PC dan air yang dibuat sedemikian rupa sehingga
mendapat campuran yang homogen.

c. Semua jenis aduk plesteran di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu segar,
belum mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan.

d. Permukaan semua aduk plesteran harus diratakan. Permukaan plesteran tersebut


khususnya plesteran halus harus rata, tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak
berongga serta berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun benda-benda lain yang
membuat cacat.

e. Sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran pada permukaan pasangan batu bata dan beton,
permukaan beton harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting kemudian di ketrek/scratched.
Semua lubang-lubang bekas pengikat existing atau formite harus tertutup aduk plesteran

f. Pekerjaan plesteran halus adalah semua permukaan pasangan batu bata dan beton yang
akan difinish dengan cat.

g. Semua permukaan yang akan menerima bahan finishing, misalnya ubin keramik dan
lainnya, maka permukaan plesteran harus diberi alur-alur garis horisontal untuk memberi
ikatan yang lebih baik terhadap bahan/material finishing tersebut. Pekerjaan ini tidak
berlaku apabila bahan finishing tersebut cat.

h. Ketebalan plesteran aharus mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom/lantai yang


dinyatakan dalam Gambar Kerja dan/atau sesuai peil-peil yang diminta dalam Gambar
Kerja.
Tebal plesteran minimal 1 cm, maksimal 2,5 cm. Jika ketebalan melebihi 3 cm, maka
diharuskan menggunakan kawat ayam yang diikatkan ke permukaan pasangan batu bata
atau beton yang bersangkutan untuk memperkuat daya lekat plesteran.

i. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau pencembungan bidang
tidak boleh melebihi 5 mm , untuk setiap jarak 2 M. Sponengan harus rapi dan lurus.

j. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan wajar, tidak
secara tiba-tiba. Hal ini dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali
terlihat kering dan melindungi dari terik matahari langsung dengan bahan penutup yang
dapat mencegah penguapan air secara cepat.

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 47
Spesifikasi Teknis

k. Pembasahan tersebut adalah selama 7 hari setelah pengacian selesai, Penyedia Jasa
Konstruksi harus selalu menyiram dengan air sekurang-kurangnya dua kali sehari sampai
jenuh.

l. Jika terjadi keretakan, Penyedia Jasa Konstruksi harus membongkar dan memperbaiki
sampai hasilnya dinyatakan diterima oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS.

m. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan plesteran dilakukan sebelum plesteran


berumur lebih dari 2 minggu

n. Khusus untuk dinding pasangan batu bata atau concrate block pada peturasan, sebelum
pelaksanaan pekerjaan aduk plesteran ini, terlebih dahulu harus diberi lapisan kedap air
setinggi 40 cm dari peil finish lantai bersangkutan

o. Untuk perbaikan bekas bobokan instalasi ME sebelum diplester kembali harus


menggunakan kawat ayam yang dikaitkan ke permukaan pasangan bata/beton.

C.7. PEKERJAAN DINDING KERAMIK

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Direksi / Konsultan PENGAWAS.

2. Persyaratan Bahan

a. Finishing Permukaan : Polished dan unpolished

b. Ketebalan :Minimum 6 mm

c. Bahan Pengisi Siar : semen warna

d. Bahan perekat : adukan semen : pasir pasang = 1 : 3

e. Warna : Ditentukan kemudian

f. Ukuran : sesuai gambar

g. Bahan-bahan yang dipakai, harus baru dan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan
PENGAWAS.

h. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekejaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari
jenisnya dan harus disetujui Direksi / Konsultan PENGAWAS.

i. Bahan material keramik dinding melampirkan surat dukungan bahan material dari
distributor/toko/agen + Brosur.

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 48
Spesifikasi Teknis

j. Bahan Dinding Timbal (Pb) melampirkan surat dukungan bahan material dari
distributor/toko/agen + Brosur.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada, keramik dapat langsung diletakkan,
dengan menggunakan adukan semen pasir 1:3 seperti contoh di atas, sehingga mendapatkan
ketebalan dinding seperti tertera pada gambar.

b. Siar-siar keramik diisi dengan pengisi nat atau yang setara, yang warnanya akan ditentukan
kemudian.

c. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh-


contohnya (minimum 3 contoh bahan dari jenis produk yang berlainan) kepada Direksi /
Konsultan PENGAWAS dan Perencana untuk memperoleh persetujuan.

d. Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan membuat shop drawing
dari pola pemasangan bahan yang disetujui oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS dan
Perencana

e. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuai petunjuk
pabrik.

f. Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman dalam pemasangan
keramik.

g. Bidang dinding keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus diadakan, harus
dibicarakanterlebih dahulu dengan Direksi Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan
dimulai.

h. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus diadakan, harus
dibicarakan terlebih dahulu dengan Direksi / Konsultan PENGAWAS sebelum pekerjaan
pemasangan dimulai.

i. Keramik yang sudah terpasang, harus dibersihkan dari segala macam noda-noda yang
melekat.

j. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai jernih

k. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan atau hal-hal
lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

C.8. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaanpembuatankusenaluminiummeliputi seluruh detail yang dinyatakan/ditunjukkan


dalam gambar.

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 49
Spesifikasi Teknis

2. Persyaratan Bahan

a. Spesifikasi Teknis
• Bahan dari aluminium framing system, aluminium extrusi sesuai SII extrusi 0695-82,
tidak terbuat dari scrapt (bahan bekas).
• Ukuran : 4’’ dan 3” pada kusen yang menjadi satu dengan partisi
• Tebal : 1,2 mm
• Warna profil : Natural

b. Seluruh bagian aluminium berwarna harus datang di tapak dilengkapi dengan pelindung
dan baru diperkenankan dibuka sesudah mendapat persetujuan dari Direksi.

c. Material ACP (Alumunium Composite Panel) melampirkan surat dukungan material ACP
yang dilengkapi dengan surat penunjukan sebagai distributor atau aplikator resmi + Brosur.

d. Untuk keseragaman warna, diisyaratkan sebelum proses fabrikasi warna profil harus
diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit jendela, pintu dan
lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam setiap unit didapatkan warna
yang sama. Pemotongan profil aluminium menggunakan mesin potong, mesin punch, drill
sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela bukaan dan
pintu mempunyai toleransi ukuran tinggi dan lebar 1 mm dan untuk diagonal 2mm.

e. Accesories
Sekrup dari galvanized seel mutu Hotdeep kepala tertanam, weather strip dari vinyl,
pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking
dan sealant. Ankur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal minimal 2
mm, dengan lapisan zinc tidak kurang dari 13 mikron sehingga tidak dapat bergeser.

f. Bahan Finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela/bovenlicht dan pintu yang bersentuhan dengan
bahan alkali seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish
dari laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating varnish atau bahan
insulation lainnya.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Semua frame kusen, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliiti sesuai
ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Pekerjaan pintu
dan jendela alumunium melampirkan surat dukungan dan referensi pekerjaan + Brosur.

b. Pemotongan besi hendaknya dijauhkan dari material aluminium untuk menghindarkan


penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada
tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada umumnya

c. Penjelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah dalam agar
sambungannya tidak tampak oleh mata.

d. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti menggunakan skrup, rivet dan
ankur yang cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang
sesuai dengan gambar.

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 50
Spesifikasi Teknis

e. Ankur untuk rangka / kusen aluminium terbuat dari galvanized steel plate setebal minimal
2 mm dan ditempatkan pada interval 60 mm.

f. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/stailess steel
sedemikian rupa sehingga hailine dari tiap sambungan harus kedap air. Celah antara kaca
dan sistem kusen ditutup dengan sealant.

g. Disyaratkan bahwa kusen aluminium dilengkapi kemungkinan-kemungkinan sebagai


berikut :
• Dapat menjadi kusen untuk kaca mati
• Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar dan dapat dipasang door closer.
• Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
• Untuk sistem partisi harus moveable, dipasang tanpa harus mematikan secara penuh
yang merusak lantai atau langit-langit.
• Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan di atas.
• Untuk fitting hardware dan reinforcing materials di mana kusen aluminimum akan
kontak dengan besi, tembaga atau lainnya, maka permukaan metal yang bersangkutan
harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.

h. Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah 10-25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan / grout.

i. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum rangka kusen
terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (perlubangan dinding) yang melekat pada
ambang bawah dan atas harus waterpass.

j. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang
dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic
rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door dan double door.

k. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding, diberi sealant supaya kedap
air dan suara.

l. Kusen yang berhubungan dengan daun pintu/jendela, engsel harus diberi perkuatan
khusus agar daun dapat menempel kuat pada kusen.

C.9. PEKERJAAN KACA

1.
lingkup Pekerjaan
a.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b.
Pekerjaan ini meliputi kaca daun pintu, kaca daun jendela, kaca mati

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 51
Spesifikasi Teknis

2.
Persyaratan Bahan
a.
Umum
Kaca adalah benda yang terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai
ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, diperoleh dari pengambangan (Float
Glass). Kedua permukaannya rata, licin dan bening. Melampirkan Brosur.

b.
Khusus
o
Digunakan lembaran kaca bening (clear float glass) dan stopsol. Kaca tebal minimum 5
mm dan 8 mm, atau sesuai perhitungan, digunakan untuk pemasangan pada daerah
Interior dan eksterior diseluruh pintu dan jendela kaca Frame, kecuali hal khusus lain
seperti dinyatakan dalam gambar.
o
Untuk pintu kaca Frameless, dengan ketebalan 12 mm atau sesuai perhitungan, dan
telah melalui proses tempered sesuai standard (clear float tempered glass).
c.
Toleransi
o Panjang-lebar; ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang
ditentukan oleh pabrik, yaitu toleransi panjang dan lebar kira-kira 2 mm.
o Kesikuan; kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku serta
tepi potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan
adalah 1,5 mm per meter panjang.
o Ketebalan; ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi
yang ditentukan pabrik, yaitu maksimum 0.3 mm.
d.
Ketebalan semua kaca terpasang harus mengikuti standard perhitungan dari pabrik
bersangkutan, yang antara lain mempertimbangkan penggunaannya pada bangunan, luas /
ukuran bidang kaca (cutting size), maupun tekanan positif dan yang akan bekerja pada
bidang kaca. Perhitungan ini harus disetujui oleh pabrikan dan diketahui oleh Konsultan
PENGAWAS, Team Teknis dan PPK/KPA
e.
Cacat-cacat yang diperbolehkan harus sesuai dengan ketentuan dari pabrik
o Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi gas terdapat
pada kaca).

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 52
Spesifikasi Teknis

o Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu
pandangan.
o Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau seluruh
tebal kaca).
o Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar kearah luar
/masuk).
o Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave); benang adalah cacat garis
timbul yang tembus pandang, sedang gelombang adalah permukaan kaca yang
berobah dan mengganggu pandangan.
o Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch).
o Bebas awan (permukaan kaca yang mengalami kelainan kebeningan).
o Bebas goresan (luka garis pada permukaan kaca).
o Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
f.
Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA (AA Grade Quality).
g.
Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan Konsultan
PENGAWAS, Team Teknis dan PPK/KPA
h.
Sisi-sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus digurinda
/ dihaluskan.
i.
Bahan Sealant:
Sealant yang digunakan adalah Neutral Sealant warna putih atau produk lain yang setara,
untuk Struktural sealant menggunakan type 795 sedangkan untuk Weatherseal sealant
menggunakan type 791. Lebar permukaan sealant yang melekat dengan mullion /transom
ditentukan berdasarkan kalkulasi struktur (Structural Calculation), sehingga dapat
diperoleh Structural Bite (minimum 6 mm), serta kalkulasi pergerakan sambungan (Joint
Movement Calculation) sehingga diperoleh Minimum Joint Width.

Sealant yang digunakan memenuhi ketentuan peraturan standard test yang berlaku antara
lain :
- ASTM-C-920-86;
- ASTM-C-679
- JIS A - 5758 ;
- BS – 5889dan memberikan jaminan garansi pabrik selama 10 (sepuluh) tahun.

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 53
Spesifikasi Teknis

j.
Sistem spider Menggunakan sistem spider dari Sistema Iris Produk FEV-Itali, dengan Struktur
suspended rib-glass. tipe yang dipakai akan ditentukan kemudian.
3.
Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan
syarat-syarat pekerjaan dalam buku ini, serta ketentuan yang digariskan /disyaratkan oleh
pabrik bersangkutan.
b. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian
c. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh Konsultan PENGAWAS, Team
Teknis dan PPK/KPA
d. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi tanda
agar mudah diketahui.
e. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, serta diharuskan menggunakan alat-alat pemotong
kaca khusus, menjadi lembaran kaca dengan ukuran tertentu (cutting size).
f. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak dan
pecah pada sealant / tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
g. Pemasangan sealant:
1) Persiapan material
- Gun sealant :
→ Turbo gun (untuk kemasan sausage / ff)
→ Manual gun (untuk kemasan catridge)
- Kape (dari plat atau plastic)
- Pisau cutter
- Kain majun warna
2) Material :
- Sealant
- Masking tape
- Back Up Rod material
- Primer
3) Cara Aplikasi :
- Bersihkan areal yang akan dipasangi sealant (bersih dari : debu, minyak, air /daerah
yang lembab)
- Pasang back up rod di celah dengan kedalaman yang sudah ditentukan seperti yang
tercantum pada shop drawing bahan backing material adalah :
Open-cell polyurethane, close-cell polyethyine atau non gassing polyolefin adalah
material-material yang direkomendasi untuk backer rod material.

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 54
Spesifikasi Teknis

- Pasang masking tape pada 2 (dua) tepi celah yang akan di sealant, pemasangan
masking tape mundur 1 (satu) mm dari material yang akan di sealant.
- Sealant di pasang pada gun yang tersedia dengan terlebih dahulu memotong ujung
catridge / sausage kemudian dipasangi nozzle.
- Bersihkan kembali material dengan primer untuk lebih menjamin daya rekat sealant
terhadap material
- Potong ujung nozzle dengan kemiringan & ukuran yang diinginkan dan sesuai
keperluan
- Sealant di aplikasi dengan cara memompa gun dengan nozzle di arahkan ke celah
material yang akan di sealant, kemudian sealant kita tooling dengan kape (alat tooling
yang disediakan)
- Buka masking tape, sealant didiaPengawasan
- Waste / sisa sealant dibersihkan setelah sealant mengeras dengan menggunakan alat
dari plastik

C.10. PEKERJAAN PINTU KACA FRAMELESS

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pembuatan daun pintu meliputi penyediaan tenaga kerja, alat-alat yang diperlukan
untuk semua pekerjaan pembuatan termasuk persyaratan yang sesuai terhadap masing masing
material.

2. Persyaratan Bahan

a. Spesifikasi rangka daun pintu :


Jenis : klem Patch fitting berukuran sekitar 4×17 cm, terbuat dari besi coryang
luarnya dilapis dengan stainless steel.

b. Untuk bahan pelengkap lainnya :


Floorhinges, handel logam stainless steel, sekrup dari stainless steel, dll.

c. Kaca
Sesuai dengan persyaratan bahan kaca dalam bab Pekerjaan Kaca.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan

a. Semua rangka pintudikerjakan secara pabrikasi dengan telitisesuai dengan ukuran dan
kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.Bahan yang akan diproses
pabrikasi harus di-seleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk,toleransi ukuran, ketebalan,
kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.Untuk keseragaman warna
disyaratkan sebelum proses pabrikasi warna profil-profil harusdiseleksi secermat
mungkin.Kemudian pada waktu pabrikasi unit-unit pintu, jendela, profil harus diseleksi
lagiwarnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 55
Spesifikasi Teknis

b. Pemotongan patch fitting hendaknya dikerjakan pada tempat yang aman/terlindung dari
benda-beda yang dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan, terutama dari material
besi. Hasil pemotongan dengan mesin potong, mesin punch, drill setelah dirangkaikan
untuk pintu, jendela mempunyai toleransi ukuran untuk tinggi dan lebar adalah 1 mm, dan
untuk diagonal adalah 2 mm.
c. Kaca harus diteliti dengan seksama pada saat terpasang, tidak boleh menimbulkan getaran.
Apabila masih terjadi getaran, maka “Profil Rubber Seal” pemegang kaca harus diganti atas
biaya Kontraktor.

C.11. PEKERJAAN DAUN PINTU DOUBLE TEAKWOOD

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan daun pintu kayu dobel Teakwood meliputi seluruh detail sesuai yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

a. Rangka daun pintu dari bahan kayu kamfer yang telah dikeringkan.

b. Teakwood 4 mm untuk door panel. Dilapisi lembaran aluminium di satu sisi untuk pintu
daerah basah (Kamar mandi dll).

c. Memakai B3 glue, water resistant.

d. Ukuran rangka minimal 2.5. x 12 cm atau sesuai yang disyaratkan dalam gambar detail.
Kayu harus tua, lurus, kering, permukaan rata (tanpa mata kayu) bebas cacat/retak.
Kelembaban maksimum 12%. Kayu harus memenuhi persyaratan dalam NI-5, PUBI 1982
pasal 37 dan SII 0458-81.

e. Bahan Teakwood dari tipe water boiling proof produk dalam negeri yang bermutu baik
yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas, tebal minimal 4 mm dan memenuhi
persyaratan dalam PUBI 1982 38 dan SII-81

f. Setiap penempelan/pelekatan Teakwood pada daun pintu digunakan lem kayu yang
bermutu baik yang disetujui Direksi/Konsultan Pengawas sesuai contoh yang diajukan
dengan press pabrik.

g. Segala peralatan pelengkap (sekrup, angkur) harus digalvanis, atau sesuai yang disyaratkan
dari pabrik yang bersangkutan.

h. Teakwood lapis aluminium harus merupakan suatu lapisan yang utuh dan kuat tanpa
sambungan dengan sistem press pabrik.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Sebelum pelaksanaan Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan contoh-contoh


baha/material yang digunakan kepada Direksi / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuannya.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 56
Spesifikasi Teknis

mempelajari bentuk, pola layout / penempelan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-
detail sesuai gambar.
c. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan-bahan pintu di tempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
d. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka pintu dan penguat lain serta
penempelan Teakwood terhadap salah satu sisi rangka yang diperlukan agar tetap terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan, tidak boleh terjadi noda-noda
atau cacat bekas penyetelan.
e. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Direksi /
Konsultan Pengawas, tanpa meninggalkan bekas/cacat pada permukaan daun pintu yang
tampak.
f. Untuk daun pintu setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak melintir, dan
semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.
g. Finishing Daun Pintu menggunakan cat acid curing (melamic).

C.12. PEKERJAAN DAUN KACA PINTU DAN JENDELA

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna

b. Pekerjaan dan pembuatan pintu jendela kaca dipasang diseluruh detail yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar

2. Persyaratan Bahan

a. Kaca.
→ Tebal : 5 mm dan 10mm untuk jendela, 12 mm frame less
→ Jenis :Kaca bening, rayben dan tempered untuk pintu utama

b. Semua kaca harus bebas dari noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak, tidak
bergelombang dan harus memenuhi standar bahan yang berlaku di Indonesia.

c. Ukuran rangka jendela sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar kerja, persyaratan


persyaratan atau sesuai petunjuk direksi. Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan keahlian
dan ketelitian.

b. Syarat dan Mutu.

- Dimensi.
- Toleransi ketebalan kaca lembaran tidak boleh melebihi dari 0.3 mm.
- Toleransi lebar dan panjang tidak boleh melebihi 2 mm.

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 57
Spesifikasi Teknis

- Kesikuan.

c. Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku serta tepi potongan
yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1.5 mm/m,
kecuali disyaratkan lain oleh direksi.

d. Ukuran, tebal warna dan jenis bahan yang dipasang sesuai dengan gambar kerja, buku
spesifikasi ini atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan PENGAWAS.

e. Pemotongan harus rapi dan lurus, menggunakan alat pemotong kaca khusus, sesuai standar
pabrik. Sisi-sisi kaca yang tampak maupun tidak akibat pemotongan harus digurinda dan
dihaluskan sampai berbentuk tembereng.

f. Pekerjaan Pemasangan Kaca.


Sebelum pemasangan kaca, semua rangka pemegang sudah terpasang sesuai dengan
gambar kerja dan persyaratan pekerjaan untuk bahan rangka pemegang tersebut.

Tepi kaca pada sambungan atau antara kaca dengan rangka pemegang harus diberi sealant
atau dempul khusus untuk menutupi celah dengan rangka seperti yang disyaratkan dalam
gambar kerja.

Tidak diperkenankan sealant mengenai kaca terpasang lebih dari 0.5 cm batas garis
sambungan dengan kaca.

g. Kualitas Pekerjaan

• Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca akibat pemasangan lis maupun skrup.

• Kaca harus telah terkunci dengan baik, sempurna dan tidak bergeser dari rangka
pemegang dan list yang ada.

• Semua kaca pada saat terpasang tidak boleh bergelombang, retak dan tergores.

• Apabila masih terlihat adanya gelombang, maka kaca tersebut harus dibongkar dan
diperbaiki/diganti. Biaya untuk hal ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan tambah.

• Penyedia Jasa Konstruksi wajib memelihara dan melindungi hasil pekerjaan dari
kerusakan dan benturan, untuk itu pekerjaan kaca harus diberi tanda agar mudah
terlihat/diketahui. Semua kerusakan yang timbul menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi untuk memperbaiki sampai pekerjaan selesai.

C.13. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. Lingkup Pekerjaan

a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 58
Spesifikasi Teknis

b. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh alat-alat yang
dipasang pada daun pintu dan pada daun jendela serta seluruh detail yang
disebutkan/ditentukan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

→ Semua hardware dalam pekerjaan ini, yang bermutu baik, seragam dalam pemilihan
warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Direksi / Konsultan PENGAWAS.
→ Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar.
→ Handle pintu, pengunci
→ Setiap kunci lengkap dengan 2 (dua) buah anak kunci
→ Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang menempel
pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali
→ Perlengkapan / asesoris pintu dan jendela yang digunakan :
• Perlengkapan pintu 2 daun :

- Engsel pintu (1 daun pintu 3 engsel)

- Rumah kuncilengkap dengan silinder dan anak kunci

- Handle tipe besar

- Flush bolt

• Perlengkapan daun pintu 1 pintu :

- Engsel (1 daun pintu 3 engsel)

- Rumah kunci lengkap dengan silinder dan anak kunci

- Handle pintu kecil

• Jendeladan bouven light :

- Engsel putar jendela (1 daun 2 engsel)

- Handle / Rambuncis

- Hak / kait angin / Casement

- Grendel

→ Untuk ruang-ruang tertentu yang diakses oleh Difable, engsel harus menggunakan tipe
kupu (pintu bukaan 2 arah).
→ Setiap kunci lengkap dengan 2 (dua) buah anak kunci.
→ Bahan material melampirkan brosur.

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 59
Spesifikasi Teknis

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih
dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.

b. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel bawah
dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas. Engsel tengah di
pasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.

c. Penarik pintu (handle) dipasang maksimal 110 cm (as) dari permukaan lantai setempat.

d. Engsel terbuat dari bahan yang tahan karat dan cukup kuat (Stainlees steel).

C.14. PEKERJAAN PLAFOND GYPSUMBOARD

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat
bantulainnya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan ini secara lengkap meliputi:

a. Pemasangan ceiling gypsum board.


b. Pekerjaan lainnya seperti yang tercantum dalam gambar kerja.

2. Persyaratan Bahan

Data performance material gypsum board.

a. Type : Gypsum board.


b. Tebal : 9 mm.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Pada pekerjaan plafond maupun partisi perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang
dalam pelaksanaannya sangat berkaitan erat.

b. Sebelum dilaksanakan pemasangan plafond, pekerjaan lain yang terletak di atas plafond
harus sudah terpasang dengan sempurna, a.l: elektrikal, AC, dan perlengkapan instalasi lain
yang diperlukan.

c. Apabila pekerjaan tersebut di atas tidak tercantum dalam Gambar Rencana Plafond, maka
harus diteliti terlebih dahulu pada gambar instalasi yang lain.

d. Rangka penggantung plafond harus sesuai dengan pola Gambar Kerja dan wajib
diperhatikan terhadap peil rencana. Rangka yang datar harus rata air.

e. Rangka plafon menggunakan rangka hollow 40x40 dengan grid dan penggantung sesuai
gambar kerja.

f. Finishing Gypsum adalah cat. Sebelum dilaksanakan pengecatan sambungan–sambungan


maupun gypsum yang belum rapi harus dirapikan dengan di ‘compond’ sehingga
permukaan gypsum benar-benar rata.

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 60
Spesifikasi Teknis

g. Untuk list profil Gypsum, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan contoh profil untuk
mendapatkan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas.

h. Pekerjaan plafond gypsum & plafond kalsiboard melampirkan surat dukungan dan
referensi pekerjaan + brosur.

C.15. PEKERJAAN CAT EMULSI

1. Lingkup Pekerjaan

Pengecatan dinding dilakukan pada bagian luar dan dalam serta pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Syarat-syarat Bahan

a. Cat dinding luar/exterior : Type cat weather coat (Weathershield).

Primer : 1 lapis Alkali Resisting Primer,

Undercoat :1 lapis Acrylic Wall Filler interval 2 jam.

Cat-catan akhir untuk exterior :2 lapis cat weather shield setebal 2x 30 micron, semua
lapis sehingga dicapai permukaan yang merata dan
sama tebal.

Cat dinding dalam/interior : Type cat acrilyc emultion

Cat akhir untuk interior : 2 lapis setebal 2x30 micron, semua lapis sehingga
dicapai permukaan yang merata dan sama tebal. Warna akan ditentukan kemudian.

b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pada pasal 54 dan NI-4.

c. Bahan material cat dinding, cat plafond melampirkan surat dukungan material dari
distributor/agen/toko dengan melampirkan brosur.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang dan
pecah-pecah).

b. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada bidang
pengecatan.

c. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain yang
dapat merusak atau mengurangi mutu pengecata.

d. Seluruh bidang pengecatan untuk dinding dalam diplamur dahulu sebelum dilapis dengan
cat dasar, bahan plamur dari produk yang sama dengan cat yang digunakan.

e. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi / Konsultan PENGAWAS


serta instalansi didalamnya telah selesai dengan sempurna.
Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 61
Spesifikasi Teknis

f. Sebelum bahan dikirim kelokasi pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan /
mengiriPengawasan contoh bahan dari beberapa macam hasil produk kepada Direksi /
Konsultan PENGAWAS, selanjutnya akan diputuskan jenis bahan dan warna yang akan
digunakan, dan akan menginstruksikan kepada Penyedia Jasa Konstruksi selam tidak lebih
7 (tujuh) hari kalender setelah contoh bahan diserahkan.

g. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya.

h. Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk pemeriksaan/peerimaan
bahan yang dikirim oleh Penyedia Jasa Konstruksi ke tempat pekerjaan.

i. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
untuk mendapatkan persetujuan Direksi / Konsultan PENGAWAS sebelum pekerjaan
dimulai/dilakukan, serta pengerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan
oleh pabrik yang bersangkutan.

j. Pekerjaan pengecatan harus mengikuti standar dari produsen cat.

k. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola textur merata, tidak terdapat noda-noda pada
permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-
pekerjaan lain.

l. Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan
dan perawatan/keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.

m. Bila terjadi ketidak sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, Penyedia Jasa
Konstruksi harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa
adanya tambahan biaya.

n. Penyedia Jasa Konstruksi harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/


berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat
tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan sempurna.

o. Untuk permukaan lama yang pernah dicat terlebih dahulu dilakukan hal-hal sebagai
berikut:

• Bila daya lekat cat lama masih baik, cuci permukaan dengan air bersih sambil digosok
dengan kertas amplas atau sikat. Bila perlu dicuci dengan larutan detergent, kemudian
dibilas dengan air bersih

• Bila permukaan cat lama masih baik daya lekatnya, tetapi berlumut atau berjamur, maka
cuci dengan larutan kaporit sambil disikat. Lalu bilas dengan air bersih

• Bila terjadi pengapuran, amplas atau bersihkan debu-debu pengapuran dengan lap yang
dibasahi air sampai ke lapisan cat yang tidak mengapur

• Bila lapisan cat yang lama sudah tebal atau terkelupas, kerok seluruhnya sampai ke
dasar tembok

• Bila lapisan cat lama berasal dari cat kualitas rendah yang mudah larut dengan air,
sebaiknya dinding dikerok seluruhnya sampai ke dasar tembok.
Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 62
Spesifikasi Teknis

• Baru kemudian dilakukan tahapan pengecatan seperti dinding baru.

C.16. PEKERJAAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN SANITAIR

1.
Lingkup Pekerjaan

a. Termasuk dalam pekerjaan Peralatan dan Perlengkapan Sanitair ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan untuk melaksanakan pekerjaan ini termasuk alat-alat bantunya.

b. Pekerjaan peralatan dan perlengkapan sanitair ini sesuai dengan yang


dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar-gambar, uraian dan syarat-syarat dalam RKS.

2.
Persyaratan Bahan

a. Material sanitair yang digunakan adalah.

• Klosed duduk
• Counter Wastafel
• Jet waser, soap holder, shower jenis fix shower

b. Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan mudah didapatkan dipasaran, kecuali
bila ditentukan lain.

c. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai dengan
yang telah disediakan oleh pabrik.

d. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-
syarat dalam buku ini.

e. Bahan material peralatan & perlengkapan Sanitair melampirkan surat dukungan material
dari distributor/agen/toko dengan melampirkan brosur.

f. Untuk bahan material Saluran U-Culvert melampirkan surat dukungan dari pabrik yang
bersertifikat ISO.

3.
Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi / Konsultan
PENGAWAS beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan
yang tidak disetujui harus diganti tapa biaya tambahan.
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan pengganti harus disetujui
Direksi / Konsultan PENGAWAS berdasarkan contoh yang diajukan Penyedia Jasa
Konstruksi.
c. Sebelum pemasangan dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi harus meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara
pemasangan dan detail sesuai dengan gambar.

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 63
Spesifikasi Teknis

d. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar-gambar dengan spesifikasi dan
sebagainya, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus segera melaporkannya kepada Direksi /
Konsultan PENGAWAS.
e. Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
f. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan
hasil pekerjaan.
g. Penyedia Jasa Konstruksi wajib memperbaiki/mengulangi/ mengganti bila kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi,
selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik/Pemberi Tugas.

Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Penyakit Jantung - RSUD dr. LOEKMONO HADI, Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2016 64

Anda mungkin juga menyukai