I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.E
Umur : 26 tahun Tanggal Pengkajian : 19 Mei 2003
Suku : Bugis RM No. : 01 86 28
Pendidikan : SMA Alamat : Kec.Salomekko KabupateBone
Informen : Klien , Status, Perawat
II. ALASAN MASUK :
Satu bulan sebelum Masuk Rumah Sakit Klien mengamuk dan memukul-mukul
kakinya sendiri, kadang-kadang memukul orang lain .Klien suka berteriak, telanjang di
rumah dan berjalan tidak tentu arah, klien gelisah,mondar-mandir, suka bicara sendiri
dan susah tidur, dan memberat tgl 16-5-2003.Anggota keluarga terutama ibu klien
merasa takut dan kadang jengkel apabila Klien marah dan mengamuk, sehingga tgl 17-
5-2003 Ibu dan Tante klien membawa ke rumah sakit jiwa Dadi Makassar dan dirawat
di Ruang UGD Meranti.
III.KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara, gelisah, mondar-mandir dan susah
tidur, dan kadang tertawa sendiri.
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? ya, sudah tiga kali masuk Rumah
Sakit Jiwa.
Jelaskan:
Klien pernah mengalami gangguan jiwa (mendengar suara-suara ) pada tahun
2002, dan 3 kali dirawat di RS jiwa Dadi Makassar .
1. Tgl 23-9-2002 s.d 28-9-2002
2. Tgl 02-10-2002 s.d 28-10-2002
3. Tgl 17-5-2003 sampai sekarang
g. Spiritual:
1. Nilai dan keyakinan : Klien merasa bahwa penyakit
yang dialami sekarang sudah merupakan takdir dan hanya bias berdoa kepada
Tuhan mudah-mudahan penyakitnya cepat sembuh.
2. Kegiatan Ibadah : Klien mengatakan selama di
RS belum pernah melaksanakan shalat karena sementara haid.
Masalah keperawatan : Ada permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan
spiritual, tidak dapat konsentrasi dalam setiap ibadah shalat, tapi tetap
melaksanakan shalat.
VI. STATUS MENTAL :
1. Penampilan : Penampilan klien sehari-hari rapi, mandi pagi sore , berpakaian
sesuai, kuku pendek, gigi bersih.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
2. Pembicaraan : Klien berbicara bila ditanya, gaya bicara lambat, kontak mata
kurang , Klien lebih sering menatap kosong kedepan atau menunduk. Klien
berbicara jelas sesuai topik pembicaraan.
Masalah keperawatan : Isolasi social ; menarik diri
3. Aktifitas motorik : Klien tampak lesu, gelisah, sering mondar-mandir, sering duduk
menyendiri, tidak nampak tegang, agitasi, tremor dan konpulsi tidak ada
Masalah keperawatan: Resiko prilaku kekersan
4. Alam perasaan : Klien nampak sedih ketika menceritakan bahwa ia tidak dapat
melanjutkan kuliah dan klien mengatakan sakit dibandingkan saudaranya.Klien
menunjukan ekspresi wajah sesuai dengan pernyataannya
5. Afek : Ekspresi wajah datar, klien kadang tertawa sendiri.
Masalah keperawatan : Isolasi social ; menarik diri
6. Interaksi selama wawancara :
B. MEKANISME KOPING
Klien mengatakan kalau ada masalah ia kadang diam ( masuk Kamar menyendiri),
klien tidak dapat menceritakan masalahnya kepada orang lain meskipun itu
keluarganya.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial menarik diri.
Diagnosa PERENCANAAN
No. Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1. Resiko mencederai TUM :
orang lain dan Klien tidak men-cederai
lingkungan b/d diri, orang lain dan
halusinasi dengar lingkungan
TUK 1 : 1.1. Setelah 3 x 1.1.1. Bina hubungan saling Hubungan saling
Klien dapat membina pertemuan klien percaya dengan menggunakan prinsip- percaya sebagai dasar
hubungan saling percaya dapat berinteraksi prinsip hubungan terapeutik yaitu : keterbukaan klien pada
dan ber-komunikasi -Salam terapeutik, Perkenalkan diri pe-rawat dan sebagai
dengan perawat -Jelaskan tujuan interaksi dasar untuk interaksi
-Ciptakan lingkungan yang tenang selanjutnya
-Buat kontrak yang jelas setiap
pertemuan.
-Observasi respon verbal dan non Dengan observasi
verbal. respon klien dapat
-Bersikap empati diketahui apakah klien
mau melanjutkan
interaksi.
1.2. Ekspresi wajah 1.2.1. Temani Klien dan tunjukan bahwa Respon non verbal yang
klien bersahabat, perawat benar-benar ingin membantu. menunjukan bahwa
2.2.Klien dapat menyebut- 2.2.1. Bersama klien mengidentifikasi situasi Peran serta aktif klien
kan situasi yang me- yang menimbulkan halusinasi, sifat, sangat me-nentukan
nimbulkan sifat frek- frekwensi, isi, waktu terjadi halusinasi keefek-tifan tindakan
wensi, isi dan waktu yang dilakukan.
terjadi halusinasi. 3.2.2.Bersama klien berusaha memastikan Halusinasi pada
factor pencetus halusinasi. Apa yang umumnya terjadi
terjadi sebelum suara-suara itu setelah kecemasan
terdengar dan diskusikan dengan klien timbul.
apa yang dirasakan jika halusinasi
muncul
TUK 3 : 3.1.Klien dapat me- 3.1.1. Identifikasi bersama klien cara tindakan Tindakan yang bisaa-
Klien dapat mengontrol nyebutkan tin-dakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi nya dilakukan klien
halusinasi-nya yang bisaanya untuk (tidur,marah,dll) merupakan untuk
Diagnosa Perencanaan
NO Intervensi Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria hasil
2 Perubahan persepsi TUM
sensori : halusinasi Klien dapat berinteraksi
dengar b/d menarik dengan orang lain
diri sehingga tidak terjadi
3.3 K mampu berinteraksi dengan K 3.3.1 Menghadirkan 1-2 orang K lain Mendapatkan orang yang
lain dalam berinteraksi dapat dipercaya bagi K.
3.3.2 Dorong K untuk memulai Meningkatkan kemampuan
pembicaraan dengan K lain . K dalam berinteraksi
dengan orang lain dengan
jumlah lebih.
3.3.3 Beri pujian jika K mau berinteraksi Meningkatkan motivasi
dengan orang lain. klien untuk berinteraksi
TUK 4 4.1 K mampu menyebutkan 4.1.1 Diskusikan dengan K tentang Informasi tentang manfaat
TUK 6 6.1 Keluarga dapat : 6.1.1 Bina hubungan saliung percaya Hubungan saling percaya
K dapat me-manfaatkan - Menjelaskan perasaannya dengan menggunakan komunikasi sebagai dasar keterbukaan
system pendukung yang - menjelaskan cara merawat K terapeutik keluarga pada P dan sebagai
ada menarik diri dasar untuk interaksi
- Menjelaskan cara merawat K selanjutnya
menarik diri 6.1.2 Diskusikan dengan anggota Peningkatan pengetahuan
- Mendemonstrasikan cara keluarga tentang : keluarga tentang MD dapat
perawatan K menarik diri - perilaku MD memotivasi keluarga untuk
- Berpartisipasi dalam - Penyebab perilaku MD membantu K mengatasi
perawatan K - Akibat yang terjadi jika MD perilaku MD
Diagnosa Perencanaan
No. Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
3 Isolasi sosial : TUM
menari diri b/d
K dapat berhubungan
harga diri rendah
dengan orang lain
kronik
secara optimal.
TUK 1; 1.1 K dapat 1.1.1 Diskusikan kemampuan aspek Individu dengan harga diri rendah
K dapat mengidentifikasi positif yang dimiliki memiliki kesukaran untuk mengakui
mengidentifikasi kemampuan 1.1.2 Setiap bertemu K hindarkan dari sifat-sifat positif
kemampuan dan aspek positif yang penilaian yang negatif
Diagnosa Perencanaan
No Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
terapeutik: O:
Bicara lambat
Memberi salam terapeutik:
Suara pelan
Selamat Pagi “Bu”
Ekspresi tenang, klien
(tersenyum dan
banyak menunduk
membungkuk kearah klien
Terkesan pendiam
Memperkenalkan diri A:
dengan sopan “Nama saya Hubungan saling percaya
Nurinayah, bisaanya, sudah terbina
bisaanya dipanggil Yaya. P:
Saya mahasiswa kepera- Lanjutkan TUK 2 dan
bagaimana cara A:
Klien dapat menyebutkan
mengontrol halusinasi?”
jenis, nama obat dan guna
Mengkaji perasaan klien
obat untuk mengontrol
sebelum dan sesudah
halusinasi (TUK 4
minum obat “Apa yang
tercapai)
ibu rasakan sebelum dan P:
sesudah minum obat” Lanjutkan dan tingkatkan
Mendiskusikan dengan intervensi. Pertemuan
klien macam obat yang selanjutnya tanggal 26-5-
dimakan “Saat ini ibu 2003 Jam 10.15 Wita.
3.
Jam 12.00
wita S:
DiRS selain mengurus
diri, membantu
membersihkan
bermalasmalasan,tidak
boleh melamun dan
menyendiri”
TUK 3 :
3.1. Merencanakan bersama K
aktifitas yang dapat
dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan “ P
memberikan kertas dan
pena untuk K,kemudian K
menulis kegiatan yang
S : Keluarga K mengatakan
- Pengertian halusinasi
S : K menyatakan mengerti
akan akibat jika tidak
TUK 4 : mengikuti aturan yang
4.1.1.Mendiskusikan bersama telah disampaikan P
keluarga tentang akibat O : Ekspresi wajah cemas,
jika menarik diri dan takut penyakit K kambuh
halusinasi lagi
4.1.2 Mengkaji perasaan A : Keluarga dapat mengambil
keluarga setelah tindakan yang tepat
mengetahui akibat sesuai dengan masalah
masalah tidak diatasi : yang dihadapi
Saya merasa cemas, takut
P : Lanjutkan intervensi
bila penyakit K kambuh