Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH

(SOIL INVESTIGATION)

Perencanaan Peningkatan Jalan Batu Daya – Tanah Merah


Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat

I. PENDAHULUAN
Atas permintaan Owner, perihal Perencanaan Peningkatan Jalan Batu Daya – Tanah
Merah, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat oleh Tim, telah diadakan
penyelidikan tanah dilokasi tersebu. Adapun pekerjaan penyelidikan tersebut meliputi :
 Pekerjaan Sondir (CPT) sebanyak 3 (tiga) titik. Tujuannya untuk menghitung daya
dukung tanah
 Pekerjaan Bor Tangan (Hand Boring) sebanyak 3 (tiga) titik. Tujuannya untuk
deskripsi lapisan tanah bawah, mendapatkan sample tidak terganggu, dan
perhitungan daya dukung yang di dapat dari hasil test laboratorium.

II. LINGKUP PEKERJAAN PENYELIDIKAN TANAH


2.1. Penyelidikan Lapangan
Tujuan penyelidikan ini adalah untuk menentukan kondisi, jenis, dan struktur lapisan
tanah dibawah permukaan dilokasi Perencanaan Peningkatan Jalan Batu Daya – Tanah
Merah, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
2.2. Peralatan dan Prosedur Penyelidikan Lapangan
2.2.1 Dutch Cone Penetrometer (Sondir)
Alat-alat :
- Mesin sondir ringan (2,5 ton)
- Pipa Sondir dan batang dalam dengan masing-masing 1,00 meter
- Manometer, kapasitas 0-60 kg/cm2 dan 0-250 kg/cm2, Bikonus.
- 4 (empat) angker dan perlengkapannya
- Kunci-kunci pipa, alat pembersih, oli, minyak hydrolic
Prosedur : ASTM D344-79

2.3. Daya Dukung Ultimit Tiang Tunggal Berdasarkan Data Sondir (CPT)
Daya dukung ultimit tiang tunggal terdiri dari dua bagian, yaitu daya dukung akibat
gesekan sepanjang badan tiang dan daya dukung ujung (dasar) tiang
sebagaimana diformulasikan dalam persamaan :

Laporan Penyelidikan Tanah 1|Page


Pu = Pb + Ps

dimana : Pu = daya dukung ultimit tiang


Pb = daya dukung ujung tiang
Ps = daya dukun geser sepanjang badan tiang

2.3.1 Metode langsung (Direct Cone Method)


Metode ini dikemukakan oleh Meyerhoff yang menyatakan bahwa tahanan ujung
tiang mendekati tahanan ujung konus sondir dengan rentang 2/3qc hingga 1,5qc
dan menganjurkan untuk keperluan praktis agar menggunakan qb = qc.
Selanjutnya tahanan selimut pada tiang dapat diambil langsung dari gesekkan
total (jumlah hambatan pelekat = JHP) dikalikan dengan keliling tiang, sehingga
formula untuk metode langsung ini dapat dituliskan

Pu = qc.Ab + JHP.O

dimana : qc = perlawanan konus pada ujung tiang (kg/cm2)


Ab = luas penampang ujung tiang
JHP = jumlah hambatan pelekat
O = keliling tiang

2.4. Effisiensi ()


Penggunaan pondasi kelompok tiang (file group) maka daya dukung tiang
harus direduksi dengan factor effisiensi ().
 ( m  1) n  ( n  1) m
 1  x
90 ( m x n)

Dimana :
 : arc Tan (D/S)
m : Jumlah baris tiang
n : Jumlah tiang perbaris
S : Jarak antar tiang
D : Diameter tiang

Laporan Penyelidikan Tanah 2|Page


2.5. Bor Tangan (Hand Boring)
Alat :
- Post hole tipe auger
- Extension rod dengan panjang masing-masing 1.00 meter
- Handle
- Kunci-kunci pipa (gastong)
- Label dan formulir profil bor, kantong sampel dll
Prosedur :
- ASTM Method D 1452-65
2.6. Sifat Fisis (Index Properties)
2.6.1. Berat Volume
Alat :
- Driver Cylinder
- Pisau perata
- Timbangan, kepekaan 0,01 gram
Prosedur :
- Standart Method of Soil in Place by the Drive Method ASTM D2937-83
2.6.2. Kadar Air Alami
Alat :
- Oven Pengering (1100 C)
- Timbangan, kepekaan 0,01 gram
- Cawan timbang (container)
Prosedur :
- Standart Method of Laboratory Determination of Moisture Content of Soil
ASTM D2216-71
2.6.3. Berat Jenis
Alat :
- Piknometer
- Timbangan kepekaan 0,01 gram
- Pemanas (boiler)
- Oven pengering (1000 C)
Prosedur : Specific Gravity of Soil ASTM method D.854 - 58

Laporan Penyelidikan Tanah 3|Page


2.6.4. Batas-Batas Atterberg
Batas Cair (WL)
Alat :
- Mangkuk porselin
- Spatula
- Peralatan uji batas cair
- Pembarut (grooving tool)
- Cawan (container)
- Timbangan kepekaan 0,01 gram
- Oven pengering
Prosedur :
- Liquid limit of soil ASTM D. 423 – 66

Batas Plastis (WP)


Alat :
- Mangkuk porselin
- Spatula
- Plat kaca
- Cawan (container)
- Timbangan kepekaan 0,01 gram
- Oven pengering
Prosedur :
- Plastic limit of soil ASTM D. 426 – 56
2.6.5. Analisa Ukuran Butiran (Grain Size Analysis)
Alat :
- Timbangan kepekaan 0,01 gram
- Alat pengaduk electric
- Hydrometer 152 H
- Silinder sedimentasi (diameter 2 ½”, tinggi 18”, volume 1000 ml)
Prosedur :
- Standard method for particle size analysis of soil ASTM D 422 – 63

Laporan Penyelidikan Tanah 4|Page


2.7. Sifat Mekanik (Mechanical Properties)
3.4.1. Geser Langsung (Direct Shear Test)
Alat :
- Alat geser langsung semi digital merk ELE International Diameter Contoh
2,5” dengan kontrol regangan dan kecepatan memakai alat semi digital
- Counter Balance Weight Hanger System
Prosedur :
- Geser langsung ASTM D. 3800-70
2.7.2. Konsolidasi (Consolidation)
Alat : - Konsolidometer
- Alat pembebanan
- Extruder
- Stop watch
Prosedur :
- Consolidasi ASTM D.2435-90
2.7.3. Kuat Tekan Bebas (Unconfined Copresive Strength Test)
Alat :
- Alat kompresi semi digital merk ELE International
- Sample ejector
- Dial pengukur deformasi
- Pengukur diameter dan tinggi contoh
Prosedur :
- UCS for Cohesive Soils ASTM D 2116 – 66

2.8. Konsistensi
Yaitu evaluasi terhadap hasil-hasil pengujian baik dilapangan (sondir dan SPT)
dan di laboratorium (UCS), yang merupakan tingkatan terhadap kekuatan (daya
dukung) tanah, yang dinyatakan sebagai berikut :

Laporan Penyelidikan Tanah 5|Page


SONDIR (CPT) SPT UCS
CONSISTENCY
Qc (kg/cm2) (N) (kg/cm)
0–5 0–2 0 – 0,25 Very soft
5 – 10 2–5 0,25 – 0,50 Soft
10 – 20 5 – 10 0,50 – 1,00 Medium stiff
20 – 40 10 – 20 1,00 – 2,00 Stiff
40 – 80 20 – 30 2,00 – 4,00 Very stiff
80 – 100  30 >4 Hard
Tabel. 1 Tingkatan Konsistensi Tanah

III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


1. Dari hasil pembacaan nilai konus (qc) dapat disimpulkan, bahwa kondisi lapisan
tanah di Perencanaan Peningkatan Jalan Batu Daya – Tanah Merah, Kabupaten
Kayong Utara, Kalimantan Barat, sebagai berikut :
Titik S.1
 Lapisan tanah sangat lunak hingga lunak (very soft to soft), pada kedalaman
0,00 hingga 16.60 m.
 Lapisan tanah setengah kaku hingga kaku (medium stiff to stiff), pada
kedalaman 16,80 hingga 20,00 m.
Titik S.2
 Lapisan tanah sangat lunak hingga lunak (very soft to soft layer), pada
kedalaman 0,00 hingga 15,20 m.
 Lapisan tanah setengah kaku hingga kaku (medium stiff to stiff), pada
kedalaman 15,40 hingga 20,00 m.
Titik S.3
 Lapisan tanah sangat lunak hingga lunak (very soft to soft), pada kedalaman
0,00 hingga 15.20 m.
 Lapisan tanah setengah kaku hingga kaku (medium stiff to stiff), pada
kedalaman 15,40 hingga 20,00 m.

2. Untuk bahan pertimbangan, jika digunakan pondasi tiang pancang persegi


dengan menggunakan analisa perhitungan dari data sondir, untuk ukuran 20 x 20
cm, didapat daya dukung ultimate (qu i), sebagai berikut :

Laporan Penyelidikan Tanah 6|Page


Daya Dukung Ijin Meyerhof (Ton)
Kedalaman
Rata - rata
tiang (L)
S.1 S.2 S.3

200 0,325 0,325 0,293 0,315


400 0,533 0,533 0,517 0,528
600 1,165 1,032 0,907 1,035
800 2,043 1,371 1,293 1,569
100 2,155 1,821 1,744 1,907
1200 3,861 2,563 2,451 2,958
1400 3,893 3,501 2,992 3,462
1600 5,877 6,160 6,101 6,046
1800 7,509 7,200 6,816 7,175
2000 9,872 8,640 8,811 9,108
Catatan : Untuk lebih jelas perhitungannya dapat dilihat pada lampiran

3 Daya dukung ijin tanah rata-rata (allowable bearing capacity of soil) qa, dapat
ditentukan berdasarkan persamaan empiris Mayerhoff yang didasarkan dengan
nilai qc sondir qa  (1/30 – 1/40)qc, daya dukung ijin sebagai berikut :

Daya Dukung Keseimbangan Ijin (qa)


Kedalaman
(kg/cm2)
Tanah Rata - rata
(cm)
S.1 S.2 S.3
200 0,029 0,029 0,029 0,029
400 0,029 0,029 0,029 0,029
600 0,071 0,043 0,057 0,057
800 0,143 0,057 0,071 0,090
1000 0,057 0,071 0,086 0,071
1200 0,286 0,100 0,100 0,162
1400 0,114 0,157 0,086 0,119
1600 0,286 0,429 0,457 0,390
1800 0,286 0,343 0,343 0,324
2000 0,429 0,343 0,400 0,390

4. Untuk pekerjaan perencanaan detail yang akan dilakukan oleh konsultan


perencana, perhitungan daya dukung izin tanah diatas harus dianalisa dengan
menggunakan beberapa rumus lainnya, agar hasil yang didapatkan menjadi lebih
akurat, kuat dan ekonomis.
5. Mengingat lapisan tanah keras relatif dalam, maka disarankan menggunakan
tiang pancang atau menggunakan bore pile. Kedalaman tiang sampai lapisan

Laporan Penyelidikan Tanah 7|Page


tanah yang mempunyai daya dukung yang besar (high bearing capacity layer).
Hal ini untuk mengatasi bahaya settlement (terutama differential settlement) yang
diakibatkan oleh beban kerja yang relatif besar.
6. Dengan pertimbangan keragaman yang mungkin timbul terhadap hasil
perhitungan, baik daya dukung teoritis maupun hasil pemancangan, jika
diperlukan pengecekan secara langsung dengan loading test atau pile driving
analyzer (PDA) dapat dilakukan agar didapat daya dukung yang lebih akurat.

Demikianlah laporan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagai gambaran dan
pertimbangan dalam perencanaan konstruksi selanjutnya.

Laporan Penyelidikan Tanah 8|Page

Anda mungkin juga menyukai