KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmatnya sehingga proposal Tugas Akhir (TA) ini bisa terselesaikan.
Tak lupa kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan dan proses pembuatan proposal ini.
Tugas Akhir (TA) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus
diambil bagi mahasiswa Strata-1 (S1) di Universitas Lampung sebagai sarana untuk
mendapatkan data dalam skripsi. Untuk itu kami memohon kepada Badan
Meteorologi Klimatologi dan Gofisika (BMKG), agar bisa menerima kamiuntuk
melakukan Tugas Akhir. Selain itu, dengan adanya Tugas Akhir ini, penyusun
dapat mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh selama kuliah pada fenomena
nyata yang terjadi di alam.
Adapun topik yang kami ajukan yaitu “Mikrozonasi Gempabumi
Menggunakan Data Mikrotremor Dengan Metode HVSR”namun kami tidak
menutup kemungkinan untuk menyesuaikan topik dengan kebijakan dari
pembimbing lapangan di instansi. Adapun metode yang akan digunakan
disesuaikan dengan pembimbing lapangan yang ada di instansi. Hal ini untuk
mempermudah proses bekerja selama Tugas Akhir berlangsung. Waktu
pelaksanaannya pada 23 Januari s.d. 10 Maret 2017.
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih.
Penulis,
Email : deswitasari158@gmail.com
Phone : 0822-7902-6039
1
Proposal Tugas Akhir
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
I. PENDAHULUAN
Gempa bumi tidak dapat diprediksi kapan waktu terjadinya. Gempa bumi
memiliki statistik kerusakan dan korban jiwa yang sangat tinggi, sehingga
diperlukan cara untuk mengantisipasi kerusakan dan korban jiwa akibat bencana
ini. Salah satu antisipasi yang dapat digunakan untuk meminimalisir dampak dari
bencana gempa bumi adalah dengan melakukan survei untuk memetakan
karakteristik tanah dalam merespon guncangan gempa bumi. Salah satu metode
yang dapat mengukur karakteristik tanah tersebut adalah denganmenggunakan
mikrotremor yang selanjutnya diolah dengan Metode HVSR dari Nakamura.
Metode HVSR tersebut menghasilkan nilai frekuensi dominan dan
amplifikasi dari tanah di suatu daerah, sehingga dapat dihitung pula periode
dominan tanah di daerah tersebut. Dari data-data yang dihasilkan tersebut dapat
digunakan untuk membuat peta zona rawan bencana gempabumi. Suatu tingkat
kerusakan akibat gempabumi umumnya dipengaruhi oleh magnitudo dan jarak
pusat gempabumi. Namun pada beberapa kasus, karakteristik sedimen pada suatu
daerah sangat menentukan bagaimana gempa bumi berlangsung. Daerah dengan
soft sediment cenderung memperkuat gelombang seismik, sehingga tingkat
kerusakan akibat gempabumi pada daerah tersebut sangat parah. Litologi yang lebih
lunak cenderung akan memberikan respon periode getaran yang panjang (frekuensi
rendah) dan mempunyai resiko yang lebih tinggi bila digoncang gelombang
gempabumi karena akan mengalami penguatan yang lebih besar dibandingkan
dengan batuan yang lebih kompak. Adapun beberapa kasus gempabumi yang telah
terjadi menunjukkan bahwa kerusakan lebih parah terjadi pada dataran alluvial
dibandingkan dengan daerah perbukitan. Sehingga sangatlah penting dilakukan
penelitian pada daerah-daerah di Indonesia, agar dapat diantisipasi dan dikurangi
resiko bencana akibat gempa bumi.
Email : deswitasari158@gmail.com
Phone : 0822-7902-6039
2
Proposal Tugas Akhir
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
1.2.Tujuan
Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini yaitu untuk membuat pemetaan
mikrozonasi dengan metode Mikrotremor yang diolah dengan HVSR sebagai salah
satu upaya mitigasi bencana gempabumi.
1.3.Batasan Masalah
Adapun batasan masalah Tugas Akhir yang diambil adalah untuk membuat dan
menganalisis mikrozonasi dengan metode Mikrotremor yang diolah dengan HVSR
menggunakan software Geopsy. Dengan menganalisis beberapa parameter utama
yang akan digunakan, yaitu Periode Dominan, Amplifikasi, Vs30, Indeks
Kerentanan Seismik, PGA dan Ground Shear Strain.
Email : deswitasari158@gmail.com
Phone : 0822-7902-6039
3
Proposal Tugas Akhir
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
2.2. Mikrotremor
Email : deswitasari158@gmail.com
Phone : 0822-7902-6039
4
Proposal Tugas Akhir
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Email : deswitasari158@gmail.com
Phone : 0822-7902-6039
5
Proposal Tugas Akhir
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
tentang efek tapak suatu daerah berdasarkan interpretasi kurva H/V. Hasil dari
intrepretasi kurva H/V akan dapat memberikan perkiraan tingkat kerentanan
suatu wilayah terhadap bahaya gempa bumi (Narotama, 2011).
Metode HVSR merupakan metode membandingkan spektrum komponen
horizontal terhadap komponen vertikal dari gelombang mikrotremor. Mikrotremor
terdiri dari ragam dasar gelombang Rayleigh, periode puncak perbandingan H/V
mikrotremor memberikan dasar dari periode gelombang S (S-wave). Perbandingan
H/V pada mikrotremor merupakan perbandingan dua komponen yang secara
teoritis menghasilkan suatu nilai. Metode HVSR digunakan untuk menentukan nilai
amplifikasi dan nilai periode dominan suatu lokasi yang dapat diperkirakan dari
periode puncak perbandingan H/V mikrotremor (Nakamura, 2000).
Berdasarkan penelitian untuk mengetahui karakter geologi yang dapat
merusak bangunan akibat gempa bumi, maka perlu dilakukan kajian literatur dan
karakterisasi HVSR. Hasilnya ialah, kerusakan bangunan akibat gempa bumi terjadi
pada parameter HVSR amplifikasi tinggi dan frekuensi rendah. Amplifikasi
berbanding lurus dengan kontras impedansi (kecepatan gelombang geser (Vs)
dikalikan densitas) antara sedimen dan bedrock, kecepatan gelombang primer (Vp)
dan faktor quasi gelombang geser (Qs). Sedangkan frekuensi natural berbanding
lurus dengan Vs rata-rata dan berbanding terbalik dengan ketebalan sedimen
permukaan. Dengan demikian, daerah rawan kerusakan bangunan akibat gempa
bumi terjadi pada daerah sedimen lapuk (misal: pasir, pasir lanauan, gambut) yang
yang tebal dan atau sedimen lapuk yang terdapat diatas batuan yang keras
(Sungkono dan Santoso 2011). Metode HVSR didasari oleh terperangkapnya
getaran gelombang geser (gelombang shear) pada medium sedimen di atas bedrock.
Berdasarkan kondisi tersebut maka, Nakamura merumuskan sebuah fungsi transfer
HVSR (Horizontal to Vertical Spectrum Ratio) mikrotremor sebagai berikut:
Keterangan:
SM (w) adalah fungsi transfer untuk lapisan soil
Email : deswitasari158@gmail.com
Phone : 0822-7902-6039
6
Proposal Tugas Akhir
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Frekuensi dominan adalah nilai frekuensi yang kerap muncul sehingga diakui
sebagai nilai frekuensi dari lapisan batuan di wilayah tersebut sehingga nilai
frekuensi dapat menunjukkan jenis dan karakterisktik batuan tersebut. Lachet dan
Brad pada 1994 melakukan uji simulasi dengan menggunakan 6 model struktur
geologi sederhana dengan kombinasi variasi kontras kecepatan gelombang geser
dan ketebalan lapisan sedimen. Hasil simulasi menunjukkan nilai puncak frekuensi
berubah terhadap variasi kondisi geologi (Lachet dan Brad, 1994).
T0 = 1/f0 (2)
Keterangan:
T0adalah periode dominan
f0adalah frekuensi dominan (Hz).
2.6. Amplifikasi
Email : deswitasari158@gmail.com
Phone : 0822-7902-6039
7
Proposal Tugas Akhir
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
lain yang lebih lunak dibandingkan dengan medium awal yang dilaluinya. Semakin
besar perbedaan itu, maka perbesaran yang dialami gelombang tersebut akan
semakin besar. Nilai faktor penguatan (amplifikasi) tanah berkaitan dengan
perbandingan kontras impedansi lapisan permukaan dengan lapisan di bawahnya.
Bila perbandingan kontras impedansi kedua lapisan tersebut tinggi maka nilai faktor
penguatan juga tinggi, begitu pula sebaliknya (Nakamura, 2000).
Amplifikasi berbanding lurus dengan nilai perbandingan spektral horizontal
dan vertikalnya (H/V). Nilai amplifikasi bisa bertambah, jika batuan telah
mengalami deformasi (pelapukan, pelipatan atau pesesaran) yang mengubah sifat
fisik batuan. Pada batuan yang sama, nilai amplifikasi dapat bervariasi sesuai
dengan tingkat deformasi dan pelapukan pada tubuh batuan tersebut (Marjiyono,
2010).
Berdasarkan pengertian tersebut, maka amplifikasi dapat dituliskan pada
persamaan (3) sebagai suatu fungsi perbandingan nilai kontras impedansi:
Ao = {(ρb.vb)/(ρs.vs)} (3)
Keterangan:
ρbadalah densitas batuan dasar (gr/ml)
vbadalahkecepatan rambat gelombang di batuan dasar (m/dt)
vsadalah kecepatan rambat gelombang di batuan lunak (m/dt)
ρs adalah rapat massa dari batuan lunak (gr/ml).
Fujimoto dan Midorikawa (2006) menyarankan hubungan antara Vs30 dan faktor
amplifikasi (ampv) dengan persamaan sebagai berikut (Morikawa dkk, 2008):
Keterangan:
Vs30adalahkecepatan gelombang sekunder pada 30m (m/s),
ampv adalah faktor amplifikasi.
Email : deswitasari158@gmail.com
Phone : 0822-7902-6039
8
Proposal Tugas Akhir
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
2.7. Vs30
TVs30= 120m/Vs30(5)
Keterangan:
TVs30 adalah periode (s).
Vs30 adalah kecepatan gelombang sekunder pada 30m (m/s).
Email : deswitasari158@gmail.com
Phone : 0822-7902-6039
9
Proposal Tugas Akhir
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
𝐴2
𝐾𝑔 = 𝑓0 (6)
2.9. PGA
Salah satu faktor yang penting dalam analisis seismic hazard adalah penentuan
redaman (attenuation). Belum ada fungsi redaman yang cocok untuk wilayah
Indonesia, namun untuk daerah yang memiliki mekanisme yang mirip secara
geologi dan tektonik dapat digunakan beberapa model sumber gempa bumi untuk
mentukan nilai peredamannya. Model sumber gempa bumi yang diketahui adalah
model sumber gempa fault, model sumber gempa subduksi dan model sumber
gempabumi yang terjadi. Namun yang lazim digunakan adalah percepatan tanah
maksimum (Peak Ground Acceleration, PGA) yaitu percepatan getaran tanah yang
tertinggi yang terjadi pada suatu kawasan akibat gempabumi. Satuan yang
digunakan dalam pengukuran PGA adalah centimeter per detik atau disebut gal
(Kirbani dkk., 2006). Para ahli Geofisika sering menggunakan nilai percepatan
Email : deswitasari158@gmail.com
Phone : 0822-7902-6039
10
Proposal Tugas Akhir
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
𝐴2 𝑎
γ = 𝑓0 𝜋2 𝑣𝑏 (7)
Email : deswitasari158@gmail.com
Phone : 0822-7902-6039
11
Proposal Tugas Akhir
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Adapun alat dan bahan yang diperlukan selama Tugas Akhir ini berlangsung
adalah sebagai berikut :
1 Perangkat lunak (software) yang digunakan di BMKG dalam pengolahan
(processing) dan interpretasi data mikrotremor dengan HVSR.
2 Data mikrotremor yang digunakan merupakan data hasil dari akuisisi
mikrotremor yang telah dilakukan oleh BMKG.
3 Perangkat keras (hardware) yang digunakan adalah separangkat komputer
maupun laptop yang memiliki software pendukung dalam pengolahan data
mikrotremor
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 23 Januari – 10 Maret 2017. Tabel
rencana jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Email : deswitasari158@gmail.com
Phone : 0822-7902-6039
12
Proposal Tugas Akhir
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Persiapan Data
2 Mikrotremor
Pengolahan Data
3 Mikrotremor
Interpretasi Data
4 Mikrotremor
5 Penulisan Laporan
*) Jadwal menyesuaikan kebijakandan ketentuan dari BMKG
Email : deswitasari158@gmail.com
Phone : 0822-7902-6039
13
Proposal Tugas Akhir
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
PENUTUP
Demikianlah Proposal Pengajuan Tugas Akhir ini kami buat. Besar harapan
bagi kami dapat diterima di Badan Meteorologi Klimatologi dan Gofisika
(BMKG) untuk melaksanakan Tugas Akhir dengan Judul “Mikrozonasi
Gempabumi Menggunakan Data Mikrotremor Dengan Metode HVSR”.
Mohon Bapak/Ibu membalas surat permohonan kami melalui email di bawah ini,
1. deswitasari158@gmail.com (Deswita Sari);
2. pipitmelinda38@gmail.com (Pipit Melinda M);
3. ulfawahyuningsih3@gmail.com (Ulfa Wahyuningsih)
Mahasiswa III
Ulfa Wahyuningsih
NPM. 1315051056
Email : deswitasari158@gmail.com
Phone : 0822-7902-6039
14