Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG KB

(KELUARGA BERENCANA )

Topik : Keluarga Berencana (KB)


Penyaji : Kelompok 2
Hari/Tanggal : Kamis, 2 Agustus 2018
Waktu : 09.00 – 09.45 WIB
Sasaran : Warga Desa Limo (PUS)
Tempat : Kelurahan Limo

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan sasaran mengetahui
tentang KB.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit, sasaran diharapkan dapat:
a. Menjelaskan pengertian KB
b. Menyebutkan jenis KB
c. Menyebutkan keuntungan dan kerugian pada masing- masing jenis KB
d. Menyebutkan efek samping pada masing- masing jenis KB

B. SASARAN
Pasien Puskesmas Cinere

C. GARIS BESAR MATERI


1. Pengertin KB
2. Jenis KB
3. Kelebihan dan Kekurangan masing- masing jenis KB
4. Efek samping masing- masing jenis KB
5. Komplikasi masing- masing jenis KB
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan - Menyampaikan salam
- Perkenalan diri
- Menjelaskan tujuan
2 30 menit Pelaksanaan - Menjelaskan dan
menguraikan materi
- Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan
peserta yang belum jelas
3 10 menit Evaluasi - Menyimpulkan hasil
peyuluhan
- Mengakhiri kegiatan
(salam)

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Video atau demonstrasi

F. MEDIA
1. Brosur

G. SETTING TEMPAT

P M
a a
N

a a

a a a

O
Keterangan:
P : penyaji
M : moderator
N : notulen
O : observer/ fasilitator
A : audience

H. RENCANA EVALUASI
1. Struktur
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang akan digunakan adalah leaflet

b. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dalam bentuk leaflet

2. Proses Penyuluhan
a. Kehadiran 90% dari seluruh undangan
b. 85%peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan
peserta.
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan.
e. 30% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.
f. Audience mampu menjelaskan kembali pengertian KB dengan tepat
g. Audience mampu menyebutkan 3 dari 5 jenis KB dengan tepat
h. Audience mampu menyebutkan 3 dari 5 keuntungan dan kerugian KB dengan tepat
i. Audience mampu menyebutkan 3 dari 5 efek samping KB dengan tepat
3. Hasil penyuluhan
a. Jangka Pendek
 85% dari peserta dapat menjelaskan pengertian KB dengan benar
 85% dari peserta dapat menyebutkan jenis KB dengan benar
 85% dari peserta dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian KB dengan
benar
 85% dari peserta dapat menjelaskan efek samping KB dengan tepat
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya menggunakan serta
memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi klien.
Lampiran 1

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian KB
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untukmendapatkan objek
– objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan mendapatkan kehamilan
yang diinginkan, mengatur interval kehamilan, menentukanjumlah anak dalam
keluarga, mengontrol saat kelahiran dalam hubungan dengan umur
suami istri. (Hanafi, 2003).Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan, alat yangdigunakan untuk menunda kehamilan dan menjarangkan jarak
kelahiran.( Manuaba, 2008).
2. Jenis-jenis KB
a. Kontrasepsi PIL
Kontrasepsi Pil adalah metode kontrasepsi hormonal yang digunakan wanita,berbentuk
tablet. Pada dasarnya kontrasepsi pil terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pilkombinasi,
pil yang mengandung progesteron dan pil yang mengandung estrogen.Kontrasepsi Pil
adalah salah satu kontrasepsi yang paling banyak digunakan kontrasepsi pil
mengandung hormon ekstrogen dan progesterone serta dapatmenghambat
ovulasi.Kontrasepsi pil ini harus diminum setiap hari secara teratur.Uji klinis terhadap
pil memperlihatkan angka kegagalan pada tahun pertama 2,7 5di Indonesia. (Pendit,
2006)
 Jenis – jenis pil kombinasi ada 3 macam yaitu :
- Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormone estrogen/progesterone dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet
tanpa hormon.
- Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
Estrogen/progesterone dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet
tanpahormon.
- Trifasi : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone
estrogen/progesterone dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet
tanpahormon (Saifuddin. 2003).
 Efektivitas
Pada pemakaian yang seksama, pil kombinasi 99 % efektif mencegah
kehamilan.Namun, pada pemakaian yang kurang seksama, efektivitasnya masih
mencapai 93 %.(Everett. 2007).
 Keuntungan
Keuntungan menggunakan kontrasepsi pil adalah dapat diandalkan
jikapemakaiannya teratur, meredakan dismenorea, mengurangi resiko anemia
mengurangi resiko penyakit payudara, dan melindungi terhadap
kankerendometrium dan ovarium.
 Kerugian
Kerugian menggunakan kontrasepsi pil adalah harus diminum secara teratur,
cermat, dan konsisten, tidak ada perlindungan terhadap penyakit menular,
peningkatan resiko hipertensi dan tidak cocok digunakan ibu yang
merokokpada usia 35 atahun. (Everett, 2007).
 Indikasi
Indikasi penggunaan kontrasepsi pil adalah usia reproduksi, telah memiliki
anak, Ibu yang menyusui tapi tidak memberikan asi esklusif, ibu yang siklus
haid tidak teratur, riwayat kehamilan ektopik. (Sifuddin. 2003).
 Kontra indikasi
Kontra indikasi pengguna kontrasepsi pil adalah ibu yang sedang hamil,
perdarahan yang tidak terdeteksi, diabetes berat dengan komplikasi,
depresiberat dan obesitas.(Everett, 2007).
 Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja pil adalah dengan cara menekan gonadotropin releasing
hormon. Pengaruhnya pada hifofisis terutama adalah penurunan sekresi
luitenezing hormon (LH), dan sedikit folikel stimulating hormon.Dengan
tidakadanya puncak LH, maka ovulasi tidak terjadi. Disamping itu,
ovariummenjadi tidak aktif, dan pemasakan folikel terhenti beserta lendir sevik
mengalami perubahan, menjadi lebih kental, gambaran daun pakis menghilang
sehingga penetrasi sperma menurun.

 Efek Samping
Efek samping kontrasepis pil Kombinasi adalah pertambahan berat
badan,perdarahan diluar siklus haid, mual, pusing dan amenorea. (Hanifa.
2003).
 Cara pemakaian
Pil pertama dari bungkus pertama diminum pada hari kelima siklus haid, dapat
juga dimulai pada suatu hari yang diinginkan, misalnya hari minggu, agar
mudah diingat lalu diminum terus – menerus pada pil yang berjumlah 28
tablet.(Hanifa. 1999).

b. Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi Suntik adalah alat kontrasepsi yang mengandung hormon progesterone
dan ekstrogen, kontrasepsi ada ada 2 macam yaitu suntil yang sebulan sekali
(syclopen) dan suntik 3 bulan sekali (depo propera), akan tetapi ibu lebih suka
menggunakan suntik yang sebulan karena suntik sebulan dapat menyebabkan
perdarahan bulanan teratur dan jarang menyebabkan spoting. (Pendit. 2006).
 Efektifitas
Efektivitas kontrasepsi suntik adalah antara 99 % dan 100 % dalam
mencegahkehamilan.Dan tinggat kegagalannya sangat kecil. Keefektifannya 0,1
– 0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama pemakaian.
(Everett.2007).
 Kerugian
Kerugian kontrasepsi suntik adalah perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak,
mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, efektivitasnya berkurang bila
digunakan bersamaan dengan obat epilepsi dan kemungkinan terjadi tumor
hati.(Saifuddin. 2003).
 Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sederhana setiap 8 sampai 12
mingggu, tingkat keefektivitasannya tinggi, tidak menggagu pengeluaran
pengeluaran asi. (Manuaba. 2008).
 Indikasi
Indikasi kontrasepsi suntik adalah usia reproduksi, telah mempunyai anak,
ibuyang menyusui, ibu post partum, perokok, , nyeri haid yang hebat dan ibu
yang sering lupa menggunakan kontrasepsi pil. (Saifuddi. 2003).
 Kontra indikasi
Kontra indikasi kontrasepsi adalah ibu yang dicuriagai hamil, perdarahan
yangbelum jelas penyebabnya, menderita kanker payudara dan ibu yang
menderita diabetes militus disertai komplikasi.
 Efek samping
Efek samping kontrasepsi suntik adalah sakit kepala, kembung, depresi, berat
badan meningkat, perubahan mood, perdarahan tidak teratur dan amenore.
 Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja kontrasepsi suntik adalah menghalangi pengeluaran FSH dan
LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum, mengentalkan lendir serviks
sehingga sulit ditembus spermatozoa, perubahan peristaltik tuba fallopi
sehingga konsepsi dihambat mengubah suasana endometrium sehingga
tidaksempurna untuk implantasi hasil konsepsi
 Jenis – jenis suntik
Jenis kontrasepsi suntik ada 3 macam yaitu depopropera yang berisi
progesterone asetat dan diberikan dalam suntikan 150 mg setiap 12
minggu.Noristerat berisi noresteron dan diberikan dalam suntikan 200 mg
setiap 8minggu.syclopem diberikan melaui suntikan setiap 4 minggu. (Everett.
2007).
 Cara pemakaian
Cara pemakaian kontrasepsi suntik adalah melaui suntikan, dapat dilakukan
segera setelah post partum, setelah post abortus :Depopropera harus diberikan
dalam 5 haripertama haid, tidak dibutuhkankontrasepsi tambahan dan
selajutnya diberikan setiap 12 minggu. Noristerat harus diberikan pada masa
mestruasi, tidak dibutuhkan kontrasepsitambahan setelah itu diberikan setiap 8
minggu.Cyclopem diberikan melaui suntikan setiap 4 minggu (Everett. 2007).

c. Kontrasepsi Susuk/ Implan


Implant adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam bawah kulit, yang
memiliki keefektivitas yang cukup tinggi, dan merupakan kontrasepsi jangka
panjang 5 tahun serta efek perdarahan lebih ringan tidak menaikan tekanan darah.
Sangat efektif bagi ibu yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung
estrogen.(Hanifa. 1999).
 Mekanisme kerja
Mekanisme kerja implant adalah dapat menekan ovulasi, membuat getah
serviks menjadi kental, membuat endometrium tidak siap menerima kehamilan.
Dengan konsep kerjanya adalah progesteron dapat mengahalangi
pengeluaranLH sehingga tidak terjadi ovulasi dan menyebabkan situasi
endometrium tidaksiap menjadi tempat nidasi.
 Jenis – jenis
Jenis – jenis kontrasepsi susuk adalah : Norplan dari 6 batang silastik
lembutberongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang di isi
dengan36 mg levonolgestrel dengan lama kerjanya 5 tahun. Implanon terdiri
dari satu batang putih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm, dan diameter 2
mm, yang di isi dengan 68 mg 3-keto desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
Jedenadan indoplan Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg
levonolgesterdengan lama kerjanya 3 tahun. (Saifuddin. 2003)
 Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi implant adalah dipasang selama 5 tahun, control
medisringan, dapat dilayani di daerah pedesaan, penyulit tidak terlalu tingggi,
biaya ringan. (Manuaba 2008).
 Kerugian
Kerugian kontrasepsi implant adalah terjadi perdarahan bercak,
meningkatnyajumlah darah haid, berat badan bertambah, menimbulkan acne,
dan membutuhkan tenaga yang ahli untuk memasang dan membukanya.
 Indikasi
Indikasi kontrasepsi implant adalah wanita usia subur, wanita yang
inginkontrasepsi jangka panjang, ibu yang menyusui, pasca keguguran
 Kontra indikasi
Kontra indikasi kontrasepsi implant adalah ibu yang hamil, perdarahan yang
tidak diketahui penyebabnya, adanya penyakit hati yang berat, obesitas dan
depresi. (Everett. 2007).
 Efek samping
Efek samping kontrasepsi implant adalah nyeri , gatal atau infeksi pada
tempatpemasangan, sakit kepala, mual, perubahan moot, perubahan berat
badan, jerawat, nyeri tekan pada payudara, rambut rontok. ( Everett. 2007).
 Waktu pemasangan
Waktu pemasangan yang baik dalam pemasangan implan adalah : Setiap
saatselama siklus haid hari ke – 2 sampai hari ke- 7 tidak diperlukan
metodekontrasepsi tambahan. Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja
diyakini tidak terjadi kehamilan, bila insersi setelah hari ke – 7 siklus haid,
klien janganmelakukan hubungan seksual atau menggunakan kontrasepsi
lainnya untuk 7 hari saja. Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca
persalinan insersi dapat dilakukan setiap saat, bila menysui penuh, klien tidak
perlu memakai metode kontrasepsi lain. Waktu yang paling untuk pemasangan
implant adalah sewaktu haid berlangsung atau masa pra ovulasi dari siklushaid,
sehingga adanya kehamilan dapat disingkirkan. (Hanifa. 2003).
 Cara pemasangan
Cara pemasangan implant adalah :
- Mempersiapkan pasien yaitu dengan menganjurkan pasien
membersihkanlengan yang akan dipasang.yaitu lengan yang jarang
digunakan.
- Gunakan cara pencegahan infeksi.
- Pastikan kapsul – kapsul tersebut berad sedikit 8 cm diatas lipatan siku
di
daerah media lengan.
- Suntikan lidokain sebanyak 0,5 ml lalu lakukan insisi yang kecil, hanya
sekedar menembus kulit.
- Masukkan trokar melalui luka insisi dengan sudut yang kecil.
- Kemudian masukkan implant secara perlahan – lahan sampai semu
implant masuk kedalam bawah kulit.
- Kapsul pertama dan keenam harus membentuk sudut 750
- Kemudian cabut trokar perlahan, kemudian bersihkan luka insisi dengan
bethadine setelah itu tutup dengan kain kasa. (Sifuddin. 2003).
 Cara pencabutan
Cara pencabutan implant adalah :
- Desinfeksi daerah yang akan di insisi.
- Suntikkan lidocain 5cc.
- Insisi diperdalam dan jaringan ikat lemak melekat pada kapsul implant.
- Tangan kanan mendorong implant kearah insisi
- Tangan kiri memegang arteri klem untuk menjepit kapsul implant
- Keluarkan kapsul implant satu – persatu.
- Setelah selesai bersihkan luka insisi, jahit jika luka terlalu dalan ataulebar
agar tidak terjadi perdarahan. (Manuaba, 2008).

d. Kontrasepsi IUD
IUD adalah suatu benda kecil dari plastic lentur, kebanyakan mempunyai lilitan
tembaga yang dimasukkan kedalam rahim. IUD adalah alat kontrasepsi yang
dimasukkan kedalam rahim yang megandungtembaga.Kontrasepsi ini sangat efektif
digunakan bagi ibu yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi yang mengandung
hormonal dan merupakan kontrasepsi jangka panjang 8 -10 tahun.Tetapi efek dari IUD
dapat menyebabkan perdarahan yanglama dan kehamilan ektopik. Angka kegagalan
pada tahun petama 2,2%. (Pendit.2006).
 Jenis – jenis IUD
Menurut Speroff 2003, jenis IUD ada beberapa macam yaitu : Lippe lopp yang
terbuat dari plastic, berbentuk huruf S. TCU – 380A adalah alat yang berbentuk T,
yang dililit tembaga pada lengan horizontal dan lilitan tembaga memiliki inti perak
pada batang. Sof – T adalah IUD tembaga yang berbentukmirip rongga uterus.
Multiload 375, kawat tembaga yang dililit pada batangnya dan berbentuk 2/3
lingkaran elips. Nova T mempunyai inti perak pada kawat tembaganya pada batang
dan sebuah lengkung besar pada ujung bawah.Levonogestrel adalah alat yang
berbentuk T mempunyai arah merekat padalengan vertical.
 Keuntungan
Menurut Saifuddin. 2003 dan V Taree. 2007 keuntungan pemakaiankontrasepsi
IUD adalah : Dapat segera aktif setelah pemasangan. Metode jangkapanjang, tidak
mempengaruhi produksi asi. Tidak mengurangi laktasi. Kesuburan cepat kembali
setelah IUD dilepas.Dapat di pasang segera setelah melahirkan. Meningkatkan
kenyamanan hubungan suami istri karena rasa aman terhadap resiko kehamilan.
Menurut PKMI. 2007 keuntungan IUD ada beberapa hal, yaitu : Sangat efektif 0,6
- 0,8 kehamilan / 100 perempuan dalam 1 tahun pertama pemakaian. IUD dapat
segera aktif setelah pemasangan.Metode jangka panjang (8 – 10 tahun pemakaian).
Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Tidak ada efek samping hormonal. Tidak
mempengaruhi kualitas dan volume asi. Dapat digunakan hingga menopause.
Tidak ada interaksi dengan obat – obatan.
 Efek Samping
Efek samping adalah akibat yang ditimbulkan atau reaksi yang disebabkan oleh
benda asing yang masuk kedalam tubuh dan tidak diharapkan. Efek samping IUD
menurut Saifuddin. 2003 antara lain : Haid lebih banyak dan lama. Saat haid terasa
sakit. Perdarahan spoting. Terjadinya pedarahan yang banyak. Kehamilan insitu
 Indikasi
Menurut Glasier. 2005 yang merupakan indikasi pemakaian kontrasepsi IUD
adalah : Wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang. Multigravida.
Wanita yang mengalami kesulitan menggunakan kontrasepsi lain.
 Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja IUD adalah mencegah terjadinya pembuahan dengan
penghambatan bersatunya ovum dengan sperma, mengurangi jumlah sperma yang
mencapai tuba fallopi dan menonaktifkan sperma. Mekanisme kerja IUD adalah
menghambat bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah sperma yang
mencapai tuba fallopi, menonaktifkan sperma, menebalkan lendir serviks sehingga
menghalangi pergerakan sperma (Mansjoer 2007). Mekanisme kerja IUD adalah
dapat menimbulkan reaksi radang pada endometrium dengan mengeluarkan
leokosit yang dapat menghancurkan blastokista atau sperma.IUD yang
mengandung tembaga juga dapat menghambat khasiat anhidrase karbon dan
fosfase alkali, memblok bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah sperma
yang mencapai tuba fallopi dan menonaktifkan sperma. IUD dapat menimbulkan
infeksi benda asing sehingga akan terjadi migrasi leokosit, makrofag dan
menimbulkan perubahan susunan cairan endometrium yang akan menimbulkan
gangguan terhadap spermatozoa sehingga gerakannya menjadi lambat dan akan
mati dengan sendirinya. (Manuaba. 2008). IUD bentuk insert, contohnya lippes
loop, menimbulkan reaksi benda asingdengan terjadinya migrasi leokosit, limfosit
dan makrofag. Pemadatan lapisanendometrium menyebabkan gangguan nidasi
hasil konsepsi sehingga kehamilan tidak terjadi (Manuaba. 2008).
 Kerugian
Kerugian pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Menstruasi yang lebih banyak dan
lebih lama. Infeksi dapat terjadi saat pemasangan yang tidak steril. Ekspulsi (IUD
yang keluar atau terlepas dari rongga rahim). Sedangkan kerugian pemakaian
kontrasepsi IUD adalah : Haid menjadi lebih lama dan banyak. Perdarahan spoting
(bercak – bercak). Kadang – kadang nyeri haid yang hebat, perlu tenaga terlatih
untuk memasangkan dan membuka IUD.
 Kontra Indikasi
Menurut Saifuddin. 2003 dan Burns. 2000 yang merupakankontra indikasi
pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Wanita yang sedang hamil. Wanita yang
sedang menderita infeksi alat genitalia. Perdarahan vagina yang tidak diketahui.
Wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi IUD. Wanita yang menderita
PMS. Wanita yang pernah menderita infeksi rahim. Wanita yangpernah mengalami
pedarahan yang hebat.
 Waktu Pemasangan
Waktu pemasangan IUD yang baik menurut Manuaba 2008 antara lain :
Bersamaan dengan menstruasi, Segera setelah menstruasi, Pada masa akhir masa
nifas, Bersamaan dengan seksio secaria, Hari kedua dan ketiga pasca
persalinan,Segera setelah post abortus.
 Waktu Pencabutan
Waktu pencabutan IUD yang baik menurut (Manuaba 2008) antara lain : Ingin
hamil lagi, Terjadi infeksi, Terjadi perdarahan, Terjadi kehamilan insitu.
 Jadwal Pemeriksaan Ulang
Setelah dilakukan pemasangan IUD maka ibu harus melakukan jadwal
pemeriksaan ulang menurut Manuaba 1998.hlm 458 antara lain :
- Dua minggu setelah pemasangan
- Satu bulan setelah pemeriksaan pertama
- Tiga bulan setelah pemeriksaan kedua
- Setiap enam bulan sekali sampai satu tahun
- Jika ada keluhan
 Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan karena pemasangan kontrasepsi IUD menurut
Manuaba 2008 yaitu :
- Perforasi, sering terjadi saat pemasangan dengan disertai ras sakit sehingga
perlu dibuka segera dan dilakukan observasi terhadap infeksi atau perdarahan
infeksi dapat menimbulkan kehamilan ektopik karena pernah memakai IUD
- Abortus infeksi. Pemasangan IUD tanpa diketahui telah terjadi kehamilan
dapat menimbulkan perdarahn yang banyak karena terjadi peningkatan aliran
darah menuju uterus dan mudah terjadi infeksi sampai abortus serta sepsis.

e. Kontrasepsi Mantap
Kontap adalah kontrasepsi permanen yang digunakan untuk mencegah kehamilan.
Kontap ada 2 macam yaitu tubektomi yang digunkan pada wanita dan vasektomi yang
digunakan pada pria. Keunggulan kontap adalah merupakan kontrasepsi yang hanya
dilakukan atau dipasang sekali, relatif aman. Angka kegagalan kontap pada pria 0,1%-
0,5 5 dalam tahun pertama sedangkan kegagalan pada kontap wanita kurang dari 1%
perseratus setelah satu tahun pemasangan. Kontap adalah alat kontrasepsi mantap yang
paling efektif digunakan, aman danmempunyai nilai demografi yang tinggi. Kontap ada
2 macam yaitu tobektomi yang dilakukan pada wanita dan vasektomi yang dilakukan
pada pria.

 Tubektomi
Kata tubektomi berasal dari tuba dan ektomi yaitu tuba adalah

saluran telur wanita sedangkan ektomi adalah membuang atau

mengangkat. Tubektomi adalah prosedur bedah untuk menghentikan

fertilitas (kesuburan) seorang perempuan secara permanen. Tubektomi

adalah metode kontrasepsi permanen dimana saluran tuba di potong

sehingga sel telur tidak bisa masuk ke dalam rahim (Suratun, 2008).

a. Jenis-jenisnya

Minilaporotomi adalah sayatan kecil sekitar 3 cm di daerah perut

bawah (suprapblik) atau subumbilikal (pada lingkar pusat

bawah).Laparoskopi (sayatan besar) (Suratun, 2008).

b. Keuntungan

Efektif apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang

serius(0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama

penggunaan), tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding),

tidak bergantung pada faktor senggama, baik bagi klien, pembedahan

sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokaldalam fungsi seksual

(tidak ada efek pada produksi hormon ovarium, tidak ada efek
samping dalam jangka panjang (Tidak ada perubahan) (Saifuddin,

2002) .

c. Kerugian

Kerugiannya bila pikiran anda beruba dan ingin punyak anak lagi,

peluang anda sangat kecil. Oleh karena itu pertimbangkan baik-baik

bila anda akan menjalani oprasi ini, jangan memutuskan jika anda

sedang kalut dan krisis. Bila anda memiliki keraguan, diskusikan

dengan dokter atau pasangan anda (Mubarak, 2009).

d. Efek samping

Efek samping dari alat kontrasepsi tersebut antara lain alergi anastesi,

infeksi atau abses pada luka, perforasi rahim, perlukaan kandung kemih,

perlukaan usus, perdarahan mesosalping (Mubarak, 2009).

 Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas

reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vas deferens sehingga

alur transportasi sperma terhadap dan proses fertilisasi (penyatuan

dengan ovum) tidak terjadi (Saifuddin, 2002).

Vasektomi dilakukan dengan cara pemotongan Vas Deferens

sehingga saluran transportasi sperma terhambat dan proses penyatuan

dengan ovum tidak bekerja. Seorang pria yang sudah divasektomi,

volume air maninya sekitar 0,15 cc yang tertahan tidak ikut keluar
bersama ejakulasi karena scrotum yang mengalirkannya sudah dibikin

buntu. Sperma yang sudah dibentuk tidak akan dikeluarkan oleh tubuh,

tetapi diserap & dihancurkan oleh tubuh (Agnesa, 2012).

a. Jenis-jenis Vasektomi

1. Vasektomi Metode Standar (Insisi Skrotum)

Vasektomi ini dimulai dengan melakukan anestesi/bius lokal

ke daerah pertengahan skrotum. Kemudian dilakukan sayatan 12cm

diatasnya. Bila saluran sudah tampak maka saluran akan dipotong,

lalu kedua ujungnya akan diikat. Hal sama akan dilakukan pada

saluran sperma satunya. Kemudian luka ditutup dengan penjahitan

(Agnesa, 2012).

2. Vasektomi Tanpa Pisau (VTP atau No-scalpel Vasectomy)

Vasektomi Tanpa Pisau merupakan penyederhanaan dan

penyempurnaan teknik vasektomi yang diharapkan dapat

memperkecil komplikasi dan mempermudah permasyarakatannya

terutama untuk orang yang takut pisau operasi. Waktu yang

diperlukan untuk tindakan VTP paling cepat adalah 4 menit dan

paling lambat 16 menit. Pada kelompok akseptor VTP tidak

ditemukan komplikasi pasca tindakan, sedangkan pada kelompok

akseptor Vasektomi Metode standar ditemukan 1 kejadian infeksi

luka operasi. Metode VTP dalam hal kemudahan lebih baik,


sedangkan dalam hal keamanan dan efektivitasnya tidak berbeda

dengan metode vasektomi standar.

3. Vasektomi Semi Permanen

Vasektomi Semi Permanen yakni vas deferen yang diikat dan

bisa dibuka kembali untuk berfungsi secara normal kembali dan

tergantung dengan lama tidaknya pengikatan vas deferen, karena

semakin lama vasektomi diikat, maka keberhasilan semakin kecil,

sebab vas deferen yang sudah lama tidak dilewati sperma akan

menganggap sperma adalah benda asing dan akan menghancurkan

benda asing (Agnesa, 2012).

b. Keuntungan Dan Kerugian

Menurut Hartanto (2002) keuntungan Kontap-Pria (Vasektomi)

adalah efektif, Aman, morbiditas rendah dan hamper tidak ada mortalitas,

sederhana, cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit, menyenangkan

bagi akseptor karena memerlukan anestesi local saja, biaya rendah, secara

cultural, sangat dianjurkan di Negara-negara dimana wanita merasa malu

untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia dokter wanita dan

para medis wanita.


c. Efek Samping dan Komplikasi

a. Komplikasi minor; Echymosis, terjadi pada 2-65% Penyebabnya:

pecahnya pembuluh darah kecil subkutan sehingga terjadi

pembesaran darah dibawah kulit. Tidak memerlukan terapi dan akan

hilang sendiri dalam 1-2 minggu post-operatif, pembengkakan (0,8-

67 %), rasa sakit/ rasa tidak enak (Hartanto,2002).

b. Komplikasi mayor; Hematoma, Insidens: < 1%, terjadi

pembentukan massa bekuan darah dalam kantung scrotum yang

berasal dari pembuluh darah yang pecah, penceghan : hemostosis

yang baik selama operasi, pengobatan hematoma kecil : kompres es,

istirahat beberapa hari, hematoma besar : membuka kembali

scrotum, ikat pembuluh darah dan lakukan drainase.

3. Kondom
Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dapat
terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau

bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan

seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder,

dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau

mempunyai bentuk seperti puting susu. Berbagai bahan telah ditambahkan

pada kondom baik untuk meningkatkan efektivitasnya (misalnya penambahan

spermicidal) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual (Saifuddin, 2006).

Kondom dalam berbagai jenis bentuk telah digunakan sejak beberapa

abad yang lalu. Kondom berfungsi sebagai barrier yang membungkus penis

untuk melindungi dari penyakit yang telah digunakan sejak 1350 sebelum
masehi dan digunakan untuk mencegah kehamilan sekitar abad ke-16 (Lubis,

2008).

a. Jenis-jenis Kondom

1. Kondom Pria

Kondom pria merupakan selubung/sarung karet tipis yang

dipasang pada penis sebagai tempat penampungan air mani yang

dikeluarkan pria pada saat senggama sehingga tidak tercurah pada

vagina. Bentuknya ada dua macam, yaitu polos dan berputing.

Bentuk berputing ada kelebihannya yaitu untuk menampung

sperma setelah ejakulasi. Cara kerja kondom yaitu mencegah

pertemuan ovum dan sperma atau mencegah spermatozoa

mencapai saluran genital (Saifuddin, 2006)

2. Kondom Wanita

Kondom untuk wanita adalah suatu sarung polyurethane

dengan panjang 15 cm dan garis tengah 7 cm yang ujungnya

terbuka melekat ke suatu cincin polyurethane lentur. Cincin

polyurethane ini berfungsi sebagai alat untuk memasang dan

melekatkan kondom di vagina. Kondom wanita mengandung

pelumas berbahan dasar silikon dan tidak memerlukan pelumas

spermisida serta hanya sekali pakai. Efektivitas dari penggunaan

kondom ini menunjukkan sama dengan efektivitas dari penggunaan

diafragma (Saifuddin, 2006).


c. Efek samping

Pada umumnya saat menggunakan kondom, pemakai kondom

dan pasangannya tidak akan mengalami efek samping. Namun pada

beberapa kasus terutama yang alergi terhadap latex, bisa menimbulkan

iritasi. Apalagi jika latex kondomnya ditambahi dengan bahan

spermicidal, maka nyeri yang timbul akan semakin parah. Guna

menghindari reaksi alergi ini, maka sebaiknya memakai kondom dari

bahan polyurethane atau kondom natural skin serta tidak memakai

bahan spermicidal (Kusmarjadi, 2009).

d. Keuntungan Kondom

keuntungan kondom antara lain tidak memngganggu produksi

kelancaran Asi, tidak mengganggu kesehatan klien, tidak mempunyai

pengaruh sistemi, murah dan dapat dibeli secara umum, tidak perlu

resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus, Metode kontrasepsi

sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda, dapat

mencegah PMS (Saifuddin, 2002).


DAFTAR PUSTAKA

Hanifa Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawiroharjo. 2003

Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan.Jakarta: EGC

Abdul Bari Saifuddin, dkk. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepasi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Everett, S., 2007. Buku saku kontrasepsi & kesehatan seksual reproduktif. Jakarta
:EGCwrwt

Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan Reproduksi.Jakarta : EGC

Arif, Mansjoer, dkk., ( 2007 ), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Medica Aesculpalus, FKUI,
Jakarta.

Burn. A. pemberdayaan wanita dalam bidang kesehatan. editor edisi Indonesia. Tanuan achmad.
Yogyakarta: yayasan esentria medica

Saifuddin, (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Edisi 2, penerbit:

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta

. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan kontrasepsi. Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo Jakarta.

Mubarak, 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan teori. Selemba Medika. Jakarta

Hartanto, 2002. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Sinar harapan, Jakarta

Suratun, 2008, Pelayanan Kelurga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi, Penerbit

Trans Info Media, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai