GASIFIKASI
Kelompok : 5 (Lima)
Nama Anggota Kelompok : 1. Aditiya Rahman
2. Iqbal Muwahid
3. Mohammad Anshar J.A
4. Putri Vicky H
Tanggal Praktikum :
Tanggal/ Jam Pengumpulan :
Nama Instruktur Dosen :
2. Dasar Teori
Gasifikasi Biomassa. Secara umum, terdapat 3 (tiga) rute konversi termal biomassa yaitu
melalui pembakaran menggunakan udara berlebih, gasifikasi menggunakan udara parsial,
serta pirolisis dan hidrotermal.
Dari ketiga rute tersebut, rute yang dapat digunakan untuk menghasilkan gas produser
(syngas) dengan kandungan utama CO dan H2 adalah rute gasifikasi. Kedua jenis bahan bakar
tersebut kemudian dapat digunakan untuk dikonversi menjadi bahan kimia lainnya. Proses
konversi biomassa menjadi gas umpan dengan kandungan utama gas H2 dan CO terjadi di
dalam reaktor gasifikasi.
Karakteristik yang membedakan berbagai jenis biomassa dinyatakan dalam bentuk analisis
proksimat dan elemental. Selain analisis proksimat dan elemental, kandungan energi dalam
biomassa merupakan karakteristik yang penting dalam penentuan umpan gasifikasi.
Kandungan energi dapat dinyatakan sebagai Higher Heating Values (HHV), mencakup panas
kondensasi air yang terbentuk pada pembakaran biomassa. Semakin tinggi nilai HHV,
biomassa tersebut akan lebih disukai sebagai umpan gasifikasi. Apabila tidak diperoleh
informasi mengenai kandungan energi biomassa, nilai HHV dapat dihitung menggunakan
korelasi yang diberikan oleh Channiwala dan Parikh (2001). Korelasi tersebut memberikan
hubungan antara HHV dengan komposisi atom-atom C, H, O, N, S, dan Ash yang terdapat
dalam hasil analisis ultimat biomassa. Korelasi tersebut dinyatakan dalam Persamaan (1). Hasil
perhitungan HHV memiliki satuan MJ/kg.
Udara
berlebih
Pembakaran Panas
Biomassa
Konversi Bahan bakar Gas
Gasifikasi
Termal Udara CO, H2
Parsial
Pirolisis dan
Bahan bakar Cair
Hidrotermal
Tanpa
udara
Parameter lain yang dapat digunakan sebagai perbandingan adalah kandungan air dalam
biomassa. Biomassa dengan kandungan air di bawah 15% lebih disukai karena pengoperasian
gasifier menjadi lebih ekonomis. Hamelinck dkk (2003) menyatakan bahwa efisiensi gasifikasi
berbanding terbalik dengan kandungan air biomassa.
Kandungan energi ketiga jenis biomassa yang dihitung menggunakan data pada Tabel dan
persamaan (1) adalah sebagai berikut:
Tandan kosong kelapa sawit = 17,75 MJ/kg;
Janggel jagung = 16,97 MJ/kg;
Sekam padi = 14,91 MJ/kg.
Menurut van der Drift A., Boerrigter H., Coda B., Cieplik M.K., dan Hemmes K. (2004), gasifikasi
biomassa dengan bantuan udara secara teoritis berjalan melalui 3 tahapan sebagai berikut:
Tahap I: Oksidasi
𝐶 + 𝑂2 = 𝐶𝑂2 + 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 (2)
𝐻 + 𝑂2 = 𝐻2𝑂 + 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 (3)
Tahap II: Pirolisis
𝐶6𝐻10𝑂5 + 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 = 𝐶𝑥𝐻𝑧 + 𝐶𝑂 (4)
𝐶6𝐻10𝑂5 + 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 = 𝐶𝑛𝐻𝑚𝑂𝑦 (5)
Tahap III: Reduksi dan Gasifikasi
𝐶𝑂2 + 𝐶 + 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 = 2𝐶𝑂 (6)
𝐻2𝑂 + 𝐶 + 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 = 𝐻2 + 𝐶𝑂 (7)
Hasil gas yang diperoleh dapat bervariasi bergantung pada equivalence gas (ER) ratio,
merupakan perbandingan antara jumlah udara dibandingkan jumlah biomassa yang
digunakan, dalam satuan mol/mol. Hal ini akan menghasilkan efisiensi termal:
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 ∗ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑔𝑎𝑠
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 ∗ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
4. Prosedur Kerja
1) Buat rangkaian sistem gasifikasi dari komponen pendukungnya. Pastikan katup
masukan udara dan keluaran gas buang terbuka.
2) Timbanglah 1 kg bahan bakar biomassa, bisa berupa tongkol/janggel jagung, serphan
kayu, batok kelapa, dll
3) Masukkan bahan bakar biomassa ke dalam reaktor gasifikasi
4) Inisiasi pembakaran dengan menyalakan arang hingga menjadi bara dengan bantuan
awal methanol dan aliran udara pelan untuk pembakaran awal.
5) Setelah bara terbentuk, tutuplah reaktor gasifikasi dengan rapat, dan mulai atur laju
alir udara yang dialirkan kompresor melalui pengaturan rpm, sesuai dengan ER yang
diinginkan.
6) Amati dan identifikasi kenaikan Temperatur dalam reaktor gasifikasi, hingga
temperatur maksimum. Posisi katup outlet gas buang pastikan terbuka.
7) Catat waktu yang diperlukan untuk mencapai T maksimum gasifikasi.
8) Setelah T maksimum tercapai, segera tutup katup masukan udara dan katup keluaran
gas buang.
9) Tunggu beberapa saat hingga indikator menunjukkan gas terkumpul, yaitu air di
bagian bawah reaktor bergelegak (menandakan gas menekan air). Lalu buka katup
keluaran, hingga gas dialirkan ke container penampung (ban bekas).
10) Setelah tekanan tidak dirasakan lagi, tutup kembali hingga terjadi hal di no. 9.
Lakukan hal yang sama.
11) Lakukan hingga gas habis terbentuk.
12) Lakukan pengukuran kandungan synthetic gas yang terkumpul
13) Tunggu hingga dingin, dan timbang kembali sisa bahan bakar tersisa dan abu yang
terbentuk.
14) Lakukan prosedur yang sama untuk variasi ER yang lain
5. Gambar Rangkaian
GAS BUANG
DAN/ATAU
SYNGAS
T
UNGGUN
UDARA
BIOMASSA
MASUK
AIR
6. Pertanyaan
1) Buatlah profil Temperatur gasifikasi terhadap waktu dengan interpretasinya!
2) Tentukan waktu yang diperlukan untuk mencapai temperatur maksimum!
3) Tentukan volume produk yang dihasilkan dan konsentrasinya!
4) Hitunglah energi yang dipasok dari gasifikasi bahan bakar biomassa!
5) Hitunglah kandungan energi yang terdapat dalam syngas yang dihasilkan!
6) Hitunglah intensitas energi dan/atau efisiensi termal untuk operasi sistem gasifikasi!
Data Pengamatan
Waktu
No (Menit Temperature Keterangan
ke-)
1 13 55 tar keluar
2 15 100
3 15:15 125
4 15:30 150
5 16:00 200
6 16:24 250
7 16:37 300
8 16:56 350
9 17:06 400
10 17:13 450
11 17:19 500
12 17:25 560
13 17:31 600
14 17:37 650
15 17:48 700
16 18:00 750
17 18:19 800
18 18:53 850
19 19:37 875
20 20:00 900
21 20:34 946
A. Perhitungan kadar syngas berdasarkan pengujian
Faktor
No Zat Area Jumlah
Koreksi
1 CO2 3038 0.9841 2989.696
2 H2 101936 0.0916 9337.338
3 N2 425724 1 425724
4 O2 - 0.8051
5 CO - 9089
6 CH4 13933 0.4179 5822.601
Jumlah Total 443873.6
Fitria Yulistiani. 2015. “Rancang Bangun Reaktor Gasifikasi Batch Tipe Downdraft Skala Kecil
Dengan Umpan Janggel Jagung”. IRWNS Proceeding. Politeknik Negeri Bandung.
Fitria Yulistiani. 2016. “Analisis Pengaruh Laju Alir Udara Pada Reaktor Gasifikasi Batch Tipe
Downdraft Skala Kecil Dengan Umpan Janggel Jagung”. Politeknik Negeri Bandung.
Lampiran