Anda di halaman 1dari 2

CARA PEMERIKSAAN

N. Aurukularis magnus

 Pasien disuruh menoleh ke samping semaksimal mungkin, maka saraf yang terlibat
akan terdorong oleh otot di bawahnya sehingga acapkali sudah bisa terlihat bila saraf
membesar. Dua jari pemeriksa diletakkan di atas persilangan jalannya saraf tersebut
dengan arah otot. Bila ada penebalan, maka pada perabaan secara seksama akan
menemukan jaringan seperti kabel atau kawat. Jangan lupa membandingkan antara yang kiri dan
yang kanan.

N. Ulnaris

• Tangan yang diperiksa harus santai, sedikit fleksi dan sebaiknya diletakkan di atas
satu tangan pemeriksa. Tangan pemeriksa yang lain meraba lekukan di bawah siku
(sulkus nervi ulnaris) dan merasakan, apakah ada penebalan atau tidak. Perlu
dibandingkan antara yang kanan dan yang kiri untuk melihat adanya perbedaan atau tidak

• Periksa fungsi saraf ulnaris dengan merapatkan jari kelingking pasien. Peganglah jari telunjuk, jari
tengah, dan jari manis pasien, lalu mintalah pasien untuk merapatkan jari kelingkingnya. Jika
pasien dapat merapatkan jari kelingkingnya, taruhlah kertas diantara jari kelingking dan jari
manis, mintalah pasien untuk menahan kertas tersebut. Bila pasien
mampu menahan coba tarik kertas tersebut perlahan untuk mengetahui ketahanan
ototnya

N. Medianus

• Periksa fungsi saraf medianus dengan meluruskan ibu jari ke atas. Minta pasien mengangkat
ibu jarinya ke atas. Perhatikan ibu jari apakah benar-benar bergerak ke atas dan jempolnya lurus.
Jika pasien dapat melakukannya, kemudian tekan atau dorong ibu jari pada bagian telapaknya.

N. Radialis

• Periksa fungsi saraf radialis dengan meminta pasien untuk menggerakkna pergelangan tangan ke
belakang. Uji kekuatan otot dengan mencoba menahan gerakan tersebut

N. Poplite lateralis

• Pasien duduk dengan kedua kaki menggantung, diraba di sebelah lateral dari
capitulum fibulae, biasanya sedikit ke posterior

N. Fasialis

 Pemeriksaan Motorik : pasien diperiksa dalam keadaan istirahat. Perhatikan wajah pasien kiri dan
kanan apakah simetris atau tidak. Perhatikan juga lipatan dahi, tinggi alis, lebarnya celah mata,
lipatan kulit nasolabial dan sudut mulut. Kemudian pasien diminta untuk menggerakan wajahnya
antara lain dengan : mengerutkan dahi, dibagian yang lumpuh yang tidak dalam.
N. Trigeminus

 Pemeriksaan Sensorik
o Dengan kapas dan jarum dapat diperiksa rasa nyeri suhu, kemudian lakukan pemeriksaan
pada dahi, pipi, dan rahang bawah.
 Pemeriksaan Refleks
o Reflex kornea
o Kornea disentuh dengan kapas, bila normal pasien akan menutup matanya atau
menanyakan apakah pasien dapat merasakan

Anda mungkin juga menyukai