Anda di halaman 1dari 4

1 Manakah bahan dibawah ini yang termasuk golongan stabilisator LVP ?

 Dapar
 Antioksidan
 Komplekson

2 Merupakan sediaan yang sering digunakan sebagai LVP kecuali


 Infus Intravena
 Larutan Penguras
 Dialisat peritonial
 Dialisat darah dengan penambahan antikoagulan

3 Pernyataan yang benar mengenai infus adalah kecuali


 Sediaan Steril yang berupa larutan yang diberikan melalui intravena tetes demi tetes dengan
bantuan peralatan yang cocok.

4 Macam pengujian wadah gelas menurut USP adalah


 Metode Uji serbuk
 Metode Uji rembesan air pada suhu 121°C

5 Gelas borosilikat yang digunakan untuk wadah sediaan steril :


6 Gelas dealkalinasi untuk sediaan steril :
7 Yang manakah dibawah ini yang termasuk gelas tipe I
 Borosilikat Glass

8 Yang manakah dibawah ini yang termasuk gelas tipe II


 Gelas Natrium Kalsium Modifikasi (Dealkinasi / Treated Sodaline glass)

9 Sebagai pembawa untuk kortikosteroid (zat non solubel water) dalam obat suntik sering
digunakan :
10 Manakah bahan dibawah ini yang termasuk golongan kosolven ?
 Propilenglikol / PEG 300

11 Manakah bahan dibawah ini yang termasuk golongan zat aktif permukaan ?
12 Manakah bahan dibawah ini yang termasuk golongan zat pengkompleks ?
13 Sebagai pengatur tonisitas sediaan digunakan
 NaCL, Na Sulfat
 Glukosa
 Sukrosa
 KNO3
 NaNO3
 Gliserin, laktosa, manitol, dekstrosa, sorbitol

14 Berikut adalah pemeriksaan untuk injeksi vial kecuali


 Vial tidak dilakukan uji kebocoran
15 Pemeriksaan yang utama dari kemasan obat jadi sediaan parenteral adalah
16 Tidak semua larutan bisa menjadi isotonis, hal ini terjadi karena :
 Konsentrasi obat tinggi, tetapi batas volume injeksi kecil
 Variasi dosis pemberian
 Pertimbangan stabilitas produk

17 Suatu larutan dikatakan isoosmotik bila setara dengan :


 Tekanan osmosa larutan sama dengan Tekanan osmosa serum darah (0.9% NaCl, 154 mmol
Cl perliter)

18 Risiko plasmolisa terjadi kalau sediaan bersifat :


 Hipertonis (Penciutan sel darah merah)

19 Risiko hemolisa terjadi kalau sediaan bersifat :


 Hipotonis (Pecahnya Sel)

20 Pemantauan lingkungan dapat dikerjakan dengan cara


 Pemantauan Lingkungan dengan Expose Agar (Cawan Papar)
 Pemantauan Lingkungan dengan SWAB Test
 Pemantauan Lingkungan dengan Air Sampler

21 Apa yang dimaksud dengan Large Volume Parenteral?


 Obat dikemas dalam wadah minimal 100 ml, harus disterilkan secara terminal

22 Sebutkan penggunaan sediaan LVP


 Nutrisi Dasar (As. Amino, karbohidrat, alkohol, lemak iv, nutrisi parenteral, pengganti cairan,
produk darah)
 Pembawa obat (injeksi arginin HCl, urea bentuk liofilisasi, manitol, dekstran, Na bikarbonat,
injeksi Na laktat 1/6 molar)

23 Sebutkan stabilisator yang sering ditambahkan pada sediaan LVP!


 Dapar
 Antioksidan
 Komplekson

24 Sebutkan persyaratan sediaan LVP !


 Steril
 Bebas pirogen
 Bebas partikel partikulat
 Dikemas dalam dosis tunggal
 Bebas pengawet

25 Sebutkan 2 penggunaan LVP sebagai sediaan !


26 Sebutkan 8 langkah-langkah pembuatan Sediaan Steril
 Menyiapkan ruangan & alat – alat sekaligus mensterilkan
 Penimbangan bahan – bahan yang perlu
 Melarutkan atau mencampur
 Menyaring
 Pengisian kedalam wadah
 Sterilisasi sediaan
 Evaluasi sediaan
 Pemberian etiket dan label

27 Sebutkan jenis kemasan untuk sediaan parenteral !


 Gelas tipe 1 & 2
 Plastik (PVC, Poliofelin, Kopoliester)
???
 Ampul
 Vial

28 Sebutkan macam-macam tipe gelas untuk wadah sediaan steril, dan jelaskan masing-masingnya!
 Borosilikat glass (Tipe I)
 Daya tahan cukup tinggi, tahan terhadap produk alkali, karena kandungan Al2O3 yang
tinggi. Digunakan untuk vial, infus set, alat suntik sekali pakai.
 Treated Sodaline Glass (Tipe II)
 Gelas soda kapur silikat yang sudah mengalami pengerjaan permukaan pada bagian yang
berhubungan dengan isinya dan mempengaruhi preparat farmasi yang dikemas.
Digunakan untuk sediaan parenteral yang bersifat asam dan netral.
 Tipe III
 Gelas soda kapur silikat yang mempunyai daya tahan kimiawi yang cukup sehingga
mempengaruhi preparat farmasi yang dikemas
 Tipe IV
 Gelas soda kapur silikat yang digunakan untuk produk non parenteral yang dimaksud
untuk penggunaan oral dan topikal.

29 Apa yang dimaksud dengan dealkalisasi wadah gelas, dan bagaimana perlakuannya?
 Penghilangan alkali
 Perlakuan sulfur (SO2), H2SO4, Klorin atau HCl kemudian dipanaskan.

30 Sediaan farmasi bisa bersifat asam, netral dan basa, bagaimana interaksinya dnegn wadah gelas
?
 Asam : tidak kuat karena pertukaran ion H2 dan ion Na+ dari gelas
 Netral : Lebih tahan, digunakan tipe II
 Basa : paling merusak karena menghasilkan bahan yang larut (dari gelas) & bahan tidak
larut berupa silikat hidrat, Na2O. biasanya digunakan gelas tipe I

31 Sebutkan 3 parameter evaluasi sediaan parenteral !


 Potensi/kadar
 pH
 Warna, kekeruhan, bau, dll

32 Evaluasi sediaan parenteral mencakup apa saja, jelaskan!


 In process control (uji pH, kejernihan)
 Konfirmasi produk ruahan telah memenuhi spesifikasi
 QC (sda, uji keseragaman volume, kebocoran, sterilitas, penetapan kadar, pirogenitas)

33 Persyaratan sediaan steril adalah isotonis, apa maksudnya dan apa efeknya kalau hipotonis atau
hipertonis!
 Jika suatu larutan konsentrasinya sama besar dengan konsentrasi dalam cairan tubuh
 Hipotonis: Hemolisa
 Hipertonis : Plasmolisa

34 Sebutkan persyaratan produk ophthalmic !


 Steril
 Isotonis dengan air mata
 Bila mungkin isohidris
 Tetes mata berupa larutan harus jernih
 Bebas partikel asing
 Basis salep mata tidak boleh iritan

35 Kenapa pada formula sediaan ophthalmic harus diberikan bahan peningkat viskositas? Sebutkan
contoh bahannya!
 Bila sediaan tetes mata kental, maka waktu tinggal dan kontak dengan mata lebih lama
sehingga meningkatkan waktu bagi zat untuk diadsorbsi dan efektif
 HEC (0.8%)
 HPMC (1%)
 Metil selulosa (2%)
 Polyvinyl alkohol (1.4%)
 PVP (1.7%)

36 Sebutkan 3 bahan pengawet beserta konsentrasi yang digunakan pada sediaan ophthalmic!
 Klorobutanol (max 0.5%)
 Fenil mercuri nitrat (max 0.004%)
 Fenil mercuri asetat (max 0.004%)

Anda mungkin juga menyukai