Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Tn.

A DENGAN
GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER:PENYAKIT JANTUNG KORONER
DI RUANGAN ICU RSU dr. SLAMET GARUT

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 20 Februari 2013
Jam : 09.00 WIB

I. Biodata
A. Identitas Klien
Nama Klien : Tn.A
Usia : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswata
Suku/Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Alamat : Kp. Dungus Cili, 01/06, Banyuresmi
Tanggal masuk : 20 Februari 2013
Diagnosa Medis : Penyakit Jantung Koroner
No. CM : 04571566

B. Identitas Penanggung Jawab


Nama Klien : Ny. T
Usia : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Alamat : Kp. Dungus Cili, 01/06, Banyuresmi
Hubungan dengan klien : Suami
II. Pengkajian primer
A. Air way : kondisi jalan napas efektif, tidak ada sumbatan, dan tidak terjadi
perdarahan, whizing tidak ada, tidak ada stridor, dan tidak ada snoring.
B. Breathing : RR: 32 x/menit, suara napas reguler, terpasang oksigen, tidak
terdapat pernapasan cuping hidung,
C. Circulation : TD:142/105 mmHg, N: 102 x/menit, S: 36,5 0C, akral hangat,
CRT baik, dapat kembali < 3 detik, dan tidak ada sianosis.
D. Disabillity : kesadaran: compos mentis, GCS: 15 E: 4 V: 5 M: 6
E. Exprosure : tidak ada masalah, klien tidak terdapat luka, tidak terjadi
deformitas, dan kondisi klien baik.

III. Pengkajian Sekunder


A. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
klien mengatakan nyeri dada
2. Riwayat Perjalanan Penyakit
Klien mengatakan sebelum dibawa ke RS oleh keluarga, bahwa klien secara
mendadak merasa sesak dan nyeri dada sebelah kiri dengan kondisi jantung
yang berdebar-debar yang disertai dengan keringat, sepulang dari mesjid
sholat duhur sejak ± 2 jam SMRS. Karena merasa khawatir dengan kondisi
klien maka dengan segera klien dibawa ke RS oleh keluarganya, masuk ruang
IGD diberi tindakan di IGD, dan langsung dipindahkan ke ruangan ICU
sampai sekarang.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal Februari 2013, jam 09.00 WIB, Klien
mengatakan sesaknya sudah mulai berkurang, manun nyeri dada masih
dirasakan oleh klien, nyeri dirasakan seperti tertahan benda didadanya, nyeri
dapat diperingan apabila klien sedang istirahat dan nyeri dapat diperberat
apabila klien batuk dan banyak aktivitas (bicara), nyeri dapat menjalar ke
tangan bagian kirinya yang dirasakan pegal-pegal, dengan skala nyeri 3 (1-5),
nyeri dirasakan sewaktu-waktu.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Menurut penuturan klien dan keluarga sebelumnya klien pernah mempunyai
riwayat penyakit jantung dan riwayat penyakit DM pada tahun 2011. Tetapi
klien tidak mempunyai riwayat hipertensi maupun stroke.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Menurut penuturan klien dan keluarga bahwa di keluarga tidak ada yang
mempunyai penyakit keturunan (hipertensi, jantung, stroke, DM, dan lain
sebagainya) ataupun menular yang dapat memperberat penyakitnya klien.

B. Pola Fungsi Kesehatan (11 Pola Fungsi Kesehatan Gordon)


1. Persepsi Terhadap Kesehatan (Manajemen Kesehatan)
Menurut penuturan klien dan keluarga mengatakan bahwa kesehatan itu
penting, jika klien dan keluarga sedang sehat maka dapat melakukan
aktivitasnya sehari-hari seperti biasa, dan jika klien dan keluarga merasakan
sakit, klien selalu memeriksakan dirinya ke balai pengobatan terdekat yaitu ke
puskesmas, dokter, dan apabila dalam keluarga sakitnya tidak kunjung
sembuh maka klien berobat ke rumah sakit.
2. Pola Aktivitas dan Latihan
No. Jenis Sehat Selama Dirawat
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1. Mandi  
2. Berpakaian  
3. Eliminasi  
4. Mobilisasi  
5. Berpindah  
6 Berjalan  
7. Bekerja  
8. Memasak  
9. Naik tangga  
10. Pemeliharaan  
rumah
Ket : 0 : Mandiri
1 : Alat Bantu
2 : Di bantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung atau tidak mampu
3. Pola Istirahatdan Tidur
No. Jenis Sebelum masuk RS Selama dirawat
1. Tidur siang
Lama Tidur 1-2 jam 1-2 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada
2. Tidur malam
Lama Tidur 6-7 jam 5-6 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada

4. Pola Nutrisi Metabolik


No. Jenis Sehat Sakit
1. Pola makan
Jenis Nasi lauk pauk, sayuran, Bubur, lauk pauk,
dan buah-buahan sayuran, dan buah-
buahan
Porsi 1 porsi habis 1 porsi tidak habis
Frekuensi 3x /hari 3x /hari
Diet khusus - jtg
Makanan disukai - -
Kesulitan menelan Tidak ada Tidak ada
Gigi palsu Tidak ada Tidak ada
Napsu makan Baik Menurun
2. Pola minum
Jenis Air putih Air putih
Frekuensi 6-7 gelas / hari gelas / hari
Jumlah 1200-1400 cc cc
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Minuman disukai - -

5. Pola Eliminasi
No. Jenis Sebelum dirawat Selama dirawat
1. BAB
Frekuensi 1x/hari 2x/hari
Warna Khas feses Khas feses
Masalah Tidak ada Tidak ada

2. BAK
Frekuensi 5-6x /hari 4-5x/hari
Warna Khas urin Khas urine
Jumlah - 900 ml
Masalah Tidak ada Tidak ada
6. Pola Kognitif Perseptual
 Berbicara : klien mampu berbicara dengan baik, klien dapat menjawab
pertanyaan pengkaji dengan benar dan lancar tanpa ada hambatan, dan
klien dapat menceritakannya sebelum klien dibawa ke RS oleh keluarga.
 Bahasa : klien menggunakan bahasa sunda dan paham terhadap apa yang
dikatakan oleh pengkaji.
 Kemampuan membaca : klien mampu untuk membaca tanpa menggunakan
kaca mata.
 Tingkat ansietas : ketika dilakukan tindakan medis klien dan keluarga
sudah tahu apa yang akan dilakukan pada dirinya dan serahkan semuanya
demi kesembuhan dan kesehatan dirinya.
 Kemampuan berinteraksi : baik, terbukti klien dapat berinteraksi dengan
pengkaji dan perawat.
7. Pola Konsep Diri
 Gambaran diri : menurut penuturan klien, mengatakan bahwa keadaan saat
ini klien sedang sakit yang harus dihadapi dengan penuh kesabaran dan
keikhlasan.
 Ideal diri : menurut penuturan klien, klien mengatakan dan mengharapkan
kesembuhan dari penyakit yang dialaminya sekarang sehingga klien dapat
beraktivitas kembali seperti biasanya.
 Harga diri : klien mengatakan dengan kondisinya saat ini, klien merasa
tetap percaya diri untuk menjalani kehidupannya..
 Identitas diri : menurut penuturan klien, mengatakan bahwa dirinya adalah
seseorang laki-laki yang telah dikaruniai anak 3 bersaudara, klien
mengatakan seorang ayah dari anaknya-anaknya dan seorang kepala
keluarga dalam keluarganya.
 Peran diri : menurut penuturan klien, mengatakan bahwa dengan kondisi
yang sedang dialaminya saat ini, perannya sebagai kepala rumah tangga
klien terhentikan.
8. Pola Koping
Menurut penuturan klien, apabila dalam keluarga terjadi permasalahan atau
kesalah pahaman maka selalu membicarakannya dan diselesaikannya
bersama-sama.
9. Pola Seksual dan Refroduksi
Menurut penuturan klien, bahwa dengan kondisinya saat ini apalagi klien
sedang dirawat di RS klien tidak ada hasrat untuk melakukan hubungan suami
istri.
10. Pola Peran dan Hubungan
Menurut penuturan klien, bahwa hubungan klien dan keluarganya sangat baik,
hal tersebut ditunjukan dengan adanya keluarga lain yang berjenguk dan
menemani klien.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Menurut penuturan klien, bahwa keluarganya berkeyakinan agama islam,
keluarga mengatakan apa yang terjadi pada klien saat ini adalah sudah
kehendaknya. Keluarga selalu berusaha bersabar, tabah, dan kuat
menerimanya serta selalu beroa untuk kesembuhan klien.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15 E: 4 V: 5 M: 6
2. Tanda-tanda Vital
TD : 140/105 mmHg
N : 102 x/menit
R : 32 x/menit
Suhu : 36,50C
3. Peneriksaan Head to toe
1) Kepala
Inspeksi
- Rambut : hitam
- Penyebaran : merata
- Kebersihan : bersih
Palpasi
- Bentuk : normochepal
- Tekstur : halus
- Keadaan : tampak tidak ada lesi, benjolan dan nyeri tekan
2) Muka
Inspeksi
- Kesimetrisan : simetris
- Bentuk muka : lonjong
- Gerakan abnormal : tidak ditenukan adanya gerakan yang abnormal
- Ekspresi wajah :
Palpasi
- Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
- Data lain : tidak ditemukan
3) Mata
Inspeksi
- Posisi : simetris antara mata dektra dan sinistra
- Sklera : putih
- Konjungtiva : merah muda
- Refleks pupil : miosis terhadap respon cahaya
- Gerakan bola mata : dapat digerakan ke segala arah
- Keadaan bulu mata : banyak
- Kebersihan : bersih
- Keadaan visus : baik
- Penglihatan : baik
Palpasi
- Tekanan bola mata : ada tekanan
- Data Lain : tidak ditemukan
4) Hidung
Inspeksi
- Posisi hidung : simetris antara lubang hidung dektra dan sinistra
- Mukosa hidung : warna merah muda, lembab dan tidak ada lesi
- Fungsi hidung : baik, terbukti klien dapat membedakan bau kayu
putih dengan bau tisu basah
- Kebersihan : bersih
- Warna : sama dengan kulit sekitar
Palpasi
- Tekanan pada hidung : tidak ada keluahan nyeri pada daerah hidung
5) Telinga
Inspeksi
- Posisi : simetris antara telinga dektra dan sinistra
- Warna : sama dengan kulit sekitar
- Kebersihan : bersih, tidak tampak serumen
- Fungsi pendengaran : baik, terbukti klien dapat menjawab pertanyaan
yang di lontarkan oleh pengkaji dengan tepat.
Palpasi
- Tekstur : halus
- Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
- Data lain : tidak ditemukan
6) Mulut
Inspeksi
a) Bibir
- Warna : merah muda
- Tekstur : halus
- Mukosa : lembab
- Kondisi : tidak tampak ada lesi atau stomatitis
b) Lidah
- Warna : pucat
- Tekstur : halus
- Mukosa : lembab
- Kondisi : tidak tampak ada lesi dan tidak kotor
- Pergerakan : baik, dapat digerakan kesegala arah
- Fungsi lidah : baik
- Replek menelan : baik, dapat menelan dengan lancar
- Keluhan : klien tidak ada napsu makan
c) Gigi
- Jumlah : 32 buah
- Warna : putih
- Kondisi : bersih, tidakk ada caries pada gigi graham
d) Gusi
- Warna : merah muda
- Keluhan : tidak ada
7) Tenggorokan
- Warna mukosa : merah muda
- Nyeri tekan : tidak ada
- Nyeri menelan : tidak ada
8) Leher
Inspeksi
- Kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Palpasi
- Kelenjar tyroid : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid
- Pergerakan : tidak ada keterbatasan pergerakan
- Kaku kuduk : tidak di temukan
- Kelenjar limfe : tidak ada
- Data lain : tidak ditemukan
9) Thorax dan Pernapasan
Inspeksi
- Bentuk dada : datar
- Pengembangan : simetris antara dada dekstra dan sinistra
- Tipe pernapasan : normal
- Data lain : tidak ditemukan, terpasang elektoda di daerah dada
Palpasi
- Vokal fremitus : tidak ada
- Massa/nyeri : tidak ada
Auskultasi
- Suara napas : irreguler
- Frekuensi : 32 x/menit
- Suara tambahan : tidak ada
Perkusi
- Suara : timpani
- Data lain :
10) Jantung
Palpasi
- Ictus kordis :
Perkusi
- Pembesaran jantung : tidak ada
Auskultasi
- Bunyi jantung : lub dub
- Frekuensi :102 x/menit
- Data lain : tidak ditemukan
11) Abdomen
Inspeksi
- Keadaan : cembung
- Ada luka/ tidak : tidak ditemukan adanya luka
Palpasi
- Heper : tidak ada pembesaran hati
- Lien : tidak ada pembesaran ginjal
- Nyeri tekan : tidak ada
Auskultasi
- Peristaltik/ bising usus : normal 4-5 x x/menit di seluruh kuadran
Perkusi
- Tympani :
- Redup :
- Data lain :
12) Genitalia
- Keadaan : bersih, tidak ada lesi
- Rektal : tidak ada kelainan dan tidak kotor
13) Ektermitas
a. Ektermitas atas
a) Motorik
- Bentuk : simetris antara tangan dekstra dan sisistra
- Pergerakan : dapat digerakan melawan tahanan tetapi tidak
dapat bertahan lama
- Kekuatan otot :4 4
- Tangan kanan : terpasang infus
b) Reflek
- Bisep kana dan kiri : (+)
- Trisep kana dan kiri : (+)
c) Sensori
- Nyeri : tidak ada
- Rangsangan :
- Rasa raba : panas
- Keadaan : bersih tidak nampak adanya lesi,benjolan atau
kotoran
- Edema : tidak ada
- Turgor kulit : baik kembali dalam < 3 detik
b. Ektermitas bawah
a) Motorik
- Gaya berjalan : tidak ada kelainan
- Kekuatan otot :4 4
- Pergerakan : dapat digerakan melawan tahanan tetapi tidak
dapat bertahan lama
b) Reflek
- Bisep kana dan kiri : (+)
- Trisep kana dan kiri : (+)
- Babinsky kanan dan kiri : (-)
c) Sensori
- Nyeri : tidak ada
- Rangsangan :
- Rasa raba : panas
- Keadaan : bersih tidak nampak adanya lesi,benjolan atau
kotoran
- Edema : tidak ada
- Turgor kulit : baik kembali dalam < 3 detik
- Data lain : tidak ditemukan

D. Pemeriksaan Penunjang
No lab : 130210503 No cm : 04571566
Nama : Tn.A Ruangan : ICU
Umur : 48 Tahun Tanggal : 24 Januari 2013
Alamat : Kp. Dungus Cili, 01/06, Banyuresmi

No. Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


1. Masa perdarahan/BT 2 menit 1-3
2. Masa pembekuan/CT 8 menit 5-11
Hematologi / Darah Rutin
3. Hemoglobin 15.1 g/dl 12,0-16,0
4. Hematokrit 52 % 35-47
5. Leukosit 16.800 /mm3 3.800-10.600
6. Trombosit 392.000 /mm3 150.000-440.000
7. Eritrosit 5.94 Juta/mm3 3.6-5.8

E. Therphi
B. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah
1.
2. -
3.
4. -
5.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan jantung atau
sumbatan pada arteri koronaria.
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan ventilasi
(nyeri/kelemahan otot).
3. Resiko terjadinya penurunan cardiac output berhubungan dengan perubahan dalam
rate, irama, konduksi jantung, menurunya preload atau peningkatan SVR,
miocardial infark.
4. Resiko terjadinya penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan
tekanan darah, hipovolemia.

D. INTERVENSI

Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan/Tujuan Intervensi


Dan Kriteria Hasil
23 Januari 1. Gangguan rasa nyaman nyeri  Monitor suhu sesering mungkin
berhubungan dengan iskemia 
2013 Monitor warna dan suhu kulit
09.00 WIB  Monitor nadi dan RR
jaringan jantung atau sumbatan
 Monitor penurunan tingkat
pada arteri koronaria. kesadaran
 Monitor intake dan output
 Berikan cairan intravena
 Anjurkan keluarga untuk kompres
pasien dengan cara di spon
 Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
 Monitor hidrasi seperti turgor kulit,
kelembaban membran mukosa
23 Januari 5. Pola nafas tidak efektif  Kaji faktor–faktor terjadinya
2013 hiperthermi.
berhubungan dengan
09.15 WIB  Monitor tanda–tanda vital tiap 4 jam
ketidakadekuatan ventilasi
sekali
(nyeri/kelemahan otot).  Pertahankan suhu tubuh normal
 Anjurkan keluarga untuk kompres
dengan cara spon
 Anjurkan keluarga pasien untuk
menggunakan baju tipis dan terbuat
dari kain katun atau membuka
pakaiannya.

23 Januari 6. Resiko terjadinya penurunan  Lnggarkan pakaian, berikan pakaian


2013 tipis yang mudah menyerap keringat.
cardiac output berhubungan
09.45 WIB  Berikan kompres dingin/spon
dengan perubahan dalam rate,
 Berikan ekstra cairan (susu, sari
irama, konduksi jantung, buah, dll)
menurunya preload atau  Observasi kejang dan tanda vital
tiap 4 jam
peningkatan SVR, miocardial
 Batasi aktivitas selama anak panas
infark.  Berikan anti piretika dan pengobatan
sesuai advis

23 Januari 7. Resiko terjadinya penurunan  Beri pengaman pada sisi tempat


2013 tidur dan penggunaan tempat tidur
perfusi jaringan berhubungan
10.30 WIB yang rendah.
dengan penurunan tekanan
 Berikan tongue spatel/ penghalang
darah, hipovolemia. diantara gigi atas dan bawah.
 Letakkan klien di tempat yang
lembut.
 Catat tipe kejang (lokasi,lama) dan
frekuensi kejang.
 Observasi tanda-tanda vital sesudah
fase kejang.
23 Januari 8. Pola nafas tidak efektif  Berikan penjelasan tentang proses
2013 penyakit yang di derita anak
berhubungan dengan
12.00 WIB  Anjurkan ibu untuk minum dan
ketidakadekuatan ventilasi menenangkan kondisinya
(nyeri/kelemahan otot).

E. IMPLEMENTASI
NO.
TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
DP
23-25 I  Memonitor suhu sesering S:
Januari mungkin - Ibu klien mengatakan suhu Yeti Suryati
2013  Memonitor warna dan suhu tubuh anaknya sudah
09.00 WIB menurun
kulit
- Dan ibu mengatakan
 Memonitor nadi dan RR kejangnya pun sudah tidak
 Memonitor penurunan ada
tingkat kesadaran
 Memonitor intake dan output O:
 Memberikan cairan intravena - Kulit klien terasa hangat
 Menganjurkan keluarga - Suhu tubuh 36,5 0C
untuk kompres pasien dengan - Anak tidak tampak rewel
cara di spon - Serta mau minum susu
 Meningkatkan intake cairan
A:
dan nutrisi - Masalah teratasi
 Memonitor hidrasi seperti
turgor kulit, kelembaban P:
membran mukosa - Lanjutkan intervensi
23-25 II  Mengkaji faktor–faktor S: Yeti Suryati
Januari terjadinya hiperthermi. - Ibu klien mengatakan suhu
2013  Memonitor tanda–tanda vital tubuh anaknya sudah
09.15 WIB menurun
tiap 4 jam sekali
- Dan ibu mengatakan
 Mempertahankan suhu tubuh kejangnya pun sudah tidak
normal ada
 Menganjurkan keluarga
untuk kompres dengan cara O:
spon - Kulit klien terasa hangat
 Menganjurkan keluarga - Suhu tubuh 36,5 0C
pasien untuk menggunakan - Anak tidak tampak rewel
baju tipis dan terbuat dari - Serta mau minum susu
kain katun atau membuka
pakaiannya. A:
- Masalah teratasi

P:
- Lanjutkan intervensi
23-25 III  Melonggarkan pakaian, S: Yeti Suryati
Januari berikan pakaian tipis yang - Ibu klien mengatakan suhu
2013 mudah menyerap keringat. tubuh anaknya sudah
09.45 WIB menurun
 Memberikan kompres
- Dan ibu mengatakan
dingin/spon kejangnya pun sudah tidak
 Memberikan ekstra cairan ada
(susu, sari buah, dll)
 Mengobservasi kejang dan O:
tanda vital tiap 4 jam - Kulit klien terasa hangat
 Membatasi aktivitas selama - Suhu tubuh 36,5 0C
anak panas - Tidak ada kejang ulang
 Memberikan anti piretika dan - Anak tidak tampak rewel
pengobatan sesuai advis - Serta mau minum susu

A:
- Masalah teratasi

P:
- Lanjutkan intervensi
23-25 IV  Memberi pengaman pada sisi S: Yeti Suryati
Januari tempat tidur dan penggunaan - Ibu klien mengatakan suhu
2013 tempat tidur yang rendah. tubuh anaknya sudah
10.30 WIB menurun
 Memberikan tongue spatel/
- Dan ibu mengatakan
penghalang diantara gigi atas kejangnya pun sudah tidak
dan bawah. ada
 Meletakkan klien di tempat
yang lembut. O:
 Mencatat tipe kejang - Kulit klien terasa hangat
(lokasi,lama) dan frekuensi - Suhu tubuh 36,5 0C
kejang. - Resti trauma pada saat
 Mengobservasi tanda-tanda kejang tidak terjadi
vital sesudah fase kejang. - Anak tidak tampak rewel
- Serta mau minum susu

A:
- Masalah teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
23-25 V  Memberikan penjelasan S: Yeti Suryati
Januari tentang proses penyakit yang - Ibu klien mengatakan
2013 di derita anak sekarang sudah tahu apa
12.00 WIB  Menganjurkan ibu untuk yang harus dilakukan/ cara
minum dan menenangkan mengatasinya apabila anak
kondisinya sedang panas

O:
- Ibu terlihat sudah tidak
khawatir dan cemas lagi
karena anaknya sudah bisa
pulang ke rumah.

A:
- Masalah teratasi

P:
- Lanjutkan intervensi

F. EVALUASI
NO.
TGL/JAM EVALUASI PARAF
DP
26 Januari I S:
2013 - Ibu klien mengatakan suhu tubuh anaknya sudah menurun Yeti Suryati
13.15 WIB - Dan ibu mengatakan kejangnya pun sudah tidak ada

O:
- Kulit klien terasa hangat
- Suhu tubuh 36,5 0C
- Anak tidak tampak rewel
- Serta mau minum susu

A:
- Masalah teratasi (pasien pulang)

P:
- Lanjutkan intervensi
26 Januari II S: Yeti Suryati
2013 - Ibu klien mengatakan suhu tubuh anaknya sudah menurun
13.15 WIB - Dan ibu mengatakan kejangnya pun sudah tidak ada

O:
- Kulit klien terasa hangat
- Suhu tubuh 36,5 0C
- Anak tidak tampak rewel
- Serta mau minum susu

A:
- Masalah teratasi (pasien pulang)

P:
- Lanjutkan intervensi
26 Januari III S: Yeti Suryati
2013 - Ibu klien mengatakan suhu tubuh anaknya sudah menurun
13.15 WIB - Dan ibu mengatakan kejangnya pun sudah tidak ada

O:
- Kulit klien terasa hangat
- Suhu tubuh 36,5 0C
- Tidak ada kejang ulang
- Anak tidak tampak rewel
- Serta mau minum susu

A:
- Masalah teratasi (pasien pulang)

P:
- Lanjutkan intervensi
26 Januari IV S: Yeti Suryati
2013 - Ibu klien mengatakan suhu tubuh anaknya sudah menurun
13.15 WIB - Dan ibu mengatakan kejangnya pun sudah tidak ada

O:
- Kulit klien terasa hangat
- Suhu tubuh 36,5 0C
- Resti trauma pada saat kejang tidak terjadi
- Anak tidak tampak rewel
- Serta mau minum susu

A:
- Masalah teratasi (pasien pulang)

P:

26 Januari V S: Yeti Suryati


2013 - Ibu klien mengatakan sekarang sudah tahu apa yang harus
13.15 WIB dilakukan/ cara mengatasinya apabila anak sedang panas
dan kejang
O:
- Ibu terlihat sudah tidak khawatir dan cemas lagi karena
anaknya sudah bisa pulang ke rumah.

A:
- Masalah teratasi (pasien pulang)

P:
- Lanjutkan intervensi
LAPORAN KASUS INDIVIDU SEDERHANA

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Tn.A DENGAN


GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER:PENYAKIT JANTUNG KORONER
DI RUANGAN ICU RSU dr. SLAMET GARUT

Disusun oleh :
Yeti Suryati
NIM : KHG. D12042

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT


PROGRAM STUDI NERS
ANGKATAN II
T.A 2013-2014

Anda mungkin juga menyukai