Anda di halaman 1dari 43

Mengenal ASI Eksklusif

Menyusui adalah suatu proses alamiah berjuta-juta ibu diseluruh dunia berhasil

menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI.bahkan ibu yang buta
huruf pun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun demikian, dalam
lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu
mudah.Seiring dengan perkembangan zaman,terjadi pula peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat.ironinya,pengetahuan lama yang
mendasar seperti menyusui justru kadang terlupakan.
Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya
dengan cara yang paling sehat. Menyusui sebenarnya tidak saja memberikan
kesempatan pada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik,tetapi
juga cerdas,mempunyai emosional yang lebih stabil,perkembangan spiritual yang
positif,serta perkembangan social yang lebih baik.

Pengertian ASI Eksklusif.


Yang dimaksud dengan ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI hanya
diberi ASI saja,tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula,jeruk,madu,air teh,air
putih,dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,papaya,bubur
susu,biscuit,bubur nasi,dan tim. Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk
jangka waktu setidaknya selama 4 bulan,tetapi bila mungkin sampai 6 bulan.
Setelah bayi berumur 6 bulan,ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan
padat,sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih
dari 2 tahun

Manfaat Pemberian ASI Eksklusif Bagi Bayi


Banyak manfaat pemberian ASI khususnya ASI eksklusif yang dapat
dirasakan.Berikut manfaat terpenting yang diperoleh bayi.
1. ASI Sebagai Nutrisi
Setiap mamalia secara alamiah dipersiapkan untuk mempunyai sepasang atau
lebih kelenjar air susu. Pada saat melahirkan,kelenjar ini akan memproduksi air susu
khusus untuk makanan bayi. Air susu seorang ibu juga secara khusus disesuaikan
untuk bayinya sendiri,misalnya ASI dari seorang ibu yang melahirkan bayi premature
komposisinya akan berbeda denga ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan bayi
yang cukup bulan.
Selain itu,komposisi ASI dari seorang ibu juga dapat berbeda-beda dari hari ke
hari.ASI yang keluar pada saat kelahiran sampai hari ke-4 atau ke-7
(kolostrum),berbeda dengan ASI yang keluar dari hari ke-4/ke-7 sampai hari ke-10/ke14
setelah kelahiran (ASI transisi). Komposisi ini akan berbeda lagi setelah hari ke-4 (ASI
matang).bahkan terdapat pula perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit.
ASI yang keluar pada menit-menit pertama menyusui disebut foremilk,
sedangkan ASI yang keluar pada saat akhir menyusui disebut hindmilk. ASI
merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan
disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.ASI adalah makanan bayi yang
paling sempurna,baik kualitas maupun kuantitasnya.
Dengan tatalaksana menyusui yang benar ,ASI sebagai makanan tunggal akan
cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan. Setelah usia 6
bulan,bayi harus mulai diberi makanan padat,tetapi ASI dapat diteruskan sampai usia 2
tahun atau lebih.

2. ASI Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi


Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat Imunoglobulin (zat kekebalan
tubuh) dari ibunya melalui ari-ari. Namun, kadar zat ini akan cepat sekali menurun
segera setekah bayi lahir. Badan bayi sendiri baru membuat zat kekebalan cukup
banyak sehingga mencapai kadar protektif pada waktu berusia sekitar 9 sampai 12
bulan. Pada saat kadar zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang dibentuk oleh
badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi kesenjangan zat kekebalan pada bayi.
Kesenjangan akan hilang atau berkurang apabila bayi diberi ASI, karena ASI adalah
cairan yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur.
Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang
(mature). Zat kekebalan yang terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari
penyakit mencret (diare). Pada suatu penelitian di Brasil Selatan bayi-bayi yang tidak
diberi ASI mempunyai kemungkinan meninggal karena mencret 14,2 kali lebih banyak
daripada bayi ASI eksklusif. ASI juga akan menurunkan kemungkinan bayi terkena
penyakit infeksi telinga, batuk, pilek, dan penyaklit alergi.
Bayi ASI eksklusif ternyata akan lebih sehat dan jarang sakit dibandingkan dengan
bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif. Anak yang sehat tentu akan lenuh berkembang
kepandaiannya dibanding anak yang sering sakit terutama bila sakitnya berat.
3. ASI Eksklusif Meningkatkan Kecerdasan
Sebenarnya alam telah membekali manusia dengan “obat” pencegah gangguan gizi
pada periode ini. Obat yang dimaksud adalah sebuah formula ajaib yang diberikan
Tuhan pada para Ibu, yaitu air susu ibu (ASI). Dengan memberikan ASI secara
eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan
potensi kecerdasan anak secara optimal.
Hal ini karena selain sebagai nutrien yang ideal, dengan komposisi yang tepat,
serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi, ASI juga mengandung nutrien- nutrien
khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal. Nutrien- nutrien khusus
tersebut tidak terdapat atau hanya sedikit terdapat pada susu sapi.
Nutrien yang diperlukan untuk petumbuhan otak bayi yang tidak ada atau
sedikit sekali terdapat pada susu sapi, antara lain :
1. Taurin
 Yaitu suatu bentuk zat putih telur yang hanya terdapat di ASI.
2. Laktosa
 Merupakan hidrat arang utama dari ASI yang hanya sedikit sekali terdapat pada
susu sapi.
3. Asam lemak ikatan panjang (DHA, AA, omega-3, omega-6)
 Merupakan asam lemak utama dari ASI yang hanya terdapat sedikit dalam susu
sapi.
Mengingat hal-hal tersebut, dapat dimengerti kiranya bahwa pertumbuhan otak bayi
yang diberi ASI secar eksklusif selama 6 bulan akan optimal dengan kualitas yang
optimal pula. Hasil penelitian dr. Lucas (1993) terdapat 300 bayi prematur membuktikan
bahwa bayi-bayi prematur yang diberi ASI eksklusif mempunyai IQ yang lebih tinggi
secara bermakna (8,3 point lebih tinggi) dibanding bayi prematur yang tidak diberi ASI.
Pada penelitian Dr. Riva (1997) ditemukan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif,
ketika berusia 9,5 tahun akan mempunyai tingkat IQ 12,9 point lebih tinggi dibanding
anak yang ketika bayi tidak diberi ASI eksklusif.

4. ASI Eksklusif Meningkatkan Jalinan Kasih Sayang


Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusu akan merasakan kasih
sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tenteram, terutama karena masih dapat
mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak dalam kandungan. Perasaan
terlindung dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan
membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik
.
ASI SAYANG IBU-keuntungan untuk ibu.
Selain memberi keuntungan pada bayi,menyusui jelas memberikan keuntungan pada
ibu. Berikut beberapa mamfaat bagi ibu :
1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan maka kemungkinan terjadinya
perdarahan setelah melahirkan (post partum) akan berkurang.mengapa demikian? Hal
ini karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oktisotin yang berguna juga
untuk kontriksi/penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat
berhenti. Hal ini akan menurunkan angka kematian ibu yang melahirkan.
2. Mengurangi terjadinya anemia
Mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan darah atau anemia karena
kekurangan darah. Menyusui mengurangi perdarahan.

3. Menjarangkan kehamilan
Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman,murah,dan cukup berhasil.
Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid,98% tidak akan hamil pada 6 bulan
pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan.
4. Mengecilkan rahim
Kadar oksitoksin ibu menyusui yang meningkat akan sangat membantu rahim
kembali ke ukuran sebelum hamil. Proses pengecilan ini akan lebih cepat dibanding
pada ibu yang tidak menyusui.
5. Lebih cepat langsing kembali
oleh karena menyusui memerlukan energy maka tubuh akan mengambilnya dari
lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat badan ibu yang menyusui
akan lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil.
6. Mengurangi kemungkinan menderita kanker
Pada ibu yang memberikan ASI eksklusif,umumnya kemungkinan menderita kanker
payudara dan indung telur berkurang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
menyusui akan mengurangi kemungkinan terjadinya kanker payudara. Pada umumnya
bila semua wanita dapat melanjutkan menyusui sampa bayi berumur 2 tahun atau
lebih,diduga angka kejadian kanker payudara akan berkurang sampai sekitar 25%.
Beberapa penelitian menemukan juga bahwa menyusui akan melindungi ibu dari
penyakit kanker indung telur.salah satu dari penelitian ini menunjukkan bahwa resiko
terkena kanker indung telur pada ibu yang menyusuiberkurang sampai 20-25%.
7. Menghemat pengeluaran
Dengan memberi ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu
formula,perlengkapan menyusui,dan persiapan pembuatan minum susu formula. Selain
itu,pemberian ASI juga menghemat pengeluaran untuk berobat bayi,misalnya biaya
jasa dokter,biaya pembelian obat-obatan,bahkan mungkin biaya perawatan di rumah
sakit.
8. Tidak merepotkan dan hemat waktu
ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau memasak
air,juga tanpa harus mencuci botol,dan tanpa menunggu agar susu tidak terlalu panas.
Pemberian susu botol akan lebih merepotkan terutama pada malam hari. Apalagi kalau
persediaan susu habis pada malam hari maka kita harus repot mencarinya.
9. Portable dan praktis
Mudah dibawa kemana-mana (portable) sehingga saat bepergian tidak perlu
membawa berbagai alat untuk minum susu formula dan tidak perlu membawa alat listrik
untuk memasak atau menghangatkan susu. ASI dapat diberikan di mana saja dan
kapan saja dalam keadaan siap dimakan/minum,serta dalam suhu yang selalu tepat.
10. Memberi kepuasan bagi ibu
Ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif akan mrasakan kepuasan, kebanggaan,
dan kebahagiaan yang mendalam.

Komposisi ASI
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok,antara lain zat putih telur,lemak,
karbohidrat,vitamin,mineral,factor pertumbuhan,hormone,enzim,zat kekebalan,dan sel
darah putih. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan
yang lainnya. Cairan hidup yang mempunyai keseimbangan biokimia yang sangat tepat
ini bagai suatu “simfoni nutrisi bagi pertumbuhan bayi” sehingga tidak mungkin ditiru
oleh buatan manusia.
Umumnya komposisi ASI mamalia disesuaikan dengan kecepatan tumbuh untuk
mencapai berat badan lahir sebanyak dua kali lipat pada usia 3-4 bulan. Mamalia yang
susunya lebih encer akan memberi minum bayinya lebih sering,sedangkan yang
susunya lebih kental akan lebih jarang.
1. Kolostrum pelindung yang kolosal
“Kolostrum adalah cairan emas,cairan yang kaya akan zat anti-infeksi dan berprotein
tinggi”.
 Pada hari pertama dan hari kedua setelah melahirkan,tidak jarang kita
mendengar seorang ibu mengatakan,”ASI saya belum keluar”,sebenarnya,meski
ASI yang keluar tersebut sedikit menurut ukuran kita,tetapi volume kolostrum
yang ada dalam payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2
hari.
 “cairan emas” yang encer dan seringkali berwarna kuning atau dapat pula jernih
ini lebih menyerupai darah daripada susu,sebab mengandung sel hidup yang
menyerupai “sel darah putih” yang dapat membunuh kuman penyakit.
 Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai
dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan
bayi bagi makanan yang akan datang.
 Lebih banyak mengandung protein dibandingkan dengan ASI yang matang.
Mengandung zat anti-infeksi10-17 kali lebih banyak dibanding ASI yang matang.
Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan denagn ASI matang. Total
energy lebih rendah jika dibandingkan dengan susu matang.
 Volume kolostrum antara 150-300ml/24 jam.
 Kolostrum harus diberikan pada bayi.
2. ASI transisi peralihan
 ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum
menjadi ASI yang matang.
 Kadar protein makin merendah,sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin
meninggi.
 Volume akan makin meningkat.
3. ASI matang (mature)
 Merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan
seterusnya,komposisi relative konstan.
 Pada ibu yang sehat dengan produksi ASI cukup,ASI merupakan makanan satu-
satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai berumur 6 bulan.
4. Perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit.
 ASI yang keluar pada 5 menit pertama dinamakan foremilk. Foremilk mempunyai
komposisi yang berbeda dengan ASI yang keluar kemudian (hindmilk).foremilk
lebih encer.hindmilk mengandung lemak 4-5 kali lebih banyak dibanding
foremilk.diduga hindmilk inilah yang mengenyangkan bayi.
5. Lemak ASI makanan terbaik otak bayi.
 Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah kadarnya.kadar
lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan kalori untuk bayi yang sedang
tumbuh.
 Perubahan kadar lemak ini terjadi secara otomatis,dapat menyesuaikan diri
dengan jumlah kalori yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi dari hari ke hari.
Bahkan pada hari yang sama kadar lemak ASI pada waktu yang berbeda tidak
sama.
Langkah keberhasilan ASI eksklusif.
Langkah-langkah yang terpenting dalam persiapan keberhasilan menyusui
secara eksklusif adalah sebagai berikut :
 Mempersiapkan payudara bila diperlukan.
 Mempelajari ASI dan tatalaksana menyusui.
 Menciptakan dukungan keluarga,teman,dan sebagainya.
 Memilih tempat melahirkan yang “sayang bayi” seperti “rumah sakit saying bayi”
atau “rumah bersalin saying bayi”.
 Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI secara eksklusif.
 Mencari ahli persoalan menyusui seperti Klinik Laktasi dan atau konsultasi
laktasi,untuk persiapan apabila kita menemui kesukaran.
 Menciptakan suatu sikap yang positif tentang ASI dan menyusui.

Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui?


1. Pengertian Menyusui
Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta ibu di seluruh dunia berhasil
menyusui bayinya tampa pernah membaca buku tentang ASI, bahkan ibu yang buta
pun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun demikian, dalam lingkungan
kebudayaan kita saat ini, melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah.
Kesulitan dalam menyusui ini, pada saat sekarang bisa dikarenakan oleh banyak
faktor, di antaranya:
 Para ibu yang lebih memilih sibuk (dengan pekerjaan) di luar rumah sehingga
meninggalkan bayinya.
 Tidak mengetahui akan kandungan ASI yang sesungguhnya.
 Maraknya peredaran susu formula yang dianggap praktis bisa
menggantikankeberadaan ASI.
Kondisi demikian akan semakin melunturkan kenyataan bahwa ASI adalah hak anak
dan kewajiban seorang ibu. Perlunya kampanye ASI demi banyaknya tujuan harus
terus dikumandangkan.
Menyusui secara eksklusif merupakan cara pemberian makan yang alamiah, namun
sering kali ibu-ibu kurang mendapat informasi bahkan sering kali mendapat
informasi yang salah tentang manfaat ASI eksklusif, tentang bagaimana cara
menyusui yang benar dan apa yang harus dilakukan bila timbul kesukaran dalam
menyusui bayinya.
Menyusui secara murni adalah hanya memberikan ASI saja (exclusive
breastfeeding) selama 4-6 bulan, atau paling tidak 4 bulan. Sejak lahir sampai bayi
berusia 4 bulan, hanya ASI yang seharusnya diberikan. Dengan demikian, praktik
untuk memuaskan bayi baru lahir dengan memberi air masak, madu, atau air gula
tidak dibenarkan. Bayi sebelum usia sampai dengan 4 bulan tidak dibenarkan
memperoleh jenis makanan lain seperti buah, bubur susu, nasi lumat, gula merah,
air gula, madu dan sebagainya.
Menyusui adalah suatu seni yang harus dipelajari kembali. Untuk keberhasilan
menyusui tidak diperlukan alat-alat yang khusus dan biaya yang mahal karena yang
diperlukan hanyalah kesabaran, waktu, pengetahuan tentang menyusui, dan
dukungan dari lingkungan terutama suami. Menyusui akan menjamin bayi tetap
sehat dan memulai kehidupan dengan cara yang paling sehat. Dengan menyusui
tidak saja memberikan kesempatan pada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang
sehat secara fisik, tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yang lebih stabil,
perkembangan spiritual yang positif,serta berkembang social yang lebih baik.
2. Manfaat Menyusui
 Manfaat Menyusui bagi Ibu
 Menyusui dapat membantu wanita mengurangi berat badan tambahan yang
diperoleh sewaktu hamil.
 Membantu rahim kembali ke ukuran normal dengan lebih cepat.
 Melindungi wanita dari kanker payudara kelak.
 Menyusui juga dapat mengurangi risiko patah tulang pinggul dan kanker
ovarium kelak.
 Melindungi kesehatan ibu (mengurangi pendarahan pasca persalinan,
mengurangi risiko kanker payudara dan indung telur, mengurangi anemia).
 Memperpanjang kehamilan berikutnya.
 Menghemat waktu.
3. Manfaat Menyusui bagi Keluarga
 Peningkatan status kesehatan, gizi ibu dan bayinya.
 Penghematan biaya.
4. Manfaat Menyusui bagi Masyarakat
 Berkontribusi untuk mengembangkan ekonomi.
 Melindungi lingkungan (botol-botol bekas, dot, kemasan susu, dan lain-lain)
 Menghemat sumber dana yang terbatas dan kelangkaan pakangan.
 Berkontribusi dalam penghematan devisa negara.
5. Manfaat Menyusui bagi Perusahaan
 Menghemat biaya pengobatan.
 Meningkatkan produktivitas kerja.
 Meningkatkan citra perusahaan.
6. Menyusui Teratur Mencegah Payudara Bengkak
Kadang-kadang, pada minggu pertama setelah melahirkan, payudara ibu akan
terasa bengkak karena adanya sumbatan pada saluran ASI. Bila hal tersebut
dibiarkan, lama-lama akan terjadi infeksi dan menyebabkan peredangan pada
payudara, yang disebut mastitis. Peradangan tersebut dapat terjadi pada satu atau
kedua payudara sekaligus
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
 Para ibu diharapkan untuk istirahat yang cukup.
 Secara teratur menyusui bayinya setiap dua atau tiga jam sekali sesuai ritme
perut bayi akan dapat mencegah payudara bengkak dari infeksi.
 Usahakan jangan pernah menunda atau melewatkan waktu menyusui.
 Gunakan BH yang sesuai dengan ukuran payudara Anda.
 Selalu menjaga kebersihan payudara dengan cara membersihkan dengan kapas
dan air hangat.
7. Menyusui akan Mengurangi Karies Gigi Anak
Penyakit gigi dan mulut khususnya karies gigi merupakan suatu penyakit yang
tersebar luas pada sebagian penduduk di dunia dan sebagian besar diderita pada
anak-anak. Untuk menurunkan prevalensi karies, tidak hanya diperlukan tindakan
pengobatan, tetapi yang lebih penting yaitu upaya pencegahan sejak dini terutama
pada anak-anak, salah satunya dengan pemberian air susu ibu yang cukup sesama
bayi. ASI mengandung zat kekebalan dan apabila diberikan, bayi akan mempunyai
daya tahan yang cukup baik terhadap berbagai penyakit.
8. Menyusui Sehat bagi Jantung
Air susu ibu atau ASI terbukti tidak hanya bermanfaat bagi bayi. Tetapi, juga bagi
sang ibu. Kegiatan menyusui di sebutkan berguna menyehatkan jantung. Semakin
panjang durasi menyusui maka semakin baik manfaatnya. Perempuan dengan
riwayat hidup menyusui lebih dari 12 bulan, cenderung lebih jarang terkena penyakit
tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung dibandingkan
dengan ibu-ibu yang tidak pernah menyusui. Dan bahkan mengurangi lemak pada
tubuh. Oleh karena itu, risiko terkena penyakit jantung atau cardiovascular pun
semakin kecil.
9. Menyusui Mengurangi Risiko Terserang Kanker Payudara
Kanker payudara selain bisa menyerang kaum wanita juga kaum laki-laki. Pada
kaum wanita, salah satu penyebabnya adalah karena tidak menyusui. Ketika
seorang ibu yang sudah melahirkan anaknya, kemudian ia tidak menyusui maka
dikhawatirkan payudaranya akan mengalami gumpalan-gumpalan yang bisa
menyebabkan munculnya benjolan-benjolan (kanker). Disinilah utamanya kenapa
seorang ibu harus menyusui anaknya.

Manfaat Menyusui Bagi Bayi.


1. Aspek gizi
Kandungan gizi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang
yang optimal. Mudah dicerna dan diserap, karena perbandingan protein/casein
adalah 80/20, sedangkan susu sapi 40/60. Disamping itu ASI mengandung lipase
yang memecah trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Laktosa dalam ASI
mudah terurai menjadi glukosa dan glaktosa, dan enzim laktase sudah ada sejak
bayi lahir.
2. Aspek Imonologi
Mengandung kekebalan antara lain :
Imunitas selular yaitu lekosit sekitar 400/ml ASI yang terutama terdiri dari makrofag
Imunitas humoral, misalnya, IgA-enzim pada ASI yang mempunyai efek antibakteri
misalnya lisozim, katalase dan perokasidase. Laktoferin Faktor bifidus Antibodi
lainnya: interferon, faktor antistafilokokus, antibodi HSV, B12 binding protein, dan
komplemen C3 dan C4. Tidak menyebabkan alergi.
Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusui akan merasakan
kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tentram, terutama karena
masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak dalam
kandungan. Perasaan terlindungi dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar
perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan
dasar spiritual yang baik.
3. Meningkatkan kecerdasan
Mengingat bahwa kecerdasan anak berkaitan erat dengan otak maka jelas bahwa
faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan adalah pertumbuhan
otak. Sementara itu, faktor terpenting dalam proses pertumbuhan termasuk
pertumbuhan otak adalah nutrisi yang diberikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kuantitas dan kualitas nutrisi secara langsung juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan tarmasuk pertumbuhan otak.

Keuntungan Menyusui
Keuntungan Menyusui Bagi Ibu
1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan
Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan maka kemungkinan terjadinya
perdarahan setelah melahirkan ( Post Partun ) akan berkurang.
2. Mengurangi terjadinya Anemia
Mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan darah atau anemia karena
kekurangan zat besi. Menyusui mengurangi perdarahan-perdarahan.
3. Menjarangkan kehamilan
Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah dan cukup
berhasil.selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid, 98% tidak akan hamil
pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi
12 bulan.
4. Mengecilkan Rahim
Kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat akan sangat membantu rahim
kembali keukuran sebelum hamil. Proses pengecilan ini akan lebih cepat
dibandingkan pada ibu yang tidak menyusui.
5. Lebih cepat langsing kembali
Oleh karena menyusui memerlukan energi maka tubuh akan mengambilnya dari
lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat badan ibu yang
menyusui akan lebih cepat kembali keberat badan sebelum hamil.

Karakteristik Ibu Menyusui


1. Umur
Umur yaitu usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang
tahun. Semakin cukup umur maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan
lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan,
persalinan, dan menyusui adalah 20-35 tahun. Oleh sebab itu, yang sesuai dengan
masa reproduksi sangat baik dan sangat mendukung dalam pemberian ASI eksklusif,
sedangkan umur yang kurang dari 20 tahun dianggap masih belum matang secara fisik,
mental, dan psikologi dalam menghadapi kehamilan, persalinan, serta pemberian ASI.
Umur lebih dari 35 tahun dianggap berbahaya, sebab baik alat reproduksi maupun fisik
ibu sudah jauh berkurang dan menurun, selain itu bisa terjadi risiko bawaan pada
bayinya dan juga dapat meningkatkan kesulitan pada kehamilan, persalinan, dan nifas.
2. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh seorang ibu, dengan bayi
pertamanya mungkin akan mengalami masalah ketika menyusui yang sebetulnya
hanya karena tidak tahu cara-cara yang sebenarnya dan apabila ibu mendengar ada
pengalaman menyusui yang kurang yang dialami orang lain, hal ini memungkinkan ibu
ragu untuk memberikan ASI pada bayinya.
3. Pendidikan
Tingkat pendidikan ibu yang rendah mengakibatkan kurangnya pengetahuan ibu dalam
menghadapi masalah, terutama dalam pemberian ASI eksklusif. Pengetahuan ini
diperoleh baik secara formal maupun informal. Sedangkan ibu-ibu yang mempunyai
tingkat pendidikan yang lebih tinggi, umumnya terbuka menerima perubahan atau hal-
hal baru guna pemeliharaan kesehatannya. Pendidikan juga akan membuat seseorang
terdorong untuk ingin tahu mencari pengalaman sehingga informasi yang diterima akan
menjadi pengetahuan.
4. Pekerjaan
Pekerjaan ibu juga diperkirakan dapat mempengaruhi pengetahuan dan kesempatan
ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Pengetahuan responden yang bekerja lebih baik
bila dibandingkan dengan pengetahuan responden yang tidak bekerja. Semua ini
disebabkan karena ibu yang bekerja diluar rumah (sektor formal) memiliki akses yang
lebih baik terhadap berbagai informasi, termasuk mendapatkan informasi tentang
pemberian ASI eksklusif.

Saat Ibu Harus Tugas Ke Luar Kota


Tugas keluar kota atau bahkan keluar negeri terkadang menjadi suatu hal yang tidak
bisa di tolak bagi seorang ibu bekarja, terutama tugas keluar negeri. Hal ini menjadi
sebuah momen yang sangat berharga karena sekali mendayung , dua pulau terlewati.
Begitulah kata pepatah karena sekalian menjalankan tugas, juga kita bisa mendapat
pengalaman mengunjungi negeri orang dengan gratis, tentu itu menjadi suatu hal yang
begitu menyenangkan bukan?
Namun hal yang menjadi sebuah dilema pada seorang ibu yang
masih menyusui anaknya. Bahkan tak jarang banyak sekali ibu yang bekerja
yang menolak tugas itu. ia pun meminta rekan kerjanya untuk menggantikannya,
demi kelangsungan program ASI eksklusif yang sedang ia jalani.
Sebenarnya tidaklah harus sedemikian rupa, sudah banyak yang membuktikan
bahwa mereka berhasil menjalankan program ASI ekslusif, meskipun meraka
harus bertugas ke luar negeri sekalipun. Karena tugas keluar negeri bukanlah
sebuah alasan yang tepat untuk tidak menyusui ataupun berhenti menyusui.
Tentu saja akan banyak usaha yang akan dilakukan. Tetapi, insyaallah semua itu
akan mendapatkan hasil yang setimpal. Pengorbanan itu tidak akan pernah sia
sia, karena Allah sendiri sudah menyatakan dalam firmannya sebesar zharrah
pun kebaikan, Allah akan membalasnya.
Berikut beberapa masalah yang sering dihadapi oleh ibu bekerja menyusui dan
ditugaskan keluar kota atau keluar negeri :
1. Berpisah dengan sang buah hati menyebabkan ibu tidak bisa menyusui secara
langsung.
2. Persiapan stok ASIP harus mencukupi selama ibu bekerja atau selama anak
ditinggal oleh ibu.
3. Perasaan sedih karena berpisah dengan sang anak bisa berpengaruh terhadap
kondisi psikologis ibu yang bisa menyebabkan produksi ASI menjadi menurun.
4. Masalah memerah ASI di hotel atau penginapan.
5. Memerah ASI selama di perjalanan.
6. Membawa ASI perahan dalam perjalanan.

Persiapkan dengan Matang


1. Memberi tahu si kecil dan keluargaakan rencana kepergian ibu, serta menjelaskan
tugas-tugas pada pengasuh anak kita apa saja yang harus dilakukan.
Tugas ke luar kota atau ke luar negeri biasanya di jadwalkan dari jauh-jauh hari
sebelumnya. Ibu bisa memberi tahu akan rencana ini kepada keluarga atau kepada
anak kita sendiri. Meski anak kita masih bayi, namun tetap di upayakan untuk
berkomunikasi dengannya akan rencana ini, dan bila anak kita sudah berumur 1 tahun
kita bisa mencoba untuk berbicara seperti ini kepadanya, “Adik sayang, minggu depan
ibu akan bekerja ditempat yang jauh. Selama ibu pergi, adik harus minum ASI-nya
pakai gelas, ya….”
Suami, pembantu dan anggota keluarga lainnya juga harus diberi tahu apa saja yang
harus mereka lakukan saat sang ibu sedang tidak berada di rumah. Bila anak biasanya
menyusu langsung pada saat malam hari, ketika ibu berada di luar kota, anak terpaksa
di susui dengan sendok atau gelas. Pastikan suami ataupun pengasuh mau dan
mampu melakukan tugas tersebut.
Berikan tugas menyuapi ASI pada anak kita pada malam hari kepada suami dan
pengasuh anak kita. Kenapa suami perlu dilibatkan? Supaya sang anak juga bisa
merasakan yang namanya perhatian dan kasih sayang dari seorang ayah untuknya.
oleh karena itu, kita sebagai seorang ibu yakinkan sejak awal bahwa suami kita pasti
mampu melakukannya.
Sedangkan untuk pengasuh, karena ia sudah terbiasa melakukan/memberikan ASI
perah pada bayi di siang hari, biarkan ia beristirahat di malam harinya. Gunakan
tenaganya di waktu malam hari sesekali saja, saat sang ayah butuh istirahat lebih atau
misalnya saat ayah harus lembur.
2. Yakinkan bahwa semuanya akan berjalan baik-baik saja.
Kepercayaan diri adalahmodal utama kesuksesan menyusui. Sesuatu hal yang tidak
bisa dikatakan ringan bila harus tugas keluar sembari tetap memerah. Coba cari tahu
ke teman-teman atau forum ibu yang menyusui, carilah teman yang sudah pernah
mengalami hal-hal yang serupa. Tetapkan niat, bila ia bisa, kita juga pasti bisa.

3. Persiapkan peralatan yang dibutuhkan, serta lebih giat memerah untuk memenuhi
stok ASI selama ditinggal pergi.
Inilah hal penting yang harus dilakukan. Jangan sampai peralatan yang kita butuhkan
ini ada yang tercecer atau bahkan tertinggal semuanya.
Peralatan wajib, antara lain:
 Satu buah cooler bag berukuran besar
 Plastic ASI
 Tupperware berukuran basar
 Botol ASI
Perkirakan jumlah ASI yang harus di tinggalkan untuk anak selama ibu pergi.
Bandingkan dengan kebutuhan ASI-nya sehari-hari. Nah, inilah penyebab pentingnya
kita mencatat berapa mililitar ASI yang dikonsumsi anak tiap harinya. Dengan catatan
ini, kita bisa memperkirakan kebutuhan rata-rata per hari. Misalkan saja dalam sehari
anak kita rata-rata membutuhkan ASIP sebanyak 300 ml. jumlah hari tugas kita keluar
kota selama 10 hari. Paling tidak kita membutuhkan stok sebanyak 3 liter ASI.
Hari-hari sebelum keberangkatan gunakan sebaik mungkin untuk terus memerah ASI
guna memenuhi stok itu. Pergunakan juga waktu malam hari untuk memerah. Tak
apalah bila kita mengurangi sedikit waktu tidur kita, demi anak tercinta.

Manejemen ASI untuk Ibu Bekerja


Menyusui atau memberikan ASI eksklusif pada ibu yang bekerja memang tidak mudah.
Butuh kebulatan tekad dan kemampuan menghadapi cobaan dan berbagai kendala
yang ada. Namun begitu, kini semakin banyak ibu bekerja yang telah berhasil
membuktikannya. Menyusui bagi ibu bekerja memiliki berbagai keuntungan, di
antaranya dapat meningkatkan produktifitas kerja, membuat ibu menjadi lebih percaya
diri, menurunkan angka absensi dikarenakan anak sakit, serta juga bisa menurunkan
ketegangan ibu.
Berikut kami sajikan manejemen ASI untuk Ibu bekerja.
1. Sebelum seorang ibu berangkat untuk bekerja, terlebih dahulu sang ibu menyusui
bayinya sampai kenyang.
2. Selanjutnya, untuk payudara yang belum habis diisap oleh bayi, perah ASI dari
payudara. Memerah ASI dapat dilakukan dengan menggunakan tangan secara
manual dan ditampung pada suatu tempat yang bersih dan higenis.
Cara memerah ASI dengan tangan :
 Letakkan ibu jari ditepi atas areola pada posisi pukul 12`.
 Letakkan jari telunjuk di tepi bawah areola pada posisi pukul 6`.
 Dengan kedua jari, tekan payudara tanpa mengubah posisi ibu jari dan jari
telunjuk.
 lanjutkan dengan gerakan ke depan memijat jaringan di bawah areola sehingga
dapat memerah ASI dalam saluran ASI, dan lakukan gerakan ini beulang kali
hingga pancaran ASI yang keluar berkurang.
Penggunaan pompa payudara atau yang lebih kita kenal dengan pemompa ASI itu tidak
dianjurkan karena akan membuat produksi ASI terhenti sebelum waktunya. Denga
memompa, rangsangan yang diterima oleh puting dan areola mamae tidak sama
separti halnya isapan sang bayi.
Selama di kantor atau di tempat kerja lainnya, perahlah ASI 3-4 jam sekali dengan
teknik yang sama seperti yang sudah kitabahas di atas. Tempatkan ASI perahan
tersebut dalam wadah penampunga yang steril dan tutup yang rapat. Adapun tempat
yang dianjurkan untuk menyimpan ASI perahan tersebut adalah di tempat yang terbuat
dari bahan plastic karna wadah yang terbuat dari bahan gelas akan banyak
menyebabkan ASI banyak kehilangan keaktifan zat kekebalan tubuh. Setiap wadah
tersebut sebaiknya di beri lebel hari, tanggal, dan jam pemerahan. ASI yang di perah
terlebih dahulu, diberikan lebih dulu.
ASI yang diperah dapat di bekukan untuk persediaan/tambahan apabila iu harus sudah
mulai bekerja. ASI bisa bertahan 6-8 jam dalam suhu kamar, 24 jam dalam termos es, 2
x 24 jam dalam lemari es, 2 minggu di freezer lemari es 1 pintu, dan 3 bulan di freezer
lemari es 2 pintu.
Untuk ASI yang disimpan di lemari es, sebelum diberikan kepada bayi, terlebih dahulu
suhu ASI tersebut harus disamakan dengan suhu ruangan dengan cara merendam
botol ASI dalam air dingin biasa (suhu normal). Hindari mencelup botol berisi ASI
kedalam air panas atau memanaskan langsung di atas api karena dapat merusak
kandungan gizi dan komponen imunologiknya atau kekebalan tubuhnya.
Sebaiknya seorang ibu menyiapkan pengasuh bayi baik itu nenek, kakek, anggota
keluarga yang lain, baby sister, ataupun pembantu sebelum ibu bekerja kembali.
Karena hal yang satu ini sangat membantu sang ibu ketika sedang bekerja dan
sedangkan bayi sudah tiba waktunya untuk minum ASI. Dan seorang ibu juga harus
melatih pengasuh bayi untuk terampil dalam memberikan ASI peraham dengan sendok
kecil ataugelas kecil, sebaiknya hindari pemakaian dot/kompen karena kemungkinan
bayi akan menjadi “bingung putting”.
5. Menyikapi Beberapa Mitos Tentang Menyusui
Tidak benar bila ASI belum keluar pada hari pertama sehingga perlu diberi susu
formula. Karena pada hari pertama kelahirannya bayi masih bisa bertahan tanpa
asupan minum/ makanan selama 3 x 24 jam. ( Syasya Azisya, Sukses Menyusui Meski
Bekarja.(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 35)
Tujuan utama menyusui pada 30 menit pertama kelahiran bayi bukanlah untuk
memberikan nutrisi,namun diantara lain untuk hubungan kedekatan si bayi dan si ibu .
Pemberian cairan selain ASI pada bayi akan rentan menimbulkan alergi. Bayi bisa
mengalami diere. Bila pemberian dilakukan dengan menggunakan dot dikhawatir bayi
akan mengalami bingung putting sehingga dapat menghambat proses menyusui
langsung dari ASI. Bisa jadi bayi sama sekali tak mau menyusu.

• Tidak benar bila susu formula kini hampir sama kandungannya dengan ASI atau
bahkan lebih hebat dari ASI.( Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA
INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 36)
Alasannya setiap kandungan yang tidak terdapat dalam susu formula (tetapi
terdapat dalam ASI) diputarbalikan oleh produsen susu formula dan di anggap sebagai
suatu nilai lebih namun susu formula tidak menggandung zat antibodi atau kekebalan
tubuh ,sel-sel hidup,enzim-enzim,dan tidak mengandung hormon.Di bandingkan
ASI,susu formula menggandung lebih banyak zat alumanium, mangan,
cadmium(sejenis logam berat),lead (sejenis timah hitam),Dan zat besi.susu formula
juga menggandung jauh lebih banyak protein di bandingkan ASI. Kandungan protein
dan lemak yang terdapat dalam susu formula juga berbeda dengan yang terdapat
dalam ASi. Berbeda dengan ASI,kandungan susu formula tidak berubah dari periode
awal menyusui hingga akhir.

• Tidak benar bila menyusui membuat gendut atau susah menurunkan berat badan.
(Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 36)
Inilah salah satu sebab utama seorang ibu enggan menyusui,terutama bagi ibu-ibu
yang mengutamakan penampilan .Pada kenyataannya ibu yang menyusui cenderung
akan lebih cepat turun berat badannya ke berat badan semula dibandingkan dengan
ibu yang tidak menyusui .Hal ini disebabkan karena isapan bayi sewaktu menyusu akan
merangsang rahim(yang tadinya melar saat kehamilan) untuk kembali ke bentuk
semula.

• Tidak benar bila ASI yang pertama keluar harus dibuang karena kotor.( Syasya
Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 37)
Padahal ASI yang pertama kali keluar itulah zat yang paling bermanfaat untuk
bayi.ASI yang keluar pada hari ke-1 sampai dengan hari ke-5 ini disebut.
Kolostrum ini biasanya berupa cairan jernih kekuningan,kolestrom juga mengandung
protein dalam kadar yang tinggi,zat anti infeksi dan zat daya tahan tubuh.sekitar 10
sampai dengan 100 cc volume sebanyak itu sudah cukup dengan ke mampuan ginjal
bayi yang memang belum matang saat itu.

• Tidak benar bila payudara kecil hanya menghasilkan ASI sedikit.( Syasya
Azisya,Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 37)
Padahal ASI diproduksi oleh jaringan kelenjar ASI/ alveoli sehingga besar kecil
payaudara tidak berpengaruh kepada banyak/sedikit jumlah ASI yang di hasilkankan.
Payudara yang besar belum tentu akan menghasilkan ASI yang banyak karena bisa ia
hanya mempunyai sedikit kelenjar alveoli.Begitu pula sebaliknya,payudara kecil belum
tentu sedikit ASI nya karena bisa jadi ia terdapat banyak kelenjar alveoli.

Mustahil bila ibu banyak makan, ASI akan banyak dan tidak benar bila bayi-bayi
prematur perlu belajar untuk minum susu dari botol sebelum mereka mulai
menyusu. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal.
38)
Sebenarnya itu tidak dipengaruhi oleh jumlah makanan yang dikonsumsi ibu,tetapi
ada ibu-ibu yng sudah makan banyak, tetapi ASI-nya sedikit.Ada pula ibu-ibu yang
makan cukup ataui sedikit,tetapi ASI-nya banyak.Yang lebih diperhatikan seharusnya
bukan pada kuantitas makanan,tetapi lebih pada kualitasnya dan ada pula menyatakan
bahwa tidak benar bila bayi-bayi prematur perlu belajar untuk minum susu dari botol
sebelum mereka menyusu. Justru bayi prematur sangat membutuhkan ASI untuk
pembentukan kekebalannya. Jadi jangan kenalkan bayi dengan susu botol,bila
memungkinkan lebih baik langsung menyusu aja.

Tidak benar bila ibu sedang mengonsumsi obat, harus berhenti menyusui.( Syasya
Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 38)
Apabila ibu menyusui mengonsumsi obat obatan,ASI akan mengandung sedikiy
saja dari obat-obatan yang sedang dikonsumsi tersebut.
Namun ada baiknya kita mesti berhati-hati saat mengonsumsi obat.Pilih saja obat-
obatan yang aman atau bila perlu menggunakan alternatif yang minim resiko.kalau
terpaksa minum obat,sabaiknya dikonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Tidak benar bila bayi-bayi mendapatkan ASI memerlukan tambahan jenis susu
lainnya setelah berusia 6 bulan. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA
INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 38)
Untuk bayi usia di bawah 6 bulan, ASI saja sudah mencakupi segala kebutuhannya.
Sementara untuk yang berusia di atas 6 bulan,mulai diperkenalkan MPASI agar bayi
mendapatkan sumber zat besi lain dari ASI.ASI dan MPASI dengan gizi yang seimbang
sudah mampu memenuhi kebutuhan bayi. Tak diperlukan lagi tambahan berupa susu
formula.
Tidak benar bila seorang ibu yang sedang menyusui harus menjalani tindakan
operasi, ia harus menunggu sehari setelah selesai operasi untuk mulai menyusui
bayinya lagi. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ……..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal.
39)
Selesai operasi, ibu dapat langsung menyusui bayinya apabila sudah siuman
(terbangun dan sadar) dan sudah merasa siap. Obat-obatan yang digunakan dalam
proses anesti ,maupun obat-obatan penghilang rasa sakit dan antibiotik yang digunakan
setelah operasi,tidak mengharuskankan seorang ibu untuk menghentikan kegiatan
menyusui, kecuali dalam keadaan –keadaan tertentu yang bersifat luar biasa.

Bayi ASI membutuhkan tambahan cairan air putih dan tidak benar bila bayi perlu
belajar untuk minum dari botol sebelum bayi menolak untuk menggunakannya.(Syasya
Azisya, Sukses Menyusui ……..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 39)
Padahal terbesar yang ada di dalam ASI, 85%-nya adalah berupa air.jadi tak perlu
lagi tambahan cairan apa pun, termasuk air putih untuk bayi yang berusia kurang dari 6
bulan dan ada pun yang menyatakan tidak benar bila bayi perlu belajar untuk minum
dari botol sehingga bayi harus diperkenalkan dengan botol sebelum bayi menolak untuk
menggunakannya,sebelumnya tidak ada satu pun alas an yang mengatakan bahwa
bayi harus belajar untuk menggunakan botol malah bayi bisa minum dari sendok kecil
atau cangkir kecil (gelas kecil).
Namun, bila ibu memang berniat untuk memperkenalkan botol pada bayi,sebaiknya
ibu menunggu sampai dengan bayi sudah berhasil unytuk menyusu dengan benar
selama sekurangnya 3 bulan. Botol diberikan hanya sesekali saja.

Tidak benar bila ibu dengan puting datar tak akan bisa menyusui dan mustahil bila
makanan pedas dapat membuat pup bayi keluar dengan biji-biji cabenya. ([1] Syasya
Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 40)
Bila bayi menysu dengan benar,seharusnya yang diisap bukanlah putting susu
ibunya, melainkan daerah areola-nya.bentuk putting susu tidak berpangaruh dan dari itu
tidak benar bila makanan pedas dapat membuat pup bayi keluar dengan biji-biji
cabenya.
Tidak benar bila ibu sudah berhenti menyusui, tak akan bisa menyusui lagi dan tidak
benar bila ibu selesai olahraga sebaiknya jangan menysui. ([1] Syasya Azisya,Sukses
Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 40)
Re-laktasi (proses menyusui kembali setelah berhenti sekian lama bisa dilakukan.
Dan banyak orang yang telah berhasil melakukannya tetapi dibutuhkan tekad dan
usaha yang kuat antara ibu dan sang bayi agar sukses kembali menyusui.Dengan
iming-iming bahwa tidak benar bila ibu selesai olahraga sebaiknya jangan
menyusui padahal tidak ada satu pun alas an mengapa seorang ibu tidak dapat
menyusui bayinya segera setelah selesai berolahraga. Namun bayi lebih rewel pada
saat menyusu apabila ibunya baru selesai berolah raga.

Tidak benar bila bayi yang diere tidak boleh disusui. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui
………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 40)
Pengobatan terbaik bagi bayi yang menderita infeksi saluran
pencernaan(gastroenteristis) adalah dengan tetap menyusui dan memberikan ASI.Dan
sangat tidak lazim bagi bayi untuk memerlukan jenis cairan lain selain dari pada
ASI.kadangkala bayi diminta untuk berhenti minum ASI dan justru diberikan susu
formula yang bebas lakstosa. Padahal susu formula bebas laktosa tidak lebih baik dari
pada ASI .Karena ASI jauh lebih baik dari pada susu formula jenis apa pun.

Sapih anak sedini mungkin agar lebih mandiri dan tidak benar bila menyusui itu
merepotkan. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1
Hal. 41)
Salah bila menganggap tangisan bayi sebagai bentuk
ketidakmandiriannya.menyapih anak sejak dini, apalagi bila tanpa alas an medis, ini
adalah untuk kezaliman seorang ibu kepada anaknya.Karena, ibu tidak menyampaikan
hak sang anak sebagaimana mestinya.terlepas dari itu tidak benar bila menyusui itu
merepotkan.Bayangkan saja bila kita hendak bepergian, bila bayi kita berikan ASI kita
tak perlu membawa banyak peralatan ,sementara bila kita beri susu formula,betapa
repotnya kita membawa susu formula,botol,air panas malah menyusui ASI lebih praktis
dan higenis sekali.
Tidak benar bila ibu makan makanan atau minuman panas lidah bayi akan menjadi
putih. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 41)
Putihnya lidah bayi disebabkan karena sisa-sisa ASI yang menempel di lidah,
bukan karena panasnya makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh ibu. Oleh
karena itu di anjurkan bagi ibu untuk membersihkan lidah bayi dengan menggunakan
kain kasa,bukan dengan diberikan air minum terlebih bila bayi masih belum 6 bulan.

Factor Pendukung Sukses Menyusui


A. Cara menyusui yang benar. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA
INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 41)
Ibu-ibu yang baru pertama kali menyusui biasanya masih bingung bagaimana
menyusui yang benar itu.Dirumah sakit-rumah sakit bersalin yang pro ASI biasanya
bidan atau perawat akan mengajarkan bagaiman cara menyusui yang benar.Tak hanya
cara menyusui, mereka pun akan mengajarkan kepada kita bagaimana caranya
mengurus bayi yang baru lahir, mulai dari memandikan hingga memakaikan popok atau
baju.
Cara menyusui gampang-gampang susah.pada prinsipnya kita harus melakukan
pelekatan dengan benar adalah cara bibir bayi menempel pada payudara, juga
bagaiman cara bayi menmyodot ASI.Namun sering kali terjadi kesalahan, yaitu bayi
menyodot pada bagian ujung putting saja.Bila saat bayi menyusu mulut tampak terbuka
lebar, itu berarti bayisedang menyodot pada bagian areola.

Berikut ini beberapa langkah menyusui:


1. Siapkah beberapa peralatan yang diperlukan, seperti: tisu, handuk kecil, bantal
menyusui,selimut kecil, alat penopang kaki ibu.
2. Pilih posisi yang paling nyaman untuk menyusui.
Mengenai posisi menyusui ini ada beberapa macam posisi yang bisa digunakan, yaitu:
menggendong, Menggendong menyilang,menyangga kepala dan tiduran. Pilih posisi
mana yang paling nyaman.
3. Baringkan bayi di atas bantal dengan baik sehingga posisinya saling berhapan dengan
perut ibu.
4. Lurusnya punggung bayi, jangan sampai posisinya membungkuk.
5. Mulailah dengan sedikit memijat payudara, keluarkan sedikit ASI untuk membasahi
putting susu untuk menjaga kelembapan puting susu.
6. Sentuhkan putting susu ke bibir bayi perlahan-lahan untuk merangsang refleksi isap
bayi.
7. Pengang payudara dengan empat jari menahan bagian bawah areola hingga bayi
membuka mulut.
8. Setelah bayi siap menyusu maka masukkan puting susu sampai ke daerah areola
masuk ke mulut ke mulut bayi.
9. Pastikan bayi mengisap dengan benar. Ciri bayi mengisap dengan benar adalah
mulutnya terlihat terbuka lebar dan menempel pada bagian areola.
10. Perhatikan payudara jangan sampai menutupi hidung bayi,tekan payudara agar tidak
menutup hidung bayi
11. Biarkan bayi tetap dalam posisi yang nyaman, ibu juga bisa sambil mengelus-elus
kepalanya agar bayi bisa merasa lebih rileks.
12. Susui bayi selama bayi mau, pindahkan bayi untuk menyusu pada payudara yang
satunya.
13. Setelah bayi merasa kenyang, akhir menyusui dengan mengoleskan ASI pada putting
payudara ibu.
14. Sendawakan bayi dengan menegakkan posisinya sambil menepuk-nepuk halus
punggung bayi secara perlahan-lahan.

B. Tekad yang kuat(azam). (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI,
2010) Cet. 1 Hal. 34)
Bahwa kekuatan tekad adalah hal terpenting Yang dibutuhkan untuk meraih
kesuksesan yang kita cita-citakan.termasuk dalam hal keinginan kita memberikan ASI
kepada sang buah hati.Selama rentang waktu 6 bulan itu bisa saja kita menghadapi
hambatan-hambatan yang sebelumnya tidak ada dibenak kita.Hambatan-hambatan tak
terduga pun di alami ketika program ASI ini di jalankan.Di usia bayi yang baru 5 bulan,
tiba-tiba sakit membuat badan benar-benar tidak fit.Saat itu kalau tidak ingat pada tekad
yang sudah telanjur mendominasi alam bawah sadar,rasanya ingin menyerah
saja.Pada saat itu kekuatan tekad menyadarkan diri kita namun dalam saat keadaan
sakit tetap menyusui pada akhirnya berhasil melawati masa 6 bulan menyusui tanpa
susu formula.
Padahal kenyataannya betapa kekuatan tekad(dalam hal ini tekad yang sangat kuat
atau azzam) telah berhasil menyelamatkan kita dari hambatan yang terjadi semasa
memberikan ASI.

C. Yakinkan diri bahwa ASI-lah yang terbaik untuk bayi. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui
………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 32)

Tuhan telah menciptakan makhluk bernama perempuan,lengkap dengan segala


hal yang dibutuhkannya. Sesuai dengan kodratnya, perempuan memiliki kewajiban
untuk menyusui anak-anak yang dilahirkan. Oleh karena itu, ALLAH pun melengkapi
perempuan dengan payudara dan air susu di dalamnya. Air susu inilah yang kemudian
menjadi sumber makanan utama bagi bayi selama tahun pertama kehidupan mereka.
Di tengah gencarnya promosi susu formula yang mengatakan mengandung AA,
DHA, prebiotik, atau zat-zat hebat lainnya,tetaplah yakin bahwa hanya ASI-lah yang
terbaik untuk anak kita. ASI memang diciptakan khusus untuk bayi.Pastinya,zat-zat
yang terkandung di dalamnya adalah sesuai dengan kebutuhannya. Sementara,susu
formula ada sebagai pengganti ASI karena adanya kelainan pada sebagian perempuan
yang menyebabkan kelenjar susunya tidak dapat memproduksikan ASI.Susu formula
yang dibuat dari susu sapi, dalam hal ini hanya sebagai pengganti ASI (bagi para ibu
yang tidak bisa memproduksi ASI), sebagus atau semahal apa pun harganya tetap saja
kualitasnya tak bisa menyamai ASI.

D. Mencari teman sesama ibu menyusui. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta,
GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 99)

Seperti halnya manusiawi bila semangat menyusui terutama bagi ibu


bekerja.Terkadang naik, namun terkadang juga sedikit surut,atau bahkan surut sama
sekali. Dalam perjalanan memberikan ASI eksklusif yang butuh waktu paling tidak 6
bulan hingga 2 tahun.maka dari itu kita mencari teman sesama ibu menyusui agar
dapat saling tukar pengetahuan seputar pengasuhan anak,khusunya menyusui dan
untuk memberikan motivasi bila di antara kita ada yang sedang lemah.

E. Mengajari ibu cara meningkatkan produksi ASI. (Kementerian Kesehatan RI, Layanan
Kesehatan Neonatal Esensial.(Jakarta, Bakti Husada, 2010) Cet.1 Hal. 58)
Meningkatkan ASI adalah dengan menyusui seseiring mungkin.
Menyusui lebih sering akan lebih baik karena merupakan kebutuhan bayi.
Menyusu pada payudara kiri dan kanan secara bergantian.
Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya.
Jika bayi telah tidur lebih dari 2 jam, bangunkan dan langsung disusui.

F. Pesiapan menyusui selama masa kehamilan


Payudara sudah mulai melakukan persiapan menyusui sejak ibu memasuki
masa kehamilan. Perubahan yang tampak dari luar adalah payudara semakin besar,
areola mamae atau daerah yang berwarna hitam terlihat lebih gelap dan lebih besar,
payudara tampak lebih kotor karena produksi lemak di pori-porinya meningkat.selain itu
payudara juga menjadi lebih lunak dan lebih sensitifa atau agak nyeri.perubahan ini
harus diikuti dengan perawatan yang baik.

Caranya adalah sebagai berikut.

1. Sebelum mandi, kompreslah payudara dengan air hangat menggunakan kain yang
lunak kurang lebih selama 5-10 menit, kemudian ambil satu potong kapas dan beri
sedikit minyak kelapa. Bersihkan daerah puting dan areola mamae dari lemak yang ada
di sana dengan hati-hati. Lakukan sampai bersih. Tujuannya adalah agar payudara
menjadi bersih dan puting serta areola mamae lebih lunak dab tidak mudah lecet.
Setelah lemak-lemak di sekitar payudara bersih, kembali basuh payudara dengan air
hangat untuk menghilangkan bekas minyak kelapa yang ada. Selanjutrnya, ibu mandi
seperti biasa.
2. Lakukan perawatan ini secara rutin 2 hari sekali setelah kehamilan memasuki
trisemester II.
3. Sebaiknya tidak membersihkan payudara dengan sabun karena sabun bersifat iritatif
4. Gunakan bra yang tidak terlalu ketat, tetapi mampu menyongkong payudara debgan
baik.
5. Lepaskan bra beberapa saat dalam satu hari agar payudara tidak lembab dan
membantu melonggarkan pernapasan ibu.
6. Menjelang persalinan, lakukan perawatan lebih rutin,terutama untuk kebersihan daerah
pyudara, persiapan untuk kelahiran bayi.

6. PERSOALAN DAN HAMBATAN DALAM MENYUSUI


Dr. Daulat H. Sibuea dari bagian
Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Univesitas Sumatera Utara menyebutkan
ada beberapa problema ibu dalam menyusui bayinya ,
berikut disertakan cara penangananya :
1. Puting Susu Datar/Tertarik ke dalam (inverted Nipple). (Arini H, mengapa seorang ibu
harus menyusui?. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 112)
Penangananya adalah dengan pengurutan puting susu,posisi puting susu ini ak
an menonjol keluar seperti keadaan normal. Jika
dengan pengurutan posisinya tidak menonjol
, usaha selanjutya adalah dengan memakai breast shield atau dengan pompa pa
yudara (breast pump). Jika dengan cara cara tersebut di
atas tidak berhasil (ini merupakan true inverted nipple )
maka usaha koreksi selanjutnya adalah dengan tindakan pembedahan (operatif)

2. Puting Susu Lecet (Abraded and or Cracked Nipple) (Arini H, mengapa seorang ibu
harus menyusui?. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 112)
Penyebabnya :

a). Teknik menyusui yang kurang tepat,


b). Pembengkakan payudara,
c). Iritasi dari bahan kimia, misalnya sabun,dan
d). Moniliasasi (infeksi jamur).

Sedangkan cara penanganannya :


a. Posisi bayi sewaktu menyusu harus baik.
b. Hindari pembengkakan payudara deangan lebih seringnya bayi di susui,
atau mengeluarkan air susu dengan urutan (massage).
c. Payudara dianginkan di udara terbuka.
d. Puting susu di olesi dengan lanolin.
e. Jika peyebabnya monilia, diberi pengobatan dengan tablet nystatin.
f. Untuk mengurangi rasa sakit, diberi pengobatan dengan tablet analgetika.

3. Pembengkakan payudara (engorgement) (Arini H, mengapa seorang ibu harus menyusui?.


(Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 113)
Pengeluaran air susu tidak lancar disebabkan karna puting susu jarang di hisap.
Penanganannya adalah dengan cara :
a. Payudara dikompres dengan air hangat
b. Payudara dara diurut sehingga air susu mengalir keluar, atau dengan pompa
payudara.
c. Bayi disusui lebih sering.
d. Utuk menghilangkan rasa sakit, diberi pengobatan dengan tablet analgetika.

4. Saluran air susu tersumbat (Obstructed) (Arini H, mengapa seorang ………..


(Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 113)
Penyebabnya adalah air susu mengental hingga menyumbat lumen saluran. Hal ini
terjadi sebagai akibat air susu jarang dikeluarkan dan adanya penekanan saluran air
susu dari luar. Sedangkan penanganannya :
a. Payudara dikompres dengan air hangat, setelah itu bayi di susui.
b. Payudara diurut (massage).
c. Bayi disusui lebih sering.
d. Bayi disusui mulai dengan payudara yang salurannya tersumbat.
5. Mastitis (perandangan payudara) (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta, flashbooks,
2012) Cet. 1 Hal. 114)
Umumnya penyebab didahului denagn puting susu lecet, saluran air susu
tersumbat, atau pebengkakan payudara. Penangananya dengan cara :
a. Payudara dikompres dengan air hangat.
b. Untuk mengurangi rasa sakit diberi pengobatan dengan tablet analgeltika.
c. Untuk mengatasi infeksi diberi pengobatan dengan anti biotika.
d. Bayi disusui mulai dengan payudara yang mengalami perandangan, dan ibu jangan
dianjurkan menghentikan menyusui bayinya.
e. Istirahat yang cukup.

6. Sekresi dan pengeluaran air susu kurang. (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta,
flashbooks, 2012) Cet. 1 Hal. 114)
Penyebabnya :
a. Isapan pada puting susu jarang, atua dihisap terlalu singkat.
b. Metode isapan bayi kurang efektif.
c. Bayi sudah mendapat makanan tambahan hingga keinginan untuk menyusu
berkurang.
d. Nutrisi (makaan) ibu kurang sempurna.
e. Adanya hambatan atas let’s down reflex, misalnya oleh karena stres atau cemas.
f. Obat-obatan yang menghambat sekresi air susu.
g. Kelainan hormonal.
h. Kelainan parencbym payudara.

7. Abses payudara. (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1


Hal. 115)
Peyebabnya adalah infeksi bakterial, khususnya
stabphylococcusvirulent.Penanganan:
a. Kultur pus atau sekresi dari puting susu, untuk menentukan anti biotika yang
ampuh.
b. Pus dikeluarkan dengan pompa payudara.
c. Atau kalau ada indikasi untuk tindakan oporatif dibuat pengeluaran (drainage) pus.
d. Jika penyebabnya bukan bakteri virulente, bayi dapat diberi air susu ibunya asal saja
si ibu sudah diberi antiobiotika 12 jam sebelumnya.

8. Tumor payudara. (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1


Hal. 115)
Tunor payudara yang djumpai pada masa laktasi sebaiknya dilakukan
pemriksaan bioksi tampa menghentikan laktasi. Dari pemeriksaan patologi sediaan
biopsi ini, sikap tentang Laktasi diputuskan. Laktasi dapat dilanjudkan jika tumor jinak,
kemudian tumor dieksterpasi (dibuang). Jika ibu mendesak untuk segera dilakukan
eksterpasi maka permintaan ini dikabulkan tanpa menghentikan laktasi. Jika ternyata
jenis tumor ganas (kanker) maka laktasi segera dihentikan (bayi disapih). Kanker
payudara lebih sering dijumpai pada kelompok ibu yang tidak menyusui bayinya
dibandingkan kelompok ibu yang menyusui bayinya.

9. Ibu menderita hepatitis atau pembawa kuman (carrire). (Arini H, mengapa seorang
……….. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 116)
Ibu yang darahnya mengandung hepetits B antigen dapat menularkannya ke
bayi sesama hamil (transplacental), pada waktu persalinan, dan akibat hubungan
(kontak) yang berlangsung lama antara ibu dan bayi. Penularan dari ibu kepada bayi ini
dikenal dengan istilah “vertikal transmission”. Beberapa peneliti melaporkan bahwa air
susu penderita hepatitis B mengandung hepatitis B antigen, tetapi penularan melalui
ASI belum dapat dipastikan. Bayi yang lahir hrus diberi hepatitis B imunogloburin. Ibu
yang dalam infeksi aktif tidak dianjurkan untuk menyusui bayinya.

10. Herpes. (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 116)

Ibu yang mendapat infeksi CMV dapat menularkannya melalui asi untuk
mencegah penularan dengan cara laktasi dihentikan.
11. Pesalinan operatif (seksio sesaria). (Arini H, mengapa seorang ………..
(Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 117)

Seksio seksaria tanpa dikomplikasi berat, ibu dapat menyusui bayinya 12 jam
parca persalinan. Sebaiknya, obat-obatan untuk si ibu diberikan setelah bayi di susui.
Bayi yang dilahirkan dengan seksio seksaria dan belum dapat di susui ASI harus
dipompa dan diberikan kepada bayinya dengan menggunakan sendok teh.

12. Topsemia

Persalinan pada ibu yang mederita pre-eklampsia-eklamp yang masih mendapat


pengobatan diuretik, antihepertensi, ataupun sedatipa, sebaiknya bayi jagan deneri ASI.
ASI dipompa kemudian dibuang, dan bayi diberi air susu ibu dari donor. Setelah kondisi
ibu pulih dan obat-obatan harus dihentikan, ibu di anjurkan menyusui bayinya.

13. Tubelkulosis

Ibu yang menderita TBC boleh menyusui bayinya. Si ibu diberi pengobatan dan
bayi di beri INH atau dipaksinasi dengan BCG ari jenis INH resistant straint. Ibu yang
menderita TBC panyudara, tidak dianjurkan menyusui bayinya.

14. Lepra

Lepra adalah penyakit menular kronik yang berkembang lambat, disebabkan


oleh Mycobacterium lepra dan ditandai dengan pembentukan lesigranulomatosa atau
neurotropik pada kulit, selaput lendir, saraf, tulang, dan organ-organ dalam. Ibu pende
rita lepra dibolehkan menyusui bayinya. Ibu dan bayi berhubugan hanya waktu
menyusui,setelah selesai, dipisah kan kembli. Ibu dan bayi diberi pengobatan oral
diaminodipbeny sulfone.

15. Diare karena infeksi bakterial


Ibu yang menderita diare boleh bakteri boleh menyusui bayinya setelah lebih
dahulu si ibu pengobatan.

16. Diabetes mellitus


Ibu penderita diabetes mellitus dibolehkan menyusui bayinya.

17. Hypertyroidisme
Ibu penderita Hypertyroidisme boleh menyusui bayinya, asal saja kadar T4 dan
TSH dalam darah bayi diukur secara berkala.

18. Spikosis
Ibu yang menderita spikosis dianjurkan menyusui bayinya, oleh karena
dikhawatirkan bayi mendapat perlakuan buruk.

19. Ibu bekerja. (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal.
119)
Penyebab utama penyapihan bayi adalah ibu yang aktif bekerja. Sebaiknya
diberi kesempatan pada si ibu untuk menyusui bayinya di tempat ia bekerja. (2003
digitize by USU digital library) (sumber: perpustakaan UPT UGM).

C. Masalah lain dalam Menyusui


Beberapa masalah lain yang juga sering muncul tatkala menyusui adalah :

1. Payudara bengkak
2. Pentil sakit
3. Saluran tersumbat dan radang payudara

7. PERTEMUAN IBU DAN BAYI


A. Tata cara pemberian ASI

Banyak ibu beranggapan bahwa menyusui merupakan aktivitas ,sehingga tidak


memerlukan persiapan atau perawatan khusus.Hal ini tidak sepenuhnya
benar,terutama bagi ibu yang menyadari bahwa air susu sangat penting dan utama bagi
si bayi.Ibu yang seperti itu senantiasa melakukan berbagai persiapan untuk menyambut
kelahiran bayi,termasuk Persiapan menyusui yang terkait dengan kondisi payudara dan
puting payudara. Keduanya harus di pelihara dan di persiapkan untuk menyusui sejak
masa kehamilan. Ibu bisa memeriksakan kondisi payudara dan puting payudara kepada
dokter. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA Press,2005) Cet.1
hlm.133)
Pada akhir masa kehamilan dan peermualan masa laktasi, puting payudara terlihat
menonjol. Meskipun begitu, ada pula puting payudara yang datar atau menekuk ke
dalam. Bila tampilan fisik puting seperti itu, bayi mungkin sulit menyusu dan merasa
tidak puas. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA Press,2005) Cet.1
hlm.134)
Dalam hal ini, perlu di lakukan pengaturan atau penarikan puting payudara selama
beberapa menit pada trimester terakhir. Pada kasus tertentu, puting buatan bisa di
gunakan agar bayi mampu mengisap dot yang di pasang pada payudara. Terkadang ,
ASI jugak dapat di berikan kepada bayi dengan menggunakan mangkok ataupun
sendok.

Setelah bayi dilahirkan,hendaknya ibu membiarkan bayi menyusu secepat mungkin


pada masa setengah jam pertama. Pada masa ini,bayi sangat aktif dan mengisap
putting payudara sekuat mungkin. Saat itu,meskipun hanya ada satu atau dua sendok
teh ASI dalam setiap payudara,pengisapan tersebut dapat menstimulasikan produksi
hormon-hormon. Pelepasan oksitosin akan membantu rahim untuk berkontraksi ddan
menghentikan pendarahan. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA
Press,2005) Cet.1 hlm.135)

Selama masa pemulihan persalinan,hendaknya ibu dan bayi di biarkan tinggal


bersama di rumah sakit,yang di sebut rawat gabung atau rooming-in. sebaiknya
pemberian ASI di dasarkan pada permintaan si bayi. Bayi yang selalu berada di dekat
ibu akan mendorong timbulnya reflek untuk mengeluarkan ASI, sehingga pemberian
ASI dapat di lakukan dengan mudah.
Setelah ibu menyusui , hendaknya ia membiarkan beberapa tetes ASI di sekitar
puting payudara mongering. Hal ini membuat putting payudara tidak mengalami luka
dan menjaganya dari infeksi. Sebaiknya , ibu menghindari pemakaian sabun atau
alcohol untuk mencuci putting payudara,karena keduanya dapat membuatnya
kering,serta menyebebkan pengerasan yang bisa megakibatkan terjadinya luka. Selain
itu, rasa putting payudara akan berbeda, sehingga bayi mungkin enggan menyusu
kepada ibunya.

Ibu tidak perlu mengosumsi khusus dalam jumlah besar agar bisa menyusui
bayinya. Ibu hanya memerlukan beberapa kalori tambahan. Bila ibu tidak dapat makan
dengan baik lantaran sakit ataupun penyebab lainnya, ia tetap terus memproduksi ASI.
Namun, simpanan energinya segera terpakai dan habis seketika. Ia akan merasa lelah
,kacau,dan pertahanan alaminya terhadap infeksi semakin berkurang. Kesehatannya
pun memburuk, meskipun bayinya bertumbuh dan berkembang. (Dwi Sunar
Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA Press,2005) Cet.1 hlm.142)

Sebagian besar ibu merasa sangat haus pada minggu-minggu pertama


menyusui. Ketika itu,sebaiknya ibu menyiapkan satu teko berisi jus buah rendah gula
atau satu teko berisi air putih, yang bisa diminum kapan pun pada saat ibu sedang
haus. Sebab , memaksakan diri untuk minum air dalam jumlah banyak ketika ibu tidak
haus mungkin mengurangi persendian ASI untuk sementara waktu.

ASI mengandung berbagai vitamin dan mineral yang di butuhkan oleh tubuh bayi,
di antaranya ialah vitamin B12 . vitamin tersebut di perlukan untuk perkembangan sel-
sel tubuh bayi. Vitamin B12 terdapat pada berbagai produksi hewan dan nabati,seperti
daging,ikan,telur,keju,susu, dan yoghurt. Vitamin B12 bisa di tambahkan ke dalam
makanan yang di fortifikasi,misalnya ekstrak ragi,beberapa mirgarin, dan susu kedelai.
Terkait ini, ibu perlu mengetahui bahwa vitamin B tidak di simpan dalam tubuh, oleh
karena itu ibu membutuhkan 2 mg (2 mcg atau 2mikrogram) vitamin B12 setiap hari
pada masa menyusui. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA
Press,2005) Cet.1 hlm.143)
Vitamin A dan B jugak di butuhkan pada masa menyusui, selain keduanya, ibu pun
memerlukan kalsium dan seng sekitar sua kali lipat lebih banyak dari pada saat hamil.
Kondisi tersebut di karenakan bayi sangat cepat. Ketika itulah, tulang bayi akan
mengeras. Maka, ia membutuhkan lebih banyak kalsium agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA
Press,2005) Cet.1 hlm.144)

Intinya, ibu tidak harus minum susu untuk menghasilkan ASI. Sebaiknya, ibumemilih
suplemen yang mengandung sekitar 1.000 mg kalsium dan 10 g (10mcg atau 10
mikrogram) vitamin D, yang bisa di beli di apotek. Sementara itu, seng dapat di
temukan dalam berbagai jenis makanan, terutama yang berprotein tinggi. Ibu perlu
mengonsumsi daging,keju,telur,roti,pasta,serealia,dan selenium. Selenium merupakan
antioksidan yang di butuhkan untuk kesehatan tulang, yang didapati pada ikan dan
keju.
Sesungguhnya, ada tiga posisi dasar menyusui yang harus di ketahui oleh ibu agar
menyusui dapat berjalan lancar dan nyaman. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan
Bayi,(Yogyakarta,DIVA Press,2005) Cet.1 hlm.147)

1. Posisi Mulut Bayi dan Payudara ibu (pelekatan)


Ketika menyusui bayinya, ibu tidak mengetahui caramenyusui dengan tepat. Boleh
jadi,caranya menyusui bayi dianggap sudah benar,dan pelekatan bayi pun di kira sudah
sesuaiprosedur yang sebenarnya,sehingga bayi bisa menyusu dengan
sepuasnya.padahal,saat menyusui,mungkin pelekatan mulut bayi ke putting payudara
terlepas,sehingga bayi menangis. Selanjutnya, ibu mulai mengarahkan kembali mulut
bayi ke putting payudara. Namun, bayi sulit mengarahkan mulutnya ke putting
payudara. Ketika itulah,tangisnya bertambah kencang lantaran tidak dapat memuaskan
keinginannya untuk menyusu kepada ibunya.
2. Posisi Badan Ibu. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA
Press,2005) Cet.1 hlm.150)
Posisi bayi jugak termasuk factor mendukung pelekatan yang baik, Di antaranya
ialah posisi perut ke perut (tummy to tummy). Tata laksana posisi ini adalah bayi
berbaring menyamping dengan wajah menghadap dada ibu, sehingga mulut bayi dekat
dengan putting payudara ibu, sedangkan perutnya menempel pada perut ibu. Di
sinilah,telinga,bahu,lengan bagian atas,dan pinggul bayi harus ada pada satu garis
lurus.
3. Posisi Badan Ibu dan Bayi. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan
Bayi,(Yogyakarta,DIVA Press,2005) Cet.1 hlm.154)
Setelah pelekatan, bayi akan terlihat sangat bersemangat menyusu,
selanjutnya,gerakannya akan melambat,bahkan ia pun dapat tertidur pada saat
menyusu kepada ibunya. Bila hal ini terjadi, sebaiknya ibu membangunkan bayi denga
menyentuh pipinya,menggoyang-goyangkan tangannya,atau menggelitik tekapak
kakinya agar ia mengisap ASI lagi.
Boleh jadi, ibu kurang mengetahui cara perlekatan bayi yang tepat, sehingga ibu
terkdang merasa kesakitan ketika menyusui bayinya. Pada masa-masa awal menyusui,
walaupun pelekatan sudah benar, putting payudara bisa terasa agak nyeri, yang
biasanya akan hilang setelah ibu terbiasa menyusui. Namun, bila ibu merasa sangat
kesakitan atau putting payudaranya berdarah, hal itu merupakan indikasi kuat terjadinya
perlekatan yang belum benar. Semestinya, menyusui merasa menyenangkan bagi ibu
dan bayi, bukan menyakiti ibu.
Payudara merupakan organ penting bagi ibu menyusui, karena sebagian besar
kebutuhan nutrisi bayi selama 6 bulan pertama kelahirannya dapat dipenuhi dengan
ASI. Sesungguhnya, kelancaran ASI dan kenyamanan menyusui tergantung pada
perawatan payudara. Nah, beberapa cara yang bisa dilakukan agar payudara tetap
indah dan nyaman ketiaka menyusui. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan
Bayi,(Yogyakarta,DIVA Press,2005) Cet.1 hlm.166)

1. Ibu mengenakan kutang (bra) yang nyaman dan mampu menyangga payudara dengan
baik. Ibu pun bisa mengganti bra dengan ukuran yang lebih besar bila usia kehamilan
bertambah. Sebab , semakin bertambahnya usia kehamilan, payudara pun semakin
besar.
2. Ibu mearwat payudara agar selalu bersih dengan mandi menggunakan sabun lunak
setiap hari.
3. Secara perlahan, ibu mengusap kotoran yang menyumbat mulut saluran ASI.
Kemudian ,ibu mengeringkannya dengan handuk bersih.
4. Ibu mengoleskan krim nanolin setiap hari pada putting payudara. Krem ini dapat
menjaga kelembutan kulit payudara dan mencegah lecet-lecet sewaktu menyusui bayi.
5. Bila putting payudara terlalu pendek,datar,atau tertarik ke dalam,hendaknyaibu
menarik putting keluar, lalu memelintirnya menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
selama beberapa menit dalam beberapa hari.
6. Setelah usia kehamilan lebih dari 7 bulan, sebaiknya ibu memijat areola beberapa kali
setiap hari. Tindakan tersebut dapat membuka saluran ASI. Terkait hal ini, ibu perlu
memebersihkan tetesan susu,sehingga tidak mongering dan menyumbat saluran ASI.

8. ASI DAN BAYI PENDERITA ALERGI


Ketika bayi di beri ASI,terkadang ia muntah – muntah,rewel pada malam hari,dan
sulit bernafas.Fenomena tersebut dianggap sebagai pengaruh dari makanan yang di
konsumsi ibu atau bayi alergi terhadap ASI.Anggapan itu membuat ibu tidak
mengkonsumsi banyak makanan yang akhirnya berpengaruh terhadap kualitas gizi ibu.
Alergi dapat menimbulkan komplikasi yang cukup berbahaya,karena alergi bias
mengganggu semua organ atau system tubuh,termasuk gangguan fungsi
otak.Gangguan fungsi otak itulah yang akan berpengaruh terhadap perkembangan dan
perilaku bayi.
Lantaran banyaknya pengaruh alergi terhadap bayi,maka di perlukan upaya
pencegahan alergi sejak dini,yang bisa mengurangi risiko terjadinya alergi di masa
mendatang.sebenarnya,gejala dan risiko alergi dapat di deteksi sejak bayi lahir,bahkan
ketika masih dalam kandungan.Jika ibu yang menyusui bayi berhati-hati dalam
mengonsumsi makanan,maka gejala alergi bisa di kurangin.

A.MENDETEKSI ALERGI SEJAK DINI


Seorang bayi di anggap alergi bila mengalami gangguan saluran pencernaan
saluran pencernaan atau gastrooesephageal,refluks,sering
muntah,gumoh,kembung,cegukan,sering buang angin,rewel,gelisah,kolik pada malam
hari,buang air besar lebih dari 3 kali sehari (tinjanya berwarna hijau kehitaman dan
berbau tajam),hernia umbilikalis (pusar menonjol),scrotalis,inguinalis (benjolan pada
selangkangan,daerah buah zakar atau pusar),pada lidahnya tampak sesuatu berwarna
putih (seperti jamur),air liur berlebihan (drooling),serta bibirnya tampak kering dan
mengelupas.
Alergi juga di tandai dengan terjadinya gangguan kulit. Diantaranya ialah sering
timbul bintik atau bisul kemerahan,terutama di pipi,telinga,dan daerah yang tertutup
popok. Gangguan kulit bisa pula di ketahui dengan adanya kerak di rambut,timbulnya
bekas hitam di kulit seperti tergigit nyamuk,serta mata,telinga, dan daerah sekitar
rambut terasa gatal,yang disertai pembesaran kelenjar di kepala belakang.Dan,kotoran
telinga berlebihan dan sedikit berbau.
Alergi pun ditandai dengan terjadinya gangguan saluran pernapasan,misalnya
napasnya terdengar tidak teratur,yang di sertai batuk.Ketika lahir pun,bayi disertai
membesarnya kelenjar thymus (TDRN/TTNB).Ia juga sering bersin,pilek,kotoran hidung
banyak,kepala sering miring ke salah satu sisi,mata berair atau timbul kotoran matadi
salah satu sisi/kedua sisi mata.Bayi pun sering berkeringat secara berlebihan,serta
kepala,telapak tangan,dan telapak kaki terasa hangat atau dingin. (Cumbley
Jane. Practical Parenting , Breastfeeding. (London, Hamlyn Octopus, 2003)
Ketika bayi alergi, ia sering menangis lantaran perutnya tidak nyaman.
Tangisannya belum tentu dikarenakan haus atau ASI-nya kurang. Saat menangis, ia
menggigit puting payudara,sehingga putting luka.Ketika minum ASI pun,bayi sering
tersendak, karena hidungnya buntu, ia bernapas dengan bantuan mulut. Karena
hidungnya buntu, ia lebih nyaman menyusui dari satu payudara. Inilah yang membuat
payudara tidak seimbang.

Beberapa perilaku yang di kaitkan dengan terjadinya reaksi alergi pada bayi.

1. NEUROLOGIS RINGAN
Ketika bayi mengalami hal ini, ia mudah kaget bila mendengarnsura yang bising.
Tangan ,kaki ,dan bibirnya pun sering gemetar, serta terasa kaku. Ia juga mengalami
gejala breath holding spell,karena ketika ia menangis,napasnya berhenti beberapa detik
dan bibirnya tampak bewarna biru. Matanya terlihat juling (strabismus fisiologis),serta
kejang tanpa di sertai gangguan EEG atau serangan kejang bukan epilepsy (EEG
normal).2
2. GERAKAN MOTORIK BERLEBIHAN
Saat bayi berusia kurang dari 6 bulan, mata dan kepala bayi sering mengarah ke
atas. Tangan dan kakinya bergerak secara berlebihan, dan tidak
bisa digendong.Kepalanya yang kaku di gerakkan ke belakang, sehingga posisi
badannya melengkung ke luar. Bila d gendong, ia tidak senang berada dalam posisi
tidur, tetapi lebih suka berdiri. Ia sering menggelengkan kepala dan terjatuh dari tempat
tidur. (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Bayi dan
Balita. (Jakarta, Bharatara, 1992)

3. GANGGUAN TIDUR
Pada malam hari, bayi tampak gelisah, badannya bolak balik ditempat tidur, ia tidur
dalam posisi nungging atau tengkurap, serta ia berbicara, tertawa dan berteriak dalam
tidur. Sebaliknya, pada siang hari, ia terus menerus tidur. Ketika ia berusia lebih dari 9
bulan, ia sering terbangun, duduk, dan tidur kembali pada malam hari.
4. AGRESIF DAN EMOSI MENINGKAT
Bayi sering menangis, berteriak,dan gampang marah bila keinginannya tidak segera
di penuhi. Ketika ia berusia 4 bulan,ia suka memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya.
Saat ia berusia 6 bulan lebih, ia senang memukul wajah, menarik rambut, menggigit,
atau menjilat tangan orang lain yang menggendongnnya. Ia pun sering menggigit
putting payudara ibunya saat menyusu.
5. GANGGUAN KONSENTRASI
Bayi cepat bosan terhadap mainan, dan bila diajak berbicara, ia tidak memerhatikan
secara seksama. Ia tidak betah tinggal di dalam ruangan dan tempat tidur yang sempit.
Ia lebih senang berada di ruangan yang luas atau luar rumah.
6. GANGGUAN MOTORIK ATAU KOORDINASI
Pola perkembangan motorik bayi yang normal ialah ia tidur dengan cara membolak
balikan badan, duduk, berangkak dan berjalan. Biasanya, bayi yang mengalami
gangguan keterlambatan motorik tidur sambil membolak balikkan badan pada usia 5
bulan lebih. Ketika ia berumur 6-8 bulan, ia tidak duduk merangkak. Setelah berusia 8
bulan, ia langsung berdiri dan berjalan. Ia mengalami gangguan mengunyah dan
menelan makanan, serta tidak mau mengonsumsi makanan berserat, seperti sayur dan
daging.
7. IMPULSIF
Bayi sering tersenyum dan tertawa secara berlebihan. Ia lebih dominan berteriak
ketimbang mengoceh.
Penyebab alergi makanan belum di ketahui secara pasti. Perbedaan diagnosis
dokter dianggap sebagai manifestasi normal atau gangguan fungsional. Alergi tersebut
terkait penyakit immunopatogenesis. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
gangguan itu timbul bersamaan dengan pengonsumsian jenis makanan tertentu.

B. ALERGI SEBAGAI MANIFESTASI YANG NORMAL


Sebagian besar bayi mengalami alergi. Alergi tersebut bisa berupa gangguan
sesak napas pada bayi yang baru lahir atau TRDN yang berisiko terjadinya asma pada
anak prasekolah. Alergi itu juga dapat berupa ketidakraturan napas atau gejala
hipersekresi bronkus, yang menyebabkan bayi mudah batuk dan sesak napas.
Alergi juga berimbas pada munculnya penyakit lain, misalnya asma, rinitis,
sinusitis, irritable bowel diease (gangguan saluran pencernaan), migrain,. Sedangkan
gangguan perilaku yang mungkin terjadi antara lain keterlambatan bicara, sulit tidur,
gangguan konsentrasi, emosi meningkat, gangguan belajar, gangguan motorik kasar
(miasalnya mudah jatuh dan tersandung), gangguan prosos mengunyah. Bayi yang
mempunyai bakat ginetik ADHD dan autis yang di sertai alergi dapat di minimalkan
gangguannya sejak dini. Alergi bukanlah penyebab autis, tetapi alergi semakin berat
bila ada bakat ginetik autis.
C. PENYEBAB ALERGI MAKANAN PADA BAYI
Alergimakanan lebih sering menimpa bayi ketimbang orang dewasa lantaran
system pencernaannya belum sempurna. Secara mekanik, integritas mukosa usus dan
peristaltik merupakan pelindung masuknya allergen ke dalam tubuh. Secara kimiawi,
asam lambung dan enzim pencernaan menyebabkan denaturasi allergen. Sedangkan
secara imunologik, sIgA pada permukaan mukosa dan limfosit pada lamina propia bisa
menangkal alergen yang masuk ke dalam tubuh.
Pada usus imatur, system pertahanan tubuh bayi masih lemah, sehingga
membuat alergen, virus, dan bakteri mudah masuk ke dalam tubuh. Seiring
pertambahan usia, ketidakmatangan saluran pencernaan semakin membaik. Biasanya,
setelah 2 tahun, saluran pencernaan berangsur membaik.
Gejala dan tanda alergi pada bayi di timbulkan oleh adanya alergen dari
beberapa makanan tertentu yang dikomsumsi bayi. Penyebab alergi dalam makanan
antara lain protein, glikoprotein, atau polipeptida dengan berat molekul lebih dari 18.000
dalton, yang tahan panas dan tahan enzim proteolitik. Sebagian besar alergen dalam
makanan adalah glikoprotein yang berat molekulnya sekitar 14.000-40.000 dalton.
Molekul – molekul kecil lainnya juga dapat menimbulkan kepekaan, baik secara
langsung atau melalui mekanisme hapten-carrier.
D. ASI dan ALERGI
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, yang dapat mengurangi risiko
alergi pada bayi. Bayi yang mengalami alergi bukan dikarenakan ASI, melainkan diet
yang di lakukan ibu. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penghindaran
makanan penyebab alergi pada ibu ternyata mengurangi gejala kolik dan gangguan
alergi lain pada bayi. EPSGHAN dan AAAI mengimbau agar tidakmengonsumsi kacang
– kacangan dan ikan laut saat menyusui bayi.
Judarwanto W.meneliti 345 bayi yang minum ASI, yang mengalami gangguan
alergi. Ternyata diketahui bahwa makanan yang menyebabkan alergi antara lain ikan
laut, cumi-cumi, udang, kerang, kacang, dan keju. Sedangkan coklat, telur, kacang
hijau, melon,dan semangka tidak sepenuhnya dianggap sebagai penyebab alergi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, makanan di kelompokkan menjadi tiga,
yakni makanan berisiko tinggi, berisiko sedang, dan relatif aman. Makanan berisiko
tinggi hendaknya dihindari setelah bayi berusia 3-6 bulan. Makanan berisiko sedang
boleh di konsumsi, tetapi tidak setiap hari. Sedangkan makanan yang relatif aman bisa
di konsumsi setiap hari. (Hulme, Hunter, Hannah, dan Rosemary Dodds. NCT Book of Safe
Foods.(Tanpa kota, NCT Publishing, 1997)
E. PENANGANAN ALERGI PADA BAYI
Supaya bayi tidak mengalam
i alergi, hendaknya ibu menghindari penyebab alergi. Pemberian obat-obatan
pencegahan alergi merupakan bentuk kegagalan dalam upaya mengidenfikasi dan
menghindari penyebab alergi. Sebenarnya, obat-obatan simtomatis, anti histamine (AHi
dan AH2), ketotifen, kortikosteroid (topical dan oral), serta inhibitur sintesase
prostaglandin hanya bisa mengurangi gejala alergi untuk sementara waktu.
F. PENCEGAHAN ALERGI SEJAK DINI
Pencegahan alergi pada makanan di bagi tiga
1. Pencegahan primer
Bertujuan untuk menghambat sesitisasi imunologi oleh makanan, terutama
mencegah terbentuknya immunoglobulin E (IgE). Pencegahan ini di lakukan sebelum
terjadi sensitisasi, atau penyebab alergi di ketahui secara jelas. Tindakan tersebut di
lakukan sejak kehamilan.
2. Pencegahan sekunder
Bertujuan menekan timbulnya penyakit setelah sensitisasi. Pencegahan itu
dilakukan setelah terjadi sensitisasi, tetapi manifestasi alergi belum muncul. Keadaan
sensitisasi diketahui dengan cara pemeriksaan IgE spesifik dalam serum darah, tali
pusar, atau uji kulit. Tindakan ini lebih optimal di lakukan saat bayi berusia di bawah 3
tahun.
3. Pencegahan tersier
Bertujuan mencegah dampak lanjutan setelah timbulnya alergi. Pencegahan
tersebut dilakukan pada bayi yang sudah mengalami sensitisasi dan menunjukkan
manifestasi penyakit yang masih dini, tetapi belum menampakkan gejala penyakit alergi
yang lebih berat. Tindakan tersebut lebih optimal ketika bayi berumur 6 bulan hingga 4
tahun.
Pemberian ASI atau susu protein hidrolisis pada bulan pertama setelah kelahiran bayi
dapat mengurangi terjadinya alergi.

Anda mungkin juga menyukai