BAB I
PENDAHULUAN
adalah beton segar (ready mix) dari concrete batching plant dan beton dari
batching plant ke lokasi proyek diantar oleh truck mixer.
1.2 Rumusan Masalah
Sejalan dengan latar belakang di atas, dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah itu concrete pump truck ?
2. Bagaimana sejarah awal penggunaan concrete pump truck ?
3. Bagaimana bagian-bagian dari concrete pump truck dan cara kerjanya ?
4. Apakah untung atau rugi menggunakan concrete pump truck ?
5. Bagaimana spesifikasi alat concrete pump truck ?
6. Bagaimana jenis-jenis concrete pump truck ?
7. Bagaimana cara mengetahui kapasitas produksi concrete pump truck ?
8. Bagaimana cara menghitung uraian analisa alat concrete pump truck ?
BAB II
PEMBAHASAN
concrete pump harus dibawah lisensi dari Amerika, Perancis, Belanda dan
Inggris. Bagaimanapun juga desain untuk peningkatan mutu concrete pump
masih diperlukan. Pada periode ini telah diperkenalkan klep peluncur untuk
menggantikan klep sebelumnya.
Ketika pembangunan di Eropa dimulai lagi setelah Perang Dunia ke-2
concrete pump masih dikemudikan dengan menggunakan sistem mesin. Pada
masa berikutnya mulai dikenalkan concrete pump dengan sistem hidrolik.
Pada tahun 1950 dan tahun 1960-an Wirtschaft Warder memberi suatu
masukan untuk peningkatan concrete pump. Jerman Barat sedang
mengadakan pembangunan dengan cepat dan concrete pump digunakan
secara luas.Sebagai hasilnya Jerman barat menjadi pemimpin dunia dalam
pembuatan concrete pump dan hampir 40% pembangunan di Jerman Barat
menggunakan concrete pump, dibandingkan dengan Inggris hanya 10 % saja
yang menggunakan concrete pump dalam pembangunan. Suatu laporan pada
tahun 1986 mencatat perbedaan sikap tentang concrete pump antara Inggris
dengan Jerman Barat. Bila Jerman Barat menganggap dengan menggunakan
concrete pump pekerjaan dapat lebih cepat bila dibandingkan cara tradisional,
sedangkan Inggris menganggap dengan menggunakan concrete pump biaya
yang dikeluarkan akan lebih mahal dibanding dengan cara tradisional.
Sumber : www.markham-sheffield.co.uk.
untuk meningkatkan efisiensi dan daya kerja. Ini merupakan pemikiran yang
baik untuk dunia industry konstruksi.
Pompa beton sudah cukup lama digunakan dalam pekerjaan konstruksi.
Cara kerja pompa beton yaitu menggerakkan material melalui suatu pipa atau
slang, hampir sama seperti system pencernaan hewan, seperti
menekan/mengeluarkan pasta gigi.
Pompa disebut juga peristaltic yang mempunyai penggerak/pemutar yang
memberikan tekanan kedalam pipa, menyedot kearah dalam dan menekan
keluar sampai keujung pipa. Dalam pekerjaannya pipa menyimpan dan
mencegah mesin kontak dengan material sewaktu bergerak.mengalir.
Dari tahun ketahun, perkembangan pompa peristaltic telah dirancang
untuk banyak penggunaan yang berbeda-beda. Sebagai contoh semua mesin
tranfusi darah dan material lain di rumah sakit menggunakan cara peristaltic.
Concrete Pump adalah suatu alat yang menggunakan pompa peristaltic
yang telah dikembangkan. Salah satu contoh penggerak untuk
menggerakkan/menyalurkan beton ketempat yang dituju. Pipa tersebut biasa
dikendalikan ketika ada tekanan, tapi untuk mengisi kembali kedalam corong
(“hopper”), corong tersebut harus dalam keadaan kosong.
Pompa piston lebih banyak digunakan dibandingkan dengan pompa
peristaltic dalam bebarapa tahun pada awal penggunaannya. Tetapi sekarang
pompa beton lebih banyak digunakan.
Pompa beton merupakan peralatan penyalur beton. Pemompaan pertama
kali digunakan dalam pembuatan terowongan dimana tidak ada lagi metoda
lain yang lebih efektif.
sumber : www.schwing.com
Gambar Trailer
2. Boom Pump
Boom pump terdiri dari truk dan kerangka penyangga. Boom pump
digunakan untuk menuangkan beton dari slab pada saat cetakan beton siap
untuk di cor pada bangunan tingkat tinggi, dengan volume yang besar dan
untuk proyek industri.
Sumber www.putzmeister.com
Gambar Boom Pump
3. Line Pump
Line Pump adalah alat serba guna (pipa penyaluran beton saat
memompa beton) yang mudah dibawa khusus digunakan untuk memompa
beton tetapi tidak hanya digunakan memompa beton struktur tetapi juga
untuk spesi semen atau adukan semen encer, beton basah, adukan kapur
atau mortar.
Sumber www.putzmeister.com
Gambar Line Pump
Line Boom
Boom
Line Pump
Pump
Pump
Pump
Trailer
Trailer
sumber : www.schwing.com
Gambar bagian – bagian dari Concrete pump
Cara kerja line pump untuk jenis bola katup pompa yang model
terkecilnya sering disebut pompa adukan banyak digunakan untuk struktur
beton dimana keluarannya sesuai untuk volume beton rendah. Alat ini juga
digunakan untuk memperbaiki beton dibawah air, memompa atau
mengecor beton dengan kekutan tinggi
Pengenalan dari concrete pump hidrolik pasti mempunyai kaitan yang
sangat besar hubungannya dengan penerimaan terhadap beton dengan
metoda memompa. Pompa yang terdapat pada truck-mounted atau yang
diseret sebagai unit terpisah yang dimana terdapat minyak yang
merupakan cairan aktif, digunakan untuk mengoperasikan silinder
pemompa tunggal dan rangkap.
Kebanyakan pompa beton menggunakan dua silinder hidrolis sebagai
penggeraknya, sama seperti trailer pump yang menggunakan diameter pipa
a b c d i j h g e
k l f
sumber : www.schwing.com
Gambar Sfesifikasi Alat. Produk Schwing type KVM 28X
Keterangan :
a. Slewing head (on/off)
b. Delivery line (pipa penyalur)
c. Boom cylinder 1 with safety valve (silinder boom dengan 1 katup
penutup)
d. Boom section 1 (boom 1)
e. Boom cylinder 4 with safety valve (silinder boom dengan 4 katup
penutup)
f. Boom section 4 (boom 4)
g. Boom cylinder 2 with safety valve (silinder boom dengan 2 katup
penutup)
h. Boom section 2 (boom 2)
i. Boom cylinder 3 with safety valve (silinder boom dengan 3 katup
penutup)
j. Boom section 3 (boom 3)
k. Boom pedestal (tumpuan boom)
l. Support leg (Front)
KVM 26
SPESIFIKASI TRUK
Panjang pipa karet 12' - 6" 3.8 m
SPESIFIKASI PUMP
2023-
Pump Kits on KVM 26X-4 900 1200
4
Keluaran beton teoritis (cu./yds/hr) 117 171 170
Tekanan Max. beton (psi) 870 759 1007
Max. Strokes/Min. 30 26 26
Diameter Silinder Pompa (in.) 8 9 9
Sumber www.putzmeister.com Panjang Silinder Pompa (in.) 63 79 79
Diferensial Ukuran Silinder (in.) 4.7 4.9 5.1
Ukuran Max. agregat (in.) 2.5 2.5 2.5
Sistem tekanan Hdrolik (psi) 4350 4350 5075
KVM 28X
JANGKAUAN BOOM
SPESIFIKASI TRUK
90 12 2023-
Pump Kits on KVM 28X
0 00 4
KVM S-45-SX Keluaran beton teoritis 11 17
(cu./yds/hr) 7 1 170
87 75
Tekanan Max. beton (psi)
0 9 1007
Max. Strokes/Min. 30 26 26
Diameter Silinder Pompa (in.) 8 9 9
Panjang Silinder Pompa (in.) 63 79 79
DIAGRAM BOOM PESIFIKASI BOOM
Diferensial Ukuran Silinder (in.) 4.7 4.9 5.1
JANGKAUAN BOOM Ukuran Max.
Spesifikasi agregat
Boom (in.) 2.5
U.S. 2.5 Metric
2.5
Diameter Pipa 5"
43 43 125 mm
Sistem tekanan Hdrolik (psi)
Jangkauan vertikal 50
148' 50 455075
m
Jangkauan Slewing Axis 135' 41m
Jangkauan Horizontal 126' 38.4 m
Panjangnya bagian:
Bagian Pertama 27.4' 8.35 m
Bagian Ke dua 38' 11.6 m
Bagian Ketiga 38' 11.6 m
Bagian Keempat 30.5' 9.3 m
SPESIFIKASI TRUK
Cakupan 370 deg. 370 deg.
Panjang pipa karet 12.5' 4m
SPESIFIKASI PUMP
Pump Kits on S 45 2023- 2023- 2023H- 2525H- 2525H-
SX 4 5 6 5 6
Keluaran beton
teoritis (cu./yds/hr) 170 209 182 181 213
Sumber www.putzmeister.com
S-47- SX
JANGKAUAN BOOM
Spesifikasi Boom U.S. Metric
Diameter Pipa 5" 112 mm
Jangkauan vertikal 154'-5" 47 m
Jangkauan Slewing Axis 141'-5" 43.1 m
Jangkauan Horizontal 129'-5" 39.5 m
Panjangnya bagian:
Bagian Pertama 27'-4" 8.35 m
Bagian Ke dua 38' 11.6 m
Bagian Ketiga 38' 11.6 m
Bagian Keempat 36'-1'" 10.9 m
Cakupan 380 deg. 380 deg.
Panjang pipa karet 9' 2.74 m
SPESIFIKASI TRUK
2023 2525H
Pump Kits on S 47 SX 2023-4
-5 -6
KVM 52
=RxC
P=VxC
Dimana :
P = power (watt)
V = resistance (ohm)
C = current (amps)
= tegangan (volt)
R = resistance (ohm)
T O
P
25
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2020
Dimana :
P = power (HP)
T = tekanan (bar)
O = output (m3)
Contoh perhitungan :
Diketahui tekanan (T) = 50 bar , power (P) = 10 KW.
Berapa Outputnya (O) dalam m3 ?
Solusi :
25.P 25.10KW
O → O 5m3
T 50bar
tenacity
factor 16 O L
T HD 0,24
d3
Dimana :
T = tekanan pipa (bar)
HD = beda tinggi (m)
O = output (m3/h)
L = panjang pipa (m)
d = diameter pipa (mm)
b
Slump test US s
12 8,5 6 5 3,5 2,5
(cm)
Contoh perhitungan :
Diketahui beda tinggi (HD) = 30 m , nilai slump test D = 44 cm,
Output (O) = 3 m3/h, panjang pipa (L) = 50 m, dan diameter pipa (d) = 100
mm.
Berapa Tekanan Pipa (T) dalam satuan bar?
Solusi :
tenacity
factor 16 O L
T HD 0,24
d3
1.57 16 3m3 / h 50m
T 30m 0,24 = 8.40 bar
(100mm)3
stroke cyl.diameter
lenght 3
% 3,6
/ hour
cubicmeter
time 400.000.000
stroke
stroke d 2 %
liter / stoke
400.000.000
Dimana :
Stroke lenght = panjang (mm)
(700, 1000, 1400, 2100, 3000) mm
Cyc. Diameter = (200, 230, 280) mm
stroke time = waktu (sec)
Contoh perhitungan :
Diketahui stroke lenght = 1000 mm , cyl. diameter = 200 mm,
Filling ratio (%) = 80 %, stroke time = 10 sec.
Berapa cubicmeter/hour ?
Solusi :
stroke cyl.diameter
lenght 3
% 3,6
/ hour
cubicmeter
time 400.000.000
stroke
Contoh perhitungan :
Diketahui Output (O) = 9.05 m3/h , cyl. diameter pipa (d) = 100 mm,
Panjang pipa = 50 m.
Berapa nilai flow speed (m/sec) ?
Solusi :
O 10.000
flowspeed
d2 900
9.05m3/h 10.000
flowspeed = 0.32 m/sec
(100mm)2 900
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebelum memutuskan untuk mempergunakan concrete pump, terlebih
dahulu kita harus mempertimbangkan hal-hal yang menjadi dasar dalam
pemilihan alat, diantaranya adalah :
Perhatikan volume pekerjaan pengecoran .Apabila volumenya tidak terlalu
besar sebaiknya tidak menggunakan concrete pump karena biaya yang
dikeluarkan akan lebih besar.
Pemilihan tipe concrete pump harus disesuaikan dengan biaya yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
http://sekitaralatberat.com/
http://www.cat.com/id_ID/products/new/equipment/concrete-pump/medium-
pump/13964530.html?_ga=1.98529567.1038278614.1462635065
http://learnmine.blogspot.com/2013/06/spesifikasi-cat-365c-l-hydraulic.html
http://newmobilku.blogspot.co.id/2015/01/spesifikasi-concrete-pump-truck-
schwing-pc600.html
http://umarcivilengineering.blogspot.co.id/2015/02/concrete-pump.html
http://www.warrencat.com/products/new-products/cat-
equipment/feed/Machines/concrete-pump