c (OR
or
PENGARUH KONSENTRASI RAGI YANG BERBEDA,
TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp.
Oleh
Dewi Sulasingkin
01498040
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoteh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2003SKRIPSI
Judul skripsi PENGARUH KONSENTRASI RAGI YANG BERBEDA
‘TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp.
Nama Mahasiswi : Dewi Sulasingkin
‘Nomor Pokok : €01498040
Program Studi: Budidaya Perairan
Menyetujui :
I. Komosi Pembimbing
WW stugrerr
tod
Dr. Ing Mokoginta
‘Anggota
HL Fakultas Perikanan dan Inu Kelautan
Dr. Aj if
Ketua Program Studi
f
‘Tanggal Lulus : 3 Januari 2003Dewi Sulasingkin. 01498040. Pengaruh Konsentrasi Ragi Yang Berbeda
Terhadap Pertumbuhan Populasi Daphnia sp. Ketua Komisi Pembimbing
Dr. Dedi Jusadi dan Anggota Dr. Ing Mokoginta.
RINGKASAN
Daphnia sp. memiliki sifat non selektive filter feeder. Ragi merupakan bahan
yang dapat dilarutkan dalam air dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Melihat
ikedva hal ini diduga ragi merupakan pakan yang cocok buat Daphnia sp. Oleh karena
itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetabui pengaruh ragi dengan
konsentrasi yang berbeda sebagai pakan terhadap pertumbuhan populasi Daphnia sp.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ikan, Jurusan Budidaya
Perairan, Fakultas Perikanan dan imu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Penelitian ini berupa budidaya Daphnia sp. yang diberi pakan kotoran ayam dan ragi.
Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Kotoran ayam yang digunakan ialah kotoran ayam yang sudah dikeringkan
dengan konsentrasi 2,4 g/l. Sedangkan ragi yang digunakan ialah ragi roti dengan
tiga dosis yang berbeda yaitu 1 g ragi untuk 80.000, 40.000 dan 20.000 Daphnia sp.
per hari, Penebaran awal Daphnia sp. pada masing-masing perlakuan adalah
100 ekor/liter. Setiap perlakuan dilakukan sebanyak empat ulangan. Budidaya
Daphnia sp. dilakukan pada suhu 26-27 °C dan pada pemeliharan dilakukan
penggantian air yaitu pada hari ke-1 sampai ke-14 sebesar 25% untuk media kotoran
ayam, sedangkan untuk ragi dilalukan sebesar 25% pada hari ke-1 sampai ke-7 dan
peda hari ke 8 sampai ke-14 sebesar 50%.
Populasi Daphnia sp. di dalam media kotoran ayam meningkat sampai hari
ke-7, kemudian menurun pada hari ke-8. Sedangkan yang diberi pakan ragi mencapai
puncaknya setelah dipelihara selama 10 hari. Phenomena yang sama terjadi pada
Daphnia sp. yang diberi ragi yakni budidaya tidak dapat berlangsung secara
kontinyu. Jumlah individu Daphnia sp. waktu puncak pada media kotoran ayam yaitu
333 indfliter dan pada media budidaya dengan konsentrasi 1 g ragi untuk 80.000;
40.000 dan 20.000 ekor Daphnia sp. adalah 1603 ind/liter, 1295 ind/liter dan 1082
ind/iter. Hal ini dimungkinkan terjadi kualitas air pada wadah budidaya terutama
kandungan amoniak meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah populasi.
Puncak populasi Daphnia sp. dengan media ragi lebih tinggi dibandingkan
dengan media kotoran ayam. Namun antara berbagai konsentrasi ragi, puncak
populasi tersebut tidak berbeda nyata. Jumlah ragi yang diberikan sampai dengan
puncak populasi sebagai akibat perlakuan adalah meningkat sejalan dengan te terjadinya
peningkatan populasi, sedangkan konversi pakan ragi meningkat sejalan dengan
nfeningkataya konsentrasi ragi yaitu dari 0,5 ke 1,6. Bobot tubuh pada saat puncak
populasi hampir sama, ini berarti ukuran Daphnia sp. pada setiap perlakuan tidak
berbeda. Konversi pakan (FCR) Daphnia sp. yang menggunakan pakan ragi pada
konsentrasi 1 g ragi untuk 80.000 ekor Daphnia sp. lebih kecil dibandingkan dengan