Tumbal 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Tanah Granular

Tanah granular, seperti: pasir, kerikil, dan campurannya, mempunyai sifat-sifat teknis
yang sangat baik. Sifat-sifat tanah tersebut, antara lain:

 Merupakan material yang baik untuk mendukung bangunan dan perkerasan jalan,
karena mempunyai kapasitas dukung yang tinggi dan penurunan kecil (asalkan
tanahnya padat).
 Penurunan terjadi segera sesudah penerapan beban. Jika dipengaruhi getaran pada
frekuensi tinggi, penurunan yang besar dapat terjadi pada tanah yang tidak padat.
 Tanah yang baik untuk urugan, karena mudah dipadatkan dan mempunyai kuat
geser yang tinggi.
 Merupakan material yang baik untuk tanah urug pada dinding penahan tanah,
struktur bawah tanah, dan lain-lain, karena menghasilkan tekanan lateral yang
kecil.
 Merupakan material untuk drainase yang baik, karena lolos air.
 Bila tidak dicampur dengan material kohesif, tidak dapat digunakan sebagai bahan
tanggul, bendungan, kolam, dan lain-lain, karena permeabilitasnya besar.
 Galian pada tanah granular yang terendam air memerlukan penanganan air yang
baik.

Tanah Kohesif

Tanah kohesif, seperti: lempung, lempung berlanau, lempung berpasir atau berkerikil,
yang sebagian butiran tanahnya terdiri dari butiran halus, umumnya mempunyai sifat-sifat
tanah sebagai berikut:

 Kuat geser rendah, terutama bila kadar air tinggi atau jenuh.
 Berkurang kuat gesernya bila kadar air bertambah.
 Berkurang kuat gesernya bila struktur tanahnya terganggu.
 Bila basah bersifat plastis dan mudah mampat (terkompresi).
 Menyusut bila kering dan mengembang bila basah (terutama lempung ekspansif).
 Berubah volumenya dengan bertambahnya waktu akibat rangkak (creep) pada
beban yang konstan.
 Merupakan material kedap air.
 Material yang jelek untuk tanah urug (terutama di belakang dinding penahan),
karena menghasilkan tekanan lateral yang tinggi ketika hujan.

Dinding penahan tanah adalah bangunan yang digunakan untuk menahan tekanan
tanah lateral yang ditimbulkan oleh tanah urug atau tanah asli dibelakang dinding tersebut.
Bangunan ini biasanya banyak digunakan pada proyek-proyek yang dibangun dibawah
tanah seperti underpass, jalan raya, tunnel, pelabuhan, dan lain-lainnya.

1
Kestabilan dinding penahan tanah diperoleh terutama dari berat sendiri struktur
dan berat tanah yang berada di atas plat fondasi. Besar dan distribusi tekanan tanah pada
dinding penahan tanah, sangat bergantung pada gerakan kearah lateral tanah relatif
terhadap dinding (Hardiyatmo, 2014).

2.1.1. Tipe-Tipe Dinding Penahan Tanah

Dinding penahan tanah terbagi menjadi beberapa tipe, antara lain ((Hardiyatmo,
2014):

1) Dinding Gravitasi
Dinding gravitasi adalah salah satu jenis dinding penahan tanah yang terbuat
dari pasangan batu kali atau beton tak bertulang. Untuk mencapai
stabilitasnya, dinding ini hanya mengandalkan berat sendiri saja. (gambar
2.1a)
2) Dinding Semi Gravitasi
Tidak berbeda jauh dengan dinding gravitasi, hanya saja dinding ini berbentuk
lebih ramping. Karena ramping, pada strukturnya membutuhkan tulangan,
namun hanya pada bagian dinding saja. (gambar 2.1b)

2
3) Dinding Kantilever
Dinding kantilever adalah dinding beton bertulang (reinforced concrete) yang
dibangun membentuk huruf T. dinding penahan ini terbagi menjadi dua bagian yaitu
dinding dan telapak/plat dasar. Ketebalan dari kedua bagian ini Relative tipis sehingga
membutuhkan tulangan secara penuh untuk menahan gaya-gaya yang bekerja pada
dinding tersebut. (gambar 2.1c)
4) Dinding counterfort
Serupa dengan dinding kantilever, hanya saja dinding ini digunakan apabila
dibutuhkan dinding kantilever yang panjang atau untuk menahan tekanan yang sangat
tinggi sehingga membutuhkan plat/dinding vertikal dibagian belakang yang disebut
counterfort (dinding penguat) untuk mendukung stabilitasnya. Dinding penguat
dipasang dipasang pada jarak-jarak tertentu dan diantara nya diisi dengan tanah urug.
(gambar 2.1d)
5) Dinding Krib
Dinding krib adalah dinding yang terdiri dari balok-balok beton yang disusun menjadi
dinding penahan tanah. (gambar 2.1e)
6) Dinding tanah bertulang (reinforced earth wall)
Dinding tanah bertulang atau dinding tanah diperkuat ini hanya berupa tanah timbunan
yang diperkuat dengan bahan-bahan tertentu dari geosintetik maupun dari metal.
(gambar 2.1f)

Anda mungkin juga menyukai