Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Maraknya pemberitaan saat ini tentang penyalahgunaan bahan-
bahan kimia berbahaya sebagai bahan tambahan bagi produk makanan
minuman yang tidak sesuai dengan peruntukkannya telah membuat resah
masyarakat. Penggunaan bahan kimia seperti pewarna dan pengawet untuk
makanan ataupun bahan makanan dilakukan oleh produsen agar produk
olahannya menjadi lebih menarik, lebih tahan lama dan juga tentunya lebih
ekonomis sehingga diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang
sebesar-besarnya. Namun dampak kesehatan yang ditimbulkan dari
penggunaan bahan-bahan berbahaya tersebut sangatlah buruk bagi
masyarakat yang mengkonsumsinya. Keracunan makanan yang bersifat
akut serta dampak akumulasi bahan kimia yang bersifat karsinogen
merupakan beberapa masalah kesehatan yang akan dihadapi oleh
konsumen (Mudzkirah,2016).
Peraturan Menteri Kesehatan (MenKes) Nomor
1168/MenKes/PER/X/1999, formalin merupakan bahan kimia yang
penggunaannya dilarang untuk produk makanan. Sebagaimana diketahui
penambahan bahan tambahan pangan sebenarnya diperbolehkan, apabila
bahan tambahan tersebut dilegalkan dan tidak berbahaya bagi
konsumen.Namun permasalahan yang yang muncul, banyak produsen
ataupun penjual tidak memahami dan memperhatikan hal tersebut.Dengan
sengaja menambahkan bahan-bahan yang berbahaya seperti boraks,
formalin, rodhamin B, methanil yellow atau orange RN.1 dan lain
sebagainya (Aprilianti,2012).
Konsentrasi bahan pengawet yang diizinkan oleh peraturan bahan
pangan sifatnya adalah penghambatan dan bukannya mematikan
organisme-organisme pencemar, oleh karena itu sangat penting bahwa
populasi mikroba dari bahan pangan yang akan diawetkan harus
dipertahankan seminimum mungkin dengan cara penanganan dan
pengolahan secara higienis. Jumlah bahan pengawet yang ditambahkan
akan mengawetkan bahan pangan dengan muatan mikroba yang normal
untuk suatu jangka waktu tertentu, tetapi akan kurang efektif jika
dicampurkan ke dalam bahan-bahan pangan membusuk dan
terkontaminasi secara berlebihan. Disamping itu bahan kimia berbahaya
yang bukan ditujukan untuk makanan, justru ditambahkan kedalam
makanan. Hal ini tentu saja akan sangat membahayakan konsumen
(Widayat,2011).
Formalin sebenarnya bukan merupakan bahan tambahan makanan,
bahkan merupakan zat yang tidak boleh ditambahkan pada
makanan.Memang orang yang mengkonsumsi bahan pangan (makanan)
seperti tahu, mie, bakso, ayam, ikan dan bahkan permen yang berformalin
dalam beberapa kali saja belum merasakan akibatnya.Tapi efek dari bahan
pangan (makanan) berformalin baru bisa terasa beberapa tahun
kemudian.Formalin dapat bereaksi cepat dengan lapisan lendir saluran
pencernaan dan saluran pernafasan. Di dalam tubuh cepat teroksidasi
membentuk asam format terutama di hati dan sel darah merah.Pemakaian
pada makanan dapat mengakibatkan keracunan pada tubuh manusia, yaitu
rasa sakit perut yang akut disertai muntah-muntah, timbulnya depresi
susunan syaraf atau kegagalan peredaran darah (Mudzkirah,2016).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Formalin?
2. Bagaimana sifat fisik Formalin?
3. Apa manfaaat penggunaan Formalin?
4. Bagaimana penyalahgunaan Formalin?
5. Bagaimana toksisitas Formalin?
6. Bagaimana farmakokinetik Formalin?
7. Bagaimana toksikodinamik Formalin ?
8. Apa efek Formalin bagi kesehatan ?
9. Bagaimana penanganan bila terpapar Formalin?
C. Tujuan
1. Untuk menambah pengetahuan mengenai Formalin.
2. Untuk menambah pengetahuan mengenai sifat fisik Formalin.
3. Untuk menambah pengetahuan mengenai penggunaan Formalin.
4. Untuk menambah pengetahuan mengenai penyalahgunaan
Formalin.
5. Untuk menambah pengetahuan mengenai toksisitas Formalin.
6. Untuk menambah pengetahuan mengenai farmakokinetik
Formalin.
7. Untuk menambah pengetahuan mengenai toksikodinamik
Formalin.
8. Untuk menambah pengetahuan mengenai efek Formalin bagi
kesehatan.
9. Untuk menambah pengetahuan mengenai penanganan bila terpapar
Formalin.

D. Manfaat

Manfaat dari makalah ini adalah Penulis dan pembaca mengetahui mengenai
Formalin, sifat fisik Formalin, penggunaan Formalin, penyalahgunaan Formalin,
toksisitas Formalin, farmakokinetik Formalin, toksikodinamik Formalin, efek
Formalin bagi kesehatan, dan penanganan bila terpapar Formalin

Anda mungkin juga menyukai