Anda di halaman 1dari 6

Assalamau Alaikum Wr. Wb.

Atas Nama Keluarga Besar Bapak ..............................................dan ibu


......................................................... orang tua
dari anakda .......................................................

Mengucapkan selamat datang kepada keluarga Bapak


.................................................................. dan Ibu .................................................... Mempelai
Laki-laki .................................................................. di kediaman jalan T.A. Gani, Kec. Bissappu,
Kab. Bantaeng.

Innalhamdalillahilladzi nahmaduhu wanastainuhu wanastagfiruhu wanauzubillah


himingsururi angfusina wa min sayyiati a’malina mayyahdillahu falamudillalah
wamayudlilhu falahadialah, ama ba’du.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat kepada kita
semua sehingga pada hari yang istinmewa ini kita dapat berkumpul dalam acara yang
agung dan suci.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama. hari ini kita akan menjadi saksi
dipersatukanya dua insan yang penuh cinta kasih.
Pada acara ini, dua keluarga besar bertemu untuk memberikan doa restu untuk kedua
mempelai yaitu

Hari ini tidak seperti hari kemarin, saat ini mentari beradu awan bersanding dilangit biru,
suasana batin pun cerah, relung ruang hati terasa damai diitari mutiara dan jamrud
kebahagiaan
karena sesaat lagi,,, dalam hitungan menit akan terjadi ikrar sakral yang mengikat dan
memadukan dua keluarga,
mempertautkan dua hati
menyatukan tujuan
Ikran dan janji suci akan terucap di hadapan keluarga
Pernyataan sang kekasih,,,,

Inilah hari yang kita tunggu


Dan kini wajah membenam rindu di untai doa
Kau kujemput dengan selembar cinta
Untuk mendiami relung waktuku
Kita akan bertamu ke rumah Tuhan
Memungut sebutir restu
aku tak ubahnya embun yang kau tadah di daun sunyi
Hasratku menemani desah nafas mu hingga ke senja
Meski sosok ku terlalu ringkih untuk bernaung di terik
Pun aku berharap kita kan menulis surat cinta untuk Tuhan
Sebagai prasasti abadi dua jiwa tak terpisahkan

jagalah dengan kesetiaan


kala cinta telah berpadu
ikatlah dengan pernikahan
Ia adalah lambang kesucian
tempat bersemayamnya keberkahan
kekuatan menghadapi ujian
kasih sayang membina masa depan

Ilahi robbi ridoilah niat dan acara suci ini


di dalam naungan rahmat-Mu
dan kasih sayang-Mu
Ya Allah,
Andai Kau berkenan, limpahkanlah rasa cinta kepada kedua mempelai,
Yang Kau jadikan pengikat rindu Rasulullah dan Khadijah Al Qubro
Yang Kau jadikan mata air kasih sayang
Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahra
Yang Kau jadikan penghias keluarga Nabi-Mu yang suci.
Ya Allah,
Andai semua itu tak layak bagi kami,
Maka cukupkanlah permohonan kami dengan ridlo-Mu
Jadikanlah kami Suami & Istri yang saling mencintai di kala dekat,
Saling menjaga kehormatan dikala jauh,
Saling menghibur dikala duka,
Saling mengingatkan dikala bahagia,
Saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan,
Serta saling menyempurnakan dalam peribadatan.

Selamat datang kekasih, di petapaan rinduku


Kubawa segelas madu untuk hidangan
Di atas restu Nya tersulam ikatan
Menuju anjungan cinta Nya di taman syurga
Kan ku jadikan kau permata di pentas hidupku
Pintaku padamu kekasih hati
Temanilah aku menyelam rinduNya
Itulah destinasi percintaan ini

Pada kau yang bergelar istri


Kuhadiahkan sekalung rindu ilahi
Kubimbing sama langkah mu
Dan kau pun sama
Jika kau tertelan hempedu akulah penawarmu
Jika ku tertusuk duri kaulah penawarku
Kekasih, kekallah bersamaku
Langit telah menuliskan di dedaun rindu
Takdir mu merawat pohon cinta bersamaku

:: Sujud Pertemuan
Bila telah tersurat sebuah takdir
Ku bimbing sama rindu yang bersemayam di hatimu
Aku bersujud di atas pertemuan ini
Yang Tuhan menjadi saksi sebuah ikatan
Izinkan aku mencintaimu

Apapun dirimu adanya


Akan kucoba tetap setia
Begitupun aku adanya
Cobalah untuk tetap setia
Izinkan aku mencintaimu

Meski mulanya kau asing bagi ku


Dan aku pun aneh di hadapan mu
Tetap lah di sini menjadi pengantin sejatiku
Kita tak pernah sempurna
Ingat-ingatkan lah aku dengan cintaNya

Di Bawah Langit Ada Cinta

Seketika dunia menjadi milik berdua


Saat kau menghalalkanku dari orang tua
Lihatlah betapa banyak senyum yang mengiringi cinta kita
Dengarlah betapa banyak doa yang diaminkan untuk kebahagiaan kita
Bukan semata-mata asmara berbuah dosa
Kini, asmara kita adalah ibadah penyempurna iman

Di bawah langit cinta ini sudah kita abadikan rasa


Dipersaksikan mata mata penuh cinta
Dan disinilah kita memulai bahtera rumah tangga
Menjadi satu di dalam ruang cinta

Kau dan aku jadi kita


Dalam deretan cerita hidup

Detak jam dinding, Detak jantungku


Menjadi saksi bergulirnya waktu
Menjadi saksi terpautnya rindu
Dalam kebersamaan itu

Dalam bingkai bunga nan semerbak rambutmu


Dalam tiap helai baju pengantinmu
Aku tau.. Betapa bahagianya hatimu, Betapa riangnya jiwamu
Karena tak bakal ada kembali malam yang sepi
Karena tak bakal kau rasa kembali malam yang sunyi

Semua bakal indah, berdua. Selalu bersama.


Menyulam tawa dan canda bahagia
Selamat menempuh hidup baru, Sahabat.
Semoga muka bahagia itu senantiasa tersirat
Semoga keluarga mu itu sakinah mawaddah warahmah

Menjadikan cahaya dari setiap tetes waktu bersahaja


Semoga mempunyai anak-anak yang baik budinya
Cantik layaknya ibunya, Bertanggung jawab layaknya ayahnya
Semoga kalian bahagia, Sampai maut memisahkan kalian berdua.

Akan tiba saatnya


Jiwa ini terjerat cinta
Tak lagi sekedar permainan
Namun menjadi sebuah perjanjian

Cinta tulus ini


Terpadu juga dalam sebuah akad
Perjanjian diri tuk saling setia
Sehidup semati, menyatukan separuh jiwa

Saat akad terucap,


Resmi diri ini seutuhnya milikmu
Resmi hidup ini ku serahkan untukmu

Konsekuesikan ucap akad itu


Sebagai wujud cinta kita
Berjanjilah tuk katakan yang sebenarnya
Bahwa kita saling CINTA

DIA MENERIMA APA ADANYA DIRIKU

Sungguh, aku tak dapat mengucapkan apa-apa


Kata hatipun sulit untuk menyusun kalimat yang indah
Hanya kekaguman, kebahagiaan, kenyamanan yang ku nikmati sekarang
Walaupun perbedaan kondisi saat ini sedikit menampakkan kebenarannya
Tapi hanya dia
Yang mengajakku untuk hidup dan menjaga hatinya
Mengobati luka perihnya
Menghiasi wajahnya dengan senyuman
Mencurahkan segala isi hatinya

Ku rindukan saat-saat nanti


Masa depan yang cukup mapan
Dimana kita saling berbagi
Kita saling percaya
Kita saling menjaga
Kita saling menghormati
Kita saling menghargai
Dalam rumah cinta yang kita bangun bersama

Untuk Suamiku

Pernikahan atau Perkawinan,


Menyingkap tabir rahasia ...
Isteri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah ...
Justru Isteri hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Menjadi solehah ...

Pernikahan atau Perkawinan,


Mengajar kita kewajiban bersama ...
Isteri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Isteri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, Kamu mursyid (pembimbing)-nya,
Isteri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya ..
Saat Isteri menjadi madu, Kamu teguklah sepuasnya,
Seketika Isteri menjadi racun, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya Isteri tulang yang bengkok, Berhati2lah meluruskannya ...

Pernikahan atau Perkawinan,


Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa ...
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,

Aku telah lama menunggumu,


di antara harapan dan doa,
di antara debar jantung
dan rasa percaya.

Akhirnya
Kulabuhkan cinta ini
dalam pernikahan yang islami.

Pernikahan yang kuharapkan


agar diberkahi oleh Tuhan Pencipta Alam.
Jika siang dan malam disatukan oleh hari
Sejuk terasa dalam dada
Hangat tergoda oleh rasa

Demikian dua insan penuh bahagia


Diikrarkan dalam bingkai cinta
Dituliskan dengan pena kasih sayang
Dibaca berdua, dijalani bersama
Tercatat dalam kamus bahagiaHari ini, saat ijab kabul diucapkan
Dan kicau burung nan merdu bernyanyi
Pertanda mereka ikut berbahagia
Angin meniupkan dirinya dengan melodi syahdu
Daun pun merekah, menari teratur melambai-lambai
Menyambut sakralnya pesta pernikahan
Sementara raja dan ratu duduk di singgasana kasih
Sambil berbagi dalam doa

Pernikahan atau perkawinan,


menyingkap tabir rahasia.
Isteri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah.
Justru isteri hanyalah wanita akhir zaman
Yang punya cita-cita menjadi
solehah……

Pernikahan atau pun perkawinan,


mengajar kita kewajiban bersama.
Isteri menjadi tanah, kamu langit
penaungnya,
Isteri ladang tanaman, kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan, kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, kamu mursyidnya,
Isteri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya,
Saat isteri menjadi madu, kamu teguklah
sepuasnya,
Seketika isteri menjadi racun, kamulah
penawar bisanya ,
Seandainya isteritulang yang bengkok,
berhatilah meluruskannya.

Pernikahan atau perkawinan,


Menginsyafkan kita perlunya iman dan
taqwa.
Untuk belajar meniti sabar dan ridha,
Karena memiliki isteri yang tak sehebat
mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Rasulallah,
Pun bukanlah Ali
Cuma suami akhir zaman, yang berusaha
menjadi soleh…
Amien.
SEBUAH SYAIR RENUNGAN SINGKAT BAGI WANITA

Pernikahan ataupun perkawinan,


Membuka tabir rahasia.
Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setaqwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Ayub,
Ataupun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf,
Justru suamimu hanyalah pria akhir
zaman,
yang punya cita-cita membangun keturunan yang soleh….
Pernikahan ataupun perkawinan,
Mengajarkan kita kewajiban bersama.
Suami menjadi pelindung, kamu
penghuninya,
Suami menjadi nahkoda kapal, kamu
navigatornya.
Suami bagaikan balita yang nakal,
kamu adalah penuntun kenakalannya,
Saat suami menjadi raja, kamu nikmati
anggur singasananya,
Seketika suami menjadi bisa, kamulah
penawar obatnya.
Seandainya suami masinis yang lancang, Sabarlah
memperingatkannya….
Pernikahan ataupun perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan
taqwa,
Untuk belajar meniti sabar dan ridha,
Karena memiliki suami yang tak segagah
mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah,
Yang begitu sempurna di dalam
menjaga,
Pun bukanlah Hajar,
Yang begitu setia dalam sengasara.
Cuma wanita akhir zaman,
Yang berusaha menjadi solehah….
Amien…

Anda mungkin juga menyukai