Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
PAULUS AGUNG BUTARBUTAR
KELAS : SI-1F
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat Nya dapat
menyelesaikan makalah “Batuan sebagai Pondasi”.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengetahuan Bahan Bangunan juga untuk memberikan suatu pengetahuan tentang bebatuan yang
dapat dijadikan sebagai pondasi
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun
kerapihan dalam menyajikan makalah karena keterbatasan ilmu pengetahuan kami selaku
manusia biasa. Oleh karena itu, kami dengan tangan terbuka dan lapang dada menerima berbagai
kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca untuk perbaikan makalah ini di masa
yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
2. Klasifikasi Batu-Batuan
3. Pondasi
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dunia teknik sipil dan lingkungan tidak pernah lepas dari penggunaan bahan-bahan
teknik. Bahan teknik terbagi menjadi dua jenis, yaitu bahan teknik alami dan tak alami. Bahan
teknik alami merupakan bahan-bahan yang tersedia langsung di alam. Batu merupakan salah satu
contoh dari bahan teknik alami karena Batu telah digunakan untuk membangun mulai dari
bangunan kecil sampai bangunan megah di seluruh penjuru dunia. Material batu dapat tercipta
melalui berbagai proses geologis seperti: pembekuan magma, proses sedimentasi dan perubahan
batu yang sudah ada akibat suhu dan tekanan yang tinggi. Wawasan mengenai batuan sangat
penting bagi seorang Insinyur Sipil dan Lingkungan karena dengan wawasan tersebut seorang
Insinyur dapat memperkirakan bahan yang tepat unuk digunakan dalam proyek pembangunan.
2. Rumusan Masalah
- Apa saja batuan yang dapat dijadikan pondasi?
3. Tujuan Penulisan
5. Manfaat
PEMBAHASAN
Secara geologis, batu didefinisikan sebagai suatu substansi padat yang tercipta akibat
efek dari tiga proses geologis, yaitu : pembekuan magma, proses sedimentasi melalui
penguburan, pemampatan, dan modifikasi secara kimiawi, serta proses metamorphosis.
Batuan yang tercipta akibat proses pembekuan magma disebut batuan beku, contohnya basalt,
andesit, dan rhiolit. Batuan yang tercipta akibat proses sedimentasi adalah batuan sedimen,
contohnya adalah batu kapur. Batuan yang tercipta akibat suhu serta tekanan yang tinggi
mempengaruhi batuan yang sudah ada, disebut batuan metamorf, contohnya marmer.
2. Klasifikasi Batu-Batuan
Secara geologis, batu dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu batuan beku (igneous rock),
batuan sedimen (sedimentary rock), dan batuan metamorf (metamorphic rock). Ketiga
penggolongan tersebut dilakukan berdasarkan penyebab terjadinya batuan akibat proses-
proses geologis dasar yang mencakup pembekuan magma, proses pengendapan atau
sedimentasi, dan pemberian suhu dan tekanan yang intens oleh alam pada suatu batuan yang
telah ada (Harvey 1997).
Batuan beku merupakan batu yang tercipta akibat proses pembekuan magma (Symes
2011). Magma dapat membeku di bawah maupun di atas permukaan bumi. Bila magma
membeku di dalam permukaan bumi, maka batuan beku tersebut disebut batuan beku dalam
atau batuan beku intrusif atau plutonik, namun jika magma membeku saat berhasil keluar ke
permukaan bumi (menjadi lava), maka batuan beku tersebut disebut batuan beku luar atau
batuan beku ekstrusif. Contoh dari batuan beku intrusif adalah granit, diorite, gabbro, dan
peridot, sedangkan contoh dari batuan beku ekstrusif adalah obsidian, riolit, andesit, dan
basalt.
Batuan sedimen atau batuan endapan merupakan batuan yang terbentu melalui proses
sedimentasi suatu material yang berada di permukaan bumi dan di dalam air (Symes 2011).
Proses sedimentasi ini dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu: pelapukan batuan lain (clastic);
pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari
larutan. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen diklasifikasikan menjadi empat
jenis, yaitu : batuan sedimen klastik, batuan sedimen akibat proses biokimia, batuan sedimen
akibat proses kimia, dan batuan sedimen golongan lain.
Batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali
detritus atau pecahan batuan asal. Pecahan batuan asal itu disebabkan oleh pelapukan
mekanik, kimiawi, erosi dan sebagainya, kemudian pecahan-pecahan tersebut mengalami
lithifikasi atau pembatuan. Contoh dari batuan sedimen klastik adalah batu konglomerat,
breksi, sandstones, dan mudrock.
3. Pondasi
Pondasi dapat didefenisikan sebagai bangunan yang berada dalam tanah yaitu bagian
yang berdekatan dengan elemen bagian bawah tanah serta bangunan. Sedangkan teknik
pondasi atau rekayasa pondasi dapat didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan dan seni
yang memakai prinsip mekanika tanah dan konstruksi secara sama – sama.
dijamin oleh lereng tanah itu sendiri.
Faktor yang mempengaruhi pondasi yaitu :
- Bangunan itu sendiri.
- Kondisi tanah yang ditempati.
Dalam pengerjaan pondasi tembok penahan tanah factor yang bsrpsngaruh yakni kondisi
tanah yang ditempati,bila dilakukan pengerjaan tanah seperti penanggulangan atau
pemotongan tanah.
4. Batuan Yang Dapat Dijadikan Pondasi
- Batu kali
sesuai namanya batu kali ini berasal dari kali atau sungai. Batu kali mempunyai pori
yang lebih kecil, sehingga lebih padat dan lebih keras/ kuat.
Batu kali sangat banyak digunakan orang untuk talud dan pondasi bangunan.
- Batu belah
batu belah batu belah diperoleh dengan membelah batu-batuan yang sangat besar. Batu
belah mempunyai pori-pori yang lebih besar daripada batu kali namun masih cukup keras
dan kuat.
Batu belah selain banyak digunakan orang untuk talud dan pondasi bangunan. Juga
digunakan untuk aanstamping/batu kosong /lapisan bawah pembuatan jalan raya.
1. Kesimpulan
Bahan Teknik terdiri dari dua jenis, bahan teknik alami dan tak alami. Batuan
merupakan salah satu material yang dapat dijadikan sebagai bahan teknik dalam suatu
pembangunan. Pengetahuan mengenai spesifikasi mengenai batuan merupakan hal yang
sangat penting karena wawasan tersebut dapat membantu seorang Insiyur dalam
penyeleksian jenis batuan yang akan digunakan dalam pekerjaan proyek pembangunan.
2. Saran
Penggunaan batuan dalam pekerjaan teknik sebaiknya memperhatikan sifat-sifat
yang dimiliki oleh batuan untuk pondasi tersebut seperti: kekuatan tekan, kekuatan tarik,
modulus elastis, regangan maksimum, kerapatan dan lain-lain karena hal tersebut dapat
membantu seorang Teknik Sipil dalam pemilihan bahan yang tepat untuk pekerjaannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://agebaturimba.blogspot.co.id/2011/10/batu-sebagai-bahan-teknik.html
http://mustari-teknikcivil.blogspot.co.id/2010/01/makalah-pondasi.html
http://perbaiki-rumah.blogspot.co.id/2012/06/batu-batuan-untuk-bahan-bangunan.html