Anda di halaman 1dari 32

LEMBAR PENGESAHAN

Tanggal :

Laporan Masuk :

Laporan Pengesahan :

Tanda Tangan
NILAI
Asiten Lab. Sistem Komunikasi II

Fernando Muaz Iskandar

11-2014-089

1
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ...........................................................................................................2

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................4

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 4

1.2. Tujuan ....................................................................................................... 4

1.3. Pembatasan Masalah ................................................................................ 5

1.4. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 5

1.5. Sistematika Pembahasan .......................................................................... 5

BAB II TEORI DASAR .........................................................................................7

2.1. Pengertian BPSK (Binary Phase Shift Keying) ....................................... 7

2.1.1 Pemancar BPSK ................................................................................ 8

2.2. Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) .................................................. 9

BAB III LANDASAN PERCOBAAN ................................................................12

3.1. Alat – Alat Yang Digunakan .................................................................. 12

3.2. Prosedur Percobaan ................................................................................ 12

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISIS ..........................................23

4.1. Data Pengamatan dan Analisis ............................................................... 23

4.2. Tugas Akhir ............................................................................................ 27

BAB V KESIMPULAN .......................................................................................30

5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 30

5.2. Saran ....................................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................31

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 ................................................................................................................. 7
Gambar 2 ................................................................................................................. 7
Gambar 3 ................................................................................................................. 8
Gambar 4 ............................................................................................................... 10
Gambar 5 ............................................................................................................... 10
Gambar 6 Figure 2 ................................................................................................ 12
Gambar 7 ............................................................................................................... 13
Gambar 8 ............................................................................................................... 13
Gambar 9 ............................................................................................................... 14
Gambar 10 ............................................................................................................. 14
Gambar 11 ............................................................................................................. 15
Gambar 12 ............................................................................................................. 16
Gambar 13………………………………………………………………………..17

Gambar 14 ……………………………………………………………………….17

Gambar 15………………………………………………………………………..18

Gambar 16………………………………………………………………………..18

Gambar 17………………………………………………………………………..19

Gambar 18………………………………………………………………………..19

Gambar 19 ……………………………………………………………………….20

Gambar 20………………………………………………………………………..21

Gambar 21………………………………………………………………………..21

Gambar 22 ……………………………………………………………………….22

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sistem komunikasi dapat diartikan sebagai seperangkat hal-hal tentang
proses penyampaian informasi yang berhubungan satu sama lain dan
membentuk suatu keseluruhan Pada umumnya suatu sistem komunikasi yang
lengkap akan mengandung transmitter, medium pentransmisi dan suatu
penerima informasi. Ketiga bagian ini saling berhubungan dalam
menciptakan sebuah sistem komunikasi yang bekerja dengan baik. Dalam
kebanyakan pesawat komunikasi, penstransmisian informasi sangat
berhubungan dengan modulasi. pada proses modulasi ini sinyal informasi
yang mempunyai frekuensi rendah ditumpangkan pada sinyal pembawa
(carrier) yang mempunyai frekuensi tinggi sehingga informasi yang
ditransmisikan lebih efisien dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengubah – ubah amplitudo, phasa atau frekuensi sinyal pembawa (carrier)
yang berfrekuensi tinggi sesuai dengan informasi yang ditransmisikan.
Berdasarkan hal diatas diketahui pentingnya modulasi digital dalam
proses pentransmisian. Untuk itu pada praktikum kali ini kami mencoba
untuk mempelajari beberapa bentuk sinyal modulasi digital yaitu BPSK dan
QPSK.
Kami ingin mengetahui bahwa teori yang diberikan selama pembelajaran
di mata kuliah tidak hanya dapat digunakan untuk dihitung hasil pengukuran
dan gambar saja, akan tetapi dengan praktikum ini kami harap dapat memiliki
keterampilan untuk membuat dan memahami apa yang telah kami pelajari.

1.2. TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:

1. Memahami dan mempelajari sinyal BPSK


2. Demodulasi sinyal BPSK menggunakan Envelope Detector
3. Memulihkan sinyal digital kembali menggunakan Comparator
4. Memahami dan mempelajari sinyal QPSK
5. Demodulasi sinyal QPSK menggunakan filter dan Envelope Detector

4
6. Memulihkan data menggunakan Comparator

1.3. PEMBATASAN MASALAH


Pada laporan ini yang akan dibahas adalah bagaimana proses membuat
sinyal BPSK dan QPSK dengan pengunaan Emona Telecom Trainer 101

1.4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Dalam penyusunan laporan praktikum Sistem Komunikasi II, penulis
menggunakan beberapa metode pengumpulan data, diantaranya adalah :
1. Metoda Studi literatur

Studi literatur adalah metoda yang dilakukan dengan mempelajari sumber-


sumber kepustakaan yang berhubungan dengan topik.

2. Metoda Pengujian langsung

Pengujian langsung di Laboratorium Telekomunikasi Institut Teknologi


Nasional

1.5. SISTEMATIKA PEMBAHASAN


Agar penyusunan laporan ini sesuai dengan kaidah penulisan dan
literatur dalam pemaparan, penulis menyusunannya dalam beberapa bagian
sesuai dengan urutan kepentingan. Ada pun sistematika penulisannya adalah
sebagai berikut.

BAB I :PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang masalah, maksud dan tujuan,


batasan masalah, metoda pengambilan data dan sistematika
penulisan.

BAB II :TEORI DASAR

Terdiri dari teori tentang sinyal BPSK dan sinyak QPSK

BAB III :LANDASAN PRAKTIKUM

5
Terdiri dari alat – alat, prosedur percobaan, data hasil
pengamatan ,dan pengolahan data.
BAB IV :ANALISA DAN TUGAS AKHIR

Terdiri dari tentang analisa dari hasil percobaan dan tugas


akhir.

BAB V :KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yaitu berupa garis besar dari tujuan dan


analisis, juga saran pada praktikum yang telah dilakukan.

6
BAB II
TEORI DASAR

2.1. PENGERTIAN BPSK (BINARY PHASE SHIFT KEYING)


BPSK adalah format yang paling sederhana dari PSK. Menggunakan
dua yang tahap yang dipisahkan sebesar 180° dan sering juga disebut 2-
PSK. Modulasi ini paling sempurna dari semua bentuk modulasi PSK. Akan
tetapi bentuk modulasi ini hanya mampu memodulasi 1 bit/simbol dan
dengan demikian maka modulasi ini tidak cocok untuk aplikasi data-rate
yang tinggi dimana bandwidthnya dibatasi.

Gambar 1

Binary Phase Shift Keying atau BPSK adalah salah satu teknik
modulasi sinyal dengan konversi sinyal digital “0” atau “1” menjadi suatu
simbol berupa sinyal kontinyu yang mempunyai dua fase yang berbeda.
Untuk bit “1” mempunyai pergeseran fase 0° dan untuk bit “0” mempunyai
pergeseran fase 180°. Jadi pada modulasi BPSK, informasi yang dibawa
akan mengubah fase sinyal pembawa.

7
Gambar 2

Nama lain untuk BPSK adalah Phase Revesal Keying (PRK)


danbiphase modulation. Modulasi BPSK lebih sering dipakai pada transmisi
digital dibandingkan dengan jenis modulasi lain karena BPSK memiliki
kelebihan-kelebihan sebagai berikut:

 Performansi interferensi lebih baik.


 Jumlah level yang dikodekan lebih banyak.
 Sangat kokoh, sering digunakan secara ekstensif pada komunikasi
digital.

Gambar 3

2.1.1 Pemancar BPSK

Pemancar BPSK, direalisasikan dengan menggunakan Balance

Modulator yang akan mengubah fasa dari sinyal pembawa sesuai

dengan ampitudo dari sinyal informasi. Sinyal keluaran dari Balance

Modulator ini adalah sebuah sinyal dimana carrier ditekan. Hal ini

menyebabkan sinyal BPSK yang dihasilkan oleh Balance


Modulatortidak mengikut sertakan sinyal pembawanya.

Balance Modulator bekerja seperti suatu switch pembalik fasa. Hal


ini bergantung pada kondisi logic pada input digital dimana sinyal
pembawa yang dihasilkan oleh modulator BPSK memiliki dua buah
kemungkinan yaitu dalam kondisi 0o dan 180o dengan carrier

8
oscillator referensi. Balance Modulator memiliki dua input, yaitu suatu
sinyal pembawa yang sefasa dengan oscillator referensi dan data digital
biner.

Pada modulator BPSK, sinyal output didapatkan dari perkalian


sinyal carrier dengan data biner. Jika input biner adalah logic 1, maka
persamaan BPSK adalah

S(t)=A sin (ωct + 0o……………….. (1)

Jika input biner adalah logic 0, maka persamaan BPSK adalah

S(t)= A sin (ωct + 180o)…………………..(2)

2.1.2 Penerima BPSK

Balance Modulator pada rangkaian penerima BPSK juga berfungsi


sebagai product detector, dimana outputnya adalah hasil kali sinyal
BPSK dengan sinyal pembawa semula yang pada blok diagram diatas
diperoleh dari rangkaian carrier recovery. Pada demodulator juga dapat
direalisasikan dengan menggunakan correlation receiver.

Ketika sinyal input BPSK sin2πfct, output dari balanced modulator


adalah :

sin2 2πfct = ½ (1 – cos 4πfct) = ½ + ½ cos 4πfct…………….(3)

2.2. QUADRATURE PHASE SHIFT KEYING (QPSK)


Quadrature Phase Shift Keying adalah bentuk lain dari modulasi digital
selubung konstan termodulasi sudut. QPSK adalah teknik pengkodean M-
ary dimana M=4 (karenanya dinamakan “Quatenary“ yang berarti 4). M-ary
adalah suatu bentuk turunan dari binary. M berarti digit yang mewakili
banyaknya kondisi yang mungkin. Dalam QPSK ada 4 phase output yang
berbeda, maka harus ada 4 kondisi input yang berbeda. Karena input digital
ke modulator QPSK adalah sinyal biner, maka untuk menghasilkan 4
kondisi input yang berbeda harus dipakai bit input lebih dari 1 bit tunggal.
Contohnya menggunakan 2 bit, ada 4 kondisi yang mungkin : 00, 01,10 dan
11.

9
Gambar 4

Dikenal sebagai quarternary atau quadriphase PSK atau 4-PSK, QPSK


menggunakan empat titik pada diagram konstilasi, terletak di sekitar suatu
lingkaran. Dengan empat tahap, QPSK dapat mendekode dua bit per simbol.
Hal ini berarti dua kali dari BPSK. Analisa menunjukkan bahwa ini
mungkin digunakan untuk menggandakan data rate jika dibandingkan
dengan sistem BPSK. Walaupun QPSK dapat dipandang sebagai sebagai
suatu modulasi quaternary, lebih mudah untuk melihatnya sebagai dua
quadrature carriers yang termodulasi tersendiri. Dengan penafsiran ini,
maka bit yang digunakan untuk mengatur komponen phase pada sinyal
carrier ketika digunakan untuk mengatur komponen quadrature-phase dari
sinyal carrier tersebut. BPSK digunakan pada kedua carrier dan dapat
dimodulasi dengan bebas.

Gambar 5

10
Terkadang hal ini dikenal dengan quadriphase PSK\, 4 - PSK, atau 4 -
QAM . (Meskipun konsep akar QPSK dan 4-QAM berbeda, gelombang radio modulasi
yang dihasilkan sama persis.) QPSK menggunakan empat titik pada diagram rasi
bintang, equispaced sekitar lingkaran. Dengan empat fase, QPSK dapat mengkodekan
dua bit per simbol, ditunjukkan dalam diagram dengan pengkodean Gray untuk
meminimalkan tingkat kesalahan bit (BER) - terkadang salah mengira dua kali BER
dari BPSK.

Analisis matematis menunjukkan bahwa QPSK dapat digunakan untuk


melipatgandakan laju data dibandingkan dengan sistem BPSK sambil
mempertahankan bandwidth sinyal yang sama, atau untuk mempertahan kan laju data
BPSK namun mengurangi separuh bandwidth yang dibutuh kan. Dalam kasus terakhir
ini, BER dari QPSK sama persis dengan BER dari BPSK - dan memutuskan secara
berbeda adalah kebingungan umum saat mempertimbangkan atau menggambarkan
QPSK. Operator yang ditransmisi kan dapat mengalami sejumlah perubahan fasa.

Mengingat bahwa saluran komunikasi radio dialokasikan oleh lembaga


seperti Komisi Komunikasi Federal yang memberikan bandwidth maksimum
(maksimum), keuntungan QPSK melebihi BPSK menjadi jelas: QPSK
mentransmisikan dua kali laju data dalam bandwidth yang diberikan dibandingkan
dengan BPSK - pada BER yang sama . Hukuman teknik yang dibayarkan adalah
pemancar dan penerima QPSK lebih rumit daripada BPSK. Namun,
dengan teknologi elektronik modern, penalti dalam biaya sangat moderat.

11
BAB III
LANDASAN PERCOBAAN

3.1. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Emona Telecoms-Trainer 101 (plus power-pack)
2. Dual Channel 20MHz Oscilloscope
3. Three Emona Telecoms-Trainer 101 Oscilloscope leads
4. Assorted Emona Telecoms 101 patch leads

3.2. PROSEDUR PERCOBAAN


Percobaan BPSK (Binary Phase Shift Keying)

Bagian A – Membangkitkan Sinyal BPSK

1. Persiapkan peralatan yang dibutuhkan sesuai prosedur diatas.


2. Atur scope sesuai intruksi di percobaan 1.
3. Atur scope’s trigger control ke posisi EXT.
4. Atur scope’s trigger coupling control ke posisi HF REJ.
5. Atur scope’s pada CH1 dan CH2 masukan kompling control ke posisi
DC.
6. Atur scope’s timebase control ke posisi 0.1 ms/div
7. Tempatkan modul sequence generator dan atur dip-switches ke 00.
8. Hubungkan set-up ditampilkan pada Gambar 2 di bawah ini.
Catatan: Masukkan colokan hitam osiloskop mengarah ke soket (GND)
tanah.

Gambar 6 Figure 2

12
Gambar 7

9. Atur scope’s mode control ke posisi dual untuk melihat keluaran modul
sequence generator dan sinyal keluaran BPSK dari modul multiplier.
10. Aktifkan scope’s sweep magnitification control.
11. Bandingkan sinyal.
12. Jika perlu gunakan scope’s posisi horizontal control untuk melihat
pasling sedikit satu perpindahan dari sinyal digital.
13. Matikan scope’s sweep magnitification control.
14. Gunakan scope’s CH1 pada posisi vertical untuk lapisan sinyal digital
dengan sinyal amplop BPSK dan bandingkan.

Bagian B - Demodulating Sinyal BPSK Menggunakan Detektor Produk

15. Tempatkan modul tunable LPF dan atur cut-off frequency adjust control
sepenuhnya ke arah jarum jam.
16. Atur modul tunable LPF gain control ke posisi setengah.
17. Modifikasi seperti pada gambar 4.

13
Gambar 8

Gambar 9
18. Bandingkan sinyal digital dengan sinyal digital pulih.

Bagian C - Mengembalikan Data Pulih Menggunakan Komparator

19. Modifikasi seoerti pada gambar 6.

Gambar 10

14
20. Atur variable modul DCV variable control DC ke posisi setengah.
21. Bandingkan sinyal. Jika mereka tidak sama, menyesuaikan Power

Bagian A - Generating sinyal QPSK


1. Mengumpulkan satu set peralatan yang tercantum pada halaman
previuos
2. Mengatur ruang lingkup per instruksi dalam Percobaan 1
3. Mengatur lingkup adalah kontrol sumber picu posisi EXT
4. Mengatur lingkup adalah Pemicu sumber kontrol kopling ke posisi HF
REJ
5. Mengatur saluran lingkup 1 dan channel 2 kontrol kopling input ke
posisi DC
Mengatur ruang lingkup waktu kontrol dasar untuk ms posisi 0,5/
menyelam
6. Temukan modul pembagi dan mengaturnya untuk membagi dengan 2
dengan menekan swicth sisi kiri dan sisi kanan bawah beralih Tip:
Modul pembagi bawah modul Generator squence
Hubungkan ke set up ditampilkan gambar 3 di bawah
7. Masukkan colokan hitam osiloskop mengarah ke ground (GND)

15
Gambar 11

Gambar 12

8. Mengatur ruang lingkup adalah kontrol node ke posisi ganda ke


tampilan seri-to-paralel converter modul dua output
9. Bandingkan sinyal Anda akan melihat dua sinyal digital yang berbeda
satu sama lain
10. Memodifikasi set up seperti yang ditunjukkan pada gambar 5 di bawah
11. Ingat: garis putus-putus menunjukkan mengarah sudah di tempat.

16
12. Bandingkan bit bahkan data dengan output modul multliplier (PSK)
13. Mengatur lingkup adalah waktu kontrol dasar untuk ms posisi 0,2 /
menyelam
14. Mengaktifkan lingkup yang menyapu multiplier melihat sinyal untuk
erat
15. Gunakan lingkup adalah kontrol posisi horizontal untuk mencari
transisi di squence Data
16. Memeriksa operator dan catatan dengan cara apa itu perubahan e
transisi squenc

17
17. Matikan lingkup adalah menyapu multliplier
18. Pindahkan converter lingkup ke set up yang ditunjukkan pada Gambar
7 di halaman berikutnya

Perubahan ini dapat diwakili oleh diagram blok pada gambar 8 di bawah

19. Aktifkan lingkup adalah menyapu multliplier untuk melihat sinyal lebih
dekat
20. Gunakan lingkup adalah kontrol posisi horizontal untuk trasition
terletak di data squence
21. Memeriksa operator dan catatan dalam apa perubahan pada transisi
squence

18
22. Matikan lingkup yang menyapu multliplier adalah mengembalikan
lingkup adalah waktu kontrol dasar untuk ms posisi / div 0,5
23. Memodifikasi set up seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah
ini 9

24. Putar modul adder G kendali sepenuhnya anti searah jarum jam
Catatan: menghilangkan sinyal BPSK dari sinyal pada output modul
penambah
25. Sesuaikan adder adalah kontrol g untuk mendapatkan output 4vp-p
26. Putuskan patch mengarah ke modul Adder adalah output B
Catatan: ini sinyal BPSKQ hapus dari sinyal modul penambah adalah
output
27. Sesuaikan adder adalah kontrol G untuk mendapatkan output 4vp-p
28. Reconnent patch lead untuk Adder adalah input B

19
29. Mengatur lingkup waktu dasar untuk posisi 0.2ms/div
30. Aktifkan lingkup adalah menyapu multliplier untuk melihat sinyal lebih
dekat
31. Gunakan lingkup adalah kontrol posisi horizontal untuk memeriksa
sinyal dari awal hingga akhir

Bagian B - menggunakan diskriminasi fase untuk memilih-out


salah satu dari QPSK sinyal sinyal BPSK
32. Menonaktifkan lingkup adalah menyapu multliplier dan kembali
lingkup adalah kontrol timebase ke pengaturan 1ms/div
33. Terletak modul LPF Tuneable dan mengubahnya adalah cutt-off
prequency menyesuaikan kontrol penuh searah jarum jam
34. Mengatur modul LPF tuneable gain kontrol tentang niddle dari itu
adalah perjalanan
35. Temukan modul shifter fase dan mengaturnya adalah pengendalian
perubahan fase ke posisi 0°
36. Memodifikasi set up seperti yang ditunjukkan pada gambar 11 di bawah

20
37. Bandingkan data bit yang pernah di serial ke paralel. Converter output
modul x1 dengan bandpass LPF modul adalah output
38. Variasikan modul gelas fase fase menyesuaikan kontrol kiri dan kanan
dan mengamati efek pada sinyal dmodulated. Anda siming untuk
memulihkan (2 tingkat) sinyal bipolar seperti x1 asli atau sinyal x2 dari
serial ke modul konverter paralel
39. Mengatur modul shifter fase perubahan kontrol fase ke posisi 180° dan
ulangi langkah 36.
40. Memodifikasi set up seperti yang ditunjukkan pada gambar 13 di bawah

21
41. Mengatur modul shifter fase kontrol perubahan fasa ke posisi 0°
42. Bandingkan data bit diberikan satu modul konverter serial-to-paralel
adalah output X1 dengan modul bandpass LPF adalah output
43. Sesuaikan modul shifter fase fase menyesuaikan kontrol sampai Anda
telah pulih data bit pernah (mengabaikan semua pergeseran fasa)
44. Cabut scopeis saluran 1 masukan dari modul konverter serial-to-paralel
output X1 dan hubungkan untuk itu adalah output X2 untuk melihat
data bit theadd
45. Bandingkan data bit add dengan data.they pulih harus berbeda
46. Mengatur modul shifter fase perubahan kontrol fase ke posisi 180°
47. Sesuaikan modul shifter fase fase menyesuaikan kontrol sampai Anda
telah pulih data bit add (mengabaikan semua pergeseran fasa)

22
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN ANALISIS

4.1. DATA PENGAMATAN DAN ANALISIS


No Blok Diagram Bentuk Gelombang

FIGURE 3

Analisis : Pada percobaan ini sequence generator digunakan untuk


pemodelan sinyal digital dan mensinkron kan output keluaran nya dan untuk
membangkitkan sinyal BPSK itu sendiri menggunakan multiplier , dapat
dilihat hasil pada sinyal keluaran pada gambar yaitu sinyal modulasi BPSK,
maksud dengan modulasi BPSK yaitu sinyal keluaran yang di dipengaruhi
oleh sinyal pembawanya, dimana phasa sinyal informasi berubah mengikuti
nilai biner dari sinyal pembawanya.

FIGURE 5

Analisis : pada percobaan ini demodulasi BPSK ini digunakan 2 multiplier,


multiplier 1 lagi di sambungkan dengan tuneable LPF guna untuk
mengembalikan sinyal yang sudah dimodulasi,sinyal pembawanya diambil

23
dan dimasukan melalui modul multiplier dan diteruskan ke tunable LPF yaitu
dengan membawa frekuensi yang tinggi dari sinyal pembawa.

FIGURE 7

Analisis : pada percobaan ini mengembalikan sinyal dengan menggunakan


komparator , komparator berfungsi sebagai untuk membandingkan dua nilai
kemudian memberikan hasilnya ,mana yang lebih besar dan mana yang lebih
kecil. Pada saat pertama keluar pada oscilloscope CH 1 dan CH 2 tidak sama
untuk menyamakannya kita perlu mengatur control dari variable DCV nya
agar sama seperti gambar.

FIGURE 4

Analisis : Pada percobaan membangkitkan sinyal QPSK ini menggunakan 2


bit serial to parallel converter yang gunanya untuk membagi bit data ganjil
dan genap,untuk membangkitkan sinyal QPSK ini bit data harus dibagi
menjadi setengah dari bit rate nya untuk memunculkan 2 set data baru lalu
nanti di proses melalui sequence generator untuk men trigger sinyal QPSK
nya, modulasi qpsk ini memiliki empat simbol yang mempunyai amplitude
sama dengan fase yang berlainan. Keempat simbol tersebut dibentuk dari
grup dua bit input, sehingga diperoleh empat kondisi yang mungkin, yaitu

24
00, 01, 10 dan 11. Setiap bit menghasilkan satu dari empat fase yang
mungkin, sehingga rate keluarannya adalah setengah dari rate input.

FIGURE 6

Analisis : pada percobaan ini bit splitter terhubung dengan 2 multiplier , 1


input multiplier nya masuk kepada 100kHz sinewave jadi keluaran sinyal
phasanya masing masing 90°.

FIGURE 8

Analisis : jika dilihat dari diagram batang nya perbedaan dari percobaan
figure 6 yaitu phasa nya disini phasanya ada pada bit ganjil X2 jadi 90° x 2
=180° bisa dilihat pada gambar phasa yang terubah nya 180°.

25
FIGURE 10

Analisis : sinyal pada CH1 terbagi menjadi 2 itu dikarenakan fungsi dari “Bit
Splitter” adalah memisahkan kedua sinyal dimana dipengaruhi oleh nilai
ganjil dan genap dari Odd bits dan Even bits.

FIGURE 12

Analisis : pada percobaan ini memperlihatkan cara bagaimana fase yang


digunakan QPSK untuk medemodulasi dan memilih salah satu dari 2 sinyal
BPSK dan menjadikan nya sinyal QPSK dengan cara masukan dari QPSK
masuk menuju multiplier diteruskan ke tunable LPF dan hasil pada CH2

26
berupa Even bits atau Odd bits. Tetapi sebelumnya pada tahapan multiplier
ini terdapat phase shifter dengan master signal 100KHz, sehingga terjadi
penekanan phasa (phase shifter yang diubah ke posisi 180°) yang
menghasilkan sinyal keluaran menyerupai sinyal digital yang belum
sempurna.

FIGURE 14
Analisis : proses demodulasi QPSK percobaan ini hampir sama dengan
figure 12 namun pada percobaan ini sesudah di teruskan ke Tuneable lpf
masuk lagi ke Utilities comparator jadi hasil outputnya CH 1 dan CH 2
hampir sama untuk menyamakan nya kita perlu mengatur Phase Shifter nya,
kembali lagi pada proses komparator yaitu komponen yang berfungsi
membandingkan dua nilai kemudian memberikan hasilnya.

4.2. TUGAS AKHIR


Binary Phase Shift Keying

Pertanyaan 1

Apa yang terjadi pada sinyal BPSK pada transisi logika aliran data itu?

Jawab : Bila sinyal BPSK diberikan logika akan merubah bentuk sinyal yang
sesuai dengan logika yang diberikan.

Pertanyaan 2

Apa fitur dari sinyal BPSK menunjukkan bahwa itu sinyal DSBSC? Tip: Jika
Anda tidak yakin, lihat pembahasan awal.

27
Jawab : Fitur multiplier, dikarenakan multiplier merupakan tahap untuk
membentuk sinyal BPSK.

Pertanyaan 3

Mengapa sinyal digital pulih bukan salinan sempurna dari aslinya?

Jawab : Sebab jika terjadi salinan sempurna dari sinyal aslinya untuk sinyal
digital makan susunannya akan menjadi berantakan pada saat terjadi proses
demodulasi.

Pertanyaan 4

Apa yang dapat digunakan untuk "bersih-bersih" sinyal digital pulih?

Jawab : Tuneable Low-pass Filter yaitu filter yang melewatkan sinyal dengan
frekuensi yang lebih rendah, dan mengambil frekuensi yang lebih tinggi.

Pertanyaan 5

Mengapa Varying DC voltages di comparator masukan mengganti bentuk


sinyal digital?

Jawab :

Quadrature Phase Shift Keying

Pertanyaan 1
Apa hubungan antara kecepatan bit dari 2 sinyal digital dan kecepatan bit modul
keluaran sequence generator ? Jika anda tidak yakin, lihat pembahasan
sebelumnya
Jawab: Perbedaan antara kecepatan pada sequence generator akan semakin
besar di karenakan nilai sinyal bit “1” maupun bit “0” bertambah

Pertanyaan 2
Apakah fitur multiplier adalah output menunjukkan bahwa itu adalah sinyal
BPSK?
Jawab: Iya, Karena multiplier merupakan tahap untuk membentuk sinyal BPSK.

28
Pertanyaan 3
Apa jenis sinyal yang muncul pada multiplier output?
Jawab: Sinyal Cosinus.

Pertanyaan 4
Menurut teori ini, jenis transmisi sinyal digital yang ada pada adder output
adalah?
Jawab: Sinyal digital PSK ( phase shift keying )

Pertanyaan 5
Mengapa ada hanya satu gelombang sinus ketika sinyal qpsk terdiri dari dua
sinyal bpsk?
Jawab: Karena di dalam QPSK terdapat 2 bit yang dikirimkan dalam sekali
waktu berbeda dengan BPSK, BPSK hanya 1 bit saja dikirimkan dalam satu
waktu, karena itu QPSK pegabungan antara 2 sinyal BPSK

Pertanyaan 6
Apa penyebab dari level 3 dan 4 keluar dari tuneable lpf selama fase
penyesuaian atas? Berapa banyak fase yang berbeda menyesuaikan posisi
kontrol akan memberikan sinyal bipolar?

Pertanyaan 7
Apa hubungan fase yang sekarang antara operator lokal dan sinyal operator
yang digunakan menghasilkan pski dan sinyal pskq?
Jawab: Pada PSK1 sinyal digital berupa fungsi genap, sedangka npada PSKq
berupa sinyal ganjil.
Pertanyaan 8
Apa hubungan fase baru antara operator lokal dan siganals pembawa yang
digunakan untuk menghasilkan pski dan sinyal pskq?
Jawab: Pada PSK1 sinyal digital berupa fungsi genap dikalikan dengan sinyal
sinus, sedangkan pada PSKq sinyal digital berupa fungsi ganjil dikalikan
dengan sinyal cosinus, sehingga hubungan antara sinyal sinus dan cosines
berbeda 90˚.

29
Pertanyaan 9
Mengapa demodulator dianggap hanya satu setengah dari qpsk penerima
penuh?
Jawab: Karena cara kerja dari demodulator qpsk itu menghasilkan satu dari
empat fase yang mungkin dari 00 01 10 11 , sehingga rate dari keluarannya
adalah setengah dari rate input. Jadi untuk medemodulasi nya dari demodulator
hanya teranggap satu setengah.

BAB V
KESIMPULAN

5.1. KESIMPULAN
1. modulasi BPSK yaitu sinyal keluaran yang di dipengaruhi oleh sinyal
pembawanya, dimana phasa sinyal informasi berubah mengikuti nilai
biner dari sinyal pembawanya..
2. Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) memiliki empat simbol
yang mempunyai amplitude sama dengan fase yang berlainan. Keempat
simbol tersebut dibentuk dari grup dua bit input, sehingga diperoleh empat
kondisi yang mungkin, yaitu 00, 01, 10 dan 11. Setiap bit menghasilkan
satu dari empat fase yang mungkin, sehingga rate keluarannya adalah
setengah dari rate input.

5.2. SARAN
1. Semuanya sudah bagus.

30
DAFTAR PUSTAKA

1. Ramadhan Darlis, Arsyad & Team Asisten, Modul Praktikum Mata Kuliah
Sistem Komunikasi II. Bandung : Labolatorium Teknik Telekomunikasi.
2. http://teknikmodulasi.blogspot.co.id/2012/05/modulasi-qpsk.html , Diakses
pada tanggal 29-4-2018 23.26 WIB
3. http://safrizaldepp.blogspot.co.id/2014/12/phase-shift-keying-psk.html ,
Diakses pada tanggal 29-4-2018 23.49 WIB

31
32

Anda mungkin juga menyukai