PENDAHULUAN
1
2
holistik meliputi infark otak dimana bayi yang prematur rentan terkena
penyakit ini. Penyebab postnatal seperti infeksi, meningoensaflitis,
meningitis, trauma kepala, dan toxin yang berasal dari lingkungan yang dapat
menyebabkan terjadinya cerebral palsy, ada juga karena disebabkan oleh
faktor genetik, inflamasi, anoksik, traumatic dan metabolic (Indian j pediatri,
2005).
Angka prevalensi kejadian cerebral palsy di seluruh dunia adalah 2-2,5
per 1000 kelahiran. Data populasi cerebral palsy di Indonesia sendiri belum
dapat dikaji secara pasti. Data laporan jumlah anak dengan kondisi cerebral
palsy di YPAC (Yayasan Pendidikan Anak Cacat) Surakarta adalah sebagai
berikut:
cerebral palsy. Dalam menangani spastisitas pada kondisi cerebral palsy tipe
spastik ini dapat menggunakan terapi latihan dengan metode Neuro
Development Treatment (NDT). Metode NDT adalah model praktek klinis
yang holistik dan interdisipliner yang menekankan terapi individual dalam
penanganan berdasarkan analisis gerak untuk rehabilitasi dan dapat
bermanfaat menurunkan spastisitas pada kondisi cerebral palsy tipe spastik
(Journal of ndt bobath, 2012).
Pada kasus cerebral palsy tipe spastik ini akan menggunakan metode
terapi latihan NDT pada penderita cerebral palsy tipe spastik, alasannya
karena penulis ingin memahami dan mengetahui cara mengatasi atau
mengurangi gangguan cerebral palsy tipe spastik dengan terapi latihan.