Anda di halaman 1dari 2

Nama Tes Kekurangan Kelebihan

Objective Test  Tidak mengembangkan daya nalar  Lingkup materi yang diujikan luas
peserta tes. sehingga dapat mewakili materi
 Peserta tes cenderung menjawab dengan yang sudah
jalan menerka. diajarkan (representatif)
 Memungkinkan terjadinya kecurangan,  Tingkat validitas isi relatif tinggi
saling menyontek.  Proses koreksi dan penyekoran
 Mengembangkan dan menyusun soal mudah dan obyektif;
relatif sulit dan waktu lama.  Tidak memungkinkan peserta tes
 Membutuhkan waktu untuk membaca soal untuk mengemukakan hal-hal yang
dan jawabannya sehinnga mengurangi tidak berkaitan
waktu ujian. dengan pertanyaan
 Informasi hasil tes dapat lebih cepat
 Tingkat reliabilitas tinggi
 Memungkinkan penyelenggaraan
tes bersama pada wilayah yang
luas.
Essay Test  Materi terbatas sehingga validitas isi  Mengembangkan kemampuan
rendah. dalam menyusun kalimat yang baik.
 Proses koreksi relatif lama dan cenderung  Menjawab soal dengan ekspresi
bersifat subyektip. pikiran tanpa menebak.
 Jawaban yang diberikan peserta tes tidak  Mengukur kemampuan yang lebih
terkait dengan pertanyaan. kompleks.
 Proses koreksi hanya bisa dilakukan oleh  Mengembangkan daya nalar
si pembuat soal. peserta tes.
 Tingkat reliabilitas relatif rendah.  Mengembangkan dan menyusun
 Kemampuan peserta tes menyusun soal relatif mudah.
kalimat mempengaruhi kualitas jawaban.  Memudahkan dalam melacak
 Sifat soal cenderung hanya mengungkap proses berpikir peserta tes
pengetahuan yang dangkal. berdasarkan jawaban yang
diberikan.
Matching  Materi soal dibatasi oleh faktor ingatan/  Suatu bentuk yang efisien diberikan
pengetahuan yang sederhana dan kurang dimana sekelompok respon sama
dapat dipakai untuk mengukur menyesuaikan dengan rangkaian isi
penguasaan yang bersifat pengertian dan soal.
kemampuan membuat tafsiran.  Waktu membaca dan merespon
 Sulit menyusun soal yang mengandung relative singkat.
sejumlah respon yang homogen.  Mudah untuk dibuat.
 Terlalu banyak jawaban yang harus  Mudah dalam pengoreksian.
dipilih.  Memudahkan siswa menjawab soal
 Sulit mencari pasangan-pasangan yang karena jawaban sudah tersedia.
relevan dengan soal.  Praktis penggunaaannya.
 Hanya mengukur materi yang bersifat  Mudah penulisan soalnya.
hapalan/recall.  Dapat memotivasi daya ingat siswa.
 Bila yang belum terjawab tinggal sedikit  Tidak diperlukan pengecoh yang
dapat ditebak. banyak.
 Siswa tidak bisa memecahkan masalah  Penilaian mudah, objektif dan dapat
yang lebih sulit. dipercaya.
 Tidak melatih anak untuk berfikir kritis.
 Pengecoh jawaban tidak bervariasi.
 Tidak dapat mengembangkan daya fikir
siswa.
 Memungkinkan siswa menjawab
berspekulasi/untung-untungan.
 Mudah terpengaruh dengan petunjuk
yang tidak relevan.

Fill in gap  Tes obyektif bentuk fill in cenderung lebih  Dengan mengunakan tes obyektif
banyak mengungkap aspek pengetahuan ini maka masalah yang diujikan
atau pengenalan saja. tertuang secara keseluruhan dalm
 Karena tes tertuang dalam bentuk konteksnya.
rangakaian cerita maka tes obyektif
bentuk ini umumnya banyak memakan  Butir- butir item tes obyektif bentuk
tempat. fill in, berguna sekali untuk
 Tes obyektif bentuk ini sifatnya kuarang mengungkap pengetahuan murid
komprehensif sebab hanya dapat secara bulat atau utuh mengenai
mengungkap sebagian saja dari. suatu hal atau suatu bidang.
 Terbuka peluang untuk testee untuk  Cara penyusuann itemya mudah
bermain tebak terka  Dengan menggunakan tes obyektif
bentuk fill in maka masalah yang
diujikan tertuang secara
keseluruhan dalam konteks.

Jumble Test  Suatu bentuk yang efisien diberikan  Sulit menyusun soal yang
dimana sekelompok respon sama mengandung sejumlah respon yang
menyesuaikan dengan rangkaian isi soal. homogen.
 Sedikit kesempatan untuk menduga-duga  Mudah terpengaruh dengan
jawaban. petunjuk yang tidak relevan.
 Penilaian mudah, dan dapat dipercaya.

Anda mungkin juga menyukai