Anda di halaman 1dari 6

5

BAB III

ALAT, BAHAN, DAN METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional analitik


yaitu penelitian yang melihat dan manganalisis fenomena yang ditemukan baik itu
berupa faktor resiko, maupun suatu efek, atau hasil.

3.2 Rancangan Penelitian

Bentuk penelitian adalah observational dengan rancangan penelitian cross


sectional. Peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat. Hal
ini berarti bahwa setiap subjek penelitian hanya diobservasi satu kali saja dan
pengukuran variabel subjek juga dilakukan pada saat itu pula, sehingga pada cross
sectional study tidak diperlukan suatu pemeriksaan pengukuran ulangan. (Alatas dkk.,
1995). Subjek/bahan pemeriksaan diambil secara consecutive sampling pada pasien
rawat inap.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian : Laboratorium Rumah Sakit Pakuwon Sumedang.


Waktu Penelitian : November 2010 – Juni 2011
6

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pasien pria dewasa yang dirawat inap di Rumah
Sakit Pakuwon Sumedang. Penderita bersedia ikut dalam penelitian setelah diberi
penjelasan dan penderita atau walinya menandatangani informed consent.

3.4.2 Sampel Penelitian

Jumlah sample yang diambil menggunakan rumus n minimal, yaitu:

(N-1) n x d2 = z2 x p x q (N-n)

keterangan :

d = penyimpangan pada populasi (0,05 -0,1)

z = standar deviasi normal (1,95 – 2,0)

p = proporsi untuk sifat tertentu, p = 0,5 bila p belum diketahui

q = 1-p

N = besarnya populasi

N = besarnya sample

(N-1) n x d2 = z2 x p x q (N-n)

(28-1) n x (0,05)2 = (2)2 x 0,5 x (28 – n)


7

0,067n = 28 – n

1,0675 n = 28

n = 26,2295082

n = 27

jadi, jumlah sampel minimal yang didapatkan adalah 27 pasien.

3.5 Kriteria Pemilihan Subjek

3.5.1 Kriteria Inklusi

 Pasien usia 18-40 tahun.

3.5.2 Kriteria Eksklusi


 Bahan pemeriksaan yang hemolisis, ikterik, lipemik.
 Pasien anak usia kurang dari 1 tahun.
 Pasien dengan Hb lebih dari 15,9 g/dL.
 Pasien syok.

3.6 Cara Pemilihan Sampel

Sampel diambil dari pasien pria atau wanita berusia lebih dari 18 tahun yang
dirawat inap di Rumah Sakit Pakuwon Sumedang dan memenuhi kriteria inklusi dan
diluar kriteria eksklusi sebanyak 27 pasien.

3.7 Variabel dalam Penelitian

1. Variabel Bebas: hasil tes metode Tallqvist dan metode flow cytometry
8

2. Variabel Terikat: kadar hemoglobin dalam darah (mg/dL)

3.8 Batasan Operasional

- Subjek penelitian adalah pasien yang dirawat inap dirumah sakit Pakuwon
Sumedang dan pengambilan bahan penelitian dilakukan pagi pertama pasien
dirawat inap.
- Pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan metode Tallqvist dilakukan
secara semikuantitatif. Hasil yang didapatkan dibandingkan dengan buku
skala Tallqvist.

- Pemeriksaan kadar hemoglobin dengan metode flow cytometry dilakukan


secara kuantitatif.

3.9 Alat dan Bahan Penelitian

Bahan :
- Darah kapiler subjek
- Darah vena subjek
- EDTA
- Alkohol
Alat :
- Tabung vakum
- Buku Tallqvist
- Lancet
- Alat flow cytometry
- Kapas
- Kotak pendingin

3.10 Teknik Pengukuran / Prosedur Kerja dan Ukuran


3.10.1 Prosedur Kerja Pengukuran Hemoglobin

1. Akan diambil subjek penelitian 27 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan
diluar kriteria eksklusi.
9

2. Pada hari pengambilan darah:


- Pengambilan darah dilakukan di Rumah Sakit Pakuwon, diambil oleh petugas
laboratorium.
-Pemeriksaan metode Tallqvist:
o Pemeriksa mengambil darah perifer diambil secukupnya, diteteskan ke
kertas Tallqvist.
o Pemeriksa membandingkan kertas Tallqvist yang telah ditetesi darah
perifer subjek dengan skala Tallqvist, kemudian membaca hasil kadar
hemoglobin subjek.
- Pemeriksaan metode flow cytometry:

o Pemeriksa mengambil darah vena dengan cara flebotomi sebanyak 3


mL dengan menggunakan tabung vakum. Darah kemudian
dimasukkan ke dalam tabung vakum dengan antikoagulan EDTA
(purple top tube) untuk pemeriksaan hemoglobin.

o Pemeriksa memasukkan bahan pemeriksaan ke alat sysmex XT 2300


untuk dianalisis hasilnya.

3. Dilakukan pendataan atas hasil yang telah didapat.


4. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah menggunakan crosstab,
dianalisis secara deskriptif dalam bentuk tabel dan grafik. Selain itu, peneliti juga
mendapat sumber informasi dari buku dan internet untuk menunjang penelitian
ini.

3.10.2 Ukuran
Kadar hemoglobin darah diukur dengan satuan g/dL pada metode flow cytometry.
Pada pemeriksaan dengan metode Tallqvist hasil akhiir dihitung dengan satuan
g/dL.
10

3.11 Prosedur Penelitian

Subjek penelitian menjalani prosedur pemeriksaan hemoglobin darah


menggunakan dua metode. Pertama, pengambilan darah untuk metode Tallqvist,
kemudian kedua, pengambilan darah untuk metode flow cytometry. Selanjutnya
melihat validitas kadar hemoglobin metode Tallqvist terhadap metode flow
cytometry.

3.12 Analisis Data

Analisis data validitas dilakukan dengan menghitung nilai sensitivitas dan


spesifisitas untuk pemeriksaan kadar hemoglobin metode Tallqvist dengan
menggunakan tabel 2x2, dengan pemeriksaan baku emas metode flow cytometry.
Straus SE dkk. Menunjukkan validitas yang baik suatu uji diagnostik untuk
mendiagnosis suatu penyakit menurut evidence-based medicine yaitu didapatkan
sensitivitas tinggi (sensitivitas 98%, spesifisitas 74%) atau spesifisitas tinggi
(sensitivitas 64%, spesifisitas 98%) atau optimal balance (sensitivitas 93%,
spesifisitas 92%). (Pusponegoro, 2007).

3.13 Aspek Etik Penelitian

Pada penelitian ini, nama orang percobaan tidak dicantumkan untuk menjaga
kerahasiaan data orang percobaan. Penelitian ini telah mendapatkan izin penelitian
dari Direktur Rumah Sakit Pakuwon Sumedang dan persetujuan dari subjek
penelitian.

Anda mungkin juga menyukai