Anda di halaman 1dari 12

KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini kromatografi kromatografi merupakan teknik pemisahan

yang paling sering di gunakan dalam bidang analisis dan dapat di

manfaatkan untuk melakukan analisis. Teknik kromatografi telah

berkembang dan telah di gunakan untuk memisahkan dan

mengkuantifikasi berbagai macam komponen yang kompleks, baik

komponen organik maupun komponen anorganik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa defenisi umum dan bagaimana prinsip kerja dari alat

kromatographi kolom cair vakum?

2. Apa hasil yang dapat diperoleh dari metode kromatographi kolom

cair vakum?

C. Maksud Praktikum

Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui

proses pemisahan senyawa kimia fraksinasi kasar ekstrak daun

Gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.) menggunakan kromatografi

kolom cair vakum berdasarkan eluen

D. Tujuan Praktikum

ST. FATIMAH Nur Rezky Khairun Nisaa, S. Farm


15020150238
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
Adapun tujuan percobaan ini untuk memisahkan senyawa

kimia fraksinasi daun Gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.)

menggunakan kromatografi kolom cair vakum berdasarkan eluen ?

E. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu praktikan dapat

mengetahui prinsip dan mekanisme kerja dari kromatografi kolom cair

vakum dalam memisahkan senyawa dengan berbagai perbandingan

eluen dari kepolaran rendah hingga kepolaran yang tinggi.

ST. FATIMAH Nur Rezky Khairun Nisaa, S. Farm


15020150238
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Fraksi N-Heksan : Etil Asetat Warna

1 Terbentuk dua fase


10:0
(hijau-kekuningan)

2 9:1 Kuning kehijauan

3 8:2 Hijau pekat

4 7:3 Hijau pekat

5 6:4 Hijau pekat

6 5:5 Hijau pekat

7 4:6 Hijau pekat

8 3:7 Hijau tua

9 2:8 Hijau muda

10 1:9 Hijau muda

11 0:10 Hijau muda

B. Pembahasan

Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul

berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase

diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada

pada larutan. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom

akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang

ST. FATIMAH Nur Rezky Khairun Nisaa, S. Farm


15020150238
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
berikatan lemah. Berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan

berdasarkan pergerakan pada kolom.

Kromatografi vakum cair (KVC) merupakan kromatografi yang

dilakukan untuk memisahkan golongan senyawa metabolit sekunder

secara kasar dengan menggunakan silika gel sebagai adsorbennya.

Dibandingkan dengan metode lain Kromatografi Vakum Cair

memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses pemisahan senyawa,

KVC mempunyai kelebihan yaitu Konsumsi fase gerak KCV hanya 80%

atau lebih kecil dibanding dengan kolom konvensional karena pada

kolom mikrobor kecepatan alir fase gerak lebih lambat (10-

100μl/menit), adanya aliran fase gerak lebih lambat membuat kolom

mikrobor lebih ideal jika digabung dengan spectrometer massa,

sensitivitas kolom mikrobor ditingkatkan karena solut lebih pekat

karenanya jenis kolom ini sangat bermanfaat jika jumlah sampel

terbatas missal sampel klinis. Sedangkan kekurangan KCV yaitu

membutuhkan waktu yang cukup lama, dan sampel yang dapat

digunakan terbatas.

Pada percobaan ini dilakukan identifikasi ekstrak daun

Gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.) menggunakan metode

kromatografi kolom cair vakum. Dimana metode ini dapat memisahkan

suatu komponen kimia dengan bantuan tekanan berupa pompa vakum

sehingga pemisahan senyawa dapat lebih optimal.

ST. FATIMAH Nur Rezky Khairun Nisaa, S. Farm


15020150238
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
Pada pengerjaan pertama, alat dan bahan yang akan

digunakan disiapkan agar dapat meminimalisir dan memperlancar

proses pengerjaan. Selanjutnya penyiapan eluen dari tingkat kepolaran

terendah hingga yang paling polar yaitu dari non polar hingga yang

paling polar (n-heksan: etil (10:0, 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8,

1:9, 0:10). Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui pada tingkat

kepolaran berapa senyawa atau komponen kimia sampel dapat

membentuk fraksi yang baik atau terelusi dengan baik .

Selanjutnya serangkaian alat kromatografi kolom cair vakum

dipasang pada statif yang sebelumnya kolom telah dibersihkan

menggunakan pelarut n-heksan, agar meminimalkan kontaminasi

kolom dari pelarut dan bahan-bahan lain yang dapat mengganggu

aktivitas dari pemisahan komponen kimia sampel. Kemudian

dimasukkan silica gel 30 : 10. Selanjutnya dielusi dengan pelaruta n-

heksan agar fase diam atau silica gelnya mampat. Dimasukkan

suspensi ekstrak daun Gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.).

Ditambahkan eluen pertama dan dinyalakan pompa vakum hingga

fraksi tertampung dalam kolom kedua, selanjutnya fraksi ditampung

didalam botol. Botol yang digunakan diusahakan bermulut besar agar

pelarut dapat menguap dengan sempurna dan menghasilkan cairan

kental berupa komponen kimia sampel. Dilanjutkan pengerjaan yang

sama untuk eluen yang lain dan diamati pada eluen dengan kepolaran

berapa dapat menghasilkan pemisahan senyawa secara optimal.

ST. FATIMAH Nur Rezky Khairun Nisaa, S. Farm


15020150238
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
Dengan menggunakan metode kromatografi kolom cair vakum,

dimana berguna untuk fraksinasi kasar dengan cepat pada daun

Gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.). Hasil percobaan dapat

disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode kromatografi kolom

cair vakum didapatkan 11 fraksi dan warna yang dihasilkan yaitu pada

10:0 terjadi dua fase yang dimana berwarna hijau-kekuningan, pada 9:1

berwarna kuning kehijauan, pada 8:2 berwarna hijau pekat, pada 7:3

berwarna hijau pekat, pada 6:4 berwarna hijau pekat, pada 5:5

berwarna hijau pekat, pada 4:6 berwarna hijau pekat, pada 3:7

berwarna hijau tua, pada 2:8 berwarna hijau muda, pada 1:9 berwarna

hijau muda dan pada perbandingan 0:10 berwarna hijau muda.

Dari perbandingan 10:0 sampai pada perbandingan 0:10

didapatkan 11 hasil fraksi yang berbeda warna dan ditotolkan pada

lempeng KLT untuk di uji dibawah sinar UV254 nm dan sinar UV366 nm.

Dari hasil penyinaran UV ternyata pada perbandingan eluen 6:4

memberikan hasil fraksi yang baik dibandingkan perbandingan eluen

fraksi-fraksi yang lain.

ST. FATIMAH Nur Rezky Khairun Nisaa, S. Farm


15020150238
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan ini, maka dapat disimpulkan bahwa dari


hasil kromatografi cair vakum berdasarkan jumlah fraksi yaitu sebanyak 11 fraksi
dan berdasarkan warna yaitu terbentuk dua fase (hijau-kekuningan), kuning
kehijauan, hijau pekat,hujau tua, dan hujau muda.

B. Saran
Saran saya kepada asisten pendamping agar selalu
mendampingi praktikannya sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan
saat praktikum, dan juga agar praktikan dapat menanyakan hal-hal yang
kurang dipahami pada saat pengerjaan.

ST. FATIMAH Nur Rezky Khairun Nisaa, S. Farm


15020150238
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2017, Penuntun dan Buku Kerja Praktikum Fitokimia 1,


Universitas Muslim Indonesia Fakultas Farmasi, Makassar.

Agro Media, 2008, 273 Ramuan Tradisional Untuk mengatasi Aneka


Penyakit, Agromedia Pustaka, Jakarta.

Harris,et.al., 1982, AN Introduction To Chemical Analysis, Savders College


Publishing Philadelpia, Holt-Savders : Japan.

Heftmann, E., 1983, Steroids Dalam Kromatografi, Fundamentals and


Aplication: Amsterdam.

Hendayana, Sumar, dkk., 1994, Kimia Analitik Instrumentasi, IKIP Semarang


Press : Semarang.

Hostettmenn, K, dkk., 1986, Cara Kromatografi Preparatif, ITB, Bandung.

Integrated Taxonomic Information System. 2016. Justicia gendarussa.


Diakses tanggal 17 oktober 2016.
Kennedy, John., 1990, Analytical Chemistry Principles. Sounder College
Publishing : New York

Khopkar, S.M., 2008, Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta

Lauredsen, 1986, Phitochemical Method Metode Fitokimia Terjemahan


oleh Padmawinata & Iwang Soediro, ITB, Bandung.

Prajogo, B.E.W., 2007, Jurnal Farmasi Indonesia ( Aktivitas


Antifertilitas Flavonoid Daun Justicia gendarussa Burm.f. :
penelitian eksperimental pencegahan penetrasi Spermatozoa

ST. FATIMAH Nur Rezky Khairun Nisaa, S. Farm


15020150238
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
Mencit dalam Proses Fertilisasi in Vitro, disertasi), Universitas
Airlangga, Surabaya.
Sarker, SD., Latif,Z and Gray .Al., 2006, Natural Product Isolation. Humana
Press inc . Totowa New jersey.

Schill, Goran., 1978, Separation Methods, Swedish Phasma Centrical


Press, Stockholm.

LAMPIRAN

Skema Kerja

Penyiapan alat kromatografi


kolom
- Pasang kolom pada statif
- Sambungkan dengan pompa
vakum
Pengisian kedalam kolom

- Masukkan silica gel kasar


yang telah disuspensikan
dengan silica halus dengan
perbandingan 30 : 10
kedalam kolom
- Masukkan kertas saring
kedalam kolom
- Masukkan sampel di atas
kertas saring
- Selanjutnya masukkan eluen
sesuai perbandingan yang
telah di tentukan
Proses pemisahan pada kolom
ST. FATIMAH Nur Rezky Khairun Nisaa, S. Farm
15020150238
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

- Nyalakan pompa vakum


-Tunggu hingga eluen turun
kedalam kolom sekunder
-Setelah selesai matikan
pompa vakum, dan buka
kran pada kolom sekunder
agar udara keluar

Hasil fraksi di tampung pada botol


UC

Gambar

Alat KCV Pompa vakum yang digunakan

Gambar perbandingan eluen

ST. FATIMAH Nur Rezky Khairun Nisaa, S. Farm


15020150238
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

10 : 0 9:1

8:2

7:3 6:4 5:5

ST. FATIMAH Nur Rezky Khairun Nisaa, S. Farm


15020150238
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM

4 :6 3:7 2:8

1:9 0:10

ST. FATIMAH Nur Rezky Khairun Nisaa, S. Farm


15020150238

Anda mungkin juga menyukai